Sabtu, 02 Maret 2019

Death March kara Hajimaru Isekai Kyousoukyoku Bahasa Indonesia : Chapter 15-Intermission 1: Hayato Masaki

Chapter 15-Intermission 1: Hayato Masaki


※ Ini dari sudut pandang Hero Hayato

"Sepertinya ada batas waktu bagi Dewa Parion untuk menghubungkan antar dunia. Aku harus segera pergi."

Cahaya lembut jatuh dari surga, membungkusku.

Tubuhku mengapung di udara dan pandangan ku ditelan oleh Cahaya, sementara teman-temanku dan Satou mengantarkan kepergianku.
Aku samar-samar bisa mendengar suara sedih Rin memanggilku.

--Maaf, Rin.

Aku minta maaf kepada teman-temanku dalam pikiran ku.

『Terima kasih ku, Hero.』

Aku mendengar suara yang samar-samar, seperti radio yang disetel dengan buruk, di dalam pikiranku.
Suara kekanak-kanakan yang imut ini dari Dewa Parion.

Dia menyampaikan pemikirannya dengan gambar-gambar yang mengalir.

Sepertinya dia berterima kasih padaku karena menaklukkan demon lord.
Aku menyesal bahwa aku tidak bisa melihat dewi muda di dalam pandangan yang memutih.

『Perpisahan, Maaf.』

- Jangan khawatir tentang itu. Aku yang memilih untuk melakukannya.

Aku menggelengkan kepala ketika memikirkan permintaan maaf Dewa Parion.

『Kebahagiaan, Masa depan, Berkat.』

--Yah, aku akan menemukan banyak kebahagiaan sehingga Rin dan yang lainnya yang kutinggalkan tidak perlu khawatir.

Mendengar aku, dewi muda itu mengirim gambar tersenyum kepadaku.
Itu benar, anak-anak harus tersenyum!


"Tempat ini--"

Aku sedang berdiri di trotoar batu ketika aku perhatikan.

--Sebuah kuil?

Benar! Aku berada di kuil ini ketika aku dipanggil.

"Jadi, aku kembali ...."

Aku berlari menuruni tangga.

Aku melewati gerbang lengkung merah tua, tiba di jalan abu-abu yang berbau asap knalpot.

"Kya"

Aku mendengar suara seorang gadis dari samping.
Sepertinya dia terkejut karena aku tiba-tiba muncul.

"Maafkan - Tachibana!"
"--Eh? Masaki-kun?"

Aku menemukan teman masa kecilku dengan wajah loli - Tachibana Yumiri dan aku segera memeluk tubuh kekanakannya yang ramping.

"Tidak, t-tunggu, Hayato-chan! Tolong lakukan ini di tempat yang lebih romantis."

Ketika aku mendengar suara panik teman masa kecil ku, aku tidak bisa menahan nostalgiaku dan akhirnya menangis.

"Apa? A-apa kau terluka? Heey, Hayato-chan."
"Yumiri Yumiri, aku kembali. Aku sudah kembali."

Yumiri dengan lembut memeluk punggungku yang tidak pantas ini meskipun sedang bingung.


"Ini dia, Pekari. Kau suka kan?"
"T-terima kasih. Ah untuk berpikir aku bisa minum Pekari lagi--"

Yumiri menawarkan saputangan ketika aku menangis lagi ketika aku melihat minuman olahraga yang dia berikan.
Aku merasa pipi Yumiri terlihat merah, mungkin karena pelukan tadi.

"--Huh?"
"Ada apa sekarang."

Yumiri mengerutkan kening dengan bingung.

"Kenapa kau memakai seragam pelaut?"
<TLN : Dijepang rata-rata mereka sekolah menggunakan seragam pelaut, biasa disebut “seifuku”>

Dari yang aku ingat, orang ini tidak memiliki hobi cosplay.

"Kau ituu! Kita Bersama-sama di sekolah tadi."

--Tadi?

Aku menatap mata Yumiri.

"A-apa."

Yumiri menyilangkan lengannya di depan tubuhnya, mengambil pose menjaga.
Dia cukup terguncang sehingga dia mulai bertingkah aneh, tapi aku baru sadar setelah aku pulang.

Ada sesuatu yang lebih penting bagiku saat ini.

"Tahun dan tanggal berapa sekarang!"
"Ha?"

Aku menangkap bahu Yumiri yang bingung dan bertanya.

"Katakan padaku!"
"U-un .... Sekarang 3 Maret 2013, waktunya juga? Ini jam 12:15."
Aku tidak ingat waktunya, tetapi tidak ada kesalahan tentang tanggal.

Ini adalah hari aku disummon.

"Kupikir magic time tidak ada ...."
"Hei, bukankah kau mengatakan bahwa kau akan lulus dari chuunibyou di masa SMP? Apakah itu terulang lagi?"

Yumiri yang mendengar ku bergumam mengatakan sesuatu, tetapi aku tidak mampu memikirkannya saat aku menyentuh wajah ku.

"Apakah kau benar-benar baik-baik saja?"
"Cermin! Kau punya cermin?"
"Aku punya."

Aku melihat ke cermin yang diserahkan Yumiri padaku dengan khawatir.

--Ini tubuhku saat masih SMA.

"Huh? Kalau dipikir-pikir, mengapa kau mengenakan jas? Wawancara untuk pekerjaan paruh waktu?"
"Ceritanya panjang -"

Aku berbicara dengan Yumiri tentang dunia lain sambil merasa senang dengan kejutan dari dewi muda.
Awalnya Yumiri sama sekali tidak mempercayaiku, tapi dia setuju setelah aku menghancurkan koin menjadi empat bagian dengan jari ku.

Kekuatanku jauh lebih rendah dibandingkan dengan ketika aku adalah hero dunia lain karena aku tidak bisa menggunakan skillku di sini, tapi masih ada cukup kekuatan tidak masuk akal yang tersisa untuk aku gunakan.
Aku merasa bahwa aku mungkin bisa bergabung dalam lingkaran atlet top jika aku hanya berlatih sedikit.

"Hmm, kau melewati banyak kesulitan. Dan, apakah kau meninggalkan kekasih atau istri di dunia lain?"

Kata-katanya datar.
Sepertinya dia tidak mempercayaiku sepenuhnya.

Yah, terserahlah.

Aku juga akan menertawakan seseorang jika mereka memberi tahu ku sesuatu seperti ini.

"Tidak, aku tidak punya kekasih atau istri--"

--Yang selalu ada di pikiran ku.

Yumiri tersipu ketika aku menatapnya.

Sebaiknya Jangan bicara tentang Puteri Arisa.

"Maaf, Yumiri, aku harus pulang dan berkata『 Aku pulang 』kepada adik perempuan ku."

Ketika aku mengatakan itu dengan tatapan yang sungguh-sungguh, bahu Yumiri turun sedikit karena suatu alasan, tapi kemudian dia melambaikan tangannya dan berkata, "Sampai jumpa" sambil terlihat heran.

"Un, sampai jumpa besok."

Pipi-ku mengendur dari perpisahan Yumiri.

"Ya, sampai jumpa."
"Sampai jumpa ~"

Yumiri tampak puas ketika aku menjawabnya.


"Teman Ichirou-nii?"

Seorang wanita cantik mirip dengan Satou menatapku dengan curiga.

"Ya, aku di sini untuk mengirim surat yang dipercayakannya padaku."
"Berapa usiamu?"
"Dua - tujuh belas."

Aku hampir mengatakan usia ku ketika aku berada di dunia lain.

"Lalu kau kenal Ichi-nii ketika kau berumur tujuh tahun?"

- Apa maksudnya?

"Tidak, itu dua tahun yang lalu."

Ekspresinya menghilang dari wajahnya ketika aku mengatakan itu.

"Sungguh--"

Si cantik yang ekspresinya berubah menjadi topeng noh berkata, "Pulanglah", dan kembali ke pintu masuk.

"T-tolong tunggu. Setidaknya tolong ambil surat."
"Jika kau ingin mengerjai seseorang, lakukan di tempat lain--"

Dia mengatakan itu dengan suara dingin, dan kemudian dia membanting pintu masuk tepat didepan wajah ku.

"Ya ampun? Apakah kau butuh sesuatu di sini?"

Ketika aku memutar karena suara di belakangku, ada seorang wanita paruh baya yang terlihat mirip dengan Satou, memegang tas belanja.

"Apakah kau ibu Suzuki Ichirou?"
"Ya, benar?"

Setelah memperkenalkan diri, aku mengatakan hal yang sama dengan yang ku katakan sebelumnya.

"Apakah kau tidak tahu bahwa putra kami hilang 10 tahun yang lalu?"
"10 tahun yang lalu? Dia meninggalkanku kartu nama -"

Aku memegang kartu nama yang diberikan Satou kepadaku.

"Aku pikir kau salah mengira dia dengan orang lain. Anak itu hilang ketika dia kuliah di universitas. Dia seharusnya tidak bekerja di mana pun."

Aku ingat, kata-kata "Dunianya mungkin berbeda" yang dikatakan Satou ketika aku mendengarkannya.
Setelah meminta maaf kepadanya karena membuat keributan, aku meninggalkan rumah Suzuki.

Beberapa saat setelah meninggalkan rumah Suzuki, aku menyadari sesuatu yang tidak aku perhatikan sebelumnya.
"--Kenapa keluarga Satou bahkan tidak mempertimbangkan kemungkinan dia selamat?"

Keduanya sepertinya tidak membenci Satou.
Namun keduanya bahkan tidak mempertimbangkan kemungkinan Satou masih hidup sama sekali.

Aku ragu apakah aku harus berbicara dengan mereka lagi, tetapi karena suatu alasan, aku akhirnya hanya memasukkan surat Satou ke dalam kotak pos terdekat dan pulang.


"Hayato-nii, apa yan kau lak’ukan?"

Oh, adik perempuan Aika, yang baru berusia tiga tahun, berbicara kepadaku dengan kikuk.

"Aku membuat rumah anjing."
"Lakukan '! Terus Sema’ngat?"

Aika dengan gembira bertanya sambil memanjat punggungku.

Hari ini dia juga menggemaskan.
Sungguh malaikat.

"Benar. Kita harus punya satu."
"Waai"

Aika dengan gembira melompat-lompat.
Aku dengan cepat mendukung Aika ketika dia akan jatuh dari punggungku dan menurunkannya ke bawah.

"Naik la’gi!"
"Aku tahu, aku tahu. kita harus memelihara anjing besar."
"Ya!"

Sepertinya album foto ku akan mendapatkan foto-foto tambahan dari adik perempuan ku yang cantik sedang menunggang seekor anjing.
Aika memperhatikanku membuat rumah anjing untuk sementara waktu, tetapi kemudian dia tertidur di tengah jalan jadi aku membiarkannya tidur di sofa.

"- Baiklah, selesai."

Terakhir, aku memakukan papan nama yang ditulis dengan kata, Satou, di rumah anjing.

Papan nama ini dikirimkan kepadaku dari keluarga Suzuki.
Mungkin karena aku mengirim surat permintaan maaf kepada keluarga Satou pada hari berikutnya.

Aku mendapat pesan dari Satou melalui surat keluarganya.
Entah mengapa, tetapi dia memintaku untuk membuat rumah anjing dan meletakkan papan nama ini di atasnya.

"Yah, ini permintaan orang itu, jadi ini pasti ada artinya baginya."

Aku bergumam sambil meregangkan tubuh.

Aku menepuk-nepukkan tanganku untuk membersihkan serpihan kayu dan debu.

"Hayato-chan, kau di dalam?"

Aku mendengar suara teman masa kecilku, Yumiri dari pintu masuk.

Setelah reuni kami baru-baru ini, dia memanggilku "Hayato-chan" seperti yang dia gunakan sebelumnya, bukan "Masaki-kun."
Aku benar-benar diolok-olok di sekolah, tetapi karena entah bagaimana rasanya aku mendapatkan kembali masa mudaku, aku dengan senang menikmatinya dan kemudian menghilang sebelum aku menyadarinya.

"Aku disini!"

Aku memanggil Yumiri dari kebun, berpikir untuk menyombongkan rumah anjing kepadanya.

Pada saat itu, kehadiran muncul di belakangku.

"Halo, Hayato-sama. Sudah lama tak berjumpa."

Aku berbalik dan melihat seorang lelaki yang kelihatannya baru berusia tiga puluh tahun, keluar dari rumah anjing.

"Jangan bilang, kau Satou?"
"Ya, sudah lama bukan?"

Ini temanku dengan hawa kehadiran yang sama, tetapi sudah tua.
Aku tidak tahu bagaimana dia melintasi dunia, tetapi Satou mungkin bisa melakukannya dengan diam-diam.

"Terima kasih sudah datang. Aku senang melihatmu lagi."
"Ya aku juga."

Ini baru beberapa bulan bagiku, tapi mungkin sekitar 10 tahun untuk Satou.

"Satou, apa yang terjadi pada dunia itu--"

Aku menanyakan urusan teman ku sambil bertukar pelukan reuni dengannya.


"Ha-Hayato-chan? Onee-san berpikir BL buruk untukmu!"

Yumiri yang melihat kami bertukar pelukan reuni mengatakan beberapa komentar yang tidak masuk akal.

"Apakah kau kakak perempuan Hayato-san?"
"T-tidak, aku Tachibana Yumiri, teman masa kecil dan teman sekelas Masaki-kun."

Satou dengan cerdik berbicara dengan Yumiri.
Dia bergumam, "Tachibana" ketika dia mendengar nama Yumiri.

"Beberapa waktu yang lalu, Hayato-san benar-benar membantuku ketika dia mengambil tas kerja dengan sejumlah besar uang di dalamnya."
"Tas kantor?"
"Ya, itu benar. Jika aku tidak bisa menemukan tas itu -"

Sepertinya Satou cocok untuk menjadi penipu kelas satu.
Yumiri yang tertipu dalam sekejap mata berkata, "Tidak ada urusan penting, aku akan berbicara dengan mu di sekolah besok", dan pulang ke rumah.

"Aku senang kita menyelesaikan kesalahpahaman ini."
"Kau bertaruh ya."

Aku bertanya pada Satou lagi sambil menghela nafas lega.

"Dan, apakah sesuatu terjadi pada dunia itu?"
--Aku tidak akan segan jika memang kekuatan ku dibutuhkan.

"Arisa memintaku untuk sesuatu."
"Honeyku - maaf."

Ups, seharusnya sudah waktunya baginya untuk menjadi istri Satou dan memiliki anak.

"Tidak, kau bebas memanggilnya semaumu."

Satou tersenyum seperti biasa.
Untuk beberapa alasan, dia minum kopi instan murahan dengan sangat senang.

"Dan, apa yang kau butuhkan? Tanyakan padaku apa saja kalau itu sesuatu yang bisa aku bantu."
"Lalu, bisakah kau membimbingku ke toko obat atau supermarket terdekat?"

--Toko obat?

"Kata Arisa dia ingin makan makanan instan, jadi aku ke sini untuk membelinya."

--Haa?

Ini adalah waktu ketika rahang ku jatuh.
Siapa yang mengira bahwa dia yang sedang berteleportasi antar dunia, yang bahkan tidak bisa dilakukan oleh para dewa, hanya untuk membeli makanan instan!

"Kau tidak pernah berubah ...."

Sambil menghela nafas, aku mengajak temanku ke kota untuk memenuhi keinginannya.

"Kau bahkan punya SIM."
"Ya, aku tidak bisa menukar benda itu dengan uang jika aku tidak memiliki kartu identitas."

Satou mendapatkan dana dengan menjual benda misterius yang terbuat dari emas di toko pembelian logam mulia.
Setelah pertukaran itu, kami pergi ke gang belakang dan penampilannya berubah menjadi Satou 15 tahun yang aku kenal.

"Efek magic ilusi benar-benar singkat di dunia ini bukan."

Tampaknya, bukan karena 15 tahun telah berlalu di dunia itu, dia hanya menyiapkan penampilan itu untuk mencocokkan penampilannya dengan SIM.
Setelah membeli beberapa kotak makanan instan, Satou kembali ke dunia lain dengan puas.

Setelah itu, ia sesekali datang berkunjung sekali setiap beberapa bulan.

Aku terkejut ketika dia membawa Rin yang terlihat semakin muda, tetapi saat ini dia rukun dengan Yumiri dan Aika.
Satou menyiapkan pendaftaran keluarganya di dunia ini.
Performanya cheatnya benar-benar dapat diandalkan seperti biasa.

"Satou, bagaimana dunia di sana?"
"Ya baik, disana benar-benar damai seperti dunia ini."

Aku bertanya pada Satou sambil mengawasinya bermain dengan adik perempuanku di taman.

"Hei, apakah kau melakukan sesuatu dengan itu?"

TV penuh dengan berita tentang perang dan bencana ketika aku kembali ke dunia ini, tetapi mereka berkurang setiap kali Satou datang berkunjung.

Satou hanya tersenyum dan tertawa tanpa menjawabku.

Ya ampun, sepertinya Satou adalah Satou tidak peduli didunia manapun.


[Updated 14/3]
<Author Note>
Setelah Tanda ◆ ceritanya masih kemungkinan berubah tergantung cerita kedepannya.



TL: Haze t
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar