Sabtu, 29 Februari 2020

Maou-sama, Retry! Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 4. Cincin Raja Iblis

Chapter 4. Cincin Raja Iblis


Meskipun ini masih pagi, aku tak merasakan energi dari orang-orang di desa.
Itu mengingatkanku pada desa-desa terpencil yang berada di pegunungan.

“Desa itu membuatku merasa mereka akan mengatakan : ‘kita tidak bisa mempercayai orang luar’.”
“Y-Ya... Desaku cenderung membenci orang luar.”

Jadi itu benar-benar masalahnya... aku baru saja berpikir akan melakukan sesuatu.
Aku sedang berpikir untuk mendapatkan makanan dan biaya perjalanan jika memungkinkan, tetapi sepertinya itu tak akan berjalan sesuai keinginanku.

“Rumahku ada di dekat sini. Ini mungkin terlihat tidak bagus, maafkan aku... aku akan segera menyelesaikannya.”

Aku-chan turun dari punggungku dan mulai berjalan sambil menyeret kaki kanannya.
Melihat sosoknya membuatku sedih. Aku-chan mungkin tidak bisa mendapatkan dokter yang tepat untuk menyembuhkan lukanya.

Sambil mengikuti Aku-chan, aku melihat sekeliling desa tanpa menurunkan penjagaanku dan seperti yang kukira, aku tidak melihat budaya modern disini.

(Rumah-rumah dibuat langsung dari kayu, tanah liat yang keras dan ada juga yang memiliki atap jerami.)

AC dan Antena yang biasanya ada di jepang tidak terlihat disini.
Itu mengingatkanku lagi bahwa dunia ini adalah tempat yang berbeda dibandingkan dengan jepang.
Ketika aku melihat sekelilingku, beberapa penduduk desa terlihat di bidang penglihatanku.

Mungkin karena pengaruh game,  aku secara refleks menyembunyikan diri. Dalam game, kau tidak akan mendapatkan waktu yang menyenangkan ketika bertemu player lain. Jadi ini wajar.

“Mode Counterattack, ubah – [Stealth Stance]”

Setelah aku mengucapkan kata  itu, tubuhku memudar seolah-olah menyatu dengan pemandangan.

Dalam game, itu mengurangi pendeteksian lawan, tetapi juga memiliki efek debuff seperti mengurangi serangan dan pertahananku.

Melihat tubuhku telah menghilang, aku menghela napas lega dengan tangan didadaku.
Aku agak gugup, tetapi melihat reaksi orang-orang disekitar, sepertinya mereka tidak melihatku.

Dengan banyaknya kemiripan dalam game, ini terasa menakutkan.
Apakah dunia ini dapat mewujudkan segala yang ada di game?
Dalam hal ini, aku harus mencoba hal-hal yang lain.

“Eh? Maou-sama?”

Seperti yang kuduga, Aku-chan tidak bisa melihatku.
Di saat yang tepat ini, aku ingin mencoba sesuatu.

Apakah [Whisper] yang tidak bisa kugunakan dalam game akan bekerja di sini? Itu adalah fitur yang memungkinkan seseorang untuk mengirimkan pesan kepada player lain.

Ketika game dimulai, jelas tidak ada sesuatu seperti Smartphone. Pada saat itu, [Whisper] adalah harta yang tak ternilai, tetapi di zaman sekarang itu merupakan fitur yang benar-benar ketinggalan jaman.

<<Whisper: ke Aku-chan – bisakah kau mendengarku?>>
<<Hih! Suara menyeramkan Maou-sama terngiang di kepalaku?!>>
<<Bagian ‘menyeramkan’ itu tidak perlu. Jangan khawatirkan aku, aku berada didekatmu.>>
<<B-Baik.>>

Sepertinya fitur [Whisper] berfungsi.

Percobaan ini benar-benar menakjubkan. Jika aku terus berada dihutan, akan ada banyak hal yang tidak bisa kupelajari.
Aku mungkin harus berterima kasih kepada Aku-chan.

(Ngomong-ngomong, sarafku ternyata cukup kuat. Biasanya di situasi seperti ini, aku pikir aku akan berteriak dan menangis.)

Mungkinkah pemilik tubuh ini, kunai, menyeret kesadaranku kedalam dirinya?

(Stop! Film horor macam apa itu?!)

Meskipun aku memikirkannya, itu adalah kemungkinan yang menakutkan.
Aku menggelengkan kepalaku untuk melepaskan imajinasi bodohku.

“Oi, manusia sampah. Mengapa kamu berada disini?!”

Ketika aku mengarahkan mataku kepada sumber suara itu, ada sejumlah orang yang terlihat seperti penduduk desa menunjuk ke arah Aku-chan dan berteriak kepadanya.
Aku langsung tahu tanpa berpikir. Inilah orang-orang yang membully Aku-chan. Tidak, itu mungkin seluruh desa.

“Manusia sampah, jangan bilang kalau kau melarikan diri?!”
“Jangan bercanda! Apa yang akan kau lakukan jika iblis itu datang ke desa kita?!”
“Apakah kau mengerti alasan mengapa kami menawarkanmu kepada iblis sebagai pengorbanan?!”

Penduduk desa yang berteriak membuat kepalaku sakit.
Apa yang mereka katakan kepada anak kecil? Apakah mereka tidak bisa mendengar ucapan mereka sendiri?

Yah, aku memang mengatakan itu, tapi aku bukanlah penduduk dunia ini, jadi cukup sulit untuk berbicara tentang keadaan dunia ini.

Ini mungkin dunia yang biasa menawarkan tumbal kepada iblis. Ada banyak kasus di zaman modern yang mana ada tradisi khusus di luar negeri dan juga ada negara-negara yang tidak memiliki akal sehat seperti jepang.

(Walaupun begitu...)

Tidak menyenangkan melihat orang dewasa menyalahkan anak kecil.
Jika aku menyeret mereka pergi, apakah itu akan menjadi sebuah keributan?

-Jika kau tidak menyukainya, cukup lenyapkan mereka.

Punggungku membeku mendengar suara yang bergema di kepalaku.
Aku mengerti siapa orang itu. Dan sulit menahan rasa sakit yang datang dari jari tengah tangan kananku.
Aku secara refleks memegang tanganku dan berjongkok ditempat.
Kakiku tidak bisa menahan rasa sakit ini.

-Orang-orang yang dianggap tidak sopan. Aku memiliki kendali atas itu.

Jangan bercanda. Itu hanya ada di dalam game.
Hal-hal seperti melenyapkan atau membunuh orang sungguhan, tidak mungkin aku bisa melakukannya.

-Kau mengatakan hal-hal yang aneh. Bukankah kau yang menciptakan negara gila di dalam game dan sistemnya?

Aku tidak bisa membalas kata-kata itu.

-Kau adalah akar kejahatan. Jika aku adalah Raja Iblis, maka kaulah yang akan membawa kehancuran ke seluruh dunia.

Aku memegang cincin itu dengan kuat dan dengan paksa menahan suara itu.
Ini semua hanya ilusi, Percayalah hal itu! Aku menutup mata dengan erat. Ada banyak hal yang terjadi sehingga aku pasti lelah.

<<Aku-chan, kau bisa meninggalkan orang-orang itu dan mengambil barangmu.>>

Aku menunggu sebentar tetapi tak ada jawaban.
Aku membuka mataku dan melihat sosok Aku-chan terjatuh ketakutan. Penduduk desa tampaknya berbicara hal yang buruk kepadanya sambil mengangkat tangan mereka.

Aku tidak bisa menonton terus dan harus membatalkan Stealth Stance-ku.
Dalam sekejap, penduduk desa membuat keributan besar. Itu adalah reaksi alami karena aku tiba-tiba muncul entah dari mana. Tetapi, kepanikan mereka merupakan pemandangan yang cukup menggelikan.

“Aku-chan, cepat ambil barangmu.”
“B-Baik.”

Setelah melihat aku-chan sedang menuju kerumahnya sambil menyeret kakinya, aku menyalakan rokok. Pada saat melakukan itu, penduduk desa tidak berhenti membuat keributan dan jumlah mereka terus bertambah.

Biasanya, aku akan bertanya kepada mereka berbagai pertanyaan, tetapi aku merasa tak ingin berbicara dengan orang-orang ini.

“K-Kau, Apa kau Iblis? Apakah kau bawahannya?”
“Tolong jangan menyerang desa kami! Kami menawarkanmu pengorbanan!”
“Ini bukan hal yang kita sepakati! Bahkan Iblis memegang janji mereka kan?!”

Aku memikirkan kata-kata penduduk desa sambil mengepulkan asap.

Perjanjian dengan Iblis atau kontrak adalah kata-kata yang membuatku tertarik. Meskipun aku benar-benar tidak yakin apakah iblis yang sudah meninggal itu memiliki niat menjaga mereka.
Sebaliknya, bukankah iblis mencoba menggunakan kontrak untuk mengikat orang-orang?

“Maaf membuatmu menunggu, Maou-sama!”
“M-Maou?!”
“M-M-Maou!”

(Oi oi, jangan katakan hal-hal yang tak perlu!)

Kata-kata Aku-chan membuat keributan para penduduk desa semakin bertambah.

Namun aku tidak mempunyai niat untuk menghapus kesalahpahaman dengan orang-orang ini. Menyebut anak ‘sampah’, mempersembahkannya sebagai pengorbanan dan seluruh desa mengganggunya.
Apakah perlu menggunakan energiku untuk menghapus kesalahpahaman pada orang-orang ini? Tidak, tidak perlu.

“A-Aku akan pergi menghubungi tuan Feodal!”

Pria yang sepertinya membuat Aku-chan jatuh, pergi setelah mengatakan itu.
Wajah itu memiliki senyum yang menjijikkan di dalamnya.

Seolah-olah dia ingat sesuatu, pria itu kembali ke rumahnya. Ketika dia keluar, dia memegang tas ditangannya. Apakah dia perlu membawa tas.

Tanpa sadar aku mengerutkan alisku.
Seolah terhubung dengan emosiku, cincin itu mengeluarkan cahaya aneh. Tetapi aku merasa tidak ingin menghentikannya kali ini.
Tangan kananku membentang ke dalam mantelku dan melemparkan pisau ke rumah orang itu.

Tepat mengenai tempat yang kutuju, pisau itu menempel ke dinding rumah dan nyala api hitam menyembur keluar dari pisau itu. Rumah itu langsung terbakar dan ditutupi asap hitam.

“R-Rumahku!!”
“Tidak peduli berapa kali aku melihatnya, api itu benar-benar hebat!”

Aku terkejut dengan kata-kata yang keluar dari mulutku.
Aku buru-buru mengangkat Aku-chan ke punggungku dan melarikan diri dari tempat ini. Jika aku membiarkan tubuhku dipengaruhi cincin ini, aku merasa hal-hal yang mengerikan akan terjadi.

(Aku berakhir seperti pembakar!)

Dengan keringat dingin yang mengalir, aku mulai berlari dengan kecepatan penuh. Pemandangan tersapu seolah-olah itu terbang dan rasanya hanya aku yang melaju dengan cepat.

“M-Maou-sama! Apa itu tak apa-apa?!”
“Jangan salah paham. Itu hanya peringatan. Aku akan mengatakan itu adalah kebaikan sebagai gantinya. Ya, Rasanya seperti itu!”

Kakiku tak kan berhenti.
Mulutku yang kehabisan alasan juga tidak berhenti.

“T-Tapi...! Itu sedikit menyenangkan!”

Setelah mengatakan ini, Aku-chan tertawa.
Ini mungkin senyum pertama yang kulihat darinya.

“B-Benarkan?! Sepertinya kebaikan dapat menular!”

Kata yang setengah-setengah itu membuatku tertawa.
Pada saatku perhatikan, kami berdua tertawa terbahak-bahak.

Menatap langit, matahari yang tadinya cerah sekarang tenggelam dan malam akan tiba. Dengan tubuh yang tak kenal lelah ini, aku merasa bisa berlari jauh selamanya.

“Maou-sama, seberapa jauh kau berencana pergi?!”

Aku-chan berteriak dalam suara deru angin.
Sebelumnya, wajahnya menunjukkan kesuraman, tetapi sekarang menunjukkan kilau yang sesuai dengan usianya. Aku tanpa sadar berteriak melupakan usiaku.

“Ke Kota yang disebut Holy Capital!”

Ayo pergi.

Dan dengan demikian, perjalanan raja iblis dan Aku-chan yang ceria dimulai.
Berbagai insiden yang disebabkan oleh mereka berdua akan menimbulkan keributan di Holy Light Kingdom, tapi itu adalah cerita di masa depan.

□ □ ■ ■ □ ■ ■ □ □□ □ ■ ■ □ ■ ■ □ □

Sebagian dari data sekarang telah tersedia.

[Status]

Serangan dan pertahanan berjumlah 1 adalah angka yang dimiliki rata-rata manusia.
Terlepas apakah kau seorang anak kecil atau orang dewasa.

Dengan kata lain, angka 2 adalah 2 kali lipat dari rata-rata manusia. Angka 3 akan menjadi tiga kali lipat dan ketika angka itu mencapai angka 4 atau 5, itu setara dengan atlet elit atau olimpiade.

Di dunia ini, ada perbedaan antara 1 dan 2, dan untuk mencapai satu angka diatasnya, ada tembok besar. Mungkin itulah yang disebut sebagai ‘Wall of Talent’ (dinding bakat).

[Vitality]

Ini digunakan dalam berbagai hal dan hal-hal seperti sihir membutuhkan vitality untuk digunakan.
Pada dasarnya kau dapat bergerak dengan kekuatan penuh sampai habis. Jika kita berbicara tentang seorang warrior kelas tertinggi, mereka memiliki sekitar 50 vitality. Ini akan memungkinkan mereka untuk bergerak dengan kekuatan penuh selama 2 jam.

Vitality kunai berjumlah 600.

Dalam sudut pandang game, dia selalu bisa bergerak dengan kekuatan penuh. Dia adalah monster yang paling hebat dan seorang Raja Iblis.

TL: Sky_
EDITOR: Isekai-Chan

Jumat, 28 Februari 2020

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 99. Kutukan Pulau Cal Mira. Bagian Pertengahan

Chapter 99. Kutukan Pulau Cal Mira. Bagian Pertengahan

Di siang hari, kami memutuskan untuk kembali bersama Raphtalia, di tambah lagi waktu menuju malam masih lama.
Menghabiskan waktu dengan mempelajari obat-obatan dan mantra itu cukup bagus... dan bermain di pantai juga ide bagus.
Lalu, sambil memikirkan hal itu, akhirnya kita menuju pasar dengan tujuan menikmati waktu santai ini.

“Raphtalia, apa kau butuh sesuatu?”
“Untuk saat ini tidak ada.”
“Perut Firo kosong.”
“Iya, ya.”

Menyuguhkan makanan ringan kepada Filo yang di beli di toko jajanan, kita masuk ke dalam kerumunan yang berada di hadapan kami.
Lalu...

“Mohon bersabar. Persediaan kami masih banyak jadi tidak perlu saling mendorong. Harap tetap berada di antrean kalian masing-masing.”

Suara ini... ini pasti suara dari pedagang yang sedang ramai pengunjung.
Ia pasti membuatnya dengan sungguh-sungguh. Aku mengerti keuntungan dengan menambahkan cerita itu berjalan dengan lancar.

“Ah!”

Hmm?
Mataku mengarah kepada Penjual penipu yang sedang berada di atas podium yang dipenuhi oleh antrean orang-orang.
Dan Penjual penipu dengan kesulitan menuju ke arahku karena disana dipenuhi oleh antrean orang-orang.

“Hero Perisai-sama!”

Aku tidak mengatakan kalau Aku itu hero kepadanya.... ya, Aku rasa tentang keberadaan hero disini sudah bukan hal yang biasa lagi. Atau mungkin karena hal lain, ini mungkin karena suasana disini sedikit berbeda.
Dan, mana mungkin ia tidak mengetahuinya ketika Aku mendatanginya dengan menggunakan perisai saja?

“Sudah dipastikan daganganmu sangat laku berat.”
“Iya! Ini semua berkat Hero Perisai-sama!”
“Apa yang telah kau lakukan?”

Raphtalia dan Filo memiringkan kepala mereka dengan maksud mendengar jawabanku.

“Ahh, sebenarnya...”

Aku memberitahu Raphtalia dan Filo semua hal yang terjadi di hari pertama kita sampai di pulau ini.
Mendengar semua kejadian itu sambil mengesampingkan hal yang buruk, Raphtalia menyetujui apa yang kukatakan.

