Kamis, 03 November 2022

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 294. Kumpulkan - Satukan - Lemparkan

 Chapter 294. Kumpulkan - Satukan - Lemparkan



 
Kami melanjutkan leveling untuk gelombang. Aku meminta Pak Tua untuk membuatkan pedang baru untuk Raphtalia dan memesan cakar untuk Filo dari Paman Imiya. Dari semua yang terjadi di atas, kami bersemangat melanjutkan leveling kami.

Karena itu, level aku sudah naik sampai 105.
Level Raphtalia dan Filo dibekukan pada 100, jadi mereka cukup siap.
Sedangkan yang lain, sudah naik level cukup tinggi juga. Itu termasuk Ren, Motoyasu dan Itsuki juga.
Terutama para Pahlawan. Mereka semua berada di sekitar level 115. Kekuatan mereka juga cukup besar.
Ini mungkin ada hubungannya dengan senjata aneh itu, Rishia mampu menembus batas level dan naik ke level 105.

Lalu… masalahnya terletak pada Atla dan Fohl.
Biar aku jelaskan dulu apa yang mereka lakukan selama ini.
Setiap hari, Atla mencoba tidur di sisiku. Untuk melewati pertahanan ketat di rumahku, dia menyerang dari depan dan akhirnya bertarung setiap malam.

Setiap saat dia mencoba melakukan itu, Raphtalia, Fohl, ras Raph, atau Filolial mencoba menghentikan pergerakannya. Tapi tolong ingat ini.
Atla adalah seorang jenius.
Dengan mengalami sesuatu sekali, dia bisa beradaptasi 10 atau 20 kali lebih cepat dari orang normal.

“Sedikit lagi!”
“Sudah sama sini saja.”
“Aku menghalangimu itu sebab jam tidur Naofumi-san bisa terganggu...”

Aku mengerahkan kekuatan terbesar yang aku miliki di depan rumah. Para Hero, yaitu Itsuki dan Ren berdiri untuk menghadapinya. Mereka telah tumbuh kuat untuk berhasil menghalanginya.
Aku sebelumnya mendiskusikan mengenai ini dengan Ren dan Hero yang lain.

“Sejujurnya, di antara anak-anak di desa, yang paling berkembang adalah gadis bernama Atla.”
“Benar.”
“Begitu.”

Karena pertempuran Houou semakin dekat, aku meningkatkan jumlah waktu yang aku habiskan untuk latihan.
Tentu saja, Raphtalia, Filo, Fohl, dan Atla juga bertanding. Memang benar gerakan Atla menjadi sangat tajam.
Dia bahkan mempelajari gaya pertahananku, membantuku mempelajari cara penggunaan aliran Kii.
Nenek Tua Hengen Musou berkata teknik pertahanan Atla kurang mantap, jadi aku berlatih bersamanya mulai dari awal sampai akhir.

Ini hanya nama sementara, tapi kami membuat strategi [Kumpulkan] [Satukan] dan [Lemparkan].

Pertama adalah [Kumpulkan].
Ini adalah serangan berbasis sihir. Sebagai contohnya, kami akan menggunakan mantra sihir api yang digabungkan dengan aliran Kii agar bisa dikendalikan menuju lawan kami.
Sangat nyaman saat menghadapi sihir skala besar secara langsung.
Kurang lebih, jarak efektifnya tiga meter.
Tentu saja, bila pengendalian aliran Kii sudah bagus, maka jaraknya dan keefektifannya lebih tinggi.

Berikutnya adalah [Satukan].
Ini adalah teknik penggunaan aliran Kii agar bisa menciptakan dinding tak kasat mata untuk mengurung lawan.
Agar lebih mudah dipahami, cara kerjanya seperti Air Strike Shield.
Tidak hanya serangan fisik, tapi serangan sihir juga bisa ditahan.
Perbedaannya adalah jarak dan area yang ingin dilindungi bisa lebih luas daripada skill yang aku miliki.
Titik lemahnya adalah pertahanannya yang rendah, dan waktu efektifnya yang singkat.

Terakhir adalah [Lemparkan].
Ini adalah serangan balik. Penggunaannya yaitu mengendalikan serangan sihir dari musuh dengan menggunakan aliran Kii, lalu melemparkannya kembali pada lawan.
Dalam hal ini, tidak semua serangan sihir bisa dilempar balikkan, jadi tidak seberguna yang dipikirkan.
Ini prinsip yang berbeda dari menyerang balik dengan perisaiku.

Aku membuatnya agar Atla dapat menggunakan strategi ini.
Semua itu hanya kemampuan bertahanku, jadi Atla hanya menirunya saja.

“Sulit untuk membaca gerakannya, sebab dia cepat. Terlebih lagi, setiap kali aku mencoba untuk menyerangnya, dia segera menghindari seranganku, aku tidak bisa melukainya sedikitpun.” jelas Ren.
“Bukan hanya itu, serangan yang dia lancarkan adalah serangan pengabai pertahanan, cukup sulit untuk mengatasi itu.” tambah Itsuki.
“Aku yakin, kalian pasti sudah memikirkan cara untuk melawannya?” tanyaku.
“Tentu sudah. Tapi bila aku melawanya sendirian, maka aku harus mengerahkan semua kekuatanku, jika tidak maka akulah yang kalah.” jawab Ren.
“Sulit sekali untuk menghentikan pergerakannya bila tidak melukainya secara mendalam.” tambah Itsuki.

Bahkan seorang hero yang sudah terbilang memiliki level tinggi masih harus mengerahkan semua kekuatannya bila melawannya... dia ini sudah menjadi sekuat apa?
Kalau dipikir-pikir, para hero pasti menahan diri ketika berlatih dengan anak desa lain juga, aku kira itu yang membuat mereka kesulitan saat melawannya.

“Untungnya Fohl-kun bisa menghentikannya untuk saat ini, aku rasa kemampuannya sebagai ras Demi-Human Hakuko memang muncul.”

Itsuki menjelaskan itu dengan nada datar.
Mendengar penjelasanmu yang datar membuatku tidak yakin dengan kekuatan yang dimilikinya.
Tapi bila ternyata benar, maka Fohl benar-benar bertambah kuat sampai bisa menahan Atla.

“Ya, aku sendiri cukup kesulitan untuk mengejarnya. Dia sangat gesit.”

Mengenai level mereka, Fohl berada di level 110 sedangkan Atla memiliki level 103.
Sebesar apakah kekuatan yang dimiliki desaku saat ini?
Atla selalu menghadapi banyak lawan, jadi dia mendapatkan banyak pengalaman pertempuran yang tidak terkait dengan levelnya.
Pada siang hari, dia berlatih dengan jenius kuat lainnya seperti Filo dan Sadina. Dia terus meningkatkan dirinya.

“Apakah dia benar-benar sekuat itu?”

Ketika aku berlatih dengannya, aku terkena serangannya.
Mungkin saja Atla menahan diri ketika melawanku. Aku bahkan tidak merasa kesakitan.
Mungkinkah aku harus bilang padanya untuk tidak menahan diri?
Jika dia benar-benar tidak menahan diri, mungkin aku bisa saja babak belur.

“Karena Naofumi hanya bisa bertahan, sulit untuk menemukan peluang untuk menyerang, aku yakin. Kami juga harus mencampuradukkan serangan.”
“Ini pertama kalinya aku mendengarnya. Hanya menerima serangan saja sudah sulit, lho. Aku rasa kalian masih lebih baik dariku yang tidak bisa melakukan serangan.”
“Yah, aku tidak tahu harus bicara apa.”

Menjadi defensif adalah hal yang mudah... Mungkin ada orang yang berpikir seperti itu, tapi jelas melakukan itu bukanlah hal yang mudah.
Sebab mereka harus menangkap dan mengelak pukulan lawan untuk menghentikan mereka, dan juga berusaha menangkisnya. Ini tidak bisa dilakukan hanya dengan memegang perisai.

Terlebih lagi, gaya pertahanan buatan aku juga memungkinkan aku untuk mematahkan senjata lawan, sehingga membantu rekanku sendiri.
Ini tidak bekerja pada Senjata Legendaris, tentu saja.
Aku bisa melakukan Shirahatori, dan mengambil senjata dan panah dari udara.
Aku bisa serangan mengganggu sihir musuh, lalu yang melakukan sihir pendukung adalah tugasku juga.
Tunggu, hanya itu yang bisa kulakukan.
Ya mau bagaimana lagi, aku tidak bisa melancarkan serangan.

Bagaimanapun, aku sedang membahas Atla.
Saat berlatih denganku, dia berpura-pura sebelum akhirnya menambah kecepatannya dan menerobos pertahananku.
Aku bisa mengatasinya, tetapi aku tidak mengira dia secepat yang dikatakan mereka. Apakah dia benar-benar menahan diri ketika latihan denganku?

“Naofumi, kau memang hebat dalam mengatasi serangan. Mungkin saja kau berhasil menyamai kecepatan serangan dari Atla.”
“Aku rasa karena kami sering latihan.”
“Yah… Itu benar. Bagiku, rasnya itu memang terlahir untuk bertarung.”
“Kau yakin? Bila dia latihan dengan Filo atau ras Raph, dia tidak terlihat begitu menonjol.”

Apabila membandingkan kecepatannya, maka Filo tak tertandingi.
Serangannya sangat cepat dan berat.
Dia juga bisa mempercepat dirinya lagi saat menggunakan sihir, jadi dia lebih merepotkan daripada Atla.
Ras Raph tidak secepat Filolial, tapi mereka bisa menggunakan sihir ilusi seperti Raphtalia. Jika kau melupakan itu, maka mereka dapat memperlihatkan ilusi yang mana sulit untuk diatasi.
Bukan hanya itu, jumlah mereka juga sangat banyak....

“Filo-chan sangat besar, jadi lebih mudah untuk dikenai serangan. Tapi tubuh kecil dan ketangkasan Atla membuatnya sangat sulit untuk mendapatkan serangan kami.”
“Ya.”

