Chapter 246. Revolusi
“Jadi, itulah yang terjadi. Kami berhasil membawa kembali Itsuki. Untuk memastikan semuanya, kita akan pergi ke kota kastil.”
“Firo mengantuk.”
“Kyuaa....”
Para monster sudah mulai mengantuk.
“Memang benar kita semua kelelahan, sebaiknya kita harus cepat menyelesaikan semua ini!”
Meskipun Atla sudah menyemangati mereka, Filo dan yang lainnya masih merasa kelelahan.
Kita semua sudah bertarung tanpa henti, dan waktu tidur sudah lewat.
“Sudah cepatlah kemari, kalian semua.”
Baiklah, jumlah orang yang bisa ikut Portal Shield itu sekitar 7 orang..... tapi, jika aku pikirkan baik-baik, Ren bisa menggunakan Transfer Sword juga, mungkin dengan skill itu kita bisa membawa lebih banyak orang?
Sebaiknya kita mengecek kota kastil sebelum kembali ke desa....
“Ren, apa kau bisa teleportasi ke kota kastil?”
“Tidak bisa.”
Ya, dia itu tahanan rumah dibawah pengawasanku. Hanya baru-baru ini saja aku berpikir untuk membiarkannya bertindak sesuka hatinya.
Sekarang yang bisa melepaskan cuci otak belati itu hanya aku dan Rishia. Apa yang harus kita lakukan?
“Sekarang kita perlu seseorang untuk mengurus Itsuki. Rishia, kau adalah orang yang bertanggung jawab dalam masalah ini, kau harus mengurusnya.”
“Fuee.....”
“Lakukan saja demi kebaikan Itsuki.”
“Iya, aku tahu.”
“Baiklah.... ayo kita ke kota kastil. Witch mungkin ada disana.”
“Naofumi, apa aku bisa mengurus Itsuki juga?”
Ren menawarkan diri untuk mengurus dia.
Aku rasa itu bukan ide buruk.
Di kota kastil ada Motoyasu, aku rasa mereka akan baik-baik saja untuk sementara waktu.
Daripada memusatkan hero disatu tempat, sebaiknya meninggalkan satu disini.
Itu berarti, aku, Atla, Filo, Rishia, Gaelion, dan Taniko.... termasuk dia kita jadi bertujuh.
Para Filolial yang biasa kita gunakan mungkin bisa menahan Itsuki jika ketika dia bangun dan melawan kembali.
Mereka belum melakukan Kenaikan Kelas, level mereka sekitar 30-an.
Pilihan terbaik adalah tidak membawa dia kesana kemari, membawa dia juga akan membuatnya dalam bahaya.
Aku ingin ada orang yang menjaga dan menahan Itsuki jika dia melakukan teleportasi.
“Oke, Ren, Gaelion dan Taniko. Kalian akan membawa Itsuki dan sisa Gereja Tiga Hero.”
“Baiklah.”
“Kyuaa!”
“Kami perlu membawa dia ke desa saja, kan?”
“Iya. Ren memiliki skill teleportasi, kalian pasti akan baik-baik saja. Sisanya akan.....”
Mata para Filolial berkilau. Mereka seperti menarik perhatianku untuk memilih mereka.
Hal bagus jika mereka termotivasi, tapi jangan lihat aku dengan mata itu.
“Kalian semua....”
““KUEE!””
Mereka berteriak dengan senang.
Astaga....
“Aku rasa semuanya akan berjalan lancar.”
“Iya....”
Begitulah yang terjadi, aku dan Ren terbagi menjadi dua tim, kemudian kami mengaktifkan skill teleportasi kami.
Titik teleportasi yang aku gunakan adalah kastil Melromarc, tempat yang biasa aku gunakan, ruang pemanggilan.
Ruangan ini berada didalam kastil jadi cukup aman.
Namun, tempat ini selalu dipenuhi debu.
Aku menggeser pintu ruangan sedikit dan melihat keadaan diluar.
Aku mendengar banyak langkah kaki melewati ruangan ini.
“Kalahkan ratu kejam yang mendiskriminasi rakyatnya sendiri!”
Terdengar suara seperti itu dari lorong jalan keluar.
Jadi, mereka memang ada disini.
“Atla, Rishia, apa kalian bisa merasakan sesuatu?”
Rishia melirik keluar pintu.
“Iya, ada aura mengerikan dari arah sana.”
“Itu benar.”
Oke, sudah kuduga.
“Oh iya, Tuan Naofumi.”
“Kenapa?”
“Aliran Kii kali ini memiliki aura yang berbeda.”
“Auranya berbeda? Apa yang membuatnya berbeda?”
“Umm, bagaimana aku menjelaskannya? Semenjak Rishia-san mengalahkan orang itu, arah cuci otaknya berubah tujuan.....”
“Oh.”
Sebelumnya Itsuki menyebutnya Justice Bow.
Busur itu memiliki skill mencuci otak.
Aku tidak tahu dari perubahan tujuan itu. Kita akan mengetahui itu ketika melawan mereka.
“Oke, Rishia. Setelah kita keluar dan kau akan melumpuhkan cuci otak itu dengan senjata itu.”
“Baiklah.”
Sesaat setelah itu, aku membuka pintu dengan tendangan dan lari keluar.
“Si-Siapa kalian!”
Pasukan prajurit melirik kami dengan mata aneh sambil bersiap untuk menghadapi kami.
“Tei!”
Sebelum mereka melawan, Rishia melemparkan Chakram-nya, kemudian meluncur dan mengitari setiap prajurit satu per satu.
Senjata jarak jauh memang berguna.
Aku hanya bisa menerima serangan dan menjatuhkan mereka saja.
Senjata yang aku gunakan memang untuk melindungi, ini memiliki kecocokan yang tinggi dengan pengguna sihir jarak jauh dan pemanah.
“““Argh....”””
Layaknya benang penggerak boneka yang putus dari dalangnya, para prajurit itu terjatuh dan bangun kembali tak lama kemudian.
“Huh? Dimana.... aku?”
“Kau sudah sadar?”
“Hero Perisai—“
“Jadi kalian sisa Gereja Tiga Pahlawan?”
“Ah, tidak, aku hanya belum menganggapmu sekutu....”
Ternyata masih ada beberapa prajurit yang membenciku.
Tapi, pekerjaan tetaplah pekerjaan, mereka tetap mengikuti perintah ratu tanpa menentangnya. Namun itu tidak mengubah penilaian mereka padaku.
Itu bukan hal yang aku pikirkan. Aku tidak peduli apa yang mereka pikirkan.
Para prajurit ini menghindari kontak mata ketika berbicara padaku.
“Apa kau tahu keadaan kastil saat ini?”
“Maaf, aku ingatanku kabur....”
“Sudah beritahu saja apa yang kau tahu. Cepat.”
“Siap!”
Menurut penjelasan para prajurit.
Dimalam itu, berbagai fraksi melakukan revolusi.
Alasan revolusi ini adalah diskriminasi yang dilakukan ratu dan mereka ingin menghakiminya juga.
Para prajurit dikerahkan untuk menahan aksi revolusi itu.
Namun, tak lama setelah mereka melakukan itu, prajurit yang seharusnya menahan aksi tersebut malah ikut bergabung dan membuat keadaannya semakin tidak terkendali.
Hingga akhirnya pagi tiba.
Aksi revolusi itu berhasil menguasai kota kastil dan beberapa bangsawan memberikan bantuannya pada mereka.
Itu terjadi ketika kita menyadari ada hal yang aneh.
Pemimpin revolusi itu adalah Witch.
Hanya sedikit orang yang mengantisipasi pergerakan revolusi dari kalangan bangsawan, ada yang sudah menginvestigasi pergerakan ini, tapi tidak ada yang mengira mereka akan menggunakan cara seperti ini.
Aku tidak bisa berasumsi banyak.
Ya.... jika prediksiku benar, mereka akan menciptakan senjata untuk mencuci otak dan merencanakan makar pada kerajaan ini, mungkin aku sudah jadi peramal.
Pihak kerajaan memiliki informasi luar dari Shadow, tapi aku rasa mereka tidak bisa mendapatkan informasi mengenai penelitian yang dilakukan oleh pemberontak kerajaan.
Aku juga tidak menduga akan berhadapan dengan hasil percobaan itu.
Kecuali, ada orang asing yang tiba-tiba menusukmu dengan santai, apa kau akan mengira dia sedang dicuci otak?
Ditambah lagi, jika keberadaan senjata itu dipublikasikan, maka pendapat orang-orang pasti akan menolak.
Jika ada yang melaporkan pun, ada kemungkinan tidak ditanggapi dengan baik.
Jika itu yang terjadi, bisa aku tanyakan nanti.
Shadow memang informan rahasia kerajaan, tapi jika terlalu bergantung pada informasi mereka tidaklah baik.
Jumah mereka saat ini juga berkurang sebab kejadian Reiki, kita tidak bisa berharap banyak.
Jika aku ingat-ingat kembali, Gereja Tiga Hero juga memiliki Shadow.
Aku harap tidak ada dari mereka yang tersisa disana.
Mereka juga tidak hanya bekerja mengawasi kota saja, jumlah mereka saat ini juga sedikit.
..... Dari awal masalah ini terjadi, aku tidak melihat keberadaan mereka. Mungkin mereka sedang melakukan sesuatu yang lebih penting.
“Lalu? Apa yang membuat kalian berkeliaran disini dalam keadaan seperti itu?”
“Umm.... kami sedang mengumpulkan orang untuk melakukan evakuasi..... tapi, diantara mereka ada yang menusuk kami..... setelah itu aku tidak ingat apa yang terjadi.”
Ini seperti Zombie Outbreak.
Setelah satu orang terinfeksi, maka bangunan aman tersebut menjadi penjara tanpa pintu.
Jika dipikir-pikir, pelaksanaannya buruk.
Akan tetapi, hanya pelakunya saja yang tahu ada senjata pencuci otak disana.
Mengingat kembali cerita Iblis pencuci otak yang Melty ceritakan, dongeng tetaplah dongeng, ini masih terlalu awal untuk menarik kesimpulan bahwa ini kejadian yang sama.
Meskipun aku mengingatnya, sebisa mungkin aku mencari kebenarannya terlebih dahulu.
Dalam kejadian itu, mungkin tindakan terbaik saat ini adalah menahan musuh dan menunggu bantuan datang.
Untuk saat ini, itulah yang perlu dilakukan.
Atau mungkin, ada makna tertentu dari menahan musuh.
Melihat tindakan mereka saat ini, tidak mungkin itu tujuan mereka......
Jika fraksi revolusi ini berhasil ditumpas, masih ada banyak masalah yang tersisa dan kerajaan lain akan mengambil keuntungan dari itu.
Jika ratu berpura-pura menjadi sekutuku, melihat dari posisinya itu tidak bisa dia lakukan.
Aku tidak punya informasi yang cukup. Aku perlu informasi tambahan.
“Apa Witch sedang menunggu gerbang kastil dibuka?”
“Mungkin saja begitu.....”
Aku tidak tahu keadaan kastil saat ini, sepertinya tidak ada jalan lain selain melibatkan mereka.
Jika dilihat dari sisi yang lain, kita.... keberadaan Rishia sudah bisa menghancurkan rencana utama mereka.
Jika kita terus melumpuhkan orang dari cuci otak mereka, kekuatan mereka pasti akan berkurang besar.
“Oke, kita perlu memahami keadaan yang terjadi. Sekarang kita harus mengutamakan keselamatan ratu.”
“Siap!’
“Apa kalian tahu dimana beliau sekarang?”
“Kemungkinan beliau berada di menara kastil.”
“Kalau begitu, ayo kita kesana.”
Bersama dengan prajurit ini, kita menuju menara kastil tempat ratu berada.
0 komentar:
Posting Komentar