“Ahh, jadi itulah yang membuatmu tutup ketika Aku datang bersama Moto... Hero Tombak ya.”

Ia sudah tidak menggunakan kata ‘-sama’ pada namanya.
Ya, mau bagaimana lagi.
Sepertinya setelah bersama dengan ketiga hero, dia itu sudah tidak menghormati mereka lagi.
Dalam sekilas, Aku merasakan perasaan yang sama. Aku rasa itu bukan hal yang mudah di mengerti.
Itu membuatku heran yang mana ketika, Aku, juga dipanggil tanpa ‘-sama’.
... itu lebih tidak nyaman.

“Selalu memanggilku dengan ‘-sama’ ya.”
“Huh..?”

Lupakan saja ‘-sama’ untuk saat ini.
Ketika Raphtalia kebingungan, Aku melanjutkan pembicaraanku dengan Penjual penipu.

“Jadi? Apa yang membuatmu memanggilku? Sebaiknya kita berbicara ketika waktu tokomu tutup saja. Jika kau hanya ingin berterima kasih karena daganganmu laku berat.”
“Bu-bukaan kok. Tolong masuk ke dalam tokoku dulu.”
“Kenapa?”
“Aku ingin membalaskan budimu dengan suatu hal.”
“Hmm.”

Sekarang keuangannya pasti sudah sangat meroket dari penghasilan berjualan ini, Aku bisa mengharapkan sesuatu yang lebih dari ungkapan terima kasih.
Ia mungkin ingin mencari ide lain agar bisa mendapat keuntungan yang lebih banyak. Sebaiknya Aku cepat mengambil barang yang diberikannya.
Aku bisa mengatasi panggilan ‘-sama’ di lain waktu.

“Baiklah...”

Penjual penipu mengangguk dan menuntunku masuk ke tokonya.
... Tenda dagangnya sudah hilang. Sekarang ini adalah toko sungguhan.
Jadi tokonya sudah direnovasi dengan baik. Aku penasaran berapa banyak keuntungan yang ia dapatkan.
Sudah jelas dari antrean yang panjang ini. Menjual benda dengan tambahan cerita pasti sangat menguntungkan.

“Di sebelah sini.”

Dengan mengitari tokonya kita masuk dari pintu belakang. Orang-orang yang berjualan sangat semangat dalam menjual barangnya dan yang dijual disini adalah aksesoris.
Pada meja kerjanya, si pengrajin sedang membuat banyak aksesoris yang terbuat dari bijih yang dipilihnya.
... Bukankah ini terlalu menguntungkan? Arwahku bisa penasaran karena ini.
Maksudku, siapa yang bisa mengatakan jumlah petualang yang datang ke pulau ini?
Memikirkannya sudah membuatku bingung.

“Sebentar lagi, pesta dewa pulau ini akan segera dilaksanakan dan kita diperbolehkan untuk membuka toko disana.”

Sepertinya begitu, disini sudah ada kuil yang menyediakan jimat.

“Terus, apa yang kau maksud dengan membalaskan budi kepadaku?”
“Maksudku adalah ini.”

Bersamaan dengan itu, ia memberikan gelang yang ia pegang. Sebuah gelang Pulau Cal Mira.....

Miraca Bracelet (EXP Bonus bertambah Sedikit)
Kualitas Terbaik

Berwarna merah... sebuah permata berwarna merah darah diberikan kepadaku.
Efeknya, bisa dibilang, bagus juga, dan kualitasnya sangat bagus.

“Yang benar saja, ini bisa menambah EXP yang Aku dapatkan.”
“Gelang ini memiliki kualitas terbaik yang terbuat dari bijih Miraca yang berasal dari pulau ini. Aku sudah menyiapkan ini semua, jadi Aku bisa membalaskan budimu dengan ini. Ah, efeknya berasal dari kesempatan yang kecil munculnya dan tidak akan ditemukan di pengrajin lain.”

Ya, begitulah yang terjadi. Sepertinya mereka tidak menjual aksesoris ini.
Atau mungkin, aksesoris ini sangat mengejutkan para pengrajin karena bisa menambah EXP.

“Bijih Miraca, yah.”

Karena meja kerjanya dihadapanku, Aku mengambil kesempatan untuk melihat bijih itu.
Kebanyakan dari bijih itu kualitasnya buruk. Apa, semua bijih disini bukan apa-apa selain sampah saja.
Sepertinya tidak mudah untuk mendapatkan barang yang bisa membantumu dalam pertarungan.

“Bukankah ini sangat mahal? Dari yang kulihat, kualitasnya bisa melewati standar bila kau lanjutkan.”
“Benar sekali.... sudah kuduga kau pasti menyadarinya. Masalah terbesar dari bijih Miraca adalah kualitasnya yang sangat buruk.”
“Hmm...”
“Ini akan menjadi permata yang...”
“Apa kau yakin akan memberikan barang yang langka ini?”
“Iya. Aku sudah mendapatkan bayarannya dulu ketika Aku menerima pelajaran dari Hero Perisai-sama.”
“Apa yang kau maksud?”

Seharusnya Aku memberikan cara membuat orang senang dan mengambil emas mereka.

“Sampai sekarang, yang Aku pikirkan dari berbisnis hanya mengambil kelemahan dari orang saja. Tetapi, Aku ingin mencoba cara berdagang Hero Perisai-sama yang telah kau perlihatkan kepadaku. Aah, ini pasti cara ampuh dalam berdagang.”

Sampai saat ini, Penjual penipu terus menipu pembelinya.
Akan tetapi, setelah Aku memberitahukan caraku berjualan, caraku menjual barang dengan harga yang sangat tinggi, sedangkan para konsumen membelinya dengan senyuman di wajah mereka.
Menambah kebencian. Hanya cara itulah yang ia ketahui dari berjualan.

“Kurang lebih begitu ya... ketika rumor ini padam, kau harus berhati-hati agar tidak kembali ke cara yang sebelumnya.”
“Aku sudah menjadi dalang dari semua ini. Jadi kau tidak usah khawatir.”
“Oh? Apa saja yang sudah kau persiapkan sesuatu?”
“Ada sedikit bantuan dari pengrajin lain.”

Setelah mengatakan itu, Penjual penipu menunjuk pengrajin tersebut.
... Pedagang aksesoris tersenyum padaku sambil mengayunkan lengannya.
Jadi kau datang kesini juga, yah.

“Sesuai dugaanku dari Hero Perisai-sama, walau di tempat yang di kelilingi oleh air kau masih bisa menemukan ide menarik dan segar seperti ini.”
“Sambutlah sponsor utama dari toko kami.”
“Jadi kau ya...”

Apa hidungmu bisa mencium bau keuntungan? Ya, itulah yang terlintas di benakku.
Begitulah seorang pedagang, Aku tidak mau bekerja sama dengan orang yang mata duitan.

“Saat ini, ketenaran aksesoris Pulau Cal Mira sedang berada dipuncaknya. Hahaha.”
“Ya, sampai berlebihan.”

Tidak ada efek yang sesungguhmya.
Yang terburuk, kita mungkin harus menyiapkan sesuatu yang bisa membalikkan keadaan yang memburuk disini.

“Eh, tapi, kan. Sudah banyak yang melakukan ini dengan sukses. Siapa yang mau mengungkapkan kebenarannya? Bukankah itu sangat menguntungkan?”

Mereka berdua tertawa, Dengan aura kegelapan yang menyelimuti mereka.
Wajah yang menyebalkan.
Jangan sampai mereka mengambil semua tulangnya. Tulang pulau ini.
<TLN : yang di maksud Naofumi adalah penghasilan utama Pulau Cal Mira>

“Selanjutnya kita akan menambah rumor dari warnanya.”
“... Apa yang akan kau lakukan?”
“Kau tunggu saja nanti.”
“Terserah...”
“Maukah Hero Perisai-sama membuka toko disini? Akan Aku danai sebanyak yang kau minta. Bagaimana jika kau menjadi manajer toko yang kupimpin?”
“Aku tidak bermaksud menjadikanmu penerus yang selanjutnya.”

Aku tahu.
Orang ini hanya ingin membuatku menjadi pemimpin selanjutnya di guild pedagang dan menyukseskannya.

“Jadi begitu. Bila ada waktu mampirlah kesini karena kami akan menerimamu kapanpun.’
“... Bila Aku ada waktu maka Aku akan kembali jadi biarkan saja Aku.”
“Silakan pilih sesuatu yang kau mau untuk rekanmu juga.”
“Oh? Baik sekali gendut.”
“Ya... saking gendutnya karena berat keuntungan yang akan segera meledak!”

Dengan wajah yang sama Penjual penipu dan Pedagang aksesoris tertawa tanpa hentinya.
Wajah itu seperti orang yang mabuk berat akan kegelapan dari berdagang.
Beberapa orang membenci sisi kegelapan dan ada juga yang menyukainya... itu harus terus Aku ingat.

Pada akhirnya, Raphtalia dan Firo mendapatkan seri Miraca aksesoris lainnya.
Raphtalia mendapatkan gantungan untuk pedangnya. Firo mendapatkan gantungan tali sepatu.

Miraca Strap (Penyembuhan Stamina, Sedang)
Kualitas Terbaik

Miraca Strap (Penguatan Kekuatan Sihir, Sedang)
Kualitas Terbaik

“Jadi tidak enak.”
“Jangan khawatir, terima saja ini.”

Aku coba untuk menghiraukan wajah dari tertawa mengerikan mereka di kegelapan.
Begitulah kehidupan mereka, itulah cara bertahan hidup.
Aku tidak peduli bila ada keributan yang berhubungan dengan mereka.
Jika Aku di tuduh karena hal yang aneh ini, Aku bisa memperlihatkan aksesoris ini dan berpura-pura menjadi korban saja.

“Apabila, terjadi suatu masalah maka ini bukan usaha kita bersama lagi.”
“Aku mengetahuinya dengan baik. Hero Perisai-sama sangat menghawatirkan itu. Ya, itu juga kekhawatiran dari seorang pedagang juga.”
“Aku pegang janjimu ya. Jika nanti kalian menumpahkan masalahnya padaku maka kalian sudah tahu kelanjutannya, kan?”
“”Ya, kita sudah siap.””

Perkataannya cukup menganjal.
Jujur saja, apa kalian sudah mengerti?




TL: Bajatsu
EDITOR: Isekai-Chan

Rabu, 26 Februari 2020

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 98. Waktu Evaluasi

Chapter 98. Waktu Evaluasi


“He-hentikan.”
“Tapi Itsuki-sama!”
“Dia itu hanya menilaiku saja. Tapi yang sebenarnya itu berbeda. Sebaiknya kita menyelesaikan masalah ini dengan damai.”
“Ja-jadi begitu. Aku mengerti.”

Si Zirah yang menyadari posisinya, mulai melemaskan lengannya. Begitu juga dengan Raphtalia, dia mulai melemaskan genggaman tangannya.

“Dasar tukang bohong. Jika kau seorang penegak hukum, maka rekanmu tidak akan mempercayai seorang pembohong besar.”

Perkataan kasar itu merujuk pada Itsuki.

“... Aku harap hal seperti itu tidak menimpaku. Dan pada akhirnya, kau akan menyerah dan
terpaksa harus mengandalkanku.”

Apa-apaan itu.
Aku sudah memutuskan, kalau itu adalah raungan seorang pecundang.
Dari awal juga, mengapa Raphtalia harus mengandalkan Itsuki, padahal ada Aku.
Aku tidak bisa membayangkan kejadian itu.

Apa ia Motoyasu dalam versi yang lain?
Mungkin saja, jiwa keadilannya masih kurang, atau ia itu hanya ingin dipuji?
Atau mungkin... yang membuatnya kuat adalah rasa puas diri?
Apa Aku terlalu berlebihan?

Aku harap itu tidak terlalu buruk.
Aku ingin mempercayai itu, Jika tidak, maka itu akan sia-sia.

“Baiklah, Aku akan menunggu Pertukaran Informasi nanti malam.”
“Uh iya, ada banyak hal yang ingin Aku tanyakan juga.”
“Benar sekali, dengan begitu Aku bisa mendapatkan informasi dari Naofumi-san juga.”

Dengan begitu, Itsuki dan rekannya kembali menuju kamar mereka di penginapan.
Tetapi.... dari mereka semua. Kupikir Motoyasu lah yang lebih baik dibandingkan mereka bertiga.

“Ya ampun! Kenapa semua hero selain Naofumi-sama melakukan hal seperti itu?”

Dia sudah kehilangan akal.
Bukan berarti Aku tidak memahami perasaannya. Mau dia orang jahat atau orang baik, tapi mereka adalah hero.
Banyak orang bilang hero itu munafik, dan itu terjadi di dalam game. Tapi hero itu hanyalah seorang pencuri.
Apalagi, kalau orangnya berjiwa keadilan tinggi, suka bersembunyi, dan hanya memikirkan kepuasan dirinya saja.
Lagi pula... Pertukaran Informasi yang akan dilakukan belum tentu berhasil dengan baik.

“Raphtalia, Filo, kemarilah, dengarkan Aku dengan baik.”
“Ada apa?”
“Apa~?”
“Raphtalia, Aku rasa keinginanmu terlalu berlebihan.”
“Eh!?”

Raphtalia menanggapi itu dengan terkejut.

“Aku juga bisa disalahkan, tapi pada akhirnya, sebelum mereka menjadi hero mereka hanya manusia biasa. Apa yang kau ketahui tentang hero dalam legenda, kebanyakan hanya tentang pencapaian mereka yang hebat saja, tapi kenyataannya mereka bisa saja mengalami kegagalan dalam sekali, dua kali, tiga kali, empat kali, lima kali atau mungkin sudah terjadi enam kali.”
“Bukannya itu terlalu banyak?”
“... Jangan khawatir. Legenda itu sering disandiwarakan. Contohnya, ada perkataan seorang pahlawan yang sering ditirukan, jika hero dunia ini memang begitu, apa akan berakhir begitu saja?”
“I-iya...” 

Baru saja Aku mempelajari pepatah ini, tapi Aku mengerti maksudnya karena ada kecocokan kalimat dari duniaku.

“Jadi, kau tidak perlu memikirkan itu dengan serius. Mereka juga memiliki cara bertarungnya masing-masing. Coba kau perhatikan dengan baik.”
“Iya?”
“Jika kau perhatikan cara bertarungnya Motoyasu, maka kau akan mengetahui kalau ia tidak mau membuat rekannya terluka, itulah yang membuatnya bertarung sendirian. Apa itu bukan perilaku seorang hero?”
“I-itu benar.”
“Coba kau perhatikan cara bertarungnya Ren, ia tidak mau membuat rekannya melakukan hal yang tidak mungkin, dan jika mereka melawan musuh yang kuat, maka ia akan meminjamkan kekuatan hero-nya untuk membantu mereka.”

Apa Aku terlalu gegabah?
Ya, ia itu memang payah dalam menyusun strategi, tapi Aku merasa itu berasal dari kebiasaannya saja. Itu juga bisa dinilai dari pengalaman yang dimilikinya.

“Iya...”
“Jika diperhatikan cara bertarungnya Itsuki, maka ia tidak akan membiarkan rekannya terluka, itu akan membuatnya tidak mungkin bertarung bila ia tidak memiliki kepercayaan pada dirinya. Keberadaan hero itu untuk diandalkan.”

Ya, semua pengikutnya sudah tidak terkendali.
Walau aku sendiri yang memikirkannya, ini sedikit menyakitkan.
Tetapi, kita masih belum melihat sisi buruk mereka, tapi kita juga masih belum mengerti sisi buruk kami.

“Aku juga sama, mungkin Aku terlalu mengikuti keinginanku.”
“...”
“Dari awal manusia hidup, tidak ada manusia yang sempurna. Alasan dibalik kekuatan hero adalah senjata mereka... misalnya, bila senjata mereka kuat, itu bukan berarti kekuatan mental mereka kuat juga, kan?”
“Be-benar...”

Aku juga sama, ketika sampai di dunia ini aku sangat senang.
Kemudian, Aku harus berurusan dengan pedang dan mantra sihir.
Setelah mengetahui kenyataan pahitnya sudah tidak ada cara lain selain mengubur dalam mimpi yang Aku dambakan.
Dengan memberikan orang biasa sebuah kekuatan spesial, dan mengangkatnya dengan sebuah sebutan “Pahlawan Dunia”.

Jika kau pikirkan dengan baik, keempat hero yang dipanggil, hanyalah manusia biasa.
Tiada orang yang sempurna.
Aku tidak mengetahui ketentuan untuk pemanggilannya... Tapi, kalau dipikirkan ada sifat hero pada diri mereka.

Sebagai contohnya adalah Motoyasu, ia seorang feminim yang sangat menyukai wanita, kalau dipikir-pikir, ketika ia mendengar Raphtalia menjadi budakku, demi kebaikannya, ia ingin memerdekakannya, lagi pula menurutku ia hanya orang yang menyebalkan.
Ren ingin menyelamatkan desa yang sedang dalam masalah.
Bahkan Itsuki juga, ingin menghilangkan ketidakadilan yang terjadi, meskipun pemikirannya masih kurang, tapi Aku rasa itu adalah tindakan seorang hero juga.

Walaupun itu yang terjadi, Aku masih tidak punya alasan untuk akur dengan mereka.
Dan setelah memikirkan semua yang tersebut, permasalahan mereka banyak berasal dari perilaku mereka saja. Tetapi, bukan berarti Aku melindungi mereka, Aku hanya ingin Raphtalia sadar kalau party kita harus ada peningkatan.

“Apa kau tahu kekuranganku? Karena kau sudah bersamaku dalam waktu yang lama.”
“... Naofumi-sama itu.... ketika orang lain tertimpa masalah kau malah tertawa.”

Gu... Aku menyadari itu, tapi Raphtalia tetap mengatakannya.
Sebenarnya, ketika Aku mendengar tentang masalah yang menimpa pedagang dan pedesaan, Aku merasa senang karena Aku akan mendapatkan keuntungan yang besar.
Yang masih segar adalah ketika Bitch terbakar akibat kesalahannya sendiri dan Aku tertawa terbahak-bahak melihat itu terjadi didepan mataku sendiri.

“Terus, kau bukan orang yang sopan, kau tidak berbohong, tapi kau suka menjaga janjimu.”

Wow... perkataannya sangat menyayat diriku.
Jika kau tidak mengatakan itu, Aku juga sudah menyadarinya.
Aku rasa itu akan baik-baik saja bila tidak selalu menjaga janji orang.
Lagi pula Aku tidak bermaksud untuk merubah itu, apa itu sisi burukku?

“Perkataanmu kasar, terkadang kau tidak peka, dan juga keras kepala, kau itu tidak terlalu pandai dan juga tidak mengerti perasaan orang lain.”
“Itu berlebihan.”

Aku memang menanyakan hal itu.
Siapa ya yang tidak peka dan keras kepala. Aku tahu kalau aku itu tidak pandai.

“Iya, iya. Jika Raphtalia berkata begitu, itu berarti Aku masih belum dianggap sebagai hero olehmu.”
“Bukannya begitu!”
“Aku senang kalau kau memikirkan itu. Namun, sepertinya Aku masih memiliki sifat buruk,  begitu juga dengan mereka. Coba kau lihat gambaran kasarnya.”

Sepertinya, dia masih belum mengerti.
Jika saja kau mengerti kelemahan mereka, maka akan mudah untuk mencegah hal yang sama di lain waktu.

“Raphtalia, kau tidak perlu memikirkan apa yang kukatakan tentang keinginanmu yang terlalu tinggi. Ketika hal tidak mengenakkan tiba, melarikan diri juga bukan pilihan terburuk. Mengerti, kan.”
“Iya....”

Raphtalia menurunkan wajahnya dengan pelan-pelan.
Aku tahu yang Aku katakan itu sedikit berlebihan, tapi dengan memperhatikan orang lain maka kau bisa berkembang.
 Hal buruk lainnya juga berlaku pada hero lain, tapi saking banyaknya, mungkin hal yang sama akan menimpaku juga di masa yang akan datang.
Sangat penting untuk menanggapi apapun di masa depan.

“Hey, hei, bagaimana dengan Firo?”
“Kau itu berisik.”
“Jahaaaat amat!”
“Hahaha.”

Party kecil kami menjadi satu.... Tapi ketika orang-orang berkumpul, permasalahan pasti muncul.
Lagi pula masalahnya berasal dari mereka bertiga, bukan berarti itu akan menimpa kami juga.
Agar bisa menghindari itu, sangat diperlukan untuk mengatur semua anggota party.

“Kau harus memperhatikan dirimu dan rekanmu juga, perhatikan lingkungan sekitar dengan baik.”

Seorang Pangeran, Solo Player, dan Penegak hukum dalam penyamaran, dengan melihat rekan mereka Aku merasa harus mencegah rekanku mengalami masalah seperti itu.
Dan untuk hierarki, ingin segera aku lupakan. Rekan baru... jika Aku mendapatkan budak atau monster baru, itu akan membuat Raphtalia dan Filo terganggu dan Aku tidak mau itu terjadi.
Aku ingin meyakini kalau itu bukan anak kecil, tapi bukan berarti itu tidak akan terjadi.
Tapi, jika ada anggota baru masuk, maka akan sulit untuk mempercayainya dalam waktu singkat.

Ini tidak hanya berlaku pada Raphtalia dan Filo saja, tapi ini juga berlaku padaku juga.
Jika masalahnya berasal dariku, maka itu akan mempersulit perkembangan di masa yang akan datang.

Hero Perisai adalah Aku, rekan dari ketiga hero lain sudah menerima pengaruhku.
Sudah kuduga, Raphtalia dan Filo saja masih kurang, akan sangat diperlukan untuk menambah rekan baru.
Jika jumlah rekanku bertambah, maka mengaturnya juga akan bertambah sulit.
Dengan mempertimbangkan masalah yang disebabkan oleh mereka bertiga, maka sangat diperlukan untuk meningkatkan party-ku mulai dari sekarang.

“Kalian jangan berpikir karena kalian rekan hero maka perbuatan apapun itu diperbolehkan ya. Hindari untuk membuat masalah. Jika ada hal serupa dengan ini, jangan menyerah ditengah jalan ya.”

Lagi pula, akan menjadi masalah besar bila bekerja sama dengan orang itu.
Ada kemungkinan tuduhan palsu yang menyangkut Raphtalia ketika pertemuan nanti malam.
Sejujurnya, Aku ingin mereka segera menyelesaikan masalahnya.

“.... Aku mengerti. Maafkan Aku.”

Sepertinya Raphtalia sudah mulai mengerti dan dia menyesalinya setelah mengerti posisiku saat ini.

“Ya, bukan hal buruk juga jika kau ingin mengejar keinginanmu, tapi itu tidak berjalan dengan baik bila kau tidak berusaha dengan keras.”
“... Iya.”
“Iya~”

Aku melihat mereka berdua bergumam dan menganggukkan kepalanya bersamaan.

“Pokoknya, akan lebih baik bila bersama orang yang seperti Raphtalia dan Filo.”

Baik mereka itu kuat atau lemah, Aku sudah pernah bersama dengan orang yang suka cari masalah.
Dalam seminggu ini, Aku merasakan betapa menyakitkannya Raphtalia dan Filo yang bersama dengan mereka yang mudah bergaul.

“Jadi itulah alasannya. Aku berharap besar pada kalian. Mohon kerja samanya mulai sekarang dan seterusnya.”
“I-Iya!”
“Iya~!”

Ketika kita mengakhiri sesi diskusi ini, Raphtalia-lah yang paling menyesalinya.
Masih ada hal yang belum Aku tanyakan....

“Ngomong-ngomong, Filo, kau terus bersama dengan Itsuki, kan?”
“Uh iya.”
“Apa dia melakukan sesuatu yang berbeda dariku?”
“Hm—....”

Sembari memikirkan itu, Filo memainkan ahoge-nya.
Jawaban apa yang dilontarkannya?

“Umm, sebenarnya. Ia mengatakan tentang Bonus dan Persentase dari monster.”

Persentase? Bonus?
Apa memang ia menyembunyikan sesuatu? Bonus... apa mungkin bonus perlengkapan? Dalam menyerap monster.... biarku coba dengan dua jenis yang berbeda.
Dan ada juga bijih yang Aku dapatkan dari Rishia, aku mungkin bisa menemukan sesuatu dari itu.




TL: Bajatsu
EDITOR: Isekai-Chan

Selasa, 25 Februari 2020

Death March kara Hajimaru Isekai Kyousoukyoku Bahasa Indonesia : Chapter 17-51. Penjaga Dunia (1)

Chapter 17-51. Penjaga Dunia (1)


Satou di sini. Konsep dewa ada di dunia manapun, tetapi aku merasa seperti ada tren di mana dewa pencipta - dewa yang menciptakan dunia kemudian akan mempercayakan sisanya kepada anak-anaknya atau dewa bawahannya.
Sangat bagus jika Kau bisa membuat lalu melupakan sisanya, sebagai seorang programmer yang selalu dibutuhkan saat melakukan debugging, aku agak merindukannya.



"--Kau mengalahkannya."

Arisa bergumam.

"Kau bisa tahu?"
"Un, entah bagaimana. Dan informasi jika master tidak lagi menjadi manusia juga telah ditransmisikan kepadaku."

Sepertinya dia tahu melalui Familiar Link bahwa aku telah mencapai status keilahian.

"Level master juga telah kembali."
"Kalau dipikir-pikir itu--."

Sistem Skill dan Title telah dipulihkan sebelum kusadari.

Namun, aku tidak melihat Kagura yang dihidupkan kembali.
Kalau aku tidak salah, dia berkata 『- Aku akan dihidupkan kembali sendiri. Sinyal untuk itu adalah ketika Unique Skill terakhirmu diaktifkan, Ichirou. 』, Tapi karena dia tidak mengatakan 'Segera', kurasa aku hanya bisa menunggu sekarang.

Dia bahkan mungkin merencanakan waktu terbaik untuk kemunculannya sekarang.

"Gogogogogo ~?"

Tepat setelah Tama mengatakan itu, Neraka mulai hancur lebih cepat.
Aku sekarang bisa merasakannya. Tempat ini sedang dalam kehancuran total setelah kehilangan tuannya.

Aku mengambil Divine Sword dan Godreaping Scythe god yang digunakan oleh Parion, bersama dengan dua pedang pelangiku yang patah ke Storage dan melarikan diri ke dunia manusia bersama-sama dengan pesawat ruang angkasa kecil.



Sebuah pesawat ruang angkasa kecil mengambang dengan tenang di atas langit dunia manusia.

"Kita kembali ke dunia kita."

Lulu menggumamkan kata itu dengan jelas ketika dia menatap langit, semua orang menghela nafas lega sekaligus. Aku melaporkan kepada Aze-san tercintaku yang menunggu di Solitary Island Palace bahwa kami telah menyelesaikan masalah dengan Demon God. Aku tergoda untuk melamarnya sekarang, tetapi aku harus menahan diri. Harus bertahan sampai kita bertatap muka.

Aku melihat telinga Tama berkedut di sudut penglihatanku.

"Nyu ~"
"Satou."

Aku mengikuti pandangan Tama dan Mia untuk disambut dengan Sera yang dibalut cahaya zamrud.

"..."

Dia menatapku dengan ekspresi sangat sedih di wajahnya.

"Tenion-sama, kan?"
"... Pilar."

Dewa Tenion berbicara melalui tubuh Sera.

"Dunia ini akan hancur sekarang karena telah kehilangan pilarnya."

Yah, itu tidak terdengar menyenangkan.

"H-hancur?"

Lady Karina berteriak kaget mendengar Dewa Tenion.

"Oh, tidak ~?"
"Pochi tidak benar-benar mengerti, tapi itu pasti benar-benar buruk nanodesu!"
"Liza, tahu ~?"
"Itu berarti dunia akan menghilang."
"Oh ya ampun ~"
"Bahaya nanodesu!"

Tama dan Pochi gelisah.

Gadis-gadis lain tampaknya sangat terkejut oleh perkataan dewa Tenion.

"Ini akan baik-baik saja."

Aku harus membereskan kesalahpahaman.

"Apa maksudmu baik-baik saja! Dengan kau dan aku menjadi satu-satunya dewa yang tersisa, dunia ini tidak akan bertahan! Bahkan jika kita bisa menahannya, itu tidak akan bertahan lebih dari 100 tahun paling lama. Jika kita setidaknya bisa mendapatkan bantuan dari Dragon god-sama itu akan berbeda, tetapi dewa itu tidak tertarik untuk mempertahankan dunia ini. "

Yup, aku tahu.

Kagura memang gadis semacam itu.

Tapi tidak perlu khawatir.

"Dengan kata lain, semuanya akan baik-baik saja selama kita memiliki ketujuh dewa, kan?"
"Itulah sebabnya, kita tidak bisa--"
"Oh, pasti bisa."

Aku memanggil Demon Lord Shizuka kesini dengan Unit Arrangement.

"Maaf sudah memanggilmu tanpa peringatan. Keberatan untuk membantuku?"
"Eh? Tidak, aku tidak keberatan?"

Setelah mendapatkan persetujuan Shizuka, aku mengambil [God Fragment] dari ke empat gadis - Liza, Nana, Mia, Zena-san.
Cahaya hijau, merah, nila, dan oranye menyala di sekitarku.
Tidak seperti [Demon God Fragment], mereka semua sangat tenang.

"Hikaru, apa kau tidak masalah?"
"Un, tentu saja."

Unique Skill yang diterima Hikaru selama pemanggilannya, [Friendshio (Akrab dengan semua orang)], larut menjadi partikel cahaya biru.

"Apakah kau bermaksud untuk menghidupkan kembali para dewa dari fragmen mereka?"
"Ya, itu rencananya."
"Berapa ribu tahun yang akan diperlukan! Kau dan aku bisa menunggu, tetapi tidak dengan dunia ini. Butuh paling lambat 100 tahun tidak peduli seberapa keras kita berusaha!"

Jarang melihat Dewa Tenion berteriak histeris seperti ini.

"Oh itu tidak akan memakan waktu lama - <<Storage>>."

Aku menyimpan fragmen tersebut di Storageku.
Penyimpananku tidak dapat menyimpan makhluk hidup pada awalnya, tetapi sekarang setelah Otoritasku sebagai Administrator telah dibebaskan, hal itu dapat dilakukan tanpa masalah.

"Selanjutnya – Unit Creation『 Heraruon 』."

Seorang anak laki-laki yang dibalut cahaya berwarna oranye muncul di depanku.
Dia agak muda, tapi ini adalah batasan dari satu buah fragmen.

Tampaknya Otoritasnya juga sangat lemah, tetapi ia seharusnya memiliki Keilahian yang cukup untuk mempertahankan penghalang.

"Unit Creation『 Garleon 』『 Urion 』『 Zaikuon 』『 Karion 』."

Anak laki-laki dan perempuan dibalut cahaya masing-masing terbentuk.
Karena aku tidak memiliki fragmen dewa Zaikuon, aku mencoba membuatnya keluar dari Sacred Treasure [Zaikukan] yang aku miliki di storageku, ternyata berhasil. Sacred Treasure pasti dibuat menggunakan sejumlah kecil fragmen.

Dan terakhir--.

"—Unit Creation『 Parion 』."

Seorang gadis kecil berpakaian biru muncul.
Wajahnya yang linglung mengamati sekeliling ruangan, kemudian berbalik dan mengangguk padaku setelah dia melihat lima dewa anak laki-laki dan perempuan.

"Apakah kalian tahu siapa aku?"
"" "YA, DEWA PENCIPTA-SAMA." ""

Siapa itu dewa pencipta.

Ego mereka tampaknya telah diatur ulang, tetapi aku yakin mereka pada akhirnya akan tumbuh sendiri.

"Misi kalian adalah membantu dewa Tenion melindungi dunia ini dan mengawasi orang-orang di sini. Tolong beri mereka bantuanmu sebelum atau setelah bencana besar di luar kendali mereka."
"" "YA, DEWA PENCIPTA -SAMA." ""

Maksudku, jika membiarkan semuanya diurus oleh para dewa akan menghambat perkembangan umat manusia.

"Ini seharusnya tidak masalah bukan, Tenion-sama?"
"Y-ya. Tidak ada masalah, Dewa Pencipta-sama."

Seperti yang aku katakan, siapa itu Dewa Pencipta.

Aku melihat bahwa Dewa Tenion pasti lelah.

"... Ya ampun."

Aku melihat para gadis, meminta bantuan.

Semua orang menatapku dengan caranya sendiri.
Di antara mereka, Tama yang sedang asik berguling-guling di karpet, tiba-tiba telinganya berkedut.

"Nyu ~?"

Matanya tertuju pada langit.

--BAHAYA.

Semua monitor pesawat ruang angkasa kecil itu memerah bersama dengan peringatan itu.

『Satou! Aku mendapat panggilan dari Saze of Beriunan, satelit peringatan dini mereka telah mendeteksi Makhluk Aneh mendekat dengan cepat !! 』

Aze-san yang kebingungan melaporkan dari Solitary Island Palace.

Tampaknya Makhluk Aneh itu telah masuk ketika penghalang yang menyembunyikan planet kita melemah ketika banyak dewa mati.

"I-itu mereka ... Lupakan 100 tahun, dunia akan berakhir hari ini."

Dewa Tenion bersikap pesimis, tapi aku punya lebih banyak masalah mendesak untuk diurus sekarang.

『Terima kasih atas laporannya. Kita juga telah mendeteksi mereka. Memulai pemusnahan. 』
『Terima kasih, Satou. Tolong jangan sampai terluka-- 』
"Kau bisa memusnahkan mereka ?!"

Dewa Tenion berteriak, memotong suara Aze-san yang kucintai.

"Ya tentu saja."

Untuk diriku yang sekarang, itu sangatlah mudah.



"Ayo kita lakukan."

Aku memindahkan pesawat ruang angkasa kecil ke orbit satelit.

Karena kapal ini kecil, aku menciptakan kembali pesawat ruang angkasa besar yang tenggelam di Neraka menggunakan Unit Creation dan menempatkan semua orang di dalamnya.

『Satou, satelit peringatan dini semuanya telah dilenyapkan. Kami telah kehilangan kontak dengan tidak hanya baris pertama terluar, tetapi juga baris kedua dan ketiga. 』

Saze-san dari Klan Beriunan menghubungi kami.

『Satou, [Burgtom Eye] yang berada di baris ketiga semuanya telah dihancurkan. Musuh tidak hanya terdiri dari Ubur-ubur dan Dark Grey. Visual tidak jelas karena mereka terlalu jauh, tetapi kami telah mendeteksi Silver dan Black Spheres juga. 』

Kali ini Keze-san dari Klan Burainan.

Aku memindahkan pesawat ruang angkasa kami ke titik relay yang terletak di antara garis ketiga dan planet ini.

"Peringatan ~?"
"Ada musuh dekat nanodesu!"
"Lulu, siapkan manuver pertahanan. Tina, bantu dia."

Mereka menembak jatuh monster Dark Grey yang mendekat dengan meriam laser.

Menilai dari apa yang aku lihat di Petaku, ada cukup banyak monster di sekitar kita.
Ada banyak monster Silver dan Dark Grey, bahkan ada beberapa Black Octopus yang membuatku kerepotan di luar orbit planet.

"I-ini akan sulit."
"Kita kalah jumlah, jadi aku melaporkan."
"Tidak apa-apa. Kita punya bala bantuan."
"Bala bantuan?"

Titik-titik cahaya ditampilkan pada radar dek kapal di belakang Arisa yang kebingungan sambil memiringkan kepalanya.

"Bala bantuan tiba ~?"
"Light Ship."

Mia memasang gambar yang tertangkap teleskop kapal di monitor utama.
Itu adalah formasi Light Ship dengan para elf yang mengendalikannya.

Sebuah light ship yang memimpin armada kapal tersebut terhubung dengan kapal ruang angkasa kita, Aze-san yang mengendarai kapal itu datang ke sini melalui koridor yang menghubungkan kapal.

"Jules Verne juga ada di sana!"

Sepertinya lady Ringrande dan Hero Saga Empire juga ikut kemari.

"Disana juga!"

Zena-san menunjuk sosok dragon yang meluncur di luar angkasa.

"Itu Heiron nanodesu!"
"Dan dia bersama dengan Takashi-chan dan Bibi Ancient Dragon."
"Heiron dan yang lainnya juga ada disini ya - itu melegakan."
"'Juga ada disini', apakah kau mengatakan dragon-dragon itu bukan bala bantuan yang kau bicarakan, Master?"
"Ya, yang kumaksud adalah--"

Unit Creation – Dragon God Akon Kagura.

Sebuah objek raksasa berwarna pelangi terwujud di sebelah kapal luar angkasa kami.

Aku terpesona oleh sosok cantik itu untuk sementara waktu ketika rainbow dragon tersebut melolong sesekali seolah menyadarkanku kembali.

"Apakah aku terlalu cepat?"
"Tidak sama sekali. Aku sudah mengharapkan hasil ini."

Seorang gadis kecil dengan rambut berwarna pelangi - Kagura muncul di kapal.
Dia terwujud pada saat yang bersamaan dengan Dragon God yang melayang di luar.

"S-siapa?"
"Putri Tachibana. Apakah kau tidak mengenali diriku?"

Kagura memanggil Arisa dengan nama aslinya sebelum bereinkarnasi.

Dia berbicara dengan nada seperti dalam drama entah bagaimana.

"Siapa - tunggu, kau Mi-chan?"
"Benar. Dewa pelindung dari kuil yang kau tinggali selama tahun-tahun awalmu—"
"--Ame-no-Mizuhana-Hime-sama!"

Hikaru memeluk tubuh kecil Kagura.

『Umu, Miko dari Takatsuki, kau juga tampak sehat-sehat saja.』

Kagura menerima pelukan Hikaru tanpa tersentak dan dengan lembut mengelus rambutnya.

"Kenapa anda berada di sini?"
『Itulah bentuk yang aku ambil di dunia ini.』

Kagura mengalihkan pandangannya ke rainbow dragon di luar jendela.

"--Dragon God Akon Kagura-sama."
"Benar, putri klan pemuja dragon. Aku Akon Kagura. Aku akan memberimu kehormatan untuk memanggilku Kagura karena telah melayani Ichirou."
"Aku tidak layak mendapat kehormatan seperti itu."

Liza dengan bangga jatuh bersujud pada kata-kata Kagura.

"Kagura ~?"
"Itu rambut pelangi yang cantik nanodesu!"
"Umu, kalian berdua memiliki bulu yang bagus."
"Nihehe ~?"
"Jangan ragu untuk mengelus bulu Pochi lebih banyak nodesuyo?"

Tama dan Pochi sama sekali tidak terpengaruh.

"Dragon God-sama, kita saat ini sedang diserang oleh Mahkluk Luar."
"Tenion ya. Jangan khawatir. Serahkan tempat ini padaku."
"Baiklah, kalau begitu aku akan melindungi daratan bersama para dewa lainnya."
"Umu."

Kagura menatapku.
Aku bisa menebak apa yang akan dia lakukan, jadi aku mengangguk untuk memberinya persetujuanku.

Kagura tersenyum, dia tampak agak mirip dengan Arisa.

『Ayo maju, keluargaku!』

Ketika Kagura memerintahkan dengan kedua tangannya terbuka lebar, cahaya berwarna pelangi memenuhi langit yang kosong, dragon-dragon dari berbagai warna mulai muncul satu demi satu.

Platinum, Emas, Silver Heavenly dragon.

Crimson, jasper, blue ocean, earthen yellow dragon kuno.

Putih, biru, merah, hijau, biru – dan berbagai macam warna dari ancient dragon lainnya.

Semua dragon yang dimusnahkan oleh Meteor Showerku di Dragon Valley telah muncul, mereka dengan senang hati terbang di sekitar untuk menyambut Dragon God (Akon Kagura) sebelum membentuk barisan.

Pemandangan ribuan dragon yang terbentuk secara sistematis menjadi satu formasi cukup spektakuler untuk dilihat.

"Ayo kita lakukan, Ichirou."

Kagura mengulurkan tangannya padaku.

Aku meraih tangannya dan berpindah ke kepala rainbow dragon.

『Kita juga tidak akan kalah!』
『Ya Arisa.』

Setelah mencapai tingkat keilahian, aku dapat bergerak di ruang angkasa dengan normal, dan aku juga bisa menonton dan mendengarkan Arisa dan para gadis.

Begitu ya - para dewa ada di mana-mana ya.



"Ini salam pembuka."

Kagura berbicara, kemudian api berwarna pelangi keluar dari mulut Dragon God Akon Kagura.
Sesaat kemudian, semburan api seperti laser yang membakar pasukan makhluk aneh dengan sekejap, menciptakan lubang selebar beberapa kilometer tepat di tengah barisan musuh.
Kekuatan penghancurnya bukanlah lelucon, tetapi sangat cocok dengan wujud gadis terkuat ini.

『... Jadi ini adalah napas Dragon God-sama.』
『Ini seperti aku sedang melihat Colony Beam atau Wave Motion Gun.』

Seperti biasa, Arisa berbicara tentang referensi dari beberapa karya anime lama.

『Musuh, datang ~?』
『Satou-san, musuh menyerang dari luar jangkauan serangan Dragon God-sama.』

Tama bergumam, diikuti oleh laporan Zena-san.
Segerombolan Makhluk Silver yang bergerak cepat menyerang kami.

"Pergilah! Familiarku!"

Saat Kagura mengayunkan lengannya, para dragon yang mengikutinya mengepakkan sayap mereka dan pergi untuk mencegat makhluk-makhluk itu.
Rupanya dragon menggunakan eter yang mengalir di ruang angkasa sebagai pengganti angin.

『Baiklah, kita juga akan menyerang!』

Dengan perintah Arisa, Lulu dan puteri Sistina menembakkan laser jarak pendek.
Sera bertanggung jawab mengatur penghalang dan pertahanan, Nana menangani sisi kapal. Core Two ada di dalam kompartemen sub-kontrol sebagai co-pilot.

『Hero Dog Pochi, Dragon Steed Lyuryu, capatult launch nanodesu!』

--LYURYURYUUU.

Pochi yang mengendarai white dragon melesat dari ketapel besar.

Pochi dan mengenakan golden armor yang dibalut Exosuit-nya, medan perang ini terlalu sulit untuk Lyuryu dragon yang merupakkan lesser dragon.
Ada satu hal yang bisa aku lakukan untuk membantu -.

"Kau harus mengikuti keinginanmu, Ichirou."
"--Aku mengerti."

Aku sedikit ragu, tetapi dengan Kagura yang meyakinkanku, aku mulai bertindak.

Otoritas Administrator - Evolusi Ras: Lesser Dragon => True Dragon.

Tubuh Lyuryu terbungkus cahaya pelangi sebelum ukurannya membesar dua kali lipat.
Karena info Petaku menunjukkan rasnya sebagai [True Dragon], evolusi itu berjalan tanpa hambatan.

--Dan ada tambahan.

Tubuh Lyuryu bersinar, itu cocok dengan Pochi yang mengendarai tubuhnya.
Karena Lyuryu sudah memakai golden armor untuk dragon, ini bukan masalah besar.

Pochi dan Lyuryu bertempur dengan makhluk Silver yang mendekat dengan kecepatan hampir 1 persen dari kecepatan cahaya 
Pochi melepaskan serangan pamungkasnya sambil berteriak, "Nanodesu!"

『[Black Spear] Liza, siap!』
『Dan Tama juga ~?』

Mengikuti Pochi, Liza mengenakan large exosuitnya, dan Tama yang duduk di bahu Liza juga meluncur keluar dari ketapel.
Black Dragon Heiron datang terbang dari belakang, membiarkan Liza dan Tama menaiki punggungnya sebelum melesat pergi untuk membantu Pochi.

『Kelompok Pochi mengalahkan Dark Grey kedua mereka. Dark Grey - 2 hancur, 7 mengalami luka serius.』
『Silver - 1 hancur, 3 luka kecil. Liza telah membunuh satu Silver, jadi aku laporkan. 』
『Itulah Liza-san kami!』

Gadis-gadis itu tampaknya masih sempat merayakan kemenangan mereka di sela-sela kesibukan penyerangan dan pertahanan mereka.

Sedangkan untukku, aku telah menyebarkan benang ilahi melintasi ruang angkasa dengan memanfaatkan eter yang mengalir untuk mengalahkan mereka.
Aku telah menggunakan [All Map Exploartion] setiap kali benang tersebut mencapai wilayah baru yang belum dijelajahi, tapi aku masih belum melihat [Bos]-nya.
Kagura mungkin akan memberitahuku jika aku bertanya, tapi aku tidak ingin bergantung padanya jadi aku akan mencari dengan kekuatanku sendiri.

『- Makhluk aneh besar di depan. Itu adalah tipe yang tidak dikenal! 』
『Menaburkan banyak kilauan, hati-hati.』
『Aircraft Carrier! Mia, lepaskan void sky spiritmu! 』
<TLN : Disini, arisa menyebutkan aircraft carrier karena ada monster besar yang membawa monster-monster kecil, layaknya aircraft carrier>
『Nn.』
『Arisa, aku akan mengerahkan golem void sky-ku.』
『Golem besar tanpa kaki, huh aku sudah tidak paham lagi!』

Putri Sistina meluncurkan golem tipe Full-Vernier melalui ketapel kapal ruang angkasa satu demi satu.
Kemudian kapal perusak Mia, ‘Nautilus IV’ membawa para golem untuk melenyapkan makhluk kecil tersebut.

『Kami di sini untuk membantu, Satou!』
『Void Sky Spiritku tidak akan kalah!』

High Elf yang mengendarai Light Ship dan Nautilus β yang menembakkan laser dan telah dimodifikasi agar lebih mudah dikendalikan, juga membantu menghancurkan makhluk yang lebih kecil.
Karena berbahaya, aku meminta Light Ship untuk bergabung dengan pesawat ruang angkasa kami untuk membentuk armada dan membantu menembak musuh dari jauh.

『Kami akan membantu memusnahkan musuh kecil - oh tidak. Arisa-chan, sekelompok Dark Grey bergegas ke sini untuk menghancurkan unit pencegat kami. 』
『Itu buruk. Spirit Mia tidak akan cukup - bisakah kita meminta bantuan kelompok Liza-san ?? 』

『Arisa-chan, kita juga akan membantu!』
『Ya, serahkan saja musuh itu kepada kami desuwa!』

Sebuah pesawat tempur besar diluncurkan dari ketapel.
Raka yang berinteraksi langsung dengan pesawat itu membantu mengendalikan pesawat anti-gravitasi itu.

Pesawat tempur bergabung dengan Nautilus untuk memusnahkan makhluk Dark Grey yang memburu golem sambil mengarahkan semua makhluk kecil yang ia bawa dalam gerakan akrobatiknya.
Makhluk besar yang telah melewati garis pertahanan berhasil mengepung pesawat karena terlalu fokus pada makhluk Dark Grey.

『Hati-hati, Zena-tan!』
『Tidak masalah--』

Fungsi bantuan spell yang dipasang pada pesawat itu memicu magic wind Zena-san di ruang angkasa.

『--Tempest.』

Dengan pesawat di tengahnya, eter yang mengalir di ruang angkasa berubah menjadi badai yang juga memunculkan tornado dan fenomena pelepasan listrik, memusnahkan makhluk kecil sekaligus.
Hanya monster yang membawa makhluk kecil tersebut yang tersisa setelah kehancuran yang disebabkan oleh Tempest.

『--Kita memiliki visual yang jelas!』
『Karina-dono, sekarang adalah kesempatan kita!』
『Ya, Raka-san!』

Kanopi pesawat tempur kokpit terbuka saat bergerak dengan kecepatan penuh.

『Full Throttle Boost! Ultra Great Spinning Karina KIIIIIIIIIIIIIIIIII --- 』

Naluri penamaan yang mengerikan ini pasti dipengaruhi oleh Arisa.
Lady Karina terbang tegak lurus ke arah monster yang membawa makhluk kecil tersebut dengan kecepatan super tinggi sambil berputar seperti bor.

『Astral Thrust.』

Magic wind Zena-san mempercepat Lady Karina lebih jauh.

『--IIIIIIIIIIIIIIIIICK!』

Lady Karina menembus dek monster tipe pembawa monster dengan kecepatan melebihi kecepatan suara.

Percikan api beterbangan di mana-mana saat dek monster pengangkut hancur ketika lady Karina menghilang kedalam tubuh monster tersebut sebelum menerobos sisi lain makhluk itu setelah jeda sedikit.
Makhluk tersebut terbelah menjadi dua dan binasa.

Tepat sebelum lady Karina tertelan dalam ledakan, Zena-san datang dan membawa lady Karina ke dalam pesawat tempur.

Kami hampir selesai berurusan dengan musuh kecil.

Hal buruk yang sangat besar akan segera mendekat.

『-- Black Octopus akan datang!』


Note :
Woah, satou udah jadi dewa pencipta :v dan pertempuran sci-fi dibalut magic dan dewa bakal berlanjut~ Mimin malah gak sabar pengen liat satou ngelamar Aze-tan x’D


※ Chapter berikutnya direncanakan untuk update pada 2/3 atau 3/3



TL: Isekai-Chan
EDITOR: Isekai-Chan