Ukurannya, kan?
Meskipun levelnya meningkat menjadi 103, dia belum tumbuh sama sekali.
Aku tidak tahu alasannya, tapi mungkin ada hubungannya dengan penyakit masa lalunya.
Pernyataan yang bagus, berpacu pada ukuran musuh...

Setelah mereka sebut itu, Filo memang besar.
Saat mencoba mengelak, ukurannya adalah kerugian.
Tapi, ukuran kecil dari Atla merepotkan juga.

Ancamannya dari berbagai kategori.

“Fuee… Atla-chan semakin kuat dari hari ke hari. Ini benar-benar meresahkan.”
“Begitu… Bagaimana perkembangan Raphtalia?”
“Ya, dia secara bertahap menjadi lebih kuat juga. Gerakannya semakin tajam dan akurat.”

Hmm.

“Jika kita sudah memiliki kekuatan dari Fohl dan Atla, aku rasa melawan Houou akan mudah?”
“Tidak, sepertinya Atla tidak akan ikut melawan Houou.”
“Mengapa?” Ren bertanya dengan ekspresi bingung.
“Aku berjanji sesuatu pada Fohl, aku tidak akan mengikutsertakan Atla dalam melawan Houou. Itu sebabnya aku menerima anak-anak desa yang ingin ikut, tetapi Atla tidak akan disertakan.”

Aku pikir itu pada saat yang sama aku mengucapkan kata-kata itu.
Di belakangku, aku mendengar suara sesuatu menghantam tanah.
Ketika aku berbalik, aku melihat karung di lantai dan Atla menatap ke arah kami.
Waktunya buruk.
Tunggu, bukankah kemungkinan aku terjadi pada situasi klise ini terlalu tinggi?

“Ada apa, Atla?”
“Tuan Naofumi...  kau tidak akan mengerahkan aku ke dalam pertempuran?”
“Ya, kemungkinan besar. Aku sudah membuat janji dengan kakakmu.”
“Tuan Naofumi! Aku sudah menyatakan diriku menjadi perisaimu. Maka aku harus berada di sisimu dalam pertempuran!”
“Terserah perkataanmu, tapi aku sudah berjanji untuk tidak membawamu. Aku selalu berpegang teguh untuk menempati janji yang aku buat, meski sampai merenggut nyawaku. Sebab janji itu harus dipenuhi.”
“Onii-sama ...”

Atla dengan goyah berjalan pergi. Dia tampak cemas saat dia meningkatkan kecepatannya.

“Aku khawatir tentang Fohl-kun, jadi aku akan pergi memeriksanya.”
“Aku juga.”
“Aku juga.”
“Fuee ... Aku juga khawatir ...”

Hmmmmmmm… Kepercayaan yang ditempatkan pada Atla tampaknya rendah.
Untuk hal pertama yang semua orang anggap sebagai dia yang menyerang Fohl, seberapa tergesa-gesa orang-orang ini?
Tidak peduli bagaimana aku melihatnya, sepertinya tidak seperti itu.

“Fohl sedang mencari bahan untuk membuat aksesori untuk Atla, bukan?”

Setiap orang memiliki waktu istirahat secara bergiliran, Fohl menggunakan waktunya untuk mengambil bahan itu.
Aku tidak akan berbicara tentang apa yang dia lakukan pada liburannya.
Dia tampaknya telah memesan dari Paman Imiya, jadi dia meninggalkan Atla di tangan Raphtalia dan pergi.
Dia mungkin akan kembali besok, jadi dia aman untuk hari ini.

“Benar juga ya perkataanmu.”
“Ya.”
“Tapi besok, aku merasa sesuatu akan terjadi.”

Ini adalah jalan yang akhirnya harus kami lewati.
Nah, akankah Fohl dapat menghentikan Atla?

Aku harus mulai mempersiapkan diri melawan Houou.
Sejauh ini, persiapannya lancar.
Para Hero telah cukup pulih dari kutukan mereka.
Selain masalah kepribadiannya, kutukan Itsuki bukanlah halangan lagi. Levelnya bahkan pulih.
Dari kunjungan aku ke pemandian air panas setiap hari, aku telah sepenuhnya pulih dari kutukan Wrath Shield. Kutukan dari saat aku menjadi tidak waras telah menghilang.
Satu-satunya efek yang tersisa adalah pengalaman aku tersedot secara berkala, dan setiap kali aku meracik obat, kualitas produk turun drastis.

Level orang-orang di desa yang secara sukarela bertarung dalam gelombang juga cukup tinggi, dan monsternya cukup termotivasi.
Aku merasa ingin memuji diri sendiri karena telah membesarkan mereka sampai sekarang.
Ngomong-ngomong, selain Raphtalia, yang mewakili suara para budak adalah Kiel.
Dia tidak memiliki posisi yang tepat untuk menghentikan tindakan seseorang, tapi dia cukup kuat dalam pertempuran.
Namun, dia terus-menerus terikat pada Pohon Krepnya.
Ketika aku bertanya apakah dia akan berpartisipasi dalam gelombang, dia dipenuhi dengan semangat untuk ikut.




TL: Bajatsu

0 komentar:

Posting Komentar