Chapter 248. Penguatan Militer
Mungkin beberapa menit sudah berlalu sejak melewati padang rumput.
Ketika dalam perjalanan menuju Desa Riyuuto, kami bertemu dengan sejumlah orang yang mungkin sedang melarikan diri dari kota.
Ada sejumlah prajurit yang menjaga mereka, sepertinya evakuasi berjalan dengan lancar.
“Ah, Hero Perisai-sama!”
Setelah melihat wajahku, prajurit itu menghampiriku dengan perasaan tenang.
“Aku mau bertanya sesuatu. Apa yang sedang kalian lakukan?”
“Kami sedang melakukan evakuasi penduduk dari kota sebab pemberontakan yang terjadi. Berkat bantuan Hero Tombak-sama, banyak penduduk yang berhasil selamat.”
“Bagus. Sekarang dia sedang membantu melumpuhkan orang-orang yang tercuci otak di alun-alun kota. Dalam waktu dekat, kerusuhan ini akan segera selesai.”
“Apa, apa itu benar!”
Berawal dari prajurit itu, sekarang semua perasaan orang-orang yang mengevakuasikan diri membaik.
“Dimanakah ratu sekarang?”
“Barusan beliau yang memimpin pengevakuasian ini, sekarang beliau sedang beristirahat.” Sebutnya sambil mengarahkan pada kereta yang terhenti di sebelah rombongan penduduk. “Mau aku panggilkan beliau?” Tawar prajurit itu.
“Itu tidak perlu, aku sendiri yang akan menemuinya.”
Aku turun dari pundak Filo dan menghampiri kereta tersebut.
Sesampainya disana, aku melihat Raphtalia, Nenek Tua, Fohl dan beberapa budakku sedang ikut beristirahat.
“Naofumi-sama!”
“Atla!”
Setelah melihat kehadiranku, Raphtalia secepatnya menghampiriku dengan senang.
Sama halnya dengan Raphtalia, Fohl menghampiri Atla.
Sebenarnya aku tidak peduli padanya.
“Lama tak jumpa.” Sapaku.
“Iya.... aku.... benar-benar merindukanmu.” Balasnya.
“Ada banyak yang ingin aku pertanyakan, tapi mengapa kalian berada disini?”
“Oh, oke. Jadi kami sedang menuju gereja untuk melakukan Kenaikan Kelas atas namamu, Naofumi-sama. Tak lama setelah kami sampai, kami melihat asap berasal dari kastil, sehingga kami memutuskan untuk melihat apa yang terjadi disana.”
“Itu benar. Kami tidak pernah menduga akan terlihat dengan kejadian aneh itu.” Tambah Nenek Tua.
Aku tidak bertanya padamu....
Jujur saja, aku tidak nyaman bersama nenek seperti dia.
“Atla! Atla! Kakakmu sangat rindu padamu!”
“Hentikan, Onii-sama. Jangan terlalu dekat denganku. Tuan Naofumi sedang memperhatikanku!”
Atla mendorong jauh Fohl, dia benar-benar tidak mau sampai menutupi pipinya.
Aku sudah lama tidak melihat Fohl, dia terlihat lebih tinggi sekarang.
Atla masih terlihat seperti anak-anak, tapi Fohl sudah seperti anak remaja dewasa.
Perbandingan secara usia.
Atla terlihat seperti anak berusia 10 tahun, sedangkan Fohl terlihat sudah berusia 16 sampai 17 tahun.
Ngomong-ngomong, wajahnya terlihat seperti raut Sampah.....
Itu yang sebenarnya ratu duga, aku tidak akan membahasnya.
“Jadi yang menyelamatkan ratu adalah kalian?”
“Iya. Kami melawan balik para pemberontak itu—“
“Permisi, Iwatani-sama....”
Ketika Raphtalia menjelaskan kejadiannya, pintu kereta terbuka dan ratu keluar turun dari kereta.
“Aku sedang menanyakan yang terjadi padanya.”
“Oh, begitu ya. Baiklah, aku akan menambahkan sesuatu.”
“Dimana Sampah?”
Secara perlahan ratu menunjuk arah dalam kereta.
Sampah sedang duduk disana dengan ekspresi wajah penuh pertanyaan.
“Putri kebanggaannya melakukan pemberontakan pada dirinya. Seharusnya dia bisa mengatainya sekasar mungkin.”
“Seharusnya kau mengingatkannya.”
“Aku sudah menghiburnya?”
Apa itu benar? Aku melihat kalian seperti sepasang suami-istri tanpa hubungan.
Aku sungguh tidak mengerti hubungan mereka berdua.
“Sudah, lupakan saja itu. Ceritakan dari awal sampai keadaan ini terjadi. Aku sudah mendengar sebagian informasi dari prajurit tercuri otak disana.... sebaiknya aku perlu memberitahumu sesuatu terlebih dahulu.”
Aku memberitahukan semua yang terjadi pada ratu, dimulai dari pertemuanku dengan Itsuki yang dinyatakan hilang, kerusuhan di desaku, markas rahasia pemberontak itu dan informasi Rishia bisa melumpuhkan cuci otak.
Aku juga mempertanyakan senjata yang digunakan Rishia pada ratu.
Aku menduga itu adalah senjata Tujuh Hero Bintang, tapi tidak tahu itu sebenarnya senjata apa.
“Senjata yang didapatkan dari senjata Hero Busur-sama?”
“Iya, senjata itu seperti proyektil.”
Ada pisau lempar, kapak lempar, tombak kecil, katapel, bomerang, panah dan suriken.
Untuk menyatukan semuanya, itu senjata proyektil.
Aku rasa itu tidak diragukan lagi.
“Itu aneh sekali. Sebab pemegang Senjata Proyektil, Hero Proyektil masih hidup.....”
“Bagaimana jika dia sudah mati dan senjatanya menjadi milik Rishia?”
“Sama seperti keberadaan Keempat Hero Suci, kita juga bisa melihat keberadaan Ketujuh Hero Bintang.”
“Hmm....”
Apa maksudnya ini?
“Ya sudah, itu bisa kita putuskan nanti. Sekarang jelaskan apa yang terjadi disana.”
“Baiklah—“
Ratu mulai menjelaskan apa yang terjadi di kastil.
Raphtalia ikut menambah penjelasannya.
Terjadi pemberontakan dalam Ibukota akibat serangan zombie keadilan, Witch hadir sebagai perwakilan pemberontakan itu sambil mengibarkan bendera pemberontakan mereka.
“Aku, Malty Melromarc, mengambil alih kekuasaan kerajaan Melromarc dari Ratu Diskriminasi Mirelia Q Melromarc demi menjaga tradisi kerajaan Melromarc dari bahaya, aku mengangkat pedang kepadanya demi kebaikan kerajaan!”
Witch mendeklarasikan itu tanpa mengingat adanya perubahan nama padanya.
Yang menjadi bantuannya adalah sisa Gereja Tiga Hero, Fraksi Pemberontakan dan beberapa penduduk yang dicuci otak.
“““BENAR!”””
Zombie keadilan menyerukan perkataan Witch.
Rupanya, gerbang kastil masih tertutup dan ratu sedang merencanakan penyerangan balik.
Pasukan Hiryuu dikerahkan menuju Ibukota untuk meredakan pemberontakan mereka.
Tapi, sebab dalam kota ada zombie keadilan, persiapan mereka belum sepenuhnya matang, tanpa sepengetahuan mereka ada prajurit yang membuka gerbang kastil.
“Cepat lakukan!”
Atas perintah Witch, beberapa orang mencurigakan mengenakan jubah menyelinap kedalam kastil.
Mereka yang mengenakan jubah itu sudah dipastikan telah dicuci otak, aku yakin mereka adalah budakku.
Seperti yang aku pikirkan, rencana yang Witch luncurkan adalah menggunakan budak yang aku beli untuk menyelinap kedalam kastil dan membunuh ratu.
“Berhenti, kalian semua!”
Kedatangan Raphtalia tepat sebelum mereka berjalan menjauh dari sana, mereka secepat mungkin mengalahkan zombie keadilan.
“Apa yang kalian lakukan?” Sebut Raphtalia pada Witch sambil mengarahkan pedangnya.
“Oh? Ternyata kita kedatangan tangan kanan Raja Iblis Perisai?” Tanggap Witch sambil menatap rendah pada Raphtalia.
“Orang selicik dirimu itu..... memang tidak bisa diduga. Aku tidak menyangka kau akan melakukan pemberontakan setelah menyebabkan banyak masalah!” Setelah menangkap keadaan sekitar, Raphtalia mengatakan itu dan menatap rendah Witch.
“Menyebabkan banyak masalah? Aku korban masalah itu. Si Tombak itu ternyata Hero palsu sama halnya dengan Si Pedang itu, dan yang terakhir..... akan aku jelaskan nanti.”
Witch mengira Raphtalia hanyalah serangga lewat di musim panas. Dia bahkan menertawainya dengan riang.
“Baiklah, bagaimana jika kita putuskan siapa yang benar disini.” Sambil memegang belati aneh ditangannya, Witch menyatakan itu dengan mengarahkan pedangnya.
“Dia memakai dua pedang.....?” Guam Raphtalia.
“Sekarang, aku akan mereformasi pemikiran tangan kanan Raja Iblis Perisai!”
Banyak sorakan muncul dari kerumunan disana.
Jika Raphtalia menolak, dia pasti akan diserang oleh mereka.
Jumlah orang sebanyak ini tidak bisa dia kalahkan sendirian, dia juga merasa aneh dengan belati yang Witch pegang, dia juga tidak mengerti penyebab Witch bisa mendapatkan bantuan sebanyak ini.
“..... Baiklah. Guru dan yang lainnya mundur dan tolong perhatikan aku.”
Raphtalia lebih memilih untuk menerima duel Witch daripada menggunakan kekuatan besarnya untuk mengalahkan orang sebanyak ini.
Bodoh sekali Witch.
Memangnya dia bisa mengalahkan Raphtalia?
.... Jika aku ingat kembali, Raphtalia dan Witch pernah bertarung sekali.
Waktu itu Raphtalia masih belum melakukan Kenaikan Kelas dan Witch unggul lebih dalam level.
Pada saat itu Witch tidak mengakui kekuatan Raphtalia, meskipun aku sudah bertambah kuat dia tidak mengira Raphtalia akan bertambah kuat juga.
Apa dia melewatkan informasi yang dikumpulkan fraksi pemberontak dan gereja tiga hero?
.... Tentu saja tidak. Witch hanya bisa mengatur rencana yang dilakukan orang lain, dia tidak merencanakan sesuatu untuk dirinya sendiri.
Aku yakin dia menggunakan satu lawan satu ini untuk menjebak Raphtalia.
Tunggu, dia berusaha mencuci otaknya dengan belati keadilan.
Satu goresan saja sudah membuatnya menang, sebesar apapun perbedaan kekuatan mereka, dia masih bisa menang pada satu serangan itu.
“Baiklah, bersiap.....” Satu bangsawan pemberontakan mengangkat tangannya. “Mulai!” dia menjatuhkan tangannya untuk memulai duel.
“Teryaaaaaaaaa!” Witch menebas luas belati itu pada Raphtalia.
“Ha!” Dengan tersenyum Raphtalia menangkisnya dengan pedang lalu memukul ulu hatinya.
“Uguh—“
“Ini balasan untuk menjebak Naofumi-sama.” Kemudian dia menendangnya, “Ini balasan untuk menjatuhkan tuduhan palsu pada Naofumi-sama.” Setelah itu dia menyayat bahunya.
“Gyaaaaaaa!” Witch merintih kesakitan.
“Lalu ini adalah balasan untuk mencurangi duel antara Hero Tombak dan Naofumi-sama.” Dia menarik pedangnya kembali dan mengarahkan pada kakinya. “Masih banyak kesalahanmu. Ini balasan untuk menjadikan Naofumi-sama sebagai pelaku dari percobaan pembunuhan Melty-chan dan membuatnya menjadi buronan kerajaan.” Lanjutnya.
“Hiii!” Witch merintih ketakutan.
Witch menerima berbagai siksaan dari Raphtalia, dia tidak bisa berteriak dan hanya bisa menelan udara saja.
Tetapi, Raphtalia tidak menghentikan pedangnya.
Tidak hanya padaku, Witch sudah merendahkan dia berkali-kali.
TLN: HAHAHAHAHA, rasain yak.
0 komentar:
Posting Komentar