Rabu, 02 Juni 2021

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 228. Cuci Otak

 Chapter 228. Cuci Otak


 
Sekarang, saatnya mencari tahu pelaku yang meracuni sumur. Air yang ada di sumur tidak mengalir dari sungai. Air yang disumur memiliki sumber air yang berbeda.
Apabila memiliki aliran air yang sama, aku pikir akan membutuhkan waktu bagi racun yang mengalir melalui sungai untuk sampai ke sumur melalui bawah tanah.
Kami juga dapat mempertimbangkan apakah racun itu menembus tanah, tetapi kupikir racunnya dituangkan langsung ke dalam sumur.

Tetap saja… Masih ada masalah lainnya. Desaku di desain sedemikian rupa sehingga tidak sembarang orang dapat keluar dan masuk dengan mudah. Karena aku selalu waspada, aku menempatkan penjaga agar hanya budak dan orang yang aku percaya yang bisa masuk. Terlebih lagi, Gaelion dan para Filolial akan mengatakan sesuatu padaku jika ada orang asing yang masuk.

Dengan semua asumsi ini, bukti menunjukkan bahwa sumur itu diracuni oleh orang dalam.
Aku tidak suka mencurigai penduduk desa. Maksudku, seharusnya para bawahanku sudah tahu jika melakukan hal-hal seperti itu maka dia akan membayar dengan nyawanya.

"Gaelion!" Setelah mendengar panggilanku, Gaelion datang.
"Ada apa?"
"Kau ada di desa seharian?"
"Ya."
"Apakah kau melihat seseorang melakukan sesuatu di sumur?"
"Kurasa... Tidak ada orang asing yang datang dan melakukannya."
"Bagaimana dengan para penjaga kastil dan wisatawan?”
"Tidak ada."

Semakin sulit untuk mencari pelakunya. Segel Budak juga tidak bekerja. Gaelion juga berkata tidak ada prajurit ataupun orang yang mencurigakan datang ke desa.  Yah, bisa jadi kemampuan penjagaan dari Gaelion tidak bisa dipercaya sepenuhnya. Oleh karena itu, aku kembali ke desa dan mengumpulkan budak untuk bertanya kepada mereka.

“Aku ingin mengidentifikasi waktu ketika racun itu dituangkan. Siapa yang terakhir minum air dan selamat?”

Setelah mendengar pertanyaanku, beberapa budak mengangkat tangan mereka dan aku menyuruh mereka untuk berbicara. Aku mengetahui bahwa air sumur yang dipindahkan ke wadah air untuk memasak terjadi belum terlalu lama.

"Aku penasaran siapa pelakunya?"
"Permisi, Tuan Naofumi."
“Hmm, ada apa?”

Atla mengangkat tangannya dan berbicara. Wajahnya terlihat tegang atau semacamnya. Apakah ada sesuatu yang hanya bisa dirasakan Atla? Perlahan Atla kembali ke klinik dan menunjuk paman Imiya yang sedang beristirahat di sudut ruang makan.

“Paman Imiya-chan, ada sesuatu yang buruk mengelilingi dirimu.”
"Hah?"

Paman Imiya melihat sekeliling dengan ekspresi bingung setelah mendengar perkataan Atla.

"Aku, apa yang kau katakan? Harap berhati-hatilah saat bercanda.”
"Ya Atla-chan, kenapa dia melakukan hal seperti itu -"
“Itu … tidak… sebenarnya, aku ingat pernah menumpahkan sesuatu-”

Paman Imiya mulai bertingkah aneh dan mulai mengerang. Dia mendorong Imiya menjauh ke arah budak lainnya dan terhuyung pergi dengan goyah.

"Hero Perisai-sama, tolong, aku ..." Paman Imiya meminta bantuan karena dia menderita. Tidak, tunggu…

"Tolong hukum aku... Sebelum aku melakukan kejahatan lagi!"
“Saat bandit menangkapmu, apakah mereka memberikan sihir kepadamu!?”
“Aku tid… Guu…”

Aku membuka status budak paman Imiya. Untuk melihat masalahnya… Panel statusnya terlihat berbeda. Panelnya rusak tidak karuan. Ada sesuatu yang aneh sedang terjadi.

Jika kau pikirkan sekali lagi, dia ditemukan sehari setelah dia seharusnya tiba. Dan lokasi di mana dia diserang masih tidak pasti. Apa yang akan terjadi jika Elena tidak lewat, aku tidak tahu.
Apa yang akan aku lakukan jika aku kebetulan lewat dan harus melarikan diri dari seorang petualang yang kuat?

Paman Imiya dibawa ke klinik untuk perawatan. Dan tidak salah lagi bahwa tujuannya kembali ke desa untuk menuangkan racun ke dalam sumur seperti yang diperintahkan kepadanya. Masalahnya adalah apapun yang mempengaruhi paman Imiya mungkin tidak terlihat saat ia mendapatkan perawatan.

"Hero Perisai-sama!"
"Tuan Naofumi!"

Para budak, Ren, dan Atla meminta bantuanku. Aku ini bukan dewa! aku ingin mengatakan itu, tetapi aku tidak bisa. Aku mengerti perasaan membutuhkan bantuan.

"Ugh...aaaaaaaa!" 
"Gawat!”

Rishia melangkah maju untuk memberhentikan paman Imiya.
Dia memiliki statistik paling tinggi diantara budak yang lain disini.

“Apa yang harus aku lakukan!? Aku..... aku tidak bisa membantunya.”

Bahkan Ren, yang sudah cukup dekat dengan para budak, tidak bisa membantu. Demikian pula dengan Ksatria Wanita tidak bisa membantu. Aku pikir, ini adalah situasi yang tidak normal. Jika dia ingin membunuh paman Imiya, aku harus menghentikan Ksatria Wanita.

Aku bingung sekali. Aku tidak bisa menganalisis situasinya. Apa yang harus aku lakukan?

Jika ini adalah game, persuasif mungkin dapat memulihkan kembali mantan rekan yang telah dimanipulasi oleh seseorang, tetapi pada kenyataannya cukup sulit untuk membebaskan diri dari pengaruh cuci otak. Dan ini bukan game.
Tetap saja, aku tidak bisa menghabisinya begitu saja.
Hubungan kita sudah cukup akrab.

"Paman! Tolong hentikan! Sebelumnya Paman pernah mengatakan 'Aku ingin membantu Hero Perisai'!?”
“Ug… GUU…”

Kesadaran paman Imiya menjadi keruh. Ini bukanlah situasi untuk persuasi.

“Semuanya… Keadilan…” Dia mulai bernyanyi dengan lirik yang aneh. "Tolong ... Hentikan aku-"

Paman Imiya mulai melantunkan sihir. Spesies Lemo tahu bagaimana menggunakan tanah. Dia menggunakan sihir yang dapat memanipulasi tanah untuk membuat lubang yang menembakkan batu.

"Sebagai sumber kekuatan aku memerintahmu. Aku membacamu untuk menguraikan hukum alam. Wahai Bumi. Bunuh orang-orang dihadapanku!”
“Zweit Earth Drive!"
““"Sebagai sumber kekuatan Aku memerintahmu. Aku membacamu untuk menguraikan hukum alam. Wahai Bumi. Hambatlah sihir orang dihadapanku!”””
“Anti-Zweit Earth Drive!"

Karena dari spesies yang sama, Imiya menghalau sihir yang digunakan oleh pamannya, dan hanya muncul retakan kecil di tanah.

"Tuan Naofumi!"
"Ada apa?"
“Tolong batasi pergerakan paman Imiya dengan membuat penghalang di empat arah! Tolong buatlah dengan kuat."

Ah! Jadi seperti itu! Aku mulai mengumpulkan kekuatan sihir dan mencampurkan SP ke dalamnya.

"Uhh ..."

Imiya meraih pamannya dan menatapku.

"Sekarang! Hero-sama!"
“Apakah kau yakin?”
"Aku akan menahannya! Tolong! Tolong selamatkan paman."
“Aku mengerti! Shield Prison!"

Kurungan yang dibuat dengan perisai mengurung paman Imiya bersama Imiya.

"Atla!"
"Aliran kekuatan yang mengelilingi paman Imiya telah terputus."
"Bagus, apa masih ada orang lain?"
"Tidak ada lagi."
"Kita sangat beruntung sekali."

Ini akan menjadi masalah serius jika seseorang mulai berperilaku kasar seperti paman Imiya. Perlu waktu agar Shield Prison bisa digunakan kembali, sampai itu selesai kita perlu menahan orang lain tersebut jika ada.
Lalu…

"Pertama-tama, untuk saat ini, mari kita analisa situasinya sebelum kurungan itu menghilang."
“Mengerti.”
"Iya."

Sudah pasti paman Imiya adalah orang yang menuangkan racun ke dalam sumur. Mungkin itu semacam sihir kutukan. Berpikir tentang itu, sama seperti dulu dengan Motoyasu, itu terlihat seperti skill Senjata Legendaris.

Ren belum menggunakan miliknya. Dia diawasi dengan ketat sejak awal. Jika dia menggunakannya, dia akan langsung ketahuan. Motoyasu saat ini berada di Pulau Cal Mira. Dia mungkin akan segera kembali, itu berita buruk untuk Filo, dan itu mungkin juga akan merepotkanku. Ditambah lagi Filolial milik Motoyasu yang menyebalkan itu dapat menjadi korban jika dia melakukan perbuatan bodoh seperti ini. Jika dia yang melakukan perbuatan bodoh seperti ini maka aku harus menghukumnya, tapi mungkin tidak. Mungkin, bukan dia pelakunya.
Terlebih lagi-.

"Itsuki-sama...."
"Dia mungkin yang melakukan ini."

Salah satu faktanya adalah bahwa paman Imiya bergumam tentang keadilan. Pertama-tama, aku masih khawatir dengan kekuatan yang mengendalikan paman Imiya. Jika dipikirkan lagi, kemungkinan para budak yang hilang juga dikendalikan dengan kekuatan ini.
Aku tidak dapat menahan informasi ini lebih lama lagi.

"Rishia. Sebenarnya, ada sesuatu yang ingin kuberitahu kepadamu."
"Oh, apa itu?"
"Ini sudah lama terjadi, aku pernah berpapasan dengan Itsuki."
"FUEE!?"
"Apa kau ingat saat kita pergi untuk membeli Atla dan budak lainnya?"
"Iya."
"Saat itu, aku bertemu dengan Itsuki di Colosseum. Dia terlihat seperti orang gila, dia bertarung untuk mendapatkan pujian dari orang lain."
"..."

Rishia menunduk. Yaa... Aku tahu ini akan terjadi, tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa karena aku memiliki alasan yang kuat untuk menyembunyikan tentang ini.
"Aku bingung untuk memberitahu atau tidak, aku khawatir sesuatu akan terjadi jika kau melihat Itsuki dalam-"
"Sudah cukup. Naofumi-san."

Bahkan, jika dia marah kepadaku, aku tidak dapat menghentikannya.

"Tidak masalah.... Jadi apa yang terjadi dengan Itsuki-sama?"
"Shadow yang mengawasi Itsuki kehilangan jejaknya, jadi saat ini keadaannya masih belum diketahui."
"Jadi... Begitu."

Mungkin saat ini kita telah diserang oleh Itsuki.
Mungkin dia mengira aku tidak bisa membalas balik serangannya.
Dia melakukan hal yang lebih merepotkan dari Ren dan Motoyasu.




TLChopin
EDITOR: Bajatsu
PROOFREADER: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar