Chapter 12-SS 2: Arisa dan Persekongkolan
"Master, tentang perayaan ulang tahun Lulu yang akan datang, mana yang menurutmu lebih bagus, putih atau hitam? Ah, ada warna merah juga."
Arisa bertanya sambil menunjukkan beberapa kain sutra.
"Yang mana kau bilang?, bukankah warna putih itu paling cocok untuk lulu?"
"Benar kan. Putih polos itu bagus."
Itu akan terlihat bagus dengan rambut hitam Lulu--
--Tunggu, putih polos? Fakta bahwa dia tidak hanya mengatakan putih terasa sedikit aneh bagiku.
"Tunggu."
"Apa?"
Aku menghentikan Arisa.
"Ada dua hal yang ingin kutanyakan padamu."
"Rahasiaku mahal, tahu?"
Aku mengabaikan Arisa yang berpose seperti wanita jahat aneh, dan bertanya padanya apa yang perlu aku tanyakan.
"Kau mengatakan perayaan ulang tahun, apakah sudah mendekati waktu untuk ulang tahun Lulu?"
"Ara? Aku tidak memberitahumu? Tidak banyak negara yang merayakan ulang tahun di sini. Kebanyakan hanya merayakan pada usia tujuh dan lima belas selama tahun baru."
Fumu .... Aku mengkonfirmasi tanggal di Menuku.
Sekarang tanggal 28 Oktober sekarang, jadi sudah sekitar dua bulan lagi ya. Dengan banyak waktu ini, aku seharusnya bisa membuat kimono lengan panjang.
Arisa terus berbicara seolah-olah mencibirku yang lega.
"Karena satu tahun adalah 10 bulan, jadi ulang tahunnya lusa ini."
- Wha!
Kalau dipikir-pikir, Arisa memberitahuku bahwa satu tahun adalah 10 bulan.
".... Dua hari tersisa ya."
"Jangan bilang, kau benar-benar tidak menyiapkan apa-apa?"
Aku memiliki pakaian terbaik yang disiapkan ketika Lulu memenangkan turnamen memasak, tetapi aku merasa bahwa mengenakan pakaian Cina untuk upacara ulang tahun tidak baik.
Dia mungkin akan menangis jika aku memberinya baju kelinci yang aku buat untuk lelucon Arisa ....
--Berpikir! Satou!
Saat melihat-lihat item di Storageku, aku membayangkan jenis barang apa yang harus aku buat.
- Tunjukkan padaku kekuatan dari INT yang tak berguna itu!
Sesuatu yang akan membuat wanita bahagia adalah manisan, hiasan dan kosmetik, dan juga liburan ya.
Tidak ada yang istimewa dengan manisan.
Aksesoris juga, aku selalu memberinya produk uji coba setiap kali aku membuat gaun dan seragam pelayan, jadi itu akan terasa terlalu sedikit terlambat.
Sebuah tiara dengan banyak philosopher stone ... bukanlah ide yang bagus. Hadiah bukan tentang jumlah uang.
Aku memiliki beberapa kosmetik, tetapi dengan keindahan Lulu itu justru akan membahayakannya.
Lalu mungkin sesuatu seperti parfum - benar, lipstik mungkin bagus.
Ketika teman masa kecilku meminta hadiah ulang tahun, dia benar-benar bahagia ketika aku secara acak memberinya lipstik.
Aku kehabisan uang pada waktu itu, jadi aku membeli lipstik dari toko seharga seratus yen, aku merasa seperti melarikan diri ketika melihat teman masa kecil ku menari gembira dari lipstik murahan yang aku berikan, tetapi aku ingat memberikannya lipstik setelah aku mendapat penghasilan dari pekerjaan paruh waktu ku.
"Aku akan memberinya lipstik."
"Ah, dia mungkin senang dengan itu. Aku bahkan akan mengabaikannya jika aku melihatnya di bibir Master."
Arisa berkata demikian sambil tertawa dengan asyik.
.... Dia mengatakan bahwa Lulu akan menciumku kan? Aku tidak memiliki hobi berpakaian seperti seorang gadis kau tahu?
--Hah? Arisa bertanya padaku tentang warna tadi, bisakah dia membuat kimono dalam dua hari?
Aku pikir begitu dan dikonfirmasi kepada Arisa.
"Ah, tentu saja itu untuk pakaian perang! Apakah Master suka tali disamping? Atau mungkin kau suka berenda?"
Setelah memukul Arisa yang tertawa guhehe, ternyata kain putih dari sebelumnya adalah untuk gaun setengah jadi untuk Lulu.
Dia menggunakan janggut ikan paus yang digunakan untuk baju zirah untuk lapisan kain, jadi kekuatan pertahanannya jauh lebih tinggi daripada baju besi logam biasa.
Selain itu, karena bisa jadi pelecehan seksual, aku memeriksa apakah Arisa benar-benar membuat pakaian perang.
.... Pada hari-hari berikutnya, Lulu menggunakan lipstik yang aku berikan saat mengenakan gaun putih itu benar-benar indah.
Kekuatan serangannya terlalu tinggi, cukup untuk membuatku pusing.
Itu cukup membuatku akan melamarnya di sini jika tidak ada Aze-san.
"Giliranku dalam tiga tahun. Saat itu, kau harus benar-benar, benar-benar membuat wajah seperti tadi!"
Arisa yang menyilangkan lengannya sambil berpose dengan kasar menghirup nafas, muhhaa, dan menyatakan hal itu.
Terhadap tujuan Arisa yang sembrono yang tampak seperti seorang ksatria yang menantang kincir angin, aku bersorak untuknya hanya di dalam pikiranku.
- Lakukan yang terbaik, Arisa.
0 komentar:
Posting Komentar