Rabu, 26 Januari 2022

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 266. Manusia Harimau

 Chapter 266. Manusia Harimau



 
“Oleh karena itu. Fohl. Aku putuskan untuk tidur sekamar denganmu agar Raphtalia dan Atla tidak tidur bersamaku.”
“Pergi!”

Semalam setelah itu, aku mendatangi kamar Fohl.
Ngomong-ngomong, Raphtalia tidur di kamar sebelah untuk mengatasi Atla dan Sadina. Jika Fohl bertingkah aneh, atau sesuatu yang buruk terjadi, Raphtalia akan segera memasuki kamarnya.
Ini mungkin terdengar aneh, tapi Raphtalia, Filo Anjing Nakal, Imiya. Mereka semua mengatakan [Kita kecolongan start]. Tapi siapa yang mereka maksud itu?

“Apa yang kau bilang? Memangnya kau bisa menolak? Setelah mabuk dan pingsan kemarin malam.”
“Gu…” Keluh sedih Fohl.
“Kau juga bisa membantuku dalam mencegah adikmu agar tidak tidur denganku.”
“Selama ini kau tidak menyentuh Atla?”
“Tidak.”

Perlu diketahui, dia ikut latihan Teknik Hengen Musou bersama Raphtalia.
Dia kuat. Aku harap demikian.
Bagaimanapun, jika dia membantu Raphtalia, dua lawan satu akan menjadi dua lawan dua, jadi kita harus bisa menang.
Tapi, dia tidak bisa mengangkat tangan pada Atla, aku ragu dia tidak akan membantu banyak....
Ketika Ren kembali, aku akan meminta bantuannya juga. Aku yakin dia bisa membantu daripada Fohl saat ini.

“Bajingan! Kau menganggap Atla tidak memiliki pesona sama sekali!”
“Apa yang kau bicarakan?”
“Itu yang kau maksud, kan!? Banyak waktu telah kau habiskan dengannya! Bahkan hampir setiap malam kau tidur dengannya?”
“Itu benar.”
“Dia itu adik tercantikku! Kau bilang dia tidak memiliki pesona sama sekali!”
“Memangnya aku peduli.”

Tidak sedikitpun aku peduli.
Setiap kali aku berbicara dengan Fohl, bahasannya selalu ini.

“Bajingan! Kau bilang Atlaku tidak menawan!”
“Aku tidak tertarik sama sekali. Tunggu, kau bilang apa tadi?”
“Bajingan!”

Ah, dia sangat menyusahkan.
Ketika dia tahu Atla tidur denganku dia marah, begitu juga sebaliknya.

“Sudahlah. Ayo kita tidur.”

Aku berbaring di kasur dan mengajak Fohl tidur.

“Apa....” Wajah Fohl semakin pucat. “Jangan-jangan... kau....” lanjutnya.
“Kenapa? Oh iya, kau termasuk ras bintang juga, kan? Cepat berubah dan tidur sekarang.”

Aku tidak tahu bentuk asli Sadina yang sebenarnya, tapi wujud asli Kiel adalah anak anjing.
Mungkin Fohl bisa menjadi anak harimau atau semacamnya.

“B-hentikan! Aku tidak punya hobi seperti itu!”
“Kau membicarakan hobi apa?”

Apa berubah menjadi wujud bintang termasuk hobi yang buruk?
Berarti, Anjing Nakal itu tidak memiliki hobi yang bagus.

“Hah.... hah....”

Terdengar suara nafas berat seseorang dari atas.

“Pe-penyusup!”

Fohl melepaskan bola sihir dari tinjunya. Bagian dari langit-langit rumah hancur, kemudian ada seseorang yang jatuh dari sana.
Setelah aku lihat, ternyata dia adalah si Penjahit.

“Aku menyusup kemari sebab insting mengatakan akan terjadi sesuatu yang luar biasa. Ternyata hidangannya memang luar biasa!” Jelas si Penjahit.

Dia sedang menggambar sesuatu dengan cepat.
Dia sedang menggambar apa? Aku merasa ada firasat buruk dari cara menggambarnya.
Sudah pasti dia salah paham melihatku dengan Fohl.

“Kau, cepat keluar.”

Aku menarik kerah Penjahit dan melemparkannya keluar rumah.

“Sekarang, tidak ada yang akan salah paham. Cepat berubah wujud dan tidur sekarang.”
“T-tidak!”

Sepertinya Penjahit meninggalkan alat disini untuk menguping.

“Cepat lakukan. Aku mengantuk.”

Aku mengaktifkan segel budak Fohl.

“Gu... Dasar brengsek.... Baiklah.”

Aku kira dia tidak mampu menahan segel budak seperti Atla. Seketika Fohl berubah wujud.
Dia memiliki wujud harimau putih. Dia tampak cukup berotot, aku sedikit kecewa karena dia tidak berubah wujud menjadi anak harimau.

Ini aneh, Kiel memiliki perwujudan anak anjing.
Tapi Fohl tampak kuat. Aku tidak sabar untuk melihat kemampuannya.
Saat ini, aku mendapat kesan bahwa Atla adalah yang lebih kuat. Dia sudah melunasi hutangnya sendiri tanpa bantuan Fohl.

“Yah, sudah. Cepat naik ke kasur. Dengan bulu itu, aku bisa tidur dengan pulas.”
“Uu…”

Dengan wajah orang mati, Fohl berbaring di tempat tidur.
Saat aku mengulurkan tanganku, dia langsung melompat mundur.
Yah, aku hanya ingin menyentuhnya sedikit.

“A-Atla, demi dirimu, kakakmu rela melepaskan kesuciannya. Bahkan jika kakakmu ternodai, dia pasti tidak akan kalah!”
“Diam. Cepat tidur.”

Bukan berarti sekarang aku menjadi gay.
Tapi jika Sadina dan Atla menyerah setelah mendengar aku menjadi gay, maka kurasa itu juga tidak masalah. Jika Fohl tidak keberatan, maka... Tidak. Hal seperti itu tidak boleh terjadi.

Hal menyedihkan apa yang sampai membuatku tidur dengan seorang harimau? Tapi, itu lebih baik daripada tidak bisa tidur dengan Atla dan Raphtalia.
Ketika Filo dan Kiel tidur denganku, Raphtalia tampak tidak senang.
Jadi aku tanya, jika dengan Fohl bagaimana, dia itu laki-laki? Kemudian dia mengizinkannya, meskipun dia memiliki ekspresi yang cukup aneh pada saat menjawabnya.

Tentu saja, aku punya alasan untuk memilih Fohl.
Aku mau menanyakan sesuatu yang membuatku penasaran.

“Oke, setelah masalah pencucian otak, kau dan Atla membicarakan sesuatu dengan Sampah, kan? Apa yang kalian bicarakan?”
“Untuk apa aku memberitahumu?”
“Jika dia merencanakan sesuatu, apa kau bisa menghentikannya? Aku dengar dia adalah orang yang membuat klanmu hancur?”
“Uu…”

Ketika mereka pertama kali bertemu, aku mendapat beberapa informasi dari Ratu.
Tanpa ada alasan untuk berkutik, Fohl mulai berbicara.

“Dia mencoba menawarkan Atla makanan, jadi aku mencoba menjauhkan mereka. Dia sepertinya sudah sedikit menua sejak aku bertemu dengannya. Sekarang dia tidak punya energi.”
“Itu benar.”
“Apa kau tahu sesuatu? Atla memanggilnya seseorang mirip dengan Onii-sama. Aku tidak setua itu, lalu aku juga tidak senang jika disebut memiliki darah ras Hakuko.”
“Kau jelaskan dulu semuanya.”
“... Baiklah. Setelah itu, pria tua itu melihat ke arahku dan Atla, kemudian menatap langit dan berkata, [Apa pun yang terjadi, kau harus melindungi adikmu. Jika tidak, kau akan menyesalinya] dia mengatakan itu dengan nada sedih.”
“...Begitu.”

Itu seperti yang aku duga. Jika pembicaranya bukan Sampah, itu akan menjadi kata-kata bijak.

“Apa kau tahu pria tua itu? Kenapa dia mencoba mendekati Atla?”
“Sampah memiliki adik yang mirip dengan adikmu. Dia diculik oleh Hakuko dan belum ditemukan hingga sekarang.”
“Ap-”
“Jadi mungkin kalian adalah anak dari adiknya. Kau masih ingat ibumu?”
“Ibuku... dia seorang manusia. Meskipun dia buta, dia sangat baik.”
“Siapa namanya?”
“Alucia”

Orang yang berbeda? Tidak, ada kemungkinan nama itu palsu. Aku yakin nama adik Sampah adalah Lucia. Itu hanya ditambahkan satu huruf.

“Tak lama setelah melahirkan Atla, dia terlibat dalam perang dan dinyatakan mati.... Sebelum itu terjadi, dia mempercayakan Atla kepadaku.”
“Begitu.... Jadi kau tahu kau setengah manusia?”
“Ya.”
“Bagaimana dengan ayahmu?”
“Untuk apa aku menjelaskan tentang ayahku juga!”
“Itu benar. Tapi jika aku tidak tahu, tidak ada yang bisa aku lakukan. Kudengar ras Hakuko memiliki pengaruh besar di Silvelt? Sekarang kau adalah bawahan Hero Perisai, apa kau tidak mengira orang sana akan mengawasimu?”
“Uu... Baiklah. Ayahku... beliau bukan orang yang suka adu kekuatan. Beliau seorang pendiam dan baik hati. Aku yakin dia sangat kaut. Demi menyelamatkanku, Atla dan bawahannya, beliau menghadang musuh dan bertahan sampai kami benar-benar aman.”
“Jadi, kau kehilangan kedua orang tuamu dalam perang itu.”
“Ya… tapi itu sudah lama sekali.”

Usia Fohl seharusnya tidak terlalu tua. Dia tampak berusia sekitar 12 tahun ketika kita bertemu, jika sudah lama berlalu, aku rasa itu terjadi 6 tahun yang lalu? Aku tidak tahu detailnya, tapi itu tampaknya dunia ini dipenuhi dengan perang. 
Berkat kepemimpinan Sampah, Melromarc tidak terlibat banyak perang.

Jika aku menggunakan usia Witch sebagai patokan, itu berarti masa damai sudah berlangsung selama 20 tahun? Aku tidak tahu posisi kakeknya di Silvelt, aku yakin dia dikenal banyak orang. Warisannya yang merepotkan mengelilingiku .

“Aku harus melindungi Atla, bahkan jika sampai merenggut nyawaku.”
“Lalu, adik yang kau lindungi itu sangat mendambakan bajingan sepertiku. Kau harus bisa mengendalikannya.”
“... Kau benar-benar tidak tertarik pada Atla?”
“Apapun jawabannya, kau pasti akan marah mendengarnya.”
“Uu....”
“Mungkin perlu kusebutkan lagi, aku tidak tertarik pada percintaan. Lalu Atla... jika perlu aku jelaskan.... dia seperti anak angkat aku.”

Sama seperti aku menganggap Raphtalia sebagai anakku, Atla seperti anak angkat yang baru diadopsi dan memaksa tumbuh bersamaku.
Aku mendapatkan perasaan yang sama dari budak desa dan juga.

Tapi saat ini, sepertinya aku tidak memiliki emosi seperti cinta dalam diriku.

“Kalian berada diposisi yang sama. Lakukan yang terbaik untuk melindunginya dan menjadi kuat agar tidak kalah darinya. Alasan aku membesarkanmu adalah untuk melawan gelombang, tapi jika aku yang mengatakannya mungkin tidak cukup untuk memotivasimu.”
“Aku akan melakukannya tanpa motivasimu! Aku akan mengalahkan semua musuh gelombang yang ada sehingga Atla tidak perlu bertarung.”
“Ya, betul sekali. Oke, sesuai keinginanmu, aku akan memikirkan cara agar Atla tidak bertarung dalam gelombang.”
“Hah?” Fohl tampaknya terkejut.
“Kenapa? Aku tidak akan membawa siapa pun yang tidak ingin bertarung, bukan berarti aku akan mengabaikan perkataan orang yang tak ingin ada pertarungan. Kau tidak ingin Atla terlibat dalam pertarungan berbahaya, kan?”

Aku memang menempatkan Atla di berbagai pertarungan berbahaya. Meski begitu, jika Fohl menginginkannya, aku bisa mencegahnya juga.

“Kau yakin?”
“Itu tergantung dari usahamu sendiri.”
“...” Fohl terdiam.
“Tapi, jika dia sendiri yang ingin ikut bertarung, maka kau yang harus menghentikannya. Aku tidak berbuat banyak. Jika dia yang menginginkannya.”
“Oke.” Anehnya dia memberikan jawaban yang jujur. “Aku mulai mengerti alasan Atla menyukaimu. Tapi, aku tetap tidak menyukaimu.” Lanjutnya.
“Terserah. Tunjukan caramu menghentikan adikmu.”
“.....” Fohl terdiam.
“Aku mau tidur sekarang. Jika mereka mencoba masuk, pastikan kau mengusir mereka.”

Setelah semua itu, malam terasa tenang.
Seperti yang kuduga, Atla dan Sadina mencoba menyusup, lalu Raphtalia dan Fohl melawan mereka. Kurang lebih begitu.
Kali ini, mereka mampu mengusir mereka dengan cukup cepat.

Ketika aku bangun, Raphtalia sedang tidur di sebelah aku sambil memegang tangan aku. Setelah menangkap Atla, Fohl menidurkannya di kamarnya sendiri. Wajah tidurnya adalah wajah seorang pria yang telah mengatasi rintangan terbesar dalam hidupnya.

“Besok, aku tidak akan kalah!” Keluh Atla.
“Aku sebagai seorang kakak akan menjauhkanmu dari jalan keburukan!” Balas Fohl.

Dan keesokan harinya, mereka bertengkar lagi.




TLBajatsu

0 komentar:

Posting Komentar