Jumat, 25 Mei 2018

Death March kara Hajimaru Isekai Kyousoukyoku Bahasa Indonesia : Chapter 2-7 Demon Kembali

Chapter 2-7. Demon Kembali



Disini Satou. “Aku harus memperhatikan lengannya”, bahkan setelah aku bergumam seperti itu, aku benar-benar melupakannya.
Bagaimanapun, itu hanyalah sebuah lengan. Ayo hancurkan dan selesaikan semuanya.


“Apa-apaan lengan itu?!”

Pendeta gemuk yang organ dalamnya robek terkena cakar yang tajam mati seketika. Dan, Uusu yang menggunakan cakar beracun itu terlihat tidak paham dengan apa yang sedang terjadi.

“T-Tangan itu!”
“Tangan yang kemarin kan ?”

Zena-san mengangguk

“Apa kau mengetahui sesuatu ?”
“Itu adalah lengan demon yang memiliki rank tertinggi yang menyerang kastil kerajaan kemarin”

Dengan hormat zena-san menjawab pertanyaan pendeta paruh baya yang tampan itu.

… situasi apa ini
Uusu tidak terlihat seperti demon pada awalnya
Lalu, mungkin dia memiliki demonic parasite, walaupun begitu aku tidak tahu mengapa dan bagaimana itu terjadi.
<EDITOR: Demonic Parasite = dirasuki demon>

Ayo cek informasi tentang Uusu sekali lagi.
… nah, [Abnormal Status: Demonic Possession]. Aku harap aku melihatnya lebih awal!

Meskipun aku memiliki cheat, jika aku tidak menggunakannya dengan benar maka akan percuma… aku harus mengingat itu.
Masalahnya sekarang, bagaimana cara untuk mengalahkannya.

“jika aku menariknya dengan paksa, kemungkinan orang itu akan mati, apa yang harus kita lakukan ?”
“kita tidak memiliki waktu lagi, cepat panggil bala bantuan sekarang !”
“aku akan mencoba untuk menjaganya ! ■■■■ ■■■■■ ■■ ■■■■■■...”

Rapal dari pendeta terlalu panjang.

“Zena-san, tolong hubungi bala bantuan, mungkin akan lebih cepat jika menghubungi pusat dengan wind magic.”

Untuk sekarang, biarkan Zena-san pada tempat yang aman.
Dengan sedikit ragu, lalu Zena-san berlari sambil berteriak “aku akan kembali secepatnya”

Cakar beracun itu ingin menyerang kearah sini, namun tidak sampai karena Uusu tidak berdiri.

Lengan itu mulai menyebar kesekitar dada Uusu.
Pada awalnya, lengan itu memiliki panjang sekitar 1 meter, namun itu bertambah sedikit demi sedikit.

Apakah tumbuh ?

Sebuah batu dilempar dari kerumunan orang dan mengenai kepala Uusu. itu mengeluarkan suara yang lumayan. Sekarang, sebuah panah melesat dari belakang, dan menusuk leher Uusu. saat aku tercengang, tiga panah lainnya mengenainya secara berurutan.
Ketika aku melihat kebelakang, 2 pemburu muncul dari dalam bayangan.

“… kita membunuh mangsa ketika kita diberi kesempatan untuk melakukannya”

Sejak kapan kalian disini.

Bagaimanapun, ini adalah dunia dimana hidup itu murah. Untuk saat ini, kita selamat tanpa campur tanganku. Aku mungkin menjadi sibodoh yang menyukai perdamaian.

Uusu yang seharusnya sudah mati, berdiri dengan postur yang tegak dan tanpa adanya sendi yang bengkok, terlihat seperti Kyonshii (Vampir Cina). Dari tubuhnya, terlihat cahaya hitam.

“Dasar bodoh, menghancurkan otak dari orang ini. Terimakasih.”

… Demon-kun, aku lebih suka ketika kau tidak berbicara.

"....■■■■ ■■■■■ <<Cirlce of Anti-Evil>>!"
“Lancang sekali. Aku tertawa.”

Demon terlihat tidak tertarik, pendeta paruh baya yang tampan merapalkan sihir yang menyegel tangan demon dengan cahaya berbentuk persegi.

Meskipun begitu demon tertawa. Sihir pertahanan persegi.

“Gunununu. Ini bukanlah sihir yang bisa digunakan oleh manusia! Aku salah perhitungan”

Pendeta paruh baya yang tampan mulai merapalkan sihir yang lain.
Para pemburu mundur, mengetahui bahwa dia bukanlah lawan yang dapat dikalahkan hanya dengan panah.

Orang yang masih tersisa di area ini hanya ada aku, pendeta paruh baya yang tampan, dan tiga gadis ras beast.
Mungkin karena penasaran, beberapa orang mengintip dari bayang-bayang atap disekitar area.

Semua pasti dapat berlari dengan cepat ~
Ketiga gadis ras beast dirantai ke sebuah tiang di area ini. Sehingga mereka tidak bisa lari.

Untuk sekarang, mari keluarkan para gadis ras beast dari daerah yang berbahaya. Aku seharusnya tidak melupakan kenapa aku mendapatkan masalah dengam pendeta gemuk ini.

Karena merusak rantai akan sangat menyolok, jadi aku menarik tiangnya saja. Karena terlihat tidak terlalu menggunakan banyak kekuatan, walaupun seseorang melihatnya mereka akan berpikir kalau tanahnya gembur.

“Disini bahaya, cepat pergi. Saat aku melepas tiang ini, pergilah ke belakang bangunan yang kokoh bersamaan.”
“Tidak bisa, nyesu”
<TLN : Nyaa + Desu>

Gadis kucing dengan malu berbicara sambil sesekali terbata-bata dengan kata-katanya. Kemungkinan Uusu memerintahkan mereka “Jangan bergerak dari tempat ini”, dan jika mereka melanggarnya kalung mereka akan membunuh mereka…. Ini masalah.

Aku tidak bisa menunggu tentara hingga datang ke sini. Potensi perang mereka telah jatuh kemarin, dan tidak ada tempat yang cukup untuk membawa meriam kesini. Disini juga tidak ada ruang untuk pasukan kuda. Jumlah pernyihir juga telah menurun dengan cepat.
Kalau seperti ini, jika aku hanya bermain-main maka korban akan bertambah. Aku tidak ingin Zena-san dan ketiga gadis ras beast mati disini.

Saatnya menyamar menjadi pahlawan bertopeng, dan mengalahkan demon ketika pendeta paruh baya yang tampan merapalkan sihir sucinya.

Aku berubah (lol) sebelum demon melakukan sesuatu yang merepotkan.

“Kau bajingan. Kau berani menghiraukanku, aku marah!”

Aku menghadapi demon lengan. Indikasi dari AR berganti dari Uusu ke ras Demon. Di kotak namanya, terdapat baris simbol fonetis menggantikan huruf biasa.
<TLN : symbol fonetis adalah huruf yang menyatakan bagaimana suatu kata berbunyi, biasanya terdapat pada kamus>
Apakah Uusu sudah benar- benar ditelan?
Cek AR sembari melihat ke arah demon, status para gadis beastkin juga telah berubah menjadi [master : none].

“Kau bajingan, Siapa kau ? aku merasa tidak nyaman.”

“Untuk memastikan, kau bukan Uusu melainkan Demon bukan ?”

“Tu-tunggu! Aku Uusu ! tolong lepaskan tangan ini, aku tidak mau mati. Kumohon tolong !!”

Huh ? apa kesadarannya masih ada ?
Ketika aku berpikir, demon lengan [launches] tiga paku beracun.

“Mufufufu ~. Manusia selalu berekasi seperti ini ~ aku bergetar.”

Aku menghalau paku beracun dengan papan pada waktu yang tepat. Warna papan berubah lalu hancur seketika.

