Senin, 02 Agustus 2021

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 242. Penolakan Keadilan

 Chapter 242. Penolakan Keadilan


 
Justice Bow? Dapat menghilangkan pengaruh cuci otak dan membuat orang lain mengerti dirimu...?

Tidak mungkin orang lain dapat bersimpati denganmu dengan mudah. Terlebih lagi Itsuki, kau bahkan tidak mau untuk berdialog dan saling bersimpati denganku. Kaulah satu-satunya orang disini yang melakukan pencucian otak.

Dan apa maksudmu dengan Justice Bow?

"Putri Malty berkata kalau busur ini masih terlalu kuat untuk aku gunakan. Dia berkata bahwa aku harus beristirahat ditempat ini sampai kekuatanku telah stabil, tapi sepertinya semua tidak berjalan sesuai rencana."

Jadi begitu... Aku membaca beberapa dokumen dalam perjalanan kemari tadi. Ada beberapa informasi penting yang telah aku baca. Dan dari dokumen-dokumen tersebut aku dapat menyimpulkan sesuatu.

Itsuki adalah... Hero project percobaan mereka. Dengan tujuan agar para belati-belati itu bisa digunakan, dia harus berada dalam tabung tersebut untuk mensupply kekuatan. Kemungkinan besar kalau Witch merayunya dengan perkataan manis kemudian memasukkan bahan-bahan aneh kedalam busurnya untuk menghasilkan busur-busur baru.

Dan setelah mendapatkan efek yang berguna, mereka meletakkannya di dalam tabung untuk mensupply tenaga dalam produksi massal belati-belati tersebut. kemungkinan mereka telah meningkatkan kemampuan dalam mereplika Senjata Legendaris.

Mari kita berpikir dari sudut pandang Itsuki. Setelah dikalahkan oleh Reiki, Witch menghasutnya sehingga dia berhasil mengeluarkan kekuatan baru dari Curse Series. Jika alur kejadian selanjutnya mirip seperti Mecha Anime, maka dia harus beristirahat sampai busurnya dapat kembali digunakan.

Meskipun tidak diragukan lagi kalau Itsuki sudah dirasuki sedikit kutukan sejak awal kejadian itu.

"Itsuki, biarkan aku mengatakan sesuatu kepadamu. Tidak ada keadilan sama sekali di busur itu. Itu adalah senjata jahat dengan kekuatan untuk mencuci otak."
"Kau salah! Busur ini tidak salah lagi adalah Keadilan milikku! Jika tidak, bagaimana mungkin Mald yang awalnya tidak menyukaiku dapat berubah menjadi bersimpati denganku dengan begitu cepat?"

Dia bertingkah seperti Main Character bodoh di Manga dan Anime yang mengeluarkan argumen-argumen tidak masuk akal. Dia pikir semuanya akan berjalan dengan baik-baik saja selama musuhnya bisa mengerti tujuannya.

Itu mungkin akan masuk akal pada awalnya, tapi tidak mungkin musuhmu akan mengerti jalan pikiranmu hanya dengan kau mengalahkannya. Itu hanya mem-validasi kalau dia tidak punya kemampuan untuk melakukan suatu kejahatan sejak awal.

"Sekarang, kalian semua, bertarunglah denganku! Aku akan membuat kalian mengerti apa yang benar dan salah!"

Ini masalah yang berbeda dibandingkan dengan Ren. Di dalam pikirannya Ren mengetahui bahwa perbuatan yang telah dia lakukan itu salah. Tapi tidak dengan Itsuki. Dia benar-benar percaya pada keadilan bodohnya. Dan dia merasa bertanggung jawab untuk menyebarkan itu kepada yang lainnya.

Jika aku bisa menghubungkannya dengan tujuh dosa besar, kurasa kemungkinannya itu adalah Kebanggaan... Tapi ini hanyalah sebuah asumsi. Bisa juga Kerakusan yang merasukinya, tapi ada sesuatu yang aneh dengan semua ini.
Dengan khayalannya yang berlebihan, dia bisa saja menghasilkan kutukan baru. Jika dia menghasilkan Seri kedelapan, kurasa ada dua kemungkinan disini.

Yang pertama adalah Adil. Saat memiliki Keadilan yang berlebihan, itu bisa menjadi lebih jahat dari kutukan lainnya. Dosa sekecil apapun tidak akan dimaafkan. Semuanya kejahatan akan dibayar dengan nyawamu.

Kemungkinan lainnya adalah... Fanatik. Mempercayai suatu ideologi secara berlebihan dan memaksa orang lain untuk mempercayainya. Kutukan ini cukup berbahaya terlebih lagi jika kau tahu hasil akhirnya adalah kekacauan.

Ada kemungkinan lainnya kalau kekuatannya adalah campuran dari 4 seri kutukan. Motoyasu memiliki Lust dan Envy Spear atau semacamnya. Dan Ren secara terus menerus dirasuki oleh Ketamakan dan Kerakusan. Aku hanya bisa mengkonfirmasi kalau ada kemungkinan memiliki dua seri kutukan dalam waktu yang sama. Tapi, aku tidak bisa menghilangkan kemungkinan bisa memiliki tiga, atau bahkan empat seri kutukan dalam satu waktu.

Aku sekali lagi percaya bahwa Keadilan adalah omong kosong yang menjijikkan. Aku sudah melihat bagaimana Keadilan yang ingin Itsuki bawa ke dunia sebagai contohnya.

"Kau salah!" Dengan suara yang keras, Rishia membantah perkataan Itsuki. "Itsuki-sama, kau salah mengerti atas tindakan Naofumi-san!"
"Bukankah itu kau, Rishia-san? Jadi kau adalah salah satu dari sekian banyak orang yang telah dicuci otaknya oleh orang itu."
"Itsuki-sama, kau berkata bahwa Naofumi-san membuat budaknya bekerja dengan sangat berat dan mengambil semua keuntungan untuk dirinya sendiri, kan?"

Itsuki mengangguk dengan wajah tidak senang.

"Kalau begitu, kenapa orang-orang yang bekerja ditempat Naofumi-san selalu sehat? Apa kau pernah mendengar dia mengabaikan budaknya? Apa kau pernah mendengar dia mempekerjakan budaknya sampai mati?"
"Itu semua bukan urusanku. Informasi yang aku dapatkan berasal dari banyak orang di tempat ini."
"Kalau begitu, itu hanyalah isu-isu belaka! Itsuki-sama, apakah dirimu sendiri pernah melihat Naofumi-san melakukan tindakan tersebut!?"

Ada apa ini? Rishia bertingkah tidak seperti biasanya dia berbicara dengan Itsuki. Setidaknya, sejak aku mengenalnya, aku tidak pernah melihat Rishia marah seperti ini sebelumnya. Bukankah Rishia seharusnya bertingkah seperti gadis kecil yang selalu berkata 'Fueee' setiap kali dia dalam masalah?

"Aku sudah lama mengawasi Naofumi-san. Aku melihat dia mengulurkan tangannya kepada para budak dan membuatkan mereka rumah. Para budak... Para Demi-Human yang bekerja di desa Naofumi-san selalu bekerja dengan gembira seakan mereka dengan senang hati membuat desa ini menjadi tempat yang lebih baik! Itsuki-sama, bagi orang yang telah kehilangan haknya sebagai manusia dan dijual sebagai budak, apa kau tahu bagaimana rasanya setelah mereka diselamatkan oleh Naofumi-san!? Dan kau berkata... dia menempatkan mereka dalam kerja rodi dan mengambil semua keuntungannya? Berhentilah berkata omong-kosong!"
"Benar! Aku tidak pernah melihat satu anak pun yang tidak mau bekerja berada disana!"

Ren ikut berbicara dan mencoba untuk membujuk Itsuki. Entah kenapa, Taniko diam saja. Aku mendengar dia berbisik kepada Gaelion, 'Apa para Hero selalu seperti ini?'. Kurasa Gaelion hanya menanggapinya dengan 'Kyua'.

"Tidak peduli apapun yang terjadi, sampai pelakunya mengakui semua dosa-dosanya, keadilanku tidak akan tergoyahkan!"
"Mengakui? Tentang mempekerjakan budakku dengan keras? Iya, aku mengakuinya."
"...Orang-orang yang berada ditempat Naofumi sedikit berbeda. Menyebut mereka semua sebagai budak sedikit sulit."

...Apa mereka berbeda? Dari sudut pandang masyarakat, selama mereka memiliki segel budak, bukankah mereka adalah budak?

"Justru, Naofumi-san lah yang diperlakukan seperti budak oleh para budaknya sendiri."
"Ap...!"
"Iya, setiap hari dia bekerja hingga larut malam membantu mereka yang sedang bekerja! Setelah itu dia bekerja membuat obat-obatan sendirian! Aku tidak bisa bilang siapa yang menjadi budak sebenarnya disana!"
"Apa yang kau... Apa yang kalian bicarakan!?"

Rishia, apa kau memintaku untuk mengaktifkan segel budak? Sudah jelas aku bukan budak siapa-siapa disini.

"Naofumi layaknya orang tua bagi anak-anak di desa!"
"Tidak!""

Apa yang mereka bicarakan sebenarnya? Apa mereka hanya mengatakan apapun yang keluar dari dalam pikiran mereka tanpa berpikir lebih lanjut? Hm? Taniko memanggilku dari samping.

"Apa mereka salah? Mereka semua bilang kau seperti seorang ibu."
"Mereka salah! Aku membuat kalian bekerja keras seperti budak."
"Apa itu tujuanmu sebenarnya? Kurasa kau telah gagal."
"Kau tahu-"
"Meskipun Goushijin-sama memiliki mulut yang jahat, tapi dia sangat baik. Dia hanya memarahi kami kalau kami melakukan perbuatan buruk."

Bahkan Filo ikut-ikutan. Bukankah akan lebih aneh jika aku menghukum kalian saat kalian tidak melakukan sesuatu yang salah? Itu hanya akan membuat mereka merasa tidak senang.

Pada masa lalu, aku ingat di salah satu toko dekat rumah memiliki manajer yang bersifat buruk. Dan karyawannya selalu resign dengan cepat. Setelah beberapa tahun, dan saat manajernya telah ganti. Kalimat 'dicari karyawan' yang selalu menempel di jendela tidak pernah ada lagi. Tentu saja, jika kau menjadi pemimpin yang baik, kau bisa membuat karyawanmu bekerja melebihi kemampuannya.

Pikiranku mungkin sudah mulai kacau disini. Pada intinya adalah, tidak ada gunanya untuk menurunkan semangat para prajurit tanpa alasan yang jelas. Jadi aku bukannya berbuat baik kepada mereka.

"Kalian semua salah!"
"Tuan Naofumi, aku mempercayainya."

Percaya apa!? Orang-orang ini... Bersama dengan penduduk desa yang lainnya, mereka akan aku ceramahi nanti.

"Tidak peduli apapun yang kalian katakan, kebenarannya sudah jelas! Naofumi adalah orang jahat!"

Itsuki tidak bisa diajak bicara. Tapi Rishia terus melanjutkan perkataannya.

"Itsuki-sama? Apa itu artinya kau adalah orang yang sempurna, jujur, dan bermartabat? Saat ini, kurasa kau tidak seperti itu sama sekali."
"Tolong berhentilah berbasa-basi. Itu membuatku ingin muntah. Kejahatan kalian membuatku mual!"

Itsuki memasang ekspresi jijik dan menatap kearah Rishia. Dia mengeluarkan aura yang kuat. Apakah dia harus berkata seperti itu?

“Iya, aku telah melakukan perbuatan dosa sebelumnya. Aku tidak bisa mengabaikan fakta bahwa tindakanku menimbulkan banyak kematian."
"Itsuki-sama..."
"Itu artinya ada satu hal yang harus aku lakukan. Aku harus menghancurkan semua kejahatan dari dunia ini. Aku harus menghancurkan mereka dengan tanganku sendiri. Untuk selamanya!"
"Itu tidak akan terjadi."

Selama manusia tetap ada, maka kejahatan akan terus terjadi. Itsuki mungkin tidak akan pernah puas hingga akhir dunia. Dan terlebih lagi berdasarkan penilaian Itsuki, Ren, Motoyasu, dan aku telah dianggap sebagai orang jahat. Mungkin siapapun yang tidak bersujud dan mengikuti pola pikirnya akan dianggap sebagai jahat.

Itu artinya waktu saat Itsuki berhasil menghilangkan semua kejahatan adalah saat semua makhluk hidup telah mati.

"...Kekuatanku mungkin tidak begitu signifikan. Meskipun begitu, aku... Aku tidak bisa memaafkan semua ketidakadilan ini!"

Itsuki berteriak kemudian mengarahkan busurnya kearahku dan menarik talinya. Dan sesaat kemudian, sebuah anak panah muncul.

"Naofumi! Biarkan aku tembus ketidakadilanmu!"

Aku mendengar udara mendesing saat anak panah Itsuki terbang ke arahku. Aku menggunakan Float Shield untuk merubah arah terbangnya.

"Tidak adil... Benarkah?"

Seharusnya itu kalimatku. Aku terheran dengan apa yang akan dikatakan oleh orang yang telah mengacaukan kerajaan ini dengan kekuatan pencucian otak. Oh, tapi aku tidak diperbolehkan untuk membunuh Hero.

".....Itsuki-sama, tidak peduli apapun yang terjadi, kau tidak akan mencoba untuk mengerti?"

Rishia mengeluarkan pedangnya dan memasang kuda-kuda bertarung.

"Itsuki-sama, aku menolak keadilanmu. Keadilanku sendiri tidak sejalan denganmu!"
"Itsuki! Kembalilah normal! Jika kau kehilangan kendali dirimu oleh kekuatan kutukan, maka tidak akan ada lagi yang tersisa darimu pada akhirnya!"
"Jangan menghalangi jalanku!"

Sekali lagi Itsuki mengangkat busurnya. Anak  panah lain terbang. Dan targetnya adalah... aku lagi. kali ini, aku menangkap anak panah itu diudara.

“Shining Arrow!”

Itsuki sekali lagi menarik tali busurnya, dan anak panah yang terbuat dari cahaya mulai terbentuk. Tapi sepertinya akan memakan beberapa waktu sebelum dia dapat menembakkannya.

"Aku mengerti tidak ada satupun cara untuk merubah pikiranmu, Itsuki-sama. Jadi aku akan maju kedepan sebagai musuh dan bertarung denganmu menggunakan semua kekuatanku!"




TLChopin
EDITOR: Bajatsu
PROOFREADER: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar