Selasa, 01 November 2022

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 292. Model Baru Kereta

 Chapter 292. Model Baru Kereta



 
Setelah pembicaraanku dengan Ratu selesai, aku bergabung kembali dengan kelompok Raphtalia. Kami menuju ke toko senjata Pak Tua.
Aku sudah menyerahkan material yang diperlukannya, seharusnya sudah selesai.
Jika ada masalah, maka...

“Oh? hei, Nak. Kemana saja kau selama ini, kukira terjadi sesuatu padamu.”
“Yah, ada semacam keperluan....”

Ah, hatiku sakit.
Aku putuskan untuk menyelamatkan dunia dengan mendominasinya terlebih dahulu.
Ingin kukatakan itu padanya, tapi rasanya mulutku tidak bisa mengucapkannya.

“Sebenarnya, Goushijin-sama--”
“Coba saja kau lanjutkan, maka kereta barumu menghilang.”
“Uu ...”

Ini penyebabnya masalah sering terjadi bila membiarkan seekor burung terus berbicara.
Lagi pula, mengapa Filo berusaha mengatakan hal semacam itu dihadapan orangnya bukannya dibelakang orang tersebut?
Akhir-akhir ini dia selalu jauh dariku, tapi memang dari awal kami bertemu dia sangat berisik.
Setelah berhasil membungkam Filo, aku menanyakan progres pembuatan kereta pada Pak Tua.

“Bagaimana kelanjutan dari kereta yang aku pesan?”
“Aku sudah menyelesaikannya sejak lama. Sebab kau tidak datang-datang kemari, aku titipkan keretamu di kenalanku.”

Pak Tua menjelaskan di mana dia meninggalkan kereta baru aku, lalu aku membayarnya.
Karena kereta baru aku berada di sana dalam waktu yang lama, aku terpaksa membayar biaya penitipannya juga.

“Oke, pembayarannya sudah aku terima. Nah, serahkan saja kertas ini pada penjaga sana, nanti dia akan memberikan keretanya. Biar Nona Kecil saja yang mengambilnya.”
“Baiklah.”
“Kalau begitu Firo mau pergi mengambilnya sekarang~!”

Aku memberi Filo kertas yang diberikan Pak Tua kepadaku, sebelum menyuruhnya pergi mengambil kereta.
Dia lari dengan penuh semangat, dan tak lama kemudian kembali sambil menarik kereta yang berkilauan.
Dia cepat sekali.
Dia tampaknya bersenang-senang.

“Um, ini... Ini benar-benar berkilau, dan dibuat dengan baik… Ini sangat keren!”

Aku memeriksa kereta yang dibawa oleh Filo.
Ini sedikit lebih besar dari yang sebelumnya.
Ini seharusnya kereta logam, tapi... Poros dan roda mengeluarkan perasaan mekanis. Itu terlihat seperti… prototipe mobil.

“Nak, jika kau meminta dia untuk membuatkan roda baru, maka hasilnya akan lebih bagus lagi.”
“Maksudmu roda berduri?”

Memangnya dia berencana apa dengan memasangkan roda berduri?
Mungkin dia memperhitungkan orang yang menarik kereta ini selalu melindas monster yang menghalangi jalan.

“Selanjutnya, nah, jika aku memberi daya ke pegangan ini, kereta menjadi sangat ringan!”

Filo dengan kuat menggenggam pegangannya, dan badan kereta tampak melayang.
Hmm... apakah ia memiliki fungsi untuk mengontrol beratnya?

“Itu terbuat dari Graweik Ore, jadi bisa mengapung, lho.”
“Itu berdasarkan kemampuan Air Walk?”
“Betul sekali. Apa kau belum pernah melihatnya, Nak? Batu yang bisa mengapung di udara.”