“Unununu, kau menghalaunya, aku heran!”

Aku mengambil batu suci dari tanah. Apa aku harus melemahkannya menggunakan ini ?

Rahang pria itu mulai berubah menjadi seperti serigala.
Sebelum perubahannya selesai, aku melempar batu suci kearahnya tapi itu di halau dengan cakar beracun.

“Fushurururu~. Sekarang jauh lebih mudah untuk bicara. Aku gembira”

Hmm, rasanya menyakitkan mendengarkan kau bicara.

"■■■ <<Sacred Javelin>>."

Tombak cahaya terbentuk dari angin tipis oleh pendeta paruh baya yang tampan.

“Aku mengejek.”

Demon lengan meraung, dinding kegelapan meletus dan mengalihkan arah tombak cahaya.
Seperti yang kuduga, dia tidak hanya menjadi lebih mudah dalam bicara namun juga bisa menggunakan sihir.

“Semuanya, cepat pergi dari area ini sekarang ! serangan sihir datang !!!”

Dengan putus asa aku menaikan suaraku untuk memberi tahu semua orang yang mengintip area.

>[Loudspeaker Skill Acquired]

“Semua kepanikan, ketakutan, kegelisahan, prasangka, kesombongan dari awal benar-benar luar biasa ! aku puas.”

Aku akan baik-baik saja, tapi jika seperti ini, gadis beastkin akan mati jika ditinggal.
Raungan besar spesial keluar dari demon lengan.

“Baiklah, ayo ubah tempat ini menjadi sarang moi. Kau senang ? aku melayani !”

Haruskah aku membawa gadis beastkin dibahuku dan lari ? Tidak ada gunanya, itu akan menarik perhatian.
Karena memikirkan kekhawatiran yang tidak perlu, situasi berubah dengan sangat cepat.

Tanah dibawah melengkung seperti efek dari film showa. Meskipun tanahnya keras, tanahnya memancarkan cahaya ungu yang gelap, melengkung, memutar, memanjang… dan cahaya [Kegelapan]


Ketika cahayanya telah menghilang, aku telah berada di tempat yang seperti gua. Selain tanah yang tidak berubah, semuanya telihat seperti batu. Pada jarak sekitar 10 m, aku melihat satu pintu keluar pada dinding.
Entah bagaimana aku dapat melihat, terimakasih kepada cahaya ungu yang berasal dari tanah.

Orang yang ada disini termasuk aku, gadis anjing dan kucing yang masih terantai yang aku bawa ditanganku dan gadis kadal yang berada dibahuku.

Pendeta paruh baya yang tampan dan demon lengan yang tadi berada didekatku, tidak ada di sini.

“Selamat datang di labirin moi. Ini masih belum memiliki nama, dan para monster sedang dibuat. Kau dapat berterimakasih kepada moi. Aku rajin!”

Suara demon lengan muncul entah dari mana. Sepertinya bukan telepati. Gadis anjing menunjuk ke sudut langit langit. Sepertinya suara itu datang dari ventilasi udara disana.

“Demi kebangkitan moi yang sempurna, pengalaman menakutkan pada hatimu. Saling membunuh! Rebut semuanya. Aku anjurkan !”

Setelah menjedanya sebentar, demon lengan melanjutkannya.

“Jiwa mereka yang mengundurkan diri tipis, aku benci”

“Karena setiap ruang terhubung dengan pintu keluar dan ruangan moi. Aku adil”

“Aku mengharapkan keputusasaan muncul setelah harapan. Berjuang, makanan ! Aku anjurkan !”

… aku paham.
Ini seperti event memaksa [Escape from the Labyrinth Mission] dalam video game. Parah!
Perasaan semacam itu.
Phew.
<EDITOR: Escape from the Labyrinth Mission = misi melarikan diri dari labirin>

>Title[Labyrinth Explorer] Acquired

TL: LoliLover
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar