Rabu, 16 Februari 2022

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 268. Minuman Keras

 Chapter 268. Minuman Keras



 
“Sebelumnya, tidak ada barang sebanyak ini,” komentarku.

Layaknya pulau incaran bajak laut, markas rahasia Sadina dipenuhi harta karun.
Berkeping-keping emas, perak... meski jumlahnya sedikit, disini ada alat sihir juga.
Mungkin aku akan memeriksanya lain kali.
Setiap kali Sadina kembali, dia pasti membawa barang-barang berharga. Aku tidak mengira ada barang berharga seperti ini tertinggal dibawah sana.
Jika aku jual semua ini, jumlahnya sudah melebihi harga jual Sadina ketika aku membelinya.
Mungkin, aku perlu menambah penilaianku padanya.

“Nah, hari ini, kita semua minum sampai puas!” Seru Sadina saat dia mengeluarkan tong miras.
“Hmm.... Apakah diriku boleh ikut?” Tanya Gaelion berharap dirinya tidak dilupakan.

Aku ingin memintanya pulang, tapi jika Raphtalia ikut minum juga, keadaan disini akan berbahaya.
Semakin banyak peminum semakin baik.

“Tentu saja~, ini untukmu, Gaelion-chan.”

Sadina memberikan Gaelion 1 botol miras.
Um, dari penampilan botolnya, itu sake?
Mungkin hero-hero sebelumnya meninggalkan cara pembuatannya.

“Baiklah, selamat minum,” Gaelion mulai minum langsung dari botol. “Oh, pilihanmu lumayan juga?” Lanjut Gaelion.
“Oh jelas. Aku memilih ini sebab naga tempatku tinggal menyukai sake kuat juga.”
“Oh....”

Suasana hati Gaelion bertambah baik saat dia melanjutkan minumnya. Dari mana tepatnya kau mendapatkan barang seperti itu....

“Ayo, kalian berdua tidak perlu menahan diri. Cepat minum. Ayo Naofumi-chan, aku sudah menyiapkan Buah Rukoru untukmu.”

Sadina mulai menawari kami minuman kesukaannya.
Buah Rukoru bukan buah kesukaanku. Aku terima saja.

“Hm? Jadi apa yang ingin kau bicarakan? Sampai Shadow dan orang lain tidak boleh mendengarnya?”
“Kita baru saja mulai, Naofumi-chan. Kita bahas itu sampai aku sedikit mabuk dulu, oke? Raphtalia-chan, ayo minum juga. Kedua orang tuamu kuat minum juga, aku yakin kau juga kuat minum.”
“Hm....”

Sadina menuangkan dan menawari Raphtalia minuman. Aku yakin dia minum juga ketika di Pulau Cal Mira. Aku juga merasa dia kuat terhadap minuman.

“Perasaanmu terhadap Naofumi-chan itu bagaimana? Oneesan penasaran.” Tanya Sadina ke Raphtalia.
“Aku sangat menghormati Naofumi-sama.” Jawabnya.

Itu yang dia rasakan?
Dia selalu melihat sisi burukku, aku tidak mengira dia akan menghormatiku.
Ini mungkin terdengar aneh, aku memang sering melakukan hal-hal buruk.

“Kau yakin?”
“Yakin.”
“Bukannya kau ingin menikahinya?”
“Uh, ha....”

Eh? Raphtalia ingin menikah denganku? Dia memandangku sebagai lawan jenis?
Tidak, tidak, dia berusaha keras agar tidak ada anak malang sepertinya akibat gelombang?
Jika dia mengatakan suka padaku, aku tidak akan menolak. Hanya saja ada sesuatu yang harus diprioritaskan terlebih dahulu.

Aku ingat apa yang dikatakan Sadina di siang hari.
Saat dunia sedang damai, Raphtalia mungkin... mulai memikirkan hal seperti itu. Jika semuanya berjalan baik, itu akan mengangkat status Raphtalia.

“Aku.. ah... um...”

Mata Raphtalia berputar dibarengi dengan wajahnya menjadi merah.
Usia dia sebenarnya masih cukup rendah. Aku rasa sekarang bukan waktunya dia untuk minum, lalu di usianya saat ini, tidak cocok untuknya membahas soal cinta.
Dia hanya melihatku sebagai pengganti orang tuanya yang telah meninggal, dia pasti bingung saat ditanya bagaimana pendapatnya tentangku sebagai lawan jenis. Ya, masih terlalu dini bagi Raphtalia untuk mencintai.

Perasaan itu kali ya.
Raphtalia selalu merasa terganggu ketika ada lawan jenis lain tidur bersamaku, itu adalah perasaan tidak menyenangkan dan penolakan yang didapat ketika orang tua mereka menikah lagi, sang anak merasa tidak enak melihat orang tua bersama orang tua tirinya. Mungkin itu yang dia rasakan. Dia tidak salah, tapi tidak perlu gugup dan gelisah.

Aku sendiri tidak ingin Raphtalia merasa seperti itu. Ah, tapi Filo, Anjing Nakal, Imiya dan anak-anak lain tidak masalah baginya, kan?

“Nyaohyumi-sama miyukku…”

Perkataan Raphtalia semakin aneh.

“Ara? Raphtalia-chan?”
“Akyu.”

Kemudian Raphtalia jatuh pingsan di tempat dia duduk.

“Oh.... diriku... merasa....”

Kepala Gaelion tidak seimbang hingga akhirnya dia jatuh pingsan juga.

“Ara ara. Kuat sekali ya, minuman [Dragon Killer] dan [Tanuki].... mungkin terlalu kuat bagi Raphtalia-chan dan Gaelion-chan.”
“Apa... kau merencanakan ini?”

Gawat. Sepertinya Sadina menyiapkan sake khusus untuk mengalahkan Raphtalia dan Gaelion. Kalau terus begini, wanita paus ini bisa menyerangku.
Jika hal buruk itu terjadi, mungkin aku akan menggunakan Shield Prison lalu kabur dengan Portal?

“Ayo kita lanjutkan.”
“Tidak mau. Aku mau pulang.”
“Tunggu dulu, Oneesan akan memulai pembahasan itu, lalu jika Naofumi-chan pulang sekarang, apa kau akan membiarkan Raphtalia-chan dan Gaelion-chan disini?”
“Aku akan membawa mereka dengan Portal.”
“Sudah pasti begitu, mau tidak kau lakukan itu setelah selesai membahas itu denganku?”
“Pembicaraan apa? Kau pasti mau menjadikanku santapan malammu, kan?”
“Tidak, tidak akan. Malam ini kita benar-benar gencatan senjata.”

Meski sudah banyak minum, Sadina tetap berbicara dengan tenang, bahkan masih melanjutkan minumnya.
Tapi, tak lama setelah itu....

“Naofumi-chan, aku sudah memberitahumu sebelumnya, kan? Jika kau ingin menjalin hubungan lebih lanjut dengan Raphtalia-chan, kau harus siap.”

Sadina mengatakan itu setelah berubah menjadi manusia, pandangannya sangat serius. Dia benar-benar melupakan sisi malasnya sekarang.

“Ya, aku sudah mendengarnya. Kau merencanakan semua ini, sampai membuat Raphtalia dan Gaelion pingsan demi menanyakan itu?”

Bagi Sadina, Raphtalia itu anak seperti apa? Aku tidak begitu tahu, sepertinya dia tidak ingin banyak orang tahu mengenai Raphtalia. Setiap kali aku menanyakannya, dia mengalihkan pembicaraan.

Ini sudah lama terjadi.
Saat aku masih rekonstruksi desa, Raphtalia, Demi-Human ras Rakun menjadi tangan kananku, itu membuat sekelompok Demi-Human datang ke desa, ras mereka adalah Demi-Human Rakun.

“Jika tangan kanan Hero Perisai-sama adalah seorang ras Rakun, maka kita sudah seperti satu keluarga. Kami datang kemari untuk membantu pembangunan ulang desa ini.”

Terkadang, orang-orang seperti ini akan berkumpul di desaku dengan dalih menawarkan bantuan. Saat itu, aku melihat sekelompok Demi-Human rakun itu, aku terkejut dengan perbedaan jauh antara mereka dan Raphtalia.

Entah keturunan mereka yang berbeda? Terus terang, sebagian besar dari mereka seperti orang pemalas dari pedesaan. Penampilan mereka tidak begitu menarik, sepertinya mereka tidak memperhatikan penampilan sama sekali. Aku juga merasa mereka tidak terlalu ingin melakukan ini.

Tapi karena ras mereka adalah Rakun, aku tidak bisa mengusir mereka dengan mudah. Setelah menanyakan asal keluarga Raphtalia, mereka hanya menjawab dia adalah keturunan mereka juga.
Aku sudah tidak tahan lagi, bukan berarti tangan kananku seorang ras Rakun membuat semua ras Rakun mendapat keistimewaan yang sama, aku hanya menilainya secara individualnya saja. Aku rasa ingin mengusir mereka saat itu juga.
Tapi, Sadina mengeluarkan aura aneh, itu sampai membuat dia melemparkan tombaknya pada mereka.

“Mohon maaf, tapi orang yang menjadi tangan kanan Naofumi-chan adalah orang asing dipihak kalian, dia tidak memiliki hubungan darah yang terpisah dengan kalian, jika memungkinkan aku harap kalian tidak menggunakan alasan itu untuk tinggal disini?”

Meskipun kata-katanya sopan, setelah merasakan haus darahnya, sekelompok ras Rakun itu ketakutan.
Saat itu, aku menambahkan hal lain untuk menyelesaikan masalah ini.

“Baiklah, jika kalian ingin tetap membantu, silakan bantu rekonstruksi di desa lain. Aku akan memutuskan apakah kalian layak untuk tinggal atau tidak.”

Setelah itu, sekelompok ras Rakun itu pergi ke desa lain, tapi… Aku tidak mendengar kabar dari mereka lagi. Ah, aku baru ingat.
Seingatku, tiga hari setelah mereka ditugaskan bekerja, kebanyakan dari mereka diam-diam melarikan diri?
Tapi, masih ada yang rajin bekerja di sana. Orang-orang yang tinggal sepertinya tidak terlalu peduli denganku.

“Hei, sebenarnya apa hubunganmu dengan Raphtalia?”
“Naofumi-chan, bagiku, Raphtalia-chan dan orang tuanya adalah alasanku untuk hidup.”




TLBajatsu

0 komentar:

Posting Komentar