Selasa, 20 November 2018

Death March kara Hajimaru Isekai Kyousoukyoku Bahasa Indonesia : Chapter 13-SS 1: Magic Spear Liza

Chapter 13-SS 1: Magic Spear Liza


※ Cerita singkat dalam sudut pandang Liza


Shiga Eight Sword -.

Mereka adalah petarung terkuat Shiga Kingdom yang melenyapkan demon.

Aku diajarkan kata-kata itu oleh ayahku sejak aku kecil.
Aku tidak akan pernah membayangkan bahwa aku akan bertarung melawan Shiga Eight Swords - apalagi, menang satu lawan satu.

Aku, yang masih tidak bisa membuat Master menjadi serius ....

"Liza sang Magic Spear, aku akan membiarkanmu melayani di bawah rumah earl ku. Aku akan memberimu gaji yang sama dengan seorang ksatria manusia."
"Liza-dono, aku berharap untuk sebuah pertandingan. Diriku adalah Kajiro dari Jii Gein style--"
"Apakah kau tertarik menjadi ksatria tentara kerajaan? Kami akan menyambutmu bukan sebagai punggawa tapi seorang holy knight."

Undangan untuk pertandingan dan permohonan datang kepadaku satu demi satu.
Aku menyusahkan Master setiap kali itu terjadi, aku merasa seperti tubuhku menyusut.

Aku bertanya-tanya bagaimana cara Master memikirkannya kali ini?
Aku khawatir Master yang membenci untuk dianggap penting oleh orang lain akan membenciku.

Menenangkan pikiran kesalku, aku berlatih tombak sendirian di halaman mansion.

Magic Edge menerangi taman yang gelap.
Magic Edge yang dulunya sesuatu yang sulit sekarang semudah bernafas.

Jika aku mengatakan ini kepada diriku satu tahun yang lalu, tidak ada keraguan bahwa aku akan ditertawakan.

Aku menyingkirkan pikiran kosong dan berkonsentrasi pada gerakan dasar.

--Tusuk, ayun, pukul.

Setelah menyelesaikan gerakan dasar, aku melanjutkan dengan gaya otodidak yang aku pelajari selama pertempuran kota labirin.

Aku membalikkan tubuhku dan kemudian menyapu kaki dengan ekorku.
Aku membenamkan tubuhku dengan bukan hanya kakiku, tetapi juga ekorku, memanfaatkan seluruh tubuhku sebagai pegas, dan kemudian menikam dengan semua kekuatanku.

Mengakhiri gerakan itu, aku merasakan kehadiran muncul di salah satu sudut halaman setelah aku membuat gerakan mengembalikan pedang ke sarungnya.

"Luar biasa seperti biasanya."
"Master--"

Master kami muncul dari balik rumpun pohon di mana tidak ada orang seharusnya.
Aku masih bisa merasakan teknik penyembunyian Tama, tetapi penyembunyian Master terlalu alami sehingga aku tidak dapat merasakannya sama sekali.

"Apakah aku membuat gangguan dengan suara itu?"
"Tidak sama sekali. Gadis-gadis lain tidur dengan wajah bahagia."

Master berbicara dengan lembut kepadaku yang sedang takut seolah meyakinkanku.

Dan, aku mengeluarkan kata-kata kejam untuk kebaikan itu.

"Jika Liza tertarik pada Shiga Eight Swords, tidak masalah jika kau mau menerimanya, oke?"
"Apakah aku sudah tidak dibutuhkan--"

--Begitu pengecutnya aku.

Untuk berpikir aku mengatakan sesuatu seperti itu sambil mengantisipasi Master yang lembut untuk menolaknya.

"Tidak mungkin. Aku akan kesepian kalau Liza tidak ada di sini."

Aku menghela nafas lega setelah mendengar itu.

"Namun, aku ingin memprioritaskan apa yang paling diinginkan Liza. Jika itu yang benar-benar diinginkan Liza, maka aku akan menghormati keputusan itu."

Kebaikan terkadang menjadi racun.
Aku memahami bahwa Master tidak membutuhkan siapa pun dalam arti yang sesungguhnya.

--Walaupun demikian.

Meski begitu, aku ingin bersama Master.

Aku bersumpah pada partnerku, tombak magic, yang bersinar merah menerima tekadku.

Suatu hari, aku kan menjadi eksistensi yang dapat diandalkan oleh Master yang menyendiri, aku--.

--Akan menjadi satu.

Aku tidak ingat apakah aku bisa mengucapkan kata-kata itu pada akhirnya.
Namun, tentu saja.

Tombakku tahu.




TL: Isekai-Chan
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar