Jumat, 29 November 2019

Isekai ni Tensei Shitandakedo Ore, Tensai tte Kanchigai Saretenai? Web Novel Bahasa Indonesia Chapter 26 – Perasaannya dan Kemampuan Kon

Chapter 26 – Perasaannya dan Kemampuan Kon



--- Aikawa Emi POV ---

Membuka pintu menuju onsen outdoor, aku disuguhi pemandangan bak mandi yang belum pernah kulihat sebelumnya. Tidak dapat dipungkiri ukurannya 2 kali lebih besar dibandingkan bak mandi yang ada di Hotel Onsen Noboribetsu yang pernah kukunjungi dulu.
<TLN: Noboribetsu adalah nama suatu daerah yang terkenal akan onsennya yang ada di Hokkaido bukan nama hotelnya.>

「Wa~ah besar banget, ya! Megumin!」(Alice)

Alice dengan polosnya merasa bahagia, ini bukan pada tingkatan yang seseorang dapat bicarakan dengan mudahnya. Seberapa sulitnya mereka mengerjakan ini? Ketika Shin-kun bilang 『Maukah kau menerimanya?』 kira-kira bagaimana aku harus menjawabnya? Jika saja aku sudah melihat ini sebelum menerimanya, aku pasti tidak akan menerimanya begitu saja.

「Mari masuk!」(Alice)

Setelah mengatakan itu, aku mengikuti Alice-chan memasuki onsen. Setelah kami membasuh tubuh dan berendam di air panas, suaraku keluar saat aku merasakan kehangatan air panas merasuk kedalam tubuhku.

「Fu~nyu~」(Aikawa)

「Ahaha, Megumin mirip kucing.」(Alice)

Alice yang mendengar suaraku mengolokku, aku pindah ke sisi terjauh dari bak onsen tanpa mempedulikan sekitarku.

「Tunggu, Megumin.」(Alice)

Aku dapat mendengar suaranya datang dari belakangku tapi aku tidak berhenti.

Ini adalah salah satu dari impianku. Jika kau berada di dalam onsen tanpa satupun pelanggan..... 『Berenang di bak mandi』 kini telah berhasil diwujudkan. Setelah aku mencapai tengah-tengah aku menarik nafas dalam-dalam lalu menceburkan diri kedalam onsen. Ketika aku keluar dari air untuk menarik napas lagi, aku sedikit terkejut melihat sosok Alice yang menghampiriku dengan melakukan renang gaya kupu-kupu pada kecepatan tinggi.

「Jahat banget sih, kau berenang sendiri ninggalin aku.」(Alice)

「Yah maaf, soalnya aku lagi senang banget.... tapi kenapa kau mengejarku menggunakan gaya 『Kupu-kupu』? Walaupun aku senang kau ikut berenang juga.」(Aikawa)

「Aku, sebenarnya..... hanya bisa berenang menggunakan gaya kupu-kupu.」(Alice)

Alice-chan menjawab dengan sedikit menggembungkan pipinya ketika kutanyai. 

Kau tidak bisa berenang selain menggunakan gaya kupu-kupu? Apa itu berarti jika Arakawa-kun mengajaknya ke pantai, dia (Alice) akan mengikuti dibelakangnya (Kouki) dengan kecepatan tinggi sambil berenang menggunakan gaya 『Kupu-kupu』?

Itu mungkin saja- tidak, itu pasti akan menjadi pemandangan yang mengerikan untuk di tonton.

Barangkali mungkin saja aku bisa mengajarinya berenanang menggunakan gaya yang lain? Sewaktu aku memikirkannya, tidak lupa aku menanyakannya pada Alice.

「Sungguh? Kalau begitu ajari aku bagaimana caranya berenang dengan menendang!」(Alice)
<TLN: Disini mungkin yang dimaksudkan menendang adalah berenang dengan menggunakan gaya anjing.>

Bukan itu yang kumaksudkan Alice-chan, apa yang mau kukatakan lebih ke.... Ketika kau pergi ke pantai bersama dengan pacarmu, kau bisa berenang bersamanya dengan cara yang lebih biasa.

Setelah mengajarinya bagaimana berenang selama beberapa saat, kami duduk di pinggiran pemandian untuk mendinginkan tubuh. Ketika kami berdua menatap langit sambil terpesona akan keindahannya, Alice memulai pembicaraan.

「Seharusnya aku membawa Kon juga. Ah.... tapi aku pikir jika aku membawanya dia pasti akan terkejut bila aku menaruhnya di air panas, kan?」(Alice)

Entahlah? Soalnya aku belum pernah membaca cerita di dalam novel yang menceritakan seekor naga tenggelam di dalam air panas. Aku hanya dapat membayangkan sosoknya yang dengan suka hati mengambang jika kau membawanya kemari.

Tiba-tiba, disaat aku sedang memikirkan tentang hal itu.

Shuba~tsu! Shuba~tsu!



Sebuah roket kecil diluncurkan. Kau dapat mendengar suaranya. Ketika aku melihat ke sekitar, aku melihat roket-roket diluncurkan dari pintu masuk sekitar area. 

Apa yang sedang terjadi?

Aku berpikir kalau kita harus pindah ke tempat lain tapi kemudian Alice-chan bertanya pada Arakawa-kun dengan suara lantang.

「Kouki-kun, apa yang sedang kau lakukan?」(Alice)

「Aku sedang menembakkan roket pengusir binatang, roket yang selanjutnya akan ditembakkan oleh Shingo dan itu adalah kembang api buatan jadi pastikan untuk meihatnya.」(Kouki)

Aku mendengarnya yang dikatakan Arakawa-kun. Jadi kalau begitu, itu tadi pasti adalah 『kembang api』.... Kedengarannya bagus? 

Aku tidak mengerti kenapa harus repot-repot membuat roket. Ma~a bahkan jika aku bertanya pada Shin-kun 『Fuhi! bukankah itu romantis?』 jawaban tidak dapat dipahamilah yang akan kudapatkan sebagai balasannya.

Hyyuuu–….. Pan!

Di saat berimajinasi tentang jawaban Shin-kun, kembang apinya secara tiba-tiba melayang di angkasa dan menerangi langit malam. Itu pastinya kecil bila dibandingkan dengan pertunjukan kembang api tapi itu mempunyai kehangatan dan kecantikan bak bunga dengan hati yang mewarnai langit malam.
<TLN: Pertunjukan kembang api disini itu maksudnya adalah kayak Hanabi Taikai yang ada di anime itu loh.>

「Indahnya~」(Aikawa)

Di saatku mengatakan itu, Alice menganggukinya. Selagi di pertontonkan pertunjukkan kembang api, Alice yang berada di sampingku berbicara dengan nada serius.

「Megumin, kenapa kau menyukai Saitou-kun?」(Alice)

Kenapa, ya? Aku tidak tahu alasannya.... tapi aku mengetahui bahwa aku menyukainya. Diawal-awal aku berpikir tentangnya sebagai 『Orang jahat yang melakukan hal konyol』. 

Aku ingat mempunyai interpretasi seperti itu. Dari sana, apa yang aku sukai? Aku mencoba mengingat-ingat sambil menjelajahi ingatanku.

Itu tentunya merupakan impresi pertama yang berubah, itu terjadi ketika aku sedang mencari sebuah kaset yang berisi data penelitian sepulang sekolah. Shin-kun yang secara tidak sengaja berpapasan denganku mencari bersama-sama hingga memakan waktu sekitar 3 jam. Ketika kasetnya diketemukan, aku berpikir bahwa dia akan meminta sesuatu sebagai gantinya tapi Shin-kun malah bilang 『Baguslah ketemu! Kalau begitu, aku pulang ya!』 aku tidak sempat mengatakan terima kasihku. Itu berubah menjadi 『Orang Aneh tetapi baik』 gambaran yang ada dalam pikiranku saat itu.

Beberapa waktu kemudian, ketika aku sedang belanja di kota, aku terlibat dengan orang-orang jahat. Saat tanganku di cengkram dan mencoba memaksaku untuk ikut, aku tiba-tiba mendengar suara Shin-kun.

「Hei! Lepaskan dia!」(Shingo)

Meskipun dirinya sedikit gemetaran.... tapi dia tetap mencoba menyelamatkanku dengan menempatkan koper besar di tanah. Aku dengan jelas ingat bahwa aku merasa sangat bisa mengandalkannya. Shin-kun yang akan dipukuli sampai jadi bubur membuka kopernya yang ada di atas tanah dan menghidupkan Chabane yang ada di dalamnya.

Pada waktu itu, saat dia menolongku menggunakan Chabane-kun, Chabane-kun masih belum bisa bicara, gambaran tentangnya(Shingo) mulai berubah menjadi 『Orang aneh tapi pemberani dan tampan』. Aku katakan hal itu pada Alice-chan.

「Setelah semua itu, gambaran tentang『Orang Aneh』 masih tetap melekat, ya?」(Alice)

Aku tertawa dibuatnya. Karena itu adalah Shin-kun jadi mau bagaimana lagi..... tapi meskipun begitu sekarang aku menyukainya.

Omong-omong, mengapa bisa Alice-chan menyukai Arakawa-kun, ya? Aku menanyainya dengan perasaan meragukan tapi dibalas dengan 『Ra-ha-si-a』. Dia tidak mau menjawabnya ketika aku menanyainya. Aku membalasnya dengan sedikit marah 『Ah, tidak adil』.

「Kembang apinya berakhir, mau masuk? Kita harus merencanakan liburan musim panas kita sambil makan malam, bagaimana?」(Alice)

Seperti yang kupikirkan, dia melarikan diri menuju ruang ganti. Karena aku benar-benar sudah lelah, Aku putuskan untuk mendengar jawabannya dikemudian hari. Pikirku disaat aku menatap langit malam dimana kembang api hilang kecantikannya.

Kelihatannya akan ada banyak kesenangan menanti di liburan musim panas kali ini.

--- Skin Head POV ---

Saat ini aku sedang bersembunyi bersama dengan bawahanku di dekat gedung milik Kouki-kun. Bawahanku ini sedang membicarakan tentang makan malam kami, yaitu makanan portable (ransum). Makanan itu dingin dan tidak cukup untuk membujuk perut yang mengeram tapi bisa membuatmu terjaga dan mempertahankan isi perutmu. Sambil mempercayakan punggungku pada batu yang terlihat mulus, aku mulai memakannya dengan tenang.

「Sial, kenapa kita harus bertugas disaat seperti ini? Ini adalah waktu dimana Kouki-kun sedang bersama gadis-gadis cantik dan berendam dalam onsen, tapi kenapa kita harus digigit nyamuk dan makan-makanan yang dingin.... Ada batasan seberapa tidak adilnya perlakuan ini.」(Kru 1)

「Kau akan mendapatkan bayaran pada pekerjaan kali ini. Jangan mengucapkan hal-hal yang tidak perlu, makanlah dengan cepat. Meski kebenaran dari permasalahan tentang penyerbuan yang kemarin belum dituntaskan, kita harus berjaga-jaga apabila terjadi sesuatu.」(Skin Head)

Aku memberikan respon sebagaimana mestinya tapi nampaknya tidak cukup untuk meyakinkan mereka dan berlanjut pada bocornya ketidakpuasan. 

Aku juga melihat hal itu pada wajah-wajah anggota yang lain, kelihatannya mereka juga sama dalam opini masing-masing. Yah, mau bagaimana lagi.... Ini bukan berarti karena ada petisi yang memerintahkannya tapi aku memutuskan untuk membocorkan 『Beberapa Informasi』.

「Misi kali ini bertujuan untuk mengetahui tentang daerah ini dan mengirimkan informasinya kepada Komandan, Arakawa tidak mungkin hanya membeli sebuah tanah disekitaran bangunan itu.」(Skin Head)

Saat aku mulai bercerita, mereka menutup mulut mereka yang mengeluh dan mulai berkonsentrasi pada kata-kataku. 

Orang-orang ini adalah profesional, mereka seharusnya dapat melanjutkan misi bilamana kau dapat membatalkan ketidakpuasan mereka secara sementara. Aku melanjutkan ceritanya.

「Tentu saja Kouki-kun sendiripun tidak tahu sama sekali tentang ini, ini hanya sejumlah bangunan dan tanah yang dibeli dari uangnya tapi keluarganya telah membeli semua tanah yang ada disekitar sini..... alasannya adalah supaya kita para pengawal punya tempat untuk bersembunyi.」(Skin Head)

『Karena apa?』 Kelihatannya para bawahanku ini menjadi tertarik dan menanyakanku sebuah pertanyaan. Sebelum melanjutkan ceritanya tidak lupa kukatakan pada mereka 『Lanjutkan tugas sore ini tanpa mengeluh』. Lalu aku ceritakan pada mereka sisa cerita setelah mereka berjanji akan melaksanakannya.

「Guna pengawalan dan 『Guna Pembentukan Markas Operasi』, di sekitar area ini akan menjadi benteng pertahanan yang dimiliki Keluarga Arakawa. Tentunya, Okayama terlihat seperti gunung belaka tapi yang menjadi patokannya disini adalah benteng bawah tanah. 

Aku masih belum mengetahui detailnya tapi dengar-dengar direncanakan bahwa jumlah personil militer yang dapat ditampung sebanyak 1.800 dan kita juga akan diberi kewenangan akan persenjataan. 

Sepertinya Arakawa-san (Miki) cemas akan keselamatan putranya karena penyerangan kemarin. Dia juga sudah mendapatkan izin dari PBB. Itu berarti.... dia akan memimpin sebuah grup bersenjata yang mempunyai kekuatan tempur setara dengan JSDF. Tidak, bahkan jika dihadapi dengan sekala yang lebih besar mampu menyainginya dalam hal kualitas.

Juga, telah diputuskan untuk menempatkan Unit Legendaris milik Shuichi-san disini bahkan jika itu sendiri dianggap tidak cukup.」(Skin Head)

Aku tahu bahwa para bawahanku tengah dilanda kegirangan akan pemilihannya. Cerita sebelumnya juga akan meliputi semua anggota untuk ditempatkan di bawah tanah. Aku pikir itu akan menjadi hal yang terhormat untuk dilakukan. Meski begitu... pikiran Kouki-kun dan Ibunya serta kekuatan tempur milik Shuichi-san. Jika ketiga orang ini mulai serius melakukan sesuatu, mereka bahkan dapat memanipulasi PBB.

Aku memegangi tanganku seolah merasakan telah melihat sesuatu yang mengerikan. Aku mendengar suara sesuatu seperti sebuah roket diluncurkan dari arah bangunan. Apa ada serangan!? Ketika aku berdiri dengan cepat, sebuah komunikasi nirkabel menghubungiku.

「Saat ini, target pengawalan sedang meluncurkan roket pengusir binatang berbahaya guna menghindari kontak dengan mereka.」(Telpon)

Begitu ya, tidak perlu kgawatir kalau begitu. Aku sekali lagi duduk dan membiarkan bawahanku mendengar sisa dari ceritanya.

「Jika mereka bermaksud membuat benteng bawah tanah di sekitaran sini maka dari itu pemandiannya akan menjadi onsen!! Aku tidak sabar menantikannya.」(Kru 1)

「Oh~! Cewek-cewek dari unit pasti bakal senang. Aku bisa mengintip juga!!」(Kru 2)

「Aku lupa kalau kita bisa mengintip, Alice itu juga manis, kan? Bukannya aku bisa mengintip dari sini menggunakan teropong?」(Kru 3)

Bersamaan dengan perkataan seorang bawahan yang bodoh itu.

Hyyuuu–….. Gan~Tsu!

Sebuah 『Roket』 menyasar ke arah batu tempat aku bersandar sebelumnya. Sejenak kesunyian merambati para bawahanku.... Pelaku yang mengatakan hal tak bermoral tadi menundukkan wajahnya yang seakan-akan mau menangis. Saat aku mengatakan kalau itu tadi hanyalah suatu kebetulan. 

「Tapi tadi it.... salah tembak!」(Kru 2)

Ketika mencoba untuk mengatakannya dengan suara yang gemetaran, aku menyadari bahwa aku dan dia (kru 2) ketakutan. Suatu tembakan roket yang dengan tepatnya mengenai tempat kami berada secara kebetulan. Apa mungkin bagiku untuk secara kebetulan meleset saat menembak tetapi mengenai target? Mustahil hal seperti itu bisa terjadi. Dia (Kouki) jelas-jelas membidik dan menembakkannya tapi itu hanyalah tembakan peringatan.

Itu semua berkat kepala institusi yang membimbingnya (Kouki) dalam pendidikan etika. Saat aku kembali, aku pasti akan menuliskan laporan yang berjudul 『Efek Pendidikan Etika Sangat Luar Biasa』. Aku perintahkan bawahanku untuk menahan diri dari mengucapkan hal-hal berbau tak bermoral.

Aku tidak tahu efek dari pengusir binatang tapi roketnya kelihatannya mempunyai efek kepada hewan 『pengintip』.

--- Yamamoto Kaoru POV ---

Saat aku sedang menyusun tumpukan dokumen di kantorku, aku mendengar sebuah suara garukan datang dari pintu yang membuatku mengangkat wajahku. Aku kira anak itu sudah sampai? Aku temukan seekor naga kecil di kakiku ketika aku membuka pintu.

「Kon!」(Kon)
<TLN: Ane lupa beritahu kalau Kon itu cewek.>

『Hai』 adalah apa yang ditunjukkan oleh ekspresinya. Sambil memeluk Kon-chan yang melihat kepadaku, aku mengeluarkan tomat yang selalu aku siapkan dari dalam kulkas semenjak anak ini datang berkunjung untuk pertama kalinya.

Di saat melihat wajah bahagianya saat makan, aku mengingat kembali waktu pertama bertemu dengan naga kecil ini.

Kalau tidak salah itu adalah malam hari setelah sekolah diserang... Sebuah laporan mengatakan bahwa sebagian sekolah telah dihancurkan dan seorang siswi telah diculik, aku disibukkan dengan menghubungi berbagai pihak terkait. Saat aku berharap-harap bahwa siswi itu akan kembali dengan aman setelah menyelesaikan komunikasi, aku melihat peliharaan Kouki-kun menghampiri dari pintu yang terbuka.

Aku berpikir kalau itu adalah 『Sebuah spesies baru dari kadal』. Aku awalnya ingin mengusir reptil ini tetapi karena ini adalah peliharaan 『Arakawa-kun』 aku hanya bisa mengawasinya karena aku tidak mau membuatnya (Kouki) jengkel dan menyebabkan pihak tak terkait terluka. 

Kadal itu berjalan dengan sempoyongan sambil melihat kepadaku. Ketika dia melompat ke atas meja, dia menyentuh wadah tinta yang ada di dekatku lalu menggosokkan tangannya pada kertas kosong.

「Beri aku makanan.」(Kon)

Huruf yang dituliskan jelek tapi kadal yang ada dihadapanku ini bisa menulis huruf Jepang pada kertas. Aku terkejut.

「Apa-apaan kau ini? Kau dapat memahami kata-kata walaupun kau ini kadal?」(Kaoru)

Selain menuliskan kata-kata pada kertas, aku juga bisa mendengarkan suaranya. 

「Aku adalah seekor naga. Aku berbeda dari seekor kadal. Makanannya dong!」(Kon)

Naga ... Kadal ini menganggap dirinya sendiri sebagai naga. Meski biasanya akan menjadi cerita lucu, menyebalkan bahwa Arakawa-kun nyaman memiliki hewan peliharaan seperti ini. Namun, tidak ada hal yang bisa dimakan dalam keadaan seperti ini bahkan jika kau meminta makan. Jika apapun itu mau maka mungkin akan mudah untuk bertanya kepada naga ini.

「Aku suka sayur-sayuran tapi apapun boleh, kok.」(Kon)

Seharusnya masih ada sisa dari salad sayur yang aku beli untuk makasn siang tadi..... Ketika aku menyerahkan salad, dia mulai memakannya dengan senang hati. Kelihatannya dia benar-benar kelaparan. Dia memakannya dengan sepenuh hati. Ketika dia menyelesaikan makannya, dia menuliskan kata-kata pada kertas sekali lagi.

「Terimakasih. Namaku Kon.」(Kon)

「Jadi, kau bilang namamu Kon-chan, ya?」(Kaoru)

Aku membelai Kon-chan dan menyadari kalau aku tersenyum. Hari ini banyak kejadian buruk terjadi..... Akan lebih baik kalau ada semacam penyembuhan diakhirnya. Saat membelainya sambil berpikir demikian, Kon-chan menyentuh pemberat kertas yang ada di meja lalu mulai menulis kata dikertas lagi.

「Apa ini besi?」(Kon)

「Ya, itu adalah sebuah pemberat kertas yang terbuat dari besi.」(Kaoru)

Ketika aku menjawab, Sayap Kon-chan mulai bercahaya dan sekelebat cahaya ungu terpancarkan... pemberat kertas dari besi telah berubah menjadi sebuah pemberat kertas berkilauan dari 『Emas Murni』.

「Ini kau bisa memilikinya. Aku akan datang lagi.」(Kon)

Setelah menulis begitu, Kon-chan keluar dari ruangan melewati pintu dimana dia masuk.

「Kon… Kon?」(Kon)

Aku menyadari Kon-chan berbicara, aku tersadar kembali ke dalam realita. Kelihatannya dia sudah selesai memakan tomat yang kuberikan. Ada kata-kata yang tertulis pada kertas menggunakan pena tintaku.

「Terimakasih untuk makanannya, itu tadi enak.」(Kon)

「Nampaknya kau sudah menghafal banyak kata, ya.」(Kaoru)

Ketika kukatakan begitu dan memujinya, dia dengan bangganya menepuk dadanya. Keimutannya itu yang membuatku memeluknya sehingga dapat membelainya, lalu Kon-chan menuliskan lebih banyak lagi kata.

「Terima kasih tapi aku tidak selalu mempunyai trik dalam pembuatan emas jadi mari kita coba yang lainnya lain waktu? Juga, tolong ajari aku mengenai logam mulia dan bebatuan.」(Kon)

Ketika kubaca kata-kata yang dituliskannya, aku menjadi pusing dibuat Kon-chan untuk pertama kalinya. Apa anak ini tahu nilai dari tindakan yang dilakukannya itu? Ma~a, aku bisa mengajarinya itu nanti.

Intinya yang penting sekarang, aku telah memutuskan untuk dibuatkan berlian biru yang besar.


Author Notes:
Itu tadi adalah perasaan tersembunyi Aikawa-san dan kemampuan tersembunyi Kon. Kon tidak bisa berbicara makanya dia berkomunikasi menggunakan tulisan. Hal ini akan berkembang seiring berjalannya cerita dan tidak akan bicara secara tiba-tiba.

Kemudian, Kon bisa menggunakan sihir! Mungkin juga ada orang yang berpikir bahwa MC hanya mengkonfirmasi apakah Kon bisa 『Terbang dan Menyemburkan Api』jadi Kon tidak dapat menunjukkan kemampuannya yang lain. Omong-omong, ini adalah Alkimia daripada dibilang Sihir. Ini bukan tentang pertukaran yang setara, loh.

TL: Conscriptra2
EDITOR: Isekai-Chan

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 75. Khotbah

Chapter 75. Khotbah


Note : 
Untuk mempermudah membaca, mulai dari chapter ini kedepan akan ada nama dari setiap dialog. Selamat menikmati~


Sampah: "Oh! Malty and Melty! Baguslah kau berhasil mengalahkan perisai dan kembali. Namun kenapa Malty diikat dan disumpal? ”

Sang ratu memasuki kastil terlebih dahulu dengan Melty dan Bitch untuk mengeluarkan perintah. Para Hero lainnya mengikuti setelah itu.
Ketiganya tidak suka aku berada didepan mereka. Meskipun mereka tidak bisa mengeluh karena ratu menyataka bahwa akulah yang paling berkontribusi dalam insiden kemarin.
Firo menarik kereta yang kami semua naiki, dan sang ratu memberi tahu ketiga hero situasinya.
Kematian paus masih belum menyebar di dalam kota kastil, Gereja Tiga Hero masih aktif dan tindakan pencegahan telah diambil.
Semua pihak terkait saat ini sedang ditangkap dan diringkus.

Ratu: “Sangat berisik ketika Kau berbicara. Bisakah kau diam? ”

Kata sang ratu saat dia dengan cepat memasuki ruangan.
Aku dapat mendengar suara penuh amarah dari sini.
Segera setelah aku masuk di belakang ratu, wajah sampah berubah menjadi marah.

Sampah: "Kenapa dia ada di sini !? Eksekusi dia sekarang! ”
Ratu: "Aku tidak akan membiarkanmu!"

Otoritas ratu berada di atas Sampah sehingga para penjaga Istana tidak bergerak.

Sampah: “Grr. Ratu itu adalah penipu! Tangkap mereka! ”
Ratu: "Kau ...... mengira diriku palsu ... tidak dapat dihindari kalau begitu."

Ratu: "Aku adalah ratu yang memerintahkan asal mula kekuatan-"
Sampah: “Apa !? Aura ini- "

Ratu: “Aku telah membaca dan menguraikan hukum alam. Penjarakan dia dengan es! "

Seluruh tubuh sampah dibekukan dalam sangkar es.
Dia mencoba berbicara dengan ratu tetapi suaranya tidak keluar.

Ratu: "Sungguh ...... Kapan kau menjadi begitu bodoh seperti ini?"

Saat dia menutup kipasnya, sangkar es menghilang.

Sampah: "Kekuatan dan kualitas sihir ini, Kau pasti adalah istriku! Apa yang sebenarnya terjadi !? ”

Sampah bertanya pada ratu dengan tak percaya.

Sampah: "Apakah perisai itu mungkin- !?"

Apakah Kau hanya akan menghubungkan semua hal buruk kepadaku !?
Hentikan.
Inilah mengapa aku tidak ingin datang ke kastil ...

Ratu: "Bukan itu. Sungguh, apakah Kau benar-benar percaya bahwa Hero Perisai-sama memiliki kekuatan seperti itu? …… Bodoh. ”

Ratu mendekati raja dan - menamparnya.
Tercengang, sampah mundur beberapa langkah sambil gemetar, dan untuk beberapa alasan menatapku.

Ratu: "Ini bukan kesalahan Iwatani-sama, aku sudah mengatakan itu tadi."
Sampah: "Urgh!"

Dia ditampar lagi.
Tepat saat sampah hendak membalas, ratu memberinya tamparan lagi.

Ratu: "Dengarkan aku, kau berani mengabaikan perintahku untuk tidak menyalahgunakan kekuatanmu dan mendiskriminasi hero sementara aku berada di luar kerajaan!? Apakah kau menginginkan perang !?”
Sampah: "Tapi, Tapi dia-"

Ratu: “Tidak ada tapi! Kita perlu bekerja bersama untuk menghadapi gelombang, dan Kau seharusnya membantunya! "

Sang ratu memarahi sampah hingga ia tidak diizinkan untuk menolak.
Tujuan dari ini adalah untuk menunjukkan bahwa semua pahlawan itu sama.

Ratu: “Baiklah, aku akan memperkenalkan diriku lagi. Aku adalah ratu Melromarc, Mirelia Q Melromarc. Aku harap Kau semua akan menjagaku.”
Itsuki: "Ah …… Ya."
Ren: "Begitu pula aku"
Motoyasu: "Wow …… menakjubkan"

Para hero lainnya semuanya mengekspresikan pikiran mereka.
Mereka benar-benar tercengang.

Ratu: "Hero Shield-sama, aku ingin meminta sedikit waktumu hari ini."
Naofumi: "Untuk apa?"
Ratu: “Mari kita mengobrol sambil makan. Hero-sama selain Iwatani-sama silakan beristirahat di ruang tamu.”
Motoyasu: "Bagaimana dengan Mein?"

Motoyasu bertanya sambil menatap bitch itu dengan cemas, tapi dia ditahan dan tidak bisa bicara.

Ratu: "Kami akan melakukan sedikit percakapan tentang statusnya di negara ini. Bergantung pada kondisinya, mungkin kau akan mendapatkan pendamping lain, silakan persiapkan sesuai kebutuhan. ”
Motoyasu: "O-Oke ……"

Berkat sikap sang ratu, para hero lainnya diusir dari ruang tahta.
Yang tersisa adalah Raphtalia, Firo, Melty, dan aku.

Sampah: "Fu ……"

Sampah menghela nafas lega karena dia baru saja menunjukkan kepada para hero lainnya pemandangan yang tidak sedap dipandang.

Ratu: "Ada apa dengan" Fu …… " Hah !? Pembicaraan kita belum selesai! "
Sampah: “Ini bukan salahku! Ini sepenuhnya kesalahan perisai! "
Bitch: "Itu benar!"

Sumpal mulut bitch itu dihilangkan dan dia berdiri di dekat sampah.
Sangat berisik.

Bitch: "Mama! Aku diperkosa oleh setan itu di sana! ”
Ratu: "Lalu, apa yang salah dengan itu?"
Bitch: "Apa yang salah dengan itu !? Mama, itu pengalamanku pertama kalinya! Apa itu tidak ada artinya bagimu !? ”
Ratu: “Kau masih perawan? Apakah Kau pikir aku tidak menyadarinya? Kau sudah kehilangan keperawananmu.”

Oh, jadi dia sudah tidak perawan sejak awal?
Sekarang setelah kupikirkan kembali, menyematkan tuduhan pemerkosaan kepadaku ketika dia bertindak seperti petualang rendahan, bahkan jika sang putri menyatakan bahwa dia diperkosa …… Karena Hero Tombak menyelamatkannya, itu adalah upaya terbaik, tetapi rumor tentang diriku sudah menyebar.
Petualang wanita yang diselamatkan Hero tombak, apakah dia bahkan tidak menyadari bahwa dia diperlakukan seperti seorang putri?

Ya sudahlah, bitch itu memang bajingan.
Ini yang terbaik.

Bitch: "B-Bagaimana kau tahu !?"
Ratu: "Kau berpikir aku tidak mengetahuinya, benar-benar sombong. Pertama-tama, jika kau benar-benar menjalin hubungan dengan Hero Perisai Iwatani-sama, maka kau mungkin masih bisa diselamatkan …… ”

Sang ratu mengalihkan pandangannya ke arahku untuk sesaat.
Aku? Dengan bitch sialan ini?

Naofumi: "Jangan bercanda!"
Ratu: "Maka aku tidak akan memaksanya. Aku mengharapkanmu dengan Melty. "

Sebuah bom baru saja dijatuhkan.

Sampah: "Apa yang kau katakan !? Melty yang imut itu masih muda! "
Naofumi: "Jangan bercanda!"

Menyakitkan bahwa aku memiliki pendapat yang sama dengan sampah, tetapi berhubungan dengan Melty itu sedikit ......
Aku belum jatuh begitu rendah sehingga aku ingin menjalin hubungan dengan seorang anak kecil.

Melty: "Itu benar! Apa yang kau katakan!"
Firo: "Apa yang kalian bicarakan-"
Melty: "Firo-chan tidak perlu tahu!"

Yah, aku akan mengabaikannya.

Ratu: "Ditolak! Melty akan menikahi Hero Perisai Iwatani-sama. "
Sampah: “Apa yang kau katakan ……!”
Ratu: "Apakah Kau benar-benar mengerti? Ada sedikit peluang yang sesempurna ini untuk berteman dengan musuh lama, dan apa yang Kau lakukan? "
Sampah: "Apa maksudmu?"

Aku juga mengerti.
Silt Welt mungkin percaya pada Hero Perisai. Itu akan membuat mereka musuh bebuyutan negara ini.
Jika objek kepercayaan mereka, Hero Perisai, menikahi seorang wanita Melromarc dan seorang dari keluarga kerajaan ini.
Sesuatu seperti itu akan sangat meningkatkan hubungan antara kedua negara, dan mereka bahkan dapat menjadi sekutu.
Situasinya akan sempurna jika Hero Perisai juga memiliki anak dalam keadaan ini.
Tidak akan ada kesempatan bagi mereka untuk menjadi musuh setelah itu.

Naofumi: "Sayangnya sudah terlambat."
Ratu: "Kau pikir begitu? ...... Melty, lakukan yang terbaik untuk Hero Perisai Iwatani-sama."
Melty: "T-tidak!"

Atas usulan ratu untuk pernikahan politik, Melty menolak dan memerah.
Ya, tidak menyenangkan menikah karena urusan politik pada usia ini.
Tentu saja, aku tidak akan mengambil tindakan apa pun untuk membuat negara ini makmur.
Menyerahlah.

Ratu: "Oh? Aku mendengar dari shadow bahwa Melty mungkin punya peluang. "
Naofumi: "Dia memiliki penglihatan yang buruk."
Melty: "Mu ……"
Naofumi: "Apa. Oh …… apakah kau benci dilihat sebagai anak kecil? ”

Sungguh usia yang merepotkan.

Ratu: “Sepertinya masih ada harapan yang tersisa. Bagaimana dengan itu? Melty akan menjadi ratu di masa depan. Apakah tidak baik untuk menghancurkan negara ini dari dalam dengan boneka? "
Naofumi: “Kalau begitu aku akan dijadikan bonekamu. Lebih dari segalanya, aku tidak ingin tetap di dunia. "
Ratu: "Tidak ada masalah kalau begitu ... Melty buatlah anak dengan Iwatani-sama."

…… Suatu hal yang tidak menyenangkan untuk dikatakan.
Singkatnya, aku tidak bisa kembali begitu saja ke dunia asalku jika aku menjadi seorang ayah sebagai Hero Perisai dengan keluarga kerajaan.
Memang, ini akan sangat efektif untuk diplomasi.
Ini sebenarnya cukup brilian. Apakah ini manga?

Ratu: “Semua kemungkinan memiliki anak perempuan dan suami yang tidak kompeten dihapuskan. Kebetulan Iwatani-sama masih lajang. Kau akan memenangkan sekutu. Jika Kau menjinakkannya, maka ratu berikutnya akan berada di telapak tanganmu. "
Bitch: "Siapa yang ingin bersama seseorang yang begitu jelek!"

Apa yang diinginkan bitch ini?
Tidak bisakah kalian mengerti sudut pandangku–

Raphtalia, Firo, dan Melty: "" "Dia tidak jelek!" ""

Raphtalia, Firo, dan Melty membantahnya bersamaan.
Ada apa dengan kalian semua?

Bitch: "Apa? Aku baru saja menyatakan faktanya. Dengan kalian marah dan membalasnya, hanya membuat fakta tersebut benar. "
Ratu: "Mari kita lihat. Fakta bahwa kau bukan perawan juga tidak perlu dipersoalkan.”
Bitch: “Tidak ada buktinya. Tanya Motoyasu-sama. Aku masih perawan. "
Ratu: “Tidak, aku sudah tahu ini sejak lama. Perkataan dan perilakumu tidak cocok. Malty, jika Kau ingin berbohong setidaknya buat perkataanmu bisa dipercaya. Meskipun kau mungkin bisa menipu Hero Tombak-sama, tidak mungkin bagimu untuk menipuku ....... sejak awal, kau menggunakan tubuhmu untuk mendapatkan jalanmu sejak dulu- “

Dan ratu memulai khotbah tentang bitch itu.
Namun, jelas bahwa bitch itu tidak benar-benar mendengarkan; sebenarnya tidak ada yang benar-benar mendengarkan.
Tampaknya khotbah ratu telah menjadi kebiasaan.

Ratu: "Ketika adik perempuanmu terlibat dalam konspirasi, Kau tidak hanya mengambil keuntungan dari itu tanpa melindunginya, tetapi Kau bahkan mencoba membuangnya dengan bantuan gereja."

Eh?
Bukannya Bitch itu dimanfaatkan oleh gereja? Ataukah itu sampah?
Mungkin, keduanya benar-benar bodoh ......

Ratu: "Kau mungkin berpikir kau akan menjadi ratu selanjutnya juga."
Bitch: "T-Tidak, kau salah!"

Yah ...... berdasarkan lantunan sihirnya dia pasti menginginkannya. Dalam lantunannya ia benar-benar menyebut dirinya ratu.
Sang ratu baru saja mengumumkan bahwa ratu berikutnya-, dan itu bukan Bitch, terlepas dari apa yang dia yakini.
Setelah mendengar ini, aku sejenak kehilangan kata-kata.

Bitch: "Itu bohong!"
Ratu: "Itu adalah kebenaran yang tidak bisa disangkal."
Bitch: "...... ini hanya hal yang sepele, itu bahkan tidak bisa disebut sebagai masalah."

Wow ... Aku baru saja menemukan jawabannya.
Bahkan jika dia penjahat, mereka masih keluarga. Ratu sepenuhnya memegang kendali,

Ratu: "Aultcray selanjutnya"

Tatapannya pada sampah membuatnya sedikit mundur.

Ratu: "Apa yang kau lakukan? Tanpa menyelidiki kebenaran, dan membuang Hero Perisai, yang harus dilindungi negara kita secara khusus ....... aku sangat jijik. Kemana kemurahan hati dirimu dulu yang membuatku jatuh cinta? ”
Sampah: "I-Itu karena perisai itu jahat!"
Ratu: “Malty tidak diperkosa. Itu adalah lelucon. Sekarang …… apa lagi yang harus kau katakan? ”
Sampah: "Grrr ...... Perisai itu jahat!"

Sepertinya tidak peduli apapun yang terjadi, sampah ini masih akan melihatku sebagai penjahat.
Ini hanya seperti menuangkan minyak ke dalam api.

Ratu: “Sungguh …… Kemana perginya semua kebijaksanaanmu ……? Kau benar-benar berubah! "

Pembuluh darah ratu terlihat saat dia meletakkan tangannya di dahinya.

Ratu: "Sepertinya Kau bahkan tidak akan membela diri."

Bitch dan sampah mengalihkan pandangan mereka.
Yah aku mengerti bahwa mereka tidak akan meminta maaf kepadaku.
Itu seperti yang kuduga. Kenapa ratu harus menunjukkan pemandangan seperti itu kepadaku?
Orang-orang ini tidak akan sadar akan tindakan mereka.

Ratu: "Hanya ada satu cara untuk menyelesaikan ini, tapi itu tidak perlu dikatakan."

Ratu menutup kipasnya dan menunjuk mereka berdua sambil mendeklarasikan.

Ratu: "Aku secara permanen merampas otoritas keluarga kerajaan dari kalian berdua."
Sampah: "Apa !?"
Bitch: "Ehh !?"

Sampah dan bitch berteriak karena terkejut. Sepertinya mereka tidak mengerti seberapa berat kejahatan mereka.
Ini masuk akal.
Ah, perasaan ini cukup menyenangkan. Aku ingin melihatnya lebih lama.

Raphtalia: "Naofumi-sama ...... apa yang kau tertawakan?"
Naofumi: "Kau tidak tahu?"
Raphtalia: "Bukannya aku tidak mengerti, tapi itu tidak sopan ..."
Melty: "Ibu …… sedang serius."
Firo: "Hm-?"

Firo memiringkan kepalanya. Dia benar-benar tidak mengerti apa yang sedang terjadi.
Ya, dia itu burung. Satu-satunya hal yang dia pikirkan adalah kereta dan makanannya.

Sampah: "Kenapa !?"
Ratu: “Karena tindakanmu sangat menyimpang dari jangkauan wewenangmu. Jika Kau benar-benar ingin minta maaf, entah bagaimana minta maaflah kepada Iwatani-sama …… "
Naofumi: "Kau pikir aku bisa memaafkan mereka?"
Ratu: "Mungkin berbagai suap dapat membantumu untuk mempertimbangkannya."

Menyuap ya …… Aku tertarik, hari ini ternyata cukup bagus.

Bitch: "Jika aku tidak lagi dianggap bangsawan, apa yang akan terjadi pada negara ini ?!"
Ratu: “Ada Melty. Dia jauh lebih unggul dibandingkan dirimu, jadi negara ini akan makmur.”

Yah, jelas akan jauh lebih baik jika Melty menjadi ratu, dibandingkan dengan bitch.
Sepertinya dia tumbuh menjadi lebih baik karena insiden kemarin.

Sampah: "Jika aku berhenti menjadi raja maka sekutu kita tidak akan tinggal diam."
Ratu: “Aku sudah membungkam mereka; Apakah Kau pikir aku tidak melakukan apa-apa selama 3 bulan ini? Itu kesalahan yang cukup besar. "
Sampah: "Apa—"

Sampah terkejut sampai-sampai suaranya tidak keluar. Dia hanya membuka dan menutup mulutnya.

Ratu: “Lagipula siapa yang memberimu wewenang untuk memanggil para Hero? Pembicaraan ini selesai."
Naofumi: "...... Apa maksudmu?"
Ratu: “Apakah Iwatani-sama tidak meragukannya sebelumnya? Mengapa diriku, kekuatan tertinggi di negara ini, tidak menghadiri pemanggilan hero? Aku berusaha meningkatkan hubungan diplomatik. "

Aku memang penasaran tentang hal itu.
Jika orang ini bertanggung jawab atas pemanggilan para Hero maka segalanya akan jauh lebih lancar.
Kita akan dimanipulasi dan dimanfaatkan sebaik mungkin.
Paling tidak, aku pasti mudah dimanipulasi ketika aku tiba di dunia ini.
Mungkin ratu entah bagaimana akan mendorong Melty putri kedua kepadaku, dan itu mungkin pernikahan politik yang disembunyikan sebagai pernikahan cinta.

Ratu: “Pertama-tama ada masalah yang perlu ditangani. Negara ini …… hanya urutan ke-4 yang berwenang untuk memanggil keempat Hero suci, sebagaimana ditunjuk oleh konferensi dunia.”




TL: Isekai-Chan
EDITOR: Isekai-Chan

Rabu, 27 November 2019

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 74. Ratu

Chapter 74. Ratu


"Master!?"
Firo memelukku dengan cemas karena aku berlumuran darah.
Perisai berubah menjadi Viper Chimeric Shield dengan sendirinya.

"Lukanya parah! Seseorang! Tolong Bantu master!"

Seorang wanita yang terlihat seperti komandan pasukan bantuan berjalan menuju Firo yang meminta bantuan.

"Ibu!?"

Melty berseru kaget melihat komandan.
Itu mengingatkanku ....... Komandan pasukan bantuan tampak mirip seperti Melty.

Aku tidak bisa melihat wajahnya dengan baik karena tertutupi kipas.

"Upayamu kali ini cukup luar biasa. Hero Perisai-sama."

Mungkin karena dia, paus berhasil terperangkap.

"Semuanya! Perawatan Hero Perisai-sama adalah prioritas utama! Ini adalah perintah kerajaan. Kita harus menyelamatkan nyawa Hero Perisai-sama tanpa kegagalan!"
"""Ya Bu!"""

Tim perawatan dalam pasukan bantuan berkumpul di sekitarku dan mulai melantunkan sihir.

"Doraifa ・ Heal"

Cahaya mengelilingiku.
Namun ...... Tidak ada tanda-tanda rasa sakitnya berkurang.

"A-apa kau terkena kutukan? ...... ini begitu kuat ......"

Tim pengobatan memberikan sihir anti kutukan dengan ekspresi terkejut.
Tapi ...... Itu tidak berpengaruh.

"Lakukan pemeriksaan menyeluruh! Semuanya tolong cepat!"

Sang ratu mengeluarkan instruksi kepada tim perawatan dan Firo segera mengikuti.

"Ugh ......"

Seluruh tubuhku menjerit kesakitan. Tapi aku tidak akan kehilangan kesadaran di sini.
Karena aku masih belum tahu apakah ratu itu teman atau musuh.

"K-kau ratu?"
"Ya, aku adalah ratu Melromarc, Mirelia Q Melromarc. Aku minta maaf karena terlambat datang."
"...... Kau benar-benar terlambat."

Apa bedanya.
Apakah Kau memiliki kekuatan? Apakah Kau penguasa sejati negara ini?
Apakah Kau bahkan melihat gambaran besar di balik kejadian ini?
Ada segunung hal yang ingin aku katakan.
Dendamku pada putrinya dan sampah mulai muncul ke permukaan.

"Sungguh ...... kali ini semua salahku."
"Ibu......"
"Mama, kenapa kau meminta maaf kepada orang seperti itu !?"

Ketika perempuan jalang itu mencurigainya, aku bisa melihat beberapa urat nadi muncul di wajah ratu yang tersenyum.

"Malty ...... Persiapkan dirimu karena ada banyak hal yang perlu aku katakan kepadamu setelah kita kembali ke kastil."

Gogogo ....... Udara bergetar.
Meskipun aku bukan orang yang menjadi sasaran kemarahan ini, rasa dingin masih menusuk tulang belakangku.
Dengan jentikan jarinya, sebuah shadow muncul di belakang wanita jalang itu dan menangkapnya.

"Tunggu mama!"
"Bungkam orang bodoh ini sekaligus"
"Ya Bu!"

Mulut jalang itu ditutupi oleh kain.

"A-Apa yang kau lakukan pada Mein !?"
"Aku Mein ...... ibu Malty. Atas otoritasku, pertarungan di antara para hero cukup sampai disini. Mari kita kembali ke kastil Melromarc dan beristirahat."

Motoyasu dan para hero lainnya terdiam karena aura otoritas ratu.

"Nah, Hero Perisai-sama ...... Tidak, Naofumi Iwatani-sama. Pengobatanmu adalah prioritas utama kami, jadi tolong istirahat. Semuanya akan segera diurus."

Tim pengobatan mulai mengeluarkan berbagai alat sihir, obat-obatan, dan air suci untuk digunakan padaku.
Aku merasa seperti pasien darurat dalam ambulan.

"Tapi......"

Kenapa ratu datang ke sini? Berbagai pertanyaan muncul mengapa dia tidak ada di negara barat daya.

"Aku tahu apa yang ingin kau tanyakan. Kenapa aku di luar negeri begitu lama, mengapa aku memimpin pasukan bantuan, mengapa aku tidak datang membantumu lebih cepat? ...... Ada banyak hal yang perlu kuberitahu. Namun, itu dapat dilakukan setelah Kau sembuh. "
"Naofumi-sama!"

Raphtalia dengan cemas berlari ke sisiku sambil menangis.

"Aku pikir jantungmu berhenti! Apakah kau baik-baik saja !?"
"Siapa yang tahu......"

Aku merasa telah menderita beberapa luka yang serius.
Seluruh tubuhku menjerit, terlalu menyakitkan untuk berdiri.
Dalam bentuk manusianya, Firo dan Melty datang dari kereta.

"Luka yang mengerikan ...... Cepat datang ke sini."

Salah satu anggota tim perawatan melihat anggota badan Firo yang terbakar dan memanggilnya.
Namun, Firo tidak ingin meninggalkan sisiku untuk menerima perawatan mereka karena dia khawatir dengan lukaku.

"Tapi, Master......"
"Tidak apa-apa Firo, Naofumi-sama akan disembuhkan oleh orang-orang ini. Pergi sembuhkan lukamu."

Raphtalia dengan lembut membelai kepala Firo dan berbisik dengan suara cemas.

"Tapi......"
"Naofumi-sama akan benci melihat Firo mendapatkan bekas luka karena dirinya."

Maukah Kau menurutinya, Firo? Dia menatapku sambil memiringkan lehernya.
Biasanya dia sangat egois dan periang, tetapi dia sangat cemas padaku sekarang.

"Aku akan baik-baik saja, jadi pergilah ke sana."

Aku memberi instruksi kepada Firo. Ketika Firo dengan enggan pergi untuk menerima penyembuhan, anggota tim perawatan mengangguk padaku.
Tim perawatan menggunakan sihir pemulihan yang berbeda dan tampaknya efektif melawan kutukan.

"Sungguh kutukan yang kuat! ......"

Kata salah satu tim perawat.
Ya, ini tentu saja kutukan yang kuat.
Namanya saja Seri Kutukan.
Karena sangat efektif, harga untuk menggunakannya sama tingginya, seperti menerima kutukan secara langsung.
Ini sangat berbeda dari mantra belaka.

"Bersiap untuk Sihir Gabungan [Sanctuary]"

Apakah Kau akan menggunakannya untuk menghilangkan sisa Self-Burning Curse?
Mereka bukan orang-orang beriman dari Gereja Tiga Hero kan? Lalu agama apa yang mereka ikuti?
Tampaknya itu bukan agama Perisai.
Ketika aku memikirkan hal-hal seperti itu, kelopak mataku menjadi berat dan mulai menjadi gelap.

"Naofumi-sama!"
"Naofumi!"

Raphtalia dan Melty membangunkanku.

"Ya? Ada apa?"
"Tolong tetaplah sadar."
"Apa yang kau katakan, sepertinya kau pikir aku sudah mati."

Nah, dalam situasi ini aku pasti akan mati.
Meskipun aku tidak punya niat untuk mati di tempat seperti ini, aku sangat kelelahan.
Aku ingin tidur ...... hanya sebentar.
Tapi, aku belum bisa tidur. Kami masih jauh dari zona aman.
Namun, aku tidak dapat melakukan apa pun dalam kondisiku saat ini.
Dalam hal itu......

"Raphtalia, jika terjadi sesuatu, lari dengan Melty dan Firo."
"Dimengerti. Tapi aku akan membawa Naofumi-sama juga. Jadi tidak peduli apapun yang akan terjadi, tolong bangunlah."
"Oke. Aku hanya akan tidur sebentar ...... jika terjadi sesuatu, bangunkan aku."

Selama percakapan ini, sebuah kenangan muncul.
...... Aku ingat itu.
Hari di mana Raphtalia masih terlihat seperti anak kecil dan akan selalu menangis dan menjerit di malam hari.
Raphtalia harus diperintahkan untuk melakukan semuanya saat itu.

"Salahku. Sepertinya tidak ada sarapan pagi ini."
"...... Tidak apa-apa. Karena, kali ini aku akan melindungi Naofumi-sama saat kau tertidur.
<TLN: Mengacu pada saat Raphtalia menangis dan menjerit di malam hari di tepi sungai dan Naofumi melindunginya sepanjang malam dari monster>

Setelah percakapan selesai, kesadaran menghilang dan aku mulai bermimpi.


Sudah dua hari sejak saat itu.

"Ugh ...... Berat."
"Su ...... Su ......"
"Munya ...... Master ~"
"Berat ...... Tolong ..... Firo-chan ......"

Ketika aku terbangun, aku melihat Raphtalia, Firo, dan Melty semuanya di tempat tidurku.

"Apa-apaan ini! Bangun!"

Aku membangunkan mereka bertiga segera dan memarahi mereka.
Bukannya sedih, mereka bertiga tersenyum.
Aku diberi tahu bahwa aku segera dilarikan ke Kastil Melromarc untuk menerima perawatan lebih lanjut.
Kutukan yang disebabkan oleh Blood Sacrifice sangat serius, dan bahkan perawatan kutukan khusus tidak dapat menghilangkannya sepenuhnya.
Ketika aku bertanya bagaimana cara menyembuhkannya, jawaban yang aku dapatkan adalah tidak dapat disembuhkan dengan sihir atau obat-obatan. Tampaknya satu-satunya cara untuk menyembuhkannya adalah waktu.
Tapi luka bakar dan goresan sembuh dan kebugaran fisikku sudah pulih, aku hanya merasa lesu.

Ketika aku memeriksa statistikku, semuanya kecuali pertahanan turun 30%.
Sepertinya sampai kutukan Blood Sacrifice disembuhkan sepenuhnya statistikku akan tetap turun seperti itu.
Ini adalah harga yang aku bayar untuk ikut campur dalam hal-hal yang menyusahkan.

"Jadi, berapa lama sampai aku pulih?"
"Perkiraan kasarnya adalah sebulan untuk pemulihan total."

Sebulan ya ...... itu lama.
Apakah itu akan terjadi sebelum gelombang?
Itu mengingatkanku, aku tidak bisa pergi ke Silt Welt.
Untuk tujuan kenaikan kelas Raphtalia dan Firo, kami berakhir di posisi yang aneh.

"Bagaimana kondisimu?"

Sementara aku meratapi posisi yang aneh ini, sang ratu datang dan bertanya tentang kondisiku.
Aku melakukan beberapa peregangan untuk menunjukkan kondisi tubuhku.

"......"

Aku merasa bahwa aku bisa mempercayainya sedikit karena dia memberikan instruksi untuk perawatanku bahkan ketika aku tidak sadar.
Ratu juga bertanya kepada tim perawatan di rumah sakit bagaimana keadaanku.

"Begitu. Lalu bisakah kau mengikutiku?"
"Kemana kita akan pergi?"
"Kita akan pergi ke kastil."

Sang ratu mengibaskan kipasnya dan menyembunyikan wajahnya, memberikan tekanan aneh.

"Ibu menakutkan ketika dia marah ......"

Melty bersembunyi di belakangku dan mulai gemetaran.
Aku merasakan suasana yang tidak menyenangkan, apakah itu kemarahan?

"Apakah kau akan mengeksekusiku?"
"Aku tidak akan melakukan hal seperti itu. Iwatani-sama."

Aku merasa dia tersenyum ketika suasana mulai berubah.
Apakah fakta bahwa aku tidak diserang dalam tidurku berarti ini aman?

"Aku hanya berpikir Iwatani-sama ingin menyaksikan apa yang akan terjadi. Hohoho."
"Apa yang ingin kau lakukan?"
"Silakan datang ke kastil, aku yakin kau akan menikmatinya. Ada banyak hal yang perlu aku bicarakan denganmu juga, haruskah aku menjawab semua yang ingin ditanyakan Iwatana-sama setelah itu?"

Tampaknya sang ratu telah menciptakan situasi di mana aku tidak punya pilihan selain pergi ke kastil.
Dia perlu pengakuanku untuk membuktikan aku tidak bersalah, jadi tidak mungkin aku bisa menolak.
Tidak ada alasan untuk menolak untuk saat ini.

"Aku ingin bertanya satu hal."
"Aku ingin bicara setelah kita tiba di kastil tapi ...... ada apa?"
"Kau ...... Apakah kau mengirim Melty kepadaku sehingga dia akan terlibat dalam insiden ini?"

Ini adalah masalah yang paling aku khawatirkan.
Tergantung pada jawabannya, ada kemungkinan bahwa semua hero akan ditangkap di kastil dan disingkirkan, semua sesuai dengan rencana ratu.

"...... Kekhawatiran itu hanya rasa takut yang tidak berdasar. Apakah itu jawaban yang tepat?"
"Eh !?"

Melty gemetar saat menatap ibunya.

"Melty tidak mengatakannya, tetapi dia sangat ingin bertemu ayahnya sehingga dia tidak bisa tidur di malam hari. Jadi aku membiarkannya menjadi egois dan bertemu dengannya."

Menemui sampah itu. Aku merasa tidak enak ketika aku berpikir ratu mengirim Melty untuk menemuinya.

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Ketika hal seperti itu terjadi, aku menceritakan kepada shadow tentang ideku."
"Ide?"
"Ya, aku mempercayakan Melty kepada Hero Perisai, jika dia mencoba membunuhnya, maka dia akan ditangkap."

Ratu menjentikkan jarinya.
Tiba-tiba sekelompok pembunuh muncul.

"Cerita yang sangat menyebalkan."
"...... Aku minta maaf telah mengganggumu. Namun, aku pikir banyak masalah telah diselesaikan."
"Bukan itu. Apa yang akan kau lakukan jika Melty mati !?"

Aku tidak bisa menyembunyikan simpatiku untuk Melty saat dia melihat ke bawah dengan sedih.

"Selalu ada dua pengawal yang mengikutinya dan mendukung Iwatani-sama dengan berbagai cara."
"Aku mengerti......"
"Misalnya, saat ksatria yang mencoba membunuhnya."

Salah satu shadow menyamar menjadi ksatria, sama seperti anime dengan phantom thief!
<TLN : Phantom thief, ehm kaito kid?>

"Penduduk desa."

Salah satu penduduk yang membantu kami di desa sebelah timur.

"Pedagang dari negara tetangga."

Bahkan orang-orang dari negara tetangga yang berterima kasih padaku ......
Tentu saja, aneh bagi seseorang dari negara tetangga untuk muncul di sana.

"Aku akan menjelaskan situasinya nanti. Apakah kau masih meragukanku bahkan setelah shadow itu muncul ketika Melty benar-benar dalam bahaya?"

Itu mengingatkanku ...... shadow memang muncul ketika Gereja menyerang kami.
Namun, itu adalah situasi yang sangat berbahaya sehingga aku tidak bisa berpikir jernih.
Firo dan aku adalah satu-satunya yang bisa menangkal racun shadow Gereja Hero Tiga .......

"Ibu ...... apakah kau tahu aku mungkin terbunuh?"
"Itu suatu kemungkinan."

Melty terlihat sedih ketika ratu menjawab dengan datar.
Baik, seperti yang diharapkan dari orang tua jalang dan istri dari sampah. Cukup cocok untuk menjadi orang jahat.

"Apakah kalian benar-benar orang tuanya?"
"Aku tidak bisa berdebat tentang itu bahkan jika aku adalah orang tuanya. Ada banyak kebohongan yang bisa diceritakan ...... Hmm. Apakah kau mengerti apa yang diperlukan untuk menjadi ratu dari negara seperti itu selama bertahun-tahun?"

Yah ...... Bahkan jika aku menduga-duga, aku masih tidak mengerti.
Orang ini. Aku bisa setuju bahwa dia adalah istri sampah.

"Tapi ...... aku percaya pada Iwatani-sama. Apakah itu jawaban yang tepat?"
"......Pengecut."
"Kalau tidak, aku tidak bisa melindungi negara ini."
"Hah ...... Bukankah lebih baik jika kau tidak datang?"
"Naofumi-sama !?"

Raphtalia berbicara dengan cemas.

"Sepertinya kau tidak dapat menyangkalnya. Aku tidak akan menyebarkannya. Pertama-tama, jika kita adalah musuh aku tidak akan menerima perawatan."
"Ya, tentu saja, aku pikir kau ingin hadir untuk apa yang akan terjadi."

Jika kita berbagi kepentingan bersama, maka tidak akan ada masalah untuk mengulurkan bantuan.
Aku tidak tahu apa yang Kau cari, tetapi jika perlu aku akan menggunakan Wrath Shield lagi.

"Aku membawa kereta burung suci ke sini. Ayo ambil barang bawaan kalian lalu kembali ke kastil."
"Sungguh!?"

Atas perkataan sang ratu, Firo melangkah maju.

"Ya tentu saja. Ada di depan rumah sakit, lihatlah sendiri."
"Yay ~! Mel-chan! Ayo pergi!"
"Baik!"

Firo dan Melty berlari keluar ruangan bersama.
Dia sangat suka kereta itu ya.
Setelah menyaksikan mereka berdua lari, aku menatap sang ratu.

"Aku merasa jijik."

Meskipun aku telah menerima niat baik, aku tidak tahu niat sebenarnya.
Sang ratu memusuhi Gereja Tiga Hero, dan terlebih lagi memperlakukan iblis perisai dengan baik, aku ingin tahu mengapa.
Aku bahkan tidak bisa memikirkan alasannya.
Aku tidak percaya pada beberapa alasan mulia seperti melawan gelombang bersama.
Atau masih ada informasi yang kurang?

"Aku punya tujuan. Aku akan menggunakan segala cara yang diperlukan untuk mencapainya. Meskipun cara kita melakukan sesuatu berbeda, aku yakin aku memiliki perasaan yang sama dengan Iwatani-sama."

Perasaan yang sama sepertiku .......
Aku tidak tahu mengapa, tetapi aku merasa agak mengerti.
Setelah datang ke dunia ini, aku telah mengalami berbagai hal.
Setidaknya orang ini berbicara kepada aku sebagai orang yang sederajat.

"Aku akan mengikuti instruksimu untuk saat ini."
"Aku bersyukur. Iwantani-sama."

Setelah mendapatkan persetujuanku, ratu tersenyum.
Senyuman penuh dengan kemauan yang kuat.

"Auckley …… Malty ……. Ini belum berakhir ..."
<TLN : Auckley itu si sampah, Malty si jalang. Mungkin ada yang lupa x’D>




TL: Yukichan
EDITOR: Isekai-Chan

Selasa, 26 November 2019

Tate no Yuusha no Nariagari Light Novel Bahasa Indonesia Volume 10 : Chapter 2 - Mencari Keberadaan Budak

Volume 10
Chapter 2 - Mencari Keberadaan Budak


ku berbaring di kamar tamu dan beristirahat. Ya, aku benar-benar lelah. Berbaring membuatku merasakan beban tubuhku berkurang. Efek kutukan itu sangat berat, dan aku bisa merasakan mereka menjadikanku korbannya. Pada akhirnya, aku menghabiskan sepanjang hari mendiskusikan rencana dimasa depan dengan Ratu dan penasihatnya.

“Oh iya…”

Aku ragu-ragu memeriksa status peralatanku. Benar saja, nama armorku tidak bisa dikenali.  Barbaroi Armor sudah berhenti berfungsi.

“Raphtalia? Rishia? Filo? Periksa peralatan kalian.”
“Ah, ya, benar. Nama yang tercantum aneh, efeknya juga tidak ada.”

Raphtalia sudah mengganti pakaiannya menjadi pakaian lamanya. Sial! Sejak kapan dia punya waktu ganti pakaian!

“Kenapa kau terlihat kecewa?” 
“Tidak?”

Karena itu terlihat sangat bagus untukmu! Karena itu terlihat jauh lebih baik daripada pakaian lamamu!

Raphtalia menatapku dengan curiga saat respon kekanak-kanakan membanjiri kepalaku. 

“Oh! Nama breastplateku juga tidak bisa dikenali.”
“Kau mau pakai Kigurumi lagi tidak?”

Aku merasa menyimpan cadangan Pekkul Kigurumi. Di mana aku meletakkannya? Apa aku simpan di gudang kastil?

“Fuuueh...”
“Sudah, sudah, Tuan Naofumi. Aku yakin Rishia sudah bertambah dewasa, aku rasa fase kigurumi selesai.”
“Heeey, Tuan! Dimana Mel-chan? Dia tidak ada di kamarnya.”

Filo membuka piyamanya sebelum dia bertanya tentang Melty, jadi aku juga memeriksanya. Oh Rupanya Piyama Filo masih dapat digunakan.

“Melty? Aku cukup yakin Ratu menyuruh dia pergi untuk membantu Eclair mengurusi wilayahnya.” 
“Oh, begitu? Besok nanti kita bisa pergi menemuinya?”
“Mungkin.”

Ya, kami berencana untuk menuju ke sana.

“Selain itu, Tuan Naofumi...”

Tiba- tiba Raphtalia mendekat ke tempatku berbaring di kasur. 

“Kamu dapat wilayah! Dan kasta Count! Sekarang kamu terkenal!”
“Aku sudah jadi pahlawan. Aku tidak merasa bedanya.”
“Apa yang kamu cari, Tuan Naofumi?”

Raphtalia menatapku dengan penuh tanda tanya di matanya. Itu mengingatkanku, dia hampir mengatakan sesuatu ketika aku memberi tahu Ratu wilayah mana yang aku inginkan.

“Kau mau bahas alasan aku meminta wilayah? Seperti yang aku katakan sebelumnya. Mempertimbangkan pertempuran yang akan kita hadapi mulai menjadi berat, ada baiknya kita membangun pasukan pribadi seperti yang dilakukan Kizuna, Glass, dan L'Arc.”
“Iya, tapi kenapa kamu memilih wilayah yang sudah rusak akibat serangan gelombang pertama?”

Haruskah aku sebutkan apa adanya tapi aku rasa itu tidak baik.
Aku merasa akan mendapat nasehat darinya nanti, sebaiknya aku coba berdalih dengan fakta yang ada.

“Wilayah itu sudah aku kenali dengan baik, tidak ada orang yang berani protes jika aku mengutak-atik wilayah itu. Selain itu, ayah Eclair memiliki hubungan yang baik dengan penduduk wilayah itu, aku yakin penduduk sana tidak akan merasa terganggu jika aku ikut campur mengurusi wilayah mereka.”

Raphtalia dan aku duduk dalam diam selama beberapa saat. Akhirnya, dia menghela nafas pasrah.

“Oh. Baiklah kalau begitu. Aku percaya dengan perkataanmu.”
“Raphtalia, budak yang akan kita cari, dimulai dari kenalanmu yang dijadikan budak. Aku rasa kita semua akan merasa nyaman jika bertarung bersama orang yang kita kenal lama. Baru setelah itu kita mencari budak lain. Setelah kita mempunyai kekuatan tempur yang cukup bagus, kita dapat mempertimbangkan untuk melatih prajurit kastil atau semacamnya.”

Aku ingin melatih para budak dan mengembangkan kekuatan tempur yang cukup sehingga kami dapat dengan mudah mengalahkan Glass dan yang lainnya jika itu terjadi.

“Pada saat yang sama... muhahaha...”

Ini berarti teman lama Raphtalia, mereka harus bergabung dengan pasukan pribadiku jika mereka ingin kembali ke desa yang mereka hargai. Aku pada dasarnya menyandera wilayah mereka.

“Lagi-lagi kamu merencanakan hal buruk, pasti kamu ingin menjadi tempat mereka sebagai sandera?”

Ya Tuhan. Dia telah sepenuhnya membaca niatku.

“Hehe... Kalian berdua seperti pasangan yang sudah lama menikah.”

Rishia menjatuhkan bom. Meskipun, memang benar kalau aku sudah menghabiskan lebih banyak waktu dengan Raphtalia daripada orang lain di dunia ini, jadi dia mungkin memang memahamiku lebih baik daripada siapa pun. Namun kami tidak terlihat seperti pasangan yang sudah menikah.

“Ka-kamu bilang apa sih?!”


Wajah Raphtalia memerah karena malu ketika dia berteriak pada Rishia. Seperti yang kukira, pembicaraan tentang cinta atau romansa benar-benar mengacak-acak bulu Raphtalia. Rishia sudah menginjak ranjau darat.

Raphtalia mungkin memulai nasibnya dari anak-anak hingga menjadi budak, tapi dia memiliki hati yang sangat baik dan selalu memperhatikan orang lain. Dia kehilangan keluarganya dan desanya telah diambil darinya, jadi mudah untuk membayangkan kesedihan yang mungkin dia rasakan. Itulah sebabnya dia bertarung, untuk memastikan kalau tak ada orang lain yang harus berakhir dalam situasi seperti dirinya.

Didorong oleh tujuan mulia seperti itu, Raphtalia pasti tidak tertarik pada hal-hal seperti cinta dan romansa. Belum lagi, meskipun dia mungkin terlihat seperti orang dewasa, dia masih anak-anak dalam hal usia. Dia bahkan belum cukup umur untuk tertarik pada anak laki-laki. Kurasa karena Rishia jatuh cinta pada Itsuki, entah baik atau buruk, pikiran wanitanya akan peka terhadap hal-hal seperti itu.

“Itu benar, Rishia. Raphtalia tak suka lelucon semacam itu. Sebaiknya berhati-hati.”
“T... Tuan Naofumi...”

Wajah Raphtalia kembali normal ketika dia mulai mendapatkan kembali ketenangannya. Itu jauh lebih baik. Aku tidak ingin Raphtalia terlalu marah.

“Oh baiklah…”

Rishia memiringkan kepalanya ke samping dalam kebingungan sambil menatap Raphtalia dan aku.

“Oke! Besok akan menjadi hari yang sibuk.”

Aku ingin mengakhiri percakapan dengan itu, tapi memikirkan apa yang akan terjadi mengingatkanku pada sesuatu.

“Oh iya, Rishia. Sebelumnya kita pernah membahas soal mereset levelmu atau tidak, ya?”
“Iya.”
“Aku merasa ada baiknya kau tidak mereset levelmu.” 
“Ke... kenapa begitu?”
“Tapi Tuan Naofumi, agar dia bisa mendapatkan bantuan dari kemampuan perisaimu, dia harus mulai lagi dari level satu?”
“Aku sudah memikirkan soal itu. Aku mengamati kemampuan Rishia saat kita berada di dunia Kizuna.” Aku melanjutkan dengan bertanya pada Rishia. “Kau ingat level kita dimulai lagi dari awal, kan?”
“Iya,” jawab Rishia.

Aku memastikan untuk mengawasi bagaimana Rishia berkembang saat kami berada di sana.

“Jujur saja, tidak ada perbedaan besar antara dirimu di dunia Kizuna dengan di dunia ini. Sama sekali tidak ada perubahan.”
“Benarkah?”
“Maksudku, ada perbedaan kecil, tapi dibandingkan dengan Raphtalia atau Filo...” 
“Fuueh...”
“Oleh karena itu, Rishia, aku memperkirakan kemungkinan kemampuan dirimu akan bertambah tinggi. Meski ada masalah yang kau ambil ketika melakukan Kenaikan Kelas.”

Raphtalia dan Filo keduanya meningkat secara drastis setelah kenaikan kelas mereka. Bulu Fitoria memungkinkan Filo untuk memiliki kelas khusus yang membuka jalan bagi banyak kemampuannya untuk benar-benar berkembang. Tergantung pada orang dan kemampuan mereka, Kelas yang diambul bisa memiliki efek jangka panjang. Rishia mengambil kelas jack of all trade, tapi dari sepengetahuanku, kelas yang tepat mungkin membuatnya lebih mahir dalam jenis sihir tertentu atau semacamnya.

“Oh... huh?! Ah, mungkin kau benar. Saat ini... Tuan Itsuki yang memilihkan jalan ini untukku. Itu adalah sesuatu yang aku lindungi dan tidak ingin kuubah.”
“Aku mengerti.”

Dia telah dibuang oleh Itsuki, tapi hatinya tidak berubah. Itu semua menjadi alasan untuk membuatnya menyesal. Itu terdengar bagus untukku.

Kami terus berbicara sebentar, lalu beristirahat untuk hari yang akan datang.

{--}

“Baiklah kalau begitu.”

Setelah makan sarapan di kastil, kami berbicara dengan Ratu sebentar sebelum bersiap untuk pergi.

“Kemana kita akan pergi?” 
“Menuju tempat Pedagang Budak.” 
“Tuan Iwatani.”

Ratu mengangkat tangannya seolah-olah ada sesuatu yang ingin dia katakan.

“Apa kau akan mencari budak yang berasal dari desa... Nona Raphtalia?”
“Ya, memangnya kenapa?”
“Mengenai itu, ada hal rumit yang sedang terjadi. Sebelum aku jelaskan masalahnya, aku ingin menyampaikan permintaan maaf.”
“...”

Apa yang sedang terjadi? Aku punya firasat buruk tentang ini. Pipiku mulai bergerak. Sebenarnya, aku bahkan tidak ingin tahu apa artinya itu. Tapi tidak ada jalan lain untuk bertanya.

“Maksudmu apa?”
“Yah... Setelah insiden Spirit Tortoise, aku mengembalikan status Nona Seaetto sebagai bangsawan dan mengeluarkan dekrit yang memerintahkan semua warga Melromarc, termasuk bangsawan, untuk segera melepaskan budak demi-human dari wilayah Seaetto yang mereka beli.”
“Terus…”
“Karena itu akan mencakup yang lainnya dari desa Nona Raphtalia, aku berharap dekrit itu akan memungkinkan kita dengan cepat menemukan kenalannya yang selamat.”

Aku sudah tahu apa yang Ratu coba katakan, tapi aku tidak ingin mendengar kata-kata itu, jujur. Bahkan Raphtalia menjadi pucat.

“Investigasi kami menunjukkan kalau hasilnya kurang menguntungkan. Tampaknya sebelum dekrit ini aku buat dan sampaikan, terdapat penjualan masal yang menyangkut budak kenalan Nona Raphtalia.”

Sialan! Mau sampai kapan kegelapan negara ini terus menganggu langkah yang ingin aku ambil?! Bukannya aku tidak bisa memahami motivasi mereka. Jika aku menemukan item yang bisa menurunkan statistik musuh dalam game online, aku akan menjualnya dalam sekejap. Tapi ayolah! Ugh... ini benar-benar menyebalkan.

“Investigasi kami terus berlanjut, dan... penjual monster... yang akan kau temui saat ini sedang mencari teman-teman Nona Raphtalia.”

Dengan kata lain, mereka belum menemukan mereka. Itu sebabnya mereka masih mencari. Aku menenangkan Raphtalia, yang mulai terlihat seperti akan jatuh kapan saja. Rencanaku telah menabrak dinding bata sejak langkah awal.

“Untungnya, sudah ada empat budak, termasuk Keel-sama kembali ke wilayah Seaetto.”

Jadi ada empat, termasuk Keel. Hanya mereka? Mengingat perbaikan dalam rencanaku, kami akan membutuhkan lebih banyak orang. Aku tidak punya pilihan lain.

“Untuk saat ini, sepertinya kita hanya perlu mengumpulkan beberapa budak demi- human dan tidak boleh terlalu pilih-pilih.”
“Tuan Naofumi!”
“Kita tidak bisa membangun wilayah dengan empat orang. Kita membutuhkan lebih banyak orang.”

Ada banyak hal yang perlu dilakukan.

“Kita mau bagaimana lagi. Kita akan memulai dengan membeli beberapa budak yang murah tapi bisa digunakan.”
“Di... mengerti.”
“Aku yakin mereka mungkin saja masih anak-anak.”

Selain itu, budak yang lebih muda akan memiliki lebih banyak ruang untuk pertumbuhan. Aku terus merenungkan situasi saat kami berpisah dengan Ratu dan menuju tenda Pedagang Budak.

Kami mengenakan jubah dan berjalan melalui lorong-lorong belakang menuju tenda yang begitu kukenali untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama.

“Oh?”

Di sana duduk seorang Pedagang Budak, seorang lelaki yang aku putuskan untuk tidak bergaul dengannya, dia tampak bosan menunggu pelanggan berikutnya. Bukankah dia seharusnya mencari budak dari desa Raphtalia? Aku membuka tudung untuk menunjukkan wajahku dan memberinya beberapa ucapan selamat.

“Yah, Tuan Pahlawan Perisai! Lama tak jumpa. Aku sudah mendengar berita tentang kesuksesanmu baru-baru ini.”
“Lama tidak bertemu.”
“Kupikir kau mungkin sudah melupakanku.” 
“Aku ragu ada yang bisa melupakan orang sepertimu.”

Bagaimana aku mengatakannya? Pria ini memiliki hawa unik yang akan membuatnya sulit untuk dilupakan. Dia tampak jauh lebih mahir dalam berdagang daripada pedagang biasa. Bisnis semacam ini adalah tentang memastikan pelangganmu mengingat dirimu.

Kalau dipikir-pikir, kami belum mengunjungi tempat ini sejak kami datang untuk membeli cakar Filo. Tidak, sejak saat Raphtalia dan Filo belum bisa melakukan Kenaikan Kelas di jam pasir naga Melromarc. Pedagang Budak menyarankan kami untuk menuju Siltvelt atau Shieldfreeden saat itu.

Tunggu sebentar... Menilai dari komentarnya sebelumnya, mungkinkah ia memiliki transaksi rahasia dengan Ratu?

“Kau pasti sudah merencanakan semuanya? Tak kusangka kau punya transaksi rahasia dengan orang kastil...”
“Aku tak berbohong soal menyukai padangan unikmu, Tuan Pahlawan Perisai.” 
“Ya, ya. Terserahlah.”
“Lalu, apa yang dirimu inginkan hari ini?”
“Aku kemari untuk pelayanan asli tempatmu.”
“Oh!”

Mata Pedagang Budak itu berbinar-binar. Aku tak yakin apa yang membuatnya begitu bergairah, tapi aku tak akan membiarkan segalanya berjalan sesuai keinginannya. Aku bisa membayangkan dia mungkin diam-diam senang atas kenyataan kalau aku masih membeli budak bahkan setelah aku terkenal.

“Aku mencari budak demi-human yang lebih murah untuk saat ini. Semakin rendah level mereka, semakin baik.”
“Sebesar apa anggaran yang kau punya?”

Aku memiliki 5.000 keping perak yang diberikan Ratu kepadaku sebelum insiden Spirit Tortoise.

“Sekitar 5.000 keping perak. Termasuk budak yang saat ini kau cari juga.”
“Aku kira ini investasi untuk proyek baru?”
“Aku sudah memberitahumu sebelumnya, jangan tanya aku pertanyaan yang sudah kau ketahui jawabannya.”

Berapa banyak yang diketahui pria ini? Aku punya perasaan aku mungkin bisa percaya jika dia bilang bahwa dia bisa melihat masa depan atau semacamnya.

“Silakan kemari.”

Pedagang Budak itu menggerakkan kami ke bagian terdalam tendanya. Kami mulai mengikuti di belakangnya, tapi Filo berhenti.

“Kamu kenapa?”
“Firo tidak mau kesana...”

Dia pasti merasakan suasana suram dan bau khas yang terbentang di dalam. Aku sudah terbiasa dengan itu, tapi tentu saja itu tidak menyenangkan.

“Kalau begitu, bagaimana kalau kau tunggu disini saja.”
“Baik!”

Filo mengangguk ketika dia mengendus lotere telur monster. Apakah dia menyadari kalau di situlah awal kami bertemu? Aku memperingatkannya untuk tidak memakan telur dan kemudian mengejar Pedagang Budak. Setelah berhasil mengejarnya, kami mendekati kurungan tempat aku bertemu Raphtalia.

“Ini adalah tempat di mana nasibku berubah selamanya,” gumam Raphtalia.

Bukannya aku tidak bisa memahami perasaannya, tapi... memikirkannya sekarang, itu benar-benar waktu yang singkat, meskipun rasanya begitu lama. Bahkan belum genap enam bulan.

“Aku akan membuat kesepakatan khusus hari ini.” 
“Sungguh baiknya dirimu.”
“Aku sangat senang dengan proyek kecil yang kau mulai ini. Aku sangat berdebar-debar. Kau akan terus menjadi pelanggan tetap bukan?”
“Ya, kurasa begitu.”
“Bisnisku berjalan dengan baik, berkat dirimu, Tuan Pahlawan Perisai!” 
“Apa artinya itu?”
“Aku yakin kau akan mengerti jika kau hanya menganggapnya sebagai fenomena yang sama yang terjadi dengan dewa burung.”

Ah... Raphtalia telah memainkan peran besar dalam kesuksesan kami. Aku yakin pasukan aliansi juga menghormatinya. Jika orang tahu bahwa budak seperti itu telah dibeli dari orang ini, bisnisnya pasti akan meningkat pesat.

“Tapi, aku rasa tidak ada gunanya beli budak disini jika tidak ada budak yang berasal dari desa Raphtalia tinggal.” 
“Oh, tentu tidak. Itu masalah yang berbeda. Ya.”
“Coba aku pilih dulu...”

Aku pikir aku hanya akan memilih beberapa budak yang menarik perhatianku.

“Yang ini, yang ini, dan yang itu. Juga, yang di sana, yang di bawah selimut, dan yang itu juga.”

Aku memilih dua anak lelaki yang terlihat relatif sehat, sepasang budak yang gemetar sambil berpegangan tangan, sepertinya mereka adalah rekan, yang lain terbungkus dengan selimut dan gemetar di bagian belakang kurungan, dan yang terakhir berdiri di dekat pintu kurungan, menatap Filo. Di tempat Eclair sudah ada empat budak, sehingga totalnya menjadi sepuluh. Itu sepertinya cukup untuk memulai pekerjaan keras.

“Oh iya. Aku ingin segel budaknya ditanamkan di desa saja, sebab disana sudah ada budak namun mereka belum memiliki segel budak, tolong bawakan orang yang bisa melakukan penanaman segel budak. Ini diperlukan untuk meningkatkan kemampuan mereka.”
“Pilihanmu benar-benar acak, namun kau begitu bagus. Tuan Pahlawan Perisai memiliki mata yang jeli! Aku sangat mengagumimu! Ya!”
“Fuueh...”
“Tuan Naofumi? Mungkin ada baiknya kamu memilah mereka baik-baik?”
“Aku hanya memilih antara yang tampak sehat dan yang terlihat bermasalah. Hei, kau yang memakai selimut, cepat kemari.”

Aku yakin yang ini akan lemah dan tak berguna. Aku tahu dia juga gemetar ketakutan. Pedagang Budak memberi perintah dan seorang pria berotot membuka kandang dan menarik selimut dari anak itu.

“Tidak... hentikan!”
“Oh?”

Setelah selimutnya diangkat darinya, aku bisa melihat budak menyerupai tikus tanah.

“Dia ras lumo, sejenis therianthrope yang dikenal karena tangannya yang teliti. Mata mereka peka terhadap cahaya, yang membuat mereka menjadi pilihan yang baik untuk bertugas menjaga keamanan dimalam hari. Dia ini  masih anak kecil, tentu saja.”
“Ahh!”

Budak lumo meringkuk dalam ketakutan di sudut. Raphtalia tampak khawatir.

Melihat lebih dekat wajah anak lumo. Jika aku harus menggambarkannya dalam satu kata, aku pasti akan menyebutnya “tikus tanah.” 
Dia seperti versi tikus tanah dari manusia serigala atau semacamnya. Dia pendek, hanya setinggi pinggangku. Apa karena dia masih kecil?

Jadi mereka dikenal karena kemampuannya untuk melakukan pekerjaan yang detail, ya? Aku memiliki semua jenis pekerjaan yang dapat mereka lakukan, jadi itu tidak masalah.

“Berbicara tentang pekerjaan yang mendetail, tipe racoon, seperti rekanmu di sini, juga cukup hebat, kau tahu.”

Aku melihat Raphtalia. Sekarang setelah aku memikirkannya, aku tidak pernah mengajarinya melakukan pekerjaan seperti itu. Aku minta bantuannya untuk membersihkan kulit dan daging monster, tapi hanya itu saja. Mungkin fakta kalau dia tidak menyatakan minat untuk melakukan hal semacam itu berarti dia secara alami ceroboh.

“Kamu sedang memikirkan sesuatu yang tidak sopan, bukan?” 
“Tidak...”
“Tapi ya, jenis lumo cenderung cocok untuk pekerjaan rumit yang membutuhkan tangan yang kecil. Mereka juga cenderung agak pendiam. Pilihan yang bagus. Ya.”

Aku melihat lagi pada budak lumo yang gemetaran.

“Hei, kira-kira kenapa banyak sekali orang negara ini suka melakukan penyiksaan? Sudah seperti hobi saja.”

Setiap budak yang kulihat tertutupi oleh bekas luka karena cambukan.

“Negara ini memiliki sejarah panjang berperang dengan demi-human, jadi sudah wajar saja. Ya.”
“Berarti orang-orang seperti bangsawan yang berperang dalam perang itu menggunakan kekerasan fisik untuk membuat mereka merasa lebih baik, semua itu demi menghidupkan masa lalu?”

Bangsawan yang mengurusi Raphtalia sebelumnya juga, telah melakukan hal yang sama.

“Kami juga menyediakan pilihan harga murah bagi mereka yang ingin melakukan hal semacam itu. Ya. Kami mengharuskan mereka untuk membeli budak secara langsung dengan jumlah yang banyak, apabila mereka mengembalikan budak itu dalam keadaan tidak layak pakai.”

Keburukan negara ini sangat mengerikan, sangat gelap. Melihat diriku merekonstruksi desa demi-human mungkin akan meninggalkan rasa pahit di mulut bangsawan.

“Penyiksaan fisik bisa dihukum, tentu saja. Ya.”
“Jadi itu ilegal? Tetapi itu tampak legal bagiku.”

Mau tak mau aku merasa toko ini juga terlibat dengan dunia gelap. 

“Itulah sebabnya bisnisku berkembang pesat. Ya.”

Berkembang, huh? Cara Pedagang Budak memamerkannya dengan bangga membuatnya tampak sangat hebat. Katakan padaku, mengapa dia menjual budak yang telah dilukai secara fisik?

“Aku rasa itu benar, dia memang terlihat lebih baik daripada kebanyakan Pedagang Budak lainnya.” Respon Raphtalia dalam bisikan.

Apakah dia benar-benar lebih baik daripada yang lain? Aku melihat luka di punggung budak lumo itu. Tampak sangat dalam. Itu adalah bercak-bercak bekas luka dari dicambuk berulang kali.

“Zweite Heal!”

Aku menggunakan beberapa sihir penyembuhan dan luka budak lumo  mulai menutup. Tetap saja, luka-luka itu sangat dalam dan jauh dari kesembuhan sepenuhnya.

“Hah?”
“Kudengar kau punya tangan yang teliti.” 
“Aku tak tahu.”

Budak lumo membuang muka saat menjawab pertanyaanku. Itu tentu respon yang lebih baik daripada mengklaim dia bisa melakukan sesuatu yang dia tidak bisa.

“Jika diajarkan membuat sesuatu bisa kau praktikkan?”
“Jika itu perintah akan aku lakukan. Kumohon jangan, pecut aku.”

Budak lumo menunduk, suaranya tegang seolah-olah ia akan menangis. Aku kira aku tidak bisa menyalahkannya, dia menjalani kehidupan budak yang sulit.

“Aku tidak tertarik melakukan itu. Jika itu yang kau inginkan, minta saja pada tuan yang lain.”
“Hah?”

Oke, sekarang dia mulai membuatku jengkel.

“Aku akan memberikanmu obat, jadi rawat luka mereka. Setelah itu, tolong urus pendaftaran budak.”
“Aku berharap melihat bagaimana Tuan Pahlawan memanfaatkan para budak. Sangat mengasyikkan! Ya!”
“Sudah! Urus mereka. Masih ada yang harus aku siapkan. Aku serahkan padamu.”
“Heh heh heh... Aku semakin tidak sabar menanti apa yang akan terjadi. Ya.”

Aku menyerahkan sisanya pada Pedagang Budak dan kembali ke pintu masuk tenda bersama Raphtalia dan Rishia. Filo melihatku dan berlari mendekati kami.

“Sudah selesai?”
“Ya. Masih ada yang harus diurusi olehnya, selama dia masih belum selesai, kita siapkan hal yang lain dulu.”

Aku melangkah keluar dari tenda. Aku masih punya banyak tempat yang harus kukunjungi.





TL: Ryuusaku
EDITOR: Isekai-Chan