Jumat, 09 Februari 2018

Death March kara Hajimaru Isekai Kyousoukyoku Bahasa Indonesia : Chapter 2-6 Siang untuk Argumen dan Pembasmian Penjahat Tersembunyi

2-6. Siang untuk Argumen dan Pembasmian Penjahat Tersembunyi



Disini Satou. Ada pepatah “dalam segala waktu, para penghasut tidak pernah hilang.”, tapi setelah sekian lama, bahkan di dunia lain pun mereka tidak menghilang.

Baiklah, mari selesaikan ini.

Menambah halaman baru pada histori dari kota Seryuu….


Menatap pada ketiga gadis ras beast itu, aku menemukan nama master dari para gadis itu.

Itu bukan nama dari pendeta gendut itu.

Lalu, dimana master para gadis itu ?

Ada beberapa kemungkinan, yaitu masternya tidak ada disini, atau dia tidak bisa melawan pendeta gendut itu…. Atau dia adalah partner dari pendeta gendut itu.

Sekarang, karena kita tidak bisa menemukannya hanya menggunakan AR, aku menggunakan kemampuan spesial dari All Map Exploration.
Aku mencari nama dari master tersbut.

Disana, di sudut alun-alun. Dia pria berbadan kecil dan memiliki mata seperti serigala, tersenyum ke arah kerumunan di alun-alun sambil duduk diatas kotak kayu.

Aku menginspeksi informasi yang ada di AR.

Pria itu bernama Uusu. 39 tahun. Skillnya adalah [Fraud], [Persuasion] dan [Intimidation]. Budak yang dimiliki ada [Cat kin], [Dog kin], [Lizard kin].
<TLN : Fraud = penipuan, Persuasion = bujukan>
…. Hmm? Apa budak hanya menampilkan rasnya saja, tanpa nama ?

Tidak, hal seperti itu tidak penting.
Aku butuh banyak informasi.
Ini masih belum cukup.

Keanggotaan [Seryu City, Lower Class Citizen]. Guild [Brown Rat].

Ini dia, guild[Brown Rat]. Mulai mencari !
Anggotanya ada 52 orang. Termasuk 10 orang di alun-alun ini. Mengesampingkan Uusu dan orang besar yang seperti bodyguard di belakang nya, 8 orang hanya menjadi demonstran di alun-alun ini. Aku menandai semua orang. Termasuk yang tidak ada di sini.

Sekarang, mulai beraksi !

>[Interference Skill Acquired]
>[Behind the Scene Skill Acquired]

… tetapi para gadis beast itu mungkin ketakutan akan siksaan itu. Aku telah melihat informasi yang penting. Aku tidak bisa memutar balikan waktu, tapi sekarang, jika aku menundanya mungkin hasilnya akan berbeda.


Zena-san datang dari belakang pendeta gendut.

“Tolong hentikan kegiatan yang tidak berperikemanusiaan ini!”
“Ada apa gadis kecil ! apa kau sekutu demon ?”

Sebelum dia sadar, para pengikutnya sudah menghilang. Dan lagi, karena dia tida bisa membalas, para penghasut mendukungnya.

“””Sekutu dari demon adalah demon juga!”””
“””Ooooooooo!”””

Di waktu yang Zena-san buat, pertama aku harus melakukan sesuatu dengan penipu di dalam keramaian.

“Tolong jangan tertipu ! apa kuil Zaikoun ingin menghancurkan hukum kerajaan!”
“apa yang salah dari melawan demon dengan batu suci ?”

Perbincangan yang tidak nyambung. Tidak, pendeta itu paham, dia hanya mengubah arah pembicaraan saja. Aku mengaktifkan kemampuan [Spy] dan menyelinap kedalam keramaian. Sambil bergerak melewati keramaian, aku juga mengaktifkan [Evasion] dan [Fighting].

“””Ooooo!”””
“Itu benar!, ayo lempar batu kepada gadis kecil itu!!”
“””Oooo!”””

Zena-san menggunakan <<Wind Protection>> tidak hanya kepada dirinya sendiri, tapi juga kepada gadis ras beast tersebut. seperti yang diharapkan dari pasukan tentara magic.

Nah sekarang, selagi mereka tercengang ayo atur kerumunan ini. Walaupun dia adalah Zena-san, jika semua orang menyerang secara bersamaan itu akan berbahaya.

Aku bergerak di samping anggota brown rat yang masih berusaha untuk menghasut untuk melempar batu. Apakah ini efek dari skill ini, aku dapat memilih cara penyerangan untuk melumpuhkannya, dan bahkan tidak ketahuan oleh sekitar saat aku melakukannya.
Aku melumpuhkan anggota brown rat dengan satu pukulan. Dan seperti biasanya, aku meletakkannya di gang . aku tidak memiliki waktu untuk menahannya, karena waktu sangat berharga.

>[Abduction Skill Acquired]
>[Assassination Skill Acquired]

Abduction Skill sepertinya akan berguna, aku meningkatkannya hingga maksimum. Aku tidak mengambil Assassination Skill. Aku hanya tidak ingin, kau tahu ?
<TLN : Abduction = penculikan>

Di tengah alun-alun, pendeta dengan baju yang berbeda membantu Zena-san. Dia adalah pria paruh baya pekerja dengan kalung berwarna biru, dan tampan.

“Menyamakan demi-human dengan demon, sebaliknya kuil Zaikuon, bukankah hanya kau yang mengatakan seperti itu ?”

“Hum, pendeta yang dermawan dari kuil Garleon kah ? jika kau sangat menyukai beast ini, setelah ini, kau dapat menggunakannya sesukamu, mulai dari bagian depan, bagian belakang, manapun.”

Uwa, dia peleceh sexual yang buruk. Zena-san memerah…. tidak. Apa dia tidak tahu maksudnya. Baguslah.

“Bunuh demi-human!”
“”Ooooo!!””
“Hukuman untuk demon!”

Aku serahkan perselisihan di panggung kepada Zena-san dan yang membantunya, sementara aku melakukan pembasmian hama (brown rat) disini. Aku sukses mengalahkan beberapa, 2, 3 orang pingsan dan meninggalkan mereka di gang. Botol sake kuletakan di sekitar mereka, tapi aku tidak memiliki waktu senggang.

“Kau mengerti ! jika kau tetap melakukan ini, itu akan masuk dalam tindak pemberontakan! Kuil Zaikuon akan disalahkan sebagai dalang dari semua ini.”
“Kadal yang bodoh yang meminjam kulit naga ! kau bilang jangan bunuh demon ? bukankah kau yang menjadi pengkhianat disini !”
“Bunuh demon”
“”Ooooo!””
“Mungkin gadis itu juga demon yang menyamar ?!”

Pembasmian setengah selesai. Kerumunan yang bersuara juga menjadi sangat sedikit…. Ada seseorang yang bersuara keras. Aku pikir dia bukan bagian dari Brown Rat. Ayo tandai dia sekarang. Aku akan mengadakan kontak dengannya setelah pembasmian selesai.

“Semuanya yang berada di jalan timur! Semuanya pasti merasa cemas, tidak hanya kau ! tapi itu bukan alasan untuk menyiksa yang lemah !”
“Apa kalian dengar itu ! kuil Garleon menganggap kalian jahat ! dia berkata, jika semua orang disini bersedia menerima berkah sebagai kejahatan !”

“Bunuh demon !!”
“”Oooo!!””
“Pendeta palsu sialan!”

Bagus, kurang 2 lagi.
Aku bawa mereka keluar dan meletakkannya di gang.

Sebelum aku berurusan dengan Uusu, aku melakukan kontak dengan suara keras-kun untuk mempersiapkan acaranya.
<TLN : suara keras-kun, merupakan pria yang di tandai oleh Satou, merupakan pria yang memiliki suara keras>

>[Conspiracy Skill Acquired]

“Tolong hentikan ini sekarang. Tidak peduli seberapa banyak batu yang kau lempar, aku akan mencegahnya!”
“Kau sialan, apa kau bermaksud untuk mengganggu acara suci ini ! orang bodoh yang ingin melawan tuhan!”

Pendeta gendut berteriak langsung ke arah inti, busa keluar dari mulutnya, tapi orang yang membantunya sudah sedikit. Bahkan suara itu mulai hilang satu demi satu.

Aku menyentuh bahu Uusu.

“Sekarang giliranmu”
“Ap, sialan siapa kau ?! Oi, Banze ! singkirkan orang ini !”

Sambil terkejut, Uusu memerintahkan orang berbadan besar yang dibelakang. Tapi dia merasa kebingungan ketika dia melihat kebelakang dan tidak menemukan orang tersebut.

“Banze ? kemana orang bodoh itu pergi ?!”
“Orang besar itu telah pergi entah kemana bersama seorang wanita”

Sebenarnya, dia sedang pingsan di gang.
Aku mengikat tangan uusu dan membawanya ke atas panggung.

“Semuanya, tolong bubar. Jika kau teruskan ini, tentara akan benar-benar datang! Jika kau merasa cemas maka pergilah ke kuil, aku akan mendengarkan kecemasanmu berapapun banyaknya !”
“Sialan kau, apa kau bermaksud mengganggu acara suci ini ! orang bodoh yang ingin melawan Tuhan!”

Apa kalian berdua adalah pendeta ?
Aku melempat Uusu ke tengah kerumunan.

“Oh, Uusu-dono ! Sialan kau ! apa yang kau lakukan kepada orang saleh ini yang mau memberikan demi-human untuk acara suci ini ! dasar murtad !”
“Zena-san, tolong gunakan magic untuk mengisolasi suara dari para budak”

Sebelum Uusu memerintahkan budaknya, Zena-san berhasil memasang mantranya.

“Anjing, Kucing, Kadal! Singkirkan mereka sekarang!”
Karena perintah tidak didengar oleh para budak, mereka memiringkan kepala mereka sambil kebingungan.
Untuk sekali aku mengambil batu suci (lol), dan melemparnya kearah solar plexus orang itu. Oh, dia pingsan karena kesakitan.
<TLN : dalam ilmu meditasi solar plexus itu berada di atas pusar, dan di bawah dada>

“Zena-san, terimakasih telah menunggu. Terimakasih juga untukmu, pria paruh baya yang tampan (pendeta yang berada di sebelah sana)-san. Orang ini adalah dalangnya.”
“Seperti yang diharapkan dari Satou-san. Kau tidak hanya lincah!”
“Siapa kau”

Arah pujianmu sedikit aneh, Zena-san

“Zena-san, jika kau masih memiliki magic yang tersisa, bisakah kau merapalkan mantra agar suara kita terdengar hingga keluar alun-alun ?”

“Okay! ■■■■ ■■■■ ■■■ ■■■ Whisper Wind.”

Aku mengangkat Uusu yang pingsan dengan kedua tangan agar dia bisa terlihat.
Aku menggunakan pendeta pria paruh baya yang tampan agar aku tidak terlihat mencolok.
Wa, jangan bergerak pendeta-san.

“Semuanya, bisakah kau melihatnya ? orang ini adalah pelakunya! Orang ini meminjamkan budaknya kepada pendeta kuil Zaikuon, membuat kalian panic dan menjual batu biasa untuk mencuri uang kalian yang berharga!”

>[Comdemnation Skill Acquired]

“KEMBALIKAN UANG KAMI ------- !”
Suara yang sangat keras terdengar dari kerumunan. Dengan suara itu, rantaian teriakan “Kembalikan uang kami” dimulai.

“Terlebih lagi, mereka memiliki tujuan lain ! untuk menghasilkan keuntungan kecil dan menggunakan kuil Zaikuon untuk tujuan sebenarnya ! mereka ingin mempengaruhi semua yang ada di sini dan  memberontak kepada pangeran ! mereka sebenarnya adalah pemuja dari demon !”

Skill Scammer ada di puncak ! orz.

Keuntungan kecil kemungkinan benar adanya. 2 sisanya hanya sesuatu yang aku buat.
Pada faktanya, hingga sekarang aku belum mengerti tujuan dari orang ini, jadi aku mengguncangnya agar dia mengatakannya.

>[False Charge Skill Acquired]

Jika tujuan mereka adalah menjual batu suci, bahkan dengan 100 batu terjual, itu hanya mendapatkan 4 silver coin. Itu tidak seimbang dengan harga 3 budak demi-human. Dari penilaian skill market, ketiganya berharga sekitar 6 silver coin. Jika mereka tetap melempat seperti tadi, bisa di pastikan para budak ini akan mati.
Kan ? perhitungannya tidak sesuai.

“Orang itu sedang di manipulasi oleh demon lewat bayangan, benar ….?!”
Orang itu, aku memang bilang untuk menempatkan pendeta di posisi yang tidak menguntungkan, tapi baca situasi. Ini akan menjadi kekacauan yang lain.

“Aku akan membawa orang ini ke tempat lord dengan alasan percobaan pemberontakan. Pendeta gendut (kuil Zaikuon), kau telah ditipu oleh orang ini kan ?”

Mata pendeta itu terlihat pusing.

“Ya, yaa, aku telah di tipu. Jadi dia adalah pemuja demon ! aku tidak salah…. Noble-sama! Aku ditipu. Itu adalah alasan aku sama sekali tidak memberontak kepada pangeran.”
“Yeah, itu mungkin benar. Kalau begitu kembalikan uang kepada mereka. Itu akan memberikanmu pelajaran yang baik.”

Tentu saja itu adalah omong kosong. Skill scammer menakutkan. Kata kata keluar dengan lancer….
Pendeta gendut dengan enggan memberi perintah kepada muridnya untuk mengembalikan uang. 2 atau 3 grup orang meninggalkan alun-alun. Lalu, pertengkaran antara orang yang tidak membeli batu dengan muridnya terjadi.

Kukukukuku.

Uusu yang kakinya terinjak dan tidak bisa bergerak tertawa dengan seram.
Apa dia menjadi gila, atau dia memiliki suatu rencana ?
Dia tidak akan bisa meyakinkan siapapun dengan argument penuh lubang. Bagaimanapun dia terlihat seperti orang yang suka menggunakan kekerasan.

Tapi, ini berbeda dari yang aku bayangkan. Walaupun sedang berbaring tengkurap dan benar-benar tidak bisa bergerak, serangan dari tangan berwarna hitam keluar.
Aku dapat menghindar dengan jarak yang kecil tapi cakar beracun itu merobek pendeta gendut.
TL : LoliLover
EDITOR : Isekai-Chan

Kamis, 08 Februari 2018

Death March kara Hajimaru Isekai Kyousoukyoku Bahasa Indonesia : Chapter 2-5 Kuil, Gadis Beastkin, dan Siang Untuk Melempar Batu

Chapter 2-5. Kuil, Gadis Beastkin, dan Siang Untuk Melempar Batu


Satou disini. “Setiap badai pasti berlalu”, aku sedang merenungkan kata-kata itu.

Siang hari damai yang kunikmati kemarin berubah drastis.

Nah, seri di siang hari, bagian masalah akan dimulai...


Sedikit jauh dari kedai jalanan, ada kuil Parion.
Di jalan timur, hanya ada kedai dijalan utamanya.

Ada beberapa orang yang berkumpul didepan kuil.

“Ada apa ya?”
“Ayo kita cek sebentar.”

Zena-san tergesa-gesa kesana. Melihat perubahan cepat seperti ini, dia benar-benar tentara.

Zena-san menanyakan apa yang terjadi ke pelayan miko yang besar kemarin.
Zena-san mengayun-ayunkan tangannya. Sepertinya dia berterima kasih tentang sesuatu.

Aku penasaran apa yang mereka bicarakan?

Ketika aku mendekati mereka, aku hanya mendengar setengah dari ceritanya.
Ngomong-ngomong, dari percakapan yang ku dengar,

“...Lalu bagaimana dengan kuil Garleon di jalan timur. Kuilnya juga memiliki kontrak dengan militer untuk pengobatan jadi seharusnya tak ada masalah. Memang ada di jalan timur tetapi kau ditemani laki-laki jadi orang-orang mencurigakan mungkin tidak akan mendekatimu.”
“Ya, walau begini, aku tetap tentara magician. Aku akan mengalahkan playboy yang ingin menggangguku sebanyak apapun.”

Dari Zena-san, sepertinya miko sedang rapat dengan duta dari kuil royal capital. Selain itu, karena miko hanya bisa menggunakan magic untuk mengobati luka, racun yang ringan dan penyakit, kita disuruh untuk pergi ke kuil yang disarankan.

...Dia hanya melemparkan tanggung jawab!!


Akhirnya, kita pergi ke kuil Garleon di jalan timur.

Ini tidak seperti aku tidak puas kau tahu?
Bahkan jika aku sudah terbiasa dengan itu, berjalan di kota bergaya eropa bersama dengan gadis imut seperti ini, ini sangat menyenangkan!

Diperjalanan, sekitar 100 meter ada taman umum disana.

Aku pikir itu hanya lapangan dengan rumput-rumput, tetapi sudah dipotong pendek dan di tengahnya ada beberapa pasangan tua membawa anaknya sambil beristirahat, dan sekitar 10 anak muda sedang berlatih bela diri.

“Zena-san, pelatihan apa aja yang ada dimiliter?”

Aku ingin mendengarnya entah kenapa.

