Jumat, 24 Februari 2023

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 319. Glamour Vs Loli

 Chapter 319. Glamour Vs Loli



 
Matahari memang semakin tidak terlihat, namun karena sedikitnya waktu aku putuskan untuk memperkenalkan mereka pada Sampah secepat mungkin... pada intinya, aku akan memperkenalkan orang-orang desa yang menjadi kekuatanku.
Perlu digaris bawahi, dia memang ikut bersama ratu ketika kami melawan Houou dan aku rasa dia juga melihat cara bertarung mereka, namun aku ingin dia mengenal mereka lebih lanjut.

“Ah, Niichan.”

Kami menggunakan portal milik Ren untuk kembali, dan Kiel menemukan kami.

“Kau sudah tidak apa-apa?”
“Yah aku sudah baikkan. Lalu, bagaimana keadaan kalian?”
“Kami semua baik-baik saja. Ngomong-ngomong, orang di sebelahmu, dia orang yang bersama ratu, kan?”
“Ya.”
“Ini pertama kalinya kita berbicara bersama. Diriku yakin dirimu tahu betul namaku, sebab semua masyarakat menyorakkannya.”
“Namamu....”

Kiel ragu-ragu memberikan jawabannya.
Ya, ketika aku mengganti namanya, satu kerajaan langsung gempar.
Ini bagian kecil dari cerita masa lalu yang aku banggakan.

“Ayo, coba sebutkan namaku.”
“Niichan, kau yakin aku akan baik-baik saja?”
“Dia sendiri yang meminta, kau sebutkan saja.”

Penyiksaan macam apa ini. Jangan buat kami menyia-nyiakan waktu.
Tapi, bagiku ini sedikit kasar dan berlebihan.
Dia menginginkan ini terjadi, selama ini dia menunggu kesempatan ini?
Tapi wajah Sampah cukup serius.

“Um ... Raja?”
“Diriku Sampah, mengerti.”
“Um ...”
“Jangan sungkan!”

Apa dia seorang masokis?
Semua Hero nantinya akan berakhir seperti ini?

“Naofumi, aku merasa bersalah menyebut namanya.”

Tidak, rasanya jumlah orang seperti Ren bertambah.
Tapi aku tidak merasa ingin memarahinya.

“Aku setuju...Kenapa jadi seperti ini?”

Raphtalia menempatkan tangannya di kepalanya.
Aku pikir juga begitu, Sampah sendiri menerima nama barunya, aku tidak bisa apa-apa sekarang.
Dulu, memanggilnya seperti itu cukup menyenangkan karena dia merasa tersinggung, namun sekarang rasanya aku yang tersinggung jika dia senang dipanggil seperti itu.

“Kita menunggu apa lagi, Iwatani-dono? Cepat beritahulah diriku orang-orang yang menjadi kekuatanmu.”

Aku tidak masalah jika dia hanya berakting, tapi rasanya dia melakukan semua ini tanpa tipu daya.
Rasanya terdengar aneh jika aku percaya tindakkannya sekarang ini, tapi perasaanku mengatakan semua ini benar.
Belum lagi, aku belajar semua ini dari melihat cara orang berdagang.
Oleh sebab itu, insting pedagangku mengatakan tidak ada kebohongan dari semua tindakan Sampah sekarang ini. Rasanya ada yang jatuh dari kepribadiannya.

Terutama dibagian dia membiarkan makhluk yang dia benci selama ini, Demi-Human untuk memanggilnya Sampah....
Jika dia mencoba bersumpah setia padaku layaknya Motoyasu lakukan padaku, maka akan aku tolak itu, tapi aku tidak bisa melakukannya sekarang karena dia tidak berniat melakukan itu.

“Kiel, tidak usah kau pikirkan... cukup kau sebutkan saja namanya seperti orang asing lewat.”
“Baiklah, Niichan. Berjuanglah, Sampah-san.”
“Ya!”

Aduh...
Sampah ini tampaknya lebih lembut dari sebelumnya.
Motoyasu tidak mendengarkan sepatah kata pun yang diucapkan orang-orang, jadi tak masalah untuk membicarakannya. Sedangkan Sampah, dia mendengarkan semua perkataan orang, lalu bisa mengungkapkan perasaannya, agak ngeri.
Rasa cukup berbahaya jika bermain-main dengannya.

“Sampai nanti.... Ayo, ikuti aku. Ren, jelaskan semuanya pada penduduk desa.”
“Oke.”

Aku membawa Sampah menumu tempat orang yang ingin aku kenalkan padanya.


“Ara? Marquis, lukamu sudah sembuh?”
“Sebagian besar sudah.”

Aku bersama Sampah mendatangi lab Rat.
Di dalam tabung besar...ada sesuatu yang mengambang.
Sepertinya itu kereta.

“Di mana Mii-kun sekarang?”
“Dia sedang pergi berburu, dia mencari bagian-bagian modifikasi yang kau lakukan waktu itu.”
“Dia berburu?”
“Dia membentangkan tubuhnya untuk menutupi semua orang dari ledakan besar Houou agar bisa melindungi orang-orang, sayangnya ada bagian tubuhnya yang hilang. Dia perlu mencari suplemen yang cocok untuk meregenerasi bagian yang hilang itu.”
“...Suplemen.”
“Hmm... bila diriku tebak, secara teori dia dapat melakukan regenerasi layaknya Slime. Benar, bukan?”
“Ya benar. Dia akan memburu monster lain untuk dijadikan bahan asupan bagian tubuhnya, setelah material yang diperlukan cukup, dia berhasil melakukan regenerasi.”

Aku ingin sekali menutup telingaku.
Makhluk berbahaya macam apa yang aku ciptakan!?
Dia seperti pemeran utama Film Horor Kelas B.

“Yah, dia masih memerlukan waktu untuk memulihkan bagian tubuhnya. Belum lagi, dia perlu merekonstruksi ulang susunan mangsanya.”
“Ya, ya, aku mengerti. Soal hal ini... menurutmu perang ini dan hal yang menimpaku sebelumnya ada hubungannya?”
“Oh... maksudmu ada hubungannya dengan Hero Bintang yang membuatmu terlupa parah?”
“Dia orang yang membuatmu diusir dari sana?”
“Ya, alkemis, ilmu yang aku dalami, orang itu adalah sainganku. Dalam hal ini, topik yang kami ambil saling bertubrukan, aku sendiri cukup dibuat susah olehnya.”

Aku sudah mendengar soal ini sebelumnya.
Aku waktu itu mendengar sedikit darinya, tapi aku tidak menyangka orang yang dia bicarakan itu menjadi musuh kami.
Tapi, sekarang dia cukup berguna bagi kami, sebab kami bersama orang yang pernah kenal musuh kami sekarang.
Lalu, tindakan dia mengabaikan kemampuan Rat sangat tidak baik.

“Apa mereka memiliki alkemis lain selain dia?”
“Ya. Penampilannya masih sangat muda, tapi dia cukup menguasai ilmu alkemis yang dia ambil.”
“Apa dia mengambil bidang mekanik?”
“Bukan, yang mengambil bidang itu adalah Hero Bintang, masih ahli alkemis lain yang mereka miliki. Kalian pasti ingat kejadian mengejutkan disana, yaitu putri pertama yang selama ini kita ketahui mati ternyata masih hidup, bukan? Aku yakin orang yang kita anggap itu adalah homunculus buatan dia. Kita sendiri tidak bisa membedakan orang asli dengan homunculus itu?”
“Benar sekali.”
“Penilaianku padanya tidak ada bedanya dengan alkemis biasa. Tapi secara pendalaman ilmu biologis atau kreasi makhluk buatan, dia lebih unggul dariku. Aku bisa tahu itu karena bidang yang aku ambil biologi monster.”

Oke, diketahui ada gadis alkemis muda dan masih polos dilain sisi ada alkemis oneesan yang cukup memikat.
Nah, manakah orang yang kau pilih? Pilihan pertama?

Akhirnya, dia memilih seorang loli.
Aku juga merasa cukup banyak gadis kecil disana.
Ternyata dia seorang lolicon.... harus dipenjara itu orang.

Tunggu... aku tidak punya hak untuk mengatakan itu padanya.
Itu karena Raphtalia, meski penampilannya sudah dewasa, pemikirannya masih anak-anak.
Bukan hanya dia, ada Atla juga, jadi aku tidak bisa mengeluhkan ini.

“Oh, jadi kau diusir karena tidak sependapat dengannya?”
“Soal aku diusir ya, aku lebih yakin ini terjadi sebab Hero Bintang itu memiliki subjek penelitian yang bertentangan denganku. Dia meneliti kendaraan udara, kan? Nah, aku ingat pernah berdebat dengannya soal hal ini, sebab masih ada monster terbang atau Gryphoon yang bisa kita gunakan sebagai kendaraan.”
“Diriku juga pernah mendengar ada hasil penelitian yang dinamai Tank, itu juga muncul di barisan depan pasukan Faubrey.”
“Oh...”

Sedangkan disini, Rat sedang mengembangkan monster tipe kereta.
Monster ini seharusnya memiliki kemampuan untuk menembakkan mantra sihir dengan akurat.
Subjek penelitian yang mereka ambil memang bertentangan.

Disini menjadikan monster sebagai sarananya, lalu mereka menggunakan mesin dan badan utamanya.
Kami sendiri masih belum tahu perbedaan besarnya selain memikirkan konsep level yang ada di dunia ini.

Untuk mereka, kemampuan mesin dipengaruhi oleh level pengemudinya. Lalu apabila rusak perlu diperbaiki atau naik yang lain dulu.
Untuk kami, monster sudah memenuhi keseluruhannya, apabila terluka cukup diberikan mantra penyembuhan selama belum mati.

Dengan alasan ini, Tact memutuskan untuk mengusir rival terbesarnya, Rat dari Faubrey.

“Gadis Alkemis itu, memang tahu mana prioritas utamanya. Sekarang juga aku masih kesal dengan keputusannya. Dia memutuskan fokus pada cinta, sudah tahu ilmu alkemisnya masih jauh dariku!”

Mungkin saja Tact menyingkirkan Rat karena dia tidak bisa membuat hati Rat luluh pada wajahnya.
Karena bagi Rat, Mii-kun adalah yang terpenting.

“Itu apa?”

Aku menunjuk dalam tangki yang mirip kereta.

“Itu adalah monster yang aku siapkan sebelum kita menghadapi Houou. Monster ini berdasarkan rancanganmu, Marquis.”
“Perang utamanya sebentar lagi terjadi. Kira-kira bisa tepat waktu tidak?”
“Mungkin dihari perangnya. Aku berencana untuk meminta Mii-kun yang menjadi core dari monster ini, kita mungkin akan melihatnya langsung di medan tempur tanpa latihan apapun, secara pribadi aku tidak mau itu terjadi.”

Mungkin terlambat datang, tapi dia bisa menjamin dapat mengembangkannya dalam waktu sesingkat ini.

“Ini semua juga terjadi karena badan serbaguna yang kau buat, Marquis.”
“Oh...”

Mungkin itu salah satu skill variasi yang aku miliki.

“Aku mengerti. Jika ini bisa kita gunakan dalam perang nanti, maka risiko yang mungkin terjadi dalam rencana bisa berkurang.”

Sampah mengangguk pada dirinya sendiri, lalu dia mulai mengajukan berbagai pertanyaan kepada Rat.

“Bisakah ini menerima sumber mantra sihir dari luar. Nantinya mantra sihir itu akan ditembakkan sebagai serangan mantra gabungan?”
“Penggunaan yang menarik. Akan aku coba terapkan, tapi jangan berharap banyak dulu pada hasilnya.”

Atas ide yang diberikan Sampah, Rat langsung menggambarkan rancangan untuk itu.
Dengan begini, kami bisa berharap mendapatkan bantuan dari rancangan itu....

“Rafu~?” 

Oh? Raph-chan menemukanku, dia segera menghampiri dan melompat padaku.
Kenapa aku bisa tahu itu adalah dia? Itu karena suara yang dia miliki mirip dengan Raphtalia.
Ya, meski suaranya mirip seperti anak-anak.
Kurasa suara dia seperti Raphtalia sebelum bertubuh dewasa.

“Ta~li~?”

Dia tampaknya khawatir tentang cedera aku.

“Aku baik-baik saja. Jangan khawatir aku. Aku dengar kau yang membuatkan penghalang sihir waktu itu, terima kasih ya.”
“Li~ya!”
“Anu, Naofumi-sama...tolong jangan berlebihan mengelusnya.”

Saat aku mulai mengelus-elus Raph-chan, Raphtalia memperingatkanku dengan ekspresi malu.
Reaksinya menarik, jadi aku ingin terus mengelusnya, tapi karena Raphtalia sampai berbicara soal ini, aku harus berhenti.

“Oh iya. Sampah, ini salah satu dari jumlah banyak kekuatanku. Menurutku, ini bisa digunakan dalam rencana yang kau pikirkan?”
“Ya, sebelumnya aku pernah mendengar hal ini dari istriku, mereka ini hasil ciptaanmu, Iwatani-dono.”
“Ya, mereka adalah Ras Raph. Mereka diciptakan olehku ketika dikuasai perisai terkutuk, mereka adalah ras monster baru.”
“Aku pernah melihatnya di medan tempur sebelumnya, variasinya ada banyak, benar begitu?”
“Ya, variasi itu terjadi karena monster di desaku ingin dimodifikasi, mereka ingin menjadi ras Raph.”
“Oh, begitu ...”
“Rafu~?”
“Dia juga ingin berguna di medan tempur nanti. Silakan kau gunakan jika kita memang kekurangan kekuatan tempur.”

Sejujurnya, level prajurit Melromarc memang rendah dibandingkan dengan prajurit Faubrey.
Dalam adu jarak dekat, mereka akan sangat dirugikan.
Aku memang berencana untuk menerima orang-orang desa yang sukarela ikut bertarung denganku nanti, tapi aku masih merasa kami kekurangan orang.
Oleh karena itu, aku ingin memanfaatkan ras Raph untuk menutupi kekurangan itu.




TL: Bajatsu

0 komentar:

Posting Komentar