Senin, 06 November 2023

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 348: Konsultasi Percintaan

 Chapter 348: Konsultasi Percintaan



 
Setelah penobatan Melty selesai, kami kembali ke desa.
Banyak hal yang terjadi, dan kami sibuk akhir-akhir ini.
Desa yang kukenal membuat pikiranku paling tenang.

Hmm?
Ren bersama Ksatria Wanita.
Ngomong-ngomong, dia sering mengikutinya.
Sebagai pengawal pribadi Melty, diputuskan bahwa dia akan dipromosikan dan ditempatkan di kastil mulai saat ini.
Tapi untuk melindungi negara dari monster yang terlalu aktif karena Gelombang, dia pergi bersama Ren untuk menaikkan level.

“Bagaimana kabarmu?”
“Aku kira semua berjalan lancar. Akan tambah lancar disaat level kami semakin tinggi.”
“Begitu… bagaimana denganmu, Ksatria Wanita?”
“Iwatani-dono, kau masih belum ingat namaku!?”
“Um, Eclair kalau tidak salah ya?”
“Itu kan nama makanan penutup.”

Pengetahuan Ren cukup tajam.
Aku kurang yakin jika Raphtalia tahu soal makanan penutup Eclair, tapi dia sering memperingatkanku untuk memanggilnya Eclaire-san. Aku tahu soal itu kok. Aku memang sengaja salah ucap.

“Sewaktu dulu, kau selalu mengajari Ren cara berpedang, tapi sekarang kaulah yang diajari olehnya. Atas kerja kerasmu selama ini, aku hadiahkan dirimu Kenaikan Kelas dalam waktu dekat.”
“Kenapa kau seperti orang punya kedudukan, Iwatani-dono!?”
“Karena aku memang punya kedudukan sekarang. Aku tidak suka mendapatkan status, tapi entah kenapa, aku sekarang menjadi Archduke. Aku menjadi orang penting.”
“Kamu dipromosikan lagi? Tapi, kau tidak terlihat terlalu senang.”
“Ya, karena bertentangan dengan keinginanku. Kalau dipikir-pikir setelah dunia ini damai, sebaiknya kau perlakukan aku sesuai dengan gelarku.”
“Mu… kamu benar.”

Dia mulai meniruku. Dia benar-benar menyimpang dari jalannya.
Apa yang dia lakukan sebelum ini?
Aku rasa… dia berada ikut Sampah selama perang terjadi, memukul mundur penjajah dari Faubrey.

“Lalu, apa kau sudah belajar cara mengelola wilayah?”
“Melihat apa yang dilakukan Iwatani-dono dan Ratu, serta Raja, aku mulai mengerti.”
“Hmm…”

Pada akhirnya, Ksatria Wanita bertujuan untuk menjadi semacam penguasa. Aku rasa bisa menyebut Melty dan Sampah sebagai idealnya.

“Eclaire-san…”
“Aku yakin jika kita kalah dalam pertempuran itu, kita semua akan dicap sebagai pelaku. Keadilan itu sendiri… harus aku pelajari lagi bentuk aslinya.”
“Bukankah keadilan tetap ada selama kau menang?”
“Bisa dibilang begitu. Namun apa artinya keadilan jika penguasa hanya memerintah berdasarkan kekuatannya? Suatu negara terbentuk dari rakyatnya. Tidak didasari dari rajanya… itulah yang ingin aku percayai.”
“Eclaire selalu melihat jangka panjang. Aku ingin belajar berpikir seperti itu juga.”

Ren memandang Ksatria Wanita dengan pujian.
Pada akhirnya, dia mengaguminya, dan dia mencoba menjaga Taniko. Tidak ada yang berubah.
Padahal Taniko sepertinya sangat membencinya.
Aku memberi tanda pada Ren untuk mendekat dan berbisik di telinganya.

“Apa sudah kau ungkapkan padanya?”
“Ap… bukan seperti itu!”
“Ah, jadi kau memilih yang lebih kecil ya?”
“I-itu…”

Ren sepertinya ingin mengatakan sesuatu, tapi dia menahannya.
Apa dia mencoba bilang akulah yang menyukai gadis kecil? Sayangnya, dia salah.
Tidak, kan?

Beberapa saat yang lalu, aku bertunangan dengan Melty, jadi jika aku gegabah, aku akan dicap sebagai Lolicon.
Sedangkan orang-orang di sekitarku, meski bertubuh besar, kebanyakan berusia muda.
Raphtalia, Atla, Filo, Kiel, dan masih ada yang lainnya.
Memikirkannya seperti itu membuatku merasa sedikit aneh…

“Benar… Naofumi… sudahlah tidak jadi.”
“Sepertinya kau ingin mengatakan sesuatu. Katakan saja.”
“Tidak… um…”

Ren melihat ke arah Fohl, yang sedang mengajari para budak untuk melatih keterampilan mereka.
Kenapa Fohl lagi?

“Kau jangan salah paham dulu ya?”
“Eh? Maksudku, jangan anggap be-”
“Aku mengerti jadi diam saja!”

Kesalahpahaman macam apa ini?
Memang benar, kadang-kadang tidur bareng Fohl, ini menyebabkan sejumlah asumsi yang tidak benar.
Memang agak kasar, tapi tekstur bulu Fohl lumayanlah.

“Cinta itu gratis, bukan? Baru-baru ini aku mempelajarinya.”

Ini bukan hanya tentang keinginan Atla. Agar aku tidak menyesal, aku memutuskan untuk belajar mencintai.
Menyesal karena aku tidak mampu melakukan apa pun adalah hal yang terlalu berat untuk ditanggung.

“Ren.”
“Apa?”
“Setelah kita memulihkan perdamaian di dunia, rencanamu selanjutnya apa?”
“… Soal itu ya.”

Ren memberi isyarat kepadaku untuk menyimpulkan maksudnya saat dia mengalihkan pandangannya ke desa.
Senjata Suci mungkin akan bertanya padanya apakah dia ingin kembali ke dunia lamanya, atau menetap di dunia ini.
Aku berencana untuk kembali, tetapi itu bukan pilihan yang buruk jika Ren dan yang lainnya memilih untuk tetap tinggal.

“Kau akan tetap di sini?”
“Aku tidak tahu. Menurutmu apa yang harus aku lakukan, Eclaire?”
“Aku? Aku tidak tahu kenapa kau bertanya padaku, tapi kau punya tempat untuk kembali, kan?”
“Ya… aku punya tempat di duniaku sendiri. Karena dunia ini adalah cita-citaku, aku agak melupakannya ketika aku datang ke sini.”
“Terserah apa yang ingin kau lakukan karena itu adalah keputusanmu sendiri, aku tidak punya hak untuk memberitahumu. Namun jika kau merasa rindu dan ingin kembali, maka kembalilah kesana. Setelah dunia ini berhasil kau selamatkan, aku tidak bisa meyakinkanmu soal berhasil atau tidaknya dosa-dosa yang ingin kau tebus, karena mengabdikan-”
“Karena mengabdikan diriku untuk kepentingan orang lain adalah jalanku dalam menebus dosa-dosaku, begitu bukan? Ya, aku tahu.”

Keduanya sudah cukup lama bersama. Bisakah mereka merasakan apa yang disiratkan pihak lain?

“Ksatria Wanita.”
“Bisa tidak kau ingat namaku!”
“Apa pendapatmu tentang Ren? Aku merasa jika ditanyakan ini kau pasti akan menjawab dia adalah rekan yang bisa diandalkan. Aku rasa langsung saja ke intinya, pendapatmu dia sebagai lawan jenis?” Aku bertanya padanya dengan sedikit niat menggodanya.
“Sudah kubilang sebelumnya, bukan? Sebagai lawan jenis, dia bukan tipe orang yang aku suka. Aku rasa Ren tidak suka membahas ini juga?”
“… B-benar…”

Ah, pukulan telak di hati Ren.
Aku kira Ren memiliki jalan panjang di depannya.

“Baiklah, aku akan mengatakannya sekali saja, Ren.”
“…Apa itu?”
“Naofumi-sama, mohon menahan diri.”

Aku mengabaikan peringatan Raphtalia dan melanjutkan.

“Pindah haluan kepada Taniko, bagaimana?”
“GYAU!?”

Kata-kataku mendapat tatapan tajam dari Gaelion.
Ah, jadi dia benar-benar membencinya.
Seolah aku akan menyerahkan putriku padamu! Sesuatu seperti itu.

“Wyndia… dia hanya seseorang yang ingin aku tanggung …”

Jadi hubungan mereka belum membaik.
Sepertinya dia mengalami kesulitan.

“Naofumi-cha~n. Aku akan menunggumu di kamarmu~.”

Dari jauh, aku melihat Sadina melambaikan tangannya, mengajakku. Kenapa itu hal pertama yang dia katakan? Baca suasananya!

“Jadi inilah perbedaanku dan Naofumi…”
“Hei… orang-orang bersamamu saja yang tidak baik. Bukankah kau juga punya banyak orang yang dekat denganmu?”

Ksatria Wanita dan Taniko… tak satu pun dari mereka tertarik pada cinta, jadi menurutku Ren tidak bersalah.

“Niichan, kau sedang apa?”

Kiel tiba-tiba datang.
Melalui semua yang terjadi, dia menjadi cukup kuat.
Tapi dia belum menguasai Teknik Hengen Musou. Aku rasa dia bisa menguasai itu jika dalam wujud Kielberos.
Dia satu party dengan Itsuki dan Fohl.

“Kiel, bagaimana denganmu? Bagaimana hasilnya?”

Aku menaikkan level bersama Sadina, sedangkan Kiel berada di party yang berbeda. Tapi sepertinya dia suka berenang, bisa saja dia ikut dengan kami. Orang tuanya seorang nelayan, apa itu yang membuatnya terbiasa berenang?

“Aku menjadi kuat! Aku ingin pergi bersama Niichan, tapi aku juga bersenang-senang bersama mereka!”

Kielberos mempunyai banyak kelemahan, namun bentuknya kuat.
Meski begitu, baginya untuk menemukan kesenangan dalam pertarungan, dia menjadi seperti Filo.

“Jadi, kalian sedang membicarakan apa?”

Tentang cinta, bukan?
Bukan, tentang orang-orang dari desa dekat Ren.

“Ini mengenai orang di desa yang mungkin tertarik pada Ren.”
“Naofumi, tolong jangan disebarkan. Hatiku tidak kuat.”

Sudah menjadi tugasku untuk mempermalukan orang!
Itulah yang ingin kulakukan, tapi menurutku Ren saat ini akan baik-baik saja.

“Pertama, ada Paman Imiya, kan? Lalu ada Wyndia dan Eclaire-san. Selain mereka…”

Kiel dengan lancar mulai membuat daftar orang-orang di desa yang tertarik pada Ren.

“Jadi jumlahnya cukup banyak. Apa kau masih mengira dibenci banyak orang? Menurutku, kau tidak perlu khawatir soal itu.”
“T-terima kasih…”

Ya, Paman Imiya mengajarinya menempa senjata, dan mereka sering bekerja sama. Namun, mereka berjenis kelamin sama.
Tapi Kiel… sepertinya tidak jatuh cinta pada siapa pun. Dia jatuh cinta pada pohon krep.
Akan tetapi, hati Ren terjatuh pada dua orang yang berhasil mengalahkannya, mereka berdua adalah Ksatria Wanita dan Taniko.

“Apa kau khawatir pada pendapat orang lain soal dirimu?”
“… Tidak, bukan seperti itu. Selama pertempuran, itu cukup penting.”
“Begitu, mental juga cukup mempengaruhi seseorang ketika bertempur. Jika ada orang yang ingin kau lindungi di sisimu selama bertempur, maka kau bisa mengeluarkan semua kekuatanmu untuk bertarung. Setidaknya, itulah yang aku dengar.”

Tampaknya Ksatria Wanita akhirnya masuk dalam topik diskusi kami. Apakah tugasku untuk mendorong mereka ke sini?

“Ksatria Wanita, respons apa yang akan kau berikan jika ada orang yang mengungkapkan perasaannya padamu?”
“Jujur saja, aku senang mendengarnya. Tapi sayangnya, aku tidak punya waktu luang untuk menikmati cinta. Aku akan menolaknya secara baik-baik.”
“Termasuk jika orangnya itu Ren?”
“Ya.”

Ah… Ren nampaknya sangat tertekan.
Dia diam-diam mengakui kekalahan sebelum pertarungan dimulai.
Dia sedikit bicara soalnya, menurutku dia masih menyukainya.
Tapi menurutku itu tidak sampai di sini.
Suasana patah hatinya akan membahayakan karena bisa saja dia kepikiran ini saat bertarung nanti.

“Ren.”
“… Apa?”
“Orang seperti dia tidak tertarik pada romansa. Namun orang itu akan bimbing disaat menyadari perasaannya. Jika kau beruntung, mungkin dia akan mulai tertarik pada lawan jenis saat kau menyatakan perasaanmu padanya, masih terlalu awal untuk menyerah.”
“U-baik.”
“Namun, bacalah suasana hatinya. Jika kau mengungkapkannya sekarang, aku sangat ragu dia akan menerimanya. Aku rasa waktu yang tepat untuk mengungkapkan perasaanmu padanya ketika kau sudah menjadi lebih kuat dan menunjukkan kekuatan itu padanya. Kira-kira... setelah kita menyelamatkan dunia ini, mungkin ada baiknya kita mencoba memanfaatkan suasana kemenangan itu.”
“Y… ya!”

Mendengar kata-kataku, Ren penuh semangat mengangguk. Dia ternyata sangat mudah dihibur.
Yah, aku hanya mendapat pengetahuan tentang hal semacam ini dari Galge, jadi kata-kataku mungkin bukan yang terbaik untuk diikuti.
Biasanya ini adalah waktu bagi Motoyasu untuk bersinar, tapi tidak terjadi pada dirinya yang sekarang...
Ngomong-ngomong, aku memastikan untuk memakai kata ‘mungkin’, dan ‘aku rasa,’ aku tidak bertanggung jawab jika dia gagal.

“Baik, aku dan Ren akan segera menuju Istana untuk memenuhi tugas kami. Iwatani-dono, aku pasti akan membalas semua ajaran yang kau contohkan padaku. Sampai bertemu lagi.”

Setalah itu, Ksatria Wanita dan Ren berteleportasi ke kastil menggunakan portal milik Ren.




TLBajatsu

0 komentar:

Posting Komentar