Rabu, 30 September 2020

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 165. Kebangkitan Baru

Chapter 165. Kebangkitan Baru



Kami tidak mendapatkan makanan di penginapan, jadi kami semua menuju bar untuk makan malam. Kami juga mengajak Motoyasu. Saat sampai di bar, Motoyasu langsung menuju arah counter untuk memesan alkohol. Dia langsung menundukkan kepalanya sambil meminum segelas alkohol. Satu-satunya yang dapat dia pikirkan hanyalah wanita. Tetapi, ketika dia kehilangan mereka, inilah yang akan terjadi. Dia mengalami depresi yang sangat mendalam. Beberapa orang yang tidak mengetahui identitas aslinya adalah Hero Tombak, mereka mencoba mengajaknya untuk berbicara. Namun, Motoyasu selalu mengabaikan mereka.

"Ara. Apa kau tidak ingin minum denganku?"
"...Maaf. Sekarang aku sedang ingin minum sendiri. Abaikan saja aku."

Dia bahkan mengabaikan seorang wanita. Mungkin keadaannya lebih parah dari yang kukira. Kelakuan Witch memanglah seperti itu, kenapa kau sangat mempercayainya?
Kemudian aku, Filo, dan Raphtalia memesan makanan. Meskipun aku pikir bar ini tidak memiliki makanan yang enak. Namun, setelah bertanya kepada penduduk kota, inilah bar yang terenak di kota. Porsi makanannya cukup besar dan harganya juga tidak terlalu mahal. Setelah kenyang makan, Filo dengan wujud manusianya mulai bernyanyi dengan musisi yang ada di dalam bar. Telur di punggungku ini adalah gangguan. Jadi aku akan mencoba tidak menarik banyak perhatian.

"Gadis muda, mari kita bernyanyi satu lagu lagi!"
"Tentu saja, ayo~!"

Filo mulai bernyanyi dengan penuh gairah, nampaknya dia memiliki banyak sekali tenaga. Suaranya cukup bagus. Dia mulai terbawa suasana dan mulai bernyanyi dengan nada yang aneh. Suaranya terdengar seperti lagu-lagu anime. Mungkin ini hanya imajinasiku saja.... tapi, orang-orang yang berada didepan panggung memiliki pandangan yang sangat aneh.

"....Naofumi-sama. Aku pernah mendengar ada monster yang dapat menarik perhatian kapal dan menyesatkan mereka di lautan."
"Kebetulan sekali, aku juga sedang memikirkan monster yang seperti itu."

Orang-orang sangat terpesona mendengar suara lagunya, seakan mereka sedang dicuci otak oleh seorang penyihir. Setelah Filo selesai bernyanyi, orang-orang mulai bertepuk tangan dan bersorak. Beberapa orang memintanya untuk bernyanyi satu lagu lagi, tapi sepertinya Filo sudah mulai bosan. Kemudian dia menjawab "Tidak!" dan turun dari panggung.
Dia menjadi cukup terkenal, dan beberapa orang memberikannya bunga. Seseorang juga memberikannya sayuran seperti wortel. Filo memandangi sayuran tersebut dan merasa tergiur. Setelah melihat ini, banyak orang yang mulai memberikannya makanan. Aku mungkin terdengar gila, tetapi Filo membawa semua hadiah itu dan duduk disebelah Motoyasu.

"Ada apa? Kau tidak sesemangat biasanya? Apa yang terjadi?"
"..."

Merasa terganggu terhadap keberadaannya, Motoyasu mengalihkan perhatiannya setelah melihat Filo. Dia bahkan bertindak seperti ini terhadap Filo dalam wujud manusianya. Lukanya benar-benar sangat parah.

"Apa kau lapar? Kau tidak akan merasa enak jika sedang lapar. Aku akan bernyanyi lagi agar kau mendapatkan semangatmu kembali ya."

Kemudian Filo berjalan lagi menuju panggung, dan mulai bernyanyi kembali. Ini lagu yang cukup ceria. Tunggu dulu...

"Aku tidak tahu jika Filo tahu cukup banyak lagu."
"Yaa, kita sering sekali berkeliling sekitar Melromarc. Dia itu sangat senang bernyanyi."

Filo bernyanyi dan menari sambil melihat Motoyasu. Hanya melihatnya saja sudah membuatku bersemangat. Lagunya terdengar seperti salah satu anime tentang pesawat yang dapat berubah bentuk. Setelah selesai bernyanyi, Filo kembali duduk disebelah Motoyasu.

"Tolong, abaikan saja aku."
"I~Iya."

Setelah Filo mengatakan itu, dia mulai melihat-lihat barang yang telah diterimanya.

"Makan ini. Ini selalu membuatku penuh semangat."

Akhirnya Motoyasu mengambil makanan dan bunga yang diberikan kepadanya. Sekarang Filo sedang bertingkah sangat aneh karena rasa keingintahuannya sangat tinggi. Kemungkinan dia tertarik dengan Motoyasu yang biasanya sangat bersemangat, tidak biasanya dia melihat Motoyasu depresi seperti ini.

Apa-?

"U, UWAAAAAAAAAAAAAAA!"

Motoyasu mendadak menangis kemudian menempelkan badannya pada tubuh Filo.

"NYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!?"

Dan Filo juga ikut menangis karena gerakan mengejutkan Motoyasu. Dan dia mulai memberontak agar badannya dapat lepas dari pelukan Motoyasu. Tapi, Motoyasu menggunakan seluruh kekuatannya untuk menahan Filo, sehingga Filo tidak bisa melepaskan dirinya.

"U....uuuuuu...."

Motoyasu benar-benar menangis seperti lelaki cengeng.

"Goushijin-sama! Tolong aku!"
 

Filo juga menangis dan melihatku sambil meminta tolong..... Apa Motoyasu bodoh?

"Apa yang kau lakukan?"

Aku mendekati keduanya untuk mencoba menyelamatkan Filo. Tapi, secara mendadak Motoyasu meletakkan kepalanya di dada Filo dan menangis semakin kencang. Karena Witch sudah mengkhianatinya, sekarang dia beralih ke Filo? Tidak juga... sudah sejak lama Motoyasu tertarik pada Filo jadi ini bukan hal yang aneh.

"Kembalilah ke wujud monstermu. Kemungkinan Motoyasu akan langsung melepaskanmu."
"A-Aku mengerti!"

Motoyasu memiliki trauma terhadap wujud asli Filo. Dia tidak pernah mendekatinya saat Filo terlihat seperti itu.

Sesaat kemudian Filo langsung berubah sesuai saranku. Aku mengabaikan orang-orang yang mulai berteriak di dalam bar karena kejadian itu. Tetapi....

"Luar biasa... Aroma dari Filo-chan..."

...Motoyasu tetap memeluk Filo dalam wujud monsternya, dan mulai mengendus tubuh Filo. Sangat tidak sopan!

"Dia tidak melepaskanku! Dia tidak melepaskanku, Goushijin-sama!"

Dia bahkan tidak melepaskan Filo dalam wujud monsternya!? Bagaimana mungkin ini terjadi! Tunggu, mungkin aku tahu kenapa.

"Dia seperti ini, karena kau mencoba menghiburnya saat dia sedang depresi! Bertanggung jawablah dan urus dia!"
"Tunggu sebentar, jika itu benar. Seharusnya Naofumi-sama bertanggung jawab dan uruslah aku!"
"Apa yang kau bicarakan, Raphtalia!?"

Sepertinya Raphtalia juga mulai kehilangan akal sehatnya karena semua keributan ini.

"Tidak!"
"Filo-tan, Filo-tan..."

Motoyasu mulai menggosokkan wajahnya pada paruh Filo. Filo mencoba untuk menggunakan seluruh tenaganya untuk mengangkat Motoyasu. Tetapi, dia sudah memegang seluruh tubuh Filo, dan Filo tidak bergerak sama sekali. Pelukan Motoyasu sudah seperti gurita yang menggunakan tentakelnya untuk memegang sesuatu. Saat Filo mencoba untuk memberontak, bulu-bulunya mulai rontok karena tertarik tangan Motoyasu. Karena rasa sakitnya, Filo tidak dapat melakukannya secara maksimal. Filo sangat membenci rasa sakit.

"Tolong aku!"

Filo memohon kepadaku dengan mata yang berkaca-kaca. Apa yang harus aku lakukan sekarang?

"Baiklah... Motoyasu!"
“Filo-tan.”

Ini tidak baik, dia tidak dapat mendengarku sama sekali. Bahkan dia tidak mendengarkan suara Filo di dekatnya. Motoyasu sudah benar-benar rusak sekarang. Atau mungkin... dia sudah memiliki fetis yang baru. Dia bahkan sudah tidak takut dengan wujud monster Filo. Apa dia sudah menjadi seorang masokis?
<TLN : Masokis orang yang mendapatkan kesenangan dari rasa sakit.>

"Goushijin-sama!"

Aku seharusnya membawa Motoyasu ke Kastil. Tapi, apa sekarang aku bisa membawanya?

"Jika kau tidak menyukainya, tinggal bilang saja dan buang dia."
“Dia itu bukan monster yang bisa ditinggal begitu saja....”
"Baik!"

Filo berlari keluar bar dengan Motoyasu yang masih menempel di badannya.

"Ehh..."

Raphtalia mengeluarkan suara kebingungan.

"Bagaimanapun juga... Kita akan kesulitan menahan Motoyasu jika keadaannya seperti ini. Aku tidak akan pernah puas jika dia sudah tidak menderita lagi."
"Kurasa dia sudah melewati fase menderita dan sudah sampai pada dimensi rasa sakit?"
"Jika kita bisa membuat Filo bertingkah seperti wanita jahat, kemungkinan besar dia akan kembali pada sifat awalnya. Jika dia sudah bisa diajak bicara, maka Filo, kau katakan ini pada Motoyasu, [aku hanya mendekatimu demi makanan saja]."
"Sungguh..."
"Mungkin ini akan berhasil.... Mungkin..."

Aku punya perasaan buruk tentang hal ini. Tapi, jika aku tidak melakukannya. Maka kita tidak akan pernah bisa mengusir Motoyasu sialan ini. Tenang saja. Dia adalah Motoyasu. Dia akan kembali menjadi seorang pria mesum yang suka mengejar wanita.


Kemudian kami kembali ke penginapan dan menghabiskan malam dengan tenang. Dan pagi hari telah tiba. Oh iya, sepertinya Filo telah berhasil membuang Motoyasu semalam. Dia menjatuhkannya dari tebing, dia memang tidak perlu dikasihani. Jumlah bulu yang berada ditubuh Filo terlihat berkurang. Motoyasu benar-benar sudah dibuang oleh Filo.

"Baiklah, karena rencana sebelumnya adalah membawa Motoyasu ke Kastil. Apa sebaiknya kita menunggu Shadow kemudian kembali ke desa?"

Aku berencana untuk menjauh sampai telur ini menetas. Tapi, telur ini terlihat akan menetas sebentar lagi. Kadang-kadang telur ini bergerak.

"Itu ide yang bagus, Naofumi-sama."
"Goushijin-sama. Firo ingin cepat-cepat pulang..."

Filo melihatku penuh dengan rasa takut. Nampaknya dia sekarang telah memiliki trauma baru. Lagi pula, sejak pertama kali bertemu dia sudah membencinya. Kenapa Filo mendekati Motoyasu yang sudah jelas-jelas dia benci?

"Kenapa kau mencoba menghiburnya?"
"Karena dia terlihat lesu sekali. Dia seperti anak-anak desa saat pertama kali tiba."

Kelihatannya karena kau menghiburnya, itu memberikan efek yang kuat untuk Motoyasu. Dia bahkan berubah sampai kehilangan akalnya.

"Jika nanti kau bertemu lagi dengannya, sampaikan saja kalimat yang sudah kuberitahu sebelumnya."
"Iya~"
"Baiklah. Mari kita bersiap untuk sarapan dan pergi."

Kemudian aku membuka pintu.

"Selamat pagi. Ayah."

Aku langsung menutup pintu tersebut... Apa itu Motoyasu? Mungkin aku sudah mulai gila. Biarkan aku menenangkan pikiran sebentar.

"Apa itu barusan...."
"Apa terjadi sesuatu?"
"Yaa...."

Kenapa dia memanggilku 'Ayah'? Kenapa dia berdiri di depan pintu? Aku baru bangun tidur, mungkin karena itu pikiranku jadi tidak berfungsi dengan baik. Menjelaskannya akan sulit. Jadi aku menyingkir dan mempersilahkan Raphtalia untuk membuka pintunya. Raphtalia memiringkan kepalanya, kemudian dia membuka pintunya.

"HEI! Kenapa ada Babi-Tanuki di dalam kamar Filo-tan!?"

Raphtalia menutup pintu itu sekencang mungkin.

"Aduh!?"

Wajah Raphtalia menjadi kaku. Sambil tersenyum, dia memukul wajah Motoyasu dengan hantaman pintu. Babi-Tanuki... Kata-kata yang sangat luar biasa untuk diucapkan di pagi hari. Apa yang dia lakukan?

"Hmm..."

Raphtalia juga terlihat sama bingungnya denganku.

"Sekarang aku sudah mengerti situasinya. Apa yang sebaiknya kita lakukan...?"
"Lagi pula, sejak kapan dia berada di depan pintu?"
"Aku mendengar suara berisik beberapa waktu yang lalu. Tapi, tidak mungkin dia berada diluar sana selama itu..."
"Aku juga mendengarnya. Kukira itu adalah petualang yang sedang lewat saja. Tak kusangka itu adalah Motoyasu."

Dia sepertinya terlalu bersemangat untuk seseorang yang telah dilempar dari tebing.

"Filo."
"Tidak!"
"Jika kau tidak berkata sesuatu kepadanya. Dia tidak akan pernah meninggalkanmu."
"Uuu...."

Filo membuka pintu sambil cemberut.

"Oh, Filo-tan!"

Motoyasu langsung melompat kearah Filo. Tapi, sebelum dia bisa menggapainya Raphtalia menghentikannya.

"Lepaskan aku Babi-Tanuki! Aku harus mencurahkan rasa cinta ini pada Filo-tan!"
"....."

Raphtalia hanya tersenyum. Tapi, dia mengeluarkan aura gelap. Apa yang sebenarnya ingin Motoyasu lakukan?

"Um, Sebenarnya aku hanya mendekatimu demi makanan saja. Jadi jangan salah paham."
"Cinta itu berawal dari salah paham Filo-tan sayang. Tidak apa, aku dengan senang hati menerima keegoisanmu itu."
"Tidak!"

Dia ketakutan sekarang. Ini sangat tidak bagus. Aku sedang mencoba untuk menganalisis situasinya, dan Motoyasu menatapku dengan tatapan serius.

"Ayah. Tolong berikan restumu, pada aku dan anakmu."
"Siapa yang kau panggil Ayah !?"

Aku tidak ingat pernah menjadi Ayah dari burung gemuk ini. Mungkin memang aku yang membesarkannya. Tapi, bukan berarti karena hal itu aku menjadi seorang ayah dari seekor monster yang memiliki kemampuan berubah.

"Ayah. Sebelumnya aku telah diselamatkan oleh anakmu. Dan karena itu aku telah menyadari perasaanku yang sebenarnya. Aku pasti akan membuatnya bahagia. Tolong berikan anakmu!"
"Sudah kubilang, aku bukan ayahnya!"
"Kau tidak bisa berkata seperti itu! Seorang Ayah seharusnya tidak dapat berkata seperti itu kepada anaknya, Ayah!"
"Apa kau mendengarku? Dia itu bukan anakku!"
"Apapun masalahnya, ayah dan anak itu tidak boleh memutus hubungannya, Ayah!"
"Sudah diam saja kau!"

Raphtalia menarik Motoyasu keluar dan menutup pintu lagi. Masalah ini lebih serius dari yang kuduga. Jika aku menanganinya dengan ceroboh, kemungkinan dia malah akan semakin parah.

"Hei, Babi-Tanuki, apa yang kau lakukan! Lepaskan Filo-tan dan Ayah!"

Motoyasu mulai menggedor-gedor pintu. Sial... Kepalaku sakit sekali. Sebelumnya aku tidak begitu peduli dengannya. Tapi, keadaannya malah semakin merepotkan seperti ini. Dia telah berubah menjadi seorang penguntit sekarang.

Alasannya... Mungkin, karena Filo telah memperlakukannya secara baik. Jika manusia sedang terpuruk. Mereka akan melakukan apa saja untuk mencapai tujuannya. Itu pernah terjadi kepadaku dan Ren.

Meskipun aku masih belum tahu apa hubungannya dengan kejadian kemarin.... Tapi, sepertinya Motoyasu merasa Filo lah penyelamat dirinya. Motoyasu terlihat seperti orang yang mudah terpengaruh. Dari reaksinya, mungkin Motoyasu adalah tipe orang yang terus mengejar targetnya hingga orang tersebut menerimanya?

....Aku benar-benar tidak ingin terlibat dengan semua ini. Kejadian ini hanya membuang-buang waktu.

"Berisik sekali, kau!"

Petualang wanita yang menginap di tempat yang sama mulai komplain.

"Kaulah yang berisik, Babi! Berhentilah berteriak!"
"B-Babi!? Apa yang orang ini katakan!?"

...Motoyasu si mata keranjang sekarang menghina wanita!? Mungkin wanita itu cukup jelek. Aku pelan-pelan menggeser pintu untuk mengintip mereka. Itu adalah wanita yang semalam mengajak Motoyasu untuk minum. Kurasa wanita tersebut lumayan cantik.

Aku masih tidak mengerti kenapa dia sampai seperti ini. Sebenarnya apa yang ada didalam pikirannya... Apa yang dia lihat dari Raphtalia dan Wanita lainnya? Aku mulai penasaran.

"Apa yang harus kita lakukan? Kita tidak akan bisa pergi jika situasinya seperti ini."
"Filo, bertanggung jawablah pada Motoyasu deng--"
"Tidak!"

Hmm.... Apa yang sebaiknya kita lakukan sekarang? Motoyasu sepertinya tidak akan terus mengejar kita.

"Ayo kita kabur melalui jendela. Kita bisa menjelaskan situasinya kepada penjaga penginapan dan lari dari sini."
"Ba-Baiklah."

Apa Motoyasu telah kehilangan akalnya? Aku tidak mengerti apa yang terjadi padanya. Kenapa kita harus lari darinya? Bukankah harusnya dia yang lari dari kita?

Kemudian kita meninggalkan penginapan. Dalam perjalanan Filo selalu menendang sesuatu di depannya. Nampaknya dia sangat kesal. Aku dapat membayangkan apa yang ada dialam pikirannya saat menendang sesuatu. Filo selalu menggunakan banyak stamina jika ia menendang. Atau mungkin karena trauma dan kekesalannya jadi ia tidak menyadari kalau sebenarnya dia sedang kelelahan.

Akhir-akhir ini sepanjang perjalanan aku selalu melihat poster wajah Witch terpampang. Disitu tertulis untuk langsung menangkapnya jika terlihat. Masalahnya adalah dia bepergian bersama Ren.

Begitulah yang terjadi, kami mulai pergi menghindari Motoyasu yang sudah gila dengan menggunakan kereta. Entah kenapa malah kita melarikan diri dari Motoyasu bukannya dia.




TL: Chopin
EDITOR: Isekai-Chan
Proofreader: Bajatsu

Isekai ni Tensei Shitandakedo Ore, Tensai tte Kanchigai Saretenai? Web Novel Bahasa Indonesia Chapter 76 – Menuju Antartika

 Chapter 76 – Menuju Antartika


─── Kouki POV ───

"Kou-chan, ayah sudah tiba di lapisan es. Bersiaplah untuk pertempuran skala penuh." (Miki)

"Aku mengerti." (Kouki)

Sambil membalas suara ibu yang terdengar dari terminal pribadiku, dan memasukkan panduan tentang "Bagaimana Jika Ibu Membuat Virus Zombie Part 1" ke dalam saku bajuku.

Ini adalah sesuatu yang kubuat sendiri dulu, tapi kali ini, aku mencetaknya dan memberikannya pada seluruh anggota Chernobog untuk berjaga-jaga jika terjadi situasi darurat. Tentu saja, lebih baik tidak menggunakan pengetahuan dari buku panduan ini, tapi lebih baik berhati-hati dengan Dr. Sandra, jenius sejati yang hampir setara dengan ibu.

"Apakah benar mereka memiliki monster mengerikan seperti yang tertulis disini, komandan?" (Joseph)

"Ya. Aku masih ragu apakah mereka akan menggunakannya, tetapi zombie yang mereka kembangkan mungkin akan lolos setelah pertarungan ini, bayangkan Hakone base dan Planet G-88 digabungkan menjadi satu. Itulah gambaran markas musuh di antartika ini. Jadi kau harus berhati-hati." (Kouki)

Menjawab pertanyaan dari Joseph, yang memimpin pasukan senjata berat, sambil melebih-lebihkan, Joseph menyiapkan senjata otomatis yang berada dipunggungnya, membuat ekspresi serius dan mulai mengisi amunisi. Aku juga berpikir untuk menyiapkan senjata bagiku sendiri, tetapi aku menyerah. Karena tidak mungkin aku dapat bertarung tanpa suit Type-0… Dan jika aku terpojokkan, aku akan menyerah dan menunggu penyelamatan.

"Kapten ... baru saja kembali." (Joseph)

Ketika aku khawatir kapten (Yurya) mungkin tidak akan bisa bertemu Anton-san lagi, kapten memasuki ruangan bersama skinhead dan telah menggunakan exoskeleton yang telah diperkuat.

"Maaf, aku terlambat." (Yurya)

"Tidak masalah, aku baru mendapat kabar dari ibu. Ayah baru saja mendarat di lapisan es dan pertempuran akan segera dimulai. Setelah ini, kita akan bersiap didalam suit masing-masing dan menunggu di depan gerbang, disebelah sana. Lalu menunggu perintah untuk diberangkatkan." (Kouki)

"Aku mengerti, kami akan segera melaksanakannya." (Yurya)

"Tolong lakukan." (Kouki)

Setelah kapten dan anggota Chernobog lainnya memasuki suit mereka, aku berjalan keluar sendiri dan menuju area maintenance dimana suit Type-0 berada. Ketika aku menyalakan terminal dan menghubungi Claire, Claire merespon dengan sedikit nada kesal.

"……Ya." (Claire)

"Itu, ehm ... kenapa kau marah?" (Kouki)

"Apa kau masih belum memahaminya juga? Kau tidak memberitahuku dan melakukan sesuatu tanpa izin! Kau sudah berjanji saat aku menjemputmu di Russia, bukan? Untuk mengatakan semua yang akan kau lakukan. " (Claire)

"Ini salah paham! Aku tidak melakukan sesuatu diam-diam. Dan bukankah aku sudah menjelaskan rencananya? Claire akan bersiaga di udara dengan X-55. Itu sebabnya aku menugaskan Odin. Aku juga memiliki Kapten yang ditugaskan untuk menjagaku. " (Kouki)

"Aku tahu itu, tetapi ───" (Claire)

Claire tetap khawatir. Walaupun aku tahu alasan kenapa dia tidak bisa mempercayaiku, tapi kali ini aku sudah memberitahukan seluruh rencanaku kali ini. Atau mungkin? Claire yang serius, tidak akur dengan pasukan kapten yang sedikit tidak bermoral? Tetapi, kami mungkin akan mati jika tidak mendapatkan bantuan mereka. Tidak, Anggota Chernobog sepertinya akan selamat, namun aku akan mati.

"Claire-san, aku tidak menyembunyikan apapun. Dan aku mempercayakan tugas penting kepadamu." (Kouki)

"Baiklah, tapi kau harus berhati-hati ... " (Claire)

"Tentu saja ... Harap segera lepas landas jika kau sudah siap." (Kouki)

Setelah aku memutuskan komunikasi dengan Claire-san, X-55 lepas landas, dan aku berjalan kembali. Suit Type-0 yang sedang menunggu kedatanganku, memiliki dua kursi, jika kau mengeluarkan core yang ada didalamnya, kau dapat memuat 3 orang, jadi ini dua kali lebih besar daripada suit biasa.

Walaupun biasanya, bahan bakar ekstra dan energi tambahan diperlukan untuk menggerakkan mesin berukuran jumbo seperti ini, tapi kali ini core tersebut yang menjadi sumber tenaganya.

"Walaupun ini seperti reactor antimatter di film-film SF, aku merasa core ini lebih efisien." (Kouki)

"Umyu ..." (Alice)

"Kyu ..." (Kon)

Setelah aku memasuki kokpit suit, sambil berbicara sendiri, Alice dan Kon, yang sepertinya sedang tertidur, bangun. Aku tidak bisa melihat ekspresi Alice yang mengenakan helm fullface, tetapi sepertinya dia membuat ekspresi bangun tidur yang pernah kulihat sebelumnya. Kon menguap lebar-lebar setelah menggosok muka dengan ekornya. Tolong perhatikan sikapmu jika kau bersikeras bahwa dirimu adalah perempuan ...

"Apakah kau sudah bangun, Alice?" (Kouki)

"Hmm, yah." (Alice)

"Dan Kon?" (Kouki)

"Kon!" (Kon)

"Oke, kita akan bersiaga didepan gerbang. Alice, aktifkan suit." (Kouki)

Mengangguk setelah mendengar perintahku, Alice mengoperasikan tangannya di udara seperti dia sedang mengetik sesuatu. Aku juga pernah melakukannya di fasilitas pelatihan Pulau Noah G-88, meskipun begitu, pemandangan ini tetap aneh entah berapa kali aku sudah melihatnya. Dan sepertinya, Alice dapat mengurangi beban kerja otaknya dalam memproses informasi dengan membuat ilusi bahwa dia sedang mengoperasikan keyboard

Dia berkata, “Aku menyukainya, karena ini terlihat keren", tapi itu Chuunibyou, Alice.

"Sistem startup ..., startup dikonfirmasi. Selanjutnya, Check OS update. Konfirmasi update motor control program ..., update selesai. Kontrol sebagian gelombang otak Kouki disetujui.... Fire control sistem dan komunikasi sistem berhasil terhubung. Permintaan koneksi dengan satelit ..., error. Permintaan koneksi dari jalur cadangan ..., error. Hacking baris code 25 ..., koneksi berhasil. " (Alice)

"Tunggu! Sepertinya aku mendengar kalimat yang aneh tadi?" (Kouki)

"Permintaan untuk menggunakan seluruh senjata ..., permintaan disetujui. Melepaskan limit output mesin..., Suit Type-0 berhasil diaktivasi." (Alice)

Ketika aku mencoba menggerakan suit, ini terasa seperti menggerakkan tubuhku sendiri. Daripada menyebut mengoperasikannya, ini lebih seperti tubuhku sendiri namun dalam ukuran raksasa. Setelah mengecek bahwa tidak ada perubahan besar pada control EEG, Alice memberikan informasi tambahan beserta Jus Jeruk.
<TLN: EEG (Elektroensefalogram) adalah alat yang biasanya digunakan untuk mengukur gelombang otak>

"Yah, sekarang aku hanya memberikan Kouki akses untuk bergerak dan terbang. Dan aku yang akan mengontrol komunikasi dan fire control sistem, tapi bagaimana dengan control pengaturan ketinggian dan control penembakan??" (Alice)

"Aku ingin control penembakkan. Akan menjadi masalah jika aku bergerak ketika Alice ingin menembak." (Kouki)

"Yeah. Um ... baiklah. Aku akan memberikan kendalinya kepadamu." (Alice)

"Terimakasih." (Kouki)

Kalau begitu, apakah kita akan pergi ke depan gerbang? Pada saat ini, macho dan timnya sedang sibuk membuat gerbang sederhana, dan beberapa pasukan Kekaisaran Ursuna juga membantu. Alice memutuskan untuk cepat-cepat pergi ke depan gerbang sambil mendengarkan suara jus jeruk yang sedang diminum.

─── Yurya POV ───

"Kapten. Apakah kau pikir monster yang diperkirakan Arakawa, akan keluar?" (Anggota Chernoborg)

Salah satu bawahannya bertanya dengan ekspresi serius.

"Apakah itu zombie atau monster? Hmm, biasanya aku hanya mentertawainya ... namun dia mengetahui bahwa ghoul akan muncul di G-88. Aku sudah bersiap jika makhluk yang sama akan muncul kali ini juga. Jadi lebih baik waspada.” (Yurya)

"Ya. Tapi bukankah ada prosedur penanganan krisis saat senjata biologis di laboratorium bocor? Apakah Base Antartika tidak memilikinya? " (Anggota Chernoborg)

Daripada menjawabnya, aku menyalakan rokok dengan pemantik yang kudapatkan dari Anton. Yah, kurasa judulnya memang terdengar seperti main-main. Namun isinya sangat mendetail, dan mungkin perlu menulisnya ribuan kali hingga dapat membuat prosedur sedetail ini. Bahkan, beberapa hal yang kita kira akan baik-baik saja, ternyata dapat berakibat fatal setelah membaca panduan ini.

"Kuharap ini tidak menjadi pertempuran yang sulit ..." (Yurya)

"Jadi, apakah kau membuat Letnan Klonel Claire bersiaga di udara?" (Anggota Chernoborg)

"Yah, kemungkinan terburuk, aku berencana untuk menabrakkan X-55 ke Base Antartika yang memuat banyak bahan peledak. Secara teori, itu lebih kuat dibandingkan peacemaker, tetapi Arakawa sendiri membenci ide tersebut. Dan sepertinya dia ingin menanyakan beberapa hal pada Dr. Sandra." (Yurya)

"Yah, kupikir dia tidak akan menjawab jujur pertanyaan itu ..." (Anggota Chernoborg)

"Bagaimana cara kembali ke dunia aslinya ... tidak, tidak. Arakawa seharusnya sudah mengetahui itu. Mungkin mengenai gadis yang dicintainya itu." (Yurya)

"Alice Alford? ──── Sandra sialan itu! Kenapa dia membuat kehidupan buatan hanya untuk bermain-main?" (Anggota Chernoborg)

"Jangan bunuh dia, oke? Setidaknya sampai Arakawa menyelesaikan pertanyaannya. Dan jika kau ingin membunuhnya, lakukan ketika Alice tidak melihatnya. Gadis itu terlalu baik." (Yurya)

Ketika aku pertama kali bertemu Alice Alford di base Hakone, dia tidak takut kepada kami… Aku tidak terkejut seperti Arakawa… Dia lalu menunduk dan mengucapkan, “Terimakasih telah membantu Kouki.”

Dan kalimat selanjutnya yang dia ucapkan, “Apakah tidak sakit?” saat menyentuh wajah besiku. Ya, namun aku tidak mengkhawatirkan hal sepele seperti itu, aku juga membawa painkiller untuk meredam rasa sakit itu, namun dia sepertinya salah paham ketika aku mengatakan bahwa seluruh anggota Chernobog juga mengalami rasa sakit yang sama karena mereka juga manusia modifikasi. Bahkan painkiller-pun sekarang sudah tidak berpengaruh bagi kami.

"Itu benar, dia terlalu baik." (Joseph)

Joseph yang berdiri disamping tanpa sepengetahuanku, menjawab sambil tertawa. Mungkin dia juga mengingatnya. Waktu itu, Alice memberikan kami obat sambil tersenyum lembut, yang jarang terjadi karena kami dibenci oleh sebagian besar manusia. Ketika aku masih menjadi tentara, aku melupakan emosi semacam itu, namun tidak ada salahnya sesekali menerima perlakuan seperti ini.

"Ya, jadi kita perlu melindunginya. Ini adalah prioritas utama kita. Arakawa bertempur bersama kita, namun Alice Alford berbeda. Jangan lupakan itu." (Yurya)

"Okay! Sepertinya Arakawa sudah tiba." (Joseph)

Mengikuti garis pandang Joseph, Suit Type-0 sudah berada di depan gerbang. Aku menginjak rokok yang kunyalakan, lalu mengenakan suit dan menghubungkannya ke data link. Ketika aku terheran-heran kenapa aku terhubung dengan satelit melalui jaringan yang tidak biasa, Joseph bertanya.

"Ngomong-ngomong, apa yang terjadi dengan Anton?" (Joseph)

"Huh? Oh, Aku memberikannya obat tidur dan mengikatnya dikasurku." (Yurya)

"Eh." (Joseph)

"Aku memberinya anestesi dan mengikatnya. Mungkin ... yah, dia tidak akan bangun untuk dua hari kedepan." (Yurya)

Mengabaikan Joseph yang membuat wajah kaku, aku mengecek data link, sepertinya Miki sudah memberikan persetujuan untuk pemberangkatan. Di depan gerbang, kami bersiaga sambil memegang senjata dan membentuk formasi dengan Arakawa ditengah-tengahnya. Tunggulah, Dr.Sandra. Kami akan menemui segera────.


Note:
Huft, susah juga translate langsung dari raw, maaf kalau ada salah translate dan jangan ragu buat kasih tau kesalahannya di kolom komentar, oke?




TL: Isekai-Chan
EDITOR: Zatfley

Senin, 28 September 2020

Death March kara Hajimaru Isekai Kyousoukyoku Bahasa Indonesia : Chapter SS-13. Petualangan Pochi (3)

 Chapter SS-13. Petualangan Pochi (3)


"Bunny Jumping Upper ~!"
"Ro ~ lling Round Kick ~"

Serangan vertikal Usasa, dan serangan horizontal Rabibi menebas para penjahat.
Sepertinya itu bukan pukulan atau tendangan biasa, dilihat dari damagenya.

Pochi dan gengnya sedang mencari kapal di pelabuhan Cybe Vice City Red Smoke Island untuk mengangkut para sandera kembali, namun mereka ditemukan oleh para penjahat, yang mengakibatkan perkelahian besar.

"Mereka terus datang kuma."
"Tidak ada akhirnya gau."

Kubear yang telah berurusan dengan para penjahat ini menggunakan perisai besarnya dan Gaugaru yang mengacungkan pedang besarnya di garis depan terlihat muak.
Membiarkan kelompok beastkin menangani garis depan, Ninin mengawasi Hitona yang mendukung pertarungan dengan magic dan perwakilan sandera, melenyapkan semua penjahat yang mendekat dengan pedangnya.

"Iai Slash! Berturut-turut~ nanodesu!"

Pochi melepaskan rentetan tebasan ala Iai dengan kecepatan yang mustahil untuk dilihat dengan mata telanjang sambil berteriak 'Shubaba' dengan keras, menetralisir para penjahat.
Bertarung dengan gaya pedangnya yang biasa akan lebih cepat, tapi Pochi dengan teguh menaruh kepercayaan pada ajaran Arisa, "Iai Slash adalah yang tercepat."

"Usasa!"
"Maaf, Rabibi."

Saat kelelahan mulai terlihat karena pertarungan panjang ini, Usasa terkena serangan musuh.
Dia berhasil lolos dari cedera berkat dukungan Rabibi, tetapi mereka berdua sepertinya kehabisan stamina.

--pi ~ po ~ pa ~ po.

Keduanya terciprat semacam cairan bersama dengan suara samar itu.

"--Eh?"
"Rasa sakitnya hilang. Apa ada yang melempar magic potion?"

Usasa dan Rabibi dengan cepat melihat sekeliling tetapi tidak ada yang sempat melakukan itu kepada mereka. Bahkan Pochi memiliki ekspresi lelah di wajahnya.

Kemudian tiba-tiba suara dentuman disertai dengan getaran bisa dirasakan, semakin mendekat dari arah kota.

Pilar api bisa terlihat diluar, menghanguskan langit.

"Dia di sini!"
"Bos!"

Para penjahat tampak gembira.

"Itu hydra."
"Oh tidak kuma."
"S-semuanya akan baik-baik saja. Nee-san ada di sini."

Di sisi lain, Usasa dan yang lainnya tampak sangat tegang.

"I-Itu Bencana ..."
"Kedatangan Demon lord Kedua, Baphomet『 Calamity 』."

Mendengar perwakilan sandera, Ninin teringat apa yang dia dengar di desa.

Baphomet yang menunggangi Hydra bergabung ke medan perang.
Diikuti oleh sejumlah besar monster, bahkan membanjiri cakrawala.

"...Semuanya sudah berakhir."

Perwakilan sandera jatuh terduduk sambil bergumam putus asa.

Ninin dan Hitona berpaling ke satu-satunya harapan mereka, tetapi bahkan Pochi pun gemetar, pedangnya jatuh.

"I-itu mustahil nanodesu."


"Oy oy apa-apaan ini, aku datang kemari karena kalian tidak menyelesaikannya, mereka hanya sekelompok anak nakal."

Baphomet berteriak dengan marah.

"Dan mereka sudah gemetar ketakutan saat melihat hydraku yang hebat ini."

Dia dengan puas memandangi Pochi yang terhuyung-huyung.

"Tidak mungkin, bahkan Pochi-san ..."
"T-tunggu ini pasti bohong!"

Ninin putus asa, Rabibi berteriak keras.

"T-tidak mungkin nanodesu. Bagaimana bisa memakan daging sebanyak itu nodesuyo?"
"""--Makan?"""

Geng Pendora terlihat terkejut dengan perkataannya.

"Magic bag Pochi tidak memiliki fungsi freezer, dagingnya akan membusuk jika kau tidak memakannya dengan cepat, nodesu."

Pochi berbicara dengan serius.

"Berhenti menggertak!"

Baphomet berteriak dari atas hydra.

"Bagaimana mungkin kau melawan diriku yang hebat ini dan Doran-ku jika kau bergetar seperti itu?"

Sepertinya Doran adalah nama Hydra.

"Pochi hanya sedikit pusing, tapi semuanya baik-baik saja nanodesu."

Kakinya gemetar meski mengatakan itu.

--Pochi.

Magic potion seukuran botol susu datang entah dari mana.
Pochi menangkapnya.

"I-ini! Minuman energi rasa dendeng sapi nanodesu."

Pochi yang melihat label botol tersebut meneguknya tanpa ragu.

Getaran Pochi berhenti seketika, tubuh kecilnya dipenuhi dengan kekuatan.

"Shakiiin nanodesu! Pochi penuh dengan stamina nanodesuyo!"

Pochi melakukan pose shupin.

"D-dari mana itu berasal?"
"Kau berpikir, Kau kalah ~?"

Ninin dan Usasa yang mendengar suara tak kasat mata itu membuat wajah, "Aku tahu."

"Pertama, mari kita mulai dari musuh kecil nanodesu!"

Pochi dengan cepat menghempaskan semua monster yang masuk.
Tidak ada yang bisa melihat bayangan Pochi saat dia terus menggunakan Flickering Steps di semua tempat.

"A-ada apa dengan anak nakal ini ?!"

Baphomet terdengar panik.

Baik api hydra maupun monster kecil tidak bisa mengenai Pochi.
Bahkan harapan terakhirnya, Hydra kehilangan semua kepalanya dalam sekejap.

"Jangan berpikir hanya itu yang bisa kulakukan!"

Baphomet yang berlumuran darah Hydra, berlari ke arah pantai dengan tergesa-gesa.

"Ayo! Sea Calamity!"

Baphomet berteriak ke arah laut.

Tentakel terbentang dari laut dan berusaha membelit Pochi.

"Eeeew, yucky, nanodesu."

Pochi menendang dinding, dan berlari ke atap untuk menghindari hujan tentakel.

"I-itu!"
"Benda apa itu Ninin!"
"Itu tentakel Kraken! Monster terburuk yang akan menenggelamkan kapal apa pun, baik itu bajak laut atau pedagang. Jika kau bertemu salah satunya di laut, hanya kematian yang menunggumu. Itu monster yang tak terkalahkan."

Ninin menjawab pertanyaan Usasa.

Dari permukaan laut, muncul monster berbentuk gurita << Octopus Kraken >>.

Bahkan Pochi yang bersikap santai tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya saat melihat itu.

"Ow ya, ini akhir untukmu! Matilah kau!"

Baphomet tampak penuh kemenangan saat melihatnya.

"Itu takoyaki-san nanodesu!"

Mata Pochi berbinar.

"... Takoyaki?"
"Kau harus mulai dari kaki saat kau memotong gurita-san nodesuyo!"

Pochi berbicara seolah-olah dia sedang menjawab pertanyaan Baphomet sebelum memotong tentakel Kraken satu demi satu dengan Magic Edge yang memanjang di atas pedangnya.

"Triknya adalah dengan memotong pangkal tentakelnya segera nanodesuyo!"

Pochi juga berlari ke atas tubuh Kraken dan kemudian memotong dengan rapi tubuh utamanya menjadi dua.

"Sayang sekali untuk isi perutnya, tapi kau tidak bisa memakannya tanpa Master nanodesu."

Pochi bergumam sambil melihat usus kraken yang terjatuh.

Baphomet yang mencoba melarikan diri secara diam-diam tertimpa oleh usus yang jatuh, tidak bisa menggerakkan satu jari pun.

"A-aku, tidak akan membiarkannya berakhir seperti ini!"

Terjadi ledakan dan kemudian usus Kraken meledak kemana-mana.
Baphomet sendiri mengalami luka serius, tapi dia segera menyembuhkannya dengan magic potion.

"Sekarang kesempatanku - apa? Kakiku tidak mau bergerak?"

Baphomet mencoba menyelinap pergi di tengah cipratan darah yang disebabkan oleh ledakan tadi, tapi kakinya tenggelam ke dalam bayangan dibawahnya.

"Ketemu, nanodesu! Kau tidak bisa lepas dari Pochi nanodesuyo!"

Pochi muncul membelah cipratan darah tersebut.

"Aku soku zazan nanodesu!"

Pochi yang membentuk Magic Edge menjadi instrumen tumpul mengambil kesadaran Baphomet dalam satu pukulan.

"Yay ~!"
"Seperti yang diharapkan dari Nee-san kuma!"
"Nee-san yang paling kuat!"
"... Aku akan menjadi sekuat Pochi-san suatu hari nanti."

Saat geng Pendora bersorak, Usasa diam-diam bersumpah.
Rabibi perlahan meletakkan tangannya di tangan Usasa. Mereka mengangguk bersama.


"Para penjahat itu kabur, kuma!"
"Kapal bajak laut itu berlayar pergi woof!"

Begitu melihat bos mereka yang tak terkalahkan, dihabisi, para penjahat di Vice City Cybe bergegas pergi ke segala arah.
Para perompak juga mulai menarik jangkar mereka, memasang layar di kapal mereka.

"Mereka akan kabur kalau terus begini kuma!"

Kubear panik, sementara anak-anak lain mengamati sekeliling untuk mencari cara menghentikan mereka.

"Ah, nanodesu."

Kapal bajak laut pertama yang berangkat dari pelabuhan tiba-tiba terbakar, lalu tenggelam.

Di ujung garis pandang Pochi dan gengnya, tembakan meriam dari laut menenggelamkan kapal perompak satu demi satu.

"Itu kapal perang! Sebuah armada kapal perang datang dari laut!"

Pochi dan gengnya tidak menyadari bahwa angkatan laut dari negara tetangga termasuk Kerajaan Sherifad telah datang.
Begitu pembantaian sepihak berakhir, salah satu kapal perang yang melenyapkan para perompak berlayar ke pelabuhan.

"Itu adalah orang militer nanodesu."

Seorang laksamana dengan banyak medali di seragamnya turun dengan banyak pelaut dan kesatria menghadapnya.

"Kau pasti hero yang mengalahkan Demon Lord Kedua Baphomet [Calamity], bukan?"
"Pochi bukan satu-satunya yang mengalahkan para penjahat nodesu! Dia berhasil karena Usasa, Rabibi, Gaukun, Kubear, Nin, dan Hitona membantu nodesuyo!"

Laksamana memuji Pochi karena mengalahkan Baphomet, dan bertanggung jawab untuk mengangkut para sandera kembali ke keluarga mereka.
Meskipun Ninin dan Hitona yang melakukan negosiasi, bukan Pochi yang buruk dengan penjelasan, semuanya berjalan mulus entah bagaimana.

Pertama-tama, fakta bahwa pasukan sekutu tepat waktu muncul tepat setelah Baphomet dikalahkan seharusnya sedikit aneh, tetapi tidak ada yang mempertanyakan itu.

Namun, Ninin dan Hitona tahu bahwa pelindung Pochi mendukung mereka, dan mereka yang memiliki naluri juga merasakannya.

"Ayah!"
"Selamat Datang di rumah!"
"Nee-chan, selamat datang kembali."

Penduduk desa berkumpul untuk menyambut para sandera.

"Kita akan mengadakan festival hari ini! Keluarkan minuman keras dan makanan terbaik yang kita miliki!"
"Oh, kalau begitu Pochi akan membawa daging juga nodesuyo!"
"Kita tidak bisa membiarkan dermawan kita untuk--"
Dari magic bagnya, Pochi mengeluarkan semua monster yang dia kalahkan, menumpuknya satu demi satu.
Kepala desa terdiam begitu dia melihat tubuh monster yang memenuhi pengelihatannya.

"Wah, ini benar-benar menakjubkan."
"Ahli memasak yang harus mengolah ini."
"Kalian semua! Berhenti berdiri dan mulai mengolahnya sekarang!"

Tidak ada yang bisa melawan ibu-ibu. Saat para pria pergi, para wanita menyingsingkan lengan baju mereka didepan bahan-bahan yang dibawa Pochi.

"O-ou, serahkan pada kami!"
"Aku akan membantu Kuma."
"Kami pandai mengolah daging monster woof."
"Pochi juga akan membantu nodesu! Pochi adalah pengolah profesional nanodesuyo!"

Para pelaut juga membantu seperti yang diperintahkan oleh laksamana, bersama dengan Pochi dan penduduk desa.

Makanan sudah siap sebelum matahari terbenam, Pochi dan teman-temannya, penduduk desa, dan para pelaut memulai festival daging.

"Kita punya banyak daging disini, makan sepuasnya, nodesuyo!"
"Serahkan padaku kuma!"
"Makan adalah keahlianku woof."
"Oh, ya ~?"
"Ta-Tama-san? K-kapan kau ..."

Pochi dan teman-temannya menikmati hidangan daging.

Di seberang api unggun yang memanggang daging, laksamana dan seorang anak laki-laki berambut hitam - Satou sedang berbicara.

"Terima kasih atas kerjasamanya, Admiral."
"Tolong, itu harus menjadi kalimatku. Berkat bantuan Yang Mulia Earl, kami berhasil melenyapkan keluarga Baphomet yang bahkan menguasai Kraken tanpa campur tangan dari Red Dragon yang menghuni Red Smoke Island."

Admiral dan Satou bersulang dan meminum anggur perayaan mereka.

"Mengalahkan Baphomet sang [Calamity] sendirian, dia benar-benar gadis yang tangguh. Tapi kurasa itu tidak mengherankan jika dia adalah punggawa Earl Pendragon yang terkenal."
"Oh, gadis itu lebih seperti keluarga daripada punggawa."

Satou mengawasi Pochi dengan tatapan lembut.

Pochi dengan riang menggigit daging.

"Daging benar-benar terbaik nanodesu!"


Note:
Whew, akhirnya nyalip englishnya lagi~ Jadi buat besok dan minggu depan gak ada update ya~




TL: Isekai-Chan
EDITOR: Isekai-Chan

Minggu, 27 September 2020

Maou-sama, Retry! Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 32. Pembicaraan Dengan Gadis Suci

 Chapter 32. Pembicaraan Dengan Gadis Suci



Saat ini di Holy capital, banyak orang berkumpul dan melakukan pekerjaan rekonstruksi.

Mereka mungkin berhasil lolos dari skenario terburuk, tetapi kerusakan yang diterima sangat besar. Banyak orang membantu, dan mereka memindahkan benda-benda seperti kayu dan batu satu demi satu dari lokasi mereka.

Di jalan utama ada beberapa kuali, kau bisa melihat para pekerja mengambil makanan di sana.
<EDN: Kuali itu semacam panci atau wajan besar>

"Aku melihatnya! Silver Dragon yang dirumorkan! " (Orang-orang)

“Dasar bodoh, aku melihat Raja Iblis! Orang itu luar biasa! "(Orang-orang)

"Jadi, siapa yang lebih kuat?"(Orang-orang)

“Bodoh, kau kira para amatir seperti kami akan tahu!”(Orang-orang)

Yang menjadi pusat pembicaraan mereka, tentu saja, keduanya — mereka adalah orang yang sama.

Di Holy capital, ketika malam tiba, hal itu akan selalu menjadi topik pembicaraan.

Mau bagaimana lagi. Hal-hal seperti Raja Iblis dan Dragonewt; mustahil tidak menjadi topik pembicaraan.

Negara-negara utara yang lincah memiliki mata-mata yang terampil di Holy Light Kingdom, dan bahkan ada negara-negara yang mengumpulkan informasi secara rinci.

Tokoh sentral dari cerita-cerita itu ada di ruang resepsi Holy Castle… dan menghadap Gadis Suci terakhir.

■■ □□ ■■ □□

Di ruang resepsi yang berada jauh di dalam Holy Castle.

Ruangan tersebut telah dikosongkan dari orang-orang disekitarnya, dan setelah dengan hati-hati mengatur tindakan pencegahan agar tidak ada yang menguping, pria yang menyebut dirinya Raja Iblis muncul.

Di dalam ruangan tersebut, hanya ada Gadis Suci yang bernama White, dan Maou.

Makhluk yang dapat melawan hampir 500 Satanist dalam sekejap dan meledakkan Iblis Menengah sambil bersenandung.
<TLN: mungkin yang dimaksud bersenandung disini pas Kunai ngeluarin Combo Skill>

Ketika dia mendengar detail itu setelah kejadian kemarin, White menyadari betapa lemahnya kepekaannya terhadap suatu bahaya.

Kebangkitan Raja Iblis, dan kemudian, kematiannya; dia yakin bahwa Raja Iblis ini terlibat di dalamnya.

Yang paling menakutkan adalah Holy Castle dengan mudah mengizinkan Raja Iblis ini masuk.

Bahkan penghalang yang dibuat Cherub tidak bisa menolak Raja Iblis.

Realitas tanpa harapan itu membuat White bergidik.

“… Senang bertemu denganmu, Ma— Bagaimana aku harus memanggilmu?” (White)

“Kau bisa memanggilku Maou. Bagiku, itu sudah seperti semacam nama panggilan. ” (Maou-sama)

Maou menyeruput minuman seperti kopi yang disajikan dengan sikap tenang, lalu mengeluarkan tembakau dari sakunya dan menyalakannya.

Sosok arogannya membuat White mengernyitkan alisnya dalam sekejap.

Di dalam Holy Castle, terlebih lagi, di depan Gadis Suci tertinggi, dia dengan acuh tak acuh mengeluarkan asap; itu belum pernah terjadi dan kemungkinan besar tidak akan ada orang seperti dia yang muncul lagi bahkan di masa depan.

Bahkan Dona Dona tidak akan mengambil sikap seperti ini terhadap seorang Gadis Suci.

Mungkin dia kesal dengan pelayanan Holy Light Kingdom terhadap pengunjung, Maou bersusah payah mengeluarkan asbak dari sakunya, dan seolah-olah menggosok garam kepada White, dia meninggalkannya di atas meja.

Jika ini adalah diskusi diplomatik, tindakan tersebut tidak bisa dimaafkan.

White adalah orang yang meminta pertemuan, jadi dia harus mempersiapkan segalanya agar tamu bisa nyaman.

"Apakah kau benar-benar ... Raja Iblis yang muncul dalam legenda?" (White)

“Lihat aku sesukamu. Jika kau berpikir seperti itu, maka mungkin itulah faktanya." (Maou-sama)

Kata-kata Maou membuat White tanpa sadar mengeratkan tinjunya di bawah meja bundar.

Sikap yang luar biasa.

Dia mengatakan bahwa dia tidak peduli apa atau bagaimana pendapat orang lain tentang dirinya.

Apa yang ditransmisikan oleh sikap itu adalah… kepercayaan diri yang luar biasa.

Seolah-olah mengatakan dia bisa menghancurkan negara ini kapan pun dia mau.

“Apa yang kau rencanakan dengan Luna?” (White)

White mengumpulkan keberaniannya untuk bertanya.

Rencana awalnya adalah menanyakan hal ini di akhir percakapan, tetapi dia tidak bisa menahannya lebih lama lagi.

Dia sangat peduli pada adik perempuannya dan merupakan Gadis Suci sejati.

“Pertemuanku dengannya sangat disayangkan. Dia pasti mengira aku makhluk jahat. Namun, sampai sekarang, kami telah menjalin hubungan yang sangat baik.” (Maou-sama)

'Kata-kata jahat' itu membuat White menggeretakkan giginya.

Jenis sihir apa yang dia gunakan untuk membuat Luna, yang pada dasarnya adalah seorang yang egois, menjadi begitu melekat padanya dan tidak ingin menjauh darinya?

Itu bukanlah sesuatu yang mungkin.

“Apakah kau seseorang yang akan membahayakan negara ini?” (White)

White berterus terang dan mengatakan ini.

Biasanya, dia tidak akan pernah berbicara langsung seperti itu.

Tidak hanya menangani berbagai kejadian di negara itu, dia juga berinteraksi dengan utusan dari Holy Light Kingdom.

Sampai-sampai kemampuan diplomatiknya yang lembut namun tegas telah mengejutkan banyak orang.

Dan fakta bahwa dia bertanya dengan cara berterus terang seperti ini, pasti karena ada banyak hal yang dipikirkannya.

"Itulah yang ingin kukatakan." (Maou-sama)

Maou mengarahkan pandangan tajam kepada White sambil menikmati kepulan asap.

Gerakan sederhana itu membuat tubuh White bergetar ringan.

Tatapan yang tajam, dan aura yang luar biasa. Seolah-olah keberadaannya dibuat demi menciptakan ketakutan pada manusia.

“Di negaraku, ada idiom yang mengatakan 'tindakan berbicara lebih keras dibandingkan kata-kata'. Artinya, daripada apa yang orang lain katakan, Kau akan lebih cepat mengerti jika Kau melihatnya sendiri. ” (Maou-sama)

Maou mengatakan ini dengan senyuman dan sikap penuh percaya diri.

Sekilas, penampilannya ini terlihat ramah, tapi bagi White, itu bukanlah sesuatu yang bisa dia izinkan di dalam hatinya.

Lagipula, di matanya… salah satu adik perempuannya yang penting telah disandera .

Jika dia dengan paksa mengurung Luna di Holy Castle, siapa yang tahu apa yang akan digunakan Maou sebagai alasan untuk melakukan sesuatu.

Tidak, dia kemungkinan besar menunggu itu, itulah yang White pikirkan.

Pertama, tidak mungkin mengurung Luna.

Tidak peduli di mana dia ditempatkan, tidak ada bangunan di seluruh dunia yang dapat memblokir sihir emas miliknya.

“Perhatikan apa yang akan kulakukan mulai sekarang, dan nilai sendiri. Sejak lama, Aku tak pernah menggunakan kata-kata, melainkan menunjukkannya melalui tindakan.” (Maou-sama)

Kepercayaan diri Maou yang meluap membuat White semakin berhati-hati.

Dia tidak tahu apa yang akan dia lakukan, tetapi tidak ada keraguan dia mencoba untuk menyerang negara ini dengan suatu cara.

Dia mungkin tersenyum di permukaan, tetapi dari belakang, dia mungkin sedang merencanakan sesuatu secara perlahan.

Di mata White, orang di depannya benar-benar Raja Iblis.

“Dan juga, ada sesuatu yang ingin aku minta darimu.” (Maou-sama)

Dan perkataan itu akhirnya datang; White menguatkan tekadnya.

Dalam insiden kemarin, Raja Iblis ini setidaknya bergerak untuk menekan situasi. Dengan pencapaian itu, dia mengharapkan sesuatu dari negara sebagai imbalan.

“Aku sedang berpikir untuk menyelidiki tentang 'Seraph'. Jika kau memiliki perpustakaan atau arsip, Aku ingin menggunakannya secara bebas. ” (Maou-sama)

White merasa seolah-olah penglihatannya menjadi hitam.

Tidak, dia sebenarnya merasa pusing.

Dari semua hal, dia bilang dia ingin tahu tentang Seraph-sama. Apakah dia mencoba membunuhnya, atau dia sedang mencari kelemahannya?

Selain itu, dia dengan berani mengatakan ini di depan seorang Gadis Suci. Ini membuat White merasakan ketakutan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.

“Jangan ragu… untuk menggunakan perpustakaan… Namun, aku ingin menahan diri untuk tidak berbicara tentang Seraph-sama sendiri.” (White)

“Begitu, Aku tidak masalah dengan itu. Lagipula, aku sendiri juga akan merasa sulit untuk bergosip dengan tidak hormat tentang atasan sucimu.” (Maou-sama)

Maou mengangguk dalam-dalam dan menunjukkan pengertian.

White merasa seperti itu adalah nada yang sangat sarkastik.

Seolah-olah dia menertawakan penolakannya.

“Baiklah, kalau begitu aku akan pergi. Ini benar-benar pembicaraan yang bermanfaat.” (Maou-sama)

“Ya, aku juga… ini benar-benar… pembicaraan yang bermanfaat.” (White)

Maou dan Gadis Suci saling berjabat tangan, dan Maou meninggalkan ruangan sambil mengibaskan mantelnya.

White melontarkan pertanyaan terakhir ke arah punggungnya itu.

“Kau… yang membunuh Raja Iblis, kan?” (White)
<TLN: Raja Iblis yang dimaksud itu Gargoyle yang muncul di awal awal.>

Pertanyaan itu tidak mendapatkan balasan cukup lama.

Lalu, dia membuka mulutnya dan memberi tahu White sesuatu yang menakutkan.

“Menyebut makhluk itu seorang Raja tidak masuk akal. Itu adalah tiruan yang buruk." (Maou-sama)

Bahkan menyebut Raja Iblis sebagai tiruan yang buruk.

Tidak ada sedikit pun kualifikasi untuk disebut raja.

Itulah yang disampaikan Maou dengan fasih, dan kemudian dia meninggalkan ruangan.

■■ □□ ■■ □□

Sebagian dari data sekarang tersedia.

Angel White
Ras: Manusia
Umur: 18
Anak Tertua dari tiga Gadis Suci.

Gadis baik hati yang menempatkan orang-orang sebagai prioritas nomor satu.
Dia adalah satu-satunya Gadis Suci yang normal, dan dia adalah Gadis Suci terakhir di Holy Light Country yang dapat diharapkan.
Dia dapat memanfaatkan beberapa Keajaiban yang ditinggalkan Cherub.

TL: Sky_
EDITOR: Isekai-Chan
Proofreader: LLENN