“Hmm~, aku pikir pelatihannya sama saja seperti tentara pada umumnya, tetapi untuk tentara magician lebih diutamakan untuk penghematan MP. Kami menjaga kondisi dimana kami bisa menggunakan magic dikondisi yang terbaik.”

Variasi latihan lain huh?
Tentu saja, Magician tanpa MP tidak berguna.

“Tentara magician dan magician biasa mempunyai peran yang berbeda tergantung elemennya. Aku hanya bisa berbicara dari sudut pandang militer, kecuali elemen api, kami biasanya tidak menggunakannya untuk menyerang.”

Tentu saja sesuatu untuk menyiksa seperti api sangat cocok untuk menyerang. Tetapi kau juga bisa menggunakannya untuk memanaskan bak mandi tahu?

“Kalau untuk elemen anginku, biasanya digunakan untuk melindungi dari panah, <<Wind Protection>>, melindungi kastil dari palu pemusnah kastil dengan <<Air Cushion>>, atau meneruskan perintah dengan <<Whisper>>, beberapa diantaranya berguna seperti itu. Jika kami bisa menggunakan <<Fly>> maka memata-matai musuh menjadi lebih mudah, tetapi Earl tidak mempunyai seorangpun yang bisa melakukannya.”

Itu mengingatkanku, Zena-san punya impian untuk terbang dilangit bukan?

“Jika kau sudah bisa terbang, ayo kita kencan di langit~”

Aku hanya bercanda, tetapi muka Zena-san berubah menjadi merah dan berkata “T, tolong serahkan saja padaku” sambil terbata-bata.

Imut sih, tetapi aku khawatir kalau dia akan ditipu laki-laki buruk~


Dibayangan jalanan yang rimbun beberapa kucing sedang tidur-tiduran. Kalau dipikir-pikir, ini pertama kalinya aku melihat kucing liar sejak datang kesini.

“Itu kucing yang imut~”

Zena-san terlihat seperti akan berlari jika aku meninggalkannya sendirian.
Aku suka kucing juga, itulah kenapa aku tidak bisa mengganggu tidur siang kucing!!
Jadi aku membicarakan topik baru.

“Itu mengingatkanku, tak ada anjing liar di kota ini.”
“Ada rumor bahwa jika anjing liar terlihat, dia akan menjadi makanan bagi orang-orang di daerah kumuh...”
“Itu bohong kan?”
“Ya, itu bohong.”
“Jika rumor seperti itu memang ada, sepertinya buah gabo dimakan dengan oleh anjing cukup membuat orang ketagihan. Jadi, sejak buah itu dikonsumsi, anjing liar menghilang.”

Buah gabo muncul lagi. Belajarlah menahan diri!

Orang yang melihat pemburu pergi ke tempat pengolahan daging di jalan timur dengan anjingnya mungkin penyebab rumor itu.


“Hukuman untuk demon kin! Terimalah berkat dengan menyerang demon dengan batu suci iniii!”

Ditengah jalan menuju timur, kami mendengar suara sayup yang cenderung bernada tinggi dan dibuat-buat seperti datang dari laki-laki tua. Ada suara banyak orang pula.

Di alun-alun dari belokan gang, ada laki-laki gendut paruh baya berdiri diatas alas yang terlihat mewah.

Dengan mata yang merah, dan busa berterbangan dari mulutnya.

“Wahai orang-orang bijak! Aa kau mengingat hukuman dewa yang diketahui sebagai Bintang Jatuh beberapa hari yang lalu!?”
“"""Oooo!"""
"""Kami mengingatnya!"""
"""Oooooo!"""

Bukannya setengah dari orang yang berteriak itu palsu?

"Apalagi! Apalagi! Kemarin istana milik Earl sudah diserang oleh eksekutif dari demon king!"
"""Oh Dewa!"""
"""Tolong selamatkan kami, hero-sama!!"""
"""Oooooo!"""

Berteriak itu cara yang bagus untuk melepaskan stress huh.

"Ini adalah tanda untuk meminta perlindungan dari dewa! Dapatkan berkah! Wahai orang yang bijak! Siapa yang mendapat berkah akan terlindungi dari bencana!"
"""Priest-sama! Tolong selamatkan kami!!"""
"""Oooooo!"""
"""Berkah!!!"""

Orang murahan.

"Dapatkan berkah! Apa kalian mengerti! berkah!"
"""Berkah!!!"""
"""Oooooo!"""
"""Tolong ajari kami!"""

Orang-orang kota ini akan mudah ditipu dengan panggilan tipuan atau skema yang curang.

“Lihatlah mereka!”

Priest gendut itu menunjuk ke belakang alun-alun.

“Mereka adalah setengah manusia, kegagalan demon, tidak, keluarga demon king! Beri hukuman dewa pada mereka dan terimalah berkah!”
"""Oooooo!"""
"""BUNUH!!!"""

Oi oi penghasut.

"Tunggu! Wahai orang yang bijak! Pembunuhan dilarang oleh hukum kerajaan. Tunggu!"
"""Apa yang harus kita lakukan, priest-sama!!"""
"""BUNUH!!!"""
"""Oooooo!"""

Ada beberapa orang yang hanya berteriak.

"Membunuh itu dilarang! Dengan batu suci ini lemparlah demon kin dan terimalah berkah. "
"""Priest-sama!"""
"""Beri kami batu itu~!"""
""Oooooo!"""

Aku melihat arah yang ditunjuk priest gendut, ada tiga gadis beastkin disana.

“Tetapi ini tidak gratis! Terimalah berkah menggunakan uangmu!”

"""Oooooo!"""
"""Berkah!!!"""

Gadis beastkin anjing, kucing, dan kadal saling berpelukan.

“Batu suci ini masing-masing satu copper coin! Untuk kesempatan istimewa ini, kamu akan mendapatkan enam batu untuk satu big copper coin!”

Ah, suara orang-orang berhenti. Masyarakat yang perhitungan sekali~.

“Ada apa!? Masyarakat yang beriman! Ada batas untuk batu suci ini! Mereka yang menerima berkah adalah mereka yang bergerak cepat!”
"""Kami akan membelinya!"""
"""Tolong jual kepadaku!!!"""
"""Oooooo!"""

Mereka sangat lemah dengan limited edition.

“Beli dari murid-muridku! Berbarislah! Jika kau tidak berbaris, kau tidak akan mendapatkan berkah!”

"""Oooooo!"""
"""Berbaris!"""

Priest gendut, apa kau barusan menggunakan magic untuk memanipulasi pikiran?

Orang yang sudah membeli batu suci langsung melemparnya ke gadis-gadis beastkin. Mereka tidak ragu-ragu.

Eh~~~? Apa kau serius?


“Aku tak bisa melihat ini!”

Zena-san berlari menembus kerumunan ke tempat priest gendut.
Aku terkejut dan telat bertindak.

"""Bunuh demi-human!!"""
"""Oooooo!"""
"""Hukuman untuk demon kin!!!"""

Orang-orang menjadi semangat dan melempari gadis-gadis beastkin. Gadis kadal melindungi gadis kucing dan anjing yang lebih kecil.

Nah, mudah sih menginterupsi secara terang-terangan, tetapi kalau hal yang sama terjadi lagi maka tak ada artinya.

Informasi detail keluar dari AR seperti biasanya saat aku melihat gadis-gadis beastkin.

Ini!

Aku cepat-cepat menggunakan informasi yang baru kudapatkan.
Maka, harusnya disekitar sini.

Itu dia!

Aku periksa informasi orang itu dan yakin.
Dengan ini, aku harus bisa melakukannya!

Aku menggunakan sel otak abu-abuku dan mencari solusi terbaik...



PREVIOUS CHAPTER            NEXT CHAPTER


TL : Isekai-Chan
EDITOR : Isekai-Chan

Rabu, 07 Februari 2018

Death March kara Hajimaru Isekai Kyousoukyoku Bahasa Indonesia : Chapter 2-4 Kencan Siang Hari dengan Soldier-san


Chapter 2-4. Kencan Siang Hari dengan Soldier-san


Satou disini. Dibandingkan dengan hero, aku lebih ingin menjadi magician.

Chanting adalah game mustahil yang menyakiti hatiku.

Aku terobati sedikit setelah para gadis berbicara dengan Zena-san dan temannya.



“Aku minta maaf buat keributan tadi. Mereka bukan gadis yang jahat, hanya karena tidak biasa aku bersama seorang pria...”

Dia memandangiku dengan mata yang mengadah. Sebenarnya dari awal juga tidak terasa seperti mereka itu jahat, ini benar-benar canggung.

“Mereka sepertinya orang-orang yang menyenangkan. Aku tidak membencinya.”

“Aku senang kau berfikir seperti itu. Oh iya, kau terlihat kesusahan di depan toko magic tadi, ada masalah apa?”

