Kamis, 05 Agustus 2021

Tate no Yuusha no Nariagari Light Novel Bahasa Indonesia Volume 19 : Chapter 11 – Melawan Nullification

Volume 19
Chapter 11 – Melawan Nullification


Note: 
Sebelum membaca tolong duduk dengan nyaman, dan siapkan makanan ringan


Aku mengalihkan perhatianku dari Filo dan Sadeena—bagaimanapun juga, aku memiliki pertempuran sendiri untuk diperjuangkan. Kontes menatap dengan kakak perempuan S'yne berlanjut, tapi dia terus-menerus mengeluarkan sihir.

"Kau terlalu lengah!" Ejek Bitch. “Air Strike Backwhip V!” Dia melepaskan skill cambuk yang mengabaikan jarak dan menyerang dari belakang. Dia benar-benar menyukai serangan kejutan. Namun, aku telah menebak serangan pengecut seperti itu, dan mudah untuk menghentikannya.

"Formation One: Glass Shield!" Perisai kaca yang diperkuat kekuatan kehidupanku menahan cambuk ketika Bitch mencoba menyerangku dari belakang. Kaca pecah dan terbang ke arah Bitch.

“Nona Malty! Selamatkan aku!" Teriak salah satu pengikutnya, mencoba meraihnya.

"Hei! Lepaskan aku! Ukh!” Keluh Bitch. Beberapa pecahan kaca mengenainya.

"Apa yang kau lakukan?" Kata kakak perempuan S'yne, menyipitkan matanya saat dia melihat adegan itu. Sepertinya kesabarannya dengan Bitch sudah habis sekarang.

Raphtalia bergegas menuju kakak perempuan S'yne, menjaga postur tubuhnya tetap rendah, menghunus pedangnya dengan Draw Slice.

“Instant Blade! Mist!" Teriak Raphtalia. Efek dari sarungnya memungkinkan dia untuk menyerang dalam haikuikku, tetapi kakak perempuan S'yne masih berhasil menghindari serangan itu.

“Wah, wah, wah. Sangat menakutkan," Ejeknya. Dia telah melihatnya dari satu mil jauhnya. Seberapa cepat dia, aku bertanya-tanya lagi setelah melihatnya menghindari serangan dengan kecepatan seperti itu.

“Spider Wire!” S'yne mengambil kesempatan untuk mencoba dan membatasi gerakan kakak perempuannya, tapi kakak perempuannya mengayunkan rantainya dan menyapu semua benang yang mendekat.

Tampaknya, rencana terbaik adalah dengan Raphtalia, S'yne, dan aku untuk menjaga perhatian kakak perempuan S'yne terfokus pada kami—dia adalah ancaman sebenarnya di sini—lalu mengambil celah untuk mengalahkan Bitch dan yang lainnya. Untuk mencapai itu, aku harus naik ke kapal.

Saat kami saling menyerang, Glass dan Shildina—yang dibuff oleh sihir Naga Iblis—meluncur ke pertempuran melawan pria dengan Holy Weapon ofuda.

"Aku memerintahkanmu di sini dan sekarang," Rapal pria ofuda itu. “Ofudaku... Tanggapilah panggilanku! Petir! Tusuklah musuhku! Chain Lightning: Five!”

“Hah! Circle Dance Reverse Formation: Lawless Counter!” Glass memantulkan sihir yang dilepaskan oleh pemegang senjata suci ofuda, dan kemudian Shildina melemparkan ofuda-nya sendiri sebagai balasan.

“Aku ahli dalam menangani petir. Aku memerintahkanmu di sini dan sekarang. Ofudaku... Tanggapilah panggilanku! Air ... Hilangkan petir ini! Lightning Drain!” Air keluar dari ofuda yang dilempar Shildina, menyesuaikan lintasan petir. "Apakah kau benar-benar berpikir serangan sederhana seperti itu akan mengenai kami?"

“Kalau begitu bagaimana dengan ini?” Jawab si pria ofuda.

“Kau harus menghadapi serangan kami terlebih dahulu. Shildina, ayo kita lakukan bersama!” Kata Glass.

"Ayo!" Shildina setuju. Glass memercikkan soul healing water ke tubuhnya sementara Shildina mencengkeram earth crystal, dan keduanya mengubah kipas mereka menjadi pedang. Mereka memiliki Wave Sealing Sword, senjata unik yang berupa kipas tetapi bisa berubah menjadi pedang. Glass mendekat ke arah pria dengan Holy Weapon ofuda, dengan Shildina mengayunkan pedangnya tepat di belakangnya. Bahkan lebih mengesankan, dia telah menemukan pedang kedua dari suatu tempat dan bertarung dengan dua pedang.

Wave Sealing Sword: Formation Zero! Dan kemudian skill khusus... Dancing Blade: Mizuchi!” Teriak Glass, memotong secara vertikal, lalu menambahkan putaran.

"Twin Water Dragon Sword Wave!" Shildina mengikuti tepat di belakangnya, memberikan teknik pedang sihir menggunakan dua pedangnya dengan ofuda yang ditambahkan. Pria dengan ofuda itu mendapati dirinya berada di bawah serangkaian serangan bertema naga. Dia mendengus.

"Kalian hebat, aku akui itu," Kata pria dengan ofuda itu.

“Aku belum selesai. Rasakan ini! Reverse Return Strike!” Shildina berubah menjadi bentuk paus pembunuhnya sejenak dan melepaskan serangan ekor. Kemudian dia segera menebas tubuhnya dengan kedua pedang.

“Uwah! Kalian berdua penuh kejutan,” Kata pria ofuda itu sambil melompat mundur.

“Formation One: Pit Trap!” Kizuna segera membuat lubang di kaki pria ofuda itu, menjatuhkannya ke tanah sambil menggerutu.

“Serangan pengecut lainnya... kau tidak akan bisa mengalahkanku dengan cara seperti itu!” Raung Pria ofuda itu, menempatkan ofuda melayang di udara di sekelilingnya seperti yang dilakukan Ethnobalt dan Kyo dengan halaman-halaman Vassal Weapon buku. Menggunakannya sebagai batu loncatan untuk naik ke udara, pria dengan senjata suci ofuda meluncurkan serangan lanjutan.

“Aku bisa menangani musuh yang bergerak seperti kelinci,” kata Shildina—mungkin berbicara tentang Ethnobalt. Cara orang ini menggunakan senjata sucinya untuk membuat pijakan baru untuk dirinya memang serupa.

“Kau belum bisa menguasai senjatamu, kan? Sama seperti semua orang yang direinkarnasi, kau kekurangan pengalaman. Rasakan ini! Langsung dari masterku! Serangan kombinasi dengan gaya dari dunia lain!” Teriak Glass. Bergabung dengan Shildina, mereka mengubah kipas mereka kembali menjadi pedang dan masing-masing melepaskan serangan mereka sendiri.

“Circle Dance: Turtle Carapace Cruncher!”

“Hengen Muso Fan Style: Paper Blizzard! Circle Dance Zero Formation: Reverse Snow Moon Flower!” Kedengarannya seperti Shildina meneriakkan nama serangan yang salah. Dia telah mempelajari beberapa teknik Hengen Muso Style tetapi belum memiliki pemahaman yang lengkap tentang teknik itu, jadi tingkat pembuatannya masih rendah. Karena dia menggabungkan kekuatannya dengan Glass, namun bagaimanapun juga, dia masih berhasil mengaktifkannya. Sebuah skill seperti serangan besar Glass sendiri, Reverse Snow Moon Flower, aktif. Angin bertiup di sekitar Shildina, dan potongan es berbentuk kelopak bunga menyerang musuhnya.

Glass segera menindaklanjuti, meluncurkan serangan berbasis status pertahanan yang dikembangkan pria tua itu tepat ke arah pria ofuda. Dia mencoba mengelak dan bertahan, tapi skill Shildina masih mengenainya. Bahkan aku merasakannya—serangan kombinasi yang sangat berbahaya. Target mereka mengerang.

“Serangan yang cukup berbahaya, meskipun kalian sangat lemah,” Jawab pria ofuda itu, sedikit kepanikan muncul di wajahnya saat dia merespons. Dia memiliki jenis wajah yang menunjukkan bahwa dia suka menyebut orang lain pengecut.

“Aku pikir ada cara yang lebih baik untuk mengatakan itu. Setidaknya panggil kami kreatif,” Jawab Glass.

“Senjatamu itu lebih berguna untuk menggunakan sihir. Bukankah seharusnya kau bekerja dengan sekutumu untuk meluncurkan mantra sihir besar? Kau tidak cocok untuk pertempuran jarak dekat, ” Kata Shildina menganalisis dengan tenang. Pria ofuda itu tampaknya juga tidak senang dengan saran itu.

“Terima kasih atas sarannya, tapi aku tidak membutuhkannya dari orang sepertimu. Hanya ada satu yang diizinkan untuk memperingatkanku secara blak-blakan, ” Jawabnya.

“Sepertinya kami tahu tentang aturan pribadi konyolmu,” Balas Shildina.

“Jangan sombong hanya karena wajahmu cantik,” Balasnya.

“Sombong karena apa? Bahkan memiliki wajah yang cantik tidak akan membuat Naofumi yang manis menoleh ke arahku,” Jawab Shildina.

“Jelas Naofumi tidak peduli dengan penampilan. Lihat bagaimana dia bertindak dengan Naga Iblis. Aku pikir analisisnya tentangnya benar,” Sela Glass. Aku ingin sekali turun tangan dan meluruskannya, tetapi aku memiliki pertempuran yang harus kuhadapi.
<EDN: Lol, sad naofumi.>

“Kurasa aku akan memberimu pelajaran tentang bagaimana sebenarnya menggunakan ofuda,” Kata Shildina. “Dengan beberapa instruksi tentang serangan mendadak juga. Kau akan melihat bagaimana pendeta miko pembantaian bertarung!” Dia menutup kipasnya dan mengeluarkan ofuda, lalu mulai merapalkan sihir. Glass mengeluarkan serangannya sendiri terhadap pria ofuda itu, melindungi Shildina.

“Kalian tidak bisa bertahan dari serangan ini! Hah! Intense Cascade: Five!” Sebagai respon dari pria ofuda, sejumlah besar ofuda terbang melayang menutupi area sekitar Glass. Tapi dia menari dan mengeluarkan angin di sekitar dirinya untuk mengalihkan serangan dan menciptakan celah untuk melarikan diri.

Circle Dance Evade Formation: Windy Dance Melody! Serangan yang kuat, tentu saja, tapi itu tidak masalah jika aku bisa menghindarinya. Kami juga dapat menggunakan ini untuk menjebakmu. Kizuna!” Teriak Glass.

"Aku disini! Double Lure!” Kizuna melemparkan umpannya, dan pada saat yang sama, Glass menghantam bahu pria ofuda itu dengan kipasnya.

“Circle Dance Destruction Formation: Turtle Carapace Cracker!” Glass mengucapkan setiap kata yang cukup panjang saat dia melancarkan serangan itu kembali. Pria ofuda itu menjerit ketika sesuatu meledak di dalam dirinya, darah mengalir keluar. Harus kuakui, melihat pria tampan mendapatkan balasan yang setimpal terasa menyenangkan.

“Statistik tinggimu pada akhirnya merugikanmu,” Komentar Glass.

“Aku belum selesai! Semuanya akan menjadi menyenangkan!” Balasnya sambil tertawa.

“Kalau begitu kau hanya perlu menikmatinya sendiri,” Kata Shildina. "Sihirku sudah siap."

"Kalian bukan satu-satunya yang bisa menyerang!" Teriak pria ofuda. "Rasakan ini! Art of Fire! Blazzing Ball: Ten!” Dia tidak menggunakan ofuda sepenuhnya dan melepaskan sihir dari dunia ini. Itu pasti berbeda dari sihir ofuda.
<EDN: Disini agak rancu, bypassed bisa berarti tidak menggunakan sama sekali, atau bisa aja menggunakan sebagian. Sampai dapat informasi lebih lanjut, buat sementara gini dulu.>

“Serangan langsung lainnya. Apakah kau bahkan mencoba untuk melawan kami?” Tanya Shildina. Ditemani oleh Glass, mereka berdua menyelinap dengan mudah di bawah bola api berukuran besar yang datang dan terus mendekat.

“Aku memerintahkanmu di sini dan sekarang. Ofudaku... Tanggapilah panggilanku! Air dan angin! Serang musuh yang berdiri di depanku!” Sihir Shildina menyebabkan kawanan ikan yang terbentuk dari air muncul, terbungkus angin. “Wind Fish Rush Down!”

"Sihir kalian juga lemah!" Teriak pria ofuda. "Kalian tidak mungkin mengenaiku dengan itu!" Dia tampaknya fokus pada pertahanan sekarang dengan ofuda-nya atau memblokir setiap serangan yang datang. Namun, dia gagal untuk memperhatikan sekelilingnya. Dia telah gagal mengidentifikasi serangan mana yang paling dikuasai Shildina.

“Aku memimpin kekuatan ofuda di sini dan meminta agar itu direalisasikan. Earth Vein! Ofuda! Pinjamkan aku kekuatan!” Lanjut Shildina. “Sweeping Ofuda Tempest!” Itu tampak seperti sihir gabungan yang didasari oleh Way of the Dragon Vein, yang berarti dia mungkin bisa memperkuatnya lagi. Ofuda-nya terus melayang ke udara dan terbang menuju sasarannya.

“Ini adalah penanda targetnya. Lihat saja apakah kau bisa menghindarinya, ” Ejek Shildina.

“Seranganmu tidak akan bekerja jika ofuda itu tidak bisa mengenaiku. Kalian tampaknya menyukai serangan yang membutuhkan waktu lama untuk diluncurkan, bukan? Mungkin kalian seharusnya merapalkannya setelah kau menandaiku,” Jawab pria ofuda itu.

“Aku harus merapalkan serangan pertama atau itu tidak akan bekerja,” Jelas Shildina.

"Jadi begitu. Itu hanya menaikkan standar lebih tinggi. Jika aku menghancurkan ofuda itu dari udara, semua usahamu akan sia-sia,” Katanya, mengawasi Kizuna dan dukungannya sambil menangkis serangan Glass. Shildina melirik ofuda yang terbang... dan kemudian itu terjadi. Dari belakang pria ofuda, Glass menempelkan ofuda yang sudah dia persiapkan.

"Apa?!" Teriaknya. Sekarang setelah mereka menandai target, Wind Fish Rush Down mulai terbang ke arahnya. Mereka seperti rudal pelacak. Shildina terus memanggil lebih banyak Wind Fish Rush Down, mengirimkan ikan yang tak terhitung jumlahnya ke arah musuhnya.

“Shildina saat ini memilikiku, kau tahu. Itu berarti kami harus membagikan semua yang diperlukan untuk mengaktifkan sihir. Oh, dan lihat! Chris juga ingin ikut ambil bagian!” Kata Glass.

"Pen!" Jawab Chris. Glass menarik kipasnya dan bersiap untuk meluncurkan skill, lalu Chris muncul dan berubah menjadi ofuda. Glass menempelkannya pada kipasnya dan mulai menari.

“Circle Dance Formation Zero: Reverse Water Wind Fish! Pinguin Peck!” Dia menaikkannya ke level skill kombinasi, Glass Reverse Snow Moon Flower dicampur dengan Wind Fish Rush Down yang dibuat Shildina, dan kemudian Chris memperkuatnya juga. Seluruh tumpukan serangan meluncur ke arah pria ofuda.

Mungkin karena serangan campuran, sekarang ada klon Chris juga! Setiap kali salah satu dari mereka mengenai, klon itu pecah dan menghilang. Mereka tidak sekarat. Mereka hanya menyerang sambil bercampur dengan skill. Aku melihatnya dengan kagum, bertanya-tanya apakah Raph-chan bisa melakukan skill kombinasi serupa.

Pria ofuda itu mengerang, tampak goyah dalam usahanya untuk bertahan dari serangan itu. Kekuatan kombinasi Glass dan Shildina dalam pertempuran benar-benar sangat membantu.

“Jika kau tidak bisa menghadapi serangan berbasis status pertahanan, sebaiknya kau tidak mencoba bertahan terlalu banyak,” Saran Glass.

“Darimana... dari mana datangnya serangan seperti itu...” Oceh pria ofuda itu. Kemudian aku menyadari bahwa Glass dan Shildina telah—cukup kreatif—bekerja sama menggunakan kekuatan kehidupan Hengen Muso Style juga. Si samsak tinju yang malang tidak tahu bagaimana cara menghadapinya, sehingga dia memuntahkan lebih banyak darah. Dia masih bertahan, tapi hanya itu yang bisa kukatakan untuk pria itu.

Dengan raungan yang tak berdaya, pria ofuda itu meluncurkan bola api besar lainnya ke Shildina dan Kizuna.

“Sudah kubilang seranganmu terlalu mudah untuk dilihat,” Kata Shildina. Itu cukup besar dan cukup cepat, tapi baik Shildina dan Kizuna dengan mudah menghindarinya.

"Menyerangmu bukanlah yang aku rencanakan," Kata pria ofuda itu, bahkan sampai tertawa. “Art of Fire! Fireworks Ball: Ten!” Dari tempat bola mendarat, itu berubah menjadi pilar api besar dan kemudian meledak lebih dahsyat. Itu adalah sihir AOE yang cukup serius.

“Karya terakhir orang bodoh... Secret Circle Dance: Cursed Return!” Shildina mengeluarkan kipasnya dan mengayunkannya ke arah sihir yang datang, memfokuskan sebagian dari api yang meledak... dan kemudian mengembalikannya ke pria ofuda.

"Apa? Ini tidak mungkin?!” Itu bukan kata-kata terakhir yang menginspirasi. Kemudian dia berteriak saat api menghantamnya. Shildina sudah menggunakan teknik rahasia baru dalam pertempuran! Aku terkesan. Ini adalah teknik konduksi sihir yang mirip dengan teknik Gather yang telah diajarkan S'yne kepada Atla dan diriku. Aku dikejutkan lagi oleh banyaknya variasi serangan yang dimiliki semua orang di partyku — aku sendiri mungkin hampir tidak bisa menahannya.

“Masakanmu sungguh sesuatu yang lain, Naofumi,” Komentar Glass. “Kekuatan seranganku tidak pernah setinggi ini, dan resiko dari dirasuki telah dikurangi juga. Tapi aku masih tidak bisa menahan refleks muntahku saat memikirkan makanan yang terbuat dari Naga Iblis!”

“Lain kali coba buat camilan untuk disantap dengan alkohol, oke!” Kata Shildina. Efek dari "doping makanan" cukup mudah dilihat. Seiring dengan pertambahan exp dan peningkatan kemampuan permanen, itu juga memberikan peningkatan stat sementara. Itu bahkan memberikan peningkatan exp, membuatnya lebih mudah untuk naik level. Tapi informasi tersebut tidak penting bagi kami saat itu. Aku masih terkesan dengan perbedaan dalam reaksi Glass—hampir terlihat kesal—dan reaksi Shildina—hanya memberikan kesan yang tidak memihak.

"Itu bekerja! Satu serangan besar lagi!” Kizuna mengeluarkan teriakan dari sudut pertempuran sambil fokus menyerang senjata suci menggunakan alat berburu.

"Aku siap! Dia sangat tangguh. Jika ini adalah perbedaan peningkatan di antara kita, maka kita akan kerepotan.” Komentar Glass.

"Kita bisa melakukannya!" Teriak Kizuna.

“Aku belum selesai!” Kata pria ofuda. Jadi itu bukanlah kata-kata terakhirnya. Dia menatap ofuda-nya sendiri dengan saksama, yang entah bagaimana tampaknya berdenyut. “Ini adalah kekuatan senjataku yang tersegel. Kekuatan ofuda terkutuk! Rasakan kutukan ini pada tubuh kalian yang menyedihkan!”

“Aku tidak takut kutukan. Aku sudah sering mengalaminya,” Kata Shildina dengan santai. Itu adalah kalimat klasik milik Shildina. Dia telah menangani segala macam bahaya di Q'ten Lo.

“—!” S'yne mencoba untuk berbicara, menarik perhatianku kembali ke pertempuran kami. Glass dan Shildina tampak mengendalikan pertempuran.

"Terima-!" Boneka Familiar S'yne sedang menuju ke pertempuran bersama majikannya. Mereka berdua sangat dekat dengan kakak perempuan S'yne. S'yne menggunakan guntingnya sebagai dua pedang dan menyerang berulang kali. Meskipun setiap kali hampir terlihat seperti dia akan kena, kakak perempuan S'yne menghindar dengan ekspresi kesal di wajahnya.
<EDN: Kalau gunting bagian pengikatnya dilepas, jadi kayak dua pedang guys, fyi>

“Wah, wah, wah, kau telah meningkat bahkan sejak kita terakhir bertarung. Kau seorang pekerja keras, S'yne,” Kata kakak perempuannya, bahkan saat dia menahan serangan amarah S'yne. Dia sedang bersiap untuk mengeluarkan sihir pembatalan, jadi dia lebih fokus untuk menghindari serangan untuk saat ini.

“Tidak—kehilangan—waktu,” Kata S'yne.

“Tidak ada yang menyukai gadis yang keras kepala, adikku,” Kata kakak perempuan S'yne. Aku hampir tidak bisa mendengar sepatah kata pun yang diucapkan S'yne, dengan semua suara yang terputus-putus. Tapi kakak perempuan S'yne mengerutkan kening. Semua nasihatnya tampaknya dilakukan untuk mengganggu S'yne ke arah yang salah. Pandangannya menajam dan frekuensi serangannya meningkat. Namun bagiku, dia terasa seperti bermain dengan strategi musuhnya. Setiap celah yang dia dapatkan, S'yne mengirimkan benang untuk mengganggu musuh lain di sekitar kami, tetapi kakak perempuan S'yne selalu memblokir mereka dengan rantainya.

"Mari Kita mulai! Sihirku sudah siap. Disarming Shot! Earth Explosion: Ten!” Teriak kakak perempuan S'yne.

“Terima juga ini!” Tambah naga sihir logam, keduanya meluncurkan sihir mereka pada saat yang sama. Itu sangat cocok untuk kami. Meskipun berasal dari dua sumber yang terpisah, efek area untuk keduanya saling terhubung. Efek dari senjataku memvisualisasikan sihir untukku saat ini, sehingga membuat ini semua lebih mudah.

Di atas kapal, Bitch mencengkeram cambuknya dan mengumpulkan kekuatannya. Dia jelas berencana untuk menyerang pada saat kami melemah. Aku tidak akan membiarkan itu.

Sihir yang dikeluarkan kakak perempuan S'yne mendekat terlebih dahulu. Aku menggunakan cermin untuk menjatuhkan sihir buff agar terbang ke arah sihir pembatalan, lalu menggunakan keterampilan baruku untuk memantulkannya.

"Release Rebound!" Menyesuaikan dengan timingku, Raphtalia dan Glass keduanya juga mengeluarkan skill mereka sendiri untuk meniadakan sihir buff. Dengan suara yang sangat memuaskan, sihir pembatalan dari kakak perempuan S'yne terlempar menjauh dan berubah menjadi kabut.

“Wah, wah, wah. Kau belajar itu lebih cepat dari yang kuharapkan. Tapi bagaimana dengan ini?” Tanyanya dengan senyum licik. Naga sihir logam melepaskan lebih banyak sihir, bahkan saat Naga Iblis menyerang dengan kejam.

“Kekuatan universal dari inti perkasaku! Tanggapi keinginanku dan wujudkan kekuatan sihirmu! Aku adalah Kaisar Naga, penguasa dunia ini. Kekuatanku adalah kekuatan untuk menaklukkan semuanya, sihir pamungkas yang bisa membasmi semuanya! Jatuhkan Musuh di depanku! Kaisar Naga, penguasa dunia ini, memerintahkannya! Batalkan semua sihir! Demon Dragon Freezing Pulsation: Ten! Gelombang kedua sihir pembatalan-peningkatan dilepaskan, dan naga itu bahkan menggunakan 2 sihir sekaligus. Aku penasaran apakah selanjutnya adalah sihir debuff. Jika itu aku, itulah yang akan kugunakan.

“Kami juga punya rencana untuk itu! Secret Circle Dance: Pulse Rebound!” Teriak Glass. Dia dan Shildina membuka kipas mereka dan mulai menari lagi, menerapkan kekuatan ketika sihir mulai mendekat dan kemudian menangkisnya.

“Aku juga, tentu saja!” Semua orang memiliki peluang keberhasilan sekitar 1/3, tetapi aku memiliki tingkat keberhasilan yang sedikit lebih baik dari itu. Yang bisa kulakukan hanyalah bertahan. Dengan semua kekuatan yang ditarik keluar dariku secara tidak wajar, aku merasa seolah-olah aku bisa mengirim sihir yang mendekat kembali ke asalnya. Dengan amarah dan kasih sayang yang berperang di dalam diriku, aku tidak bisa dihentikan! “Tunggu sebentar. Apa nama yang diberikan wanita tua itu? Ah, aku ingat. Hengen Muso Style Lost Technique: Magic Eradication!” Itu dilakukan dengan mengisi cerminku dengan kekuatan kehidupan, mengumpulkan sihir musuh menggunakan teknik Gather, dan kemudian mengirimnya terbang menjauh. Sebagai efek samping, itu juga bisa menyebarkan sihir dalam area dua meter di sekitar pengguna. Tetapi melakukan itu membutuhkan level yang belum kucapai.

Aku menggunakan Float Mirror untuk melakukannya. Ketika sihir mengenai cermin yang terbuat dari Mirror of Wrath, api meledak keluar darinya, menyebabkan tornado kecil. Itu tepat sasaran, jadi mungkin itu memicu semacam serangan balik.

Raphtalia juga menggunakan Draw Slice untuk menebas sihir yang datang.

"Apa? Apa-apaan ini?!” Kakak perempuan S'yne kaget.

"Apakah kau pikir hanya ada satu cara untuk melawanmu?" Jawabku. "Kau harus menyadari bahwa kau bukan satu-satunya yang dapat melakukan semua hal yang tidak terduga." Aku senang! Kami telah membuktikan bahwa kami bisa melakukannya, menghilangkan sihir pembatalan dan menyingkirkannya untuk selamanya. Itu akan membuat kami jauh lebih aman dalam pertempuran.

“Fiuh! Ya! Aku sudah bisa mengatasinya sekarang!” Kizuna juga mempraktikkan apa yang telah dia pelajari, melindungi Sadeena dan Filo sebelum sihir menghantam mereka.

“Kami tidak akan bermain kejar-kejaran selamanya,” Kata Raphtalia.

“Yah, yah, yah. Kalian pasti telah menggunakan cukup banyak waktu untuk mengatasinya,” Kata kakak perempuan S'yne, memberi kami tepuk tangan yang kesal. Dia masih tampak cukup tenang.

“Sihir apa yang akan kau gunakan selanjutnya? Aku akan mengirimkannya kembali padamu,” Kataku.

“Bah! Jangan terbawa suasana!” Kata naga shiri logam itu, melotot ke arah kami.

"Jika kau ingin kami berhenti, hentikan kami," Jawabku. Aku menyukai tatapan matanya. Aku selalu ingin musuhku melihatku seperti itu.

Pertempuran menjadi kacau.

“Bagus, Pahlawan Perisai,” Kata naga kami. "Ejekanmu memberikan sensasi bagiku juga." Dia mulai membuatku kesal lebih dari musuh kami, jujur saja. Tidak ada yang bisa mengalahkan naga mesum itu.

"Tunggu!" Oceh Bitch. “Bagaimana kau membiarkan mereka lolos begitu saja? Cepat dan lemahkan mereka! Ini bukan kesepakatan kita dipertemuan itu!”

“Ya, ya, ya. Apakah kau mengharapkan Iwatani dan sekutunya hanya diam saja dan menunggu? Sungguh arogan untuk berpikir bahwa kitalah satu-satunya yang membuat kemajuan. Kau harus siap untuk hal-hal semacam ini! ” Jawab kakak perempuan S’yne.

"Apa yang kau bicarakan?! Kau cukup kuat untuk menginjak-injak upaya apapun yang mungkin mereka lakukan! Jadi mulailah menginjak-injaknya!” Tuntut Bitch. Kakak perempuan S'yne tampak tidak senang dengan ini, mengangkat bahu bahkan saat dia menangkis rentetan serangan S'yne.

“Saat melawan seseorang, kau tidak pernah tahu apa yang akan mereka lakukan. Kau hanya duduk diam disana, terlepas dari segalanya, menonton keseluruhan pertempuran. Mungkin kau harus mengeluarkan sesuatu dari kantong trik licikmu untuk membantu kami,” Kata kakak perempuan S'yne.

"Tunggu. Kau akan menyalahkan ini padaku lagi?” Kata Bitch mengamuk. Aku hanya menikmati pertunjukan. Tidak ada yang paling menyenangkan daripada menonton dua musuh yang kau benci saling bertengkar. Aku ingin terus menonton ini sepanjang malam, tetapi kami tidak memiliki waktu luang seperti itu.

Meriam dari Vassal Weapon kapal sudah mulai menembaki kami.

"Stardust Blade!" Raphtalia menggunakan skill yang merupakan serangan jarak jauh, Stardust Blade miliknya, untuk menembakkan bintang ke Vassal Weapon kapal di langit, tapi usahanya sepertinya tidak terlalu berpengaruh. Aku penasaran apakah aku bisa naik ke sana menggunakan Movement Mirror dari Glass Shield.

Lalu aku punya ide yang lebih bagus.

"Formation Three: Glass Shield!" Teriakku. Aku menggunakan Glass Shield dan Mirror Cage untuk mencegat bola meriam yang mendekat dan melindungi sekutuku. Aku bisa saja menggunakan Stardust Mirror, tapi situasinya masih cukup menegangkan. Aku tentu saja tidak punya waktu untuk mencoba dan naik ke sana sendiri. Aku memerlukan dukungan Raphtalia. Itu sudah jelas. Pertempuran baru saja dimulai... Hanya dalam beberapa menit kami juga cukup terpojok... Masa depan tidak terlihat cerah, tidak pada saat itu.

“Aku masih punya banyak lagi untukmu! Rasakan ini!" Naga sihir logam melepaskan aliran sihir.

“Kekuatanku adalah kekuatan untuk menaklukkan semuanya, sihir pamungkas yang bisa membasmi semuanya! Jatuhkan Musuh di depanku! Kaisar Naga, penguasa dunia ini, memerintahkannya! Turunkan semuanya! Demon Dragon Lowering Pressure: Ten!” Naga sihir logam mencoba mengirimkan lebih banyak bola sihir. Aku melihat ke arah Naga Iblis dan mengangguk, aku tidak menyukai kenyataan bahwa pikiranku selaras dengannya.

“Kebetulan sekali, fragmen kecilku. Aku sendiri baru saja merapalkan sihir itu. Izinkan aku untuk menggunakan milikmu, ” Kata Naga Iblis, mengambil keuntungan dari aliran sihir yang diciptakan oleh mantra naga sihir logam untuk segera menyelesaikan mantra sihirnya sendiri.

"Demon Dragon: Raging Reduction!" Sekelompok bola sihir hitam terbentuk, mengganggu sihir yang coba dikeluarkan oleh naga sihir logam.

"Tidak! Tidak mungkin! Aku memiliki kekuatan Holy Weapon atas perintahku! Kau tidak bisa menghentikanku seperti ini!" Naga sihir logam mengangkat tangan dan mencoba mengeluarkan bola sihir... tapi aku bisa melihat semuanya, yang berarti aku juga bisa menindaklanjutinya.

Menggunakan Gather lagi, penerapan kekuatan kehidupan, aku memindahkan cerminku ke posisi yang tepat, menempatkannya di depan sihir sebelum sihir itu terbang, menjatuhkannya ke Floating Mirror, dan kemudian mengembalikannya. Tentu saja, sihir yang akan mereka terima adalah Mirror of Wrath yang dipenuhi amarah. Setelah kombinasi yang mengesankan ini, Naga Iblis juga menjentikkan cakarnya.

"Apa?!" Teriakan naga sihir logam kemudian ditenggelamkan oleh teriakan—pria harpoon dan seluruh partynya saat cahaya sihir yang dilepaskan oleh Naga Iblis mengenai mereka semua.

“Wah, wah, wah. Awas!" Kakak perempuan S'yne menghilangkan sihir itu dari dirinya begitu saja.

“Hah!” Pria dengan senjata suci ofuda melakukan hal yang sama. Aku tidak yakin bagaimana kapal itu melakukannya, tetapi ia juga menghilangkan sihirnya.

"Kekuatanku! kekuatanku! Seluruh tubuhku terasa seperti terbakar... Apakah ini kutukan?! Tapi aku belum selesai! Hanya peningkatan statusku yang menghilang!” Pria harpoon itu memeriksa statusnya sendiri, lalu menatap kami dengan tatapan penuh kebencian. Dengan sihir buff dan sihir debuff digunakan pada saat yang sama, statistiknya tidak mendapatkan peningkatan, maupun pengurangan... tapi itu mungkin tidak benar. Dia memiliki Kutukan Kemarahan padanya, jadi dia seharusnya mendapatkan pengurangan status.

"Aku belum selesai. Kau diciptakan olehku, tidak lebih. Rasakan level sihir pembatalan yang tidak terbayangkan ini.” Naga Iblis melepaskan lebih banyak sihir ke arah naga sihir logam. “Kekuatan universal dari inti perkasaku! Kekuatan Empat Raja Surgawi! Tanggapi keinginanku dan wujudkan kekuatan sihirmu! Aku adalah Kaisar Naga, penguasa dunia ini. Kekuatanku yang mengamuk adalah kekuatan untuk menaklukkan segalanya, sihir pamungkas yang bisa membasmi semuanya! Jatuhkan Musuh di depanku! Kaisar Naga, penguasa dunia ini, memerintahkannya! Batalkan semua sihir yang aku inginkan! Demon Dragon: Selective Freezing Pulsation!” Sihir itu selesai, dan cahaya yang kuat keluar dari cakar Naga Iblis.

"Lagi? Sungguh menganggu." Kakak perempuan S'yne menghela nafas. Sekali lagi sihir gagal mengenainya, pria dengan Holy Weapon ofuda... atau siapa pun dari pasukan kakak perempuan S'yne, Bitch, atau yang lainnya di Vassal Weapon kapal.

“Kau hanya membatalkan sihir peningkatan? Kau menggunakan trik kotor lainnya!” pria harpoon itu marah, menatap kami seolah-olah kami telah membunuh orang tuanya atau semacamnya.

“Jika kau berada di posisi kami, kau akan menyebut ini sebagai strategi yang bagus, bukan?” Cibirku. Apa pun yang dilakukan pada mereka adalah tindakan pengecut. Apa pun yang mereka lakukan adalah tindakan luar biasa. Aku pernah membaca tentang jenderal musuh yang memuji taktik musuh mereka, tetapi dalam kehidupan nyata, tidak ada yang senang dengan situasi semacam ini. Begitulah perang sesungguhnya.

“Aku tidak bisa menahannya sama sekali!” Kata naga sihir logam menggerutu. Dia telah mengulurkan tangannya kedepan, mencoba untuk melemahkan serangan yang datang, tapi itu jelas terlalu kuat untuknya. Naga Iblis masih selangkah lebih maju darinya. Ia mungkin memiliki keunggulan dalam hal kekuatan mentah, tetapi Naga Iblis jauh lebih berpengalaman. Jujur Naga sihir logam dan pria harpoon hampir tidak bisa menguasai senjata masing-masing.

"Aku masih punya satu atau dua langkah!" Kata naga sihir logam meraung, memilih untuk mengabaikan Naga Iblis dan terbang langsung ke Filo. Filo menyilangkan sayapnya dan bersiap untuk menyerang, melepaskan haikuikku.

"Bagaimana dia bisa bergerak begitu cepat?" Kata naga sihir logam itu. "Mengapa?! Aku mungkin terkena debuff, tapi aku masih punya Holy Weapon! Mengapa aku tidak bisa mengejarnya? Gyah-gyah!”

“Empat Raja Surgawi menerima berkah mereka dariku... Sekarang aku telah diperkuat. Masuk akal bahwa mereka akan diperkuat juga... bukan?” Kata Naga Iblis.

“Boo!” Filo masih tidak terdengar senang dengan semua ini. “Aku merasa sangat marah, jadi sekarang aku akan menyanyikan lagu menyenangkan yang aku dengar bersama si pemanah!” Kata Filo. Dia menendang naga sihir logam itu, mengambil jarak, dan kemudian mulai bernyanyi. Suaranya terdengar lebih kuat dari sebelumnya. “Air Machinegun Meteo!” Dia bernyanyi. Kantong udara terkompresi yang tak terhitung jumlahnya muncul di atas Filo dan menghujani naga sihir logam.

“Beraninya kau! Salah satu dari Empat Raja Surgawiku berani berbalik melawanku! ” Kata naga sihir logam mengamuk.

“Salinan yang menyedihkan, mereka bukan milikmu. Ini adalah Empat Raja Surgawiku,” Jawab Naga Iblis.

"Satu-satunya pemilikku adalah masterku!" Kata Filo. Dia terus terjebak dalam perdebatan sia-sia ini, dia benar-benar terus terlibat. Aku merasa kasihan padanya, terseret ke dalam bentrokan antara dua Naga Iblis ini.

“Akhirnya saatnya bagiku untuk bertindak,” Kata Sadeena. Dia turun dengan cepat dari punggung Naga Iblis dan melompat ke arah pria harpoon itu, dengan cepat mengeluarkan serangan harpoon secara bertubi-tubi.

"Apa?!" Teriaknya.

“Terima ini! Dan ini juga, lihatlah. Kau harus lebih berkomitmen! Ara. Disitulah kau akan menyerang? Benarkah? Aku tidak berpikir kau akan menyukai apa yang terjadi.” Sadeena tertawa, memberikan komentar mengejek saat mereka bertarung. Dia mulai dengan pukulan keras, pukulan samping, tusukan kecil dan kemudian besar, lalu berputar liar sebelum melawan serangan balik yang mendekat, berputar dan mengindari serangan demi serangan.

"Kurang ajar! Lihat betapa sombongnya dirimu, hanya karena statistikmu sedikit lebih tinggi!” Keluh pria harpoon.

“Itu tidak ada hubungannya dengan ini. Kau tidak dapat menguasai kekuatan senjata itu, bukan? Aku sudah membaca seranganmu bahkan ketika statistikmu tinggi,” Kata Sadeena. Kemudian dia menemukan celah di pertahanannya, menempatkan harpoonnya di dadanya dan melangkah maju dengan kuat, menusuknya menjauh. Aku pernah melihat serangan pamungkas itu di Zeltoble.

“Cukup! Whale Hunting Harpoon: Ten ... dan kemudian Brave Fish Blaster: Ten!” Pria harpoon itu mengeluarkan harpoon kedua dan melemparkannya ke Sadeena sebelum berputar di udara dan terjun ke arahnya. Nama-nama skill itu membuatnya terdengar harus dihindari oleh Sadeena, tapi dia masih memiliki ekspresi sangat santai di wajahnya.

“Serangan sederhana seperti itu. Tidak peduli seberapa kuat dirimu. Kau tidak akan mengenai siapa pun jika seperti ini. Malah aku agak bosan,” Kata Sadeena. Dia menghindari serbuan liar pemegang Vassal Weapon harpoon dengan melangkah mundur, lalu melompat ke udara dan mendarat di atas harpoon lawannya. Skill tersebut adalah serangan tusukan ke bawah, yang berarti lompatan hati-hati Sadeena ke udara telah cukup untuk menghindarinya.

"Kurang ajar! Haaah! Uwah?!” Pemegang Vassal Weapon harpoon membatalkan skillnya dan meluncurkan serangan tusukannya sendiri, menerima serangan pamungkas Sadeena secara langsung.

“Kau tidak tahu bagaimana cara menggunakannya, bukan? Jika kau mengayunkannya seperti itu dilautan, kau tidak akan pernah bisa menangkap ikan,” Keluh Sadeena. Harpoon pada dasarnya adalah alat memancing, dibuat untuk berburu ikan. Kizuna bisa menggunakan tombak sebagai senjata, begitu juga Motoyasu. Sadeena sebenarnya telah berlatih cukup lama dengan mereka berdua, membuktikan dirinya lebih unggul. Kizuna adalah pengecualian, tapi Sadeena cukup baik bahkan untuk mengajari Motoyasu satu atau dua hal.

“Kekuatan harpoon terletak pada serangan cepat. Seperti ini. Tusuk, tusuk. Lihat?" Sadeena dengan cepat menusuk dengan harpoonnya, menusuk pemegang Vassal Weapon harpoon berkali-kali. Dia mengerang. Dia masih seorang pahlawan, jadi itu belum cukup untuk menembus kulitnya, tapi itu jelas menyakitinya.

Aku teringat petualangan bawah laut kami sebelum datang ke dunia ini. Ada beberapa monster seperti ikan yang cukup besar di bawah sana. Sadeena dan Shildina telah melawan mereka semua tanpa mundur satu langkah. Bahkan di bawah sihir peningkatan kekuatanku sendiri, mereka masih cukup hebat. Paus pembunuh, setidaknya dari apa yang aku ketahui di Jepang, adalah makhluk kasta tertinggi di laut. Itu juga berlaku di antara para therianthrope di dunia tempatku dipanggil. Mereka dikenal sebagai therianthrope kasta tertinggi ketika berada di laut.

Dan di sini kami memiliki satu yang dikenal sebagai jenius bahkan di antara therianthrope paus pembunuh— seorang jenius sejati, bukan orang yang direinkarnasi. Tidak mungkin seseorang yang tidak berpengalaman dengan harpoon bisa berharap untuk mengalahkannya.

"Lightning Shock Harpoon: Ten!" Teriak pria harpoon itu.

“Berapa kali aku harus mengatakannya? Aku bisa melihatnya,” Kata Sadeena. “Rasakan ini!” Pria harpoon itu berputar dengan cepat, mencoba meniru Sadeena, dan Sadeena baru saja mengulurkan cengkeramannya pada harpoonnya dan menusukkannya ke pria harpoon. Momentum serangannya sendiri telah membuat tubuhnya menusuk jauh lebih dalam pada senjata Sadeena, tepat di bahunya. Aku penasaran apakah itu akan memperlambatnya... tapi dia langsung mencabutnya, darah mengucur keluar.

"Itu menyakitkan! Dasar pelacur!” Teriaknya.

"Aku bukan pelacur dalam situasi ini," Jawab Sadeena. Pria harpoon menerima penyembuhan ofuda dari salah satu sekutunya dan meletakkannya di atas lukanya. Itu adalah barang yang berguna dari dunia ini. Itu bekerja secara langsung tidak seperti ramuan. Tetap saja, medan yang diciptakan oleh Naga Iblis memperlambat efek dari semua penyembuhan.

"Aku akan membunuhmu!" Raung pria harpoon itu, matanya terbuka lebar karena marah saat pembuluh darah muncul di dahinya. Kuperhatikan bahwa tombaknya telah berubah menjadi bentuk yang terlihat sangat berbahaya. Mudah untuk mengetahui apa yang terjadi—itu telah berubah menjadi senjata terkutuk.

Bukannya dia meremehkan Sadeena sampai sekarang... hanya saja dia akhirnya tidak akan menahan diri lagi.

“Hukuman yang diberikan kepada orang berdosa adalah hukuman yang sama yang dilakukan pada orang suci yang disalibkan. Ini adalah hukuman suci! Berikan penghakiman kepada orang yang ada di hadapanku! Crucifixuion!" Sesuatu seperti salib hitam muncul di belakang Sadeena, dialiri dengan racun hitam. Kawat panjang berduri mengarah padanya.

"Ara," Jawabnya, memutar harpoonnya untuk mengumpulkan semua kawat yang mendekat dan kemudian menghindar dan menjauh saat kawat itu mencoba mengikatnya. Aku akui, Dia terampil dengan harpoon.

“Heavenly Wind: Wind Wing Slicer!” Filo melepaskan bilah angin dari sayapnya, memotong di antara Sadeena dan kawat yang mengejarnya, membuatnya tetap aman.

"Sadeena, kau baik-baik saja?" Panggil Filo.

"Aku baik-baik saja terima kasih!" Jawab Sadeena.

“Alasan yang menyedihkan untuk sebuah serangan! Hah!” Naga Iblis menginjak skill terkutuk itu, lalu memandikannya dengan api untuk menghancurkannya sepenuhnya.

“Kau menghancurkan seranganku? Mustahil!" Kata pria harpoon mengamuk. Apakah itu benar-benar mengejutkan baginya? Itu terlihat seperti jenis skill yang mengikat musuh dan kemudian menyerang mereka, tapi itu tidak ada artinya jika tidak mengenai target—dan kami tidak akan hanya berdiri diam di sana, bukan? “Kau juga berani menggunakan teknik Kuflika untuk melawanku?!” Dia masih tidak mengerti. Kekuatan Kuflika dan semua tekniknya, awalnya milik Naga Iblis dan sekarang telah diberikan kepada Filo. Tentu saja, dia bisa menggunakannya. Meskipun dia benar-benar tampak memahami tentang hal itu.

Aku marah ketika perisaiku diambil, tentu saja, tapi kau menggunakan apa pun yang bisa kau dapatkan. Pria harpoon pasti pernah mencuri barang-barang dari musuhnya di masa lalu. Dia telah membunuh salah satu pahlawan Holy Weapon, jika aku mengingatnya dengan benar. Itu berarti dia pasti sudah memanfaatkan senjata itu sendiri. Dia tidak punya hak untuk protes sekarang.

“Raungan menyedihkanmu tidak seberapa jika dibandingkan dengan Pahlawan Perisai dan kemarahanku,” Ejek Naga Iblis.

"Kau bercanda! Aku jauh lebih luar biasa, tentu saja!” Teriak pria harpoon. Aku tidak akan mulai membandingkan tragediku sendiri dengan pria ini. Jika itu benar, dia harus membuktikannya.

“Merengeklah sesuka hatimu. Kau tidak bisa mengubah faktanya,” Kata Naga Iblis, memandang rendah pria harpoon itu dengan jijik. Aku lebih terkesan dengan Sadeena yang menghindari semua serangan itu dengan mudah.

"Sadeena," Panggilku.

"Ya, Naofumi kecil," Jawabnya.

"Apakah kau yakin kau bukan salah satu dari orang yang direinkarnasi?" Tanyaku. Jika itu benar dan dia hanya menunggu celah untuk menyerangku, aku tidak yakin aku akan mampu menghadapinya.

“Aku dapat memberitahumu bahwa aku pasti tidak memiliki ingatan tentang kehidupan sebelumnya seperti yang biasanya dimiliki oleh orang yang direinkarnasi ini. Shildina dapat melihatku dan mengetahui kebenarannya juga, aku yakin,” Kata Sadeena. Mereka berdua memiliki kemampuan untuk melihat orang yang direinkarnasi, dan tidak ada yang pernah menunjuk satu sama lain, jadi itu terdengar meyakinkan. Mereka berdua mungkin saja mengarang cerita untuk menutupi motif sebenarnya... tetapi melihat bagaimana selama ini Sadeena hidup, dan apa yang telah dia lakukan, mudah untuk mengatakan bahwa bukan itu yang terjadi.

Jika dia orang yang direinkarnasi, dia tidak akan mendengarkan apa pun yang dikatakan orang dan akan membual tentang kejeniusannya. Orang yang direinkarnasi juga suka membangun harem. Tak satu pun dari ciri-ciri ini yang cocok dengan Sadeena.

“Hah! Kau tidak akan menang hanya karena kau memiliki beberapa keterampilan harpoon! Naga Iblis kami bukan satu-satunya yang bisa menggunakan sihir!” Dengan begitu, pria harpoon itu mengeluarkan ofuda-nya sendiri dan melepaskan sihir.

"Ara! Sebenarnya aku sendiri memiliki beberapa skill sihir! Jewel Spark!” Sadeena mengaktifkan beberapa petir dari aksesorinya dan membakar ofuda sampai habis.

"Apa? Ofuda-ku!” Seru pria harpoon itu.

“Shildina dan yang lainnya tidak akan pernah membiarkan hal seperti itu terjadi. Kau perlu melindungi dirimu lebih baik dengan sihir, ” Kata Sadeena. Dia seperti sedang berbicara dengan anak kecil. Dia tidak memiliki rasa hormat yang tersisa untuk pria ini sama sekali.

Mungkin setelah menyadari kualitas Sadeena, Vassal Weapon harpoon mulai bersinar, seperti yang terjadi pada alat musik pada Itsuki. Ini adalah reaksi yang sama seperti ketika Itsuki mendapatkannya. Aku hampir mulai menggosok tanganku. Saatnya mendapatkan harpoon!

“Sekarang aku hanya perlu menghancurkan aksesoris yang ada di gagang harpoon, bukan? Naofumi kecil, Kizuna?” Tanya Sadeena.

"Itu benar," Kataku. “Begitulah cara Itsuki mendapatkan senjatanya.”

“Itulah yang kudengar. Aku juga akan mengincarnya, jadi jangan khawatir!” Kizuna mengubah alat berburu menjadi busur dan membidiknya.

"Cukup! Aku tidak bisa bermain-main lagi! Kalian rakyat jelata! Bunuh orang-orang bodoh ini!” kata pria harpoon mengamuk pada teman-temannya, yang semuanya dengan cepat menjawab setuju. Tampaknya pria harpoon itu menyadari bahwa dia akan kehilangan harpoonnya jika situasi ini terus berlanjut, dan itu membuatnya lebih marah dari sebelumnya.

"Apa ini? Sepertinya seseorang akan mencuri senjatamu, dan sekarang kau memutuskan untuk menyerahkan pertempuran kepada orang lain? Aku tidak percaya Kuflika yang malang akan jatuh cinta pada pecundang sepertimu,” Kata Naga Iblis, memilih saat ini untuk mengatakan sesuatu yang kejam. Kata-kata berikutnya yang keluar dari mulut pria harpoon adalah, “Diam! Tidak apa-apa asalkan aku menang! Senjata ini milikku! Kau tidak mungkin mencurinya dariku! ” Itu dia, seperti yang kuprediksi. Aku muak dengan penjahat yang selalu memiliki karakter yang sama seperti ini.

“Serahkan ini pada kami!” Semua harem pemegang Vassal Weapon harpoon turun dari kapal dan dengan cepat mengepung Sadeena dan Naga Iblis.

"Jangan sombong hanya karena kau punya wajah cantik!" salah satu dari mereka berkata. "Dasar pelacur!"

"Kasar sekali. Kau benar-benar membuatku kesal. Naofumi kecil, pujilah aku agar aku merasa lebih baik, ” Kata Sadeena.

“Kau sama sekali tidak marah, jadi jangan berpura-pura menjadi korban. Bagaimanapun juga, kau memberikan aura seksi—itu pasti membuat beberapa orang salah paham,” Kataku.

"Ara. Kedengarannya cukup erotis,” Kata Sadeena.

“Kau selalu kurang serius, Sadeena, kalau boleh jujur. Aku lebih mudah berbicara dengan Shildina,” Tambah Raphtalia. Sadeena sepertinya tidak pernah menganggap serius suatu hal dan memiliki sikap yang sangat genit. Sebenarnya, dia bisa menjadi sangat serius. Dan ketika panggilan untuk bertindak datang, dia selalu siap.

"Oh ya, puji aku lebih banyak!" Serunya.

"Aku tidak memujimu!" Balasku.

“Aku juga tidak!” Tambah Raphtalia. Aku terkadang penasaran apa yang ada di dalam kepalanya. Kami sudah saling kenal cukup lama, tapi aku masih tidak bisa memahami bagaimana dia menerima semua itu sebagai pujian. Apakah dia pikir memperlakukan segala sesuatu sebagai lelucon adalah semacam kebajikan?

“Kau lengah!” Pria harpoon itu menemukan yang dia anggap celah dan Sadeena memukulnya dengan gagang harpoonnya tepat di antara kedua matanya, bahkan tanpa melihat.

"Ara! Apakah itu mengenaimu? Aku minta maaf. Bahkan jika aku menutup mata, aku masih bisa tahu persis di mana kau berada.” Dia benar-benar mengungguli pria harpoon itu. Sebagai therianthrope paus pembunuh, Sadeena memiliki pemahaman tentang gelombang suara di sekitarnya. Dia bahkan bisa menggunakannya untuk melihat jenis sihir ilusi tertentu. Serangan kejutan tidak akan pernah bisa mencapainya.

“Dasar sampah! Apa yang kau lakukan pada masterku?” Kata naga sihir logam meraung, mencoba membantu pria harpoon itu dalam pertempuran.

"Kau bodoh! Kau bahkan tidak bisa menandingi kekuatanku, namun kau berusaha untuk meninggalkan pertarungan denganku?” Naga Iblis mengikutinya dengan melakukan pukulan keras naga sihir logam dengan ekornya, sambil mengeluarkan dengusan yang memuaskan. “Kau bahkan tidak bisa memblokir serangan sederhana seperti itu! Dalam kondisi lemahmu, kau mungkin lebih baik pergi saja! Kurasa akan menarik untuk melihat seberapa bagusnya dirimu dapat bersaing dengan sihirku.”

“Hah... kau tidak bisa berharap untuk menyamai rapalanku! Master! Kita harus menghapus debuff dan berkumpul kembali!” Kata naga sihir logam.

"Setuju!" Balas pria harpoon itu. “Dengan begitu pelacur ini dan Naga Iblisnya akan kalah dengan mudah!” Naga Iblis mampu mengganggu rapalan bahkan terhadap Naga Iblis lain, jika dia serius. Di dunia kami, sihir dari kelas kooperatif tidak bisa diblokir, tapi itu akan sangat bergantung pada kualitas teman dari pria harpoon. Aku juga punya firasat bahwa Naga Iblis bahkan bisa mengganggu sihir kooperatif sekarang.

“Waktunya untuk serius!” Sadeena mengangkat tombaknya, dan Naga Iblis lalu menjentikkan cakarnya. Tombak Sadeena segera dililitkan dalam campuran api hitam dan kilat. “Kerja bagus, Naga Iblis kecil,” Katanya.

“Kau awalnya adalah pendeta miko untuk seekor naga. Kau juga berbagi perasaan kuatku untuk Pahlawan Perisai. Jadi silahkan dan habisi pria harpoon beserta teman-temannya! ” Kata Naga Iblis.

“Perhatikan baik-baik! Selama kau masih dapat bertahan hidup! Beginilah cara pendeta miko pembantaian bertarung!” Seru Sadena. Aku teringat dengan hal tidak menyenangkan tentang Sadeena dan Shildina yang melakukan semua pekerjaan penyiksaan itu.

"Tidak akan!" Teriak pria harpoon, tetapi kemudian dia segera mulai mengerang saat Sadeena menyerangnya dengan kilat dan api hitam dari tombaknya. Itu pasti menimbulkan beberapa damage. Dia hanya terus meluncurkan dirinya ke dalam serangan Sadeena.

“Skill yang kau coba gunakan padaku... apakah seperti ini hasilnya? Demon Dragon: The Binding Cross!” Sadeena menggunakan sihir Naga Iblis untuk membuat salib muncul di belakang pria harpoon, yang menariknya seperti magnet dan menahannya di tempat.

"Panas! Owwww!” Asap hitam mulai mengepul dari belakang pria harpoon itu, seperti steak yang terlalu lama di atas panggangan. Mengikat target dan perlahan memanggangnya — sihir yang sangat menjijikkan.

“Aku juga akan melanjutkannya! Tusuk, tusuk!” Sadeena tidak menahan diri, menusuk dada pria harpoon itu. Itu benar-benar mulai terasa seperti sebuah eksekusi. Dia tampaknya telah dengan sempurna meniru skill yang coba digunakan musuhnya padanya. “Dan untuk menyelesaikan ini! Mari kita bebaskan senjata kecilmu itu, ya?” Rayu Sadeena.

"Tidak mungkin!" Sadeena menyerang harpoon milik pemegang Vassal Weapon harpoon, tetapi pria itu berhasil melepaskan diri dari salib dan mundur menjauh, melindungi aksesori yang melekat padanya. “Hah! Kau benar-benar bodoh jika kau pikir kau bisa mencuri ini!” Teriaknya.

"Benar sekali! Demon Dragon Freezing Pulsation: Ten! Sihir itu menghilangkan debuff! Sekarang kalian tidak bisa berharap untuk menang!” Teriak naga sihir logam. Daripada menggunakan sihir support nullification untuk semua orang, dia hanya menggunakannya pada dirinya sendiri dan pria harpoon itu—mungkin untuk mengurangi waktu perapalan. Bagaimanapun juga, pihak kami melakukan pertarungan yang bagus.

Mereka bukanlah satu-satunya. Glass dan Shildina baru saja mulai memojokkan pria ofuda, keduanya baru saja dibuff oleh sihir dukungan dari Naga Iblis. Lawan mereka menggunakan ofuda terkutuknya untuk memanggil tiga makhluk iblis yang tampak menyeramkan dan melawan mereka. Namun, mengendalikan iblis terlihat cukup sulit, karena pria ofuda itu tiba-tiba bergerak jauh lebih lambat. Chris menahan salah satu iblis sementara Glass mengurus yang lain.

"Laws of Evil: Parasite Potion Curse!" Teriak pria ofuda, menyebabkan banyak serangga keluar dari ofuda yang langsung menuju ke arah Glass dan yang lainnya. Itu terlihat seperti skill kutukan, tapi aku cukup yakin teman-temanku bisa mengatasinya.

“Hah! Kau tampaknya tidak terbiasa dengan senjatamu. Tidak peduli seberapa kuatnya, itu tidak ada artinya jika kau tidak bisa mendaratkan serangan apa pun,” Kata Glass.

“Aku memiliki kesadaran bahwa aku belum menguasai senjata yang diberikan kepadaku. Tapi aku juga tidak terlalu lemah sehingga aku harus mundur dari pertarungan ini!” Jawab pria ofuda. Dia menggunakan ofuda untuk menangkis serangan Glass, sementara menggunakan ofuda yang lain untuk mengubah lintasan serangan Shildina berikutnya dengan terampil.

"Hmmm ... bagaimana dengan ini?” Shildina mengeluarkan ofuda sambil melepaskan monster yang terlihat seperti Soul Eater pada lawannya. Kemudian aku menyadari bahwa itu bukanlah monster—itu adalah varian dari Wind Fish Rush Down yang dia gunakan sebelumnya. Dia berteriak saat dia melepaskan serangan.

“Kau cukup ahli dengan ofuda elemen kegelapan ,” Komentar Glass.

"Aku mulai menikmati menyalin skill!" Jawab Shildina. Sama seperti kau bisa menggunakan teknik untuk menyalin skill, kau bisa melakukan hal serupa dengan sihir. Ada jeda waktu, tapi Shildina mahir dalam sihir, jadi dia bisa menyalinnya dengan cepat.

"Kau menyalinku?!" Teriak pria ofuda marah, bahkan saat dia menghindari serangan yang datang. Shildina juga kuat, jadi mungkin akan menyakitkan jika kena.

"Shildina, kau benar-benar sangat terampil," Kata Glass.

“Aku suka bermain kartu,” Jawabnya. Aku tidak tahu berapa banyak yang dia bawa, tapi Shildina mengambil seikat ofuda dari pegangannya dan mulai melemparnya seperti kartu remi. Masing-masing dan setiap ofuda memiliki efek sihir yang tersegel di dalamnya, jadi hanya dengan melemparkannya bisa mengaktifkan efeknya. Ofuda itu juga akan saling mengaktifkan satu sama lain, sehingga lebih banyak sihir keluar, membuat ofuda sangat cocok untuk digunakan Shildina. Ofuda cukup mahal, tapi itu bukan masalah dengan L'Arc yang mendukung kami. Dia juga cukup pilih-pilih tentang materialnya. Aku ingat dia meminta darah dari Naga Iblis untuk membuat ofuda. “Ini adalah ledakan ofuda yang sangat aku banggakan,” Kata Shildina. Dia mengangkat ofuda yang tampak jahat, memberinya sihir, dan kemudian melemparkannya ke pria ofuda itu.

"Itu tidak akan berhasil padaku!" Teriak pria ofuda.

"Awas! Menunduk!" Teriak seseorang, mencoba memperingatkannya—tetapi dia hanya menggunakan salah satu ofudanya sendiri untuk mencoba dan menghadang serangan yang datang. Begitu mereka bersentuhan, ofuda Shildina meledak menjadi api hitam. Pria ofuda itu jatuh ke tanah, terbakar dan berguling-guling kesakitan.

“Oww! Shildina!” Panggil Glass dengan tajam, hampir terkena api terkutuk itu sendiri.

"Wow! Darah Naga Iblis benar-benar berbeda! Aku meminta Naofumi yang manis untuk memberiku sedikit dari apa yang diberikan Naga Iblis kepadanya,” Jelas Shildina.

“Sepertinya itu zat yang sangat berbahaya untuk membuat ofuda! Harap lebih berhati-hati! Apakah kau mendengarkanku? ” Teriak Glass.

“Ini semakin menyenangkan!” Jawab Shildina. Dia tidak minum tetapi mulai terlihat mabuk. Sama seperti kakaknya, dia memiliki kapasitas untuk menikmati pertarungan dengan seseorang—tapi aku belum pernah melihatnya sejak pertarungan pertamanya dengan Sadeena. Faktanya, dia hanya pernah benar-benar terlihat seperti itu ketika dia melawan Sadeena. Itu membuatku mempertanyakan kembali hubungan mereka berdua...

Bahkan saat aku memikirkan itu, senjata suci ofuda mulai melepaskan gelombang getaran kuat.

"Apa lagi sekarang? Ofudaku bereaksi tanpa diriku melakukan apa-apa ?!” Kata pria ofuda. Ofuda sepertinya ingin terbang menuju Shildina, sementara pemiliknya saat ini berusaha mati-matian untuk mencegahnya.

“Sepertinya itu...” Kataku, dan kemudian getaran aneh juga keluar dari area dada naga sihir logam.

“Ugh... apa lagi sekarang?" dia mengeluh saat cahaya memancar dari dadanya dan terbang menuju senjata suci ofuda—seolah-olah berbagi kekuatan terakhirnya.

"Hentikan! Tenang!" Teriak pria ofuda, berjuang untuk mengendalikan senjatanya sendiri. Shildina dan Glass melihatnya, sebagian besar ketegangan terkuras sepenuhnya dari mereka. Beberapa saat kemudian, sesuatu yang hitam mulai keluar dari aksesori, mengelilingi senjata suci ofuda. Sepertinya Holy Weapon itu menciptakan celah bagi kami untuk menyerang—tapi bukan Vassal Weapon yang sedang kita bicarakan. Holy Weapon melakukan ini bukan karena telah menemukan pemilik baru. Holy Weapon diberikan kepada pahlawan yang dipanggil ke dunia tempat mereka berasal, dan pahlawan untuk senjata ini sudah mati dan hilang.

"Tuan. Naofumi!” Teriak Raphtalia.

"Master! Apakah kau ingin naik?" Filo terbang ke arahku di tengah perkembangan baru ini. Itu memang tampak seperti kesempatan bagus untuk mengalahkan Bitch dan anak buahnya.

“Wah, wah, wah.” Kakak perempuan S'yne masih terkunci dalam kontes menatap dengan S'yne, yang menyerang berulang kali. Dia telah meningkatkan jumlah familiarnya menjadi empat, memungkinkan gelombang serangan yang terus bergulir, dan dia tampaknya mendapatkan sedikit kekuatan. Boneka yang tampak seperti Naga Iblis menembakkan rentetan sihir, menjepit lawannya. Aku akui dia adalah pengrajin wanita sejati. Rantai itu akan terbang keluar sesekali untuk mencoba mengikat S'yne, tetapi dia selalu menghindarinya dengan mulus.

Mata kami bertemu sejenak, dan dia sepertinya menyuruhku pergi dan menyerang selagi kami bisa—bahwa dia masih bisa menanganinya. Baiklah kalau begitu! Raphtalia dan aku mengangkat tangan kami dan Filo menukik ke arah kami. Kami meraih kakinya dan Filo mengangkat kami berdua ke udara, menuju Vassal Weapon kapal yang melayang di atas kami.

"Apa yang sedang kalian lakukan? Tembak mereka!” Teriak Bitch. Meriam meluncur ke arah kami, satu demi satu, tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa terhadap kecepatan Filo. Bitch dan anak buahnya sendiri, bersama dengan wanita dari sekutu pria harpoon, semua mencoba menyerang kami dengan sihir atau senjata mereka, tetapi tidak satupun dari mereka yang tidak bisa kutangani dengan Stardust Mirror.

“Hah! Jadi kau akhirnya memutuskan untuk memberiku perhatian yang pantas aku dapatkan! Aku siap menghadapimu!” Bitch itu melecutkan cambuknya di haluan kapal, tampak ingin segera memulainya. “Kau sangat sulit untuk dipecahkan—keras tanpa tujuan. Tapi aku punya sesuatu yang diperlukan untuk memecahkanmu sekarang! Aku baru saja menyelesaikan pengisian daya yang panjang, hanya untukmu! Rasakan dan kau akan mati, pasti!” Itulah yang kuharapkan. Motoyasu memiliki serangan khusus yang disebut Brionac, dan dengan semua efek peningkatan skill dan lainnya, waktu pengisiannya sekarang berkurang drastis. Seven Star Weapon cambuk seharusnya sudah ditingkatkan secara menyeluruh, yang berarti keterampilan yang membutuhkan serangan selama ini akan menjadi sangat kuat — mungkin cukup kuat untuk mengubah seluruh situasi ini.

Aku mulai berpikir bahwa seluruh rencana mereka hanyalah untuk membeli cukup waktu bagi Bitch untuk meluncurkan skill ini. Hal-hal berjalan sangat buruk bagi mereka, yang biasanya merupakan waktu yang tepat bagi Bitch untuk melarikan diri, tapi kali ini dia bertahan.

“Kalian belatung sepertinya salah paham tentang sesuatu. Kalian pikir menghancurkan aksesori akan membuatmu mencuri Vassal Weapon. Apakah kalian tidak mempertimbangkan bahwa kami mungkin telah memperbaiki kekurangan itu sekarang? ” Kata Bitch dengan bangga.

"Apa?!" Seruku. Aku menatap kakak perempuan S'yne dan dia mengangguk, memberikan konfirmasi bahwa ini bukan gertakan.

"Itu benar. Orang-orang R&D kami cukup kesal karena barang-barang yang kami curi dicuri kembali dari kami, jadi mereka benar-benar meningkatkan kekuatan aksesori kecil itu. Mereka bahkan lebih kuat dari yang kami gunakan pada Pahlawan Berburu,” Jelas kakak perempuan S'yne. Aku mengumpat. Jika aksesoris itu tidak bisa dihancurkan, itu akan membuat ini jauh lebih sulit. Walaupun aku masih bisa mengandalkan Kizuna.

"Brilian! Nona Malty! Sekarang pertarungan ini akhirnya bisa berakhir! Oh wow! Kau sangat cantik!” Wanita B II mengagungkan Bitch dengan suaranya yang bernada tinggi. Aku mengumpat lagi. Aku akan mengubahnya menjadi abu, seperti Wanita B yang asli!

“Ini adalah akhir dari hubungan kita yang panjang dan kotor, Perisai Lemah! Terima ini, Infini—” Bitch mengangkat tangannya dan bersiap untuk melecutkan cambuk lagi, melepaskan skillnya yang kuat.

"Oh ya! Nona Malty!” Teriak Wanita B II. Sepertinya aku tidak punya pilihan selain mencoba dan memblokirnya dengan Glass Shield. Namun saat aku bersiap untuk mengeluarkannya—

“Ugh?!” Sebuah pedang muncul di perut Bitch, menusuknya dari belakang. Darah mengucur dari mulutnya. Aku tercengang. Ini benar-benar tidak terduga. Bitch dan anak buahnya telah mengharapkan kemenangan beberapa saat yang lalu, dan sekarang mereka terdiam. Raphtalia dan Filo juga. Semua orang yang hadir benar-benar terkejut dengan apa yang baru saja terjadi.

Ini bisa menjadi kesempatan kami, atau bahkan kesempatan untuk musuh kami, tetapi tidak ada yang bisa melakukan apa pun selain melihat dengan kaget dan terkejut atas apa yang baru saja terjadi.

“Maksudku tadi, pertarungan ini akhirnya bisa berakhir, dengan kemenangan bagi Pahlawan Perisai, tentu saja.”

Hal yang selalu dilakukan Bitch adalah mengejek orang lain saat jatuh ke dalam perangkapnya. Jika segala sesuatunya mulai terlihat buruk untuknya, dia akan menyerahkan tanggung jawab itu kepada orang lain dan melarikan diri. Dia jarang merasakan penderitaan dari tindakannya. Luka paling parah yang dia terima mungkin ketika Raphtalia mendekat sekali menggunakan stealth dan menikamnya. Namun Bitch yang sama itu, ditikam secara tiba-tiba, dan oleh individu yang paling tidak terduga.

“Hah... Hah? Kenapa ada pedang... menembus perutku?" Kata Bitch tergagap. Dia tampaknya tidak memahami fakta dasar ini, gemetar, berbalik untuk melihat orang yang telah menikamnya. Itu Wanita B II.

"Bitch. Kau tidak tahu berapa lama aku menunggu momen ini,” kata Wanita B II dengan dingin, pedangnya masih menusuk sasarannya.



Note: 
Huah.... Akhirnya... Rasain... Mampus... Wkwkwkwk... Karma selalu datang... Naofumi yang awalnya dikhianati sekarang berlaku pada dirimu... Akhirnya penantian panjang Naofumi, Raphtalia, Filo, dan rekan-rekannya temasuk kita para pembaca LN ini serta yang menonton animenya walalupun tidak baca LN ini berakhir, tercatat 18.5 volume—terhitung dari volume 1 dan volume 14.5 juga masuk—lebih 4 chapter pencarian, pembalasan dendam, perjuangan hingga Ratu Melcromac dan Atla—waifu aku sendiri—menjadi korban atas kejahatan Bitch... Sekarang puas... Kematiannya telah datang termasuk kematian teman-temannya yang lain disini... Di dunia ini... Sekian unek-unek translator yang baru bergabung dan sudah tercuci otaknya dengan LN ini—beneran—yang baru baca LN ini beberapa bulan lalu... Sekarang aku bisa puas dan tidur dengan tenang... Terima kasih Aneko Yusagi! (Ttd: Translator Hantu)




TL: Hantu
EDITOR: Isekai-Chan
PROOFREADER: Bajatsu

0 komentar:

Posting Komentar