Chapter 1-8. Demon, Knight dan Magician
Satou disini.
Aku terlihat bodoh karena lama menunggu dijalan yang jelas-jelas diblokir.
◇
Sebuah
kehadiran yang hanya dapat diekspresikan sebagai utusan demon.
Punya tanduk
seperti domba, matanya berwarna merah tua yang menyala dan badan hitam legam
yang bersinar. Empat tangan, sayap kelelawar, dan ekor penyengat yang bercabang.
Benar-benar demon.
Sang demon menghabisi para ksatria dengan mudahnya.
Plaza menjadi
penuh dengan kereta yang tumpah dan mayat dimana-mana...
Demon itu
muncul tiba-tiba ditengah hari yang damai.
◇
Dinding dalam
kebanyakan berisi mansion para bangsawan dan orang kaya, sementara pertokoan
mewah hanya terletak disebelah jalan utama yang sedang dipandu oleh Nadi-san.
“Toko
ini menjual armor kelas tinggi untuk para ksatria. Tokonya tak hanya punya
armor besi. Terkadang mereka juga punya armor magic. Kau perlu lusinan koin
emas untuk membelinya~.”
“Nah
kalau toko ini adalah toko perhiasan
terbesar didaerah sini. Terutama untuk ruby dan sapphire mereka paling bagus hasilnya
dikerajaan ini. Untuk rakyat umum, aku menyarankan toko Liz Jewelry disebrang
jalan.”
“Jika kau mau jahit jubah. Toko ini juga bagus. Walaupun
hampir bangkrut tahun lalu, setelah anaknya kembali dari royal capital dan meneruskan tokonya, toko ini menjadi cukup populer. Karena 1 baju berharga
sekitar 2-3 gold coin, rakyat biasa tak pergi kesini, tetapi mungkin membelinya
disini ide yang bagus untuk pedagang yang mendapat pekerjaan besar untuk
meningkatkan gengsinya.”
Nadi-san seperti wiki yang tahu banyak hal. Seperti yang
diharapkan dari jack of all trades? Walaupun kereta kuda mewah berlalu lalang
dari castle ke plaza, lalu lintasnya relatif jarang untuk kita berhenti
dijalan.
Aku pikir Nadi-san mungkin haus setelah ngomong sebanyak
itu.
“Ini cafe yang paling populer untuk manisan dan teh
diantara para wanita di Seryuu City.”
Mata Nadi-san memancarkan cahaya. Tetapi tak terlihat
seperti meminta, hanya murni keinginan saja.
“Nadi-san, tenggorokanku kering, karena kita sudah sampai
sini mari kita beristirahat disana.”
“Ya, aku paham. Silahkan masuk, aku akan menunggu disini.”
…hmm?
Tiba-tiba, keputusan untuk menyendiri?!
“Kau tak mau masuk, Nadi-san?”
“Maaf, karena ini adalah cafe teh kelas tinggi…”
“Tolong beri tahu aku cerita tentang castle dan plaza
sambil kita minum teh. Tentu, aku yang akan membayarnya.”
Mata Nadi-san bercahaya lagi… tetapi langsung meredup
kembali. Apa sebegitu mahalnya? Akan kupaksa sedikit!
“Ayo pergi.”
Aku menggandeng tangannya dan pergi menuju kedalam cafe.
◇
Aku sudah mempersiapkan untuk biayanya, tetapi 1 set teh
dan manisan hanya seharga 1 silver coin. Bukannya itu murah? Itu yang
kupikirkan, tetapi mempertimbangkan dengan jumlah segitu kau bisa menginap 5
hari dipenginapan kelas tinggi, mungkin termasuk mahal bagi orang biasa.
Walaupun ini adalah café dengan teras terbuka, mereka
menempatkan meja marmer berkelas tinggi disini. Cangkir dan tekonya juga
terlihat mahal.
Tehnya terasa seperti teh assam. Dan mereka sepertinya tak
memasukan gula dan susu. Sebagai gantinya kau bisa memakannya dengan keju atau
selai.
<TLN : teh assam = salah satu jenis teh>
Apa ini banyak peminatnya? Ketika aku lihat para wanita
yang berkerumun, semuanya memakan sesuatu seperti hotcake penuh dengan
krim madu.
Jadi aku memanggil pelayan dan memesan 2 porsi hotcakes
yang harganya 3 silver coin.
“Lezatnya~~~”
Ini sungguh nikmat… Apalagi ekspresi gembira dari wajah
Nadi-san!
Walaupun sambil menikmatinya, Nadi-san tak melupakan
tugasnya, dia bercerita tentang reklamasi tanah di Seryuu City dan hal-hal
lain.
Waktu nge-teh disiang hari yang damai sepertinya tak
berlangsung lama…
Pada awalnya, bayangan hitam besar melewati plaza.
Diikuti dengan jeritan yang keras.
Melewati plaza, bola api besar terbang menuju kastil.
Sebuah menara roboh.
Setelah kabut debu dan suara dari runtuhan menara menghilang,
orang-orang yang terdiam diplaza mulai sadar kembali. Teriakan terdengar, para
tentara menyuruh mereka mencari perlindungan dengan berteriak.
Demon bertangan empat melayang diatas plaza sambil
merentangkan sayap hitamnya.
“Apakah ada kebiasaan demon untuk bermain pada siang hari
dikota ini?”
“Tidak ada hal seperti itu! Ayo kita melarikan diri!”
>[Nonchalant Skill Acquired]
<TLN : Nonchalant = cuek>
Aku mengatakan sesuatu yang bodoh. Nadi-san menarik
tanganku menuruhku untuk kabur tetapi mungkin tubuhnya kehilangan kekuatan, dia
tidak bisa berdiri.
Walaupun memalukan, aku melihat situasi disekitarku untuk
memulai bertindak. Entah bagaimana aku tak bisa mendapat informasi yang akurat.
Rasanya seakan-akan tubuhku berpisah dengan kepalaku.
Ketika bola api kedua melewati benteng menuju dinding
kastil, sebuah barrier berwarna biru semi-transparan terbentang di udara, dan
menghentikan bola apinya.
<TLN : barrier = pelindung>
Sesaat sebelum barriernya muncul, sekelompok ksatria dan
penyihir keluar dari dinding istana.
Kepung dia! Kenapa kalian tidak meningkatkan pertahan
kastil?
Untuk seseorang yang sangat menyedihkan, bahkan untuk
berdiri dari kursi saja tak mampu, namun aku mengutuk para ksatria. Walaupun
aku hanya dapat pengetahuan berperang hanya dari manga dan game…
Demon mendarat dikebun bunga tengah plaza. Dia lebih
memilih bertarung didarat dibandingkan udara yang jelas-jelas dia lebih
unggul.
Infantri berat dibelakang melepaskan hujan panah.
Terdengar seperti hujan lebat, plaza penuh dengan tancapan panah. Sialnya,
setiap panah yang mengenai badan si demon terpental.
Tiga ksatria berkuda memegang tombak ditangan kirinya,
mereka berbaris untuk menyerang demon bersamaan. Demon menghembuskan udara
berwarna ungu dari mulutnya ke arah para ksatria. Apakah itu napas beracun?
Wajah para ksatria dan kuda yang terkena napas itu secara langsung terlihat mengerikan.
Ksatria yang kehilangan tenaga terjatuh dari tunggangan mereka dan ditendang
oleh demon, terbang ke arah yang lainnya.
Dari arah berlawanan para ksatria, 3 ksatria lainnya
menyerang!
Walapun 2 ksatria pertama diserang dengan ekor si demon, tetapi satu lagi berhasil menusuk badan si demon dengan tombaknya.
Walapun 2 ksatria pertama diserang dengan ekor si demon, tetapi satu lagi berhasil menusuk badan si demon dengan tombaknya.
Para ksatria yang terlempar dengan ekor demon kembali
berdiri, dan menyerang si demon dengan pedangnya.
Si demon menangkis serangan para ksatria dengan cakar dan
raungannya.
Reruntuhan dan batuan kecil melayang dan berputar
disekitar tubuh hitam si demon, kecepatan putarannya terus meningkat…
Aku merasakan bulu kudukku merinding!
Aku berdiri dari kursi. Aku berpikir untuk kabur tetapi
Nadi-san, yang masih tidak memiliki kekuatan tidak bisa bangun.
Tidak ada waktu lagi. Mustahil untuk kabur.
Aku menarik Nadi-san kebawah dari bangku, dan mengarahkan
meja marmer yang tebal ke arah serangan demon sebagai tameng.
Aku tidak bisa melihatnya dari posisiku, tetapi saat ini,
demon mengeluarkan shockwaves dengan benda yang tajam kesemua arah.
<TLN : Shockwaves : gelombang kejut>
Nyaris saja, tetapi aku berhasil menarik Nadi-san
kebelakang meja marmer.
Dampaknya hebat terlihat dari mejanya. Sebagian marmer
pecah karena benda tajam tadi. Pemandangan dari teras terbuka ini menjadi
tragis.
Toko-toko disekitar plaza juga sebagian bahkan seluruhnya
hancur. Salah satunya bahkan tertimpa kereta kecil dengan tragis.
Aku melirik kearah demon yang mulai berjalan kearah
tentara yang terjebak dengan shockwave, aku membawa Nadi-san yang pingsan
keluar dari plaza
Aku berlari secepat angin melalui jalan utama sambil
menggendong Nadi-san.
Orang-orang yang mengungsi berhamburan ke dinding dalam,
situasi yang berbahaya.
Aku berbelok ke jalan samping sebelum sampai dikeramaian.
Karena kedua tanganku dipakai, aku mengoperasikan menu dengan pikiran dan
meningkatkan skill [3D Maneuver] dan [Jump] ke level 10.
Mendekati dinding dalam, aku menemukan bangunan yang
besar. Melompat sambil bergantian antara dinding dalam dan dinding gedung seperti
ninja-ninja didalam manga, aku menyebrangi dinding dalam.
>[Retreat Skill Acquired]
<TLN : Retreat = kabur/kembali>
Saat aku mengecek peta, sepertinya disini adalah
pinggiran kota timur. Aku menghentikan paksa kereta yang kebetulan lewat dan
memintanya untuk membawa Nadi-san ke guild pekerja. Pada awalnya pengemudinya
enggan, tetapi dia mengerjakannya dengan gembira saat aku beri dia koin emas.
>[Persuasion Skill Acquired]
>[Bribing Skill Acquired]
<TLN Persuasion = membujuk, Bribing =
suap>
Ini bukan waktunya menghemat uang.
Aku bergantung pada ingatanku kemarin, dan mengambil
beberapa item dari storage sambil berlari.
TL : Isekai-Chan
EDITOR : Isekai-Chan
EDITOR : Isekai-Chan
0 komentar:
Posting Komentar