“Ya, aku menemui jalan buntu saat belajar chanting. Aku berfikir mungkin mereka punya buku untuk berlatih chanting, tapi seperti yang kau lihat mereka tutup.”

“Satou-san, kau, ummm tidak apa-apa kan memanggilmu Satou-san?”

“Tentu saja.”
Aku juga sudah memanggilmu Zena-san tanpa permisi.

“Apa Satou-san bukan hanya pedagang yang lincah tetapi juga seorang magician yang sedang berlatih? Oh iya, hari ini kau tidak menggunakan jubah yang mewah~, aku pikir yang ini lebih cocok untukmu.”

Jadi sudah fix bagian lincahnya, gadis ini, uhh.

“Aku ingin bisa menggunakan Life magic jadi aku berlatih, tetapi aku hanya tidak bisa melakukan chantingnya dengan benar...”

“Coba kuingat lagi, untuk wind magic, biasanya dimulai dengan  ■■■■ tetapi jika mencoba untuk memaksa merapalkannya, itu terdengar seperti lyu~lia la~lule li la~o. Kalau hanya dihafalkan, maka semua orang bisa melakukannya.”

Zena-san memiringkan kepalanya sambil “Bagaimana aku menjelaskan bagian ini” –terlihat diwajahnya.

“Ritme. Iya, coba tolong merapalkannya dengan pelan dan ingatlah ritmenya. Lalu sambil mengingat ritmenya coba tingkatkan kecepatannya lalu itu menjadi ■■■■ !"

Aku mengerti~, Ngomong-ngomong walau yang dia katakan bukan rahasia, itu bukan hal yang boleh untuk diberitahukan kepada orang lain kan?

 “Ritme huh... Aku mengerti, terimakasih banyak professor. Aku akan berlatih dengan keras sesuai arahan tadi.”

“Ya, aku senang bisa membantumu.”

Zena-san tersenyum.
Aku harus memberinya sesuatu sebagai ucapan terimakasih.


Aku memutuskan untuk ikut dengan Zena-san ke kuil Parion di distrik barat.

“Ngomong-ngomong, sudah berapa lama Zena-san berlatih sampai bisa menggunakan wind magic?”

“Latihan sesungguhnya 3 tahun, tetapi dari kecil setiap hari aku sudah dilatih berbagai hal untuk persiapan menjadi magician~”

Aku penasaran berbagai hal apa itu?... Aku harap itu bukan sesuatu yang serius.

“Untuk mempelajari sejarah dari magician, dari aku kecil, aku sudah disuruh untuk membacakan dengan keras cerita buku bergambar, menyanyikan puisi, berlatih membaca dengan benar, pernafasan perut... Mainan untuk mendeteksi aliran magic. Bahkan mainanpun bertujuan untuk latihan menjadi magician.”

Zena-san terlihat sedikit suram.

“Ini bukan seperti aku membenci orang tuaku yang membesarkanku seperti itu. Mempelajari magic juga menyenangkan, dan aku punya keinginan untuk terbang di langit suatu saat nanti.”

Tetapi tidak ada jalan lain yang bisa kau pilih dari awal...

“Satou-san. Kenapa kau ingin belajar Life magic? Apa karena itu berguna untuk bisnis?”

“Tidak, karena tidak ada kamar mandi di penginapan, aku berfikir jika ada magic aku tak perlu mandi di luar...”

Ah, dia terkejut.
Dia menatap langsung ke mataku, dan mulai tertawa.
Apakah begitu menarik?

“Ahahaha! I,ini pertama kalinya aku mendengar alasan seperti itu untuk menjadi seorang magician.”

Sepertinya sangat lucu, Zena-san tak berhenti tertawa.

“Apa itu aneh?”

Aku pikir itu alasan yang masuk akal. Bukankah kau ingin membuat semua hal mudah?

“Itu aneh!”

Jawaban langsung.

“Karena jika kau punya modal dan uang untuk belajar life magic, bukannya lebih cepat kalau membangun kamar mandi dirumahmu? Dan kau hanya cukup membeli budak untuk memanaskan airnya.”

Jadi begitu ya~
Aku akan melakukan sesuatu bisa kulakukan sendiri! Aku suka berfikir seperti itu. Tetapi disini, adalah hal normal untuk mempekerjakan orang, karena tenaga kerja sepertinya murah.


“Tuan, tolong beli bunganya.”

Ketika aku pergi ke jalan barat, seorang gadis kecil membawa keranjang kecil berisikan bunga yang tiba-tiba menghentikan kami.
Gadis kecil itu berhenti sambil memegang sebuah bunga. Aku sudah melihatnya beberapa kali sebelum ini, tetapi ini pertama kalinya dia memanggilku.
Mungkin orang yang ditemani wanita lebih mudah untuk menjualnya?
Dia hebat walaupun masih kecil.

“Oke, berapa harganya?”
“Satu penny seikatnya.”

Aku menerima bunga setelah membayarnya. Gadis kecil dengan senang berterimakasih kepadaku dan pergi ke kandidat pembeli selanjutnya.
Aku memberikan bunganya ke Zena-san.
Zena-san terlihat terkejut.
Yaa, tidak ada pilihan lain kan?

“Umm, boleh ku ambil?”
“Iya, aku akan kesusahan jika kau tidak menerimanya.”

Karena aku tidak bisa membuangnya.
Zena-san menggigit bibirnya sambil terlihat bahagia.
Huh? Apa itu sesuatu yang membuatmu begitu senang?

...Yaa, kupikir tak apa selama dia senang.

“Oh iya, Satou-san. Apa kau tidak ada rencana setelah ini?”
“Tidak, setelah latihan chanting aku tidak punya sesuatu yang penting untuk dikerjakan.”

...Ada alkemis sih, tapi aku bisa melakukannya kapan saja.

“La,lalu, kenapa kita tidak pergi ke stand sambil jalan ke kuil?”
“Ya, aku setuju. Kalau bisa, aku ingin kau memberitahuku ciri khas kota ini.”

Zena-san mungkin tidak punya pengalaman untuk mengajak orang lain, wajahnya berubah merah saat mengajakku. Karena ini cuma aku, kau tidak perlu setegang itu.
Itu mengingatkanku, kapan aku setuju untuk pergi dengannya sampai kuil? Karena dia sudah memberitahu rahasia dari chanting, dan aku tidak akan komplen karena ini juga kencan dengan seorang gadis.

“Ciri khas? Serahkan kepadaku!”

Dia penuh percaya diri. Aku mungkin bisa mengharapkan sesuatu.



“Ini terbuat dari kentang manis, rebusan kentang disaring dan menjadi selai lalu diremas bersamaan dengan roti. Ini makanan khas kota seryuu sejak dulu.”

Sesuatu yang terlihat seperti kentang yang dijadikan roti huh. Rasa yang cukup halus...

“Ini adalah sayap kelelawar goreng yang diberi miso hitam.”

Sepertinya Zena-san juga tak tahu nama makanannya. Penjaga toko yang tidak bisa diam lagi memberitahu namanya... Ini adalah Dragon Wing Fries.
Terdengar seperti makanan yang membawa keberuntungan.

“Dan ini semua adalah hal yang kupelajari dari lilio. Ah, lilio itu gadis paling kecil dari temanku bertiga tadi.”

Abaikan namanya.
Makanan yang direkomendasikan Zena-san itu... coklat muda? ...Makanan apa itu?

Untuk sekarang aku beli dua porsi seharga dua sen dari paman penjual stand.
Aku seruput cairan coklat menggunakan sedotan yang diberikan paman penjual.
Ini Starch Syrup!
<TLN : sejenis manisan, googling untuk lebih jelasnya>

“Starch syrup huh. Jadi kangen~.”
“Kau sudah tau~”

Dia terlihat sedikit kecewa. Aku harusnya kaget ...Maaf.

“Starch syrup yang aku tahu itu tidak berwarna dan transparan, aku tadinya tidak tahu ini apa.”
“Noble-sama, sirup transparan itu barang kelas tinggi yang dibuat dari padi dan gula, kalau yang ini dibuat untuk penduduk umum dan menggunakan kentang, buah gabo dan gandum jadi warnanya coklat muda.”
<TLN : Noble = bangsawan>

Paman penjual memotong obrolanku dengan reaksi berlebihan.
Siapa yang bangsawan? Dia tidak mengatakannya ke Zena-san saja.

“Paman, aku penduduk biasa tahu. Aku minum sirup transparan dari kenalanku dulu. Aku tidak tahu kalau itu barang mewah.”

Soalnya, itu 200 yen seporsi saat di festival.

Setelah itu, kami menghibur diri mengelilingi macam-macam kios sambil melewati kerumunan. Ini siang yang menyenangkan.




TL : Isekai-Chan
EDITOR : Isekai-Chan