Senin, 06 Februari 2023

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 309. Menjalani Jalur yang Salah

 Chapter 309. Menjalani Jalur yang Salah



 
Kami akan menuju ke Faubrey setelah Filo dan yang lainnya beristirahat untuk satu malam.
Saat ini, kami tinggal di sebuah penginapan di negara tetangga. Raphtalia pergi mandi ke pemandian umum.
Besok nanti, apakah akhirnya kami berhadapan langsung dengan Ketujuh Hero Bintang?

Kami memang mendengar hanya ada satu orang saja yang akan kami temui, meski begitu kami harus mempertanyakan keberadaan dia selama ini.
Raja Faubrey tampaknya menyukaiku, dan dia setidaknya harus memiliki kekuatan politik yang cukup untuk mengumpulkan Ketujuh Hero Bintang.
Ratu sudah mengirim utusan tercepat kesana, seharusnya mereka sudah berkumpul untuk menemui kami nanti.
Pesan itu juga berisi bentuk permintaan aku.
Dia terus mengirimkan video menjijikkan itu satu demi satu padaku, kurasa dia tidak akan menolak permintaanku dengan mudah.

Tapi… sungguh, siapa pelakunya?
Jika dia, Hero Bintang yang melawan Kirin, mungkin saja dia tahu keadaan Ketujuh Hero Bintang yang lainnya.
Aku juga tidak menyangkal kemungkinan Glass atau seseorang sepemikiran dengannya yang menyebabkan ini, sebab siapapun orangnya, aku tidak akan membiarkannya lolos begitu saja setelah menghancurkan sebagian besar kekuatan pasukan aliansi.
Meski begitu... Aku harus memikirkan Filo, dan stamina binatang yang menarik kereta kami.

Meskipun kami hanya menginap semalam, aku merasa semua waktu aku terbuang sia-sia. Aku merasa kesal.
Emosi lain tampaknya muncul di hati aku. Ketika aku ditinggalkan sendirian di sebuah ruangan, aku merasa depresi.
Aku kira inilah yang ada di antara aku yang hanya merencanakan balas dendam, dan aku yang tidak bisa melakukan apa-apa selain menangis karena kesedihan.

“Ada apa, Aniki?”

Fohl baru kembali dari jalan-jalan diluar, dia memasuki kamarku.
… Dia adalah kakak Atla ya.
Sebelumnya, kami pernah tidur sekamar.

“Fohl?”
“Apa?”
“Kau mau tidur sekarang?”
“… Hmm. Iya, aku merasa lelah jadi mau tidur lebih awal.”
“Begitu. Fohl? Kau menyukai diriku?”
“Apa!?”

Fohl mengeraskan suara aneh saat dia menatapku.
... Sepertinya dia tidak suka aku.
Yah, aku adalah orang yang tidak bisa melindungi adiknya yang berharga.

“… Aku tidak membencimu. Aku berjanji untuk tidak membenci orang yang disukai Atla.”
“Kalau begitu ... tidur di sini.”

Aku menunjuk ke tempat tidur.

“Sungguh, ada apa denganmu?”

Fohl membuat gerakan muluk menyebarkan dirinya di atas tempat tidur.
Aku dengan lembut duduk di tempat tidur tempat Fohl berbaring, dan meletakkan tanganku di punggungnya.
Ah, dia berbau seperti Atla… kurasa.

“HA!”

Fohl tiba-tiba melompat.

“A-apa yang kau pikirkan?”
“Kupikir aku akan tidur denganmu.”

Entah kenapa, aku melihat wajah Atla di wajahnya.
Itu membuatku merasa seolah-olah semua itu tidak pernah terjadi.

“Kau! Tunggu!”

Wajah Fohl menjadi pucat, dan dia berlari keluar ruangan.
Tak lama kemudian

“Naofumi-chan?”
“…Apa?”

Ternyata Sadina kembali lebih awal dari pemandian, dia masuk ke kamar sambil memegang botol Sake dengan satu tangan.

“Aku sudah mendengar dari Fohl-chan… minumlah ini, aku harap kau nanti bisa baikkan lagi.”
“Maaf… Alkohol tidak berpengaruh padaku.”
“Ah, itu benar juga...”

Sepertinya dia mencoba menghiburku sama seperti orang pada umumnya.
Aku kira tidak peduli di dunia mana pun kau berada, orang-orang akan menawarkanmu alkohol ketika kau sedang depresi.
Jika aku bisa mabuk, aku akan minum sekarang.

“Kalau begitu, kau tertarik melakukan hal yang menyenangkan dengan Onee-san?”
“… Iya, ayo.”

Atla berkata dia ingin aku menjawab mereka yang mengatakan menyukaiku...
Kalau begitu, aku harus menjawab perasaan Sadina yang selalu mengatakan dia memendam perasaan untukku.

“Naofumi-chan?”
“Sadina, kau suka aku?”
“Ya ampun, kau menanyakan hal yang cukup memalukan. Betul sekali. Aku suka Naofumi-chan.”

Dia menggeliat tubuhnya dan bertindak malu saat dia menjawab.

“Begitu… lalu berubah menjadi wujud manusia, buka cawatmu, dan berbaring di sana.”
“… Naofumi-chan?”

Sadina memiringkan kepalanya, saat dia duduk di tempat tidur.

“Hei, wujud manusia.”
“Ah iya.”

Sadina menghilangkan transformasinya, dan berubah menjadi wujud Demi-Human.
Aku menurunkan celanaku, meraih bahunya, membuka cawatnya, dan…

“Tunggu, Naofumi-chan, BERHENTI!”

Aku didorong pergi.

“Naofumi-chan, kau tahu mau melakukan apa sekarang?”
“Tahu, aku mau melakukan hal yang kau inginkan?”
“… Tunggu, Naofumi-chan. Duduk di sana.”
“Jika aku duduk dibawah, kita tidak bisa melakukannya?”
“Tidak apa-apa, duduk saja!”

Apa?
Aku merasa bahwa suasana hati Sadina semakin buruk.

“Aku akan bertanya dulu, kau tahukan untuk hal itu ada yang namanya suasana dan atmosfer yang mendorong hal itu terjadi? Naofumi-chan pasti tahu hal itu, kan?”
“Ya aku tahu?”

Ya, aku sudah mencoba-coba banyak Eroge.
Tidak mungkin aku tidak tahu.
Sejujurnya, aku tahu banyak hal menakjubkan yang mungkin belum pernah didengar Sadina.
… Bukannya aku mencoba menyombongkan diri.

“Jika sudah tahu, tapi kau tetap mau memaksakan melakukan itu padaku. Raphtalia-chan akan marah nanti.”
“… Mungkin saja. Tapi Atla ingin aku menjawab perasaan semua orang.”
“Dengarkan dulu, Naofumi-chan, semua orang memang sangat mencintaimu. Tapi Onee-san tidak menganggap ini sebagai jawab yang benar.”
“… Betulkah?”

Dia memberikan jawaban serius untuk sekali.
Dengan seseorang seperti Sadina yang memarahiku tentang tindakanku, aku bisa mendapatkan kembali ketenangan, dan mengerti apa yang dia coba katakan.

“Naofumi-chan, aku juga sama. Jika kau ingin bersenang-senang denganku, dan mencintaiku, maka aku akan menerimanya. Jika kau menemukan hal-hal yang terlalu sedih untuk ditanggung, maka aku akan menghibur kau sebagai seorang wanita. Tetapi sekarang ini kau hanya ingin menghamili orang lain. Aku yakin kau tidak akan melakukan itu pada Raphtalia-chan sebab janji yang kita miliki.”
“Um… perihal Raphtalia, aku bilang akan menunggu waktu yang tepat....”
“Benar. Waktu itu kau punya rasa tanggung jawab yang besar. Tapi hal yang sama tidak belaku padaku? Sepertinya kau mencoba melakukan sesuatu pada Fohl-chan juga, kau tahu maksudku?”
“Mungkin.”
“Naofumi-chan, saat ini, kau hanya memikirkan membuat anak denganku. Bagimu, apa adakah hal yang salah terjadi?”
“… Hal yang salah? Perbuatanku pada Fohl... Oh.”

Apa aku salah mengira keinginan Atla...?
Bukankah dia ingin seorang anak dari.... Hero Perisai?
Meskipun aku pikir aku agak mengerti.
Aku tidak memiliki kecenderungan homoseksual, tetapi Fohl tampaknya memiliki sedikit kecenderungan, jadi aku mencoba untuk mendorongnya sedikit.

“Begini, Naofumi-chan.”

Sadina tersenyum, dan menekanku saat dia menggenggam kedua bahuku.
Aku pikir dia bertindak mirip dengan Raphtalia.
Mereka tidak memiliki hubungan darah, tapi kurasa dia benar-benar semacam kakak.

“Memiliki anak merupakan hasil dari cinta sepasang kekasih, tapi itu bukan tujuan mereka. Yang penting bagi mereka adalah eratnya hubungan mereka. Rasanya senang sekali jika aku dan Naofumi-chan saling mencintai. Sewaktu-waktu aku atau kau merasa sedih dan ingin mendapat hiburan. Selama masa-masa itu, kita mungkin saja memiliki anak.”
“Hmm ... setelah kau paparkan semuanya, aku mengerti.”
“Sekarang ini bagimu. Dirimu sendiri yang paling menolak hal ini, namun kau sendiri yang tidak keberatan jika akulah orangnya?”
“… Ya.”
“Ini jawaban sebenarnya.... Atla-chan tidak mau ini terjadi. Aku rasa dia tidak menginginkan hal ini terjadi. Tolong tenangkan dirimu.”

Atas perkataannya, aku sekarang berpikir lebih jernih.
Bila musuhku belum ditemukan, maka aku harus tenangkan diri agar tidak menjalani jalan yang salah.
Ini bermula dari hal yang diinginkan Sadina.... namun aku makan keinginannya mentah-mentah.
… Betul sekali. Sadina juga seorang manusia. Dalam hal seperti ini, dia tahu aku tidak ingin ini terjadi, lalu untuk setiap orang ini baru bisa dilakukan jika hati mereka siap, bila hati mereka belum siap maka jangan dipaksakan.

Aku sangat sadar bahwa pemerkosaan adalah kejahatan.
Aku akan berjanji pada dirinya sendiri, tetapi karena aku bukan aku yang biasa, dia menolak. Aku bertanya-tanya apa yang sebenarnya aku inginkan.
Lalu… apa… yang harus kulakukan?

“Aku tahu kau mau bertanggung jawab, tetapi jika aku menerima Naofumi-chan saat ini, masa depan Naofumi-chan hanya akan lebih menyesal. Itu sebabnya Onee-san akan menolakmu untuk saat ini.”
“… aku mengerti.”
“Aku akan memperingatkan Raphtalia-chan dan anak-anak lain, tolong pikirkan kembali tindakanmu nanti. Onee-san merasa menyesal bila kau melakukan hal yang serupa pada orang lain.”
“…”

Atas peringatan Sadina, pemikiranku buyar kembali.
Saat ini, aku kurang sehat ... aku mengerti itu dengan baik.
Sadina memperingatkan aku karena khawatir akan masa depan aku.

Agar aku tidak menyesal, aku tidak akan menyentuh orang-orang yang menyukaiku.
Nanti diriku di masa depan akan menyesal jika itu sampai terjadi.

Aku menyesal tidak melakukannya, jadi dia mengarahkan kata-kata kasar kepada aku.
Aku bisa memberi Atla lebih banyak kebahagiaan, namun …
Daripada menyesal tidak melakukannya, lebih baik melakukannya dan menyesal… tapi ternyata itu juga bukan selalu hal yang baik untuk dilakukan.

“Naofumi-chan, mungkin mustahil bagimu untuk tersenyum sekarang. Tapi perlahanlah untuk bangkit kembali. Setelah itu, kau mungkin bisa mengapai benang niat dari Atla-chan, maka aku, Raphtalia-chan, atau anak-anak desa… Bahkan Fohl-chan akan menerima jawabanmu. Namun jawaban yang kau berikan saat ini sangat kami tolak. Aku mencintaimu, jadi dipeluk olehmu seperti ini akan membuatku malu sebagai seorang wanita.”

Dia dengan lembut membelai wajahku, dan meninggalkan ruangan.
… Aku … Di mana aku sekarang?
Mengambil tanggung jawab ... tekad dan jawaban ...
Berbagai pikiran berputar di kepalaku.

Aku ... apa sebenarnya yang ingin aku lakukan?
Membalaskan dendam pada orang kurang ajar itu, lalu melanjutkan melawan gelombang, setelah dunia aman dari itu apa yang akan aku lakukan?
Aku tidak punya niat untuk dikubur di dunia ini.
Perasaan itu tidak berubah dari awal

Ini mungkin yang Sadina peringatkan padaku.
Dengan tekad setengah-setengah, apalagi sampai berniat untuk menghamilinya… aku sampah. Aku sendiri tidak mau itu.
Sesuatu seperti itu tidak akan membuat siapa pun bahagia.
Dia tidak ingin aku diperlakukan seperti kuda yang sedang berkembang biak, pikirku.
Ketika aku menyadari betapa dia memikirkanku, suasana hati aku memburuk lagi.

Ada yang salah denganku di belakang sana. Tidak mungkin Fohl homo…
Aku tidak akan pernah bisa menggantikan Atla.
Meskipun aku ingin berpikir Fohl tidak memiliki cinta terlarang dengan adiknya.

“… Ya, itu benar.”

Aku tidak bisa memaksakan keegoisan aku pada penduduk desa.
Aku ingin memenuhi harapan orang-orang yang percaya aku.
Tetapi untuk itu, aku harus memiliki tekad untuk memikul hidup mereka.

Sekarang, Atla meminjamkanku kekuatannya sebagai perisaiku.
Lalu ketika aku kembali ke duniaku... apa yang akan terjadi padanya?
Aku tidak tahu, tapi... aku rasa itu akan menjadi selamat tinggal.

Pikiran aku untuk kembali ke duniaku, dan pikiran aku untuk tinggal bersama semua orang, dan menjawab perasaan mereka, itu semua saling bertentangan.
Tanpa aku mencapai jawaban, malam datang dan pergi.




TL: Bajatsu

0 komentar:

Posting Komentar