Selasa, 07 Maret 2023

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 326. X (10)

 Chapter 326. X (10)



 
Seperti yang semua orang duga, tempat yang kami miliki untuk bertarung sangat sempit bila dilakukan dalam waktu yang sama, sehingga semua wanita harem Tact keluar dan bertarung dengan rekanku di lapangan benteng.
Sedangkan untuk Ren bersama Gaelion dan Filo, pertarungan mereka di lapangan luas dan sampai memenuhi langit.

“Hahaha, jangan harap kau bisa mengalahkanku yang memiliki lima Senjata Bintang dan satu Senjata Suci, memangnya kau yakin cukup dengan bermodalkan satu Senjata Bintang saja bisa membuatku terjatuh?”
“Kekuatan yang kau miliki hanyalah curian dari pemilik aslinya. Tidak mungkin barang tiruan bisa melampaui barang asli.”
“... Banyak omong kau itu.”
“Tahu tidak caranya langit membalas seranganmu?”
“Hah? Bagaimana bisa langit melakukan itu?”
“Kalau begitu, biar kubuat sederhana biar orang idiot sepertimu mengerti. Karena dia pakai Boomerang?”
“Apa kau bilang!”

Aku segera memegang Tongkat dengan kedua tanganku dan mulai merapalkan mantra.
Inilah kekuatan asli dari Tongkat Bintang.
Tongkat ini diberkati dengan sebuah kemampuan yang bisa memperpendek mantra.
Bila sudah menguasai sepenuhnya, Sampah bilang dia tidak perlu merapalkan mantranya tapi itu mustahil bagiku.
Selain itu, Tongkat ini juga memungkinkan seseorang yang tak bisa menggunakan sihir bisa menggunakannya.
Ini adalah pengecualian yang membuatku sangat terkejut.

Aku merenungkan betapa sulitnya perisai digunakan sambil menggenggam erat Tongkat ini dengan perasaan bangga.
Aku merasa enggan untuk mengembalikannya kepada Sampah.

Aku menggunakan SP dan kekuatan sihirku untuk mengeluarkan mantra pendukung yang akan aku berikan pada rekanku.
Mantra sihir ini membutuhkan cukup banyak waktu untuk disiapkan, tetapi turun drastis karena Tongkat ini.
Umpamanya teka-teki yang terbagi menjadi lima bagian dan harus diselesaikan baru bisa menggunakannya, menjadi dua teta-teki yang sederhana.
Dengan begini... aku bisa memanfaatkan metode penguatan Tongkat Bintang untuk membantu rekanku.

“Diriku, Hero Biasa, memerintah langit, memerintah bumi, untuk memisahkan hukum alam dan menyambungkannya kembali, jadikanlah ini menjadi nyata. Wahai kekuatan Dragon Vein, menyatulah dengan kekuatan sihir dan kekuatan heroku. Sebagai sumber kekuatan Hero Biasa memerintahmu. Aku membacamu untuk meminta segala sumber kekuatan, berikanlah segala kebutuhan mereka!”
“All Revelation Aura X!”

Benar, ini adalah metode penguatan Tongkat.
Sederhananya, ini adalah teknik kelas Skill Acquisition.
Kurang lebih ini mirip dengan sistem game online, dimana seorang pemain akan mendapatkan skill poin setiap kali mereka naik level, yang nantinya bisa disebarkan pada mantra sihir atau skill yang mereka ingin naikkan.

Ren pernah membicarakannya dulu. 
Kalau Brave Star Online menggunakan sistem yang bekerja dengan Skill Poin.
Dengan kata lain, hal semacam itu.

Menaikkan level agar bisa menaikkan tingkat skill dan mantra.
Itu adalah sistem standar dari banyak game online yang kutahu.
Itulah metode penguatan Tongkat dan Gauntlet.

Tongkat ini bisa menyalurkan skill poin untuk menambah kemampuan sihir kami sedangkan Gauntlet untuk kemampuan skill kami.
Jumlah level yang kami miliki sekarang bisa disebarkan untuk menambah kemampuan skill dan sihir kami.
Yah, kalau ingin fokus pada satu mantra saja, maka jumlah poin yang diperlukan juga banyak.

Tapi skill poin yang difokuskan pada skill atau sihir bisa diatur kembali kalau ada masalah, yang mana itu cukup melegakan. 
Material yang dibutuhkan yaitu poin pendukung ada di dalam senjata kami.... Oleh karena itu, Tingkat Keahlian yang diberitahukan Ren waktu itu merupakan material yang paling mudah kami dapatkan, tapi aku bisa menambah poinnya lagi setelah menunggu cooldown selama satu hari.
Menurutku, itu kegunaan yang bagus.

Mantra yang barusan kurapalkan adalah mantra pendukung luar biasa yang bisa meningkatkan seseorang secara maksimal: Aura.
Terlebih, Revelation adalah kelas mantra yang hanya bisa dirapalkan oleh seorang hero.
Mungkin sekarang ada yang penasaran, mantra sihir yang ditambah kekuatannya oleh metode penguatan Tongkat, maka hasilnya kurang lebih begini.

“Terima ini!”

Tact mengeluarkan dan menembakkan Vanzin Claw atau sejenisnya kearahku.  Aku menghindarinya dengan jarak setipis kertas.

Kenapa jaraknya bisa setipis itu? Itu terjadi sebab serangan Tact sangat lamban. Ternyata, serangan itu ditembakkan dengan arah lurus sehingga aku bisa melihat dengan jelas sinarnya.

Bukan berarti sinar yang ditembakkannya lamban, melainkan aku merasa dia menembak menggunakan pistol air yang kekuatan semprotnya berkurang banyak? Dia menggunakan cahaya untuk menyerang, tapi lamban mengenai targetnya.

Jika aku jelaskan lebih rinci, maka yang aku dengar dari ucapan serangan Tact adalah “Teeeeeerrrriiiiimmmaaa Iiiiinnnniiiiiii!” padahal dia mengatakan “Terima ini!” dengan cepat.
Serangan Tact melewatiku begitu saja.

Begitulah, kekuatan kami meningkat ke level yang tidak normal.
Game online yang dimainkan Ren tidak seperti ini, tapi setiap kelas yang dihasilkan sangat besar.
Bukan hanya efeknya, tetapi durasi dan efek tambahan lainnya juga.

Dengan kata lain, mantra kuat seperti All Revelation Aura membutuhkan banyak poin, tapi efeknya juga meningkat drastis.

Variasinya tergantung kepada Mantra atau Skill.
Ada kemungkinan kalau mantra yang rumit atau skill dari sekarang bisa bertransformasi lebih tinggi.
Ini adalah kekuatan Tongkat dan Gauntlet.
Dengan keinginan kiat untuk melindungi dunia ini... para Roh Senjata meminjamiku kekuatan mereka.

“Kau bisa menghindarinya?”
“Kenapa? Bukannya kau sekali serang musuh langsung jatuh?”

Sepertinya Tact tidak bisa melihat pergerakanku.
Hal itu tidak lain dan tidak bukan karena kemampuan sihir pendukungku yang meningkat sangat jauh.

Tunggu aku ada yang aneh, dia terkejut jika musuhnya menghindar dari serangannya.... memangnya kau itu Raksasa Cahaya yang selalu mengenai musuhnya dengan serangan terbaiknya.
Aku merasa heran mengapa sarangan hebat selalu ditahan-tahan, tapi aku berpikir mengapa musuh utama selalu menyerang lebih awal dengan serangan terbaiknya.
Aku mengerti, inilah yang terjadi jika berhasil dihindari.

“Hmm. Aku hanya menahan diri. Nanti tidak ada serunya.”
“Iya, iya. Terserahmu saja.”

Aku menggenggam erat-erat Tongkatnya dan memenuhinya dengan kekuatan.
Tongkat ini punya skill lain.
Gamer mungkin tahu kalau kubilang dengan istilah Charge Skill.

“Waktunya bermain-main.”

Saat mengatakannya, Tact mengacungkan cakarnya ke arahku.
Aku bisa melihatnya dengan jelas dan menghindarinya dengan mudah.
Pertama aku merunduk, kemudian melompat menggunakan Tact sebagai pijakan.

Diriku yang saat ini bukanlah Hero Perisai.
Aku meminjam pertahanan dari Senjata Tujuh Bintang dan pertahanan itu lebih rendah daripada pertahanan Ren dan Hero Suci lainnya.
Akan sakit bila aku terkena serangan dan mungkin akan terkena serangan yang tak terhindarkan.
Bukan hanya itu, senjataku bisa saja dicuri kalau aku berhadapan secara langsung dengannya.

Dia ini menguasai seni bela diri apa? Aku merasa dia menyempurnakan kuda-kuda dan gerakannya.
Bagaimanapun juga, aku sudah terbiasa latihan dengan orang ahli. 
Mereka selalu memikirkan setiap cara yang berada di luar perkiraanku.

Aku yang setiap kalinya latihan dengan mereka, merasa gerakan serangan yang dilakukan Tact tidak cukup.
Cukup mengecewakan, tidak ada satupun serangannya yang melewati perkiraanku.
Dia terus-menerus menggunakan tipuan, mencoba membunuhku-

“Erst Slash!”

Dia menyerang tapi tipuannya begitu terlihat, sangat mengecewakan.
Aku menunda waktuku untuk menghindar dan melihat kepercayaan diri di wajah Tact...

“Yotto.”

Aku menghindarinya dengan cekatan.

“Ku...yah, sepertinya mantan Hero Perisai tidak bisa melakukan apa pun selain menghindar. Mengecewakan sekali.”

Dia benar-benar membosankan.
Apa yang kuhadapi sedari tadi hanyalah serangan sederhana.

“...Sepertinya kau salah paham, akan kujelaskan saja. Bertahan lebih rumit daripada menyerang. Harus menggeser dampak dari serangan lawan, mengurangi kekuatannya, dan sebagainya.”
“Sekarang! Second Slash!

Aku menusuk lengan Tact dengan ujung Tongkat dan mengacaukan serangan Claw Slashnya. 
Karena itu skill yang Tact keluarkan, Second Slash, tidak begitu kuat dan lenyap.

“Itu bukan kesempatan untuk menyerang.”
“Gu-”
“Coba saja keluarkan semua skill yang kau inginkan. Aku akan langsung menghancurkan kekuatannya. Ini adalah caraku bertarung sebagai Hero Perisai.”

Hero Perisai tidak harus menerima semua serangan lawan. 
Untuk menghindari serangan, aku juga bisa membuat kekuatan dari serangan itu tidak keluar seperti semestinya.

Tepat seperti apa yang terus menerus kulatih sejak berada di dunia ini dan aku mengetahui teknik untuk menggagalkan serangan lawan.
Setelah itu mulai muncul berbagai serangan yang berbeda  seperti serangan rentetan, tapi sekarang Tact hanya fokus kepadaku jadi tidak ada masalah.
Bila dia terus seperti ini, aku bisa santai.

Aku harus sedikit memerhatikan Raphtalia dan yang lainnya.
Kalau tidak, bisa jadi berbahaya.
Aku harus membantu mereka kalau terjadi sesuatu. 
Aku memutuskan untuk tidak ingin kehilangan siapapun untuk kedua kalinya.




TLFujiwara-sama
Editor: Bajatsu

0 komentar:

Posting Komentar