... Aku pernah melihatnya.
Itu jarang terjadi, tapi aku pernah melihat sejumlah batu lewat mengapung di udara.
Itu hanya menambah pengetahuanku mengenai dunia lain ini, tapi bisa saja batu yang aku lihat waktu itu adalah batu yang serupa yang digunakan Pak Tua saat membuat kereta ini.
Aku melihat Pak Tua, dan dia mengangguk.

“Bijih aslinya bisa mengapung di udara, tapi setelah diolah hanya dapat membuat barang yang dibuat lebih ringan saja. Dulu ada cara pengolahan yang dapat mempertahankan kemampuan mengapung di udara, namun cara pengolahan itu menghilang sudah menghilang.”

Ah, aku rasa pernah membacanya di lembaran pesanan bijih Pak Tua.
Aku akan menanyakan ini pada Ratu dan meminta untuk mengirimkannya padaku nanti.

“Aku menggunakannya dalam jumlah besar, sekarang kereta bisa sedikit melayang. Semakin kuat kau menggenggam pegangannya, semakin banyak kekuatan sihir yang akan diambil dari pengendalinya, dan semakin ringan pula pegangannya.”
“Wah... Kalau begitu Firo bisa terbang bila memberikan banyak kekuatan sihir?”
“Aku baru saja mengatakannya, Nona Kecil. Tidak mungkin bisa terbang.”
“Eh?”
“Aku penasaran.”

Kekuatan terbang hilang saat memurnikan bijih tetapi kau dapat meningkatkan efeknya dengan menuangkan sihir.
Aku mengeluarkan item yang dipenuhi dengan amplifikasi sihir yang aku buat dengan Item Creation, dan mencampurnya dengan aliran Kii. Aku menggenggam pegangan kereta.
… Ini menyedot sedikit sihir.

“Wah!”

Kereta tiba-tiba terangkat sedikit dari tanah.

“Firo juga ikut~”

Filo mengepakkan sayapnya untuk membangun sihir... sesuatu yang aneh yang kupikirkan.
Kereta mulai melayang lebih tinggi.

“Oh… Luar biasa.”

Pak Tua menunjukkan minatnya.
Tapi, ini…

“AUUUU…”

Dengan keras, kereta jatuh ke tanah.
Dengan mencampurkan kekuatan sihir dan aliran Kii, ini adalah batasku.

“Aku hanya bisa membuatnya lepas landas untuk waktu yang singkat.”
“... Kereta terbang ...”

Ini adalah ide yang dipenuhi dengan romansa.
Aku juga ingin satu. Karena sepertinya nyaman.

“Ngomong-ngomong, kau telah menunjukkan hal yang cukup menarik. Selanjutnya kau mau aku membuat apa?”
“Iya, ya...”

Saat ini, aku tidak membutuhkan senjata atau armor.
Belum lagi aku sudah tidak memiliki material lagi.
Saat aku tidak waras beraksi, dia menggunakan semua material yang ada, sekarang material langka yang aku miliki hilang tanpa jejak.
Tapi karena gelombang sebentar lagi terjadi, kami semua menaikkan level disetiap harinya.
Sekarang aku tidak bisa meracik obat, jadi aku akan pergi bersama Raphtalia dan Filo untuk menaikkan level juga.
Ketika melakukan itu, pasti banyak material dari monster yang aku dapatkan, aku berencana untuk meracik sesuatu dari itu semua nanti.
Sebab Paman Imiya telah membuatkan barang yang aku inginkan, sekarang aku tidak punya barang yang minta aku buatkan pada Pak Tua…

“Aku ingin pedang untuk Raphtalia.”
“Untukku?”

Raphtalia tampak bingung.
Karena efek dari Raph Shield, Raphtalia mendapatkan kekuatan tambahan.
Tanpa itu juga, dia telah menjalani pelatihan keras bersama Nenek Tua, kekuatannya sudah sangat besar.
Levelnya sudah maksimal 100, jadi aku ingin mendapatkan perlengkapannya yang layak.
Menurut Ren dan yang lainnya, Houou cukup kuat.
Aku ingin melawannya dengan kekuatan penuh.

“Aku ingin, kau membuatkan pedang yang terbuat dari material Reiki?”
“Bila itu keinginanmu, maka harganya akan mahal, tak apa kah?”
“Tidak apa-apa. Tolong buatkan pedang yang serupa dengan pedang Reiki yang pernah aku bicarakan sebelumnya.”

Itu adalah pedang yang Ren rusak yang tidak bisa diperbaiki.
Jika kami masih memilikinya, kupikir Raphtalia akan lebih kuat.

“Fohl mau dibuatkan senjata juga? Bila kau ingin bertarung dengan tangan kosong, maka sarung tangan bisa dia buatkan juga.”
“Aku ma—eh itu akan menambah hutangku.”
“Pengertian sekali kau.”

Memang begitu, dia berjuang untuk melunasi hutangnya. Aku yakin dia akan meninggalkan desa aku setelah dia mendapatkan cukup uang.
Aku harap dia berencana melakukan itu setelah kami mengurus Houou.

“Aku tidak perlu!”
“Baik. Aku kira kau ingin senjata baru untuk menang dari Atla.”
“Apa kau mencoba membuatku membunuh Atla!?”
“Kau itu tidak tahu menahan diri kah?”

Memangnya kau bisa menang dari Atla setelah melawannya dengan senjata?
Dia itu pandai dalam menghindar dan berguling juga. Dia memiliki perasaan yang aneh untuk itu.
Dia sering bermain dengan Filo, dan dia berlatih denganku, jadi dia tahu cara bertahan juga.
Gaya bertarungnya pada dasarnya defensif. Ini adalah gaya di mana dia menunggu celah di posisi lawan sebelum menyerang.

Ah, apakah maksudnya Atlas tidak berada pada level di mana dia bisa menahan diri?
Jika itu masalahnya, maka aku mengerti.

“Aku menyarankan untuk mengambil nunchucks atau tonfas buatan timur jauh.”
“Tidak perlu!”

Kenapa dia bertingkah aneh di sini?
Aku pikir memiliki senjata akan membantunya dalam pertempuran.
Tapi tidak perlu dibahas lagi.
Berikutnya adalah Filo, tapi…

“Ada apa, Goushijin-sama?”

... Aku sudah memberinya kereta, jadi tidak apa-apa, kurasa.
Paman Imiya mengatakan dia bisa membuat sesuatu dari material yang berhasil disalvage  Sadina.
Mungkin aku akan memintanya membuatkan cakar dari material itu.
Ya. Aku akan meminta Pak Tua membuat pedang saja, untuk kali ini.

“Sampai gelombang selanjutnya datang, tolong fokus dalam membuat pedang ini. Untuk biayanya tidak perlu kau pikirkan. Nanti bila ada material di tempatku yang mungkin menarik perhatianmu, bilang saja, akan dikirimkan kesini.”

Aku teringat ada material yang dituliskan Paman Imiya, dia bilang tolong berikan kertas ini pada Pak Tua sekalian berkunjung juga. 
Aku menyerahkan kertas itu kepada Pak Tua.

“Hmm... ternyata ada material yang menarik sekali dalam kertas ini. Aku perlu ini dan yang ini. Akan aku buatkan pedang yang melebihi keinginanmu, Nak.”
“Aku menantikannya.”
“Tunggu saja.”
“Oke. Filo, kereta tidak bisa kita bawa melalui portal, pastikan kau bawa keretamu sampai desa.”
“Ya!”

Aku membawa kertas yang berisikan material yang diperlukan Pak Tua sebelum melanjutkan pulang ke desa.
Filolial menatap kereta Filo dengan iri sekarang.
Aku yakin ini ada hubungannya dengan Filolial manakah yang menarik kereta paling bagus atau tidak?
Filo mengangkat kepalanya tinggi-tinggi di antara kawanan Filolial lainnya.
Ada Filolial yang melihatku juga... jangan perhatikan aku.




TL: Bajatsu

0 komentar:

Posting Komentar