Minggu, 27 Mei 2018

Death March kara Hajimaru Isekai Kyousoukyoku Bahasa Indonesia : Chapter 3-2 Master dari Para Gadis Beastkin

Chapter 3-2. Master dari Para Gadis Beastkin


Satou disini. Meskipun perbudakan adalah hal biasa disini, tetapi aku masih belum terbiasa, satou.

Akan sulit untuk menyebarkan hak asasi manusia yang mendasar di dunia ini.

Aku tidak punya niat untuk melakukannya juga...


Setelah beberapa pertanyaan dan jawaban, akhirnya kita dibebaskan.
Petugas onee-san mengembalikan barang bawaan kita yang sebelumnya diberikan.

“Semua barang disini boleh dibawa kembali. Namun, magic corenya akan dibeli oleh earl.”

Bisakah aku menolaknya? Aku mencoba bertanya, tetapi dia menjawab dengan [No] dan senyuman.

“Karena kami tidak bisa sepenuhnya memastikan keamanan daging monster ini, kami akan menyita itu. Dan karena tombak ini terbuat dari bagian monster, kita tidak bisa membiarkanmu membawanya di kota.”

Liza bereaksi berlebihan setelah mendengar hal itu dan berbalik ke sini. L,liza yang selalu terlihat tenang, marah?
Karena dia sepertinya sangat menyukainya, mari bernegosiasi untuk tombak itu.

“Karena tombak itu kuat, tidak bisakah kau meminta seseorang untuk memeriksanya dengan skill appraisal? Tentu saja, aku akan menanggung biaya untuk prosedurnya, tapi bisakah kau mengembalikannya ketika sudah selesai?”

Liza, kau menakutkan. Mengerikan. Lihatlah, bahkan senyum onee-san menjadi kaku.

“A, aku mengerti. Aku akan mengaturnya. Tanda terimanya akan segera kubuat dan akan siap diambil besok siang, tolong bawa tanda terima sementara ini ke pos militer.”

“Ya, aku mengandalkanmu.”

Oh iya, mari tanyakan tentang perlakuan untuk para gadis beastkin.

“Um, kalau boleh aku punya sedikit pertanyaan...”

Ini tentang gadis-gadis beastkin.

“...Aku mengerti, master budak itu sudah mati jadi kau merawat mereka, dan membawa mereka keluar dari labirin kan?”

“Ya, itu benar.”

Liza juga mengangguk. Pochi dan Tama bersandar di kaki Liza dengan lesu ...Bosan, kah?

“Kalau memang seperti itu, maka budak demi-human ini milikmu.”

Jadi seperti itu? Aku berpikir unutk membeli dan melepaskan mereka jika mereka dibawa ke pedagang budak.

“Jika master budak mati dalam sebuah labirin, kecuali dibunuh, siapa pun yang menemukan mereka akan mengambil hak kepemilikannya, seperti barang yang hilang. Oleh karena itu, secara adat dan hukum, kau adalah master dari budak-budak ini.”

Onee-san menulis sesuatu di sertifikat dan memberikannya padaku.

“Ini adalah sertifikat sebagai bukti bahwa kau adalah master dari budak-budak ini. Karena hanya berlaku di dalam kota, lebih baik untuk membuat kontrak resmi pada para pedagang budak di alun-alun istana sesegera mungkin. Ini tidak cukup sebagai tanda terima kasih untuk jumlah magic core yang kami terima, tetapi tidak ada biaya untuk itu.”

Aku menerima sertifikat itu dan berterimakasih kepadanya, dan bersama para gadis beastkin, kita keluar dari tenda. 
Oh iya, karena magic core digunakan sebagai bahan penghalang isolasi labirin, kita berkewajiban untuk menjualnya.


Di luar, Zena-san dan ketiga gadis berisik dari belakang sedang berdiskusi tentang sesuatu.
Akan buruk jika mengganggu pekerjaan mereka, tetapi bagi mereka hanya mengangguk setelah kusapa terasa agak dingin...
Sambil memikirkan apa yang terjadi, Lilio menyeringai dan menyodok Zena-san sambil tertawa, lalu dia menunjukku.
“Semoga berhasil~”, Saat menerima dukungan dari Lilio, Zena-san datang ke sini.

“Satou-san, sepertinya prosedurnya sudah selesai. Apakah kau akan kembali kepenginapan setelah ini?”

“Ya, aku juga ingin para budak beastkin beristirahat di penginapan.”

“Kau benar-benar baik. Padahal, kurasa kandang kuda pun lebih nyaman daripada lantai labirin.”

...Huh?Ada beberapa kata yang aneh tercampur.

“Tidak, aku tidak akan membiarkan rekanku yang sudah berjuang bersama tidur di kandang kuda. Aku bermaksud untuk memesan kamar di penginapan untuk mereka.”

“Umm, Satou-san. Tidak ada penginapan yang akan memperbolehkan demi-human untuk menginap di wilayah ini, kau tahu. Jika masternya tinggal di penginapan maka budak akan tinggal di kandang kuda...”

“Apa kau serius? Aku pikir itu hanya ketidaksukaan saja, jadi mereka akan memperbolehkannya jika aku membayar lebih.
Karena Zena-san terlihat sangat menyesal, sepertinya itu bukan lelucon.

“Zena-san, kau tidak harus memasang wajah itu. Berkat kau, aku tidak akan mempermasalahkannya di penginapan.”

Dia masih terlihat menyesal, tetapi aku terus mengatakan jangan khawatir tentang itu.
Karena Zena-san dan kelompoknya akan mengawasi disini sampai tengah malam, aku berterimakasih kepada mereka karena telah mengajari aku dan keluar dari sini.


Meski begitu, jika aku tidak mendapatkan informasi dari Zena-san sebelumnya, dan diberitahu untuk menempatkan gadis-gadis beastkin di kandang, aku mungkin akan keluar dari Gate Inn.

Haruskah aku membeli rumah? Atau apa aku harus keluar dari wilayah earl?
Ini berbeda dari pertama kali aku tiba disini,  Aku bertemu Zena-san dan banyak kenalan di kota ini jadi aku mulai terikat dengannya. Meskipun aku tidak berniat untuk tinggal selamanya...

Dalam perjalanan kembali, mari kita pergi ke serikat pekerja dan bertanya pada Nadi-san apakah dia bisa mengatur tentang pembelian rumah.

“Master, aku lancang mengatakan ini, tetapi kami puas hanya tidur di kandang kuda. Karena kami sebelumnya tidur di tanah beratap.”

“Itu... bahkan untuk budak, sangat keterlaluan.”

“Maafkan saya.”

Kenapa Liza meminta maaf? Aku ingin mendengar alasannya.

“Bukan itu, aku tidak ingin master membuat wajah itu... Aku ingin masterku tidak khawatir meskipun kita tidur di kandang, tetapi kata-kataku tidak mencukupi...”

“Jadi begitu, kau menghawatirkanku. Terimakasih.”

Pochi dan Tama yang bergandengan tangan denganku menarik lenganku. Aku melihat apa yang mereka tunjuk, seorang gadis yang mengenakan pakaian one-piece tampaknya ingin berbicara. Dia memegang tongkat pendek di tangannya. Seorang spell-user huh?

“Ada yang bisa kubantu?”

“Ya, bagaimana kalau kalau beberapa junction magic?”

Apakah mirip dengan junction healer di MMO?

“Untuk mengobati luka bisa?”

“Mengobati secara penuh tidak mungkin~ Bagaimana dengan hemostatis dan pembersihan? Ini menyegarkan, dan jika kau tidak membersihkan lukanya makan daging akan membusuk tahu~? Ah, dan jika kau lelah, maka aku juga bisa menggunakan magic penyegaran, meskipun agak mahal~?”

“Berapa harga hemostatis dan pembersihannya?”

“[Soft Wash] dan [Dry] satu setnya seharga 12 koin tembaga. Untuk [Bandage] satunya 3 koin tembaga.”

Fumu, aku rasa tidak perlu untuk hemostatisnya. Karena semua lukanya sudah diobati dengan salep.

“Kalau begitu, tolong 4 set Soft Wash dan Dry.”
“Eh, budak demi-humannya juga?”

Gadis spell-user ini terkejut dengan mata yang terbuka lebar.
Dia menghitung dengan jarinya sambil termenung menatapnya.

“Err~ 40 koin tembaga dan 3?”

“Jadinya 48 koin tembaga.”

Meskipun kau bisa menggunakan magic, tidak bisakah kau melakukan perhitungan matematika sederhana? Karena sepertinya aku harus membayarnya dimuka, aku memberikan 3 koin perak. 
Gadis spell-user mulai menghitung dengan menulis di tanah... Apa kau serius?

“Satu koin perak sama dengan 20 koin tembaga.”
“U~, Aku tau itu, aku benar-benar menghitung sekarang karena aku tau!”

Gadis itu dengan marah menghitung sambil satu tangan diatas kepalanya. Setelah beberapa saat, dia akhirnya menyelesaikan perhitungannya, dan mengembalikan 12 koin tembaga.

“Terimakasih sudah menunggu~ Kalau begitu, ayo cepat mulai! Untuk membuat anak-anak tetap berdiri, tolong pegang pundak mereka dengan baik, oke.”

Aku penasaran apakah itu panduan untuk hal ini, bahkan dengan demi-human, dia berhati-hati untuk bersikap sopan.

Pochi dan Tama yang terkejut dengan Soft Wash mencoba kabur tetapi aku menangkap mereka agar tidak bergerak.

Ketika magic Dry dimulai, Pochi tampaknya merasa senang, menikmati sensasi mengering. Sebaliknya, Tama terlihat lebih tidak senang dari waktu basah dan mencoba untuk menjauh dari Liza yang memegang bahunya.

“Terimakasih, aku merasa benar-benar segar sekarang. Apa kau selalu berkeliling disekitar sini?”

“Hari ini ada banyak orang yang terlihat seperti telah bermain-main lumpur jadi aku pergi untuk mendapatkan uang tambahan. Tapi aku biasanya berkeliling ke rumah-rumah bordil. Penghasilannya bagus karena banyak orang disana yang ingin disegarkan.”

Aku mengerti, itu memang benar. Dia pintar.
Setelah kukatakan bahwa kami adalah kelompok terakhir dari orang-orang yang bermain lumpur, gadis itu kembali ke rute biasanya.


Hari akan segera gelap, aku kira tidak apa-apa untuk membuat kontrak perbudakan resmi besok.

Sambil memikirkan itu, aku membeli 4 porsi daging tusuk yang tampak lezat.
Apakah itu daging kambing? Dagingnya berasa agak aneh tetapi bubuk hijau rasanya seperti merica, merangsang selera makanku.
Gadis-gadis beastkin makan dengan lahap, mengeluarkan efek suara ‘hagu hagu’.
Kalau dipikir-pikir, daging katak panggang waktu itu juga luar biasa~
Bahkan Liza yang biasa tenang, menjadi ganas ketika daging datang. Melihatnya mencicipi daging adalah pemandangan bagi mataku. Sifat malunya ketika dia menyadari bahwa dia sedang diamati juga bagus.

Ketika hari mulai gelap, lampu dijalan utama diterangi oleh spell-user yang memegang tongkat pendek. Apakah itu hanya imajinasiku atau memang ada banyak orang.

Karena aku tidak suka berteriak ketika seseorang pemabuk mencoba menyentuh Liza dan Pochi, aku membeli tiga mantel untuk mereka. Anehnya, Tama dengan lihai berjalan tanpa bisa disentuh oleh siapapun.

Kami melalui hiruk pikuk dan menemukan bahwa panggung telah dipasang di alun-alun. Berbagai kandang tersebar di sekitar alun-alun disamping panggung, beberapa pedagang memberikan penawarannya disana-sini.

...Oh iya, sejak kemarin, pelelangan budak sudah dimulai.

TL: Isekai-Chan
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar