Senin, 31 Mei 2021

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 227. Racun

 Chapter 227. Racun


 
Tali yang menghubungkan kereta dengan Caterpilland telah putus, dan keretanya menghilang.
Kiel dan yang lainnya tidak terlihat.

"Apa yang terjadi!?"

Setelah Caterpilland melihatku, dia langsung berlari menghampiri. Dia menatap kearahku sambil bergumam sesuatu.

"Aku telah diserang saat sedang berjualan! Anak-anak lain yang menaiki kereta telah diculik. Eh? Bukan begitu kejadiannya?"

Taniko mencoba untuk memahami perkataan Caterpilland, tapi nampaknya dia tidak terlalu mengerti perkataannya. Dia hanya membicarakan intinya saja.

"Dimana lokasi kejadiannya!?" Ren bertanya ke Taniko.
"Hmm.."
"Seharusnya mereka berada di tempat binatang ini datang kan?"
"Mungkin."

Ren mulai berlari untuk melacak jejak kaki Caterpilland.

"Hei, tunggu! Aku ikut bersamamu!"

Ksatria Wanita ikut berlari bersama Ren. Tapi, tidak akan cukup hanya dengan mereka saja.

"Filolial! Pergilah bersama Ren!"
"Kue!"

Filolial yang sedang berada disekitarku langsung lari untuk membantu mereka. Akan lebih baik jika masalah ini dapat langsung selesai, tapi... Aku memiliki perasaan yang tidak enak tentang hal ini.

"Pertama-tama, mari kita sembuhkan dia terlebih dahulu. Panggilkan Rat."

Sambil memberikan sihir penyembuhan, aku memerintahkan Taniko untuk memanggil Rat. Sihir penyembuhan tidak begitu efektif terhadap monster. Dalam kasus ini, penyembuhan secara alami atau menggunakan obat-obatan adalah opsi yang lebih baik.
Taniko segera berlari ke arah laboratorium Rat.

Tiba-tiba, muncul masalah baru. Sebelum Rat datang Caterpilland mulai bertingkah agresif dan mencoba untuk berlari ke arah dia datang sebelumnya sampai.
Ini hanya dugaan, tapi kurasa dia memiliki kemauan yang besar untuk menjadi lebih kuat lagi. Dia menyesal karena telah menjadi pengecut dengan tidak pergi bersama Ren.

"Apa dia baik-baik saja? Apa yang terjadi disini?" kata Gaelion.
"Bandit telah menyerang kereta dan menculik para budak."

Setelah mendengar keributan Gaelion mulai terbang mendekat. Dan Caterpilland yang terluka mulai berkata sesuatu kepadanya.

"Hmm... Hmm... Apa?"
"Apa kau mengerti perkataannya?"
"Katanya kereta mereka diserang secara tiba-tiba dari depan dan belakang, ketika para budak melawan balik, mereka terkena suatu serangan dan ikut dengan para bandit itu."
"Apa maksudmu?"

Aku pernah memikirkan ini, tapi seburuk apapun mereka, mereka telah menerima Perlindungan dari Hero Perisai. Sejujurnya aku masih tidak mengerti bagaimana bisa mereka bisa kalah dari para bandit. Mereka itu bukanlah petualang biasa.
Awalnya aku mengira Paman Imiya kalah karena berhadapan dengan banyak orang, ternyata bukan itu penyebabnya, padahal dia sudah melakukan Kenaikan Kelas.

Aku menduga mereka telah dicuci otak.
Saat ini Motoyasu sedang tidak ada disini, aku sempat berpikir bahwa dialah dalang dari semua masalah ini. Tapi, kupikir bukan dia pelakunya. Mungkin, Itsuki yang melakukannya. 

Tidak ada gunanya menduga-duga tanpa fakta yang jelas, masih banyak pertanyaan yang belum terungkap.
Itsuki, memiliki keegoisan yang tinggi terhadap rasa keadilan. Tapi aku tidak pernah menduga dia akan melakukan hal buruk itu.

Namun, bahkan kemungkinan bahwa Itsuki dapat berubah menjadi seperti Ren dan Motoyasu sudah cukup, karena Itsuki yang aku lihat di Zeltoble memiliki kepribadian yang sudah hampir rusak.
Dia jarang menunjukkan dirinya di mata publik, itu memang hal yang sering terjadi.
Peristiwa ini sangat mengganggu. Perasaan buruk ini berlipat ganda karena Motoyasu itu tidak menyembunyikan apapun yang kelihatannya mencurigakan.

Yah, aku pikir itu bukan Perfect Hidden Justice.
Huh… Intinya, sangat diperlukan untuk menangkap Itsuki. Ren dan Motoyasu telah aku selamatkan agar kembali ke jalan yang benar. Jika mereka sudah tidak waras, sebaiknya itu terjadi disekitarku saja.

“Caterpilland ini juga mengatakan dirinya hampir terkena serangan itu dan melarikan diri,” tambah Gaelion.

Setelah menyampaikan pesannya dengan baik, Caterpilland merasa lega dan kehilangan seluruh kekuatannya. Apa dia mati?!

Aku langsung memeriksa denyut nadinya. Dia bernapas, dia tidak mati. Dia mungkin sangat memaksakan diri untuk pergi kemari. Cepat sekali dia pergi kemari untuk memberitahuku. Sekarang dia dapat beristirahat dan mendapatkan perawatan di tempat yang tepat.

Tapi… kenapa aku menyuruh Ren pergi ke tempat berbahaya seperti itu? Bukankah ini sangat berbahaya? Aku harus cepat mengejar mereka.....
Apa boleh buat. Setelah Rat datang untuk merawatnya, aku bersiap untuk pergi.

"Filolial."
"""KUE!"""
“Gaelion, Rishia, dan Alta akan pergi bersamaku!”
"Iya."
"Baik!"
"""KUE !?"""
"Ada apa? Apa kalian tidak senang? Anggota yang tersisa harus menjaga desa! Pertahankan dan berjagalah sampai aku kembali!"

Aku memimpin rombongan sambil menunggangi Gaelion. Para Filolial dan yang lainnya berlari mengikutiku dari bawah. Aku dapat melihat Ren dan yang lainnya dari jauh lewat angkasa. Tepat seperti dugaanku, pasti tidak akan ada apa-apa di tempat Kiel di serang. Aku memerintahkan Gaelion untuk melacak aroma mereka, tapi tidak sampai setengah jalan dia sudah kehilangan jejak.

Hari sudah mulai gelap, aku terpaksa harus mengakhiri pencarian.
Ren menolak untuk kembali, tapi akhirnya dia menyerah setelah aku memperingatkannya agar tidak sampai terjadi lagi hal seperti ini.

Setelah tiba di desa, aku menghitung jumlah monster dan budak, dan mulai menyiapkan makan malam.
Jumlah penduduk di desa ini mulai berkurang sedikit. Bukannya aku tidak menyadarinya, tetapi aku pikir berjualan itu membutuhkan waktu. Sekarang bukan waktunya untuk memikirkan hal lain. Segel Budak masih berfungsi dan belum menghilang. Jumlahnya tidak berkurang, dan mereka pasti berada dalam jarak tertentu. Namun, aku tidak tahu keberadaan mereka.

Karena tidak ada bukti yang ditemukan hari ini, aku merasa suasana di desa lebih suram. Akankah Raphtalia dan yang lainnya baik-baik saja? Mereka sedang latihan, aku doakan saja semoga tidak terjadi apa-apa.
Tapi, jika situasi disini menjadi lebih buruk aku perlu mengeluarkan instruksi untuk mereka kembali.

Masalahnya adalah… apakah instruksiku akan sampai kesana.
Aku memotong bahan hari ini dengan pisau dapur dan memasukkan ke dalam panci. Airnya telah mendidih, tapi masih belum matang juga. 
Ren dan yang lainnya terlihat gelisah.

Tetapi situasinya tidak akan membaik menjadi lebih baik bahkan jika kami mencari terus mencarinya di malam hari. Karena aku tidak bisa tenang, aku memasak sebagai pengalihan. Pahlawan tidak berdaya saat ini, dan tidak ada kesempatan bagiku untuk melakukan apapun. Untuk saat ini, kita hanya bisa menunggu sesuatu terjadi. Atau menunggu informasi terbaru.

“Hmm, rasanya sudah cukup?"  Kataku sambil mencoba sup yang aku masak hari ini. 

Berbahaya!

Peringatan terdengar di kepalaku.

"Cuh ...”

Apa itu? Apakah aku menambahkan sesuatu yang berbahaya ke hidangan dan membuatnya gagal? Sejauh ini tidak ada hal seperti itu, dan para budak yang memasak bekerja di depan mata aku.

[Zat beracun] [Racun… tingkat menengah. Gangguan pernapasan]
[Segera Obati] {Gunakan Penawar Racun, Mantra Penawar Racun}

Apa?  Tidak mungkin, semua bahan makanan yang ada disini tidak bisa dijadikan racun. Apa ada Alkemis yang diam-diam memasukkan racun ke dalam bahan masakan?

"Apa hidangannya sudah siap?"

Budak yang membantuku memasak bertanya sambil melihat ke arah sup.

"Tidak, sepertinya aku melakukan kesalahan."
"Eh? Tapi aromanya lezat sekali."
"Yaa."

Setelah itu, aku mencuci sup dengan air.

Berbahaya!

Peringatan yang sama dari sebelumnya muncul dalam penglihatanku.
Apa!? Apakah itu airnya? Aku dengan hati-hati bertanya kepada budak.

"Hei, kau mengambil air dari mana?"
"Apa? Tentu saja dari sumur, seperti biasanya..."

Apa sumurnya telah diracuni? Aku merasakan perasaan yang tidak mengenakkan.

"Jangan diminum!"
"Aku tidak mengerti."
"Pokoknya jangan! Kau bisa sakit!"

Saat aku melihat keluar ruang makan, seekor Filolial bertengkar dengan seorang budak dan mencegahnya untuk meminum air dari sumur. Filolial memiliki insting yang tajam. Dia sedang berbicara dengan budak itu, mungkin dia bisa berbicara karena aku tidak ada di dekat sana.
Para Filolial melakukan kerja yang bagus. Aku akan menyiapkan hadiah bagi mereka nanti.

"Kalian semua, jangan minum airnya." Aku memberikan perintah dengan suara lantang.
"Kenapa?"
"Ada kemungkinan kalau sumurnya telah diracuni."
"Benarkah?!"
"Mungkin, aku akan memeriksanya terlebih dahulu."

Aku memanggil Rat. Dia telah selesai merawat Caterpilland. Aku memeriksa sumur dan sungai di dekat desa dengannya. Dan hasilnya adalah keduanya sudah tercampur dengan racun.
Beruntungnya, Bio Plant dapat menawarkan racun, dan racun itu tidak sampai menyebar kedalam tanah. Dan jika diperhatikan dengan lebih teliti, para monster tipe aquatic yang ada di sungai sudah pada mati dan mengambang.

Hari sudah malam, dan pencarian orang yang menyebarkan racun ini tidak berjalan dengan lancar. Meskipun begitu, aku menemukan mayat petualang demi-human di hulu sungai.

"Apakah dia pelakunya?"
"Aku tidak tahu."

Rat memeriksa mayatnya seperti seorang dokter. Apakah demi-human ini yang meracuni desaku? Kalau tidak salah, dia bukanlah orang yang pernah tinggal di dalam desa.
Di desaku sekarang, untuk saat ini. Aku layaknya dewa bagi mereka semua. Apa mungkin yang orang dari Siltvelt atau Shieldfreeden? Aku tidak bisa menginterogasi mayat, dia tidak dapat memberi informasi apapun.

"Count, coba kau lihat." Rat menunjuk ke arah mayat demi-human. "Ada kertas ditangannya. Sepertinya ada tulisan disana."
"Apa kau bisa membacanya?"
"Ini adalah hukuman untuk orang yang menganggap dirinya sebagai tuhan.'  Surat ini ditulis menggunakan bahasa Melromarc."
"Apa?"

Tunggu sebentar, apa agama penentang Hero Perisai yang menyerangku? Tidak. Surat ini menggunakan bahasa Melromarc. Seharusnya bahasa yang digunakan adalah Shieldfreeden atau Siltvelt jika itu adalah mereka.

"Sepertinya kemampuan menulis dan penerjemahan bahasanya cukup bagus. Aku bisa tahu ini dari tulisannya.”
"Benarkah?"
"Iya, ditambah lagi."

Rat mengambil sesuatu di kantungnya, dan meneteskan itu ke dada demi-human. Kemudian di dada mayat tersebut... muncul sedikit segel budak.

“Itu adalah Segel Budak yang tidak dapat menghilang meskipun sudah mati. Mereka berencana untuk menutupi jejak, tapi mereka tidak bisa menipuku.” Sebut Rat.
"Jadi dia budak.... dia tidak bersalah."
"Hmm..."

Untuk demi-human Siltvelt atau budak Shieldfreeden yang meracuni dan kemudian bunuh diri karena alasan agama… tidak mungkin. Kudengar di negara-negara seperti itu, demi-human dan budak manusia memiliki lambang keluarga / suku yang sama.
Lambang keluarga, misteri segel budak yang tersembunyi, seharusnya ada alasan mengapa mereka melakukan ini, masih terlalu banyak misteri. Selain itu, jelas sekali bahwa kemarahan mereka ditujukan padaku...

Sepertinya mereka ingin merusak reputasiku. Aku pasti akan menggunakan manusia sebagai budak juga jika harus. Trik yang kekanak-kanakan. Mereka menggunakan budak demi-human dan budak manusia melakukan kejahatan dan tindak kriminal untuk merusak reputasiku....

"Kuburlah dengan baik."
"Kau yakin?"
“Dia adalah korban. Dia sudah melalui banyak kesulitan sejauh ini. Setidaknya kita perlu memperlakukan jasadnya dengan baik."




TLChopin
EDITOR: Bajatsu
PROOFREADER: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar