Selasa, 29 Mei 2018

Death March kara Hajimaru Isekai Kyousoukyoku Bahasa Indonesia : Chapter 3-6 Hero dan Gadis Tabu

Chapter 3-6. Hero dan Gadis Tabu


Satou disini. Hero sudah cukup hanya untuk di game, Satou berpikir seperti itu.

Berapa banyak game di luar sana dengan hero di dalamnya...

◇ 

“Begitu, jadi yang kedua adalah hero dari Saga Empire.”

Aku benar-benar tidak ingin terlibat dengannya. Jika aku sembarangan, aku bisa terjerat dalam pemusnahan demon lord.

“Ya, dengan wajah yang tidak terlihat seperti berusia 18 tahun, meskipun dia tampan, dan dengan rambut mencuat di tubuh macho-nya.”
“Tidak, aku tidak peduli dengan penampilannya, bagaimana kepribadiannya?”
“Dia lelaki mesum (lolicon). Ketika kami pertama kali bertemu, [YES! Lolita, NO!, Touch.] , Dia dengan keras mengucapkan itu, kemudian dipukuli oleh pendamping perempuannya.”

Arisa berkata dengan mata yang putih.

“Bukankah dia sama denganmu (shota)?”
“Aku dulu seperti itu, tetapi sekarang berbeda! Aku akan mengatakan sekuat tenagaku jika aku mencintai pria sekarang!”

Tolong jauhkan aku dari kata itu.

“...Atau lebih tepatnya, karena kau suka anak laki-laki (shota), bukankah usia 15 tahun di luar ruang lingkup?”
<TLN: ruang lingkup shota maksudnya>
“Ara! Itu tidak benar! Maksudku kau masih belum memiliki apple adam, dagumu juga masih mulus bahkan sekarang suaramu tidak menjadi aneh kan? Dan aku baru saja melihatnya, kakimu belum tumbuh rambut, itu benar-benar lembut kan!!!”

Arisa menendang bed cover, dan berdiri sambil berteriak.
Aku bisa melihat berbagai hal, jadi tolong berhenti melakukan sikap itu saat telanjang. Atau lebih tepatnya, pakailah pakaianmu.

“Oke, aku mengerti antusiasmu, tetapi pakailah sesuatu sebelum aku memerintahkannya.”
“Ya, ya aku tahu.”

Dia terlalu bersemangat sampai terengah-engah ketika dia menjawab sambil mengenakan pakaian. Dan ketika kau duduk kembali, jangan lakukan itu dipangkuanku.
...Aku merasa kesucianku dalam bahaya.

“Ceritanya melenceng jauh, aku tidak tertarik dengan keinginannya tapi kepribadiannya.”
“Benar! Dia adalah orang bodoh yang berpikiran lurus, kurasa? Jika orang-orang berkata [Itu Jahat], dia akan langsung menghadapinya tanpa ragu-ragu, tipe seperti itu. Awalnya ada seorang gadis berkacamata yang mengenakan seragam petugas disekelilingnya, tetapi karena petugas itu dibutuhkan dalam birokrasi dengan yang mulia, aku tidak berpikir dia akan berpartisipasi dalam perang.”

Tipe orang yang tidak baik untuk dilawan.
Aku punya teman seperti itu juga, tipe seperti itu akan menyeretmu ke dalam masalah mereka tanpa menghiraukan keadaanmu. Kupikir diriku selalu terlibat.

“Karena dia seorang hero, dia pasti kuat bukan?”
“Sepertinya begitu~ Aku tidak melihatnya bertarung, tetapi sepertinya dia sudah level 50 ketika di summon.”
“Apa kau tidak memeriksa skillnya ketika bertemu?”
“Tentu saja. Levelnya 61 dengan skill poin kebanyakan pada skill berpedang, tombak dan banyak skill lainnya. Jika kau tertarik, aku bisa menulis yang kuingat untukmu.”
“Ah, aku mengandalkanmu.”

Aku akan membeli kertas dan pena ketika pagi tiba.

“Namun, aku tidak tahu tentang unique skillnya, oke?”
“Kau tidak bisa melihatnya bahkan dengan Status Check?”
“Yep, aku tidak bisa. Itu sepertinya kemampuan armor suci yang dia dapat dari Saga Empire, aku tidak mengerti mengapa dia tidak menyembunyikan skillnya juga.”

Memang. Apakah ini masalah biaya, atau apakah disengata untuk membuat lawannya membiarkan penjagaan mereka turun? 
Aku kira alasannya tidak penting untuk saat ini.

“Tetapi orang itu sendiri memberiku petunjuk. Kau mau mendengarnya?”
“Ya, tentu.”
“[Unique Skillku berkontradiksi] katanya.”

Hanya seperti itu, itu masih samar-samar~ kata Arisa sambil tertawa.
Jika dia seperti Han Feizi maka itu baik-baik saja, tetapi jika ide kita tidak bisa sama maka kemampuannya bisa menjadi masalah.

Baiklah, jika kita masuk ke situasi untuk bertarung, ayo kita lari dengan sekuat tenaga!

◇ 

Aku dirugikan dalam perang dipangkuanku. 
Karena dia terlihat seperti anak-anak, sulit untuk memukulnya. Meski jika dia melompat padaku, aku berniat unutk menangkap dan melemparnya...

Arisa berpura-pura mengantuk dan bersandar padaku.

“Boy, apa hal yang kau ingin dengar sudah cukup?”
“Kau menghancurkan karaktermu, tahu?”

Arisa mengusap daguku dengan jarinya.

“Onii-chan, aku ngantuk. Maukah kau memelukku dengan erat sampai pagi?”
“Liciknya!”

Aku mengangkatnya dari pangkuanku dan menggulingkannya disebelah Lulu.

“Aku lupa, sejak kapan kau mengetahui identitasku?”
“Kalau aku harus jujur, itu dari awal.”

Aku terkejut. Kupikir aku telah melakukannya dengan baik.

“Karena kau memiliki wajah orang Jepang, aku punya firasat dari awal.”
“Bukankah bukti itu terlalu lemah?”

“Yang kedua adalah [Itadakimasu]. Tidak ada ucapan seperti itu di dunia ini.”
<TLN: Itadakimasu = terimakasih atas makanannya>

Arisa mengangkat dua jari saat berbicara.

“Yang ketiga [Protein]. Nutrisi hanya muncul di beberapa buku sejak era Yamato-san, kebanyakan orang tidak mengetahuinya. Selain itu, aku mengatakan [Protein] dalam bahasa jepang, tetapi kau mengabaikannya bukan?”

Aku ceroboh...

“Dan yang keempat.”
“Masih ada lagi ?!”
“Ini yang terakhir. Ketika aku mengungkapkan bahwa diriku adalah orang jepang, bukankah kau terlihat kesal? Kau seharusnya memasang poker face dan bertanya balik, apa itu orang jepang? sebagai gantinya.”

Jadi aku benar-benar terjebak dalam gertakannya...

“Maaf, sebenarnya masih ada satu lagi.”

Dia menunjuk ke celana pendekku, “Sebuah celana terbuat dari bahan sintetis dengan label loundry yang masih menempel, tidak ada hal seperti itu di dunia ini”, dan dia tertawa.


“Selanjutnya, beri tahu isi item boxmu. Akan buruk jika aku terbunuh ketika aku tertidur jika kau mengambil racun atau pisau dari situ.”

Aku tidak lupa untuk memeriksa situasi yang berpotensi berbahaya.

“Umm~ Ada 5 magic book tentang [Mind Magic].”

Dia menumpuknya diatas tempat tidur.

“Jika kau menjual buku-buku ini, bukankah cukup untuk membeli dirimu sendiri?”

“Barang-barang budak, jika diambil, itu adalah akhirnya. Selain itu, jika mereka tahu bahwa buku itu tentang magic mind yang dibenci, aku tidak tahu apa yang akan mereka lakukan...”

“Bukankah lebih baik belajar sihir lain?”

“Hanya ini yang ada. Jika ada sihir yang ingin kupelajari, aku harus mempelajarinya sendiri.”

Aku tahu hal itu dengan baik.

“Yang tersisa hanya kendi air yang tadi, dan berbagai pakaian, apakah aku harus mengeluarkannya juga?”

“Ah, keluarkan saja. Untuk kendi airnya tidak usah.”

Aku pusing setelah melihat baju yang diambil Arisa. Yukata, Sailor, dan pakaian Maid yang belum selesai... Sepertinya semua itu buatan tangan. Dia tidak memiliki skill menjahit tetapi itu keahliannya sebelum bereinkarnasi.

Aku mencatat hanya untuk judul magic booknya, dan membiarkan semuanya disimpan kembali di item box.

“Kau tidak akan mengambilnya?”
“Aku ingin membaca magic booknya lain kali, tetapi aku tidak punya niat untuk mengambilnya.”

Aku memberi tahu Arisa yang sedikit ragu.
Aku akan diperlakukan sebagai orang cabul jika aku membawa baju Sailor berukuran gadis kecil dan seragam Maid.


Setelah itu, aku menanyakan pertanyaan terakhir.

“Kenapa kau membuatku membeli bukan hanya dirimu tetapi Lulu juga?”
“Karena dia kakak perempuanku. Lulu adalah saudara tiriku.”
“Itu sebabnya kau ingin bersama huh...”

Arisa pergi ketempat tidurnya dan mengusap rambut Lulu, sambil terlihat sedih, dia berbicara.

“Bukan hanya itu. Master tidak akan mengejek Lulu meskipun dia terlihat baik-baik saja? Bahkan di kampung halaman kami, para pelayan berbicara tentang betapa jeleknya dia dibelakangnya.”
“Meskipun dia cantik sekali...”
“Aku juga berpikir begitu. Apalagi, aku berada di situasi yang sama. Tidakkah kau berpikir bahwa rambut ungu dan irisku tidak biasa?”

Arisa mengangkat rambutnya dengan kedua tangannya dan melihat ke sini.

“Ah, aku belum melihatnya kecuali nenek-nenek dengan rambut yang disemir.”
“J, jangan kategorikan diriku dengan hal seperti itu...”

Arisa menjadi kecewa, tetapi dia segera kembali berdiri dan melanjutkan.

“Rambut dan iris ungu dianggap pertanda buruk, meskipun ada beberapa orang yang tahu alasannya, jika ada sesuatu yang buruk terjadi maka mereka akan dituduh bertanggung jawab atas segalanya.”

Apakah itu sebabnya dia tidak laku? Apakah title [Witch of the Lost Kingdom] karena itu juga?

“Bisakah kau memberitahuku alasan mengapa kau menjadi budak? Ini bukan perintah. Jika kau tidak mau memberitahukannya aku tidak akan memaksa.”

Arisa ragu sesaat, tetapi sedikit demi sedikit, dia mulai berbicara.


PREVIOUS CHAPTER          NEXT CHAPTER


TL: Isekai-Chan
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar