Sabtu, 25 Februari 2023

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 322. Generasi Kedelapan

Chapter 322. Generasi Kedelapan



 
Aku segera kembali ke desa dengan Portal Tongkat dan mengunjungi kembali Laboratorium Rat, aku rasa dia sedang sibuk membangun badan kereta untuk Mii-kun.
Aku berharap bisa mendapatkan informasi lebih mengenai ini.

“Ada yang mengunci tablet batu ini. Kau tahu cara membuka ini, Marquis?”
“Bagaimana aku bisa ingat itu disaat aku sedang tidak waras.”

Rupanya, aku jenius sekali ketika tidak waras, meski aku tidak peduli soal itu sekarang.
Tunggu, jika aku bisa mengingat soal tablet batu ini, pasti hal yang luar biasa akan terjadi.

“Rafu~?”
“Kau tahu cara kerja ini?”

Aku bertanya kepada Raph-chan, tetapi tidak mungkin dia bisa menjawabku. Itu yang aku pikirkan, tetapi dia justru bersuara pelan dan mengangguk.

“Rafu~?”

Raph-chan melompat di atas tablet yang kami selidiki dan memanggil Raphtalia untuk mendekatinya.

“Dia mulai lagi.... aku merasakan hal buruk akan terjadi.”
“Bagaimanapun yang akan terjadi, kita masih harus mencari tahu kegunaan tablet ini?”
“Baiklah.”

Raph-chan membuat Raphtalia menyentuh tablet itu dan batu di sekitar tabletnya mulai menyusut. Kunci tablet itu terbuka.
Hal yang terjadi sekarang ini sama seperti kejadian di Sci-Fi.

“Oh.”
 
Dengan ekor yang menggembung, Raph-chan meletakkan tangannya tablet yang terbuka tadi dan menguraikan suatu kode. Sesaat kemudian, sebuah tanda X besar muncul dan rupanya itu adalah tanda kalau dia tidak bisa memecahkan kode selanjutnya.

“Untuk menguraikan sisa kodenya, kita mungkin membutuhkan DNA Raphtalia-san. Kita bisa mencari tahu apa yang baru saja Raph-chan pecahkan tadi.”

Kami melihat hasil pemecahan kode oleh Raph-chan, Rat mulai menekan-nekan tablet batu itu dengan cepat.

“Ara? Tablet batu ini meminta kata sandi. Sepertinya ada data penting yang dilindungi dalam tablet ini.”

Kata sandi... Aku tidak pernah berpikir akan mendengar kata seperti itu di Dunia Fantasi ini.
Namun, apa kami akan mampu memecahkan sandinya?
Aku harap ada petunjuk yang bisa digunakan ...

“Apa kau bisa memecahkannya?”
“Mungkin kita bisa menunggu Mii-kun kembali dan meminta bantuan darinya. Dia kau ciptakan untuk menguasai hal semacam ini dengan bebas.”
“Rafu~?”

Raph-chan menggelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan.

“Dia bilang Mii-kun tidak bisa membuka ini.”
“Sungguh ... Ah, aku mengerti sekarang, Mii-kun menggunakan sistem yang serupa dengan tablet ini. Tablet batu ini merupakan wujud lain dari kecerdasan buatan. Aku rasa kita memang tidak bisa mengandalkan Mii-kun.”
“Begitu, ya?”
“Ya. Sistem ini juga semacam dengan sistem yang digunakan oleh Mii-kun. Ada Firewall yang menjaganya agar tetap aman.”

Muncul lagi istilah yang seharusnya tidak muncul dalam dunia fantasi ini, semacam sistem yang dimiliki Mii-kun diterapkan pada tablet ini.... kami memang tidak berdaya soal itu.

“Semoga saja tidak terjadi apa-apa jika kita coba hack dan mengakses isinya. Khawatirnya tablet ini memiliki pengaturan penghancuran diri sendiri jika diakses secara paksa.”
“Dihack dan diakses secara paksa bukan jalannya ya....”

Kami sudah berhasil mengetahui sebagian kecil kegunaan tablet ini, sekarang kami tidak bisa mencari tahu lebih lanjut lagi.
Berhubung tablet ini memiliki data yang dilindungi dengan baik, aku menduga data penting pasti ada di dalam tablet ini.

“Kita diberi tiga kesempatan untuk memasukkan kata sandinya. Marquis lah orang yang membuat ini, kau tahu kata sandinya?”
“Iya, tapi aku tidak tahu... mungkin sandinya ‘Raphtalia’ karena aku selalu menyebutkan namanya?”
“Semoga saja sandi yang sederhana itu bisa membuka ini.”

Rat memasukkan nama Raphtalia ke dalam tablet. Tablet mengeluarkan suara ‘bib’ yang merupakan tanda peringatan kami gagal. 

“Ya, satu kesempatan kita hangus.”
“Kita harus bagaimana sekarang...”
“Tenang, masih ada dua kesempatan lagi.”

Kami mungkin akan bertaruh besar dikesempatan terakhir pada bantuan Mii-kun.... Sandi ini ada hubungannya dengan diriku yang tidak waras.
Saat itu juga, aku menganggap Raphtalia sudah meninggal.
Jika kuperkirakan pemikiranku waktu itu...

Sebelum kejadian itu, aku tidak peka perasaan orang, atau tidak mudah dimengerti banyak orang .
Aku juga pernah memperlakukan Raphtalia sebagai putriku sendiri, jika aku coba hubungan sandinya dengan pemikiran itu, maka sandinya.

“Teruntuk Putri Kesayanganku, coba kau masukkan itu.”
“Kenapa sandinya itu! Memangnya kamu ayahku!”
 
Keluhan Raphtalia tepat sasaran.
Kami sedang membahas diriku yang tidak waras, aku tidak punya tebakan lain selain itu.

“... Sandinya cocok.”
“Naofumi-sama!”
“Tidak, bukan salahku.”

Dia sebagai putriku.... Raphtalia memang tangan kananku, dia sangat terampil, dia sudah kehilangan kedua orang tuanya, jadi aku beranggapan untuk menjadi walinya.
Bagaimana mungkin aku salah soal itu.
Melihat informasi yang ditampilkan, Rat mengangguk.

“Hmmmm ... Sepertinya ini Bio Plant yang atur untuk terus melanjutkan penelitian generasi kedelapan Raph. Kau mengatur ini agar bisa menyelesaikan penelitian ini apabila kau kehilangan kekuatanmu, Marquis.”
“Rafu~?”
“Dia ini seperti black box yang tidak diketahui tujuan diciptakannya.”
“Kau tidak bisa memecahkan kode tujuan dia diciptakan?”
“Otoritas yang diperlukan untuk mengakses itu lebih tinggi dari otoritas yang dimiliki Mii-kun. Itu sebabnya cukup sandi ini saja yang digunakan untuk mengamankannya. Jika tadi gagal, pastinya sudah hancur.”
“Jadi dia ini makhluk macam apa?”
“Dia ini wujud sempurna dari generasi kedelapan Raph. Dengan kata lain, dia adalah Raphtalia-san yang kau coba ciptakan. Dengan tingkat kemiripan yang setinggi mungkin.”
“Rafu~?”

Dia seolah-olah berkata, 'Apa yang kalian pikirkan tentangku sekarang?' Raph-chan membusungkan dadanya dengan bangga.
Ah, ya, ya.
Aku tahu kau luar biasa.
Ya aku balas dia dengan elusan dikepalanya.
 
“Generasi Kedelapan ...”
“Spesifikasinya yang dimiliki berbeda dimensi dengan generasi ketujuh.”
“Benarkah?”
“Perlu kau ketahui, waktu yang kau habiskan untuk menciptakan tujuh generasi Raph hanya satu minggu? Setelah itu kau terus melanjutkan penelitian tanpa istirahat.... maka lihat hasilnya, Marqius?”

Coba kuingat lagi, Raphtalia dengan bantuan mereka berhasil mengalahkanku, kalau tidak salah waktu yang diperlukan mereka untuk mengalahkanku sekitar dua setengah minggu....

“Aku rasa dia mengatur kecerdasan buatan untuk terus melanjutkan penelitian ini, kau pasti menginginkan hasil yang cukup memuaskan. Sepertinya dengan bantuan itu, titik lemah yang dimiliki ras Raph sebelumnya tidak akan muncul di generasi selanjutnya.”

Entah kenapa...penjelasannya terdengar seperti manga yang kubaca sebelumnya.
Ada seorang peneliti yang terbunuh oleh hasil percobaannya sendiri, lalu dengan bantuan komputer, penelitian itu terus berlanjut sesuai dengan keinginan si peneliti.
Sedangkan kejadian ini, mau bagaimanapun yang terjadi, generasi kedelapan akan tetap lahir.

“Waah ...”
“Ada apa?”
“Dia ini terhubung dengan semua ras Raph yang ada. Jadi setiap hal yang diperlukan, kemampuan yang diperlukan, bahkan exp yang dikumpulkan ras Raph lain akan masuk juga padanya... Marqius juga termasuk itu.”
“Apa?”

Jadi karena itu ya?
Kutukan yang aku alami membuat aku tidak bisa mendapatkan exp tapi exp itu akan mengalir pada Raph-chan?
Lalu hal yang membuat Raph-chan ini berlevel tinggi juga karena dia bisa mendapatkan jumlah exp yang sama dengan ras Raph lain yang sedang menaikkan level.

“Menurutku, dia bisa berbicara bahasa manusia juga. Spesifikasinya saja sudah setinggi ini.”
“Rafu~?”
“Apa kau bisa bicara?”
“Rafu~!”

Dia menelengkan kepalanya.
Sepertinya dia berpura-pura bodoh... Sepertinya tidak.

“Mungkin karena dia bisa memahamimu... dia tidak perlu kemampuan untuk komunikasi dengan bahasa manusia?”

Karena aku tidak suka monster yang cerewet, dia memutuskan untuk tidak melatih kemampuan komunikasi dengan kami?
Alasan dia melakukan itu sangat membuatku terkagum.

“Sepertinya dia bisa bicara jika diajarkan berkomunikasi.”
“Aku juga sepemikiran.”

Rat terus membaca informasi yang ada dalam tablet.

“Rupanya ada kemampuan Filolial tertentu. Kau menjadi mereka sebagai referensi dalam kemampuan berubah wujud.”
“Ah, berubah merupakan salah satu tujuannya.”
“Ya, dia bisa mengubah wujudnya menjadi seperti Raphtalia. Itu adalah awal tujuanmu, jadi tidak perlu dibicarakan.”

Yah, aku memang punya ide samar-samar mengenai itu.
Penelitian yang kulakukan waktu itu didasarkan pada menghidupkan kembali Raphtalia.

“... Kenapa dia repot-repot melakukan penelitian yang banyak jalan memutarnya, padahal dia bisa mencoba ini dengan homunculus?”
“Itu masih menjadi misteri. Namun, sebagai sesama alkemis, aku merasa mengerti kenapa dia melakukan itu.”
“Kau mengerti perasaannya?”
“Sebelumnya aku sudah pernah menjelaskan alasanku ingin menciptakan homunculus agar bisa membuat Mii-kun bergerak kembali? Secara logika Marquis saat itu, homunculus hanyalah homunculus. Sehingga kau berusaha menciptakan yang asli dan hanya ada satu di dunia ini.”
“Tapi... secara bentuk mereka sama bukan?”
“Kalau begitu mari kita lakukan percobaan. Raph-chan, di mana pertama kali kau bertemu Marqius? 1, di desa. 2 di tempat lain.”

Rat mengambil batu secara acak dan menggariskannya menjadi angka 1 dan 2.
Raph-chan pergi dan duduk di angka 2.

“Yah ... itu benar.”

Iya, dia memang benar.

“Kemungkinan, kau terus memperbaiki setiap kesalahan yang terjadi agar bisa menciptakan Raphtalia-san yang asli. Kita bisa menyimpulkan kau berhasil memperbaiki kesalahan penelitian sebelumnya dan mengembangkannya agar hasilnya sesuai.”
“Naofumi-sama diwaktu itu ... memikirkanku sedemikian rupa.”
“Ya ...”

Aku tidak tahu apa yang kupikirkan dulu, tetapi kurasa itu benar.
Tunggu, seberapa besar rasa cintaku pada Raphtalia?
Sepertinya dia mau menjadikan ciptaannya itu sebagai pasangan hidup?
Tapi, sandi yang dia set, Teruntuk Putri Kesayanganku.

“Untung saja Raph-chan memahami situasi sekarang, jika tidak, kita mungkin tidak tahu ada pertukaran tempat dengan Raphtalia-san.”




TLFujiwara-sama
Editor: Bajatsu

0 komentar:

Posting Komentar