Rabu, 28 Februari 2024

Dimension Wave Light Novel Bahasa Indonesia Volume 01 - Chapter 1: Pisau Pembuka dan Pancingan Usang

 Volume 01

Chapter 1: Pisau Pembuka dan Pancingan Usang


Muncul kalimat [Kota Pertama, Lurolona] di bawah pojok kanan pandanganku.

“Hmm...?”

Jadi aku dibuat tidak sadarkan diri dalam beberapa detik... tidak, jika aku konversi ke dalam waktu dunia nyata, mungkin aku tidak tertidur lebih dari sepuluh detik.

Jika apa yang dijelaskan pengembang game ini dapat dipercaya, alur waktu yang berjalan dalam game sudah berbeda jauh dengan waktu di dunia nyata, dan itu mulai dari momen ini.

Seperti yang sudah dijelaskan, aku rasa kami akan menjalani hidup di dunia ini sampai game ini berakhir.

Aku melihat sekeliling, dan melihat pemandangan indah yang melebihi dunia nyata.

Jalan yang terbuat dari bebatuan putih, dan sebuah kastil tema barat ada di kejauhan... Jika diperhatikan, batu jalanan ini sedikit kotor. Jika perlu aku jelaskan, terasa seperti visual nyata? Itu benar ada, semacam kotor dari tanah.

“Oh? Sudah mulai! Gamenya sudah mulai! Hey! Um... nama game dia itu... oh, Therese! Sini, aku di sini!”
“Ah, ketemu juga! Hey, Ta... eh, L’Arc!”

Pria tampan dan wanita cantik saling memandang. Pasangan pria Manusia dan wanita suku Jewel, aku jadi penasaran jika karena mereka saling kenal di dunia nyata maka tempat kedatangan mereka berdekatan?

“Oke! Waktunya bersenang-senang! Gamenya baru saja dimulai! Aku sudah dibuat sibuk akhir-akhir ini, waktunya menikmati hari libur yang singkat ini! Waktunya kita bermain!”
“Betul sekali! Kita juga sudah lama tidak bertemu... sudah lama sekali kita tidak pergi bersama.”
“Iya!”

Suasana manis mengelilingi mereka, aku yakin bukan mereka saja yang datang karena alasan itu...

Tapi aku rasa itu hal yang bagus, karena sekarang aku tahu ada orang yang ingin memperpanjang waktu libur atau luang mereka dengan memainkan game ini.

Suara-suara pemain lain yang baru saja masuk ke dalam game bisa terdengar samar dan jelas di sekitar area ini, yang mana membuat area ini semakin ramai dan penuh perbincangan. Sebelumnya aku pernah bermain banyak game VRMMO, tapi baru kali ini aku lihat tingkat kenyataan tekstur yang realistis dalam game.

“Oke, selagi aku menahan rasa senangku, waktunya aku mulai main game ini... huh?”

Aneh ya, kok aku dengar suara dengan nada tinggi.

Dalam tahap membuat karakter, pemain bisa mengatur suara sesuai keinginan, tapi suara yang aku dengar ini seperti suara perempuan yang sering muncul dalam sistem program.
Jika ingatanku benar, aku atur suaraku agar bersuara pria tegas dan berat, harusnya begitu. Jika ternyata aku salah atur, pastinya tidak menjadi suara loli seperti ini. Apa terjadi kesalahan dalam sistem pengaturan?

.... Aku punya perasaan buruk.
Aku kemudian mengecek tubuhku menggunakan kaca cermin yang ada di etalase toko.

“Ya, yang muncul adalah gadis kecil, mau berapa kali dilihat. Aku berterima kasih sekali,” tanpa sadar aku berguam itu.

Karena aku jadi... punya rambut panjang hitam, bertubuh kecil, tangan berukuran kecil, dan wujud menyedihkan dari dada.

Dengan pakaian one piece berwarna putih, sederhana sekali, ini mungkin bagian dari perlengkapan untuk pemula.

Bahkan dari cara pemodelan rok ini dilakukan secara hati-hati, jahitan dalam rok juga terasa efeknya.

“—[Kizuna†Exceed], Anda mendapat ajakan berbincang bersama. Anda terima ajakan berbincang ini?”

Suara itu terdengar dalam otakku. Pengirimnya punya nama yang tak aku kenal, [Tsumugi†Exceed].

Soal nama itu, hampir sama dengan namaku. Jadi kau pelaku yang membuat aku mengalami ini!

Ketika aku masuk berbincang bersama, aku dengar suara denting lonceng dari sistem dan dua orang masuk ke dalam ruang bincang.

“Ah, Onii-chan?”
“Yahhoo~!”

Aku mendengar suara dari dua orang itu. Apa mereka memakai suara asli mereka? Tidak di atur-atur lagi? Aku sulit bisa tahu ada perbedaannya.

“Apa maksudmu dari ‘Ah, Onii-chan?’! Kenapa model karakter dan nama punyaku berubah? Kau juga, kakak bodoh! Nanti aku datangi kau!”

Kakak jadi bernama [Kanade†Exceed]. Aku ingin protes dikit soal penamaan mereka.

Nama kami bertiga punya marga yang sama, kata pertama kanji, kata kedua simbol dan kata terakhir katakana, bukankah ini sudah seperti Chuunibyou akut!?

“Karena, aku ingin punya adik perempuan lagi~!” kata kakak.
“Aku juga ingin punya adik!” kata adik.
““Itulah sebabnya kami membiarkanmu, saudara kami, ikut serta bermain!””
“Haah...”

Aku menghela nafas. Aku tak mengira akan menghela nafas karena game. Rupanya mereka menulis ulang data yang aku kirimkan kemarin, dan sekarang akhirnya aku tahu kenapa mereka tidak tanya model karakter yang akan aku pilih.

“Selain itu.”
“Hmm?”
“Kita akan hidup dalam game ini berbulan-bulan, mungkin sampai bertahun-tahun, jadi aku ingin kita terus kontakkan.”
“Kakak...”

Ternyata ada alasan yang dia pegang.
Tapi tidak, meski ada alasan, kenapa sampai harus mengubah aku jadi wanita? Bukankah ini termasuk dari tindakan akses terlarang? Nah kalau begitu, aku dipaksa bermain game ini sebagai nekama sampai game ini selesai!
<TLN: Awalnya ini berasal dari kata ‘okama’, yang artinya pria gay atau pria cross-dresser.>

“Dan juga...”
“Iya?”
“Aku lebih suka jika kita kenalkan diri kita sebagai tiga saudari.”
“...”

Apakah sebaiknya aku balas tawa atas pendapat itu? Sudah boleh kan, aku marah sekarang?

“Apapun alasan kalian, aku terima. Menjalani hidup kedua dengan gender berbeda bisa memberikan pengalaman yang lebih baik.”

Aku mengalami sejumlah ketidakadilan dalam hidup sebagai laki-laki yang punya kakak dan adik perempuan. Rasanya tidak akan berakhir baik jika kami saling berseteru sedangkan kami ini sedang bermain bersama, sebagai keluarga.

“Onii-chan, setelah ini kau mau apa?”
“Hmm~ aku mungkin mau cari skill memancing dan coba pancing ikan.”
“Wow, itu kan hal yang biasa sekali... Kizuna-chan.”
“Kizuna-chan, ya...”

... Aku merasa ingin tahu, perasaan tak tertuliskan apa ini. Apa aku jadi yang termuda dalam premis tiga saudari?

“Setidaknya kau tambah ‘Onii-chan’.”
“Eeh....”
“Aku dijadikan wanita. Harusnya bisa lah setuju dengan itu.”
“Ugh... baiklah deh iya.”

 Kenapa dia lakukan itu seperti melakukan kompromi.

“Aku mau berburu. Kalau kamu mau apa, Kanade-onee-chan?”
“Aku masih belum tahu mau pakai apa nanti, aku mau lihat toko dulu.”
“Oke, jadi kita pisahan dulu buat sekarang ya?”
“Iya, benar. Aku telepon lagi nanti... eh bukan, aku ajak kalian ke ruang bincang lagi nanti.”
“Iya~”

--Berbincang selesai. Kembali ke percakapan normal.

Kalau begitu, waktunya aku mulai memancing sesuai rencana? Jika aku ingat baik-baik, skill yang aku miliki berdasarkan akuisisi skill.
Aku mulai membuka layar status, skill, dan daftar item.

Nama: Kizuna†Exceed Ras/Suku: Spirit
Energi : 1000 Mana: 50 Serin: 500
Skill: Produksi Energi I, Produksi Mana I
Item: Peti Senjata Pemula, Ramuan Energi Pemula x 10, Buku Manual untuk Spirit

Aku pilih Buku Manual untuk Spirit dari kolom item.

Lalu, buku berukuran A6 muncul di telapak tanganku. Begitu aku buka, tulisan dalam buku itu tidak dalam bahasa Jepang. Tapi entah kenapa, bisa aku baca. Rupanya ini adalah Bahasa Spirit.

“Hmm, jadi...”

[Tidak seperti ras lain, Spirit tidak punya level, HP, MP, STR, AGI, INT, MIND, DEX, dan LUK. Nilai dari semua itu dijadikan dalam nilai yang disebut ‘Energi’. Semakin banyak energi yang dimiliki, maka semakin kuat pemain.]
[Semakin banyak energi yang dimiliki, semakin tinggi kesempatan bertahan dari serangan musuh, tapi masih perlu diperhatikan pada penggunaan energi itu sendiri, karena digunakan untuk jumlah HP dan MP.]

Aku mengerti. Memang benar-benar ras yang unik.

Sederhananya, jika punya banyak energi, maka itu berarti punya ATK, DEF, HP, dan MP yang tinggi, tapi itu juga berfungsi sebagai level pemain itu sendiri, yang umum terjadi pada game lain, tapi rasanya akan seperti menurunkan level sendiri jika penggunaan energi terjadi secara berlebihan.

[Di ras lain, ‘mana’ adalah ‘skill poin’ atau ‘kemahiran’. Skill dapat digunakan selama mana yang diperlukan ada.]
[Terdapat dua jenis skill: Skill yang mengonsumsi energi setiap kali penggunaannya dan Skill yang terus mengonsumsi energi.]
[Skill Akuisisi berlaku sama bagi setiap ras/suku, yang ada dalam daftar akan menguat sejalan dengan tindakan yang dilakukan.]
[Bagi Spirit, skill yang muncul dalam daftar itu efeknya dapat aktif untuk pertama kalinya begitu terjadinya pengeluaran mana.]
[Skill yang dimiliki dapat dikendalikan dengan mengatur jumlah konsumsi energi. Oleh karena itu, jika ada skill yang sudah tidak digunakan lagi, dapat diturunkan dari dalam daftar, dan setengah dari mana yang diperlukan untuk naik dari dalam daftar akan dikembalikan setengahnya.]
[Lalu, jika konsumsi total energi lebih rendah dari 0 karena skill yang digunakan, secara acak skill akan terpilih untuk diturunkan sampai angkanya kembali lebih tinggi dari 0.]

Rupanya suku Spirit memiliki perhitungan penting dalam memakai energi.

Baik, akan aku atasi itu begitu waktunya tiba.

Aku tutup buku manual itu dan melemparnya kembali ke kolom item. Selanjutnya, aku pilih peti senjata pemula. Ada banyak jenis senjata dalam peti itu.

Semua jenis itu punya nama pemula, dan bentuknya normal.

Aku mengambil pedang satu tangan, rasanya bukan pilihan buruk. Penjelasan singkat mengenai pedang ini muncul. Aku baca cepat dan menyimpannya kembali ke dalam peti.

Sama halnya seperti kak Kanade yang masih bingung mau pakai senjata apa, aku juga masih belum tahu manakah yang bagus dan sampai hari ini masih belum aku tentukan, padahal dari website resmi sudah ada penjelasan-penjelasan mengenai senjata yang akan di ada dalam game. Mengingat kembali jawaban Tsumugi, aku rasa dia sudah yakin senjata apa yang akan dia pakai.

“Oh?”

Ada senjata yang menarik di dalam peti. Coba aku keluarkan.

Senjata: Pisau Pembuka Pemula.
Deskripsi: Pisau yang dibuat untuk menguliti dan memotong makhluk hidup yang telah diburu.

Deskripsi Senjata Pembuka: Tipe-tipe senjata yang dibuat untuk menguliti dan memotong makhluk hidup dan tanaman pangan akan mendapatkan drop jika digunakan untuk mengalahkan monster.

Astaga, deskripsi ini terlalu singkat. Karena sebagai contoh pedang satu tangan bisa digunakan bersama perisai, dan karakteristik skill dan seterusnya.

Tapi, aku tetap pilih yang ini saja. Karena menarik dipakai.
Aku ambil pisau pembuka dan menekan ‘konfirmasi’.

Perlengkapan tapi pisau, ataukah, memakai ini sudah termasuk memakainya?

Layar status hanya menampilkan energi dan mana, aku jadi kurang tahu apakah aku sudah bertambah kuat dengan pegang ini, karena tidak ada kolom yang menunjukkan aku pakai pisau ini.

Aku rasa ini salah satu elemen game VR, selama di pegang maka itu sudah dihitung memakai perlengkapan itu.

Bagaimanapun, aku perlu pancingan untuk memancing ikan. Di mana tempat yang jual alat pancing? Aku rasa tidak masuk akal jika alat pancing di jual di toko perlengkapan senjata, iya kan?

Aku menekan peta dari kolom menu.

Kota tempat aku berada sekarang.... disebut Lurolona. Aku melihat ke tempat yang diberi tanda ‘karung’ di atas peta dan jalan kesana.

Ada lambang bangunan kotak warna abu-abu, itu adalah toko untuk perlengkapan. Dan tanda karung ada di sebelahnya. Area ini penuh sekali dengan manusia, demi-human bertelinga dan ekor anjing, ada ras bertelinga panjang elf berkulit putih, ada ras jewel juga yang punya permata tanam biru di dada mereka dan masih ada ras lainnya.

... Aku tidak tahu kenapa, karena hanya Spirit saja yang tidak ada di sini, mungkin ada kebetulan tertentu.

Aku masuki toko perlengkapan itu, ada banyak sekali item yang dipajang di meja. Mulai dari ramuan penyembuh lanjut ke benih-benih, kertas kulit, alat tembaga, palu, pot, panci, cangkul, kapak tambang, sekop dan alat pancing. Oh, jadi mereka jual alat pancing di toko seperti ini?

Namun, pancingan itu usang dan terlihat seperti muncul dalam manga shounen, itu hanya tongkat ramping dengan tali pancing. Tapi jika aku tidak beli alat pancing di sini, maka aku tidak bisa memancing. Baiklah, berapa harganya?

[600 Serin]

Jadi, Serin yang ada di kolom layar ini adalah nominal uang? Aku masih kurang 100 Serin, hmm.
Ada barang yang bisa aku jual... pisau pembuka yang baru saja aku ambil, ramuan energi pemula, dan baju yang aku pakai sekarang.

Dari apa yang aku rasakan dari baju yang aku pakai, sepertinya ada pakaian dalam juga. Jadi ada pilihan aku lepas baju karena masih bisa aku beli lagi nanti... rupanya satu ramuan energi pemula bisa dijual dengan harga 20 Serin.

“Aku jual barang ini.”
“Ramuan Energi Pemula, ya? Satunya aku beli dengan harga 20 Serin. 5 Ramuan Energi Pemula harganya jadi 100 Serin.”

Suara koin receh terdengar dan jumlah Serin milikku bertambah jadi 600. Lalu aku kembali lagi sambil membawa pancingan tadi.

“Pancingan Usang, ya? Harganya 600 Serin.”

Hei.... aku tahu itu yang disebutkan dalam game, tapi rasanya aneh jika penjual bilang produk dagangnya ‘usang’...

Seorang manusia yang lihat produk dalam toko ini terdengar jelas keceplosan “Pfft”.

“Therese... dia bilang ‘usang’.... pfft....”
“Agak keterlaluan ya.”

Jika aku ternyata dikirim ke dunia lain dan ini situasi yang terjadi, aku tak akan pernah lagi membeli barang dari toko ini!
... Tapi ya, tidak ada gunanya beradu dengan NPC. Selagi aku tahan emosi bergejolakku terhadap pemilik toko, aku ambil pancingan usang.


PREVIOUS CHAPTER    ToC   NEXT CHAPTER


TLBajatsu

0 komentar:

Posting Komentar