Sabtu, 28 Januari 2023

Realist Maou ni yoru Seiiki naki Isekai Kaihaku Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 93. Tiga Hari

Chapter 93. Tiga Hari 


Moral tentara Ashtaroth tinggi.

Pertama, kami harus bergegas menuju kastil Decarbia untuk mengusir pasukan Zagam, yang telah mengepungnya.

Sebagian besar pasukanku adalah infanteri, tetapi karena mereka terlatih dengan baik, hanya butuh beberapa hari untuk mencapai kastil Decarbia.

Itu mengingatkanku pada sesuatu yang pernah dikatakan Napoleon.

“Napoleon, seorang jenius perang, pernah berkata bahwa pasukan yang kuat adalah pasukan yang banyak berjalan. Berjalan ke mana-mana, melalui medan yang berbahaya dan melalui tempat-tempat yang bahkan musuh tidak akan lalu. Itulah rahasia kekuatan mereka.”

Dengan kata lain, kemampuan para prajurit untuk bergerak bersama itu penting.

“Dalam hal itu, pasukan ksatria/ kavaleri Jochi bisa menjadi masalah. Tapi mereka bukan orang-orang yang mengepung kastil, bukan?”

Aku bertanya pada Eve dan dia mengangguk.

“Saat ini, yang mengelilingi kastil Decarbia adalah pasukan utama Zagam. Kebanyakan dari mereka adalah monster yang lambat dalam berjalan.”

"Dan di mana Jochi?"

“Dia pasti berpikir bahwa jatuhnya kastil Decarbia hanyalah masalah waktu. Jadi dia saat ini sedang menginvasi tanah Raja Iblis di selatan. Kecepatannya luar biasa.”

“Yah, dia adalah Pahlawan benua utama. Dia bergerak seperti api.”

Toshizou menyela.

“Namun, bukankah itu bodoh? Tentara Zagam akan lebih lemah sekarang. Yah, itu hal yang baik untuk kita.”

“Ada resiko, tapi dia pasti sangat percaya diri. Mungkin dia percaya dia bisa kembali tepat waktu jika pasukan Zagam dalam masalah.”

"Sama seperti teori tentara berjalan?"

"Ya. Walaupun dalam kasus kali ini, mereka harus berlari.”

Di dunia tanpa mobil, tidak ada makhluk yang lebih berharga dibandingkan kuda.

Di dunia lain itu juga hampir sama. Sebelum mereka memiliki mobil, kudalah hewan yang paling dihargai. Jumlah kuda yang dimiliki suatu negara adalah simbol kekuatan mereka. Jaman seperti itu telah berlangsung untuk waktu yang sangat lama.

Dan setiap negara takut pada suku yang menyerbu dengan menunggang kuda.

Dan sekarang, negaraku yang terancam oleh mereka. Namun, aku punya rencana.

Dan aku akan menerapkannya sekarang.

“Besok, kita akan tiba di kastil Decarbia. Di sana, kita akan mengalahkan Raja Iblis Zagam, yang sedang mengepung kastil.”

"Berapa lama bala bantuannya akan tiba?"

"Seharusnya sekitar tiga hari."

"Tiga hari…"

“Semuanya akan baik-baik saja jika kita bisa mengalahkannya dalam tiga hari. Jika tidak, kita akan terjepit oleh pasukan penunggang kuda Jochi. Kita pasti akan kalah jika itu terjadi.”

Tentu saja, aku memastikan bahwa hanya perwira tinggiku yang mendengar kata 'kekalahan'.

Mereka semua menelan ludah dan menatapku dengan serius.

"Jadi, kita harus menyelesaikan ini dalam tiga hari."

“Pasukan utama Raja Iblis Zagam sangat kuat. Dia punya tiga ratus pasukan. Tapi kita punya lima ratus pasukan. Kita memiliki keuntungan dalam hal jumlah, selama bala bantuan tidak datang.”

“Pada saat seperti itu, akan lebih baik untuk menargetkan pimpinan musuh. Jika kita bisa membunuh pemimpinnya, yang lain akan mundur.”

"Apa maksudmu kau akan mengirim kami untuk misi bunuh diri?" Toshizou bergumam, jadi aku mengoreksinya.

“Aku tidak akan mengatakan itu. Tidak ada yang akan mati atau bahkan berada dalam bahaya sebesar itu. Aku berjanji kepadamu, kelompok itu akan kembali hidup-hidup.”

"Oh, kau sungguh murah hati."

"Yah, aku sendiri akan menjadi bagian dari grup itu, jadi itu wajar."

Setelah mendengar ini, Toshizou terkejut.

"Kau akan ikut menyerbu?"

"Iya."

"Konyol. Jika kau mati, seluruh pertempuran ini akan berakhir.”

"Hasilnya akan sama jika semua orang mati kecuali aku." kataku datar.

"Namun…" Toshizou tidak yakin, begitu juga Eve.

Dia menundukkan kepalanya dan memintaku untuk mempertimbangkan kembali.

Bahkan Jeanne mengerutkan alisnya dan berkata, 'Jangan!'

Meskipun ketiganya menentang, aku tidak berniat mengubah pikiranku. Namun, orang lain bergabung dengan ketidaksetujuan mereka.

Itu adalah pelayan goblin yang memegang kendali kudaku. Sangat jarang mendengarnya berbicara.

“Raja Iblis menjadi bagian dari serangan spesial? Itu tidak boleh. Upaya pembunuhan seperti itu harus diserahkan kepada ninja.”

Dia tidak berbicara dalam bahasa goblin tetapi masih fasih. Walaupun suaranya tidak serak seperti kebanyakan goblin.

Barulah aku menyadari bahwa dia bukanlah pelayan yang biasanya bersamaku. Dia melepas kulitnya dan menatapku.

"Hal-hal ini harus diserahkan kepada para profesional, Raja Iblis."

“Ah, Fuma Kotaro. Sejak kapan kau di sini?”

"Kami para ninja berada di sisimu saat anda membutuhkan kami." Katanya.

"Dengan kata lain, disaat-saat seperti ini?"

“Ya, tepat sekali. Biarkan dunia tahu apa yang bisa kami lakukan.”

"…Baiklah."

Aku memutuskan untuk menyerah dan membiarkan si pembunuh melakukan pekerjaannya.

Kotaro hendak memanggil bawahannya dan pergi, tapi ada satu hal yang ingin kutanyakan padanya, jadi aku menghentikannya.

“Fuma Kotaro. Tentang informasi yang aku minta…”

“Ah, itu. Aku telah mendapatkannya.”

"Informasi?" tanya Eve.

“Informasi yang akan mempengaruhi hasil dari pertempuran ini. Aku ingin mendengar tentang waktu ketika lengan kanan Raja Iblis Zagam terpotong.”

"Apa informasi itu akan berguna?"

"Itu akan berguna. Yah, aku akan membuatnya berguna. Jika seperti yang aku bayangkan. Jadi, bagaimana?” 

Kotaro menjawab.

“Itu seperti yang anda katakan. Jochi adalah pria yang tenang, tetapi dia berubah saat ayahnya dihina. Dan saat itulah dia memotong lengan Zagam.”

"Aku mengerti. Jadi seperti yang dikatakan buku-buku sejarah.”

"Apa maksudmu?"

“Dia sangat terobsesi dengan ayahnya. Aku bermaksud memanfaatkan ini.” Kataku. Dan kemudian aku memisahkan pasukanku menjadi tiga kelompok.

Fuma Kotaro akan memimpin tim pembunuh untuk menangani Zagam.

Kemudian akan ada kelompok yang akan menarik perhatian tentara yang mengepung kastil Decarbia.

Dan kemudian akan ada kelompok untuk menghadapi Jochi pada saat kedatangannya.

Aku tidak suka membagi pasukan yang sudah kecil, tetapi rencanaku mengharuskan hal itu terjadi.




TL: Isekai-Chan
Proof-reader: Arklame Aster

0 komentar:

Posting Komentar