Volume 7
Chapter Epilog
“Fumu, semakin aku menggalinya, semakin banyak potongan yang cocok. Ini satu-satunya cara memikirkannya sekarang."
Di kamarnya, Saya Takao duduk menatap layar komputer, satu tangan menutupi mulut dan dagunya, dan mengerutkan kening sambil berpikir keras.
Dia telah memecahkan misteri Yggdrasil.
Ini belum sampai ditingkat di mana dia bisa mempublikasikan bukti tersebut dalam jurnal ilmiah atau konferensi akademi, masih terlalu sedikit bukti fisik untuk itu. Tapi secara internal, dia cukup yakin dia bisa menyatakan jawabannya benar.
Tapi jawaban ini bukanlah kabar baik untuk anak laki-laki itu, Yuuto.
Sebenarnya, yang terjadi justru sebaliknya.
"Mungkin lebih baik tidak memberitahunya tentang ini," gumam Saya, bersandar di kursinya dengan beberapa bunyi derit sembari melihat langit-langit.
Hal ini, sesuatu yang dia pasti akan lebih bahagia jika tidak mengetahuinya.
Bahkan jika dia mempelajarinya, tetap tidak ada yang bisa dilakukan. Ini jelas sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh orang normal, sesuatu yang sama sekali tidak mungkin dihindari. Dan itu tidak akan berubah, tidak peduli berapa banyak pengetahuan modern yang mungkin dimiliki Yuuto.
Jika hipotesis ini benar ...
Nasib Yggdrasil akan hancur total.
Bersambung…
0 komentar:
Posting Komentar