Minggu, 06 Februari 2022

Tate no Yuusha no Nariagari Light Novel Bahasa Indonesia Volume 21 : Chapter 10 - Filolia

Volume 21
Chapter 10 - Filolia



Mamoru menangis untuk beberapa saat lalu dia menenangkan dirinya dan menatapku. Wajah nya terlihat lebih percaya diri dari sebelumnya.

“Mamoru, pilihan mu ini bisa dianggap sebagai tindakan yang arogan dan egois. Bahkan jika orang yang kau sayangi tersebut terlahir kembali, kau mungkin akan menyadari bahwa kau tidak bisa menerima nya sebagai orang yang sama lagi.” Aku memperingatinya.

“aku tahu.” Dia mengatakannya sambil mengangguk, sambil melihat ke arah gadis yang sedang mengambang di dalam tangki di belakangnya. Dari sudut pandang ku, dia terasa seperti bentuk kehidupan yang baru saja terbuat untuk meniru yang aslinya. Mungkin karena beberapa bagian suzaku tercampur ke dalam dirinya, tapi dia memiliki sayap di belakang dirinya. Sekilas, dia terlihat kurang lebih seperti filolial yang sedang tidur dalam bentuk manusia. “meskipun demikian . . . dari bagian suzaku yang kita peroleh . . . terdapat bagian dari jiwa-jiwa filolia di dalam mahluk tersebut yang kembali ke dunia . . .” Jelas Mamoru. Berarti ada sedikit harapan.

Aku ikut senang untuk nya. Itu juga membuat ku berpikir, bagaimanapun, aku bisa saja salah mengartikan permintaan terakhir atla—bahwa mungkin lebih baik jika mengikuti jalan yang Mamoru pilih dan mencoba untuk menghidupkan nya kembali, bahkan jika itu berarti menciptakan kehidupan buatan.

“salah satu rekan ku, seorang uhnte jimna membantu kami untuk menyelamatkan jiwa milik filolia. Kau mungkin tidak bisa menerimanya, tapi aku ingin menghidupkan nya kembali, apa pun resikonya.” Kata Mamoru.

“apa yang baru saja kau katakan? ‘Aunty’ apa sekarang? Apakah mereka memiliki semacam kemampuan istimewa atau semacamnya?” aku bertanya.

“kau tidak tahu tentang para uhnte jimna, Naofumi? Mereka terlihat seperti . . . demi-human musang, kurasa seperti itu.” Jawab Mamoru.

“Raph!”. Kata Raph-chan. Aku mengingatnya sekarang. Saat kami pertama kali tiba di istana Siltran, Raphtalia sudah melihat demi-human yang telinga nya seperti musang.

“mereka adalah kumpulan ras kecil dengan jiwa yang sangat kuat. Dengan latihan yang cukup mereka bisa melakukan transformasi therianthrope dan pemanggilan leluhur. Mereka memiliki kemampuan khusus untuk mengamati jiwa dan menjaga mereka di dunia ini untuk sementara ini bahkan setelah sang pemilik tubuh mati. Mereka adalah ras yang dikatakan sudah bersekutu dengan pahlawan perisai sejak zaman dahulu.” Jelas Holn.

“jadi dengan salah satu dari mereka ikut membantu, kau bisa menyelamatkan jiwanya?” aku bertanya.

“ Bagaimanapun, jiwanya kemungkinan besar sudah tergabung, akibat suzaku, tapi masih ada kesempatan jika kita bisa menghentikan nya sebelum tergabung secara utuh. Itu semua hal yang bisa kukatakan mengenai masalah ini,”  Kata Holn. Itu terdengar seperti masih ada kesempatan, tapi aku masih cukup yakin bahwa dia tidak akan senang dengan hasil akhirnya. “baiklah, mungkin aku bisa mengatakan beberapa hal lagi,” Lanjut Holn. “para uhnte jimna dikatakan benar-benar bisa membawa kekuatan mereka untuk ditahan setelah mereka mati, disaat mereka masih terdapat di dunia ini. Jika kita bisa memisahkan jiwa milik filolia dari suzaku, kau tidak akan pernah tahu . . . tapi ini hanya sekedar kesempatan, bukan hal yang pasti.” Itu terdengar seperti Mamoru harus memanggil teman ‘Aunty’ nya untuk bisa menyelamatkan jiwa milik filolia dari suzaku—dan setelah itu, mungkin ini tidak akan berhasil.

“Filolia tidak ingin untuk hidup kembali dengan mengorbankan nyawa orang lain.” Kata Mamoru.

“oleh karena itu . . . “ jika dia tidak mengorbankan nyawa rekannya, dia tidak akan bisa melakukan eksperimen untuk melihat jika pacarnya yang telah mati bisa hidup kembali. Tapi jika dia melakukannya, dan ternyata berhasil, pacarnya yang telah hidup kembali tidak akan pernah memaafkannya. Dia sudah melakukan hal yang cukup kotor kepada rekannya, tapi ini akan melewati batas, bahkan untuknya.

‘Raph!” kata Raph-chan, memberikan desahan putus asa. Dia berjalan ke tangki pemeliharaan di belakang, meletakkan ekor nya di terminal . . . dan tiba-tiba ekor nya mengambang. Itu terlihat seperti sihir, tapi aku tidak begitu yakin kenapa dia menggunakan nya disini.

Sebuah layar LCD menyala di terminal, menampilkan . . . sesuatu yang terlihat seperti lukisan yang menyebar perlahan melalui air.

“coba biar kulihat.” Kata Holn. Wajah nya berubah dari sama sekali tidak peduli menjadi serius dan bersungguh-sungguh. Dia menatap ke arah layar yang Raph-chan operasikan. “Mamoru, pahlawan perisai masa depan, kemarilah lihat ini.” Kata Holn, memberi isyarat ke arah kami. Aku berdiri di belakang Raph-chan dan melihat ke layar.

“Raph, raph, raph!” kata Raph-chan. Dia melanjutkan dengan hati-hati menggunakan ekor nya, menyebabkan semakin banyak gambar polkadot geometris yang tercipta. Untuk sekilas, ini terlihat seperti Raph-chan hanya bermain-main, tapi tatapan mata Holn terbuka lebar karena terkejut.

“kau tahu apa ini?” dia bertanya.

“berdasar kepada apa yang baru saja kau jelaskan, jiwa milik filolia menyatu ke dalam energi suzaku.” Tebakan ku.

“Kurasa kemungkinan itu benar.” Jawab Holn. Ekstraksi jiwa belum dimulai, tetapi dari apa yang Raph-chan tunjukan kepada kami, itu akan sangat sulit untuk dicapai. Bentuk jiwa nya secara terus berubah secara langsung. Raph-chan berusaha terus-menerus agar tetap bisa terlihat. “pahlawan perisai masa depan, mahluk apa ini? Selama ini aku berpikir mahluk ini tidak lebih dari sekedar familiar yang terbuat dari elemen kaisar surgami masa depan.” Kata Holn.

“ya, pertanyaan bagus. Dia awalnya adalah shikigami yang dibuat dengan tujuan untuk mencari Raphtalia di dunia yang berbeda dari yang satu ini. Aku rasa dia bisa melihat jiwa . . . aku bertaruh Glass juga bisa melakukan ini.” Jawabku.

“teman mu yang lain, pahlawan perisan masa depan?” Tanya Holn.

“ya, dia adalah salah satu pendamping dari 4 pahlawan suci dari dunia yang berbeda dari yang satu ini, dan pengguna vassal weapon kipas. Dia seorang spectral, juga dikenal sebagai spirit, sebuah ras yang tercipta dari jiwa.” Jelasku.

“Wow! Itu terdengar seperti sesuatu yang ingin kulihat.” Seru Holn.

“sudah pernah bertemu salah satu dari mereka, R’yne?” aku bertanya. Sebagai pemegang vassal weapon alat jahit, kurasa dia kemungkinan sudah berjelajah ke beberapa dunia lain sebelum akhirnya bertemu kembali dengan adiknya.

“maaf, aku tidak bisa mengatakan bahwa aku pernah merasakan kesenangan itu sebelumnya.” Jawab R’yne.

“itu terdegar seperti S’yne memang mampir . . . tapi baiklah.” Kataku.  Lagipula dia bergerak melintasi gelombang. Itu bukan seperti dia memiliki banyak kendali.

Dan untuk Glass, hanya karena kami mengenal nya ini bukan berarti kami bisa meminta nya untuk melakukan ini untuk kami. Itu tidak akan menjadi tanggung jawab yang besar, dan pahlawan yang benar-benar dari dunia yang berbeda seperti dirinya tidak memiliki kewajiban untuk bekerja sama. Tapi mempertimbangkan kepribadian dari Mamoru dan yang lain nya disini, aku pikir mereka kemungkinan bisa menjadi teman.

“jadi Raph-chan adalah sesuatu yang tercipta dari teknologi yang ada dari dunia yang benar-benar berbeda. Dalam keadaan tertentu, semua ini mungkin masuk akal.” Holn melihat ke arah Mamoru. “jika mahluk ini bisa secara akurat mengetahui lokasi jiwa, ini mungkin patut dicoba.” Kami memiliki Holn sebagai backup. segalanya terdengar lebih penuh harapan. “meskipun masih ada beberapa masalah. Kita hanya memiliki satu kesempatan. Jika kita gagal dan jiwa nya semakin tergabung,  penyelamatan nya akan menjadi lebih sulit. ”

“aku yakin itu akan terjadi. Dan—juga aku benci menyarankan hal yang sedang dilakukan Raph-chan—tapi masih ada kesempatan dia hanya berjalan-jalan ke sana.” Kataku.

“Raph.” Kata Raph-chan, sedikit membela diri, menatap ke arah ku dengan cemberut.

“aku tahu, Raph-chan.” Aku meyakinkannya. “kau melakukan yang terbaik, tapi kau harus mempertimbangkan apa yang terpikirkan oleh Mamoru.” Lagi pula, kami bahkan tidak mengetahui kenapa Dafu-chan malah berubah menjadi seperti spesies Raph. Setelah penyerangan Q’ten Lo, aku memang melihat Raph-chan bermain dengan apa yan terlihat seperti bola bulu, dan itu menghilang di sekitar waktu Dafu-chan muncul. Mungkin bola tersebut memiliki sisa ingatan kaisar surgawi. Jika begitu, berarti Raph-chan mampu menghidupkan kembali mereka. Itu benar-benar memang kemisteriusan disekitarnya.

“Mamoru, bagaimana menurut mu?” tanya Holn.

“tidak ada tekanan sama sekali” aku mengatakan nya kepada Mamoru. “kami tidak meminta sebanyak ini dari kepercayaanmu.”

“tidak, aku mempercayai mu, Naofumi dan teman-teman mu juga. Lagi pula, apa yang diperlukan dari pahlawan perisai?”

“kepercayaan dari yang lain.” Kataku, meskipun setiap katanya harus dikeluarkan dariku. Aku bertanya-tanya kenapa pahlawan perisai harus menjadi pahlawan yang paling rendah. Jika kau tidak percaya , jika rekan-rekan mu tidak mempercayai mu, maka kau tidak bisa bertarung sama sekali. “Raph-chan, ini merupakan tanggung jawab besar.” Aku mengatakan padanya, meletakkan tanganku ke kepalanya dan membelainya sambil dia tetap melanjutkan mengoperasikan terminal.

“Raph!” Raph-chan menjawab, kelihatan nya sudah siap akan apapun.

“Dafu!” kata Dafu-chan.

“aku minta maaf untuk menjadi . . . suara alasan sekarang.” Kata Raphtalia, “tapi aku kesulitan mengikuti kenapa Raph-chan tiba-tiba menjadi kartu AS kita.”

“kakak, bernapaslah.” Kata Fohl padanya.

“aku bernapas, baik? Aku bernapas . . . dan aku lihat bahwa Raph-chan bisa membawa Mamoru dekat dengan sesuatu yang dia inginkan untuk waktu yang lama, tapi . . . “ Raphtalia mulai kesulitan dan semakin sulit dengan berbagai macam masalah saat ini, dan aku mulai merasa bertanggung jawab. Aku perlu membantunya. “tapi jika Raph-chan tetap mampu melakukan beberapa hal dan menjadi lebih penting, dimana aku akan tinggal? Kalian semua akan baik-baik saja selama punya Raph-chan . . . aku tidak akan diperlukan. Mimpi burukku akan semakin dekat dengan kenyataan . . .” Lanjut Raphtalia, bergumam pada diri nya sendiri. Aku harap dia baik-baik saja—dia mulai membuatku sedikit takut, dan aku juga tidak suka berbicara mengenai mimpi buruk.

“kelihatan nya diriku yang sedikit tua akan segera melakukan operasi. Ini akan menjadi malam yang panjang.” Kata Holn.

“Oh wow! Sepertinya Naofumi dan kelompoknya akan benar-benar membantu kita!” seru R’yne, dengan tangannya ke wajahnya.

“keterkejutan mu sangat terlihat dibuat-buat, aku tidak tahu harus mulai darimana.” Kataku padanya. Aku masih tetap tidak bisa menangani R’yne. Dia memiliki kepribadian humoris, berbeda dari Sadeena, tapi aku tetap tidak terlalu memperdulikan nya.

“apa filolia dapat kembali?” tanya Cian, khawatir dan ekspektasi bercampur di wajah nya.

“ini akan sedikit seperti taruhan, tapi ya, jika semua berjalan lancar.” Kata Mamoru padanya. Itu seperti kami sedang berdoa untuk kesuksesan seseorang yang penting yang sedang menjalani operasi—dan dokter kami adalah Raph-chan dan Holn. Semoga mereka pandai dalam tugas mereka.

Aku melihat tubuh untuk filolia yang sudah dibuat di tangki pemeliharaan.

“ada satu hal yang membuatku bertanya-tanya. Ada apa dengan sayapnya?” aku bertanya. Aku menunjuk ke arah “tubuh” yang mengambang di dalam tangki. R’yne tidak memiliki sayap seperti itu—setidaknya tidak di setiap waktu—dan bahkan, mereka bukan yang berbulu.

“kita perlu sedikit mencampurkan suzaku atau tidak jiwanya tidak akan menyatu.” Jelas Holn.

“aku mengerti.” Jawabku. Jadi mereka adalah bagian yang diperlukan agar proses kebangkitan bekerja.

“aku hanya akan mengatakan ini, baiklah . . . dia sungguh terlihat seperti filolial dalam bentuk manusia.” Seperti filolial merah dalam bentuk manusia. Aku kesulitan mengatakan perbedaan nya.

“kakak . . . ada alasan tidak ada dari kita yang mengatakan itu.” Tegur Fohl—yang mana hanya berarti mereka juga sudah memikirkan hal yang sama juga. Saat pertama kali kami bertemu, aku mengingat Mamoru melihat ke filolial dengan tatapan kesedihan di mata nya.

“pahlawan perisai masa depan, izinkan aku menjelaskannya. Kurasa nama filolial adalah singkatan dari filolia tipe L yang aku ciptakan.” Jelas Holn.

“Mamoru yang menciptakannya kan? Kau hanya yang mengawasinya kan?” aku bertanya.

“itu benar untuk tubuh filolia, tapi aku sudah bekerja selama bertahun-tahun dalam menciptakan bentuk lain dari kehidupan buatan. Ini adalah kesepakatan lainku dengan Mamoru.” Jawab Holn.

“itu juga mengakibatkan selku diambil tanpa persetujuan. Dia juga bermain-main dengan familiar Mamoru, dengan alasan memperkuat mereka.” Kata R’yne sambil menghela nafas. Itu terdengar seperti Holn telah mengetahui ide Mamoru dan ikut menjalankannya. Itu mengingatkanku: Holn sudah mengeluhkan tentang hierarki di mana naga adalah mahluk terkuat di dunia ini, sementara para filolial jelas memiliki rivalitas dengan naga. Mereka juga membenci griffons. Jadi kami memiliki filolial, yang tidak bsia akur dengan monster lain . . . bukankah itu berarti . . .

Filolia tipe L . . . Filolia-L . . . filolial?

“tapi kenapa adikmu dipanggil Filolia, R’yne? Mempertimbangkan S’yne juga, aku memperkirakan nama dengan –yne di akhir” kataku. Mungkin kakak S’yne memiliki nama seperti itu juga. Lyno sungguh terlihat membenci nama itu dan mengatakan kami tidak perlu mengetahui nya. Lalu nama lain muncul di pikiran: Myn—tapi tidak, nama nya adalah Bitch sekarang. Aku juga tidak ingin mengingat nya.

“dia tidak begitu menyukai nama lahirnya.” R’yne menjawab. “jadi dia mengganti nya sendiri dan menggunakan nama baru nya ketika dia terpanggil di sini.” Jadi itu pilihan dari Filolia, lalu jenis kepribadian individu tersebut jelas sangat terdengar seperti filolial bagi ku—tetapi tidak ada yang tahu sejauh mana yang asli akan mempengaruhi hal-hal tersebut.

“siapa nama aslinya?” tanyaku.

 “L’yne, dia tidak menyukai karena banyak orang yang memiliki nama yang mirip, sehingga sulit untuk mengingat semuanya.” Jelas R’yne. Kepala ku mulai pusing. Jika filolia ini benar kembali hidup, itu terdengar seperti kami baru saja menambahkan satu filolial lagi ke dalam catatan.

“itu terdengar seperti . . . para filolial diciptakan oleh Mamoru dan Holn benar bukan?” tanya Raphtalia, mencoba untuk merubah subjek, mata Holn berbinar dan dia mengangguk.

“kelihatan nya memang terlihat seperti itu. Oleh karena itu aku kesal ketika melihat penyelesaian akhirnya. Mahluk yang belum selesai kuciptakan malah datang menemuiku ku dari masa depan!” Holn tertawa.

“kenapa mereka berkembang berbeda saat dirawat oleh pahlawan?” aku bertanya.

“dengan pertimbangan ke masa depan, aku membuatnya sehingga elemen yang tersembunyi tidak akan aktif kecuali seorang pahlawan yang merawatnya.” Holn menjelaskan. “jika aku membuat monster yang sangat kuat, itu akan secara mudah menggantikan naga dan tidak ada lagi yang akan berubah. Aku mencoba melakukan sesuatu yang lebih dari itu.” Jelas terdapat kepercayaan diri yang kuat di dalam jawaban nya. “kau tahu sesuatu tentang diriku yang lebih tua sekarang. Aku memasukan hal yang sama ke setiap jenis monster, jadi aku yakin kau pernah melihat nya sebelum nya. Sebagai contoh ballon, misalnya.” Itu benar. Ketika aku merawat sebuah ballon, itu malah berevolusi menjadi adballon. Itu hampir siap untuk berevolusi lagi, dan lalu adballon tersebut malah berubah menjadi spesies Raph.

“kenapa kau begitu terobsesi dengan ballons?” aku bertanya kepada nya. Aku tidak menyukai nya karena mereka mengingatkan saat pertama kali aku menjadi pahlawan.

“aku akan menciptakan raja ballon suatu saat, kau akan lihat.” Jawab Holn.

“Hey, bukankah kita memiliki pilihan untuk mematikannya dan menghentikannya membuat Filolia secara utuh?” Aku bertanya.  

“tuan Naofumi itu akan melewati batas . . . Filo juga akan menghilang.” Kata Raphtalia.

“jadi bagaimana kalau kita kembali mengambil beberapa gen Raph-chan yang bersama kami dan mengubah Filo . . . mengubah semua filolial menjadi spesies Raph.” Saran ku.

“itu terdengar menyenangkan.” Kata Holn. “kita bisa menyebut mereka ‘Raphield’ spesies karena koneksi mereka dengan pahlawan perisai.”

“spesies Raph harus lebih baik daripada filolial.” Kataku.

“Tidak!” Raphtalia mengatakannya dengan tegas dan mengakhiri pembicaraan.

“Harus kukatakan . . . “ Tambah Mamoru dengan sedikit takut. “dan aku mungkin bukan dalam posisi yang tepat untuk mengatakan ini, kau membantumu dengan Filolia, tapi . . . itu kemungkinan akan melewati batas.”

“bagaimana kalau mengatur segalanya sehingga kami bisa kembali ke masa depan dan menekan satu tombol dan semua gen filolial akan berubah ke gen Raph?” saranku.

“itu terdengar menyenangkan juga!”. Kata Holn.

“Tidak!” Raphtalia mengulangi.

 “kakak benar-benar menderita disini.” Fohl melaporkan.

“tuan Naofumi apakah kau bahkan mengerti apa yang kau sarankan?” tanya  Raphtalia. “kau sendiri yang mengatakan bahwa akan berbahaya untuk mengubah masa depan.”

“benar, tapi ayo kita jujur disini . . . kita sama sekali tidak mengetahui apa yang akan berubah di masa depan.” Jawabku. Alasan kami seperti tidak  memiliki efek samping sejauh ini mungkin karena kami semua berada jauh di masa lalu. Ada derajat tertentu untuk sejarah agar dapat melakukan koreksi otomatis pada tahun-tahun yang terintervensi.

“kau jelas melakukan hal dengan langkahmu sendiri, pahlawan perisai masa depan.” Kata Holn. “bukan hal yang buruk.”

“tunggu sebentar. Itu terdengar seperti monster yang diciptakan dari Filolia dan aku yang akan mengambil alih dunia ini! Aku merekomendasikan membuat sesuatu yang berasal dari sini, jujur saja.” Kata R’yne.

“R’yne! Itu tidak akan kubiarkan! Aku yakin natalia akan mengucapkan hal sama!” kata Raphtalia, terlihat sudah siap untuk melawan R’yne secara penuh.

“Ayo, mari bertarung untuk itu!” kata R’yne.

“aku akan menghentikan mu bagaimanapun cara nya!” jawab Raphtalia. Dia memiliki waktu yang berat—tetap, akulah yang memulai semua ini.

“bagaimana dengan familiar Mamoru?” tanyaku.

“aku membuat beberapa penyesuaian dan peningkatan kepada mereka untuk menunjukan beberapa hal yang bisa ku tawarkan. Fimonoa pandai dalam hal terbang, sedangkan Fijia memiliki sihir yang sangat kuat.” Jelas Holn. Aku melihat mereka bertiga—terutama kepada satu yang mereka panggil Fitoria. “Fitoria memiliki komposisi perbedaan mendasar dari mereka berdua, dengan fokus diletakkan pada membawa beban. Dia bisa membawa barang-barang terberat, tidak ada masalah”. Jadi nomor satu memiliki kekuatan terbang, nomor dua sihir, dan yang ketiga memiliki keberanian. Aku dengar Melty dan Fitoria bicara mengenai para filolial yang bisa terbang dan bagaimana mereka sudah dimusnahkan pada saat perang dengan griffon. Ini mulai terdengar seperti awalnya terdapat tiga jenis filolial. “kita memiliki masalah yang serius mengenai kendaraan disini. Kendaraan ini sudah dimodifikasi untuk menyelesaikan permasalahan dan membuat segala nya dapat bergerak.”

“aku mengenal Fitoria di masa depan.” Aku akhirnya mengatakannya. “tapi yang ku kenal mungkin orang yang berbeda dengan nama yang sama.” Familiar yang dipanggil Fitoria berubah ke wujud manusia nya dan melihat ke arah ku. Dia terlihat jauh lebih muda daripada Fitoria dan Filo yang ku kenal—mungkin sekitar umur tujuh tahun.

“Wow, dia masih hidup jauh di masa depan?” kata Holn dengan penuh antusiasme.

“kami tidak begitu paham kenapa dia bisa hidup begitu lama, tapi aku bisa menebak berdasarkan kepada beberapa bukti bahwa dia menggunakan semacam ramuan awet muda.” Jawabku.

“awet muda? Kehidupan yang tidak menua dan hancur itu tidak menyenangkan. Sesuatu hal krusial harus terjadi kepada nya untuk mencapai keadaan saat aku terlibat.” Kata Holn. Jadi dia tidak tertarik pada kehidupan abadi. Aneh, karena itu benar-benar terdengar seperti kemana arah tujuan penelitian nya.

“bayangkan berapa banyak hal yang bisa kau ciptakan jika kau tidak pernah mati” kataku, mencoba untuk menggoda nya.

“bukankah menurut mu karya kami bisa bersinar karena kami harus menciptakan nya dalam waktu yang terbatas? Kau perlu deadline atau kau tidak akan pernah menyelesaikan apapun.” Jawab Holn. Dia terdengar seperti artis manga, berbicara mengenai “deadline”. Itu mengingatkan ku akan suatu hal yang kuu dengar dulu di jepang: deadline lah yang membuat pekerjaan selesai. Jika kau bekerja tanpa deadline, kau tidak akan pernah selesai. Permasalahan yang dihadapi jutaan siswa setiap tahun nya dengan pekerjaan rumah musim panas mereka.

“tentu, ada banyak hal yang ingin ku teliti, tapi aku cukup yakin hal tersebut akan membawa ku ke suatu tempat yang sangat berbahaya. Itu akan membuat ku menjadi tidak berbeda dengan para arogan yang mengklaim diri mereka sebagai dewa.” Kata Holn. Aku tidak terlalu mengerti apa yang dia maksudkan, tapi terlihat jelas dia tidak tertarik dengan kehidupan abadi. “omong-omong, sudah saat nya memulai operasi. Mohon menjauh dari kami.”

“tidak masalah. Mamoru, ayo lihat Raph-chan dan Holn tanpa menggangu mereka, oke?” saranku.

“tentu Naofumi. Terima kasih atas semua ini.” Jawab Mamoru. Setelah menyampaikan terima kasih nya kepada ku dia berdiri melihat Holn bekerja, memegang tangan Cian sepanjang waktu.

Operasi yang dilakukan oleh Raph-chan dan Holn memerlukan waktu sepanjang malam. Kami kembali ke desa sedangkan mereka masih bekerja dan memberi tahu mereka bahwa kejadian tersebut bukan sesuatu yang besar. S’yne baru menyadari dia tidak bisa mengamati kami lagi dan mulai melacak kami secara manual, tapi dia sudah tertangkap dan ditahan oleh pihak keamanan istana. Dia tidak terlihat senang dengan hal itu, tapi aku berhasil merangkum secara tepat apa yang terjadi. Jika aku mengatakan semua kepada nya, dia kemungkinan menjadi yang pertama yang akan memodifikasi diri nya sendiri. Jika dia diberi kesempatan untuk menjadi salah satu ras utama di Siltvelt seperti Fohl, dia pasti akan langsung mengambil kesempatan. Mungkin bukan hal yang buruk, tapi jika semua berakhir ingin melakukan nya . . . Raphtalia menatapku, mengatakan kepada ku untuk tidak membiarkan itu terjadi.

Kami masih belum menjelaskan masalah ini kepada natalia, dan. Dia mulai terlihat curiga mengenai semua, jadi kami harus memberi tahu nya lebih awal daripada nanti—entah itu dariku atau dari Mamoru. Melty juga terlihat memiliki pemikiran tentang masalah yang telah terjadi. Dia memiliki tatapan di wajah nya meminta ku untuk menjelaskan semua nya secepat mungkin.

Setelah itu, Raphtalia dan aku kembali ke Raph-chan di dalam istana dan melakukan apa yang kami bisa untuk membantu. Kami meninggalkan Fohl di desa.

Kami sudah tertidur lelap, kelelahan di pojok lab Mamoru. Aku ingat Mamoru pergi keluar untuk menidurkan anak-anak ke kasur. Penyembuhan dan modifikasi mereka sudah selesai untuk malam ini. Holn sudah meminta kepada Mamoru untuk mengambil sesuatu untuknya, dan dia masih belum kembali.

Holn juga tidak ada disini. Aku melihat sekitar tempat Raph-chan bekerja di terminal untuk mengekstrak jiwa Filolial dan melihat sesuatu seperti manusia transparan. Sosok itu—sosok gadis yang terlihat dari belakang—memiliki ekor yang panjang dibanding Raphtalia, telinga hewan berlingkar kecil, dan rambut panjang berwarna coklat sedang. Aku berkedip beberapa kali dan melihat ke Raph-chan.

“Raph? Raph.” Kata Raph-chan sambil menguap, lalu dia berputar dan mulai menyadari hal yang sama seperti yang ku pikirkan—tetapi kemudian tidak ada tanda-tanda dari gadis transparan. Aku terkejut, bertaya-tanya apa aku melihat sesuatu yang aneh

Holn, Mamoru, Cian, and R’yne kembali kedalam ruangan.

“kita sudah hampir selesai, bukan?” tanya Holn.

“Raph!” kata Raph-chan sambil mengangkat dua tangan nya dengan bangga.

“Oh, pahlawan perisai masa depan, kau sudah bangun.” Kata Holn. Aku mengangguk. Raphtalia yang sudah tertidur di samping ku, juga ikut terbangun karena suara nya dan melihat sekitar untuk melihat apa yang sedang terjadi. “Waktu yang tepat, kalian berdua. Kalian tidak akan ingin tertidur melewatkan ini.” Kata Holn. Kami berdiri dan melihat ke layar dimana Raph-chan sedang bekerja. Layar nya menampilkan persentase hasil ekstraksi yang sudah terselesaikan, terlihat seperti tampilan loading dari suatu game, bersamaan dengan dua api yang bergetar yang perlahan berpindah tempat. Layar menampilkan angka delapan puluh persen.

“mencapai titik ini, kita bisa menggunakan kekuatan suzaku untuk membawanya kembali.” Kata Holn. “mari selesaikan masalah ini.”

“Raph!” kata Raph-chan. Holn melanjutkan untuk menggunakan terminal untuk memindahkan jiwa yang sudah menghabiskan waktu semalaman Raph-chan untuk dipisahkan ke dalam tubuh homunculus yang dibuat untuk Filolia.

“bagus . . . kesesuian jiwa sudah sesuai. Tidak ada kelainan pada bahan kimia atau sihir, dan tidak terdapat tanda-tanda penolakan. Semua sesuai dengan angka yang bisa diterima . . . memuat ingatan dari jiwa . . . semua lancar.” Kata Holn. Pada akhirnya jiwa tersebut cocok sepenuhnya dengan tubuh yang disediakan dan jiwa tersebut lenyap kedalam nya. Pada saat yang bersamaan, sebuah lampu merah melewati tubuh homunculus dan sayap nya bercahaya sedikit. Beberapa saat kemudian sebuah lampu muncul, entah darimana khususnya, dan mulai berputar mengelilingi gadis yang mengambang di dalam tangki pemeliharaan.

“Hey, itu terlihat seperti—” aku memulai.

“Ya, spirit dari vassal weapon cakar. Kelihatan nya dia mengenali jiwa si pengguna.” Kata Holn. Hal itu pertanda jelas bahwa ini bekerja. “sekarang kita perlu membuat dia tetapi stabil sampai jiwa nya menetap sepenuhnya. Spirit vassal weapon cakar meminjamkan kekuatan nya kepada kami, jadi kita hampir selesai sekarang”

“akhirnya . . . “ Mamoru menghelas napas.

“Raph!” kata Raph-chan, kembali kehadapan kami dan terlihat sangat kelelahan.

“kerja bagus, Raph-chan!” Kataku.

“harus kukatakan . . . terima kasih.” Raphtalia berhasil mengucapkan nya.

“Raph!” kata Raph-chan dalam jawaban nya. Aku mengangkat nya dan mulai membelai nya. Dia benar-benar sangat hebat.

“kapan kita akan mengetahui kepastian nya?” tanya Mamoru.

“dia seharusnya keluar sekitar mungkin tiga hari lagi. Itu perkiraan ku.” Kata Holn.

“itu akan luar biasa.” Jawab Mamoru.

“Wow, kalian benar-benar baru saja muncul dan menyelesaikan masalah ini, huh, Naofumi?! Kalian semua luar biasa.” Kata R’yneantusias.

“ini semua berkat Raph-chan, sungguh.” Jawabku.

“Naofumi, Raph-chan, Raphtalia . . . kalian semua terima kasih banyak.” Mamoru menundukan kepala ketika dia berterima kasih kepada kami.

“kita belum tahu hasil nya seperti apa. Berterima kasih lah kepada kami ketika ini semua sudah selesai.” Kukatakan kepada nya.

“Tidak, kumohon. Aku harus mengucapkan hal ini. Aku tidak bisa menahannya.” Kata Mamoru. Bahkan setelah melakukan hal menyimpang, dia masih ngotot untuk bertindak sopan. Aku bisa melihat dari mana dia berasal. Ini sudah menjadi sedikit pertaruhan, semua hal dipertimbangkan, tapi ternyata mereka sudah mengekstrak jiwa nya pada tingkat yang lebih tinggi daripada yang mereka bayangkan.

“Mamoru jika ini terdengar kasar, itu hanya karena aku juga sosok pahlawan perisai. Kau bukan satu-satunya yang sudah menderita. Memiliki rekan yang membantu mu, dan takut akan hidup-mati mereka, itu sesuatu yang normal. Jika kau tidak bisa melewati ketakutan mu . . . kau akan kehilangan lebih banyak rekan di masa depan. Kau perlu menghancurkan trauma tersebut sepenuhnya.” Kataku padanya. Kematian Atla masih teringat jelas di dalam pikiran ku. Aku ingin melihat nya lagi, tapi tidak bisa—dan juga dia bersamaku, di dalam perisai, sepanjang waktu. Aku tahu aku memiliki bantuannya, dan aku harus melindungi semuanya.

“Ya! Aku tidak akan . . . tidak akan kehilangan siapapun lagi!” kata Mamoru. Mungkin dia masih belum melewati trauma tersebut, belum sepenuhnya, tapi aku tetap mengangguk. “aku akan melakukan apapun untuk melindungi Siltran. Hal tersebut tidak akan berubah.” Mamoru bersumpah, dengan lebih yakin didalam perkataan nya daripada yang sebelum nya. Dia seperti gabungan antara Ren dan aku. Aku mulai sedikit memahami nya. Itu terdengar seperti trauma yang dimiliki Cian meminta kami untuk menyelamatkan Mamoru dari jalan menuju perbaikan. Aku melihat Cian untuk melihat nya menundukan kepala nya dengan malu-malu kepada kami juga.

“Terima kasih.” Katanya secara singkat, itu sedikit canggung, tapi untuk Cian, dia sudah melakukan yang terbaik yang dia bisa.

“Ya, semoga beruntung.” Kataku. Dunia ini akan segera menyatu—kami sudah mengetahui hal itu—yang berarti mereka akan benar-benar terkalahkan. Tapi informasi mengenai pahlawan perisai Mamoru Shirono akan tetap terwariskan ke generasi yang akan datang. Sebagai dewa di Siltvelt dan sebagai raja iblis di Melromarc.

Itu tetap tidak menyelesaikan kekhawatiran ku mengenai merubah masa depan, tapi ini terlihat yang terbaik untuk dunia jika disitulah masalah terselesaikn sekali lagi.

“terima kasih, kumohon, biarkan kami membantu kalian berusaha lebih keras untuk mencari cara agar kalian semua bisa kembali ke masa depan. Ini giliran kami untuk membantu kalian sekarang.” Kata Mamoru.

“itu akan disambut dengan sangat baik.” Jawabku.

“pertama-tama, kemudian—” Mamoru beru memulai dan lalu mengalihkan pandangannya ke samping. Seperti nya ada sesuatu yang terjadi. “sialan . . . kenapa sekarang?” Mamoru  mengumpat.

“muncul saat kita baru saja selesai bekerja lembur semalaman, dasar licik” kata Holn.

“aku baru saja dalam keadaan mood yang baik.” Tambah R’yne. Mereka semua terdengar kesal akan sesuatu, menghela dan mendecakkan lidah mereka.

“Ada apa?” tanyaku.

“ini hampir terdengar seperti . . . kalian tidak melihat ini?” tanya Mamoru.

“apa? Lihat apa?” jawabku. Aku mengecek semua secara berulang, tapi aku tidak menemukan sesuatu yang janggal.

“perkiraan gelombang selanjutnya sudah diperbarui. Terdapat gelombang yang akan datang dalam waktu satu jam kedepan.” Mamoru menjelaskan

“apa? Itu sangat cepat. Apakah segel pada guardian beast sudah rusak?” tanyaku. Waktu mengenai gelombang secara normal sebelum nya akan dikabarkan jauh sebelum nya. Akan tetapi saat ini Mamoru baru saja mengatakan kami akan mendapatkan gelombang hampir tanpa adanya peringatan. Berdasarkan pengalaman masa lalu ku, ini terasa seperti saat segel yang terdapat pada roh kura-kura telah rusak.

“Bukan, ini tidak ada sangkut pautnya dengan guardian beast yang sudah lepas.” Kata Holn.

“apa yang ingin kau lakukan, Naofumi? Kau tidak memiliki kewajiban untuk ikut terlibat, jika kau tidak ingin.” Kata Mamoru.

“tentu, kami akan ikut membantu. Apapun yang mengancam dunia ini kami akan ada disana.” Kataku. Itulah yang kami lakukan bahkan di dunia Kizuna. Bahkan mungkin membantu kami menunda beberapa permasalahan yang sedang kami alami. Belum lagi, kami sekarang memiliki akses kepada kemampuan untuk menyerang pecahan gelombang dengan senjata Seri 0, seperti Kizuna yang sudah lakukan di dunia nya. Terdapat beberapa keuntungan daripada tidak ikut membantu. “Mamoru, kita tidak memiliki banyak waktu. Izinkan aku mengubah party juga.” Kataku.

“tentu, baiklah.”  Jawabnya. Aku menerima permintaan untuk menerima kuasa untuk melakukan perubahan party dari Mamoru, aku menerimanya dan siap untuk memulai.

“bagus, terima kasih. Sejujurnya. Aku masih sangat lelah, tapi kami akan kembali ke desa dan bersiap untuk menghadapi gelombang. Kau lakukan hal yang sama. Bersiaplah. Maksudku.” Aku katakan ke Mamoru.

“tentu. Kumohon, persiapkan persiapan terbaik yang kau bisa. Gelombang ini bukan sesuatu yang mudah untuk bisa kita selesaikan.” Kata Mamoru.

“aku tahu . . . tapi aku masih belum merasa terancam sama sekali karena suatu gelombang untuk sementara waktu.” Aku akui Bitch dan para pasukan nya membuktikan ancaman yang lebih baru-baru ini. Mereka alasan kami semua berada di masa lalu, karena suatu hal.

“kata-kata yang hebat Mamoru, kita harus menunjukan kepada mereka apa yang bisa kita lakukan!” kata R’yne.

“Ya. kami belum memiliki cara untuk mengalahkan mereka.” Kata Holn. “aku benci hanya duduk diam dan menunggu seseorang, sesuatu untuk muncul dan membantu.” Kami tahu yang mengatasnamakan “Tuhan” yang menyebabkan gelombang, lagi pula. Rasa sakit yang Holn rasakan juga terasa sakit di dalam diriku.

“tuan Naofumi, ayo.” Kata Raphtalia.

“baiklah.” Jawabku. “kami  akan bertemu dengan mu di gelombang.” Aku mengatakan kepada yang lain. Cian memajukan kepala nya dari belakang Mamoru. Tampak khawatir.

“aku akan melakukan yang terbaik juga.” Dia mengatakan kepadaku.

“bagus. Bantu Mamoru bagaimanapun yang kau bisa. Kau hampir memiliki Filolia saat ini, jadi jangan menyerah!” aku katakan kepada nya. Cian menatap kebawah dengan perasaan malu karena perkataan ku. Ini terlihat seperti kesempatan yang bagus untuk mengubah target yang sudah memainkan ku kepada Mamoru! “kami akan pergi bersiap. Mamoru, jangan terlalu mengandalkan kami, oke? Kaulah pahlawan perisai nya di masa ini.” Aku katakan kepada nya. Mamoru tampak mengerti niat ku dan mencoba memanggil ku, tapi kami segera pergi dari tempat kejadian.

kami perlu membuat semua yang ada di desa, termasuk Ren dan Fohl mengetahui apa yang sedang terjadi.

“tentu saja! Jangan lupa! Aku leluhur perisai mu, kau dengar aku? Aku tidak akan menelantarkan mu!” Mamoru berteriak ke kami, tampak jauh lebih nyaman dengan segalanya sekarang. Dia tampak kaku dan tegang sebelumnya, tapi sekarang dia terlihat lebih lepas dan santai.

“sampai nanti!” kata Raphtalia.

“Raph!” kata Raph-chan. Mereka berdua menunduk dan mulai mengejar ku. Kami menggunakan portal untuk kembali ke desa secepat mungkin, dan lalu kami mulai bersiap untuk pertarungan kami melawan gelombang.




TL: Nouzen
Editor: Hantu

0 komentar:

Posting Komentar