Jumat, 23 Juli 2021

Realist Maou ni yoru Seiiki naki Isekai Kaihaku Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 72. Kamus Dunia Lain

 Chapter 72. Kamus Dunia Lain



Kami berada di kamar Jeanne.

Ruangannya lebih kecil dari yang kubayangkan.

Rupanya, Eve telah mencoba memberinya kamar yang lebih besar, tetapi Jeanne mengatakan bahwa dia merasa mereka tidak nyaman.

Dia tidak memiliki banyak pakaian atau hobi. Dia hanya ingin sebuah ruangan untuk berdoa yang juga melindunginya dari hujan.

Inilah sang Orang Suci. Seorang hamba Tuhan, yang tidak tertarik pada kemewahan.

Tetap saja, ada sesuatu yang feminin tentang ruangan itu. 
<TLN: feminin tu kata baku dari feminim, kbbi>

Baunya enak, untuk sebuah kamar.

Aroma bunga dan aroma wanita.

Itu tidak seperti bau keringat pria. Baunya seperti jeruk (citrus) dan cukup menenangkan.

Eve mengganti bunga di kamar setiap hari yang membuat aroma di kamar ini menjadi unik. 
<Aing ngikutin TL raw-nya di bagian ini, https://ncode.syosetu.com/n2360eu/72/>

Aku juga bisa mencium aroma minyak wijen dari rambut Jeanne. 
<TLN: ngikut raw, meskipun sebenarnya raw-nya banyak bagian yg lebih gaje😂. Tapi ya source inggris kadang juga gaje, bakal aing bandingin mana yg lebih cocok. Btw minyak wijen emang bagus buat kesehatan rambut, meskipun aku ga tau baunya kek apa>

(...Aku tidak memikirkan apa-apa selain aromanya...)

Aku mulai terlihat seperti memiliki fetish aroma, jadi aku berhenti dan melihat ke sekeliling kamar.

Satu-satunya hal yang menarik perhatian adalah tempat pedang, meja, dan tempat tidur.

Tidak ada yang lain.

Yah, ada lemari untuk pakaian di belakang, tapi itu sangat kecil dan isinya minimal, sepertinya.

“Mereka yang melayani Tuhan seharusnya tidak tenggelam dalam keserakahan.”

Jeanne sering mengatakan hal itu. Dalam hal hemat dan pendiam, dia dan Eve sangat mirip. Namun, Jeanne memang memiliki keserakahan dalam hal makan.

Dia menghabiskan sebagian besar gajinya untuk makanan dan menikmati berjalan-jalan di kota dan makan di restoran.

Ketika aku menunjukkan ini, dia menjawab,

“Tuhan memberitahuku bahwa nafsu makan yang sehat adalah bukti kesehatan yang baik.”

Ada sesuatu yang licik dalam tatapannya yang menunjukkan bahwa ini tidak sepenuhnya benar, tetapi itu juga tidak terlalu penting.

“Sekarang, saatnya kau belajar beberapa kata.”

"Terima kasih. Apa itu kata? " 

“Kumpulan huruf. Jadi, coba gabungkan K, U, C, I, N dan G.”

"Kucing?"

"Iya. Seekor kucing."
 
“Oh, kucing. Aku suka kucing. Kau terlihat seperti kucing, Raja Iblis.”

Dia mengeong. 
<TLN: Neko Santo bi laik :v>

“Jadi, bagaimana dengan A, N, J, I, N dan G?”

“Hmm. Anjing?"

"Benar."

"Aku tahu itu!!"

Dia berkata dengan gembira.

“Cukup pelajari terus seperti ini, dan kau akan dapat membaca buku. Ini sangat mirip dengan bahasa Latin. Dan bahasa Latin dan Prancis itu mirip.”

"Ya, aku akan belajar sebanyak yang kubisa."

"Baik. Ngomong-ngomong, Aku punya hadiah untukmu."

Aku mengeluarkan kamus yang sudah kusiapkan.

"Ah, itu buku yang sedang dibaca pelayanmu."

"Iya. Ini memiliki definisi dari semua kata-kata negara ini di dalamnya. Pelajari yang sederhana untuk saat ini.”

Kataku sambil menyerahkan buku itu padanya. Dia menerimanya dan memeluknya erat-erat di dadanya.

“Aku akan menjaganya dengan baik seolah-olah ini adalah dirimu, Raja Iblis!”

“Yah, pikirkan apapun yang kau suka. Tetapi kau harus membuka kamus ini setiap hari dan mencari kata-kata yang tidak kau ketahui.”
 
"Iya. Ada satu kata yang aku pikirkan.”

Dia mulai membolak-balik halaman.

Ngomong-ngomong, kata 'impossible' tidak ada di dalamnya.

Karena Jeanne adalah orang Prancis, Aku mencoba membuatnya tampak seperti kamus fiktif yang dirumorkan sebagai milik Napoleon (Napoleon's Dictionary, ref : Movie anime Lupin iii) , tetapi mungkin Jeanne tidak paham dengan candaan ini.

Atau begitulah yang aku pikirkan, tetapi dia dengan cepat sepertinya menyadari ada sesuatu yang salah.

Apakah dia akan menunjukkan tidak adanya kata 'mustahil'?

Tidak, dia sedang melihat bagian 'A' kamus."

"Ada Ashtaroth, tapi definisinya salah."

"Dimana?"

"Sini."

Dia menunjuk.

Lahir di Tahun Iblis 6547. Salah satu dari 72 Raja Iblis. Dia masih muda dan memiliki pasukan terlemah.

Ditulis begitu.

"Itu terdengar cukup akurat bagiku?"

“Bukan di sana. Di bawahnya.”

"Di bawah?"

Aku melihatnya, dan satu-satunya yang kulihat adalah 'Belum Menikah.'

“Itu tidak salah kan?”

"Tapi kau sudah bertunangan."

Aku tidak bertunangan. Tapi jelas terlihat apa yang ada di pikirannya.

Dia menutup matanya lagi, membiarkan bibirnya tidak terjaga.

Aku terkejut untuk sesaat.

Berbeda dengan sebelumnya, dia berekspresi tenang dan tenteram.

Seperti Orang Suci yang dengan mulia menawarkan dirinya kepada tuhan.

Aku dalam bahaya dikendalikan olehnya. 
<TLN: Saa!! Mezameyo!!! Kono Maso-Loli no tamashii yo!!! >

Atau begitulah yang aku pikirkan.

Tapi kemudian Eve menggedor pintu yang terbuka dua kali.

"Maaf mengganggu saat kalian sedang sibuk."

Awalnya terdengar seperti sarkasme, tapi sepertinya tidak.

Lagi pula, dia tidak membawa nampan teh. Itu menunjukkan ada beberapa hal yang mendesak.

Dia terlihat sangat serius saat menatapku.

"Tuan. Rencana anda telah berhasil. Raja Iblis Decarbia menyuruh anak buahnya menyerang gerobak pedagang yang membawa emas palsu. Dan seperti yang anda ramalkan, dia menggunakan uang itu untuk menyewa tentara bayaran.”

“Dia tidak membuang-buang waktu kalau begitu. Itu pasti karena dia tahu aku akan menyatakan perang.”

“Aku percaya begitu.”

“Kalau begitu, kita akan bertindak lebih cepat. Aku ingin kau mengirim seorang utusan keluar untuk menuntut pengembalian emas dan meminta kompensasi. ”

“Mereka kemungkinan besar akan diusir atau dibunuh.”

"Memang. Kirim seorang tahanan sebagai utusan. Dan katakan bahwa hukumannya akan dipersingkat jika dia kembali hidup-hidup.”

"Pasti."

Eve mulai bersiap.

Jeanne tampaknya telah disadarkan oleh tindakan Eve, yang sekarang bergerak cepat karena segala sesuatunya mulai bergerak. Ekspresinya berubah serius dan dia mempersiapkan diri untuk pertempuran.

Dan begitulah, waktu istirahat berakhir.

Sudah waktunya untuk mengganti persneling. Aku menuju ke ruang tahta.

Eve dan Jeanne mengikutiku.

Mereka kembali ke diri mereka yang biasa.

Pelayan yang setia, dan prajurit yang ganas.

Mereka seperti kutub yang berlawanan tetapi serupa dalam betapa berbedanya mereka saat di dalam dan di luar medan perang.

—Tentu saja, keduanya tidak akan pernah mengakui fakta ini.


PREVIOUS CHAPTER       TOC        NEXT CHAPTER


TL: Arklame Aster
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar