Selasa, 26 Maret 2019

Death March kara Hajimaru Isekai Kyousoukyoku Bahasa Indonesia : Chapter 16-18 Menuju Negara Matahari (3)

Chapter 16-18. Menuju Negara Matahari (3)


Satou di sini. Seorang teman bersikeras bahwa musik memiliki kekuatan untuk membangkitkan emosi manusia. Teman itu menggunakan adegan dalam anime di mana lagu tema anime tersebut diputar, tetapi jika aku harus mengatakannya, kupikir itu hanya memainkan lagu pada waktu yang tepat.


Gemulai cahaya berkilauan pada ornamen, cahaya-cahaya itu terpantulkan oleh kulit coklat gelap berminyak, menekankan garis-garis tubuh yang menawan.
Terlebih lagi, seakan mengikuti gerakan tarian, kain tipis yang berkibar-kibar, secara naluriah menarik pandangan ke arahnya.

--Sungguh, pemandangan yang indah untuk mata.

"Apakah kau menikmatinya Earl Pendragon."
"Ya, Raja Sania."

Setelah audiensi dengan raja Sania di sore hari, kami disambut dengan jamuan yang diadakan oleh raja.
Di atas permadani yang lembut nan empuk, bantal berukuran zabuton ditempatkan, dan di sanalah kami duduk.

Di atas permadani yang telah menjadi tempat duduk, pihak Sania Kingdom membuat lingkaran sedemikian rupa, dan penari-san melakukan tarian yang indah di tengahnya.
Meskipun tingkat eksposur orang-orang di negara ini sangat kecil bagi pria dan wanita, tetapi gadis-gadis (penari) yang secara teknis setengah telanjang, membangkitkan hawa nafsu.

"Ini benar-benar tarian yang indah."
"Umu, ini adalah seni tradisional yang sudah ada sebelum negara kami berdiri."

- Ho hou. Budaya yang luar biasa.

"Orang-orang kuil mencaci maki kalau ini adalah vulgar, akan tetapi, untuk apa malu."

Meskipun raja Sania meninggalkan kesan yang lemah padaku tadi, tetapi dia tampak agak keren saat ini.
Seperti yang diharapkan dari pembawa gelar tersembunyi, [Cultural Guardian] dan [Mentor of Traditional Art].

- Hm?

Sorak-sorai meledak di sisi berlawanan dari lingkaran tempat [Clan Sword] berkumpul.
Ini buruk, aku merasa hal yang buruk akan terjadi.

"Minggir, minggir! Diriku yang hebat ini akan menunjukkan padamu tarian yang sebenarnya."

Seorang pria besar membawa pedang besar pergi ke tengah panggung, dan mengusir para penari.

- Betapa kejamnya!

Kemarahanku tampaknya telah bocor melalui pertahanan skill Poker Face-sensei yang tidak bisa ditembus, beberapa orang [Clan Sword] yang duduk di sisi berlawanan terkena skill [Coercion] dan pingsan.
Akan lebih baik jika pemabuk idiot-kun itu juga terkena, tapi dia berhasil selamat karena itu terjadi tepat ketika aku mengalihkan pandanganku.

Idiot-kun membuang mantelnya, menghunus pedangnya dan mulai menari.
Itu terlihat seperti tarian pedang.

"Tarian M-Master pedang Dorito terkenal akhir-akhir ini. A-aku yakin, Earl Pendragon juga—"

Raja Sania melindungi Idiot-kun.
Kelihatannya dia sedikit terkena skill Coercion, dia sedikit ketakutan.

Tetap saja, dia master pedang ya--
Menurut pembacaan AR, dia adalah pendekar pedang level 45 dan adik dari kepala [Clan Sword], orang nomor 2 di clan.
Aku tertarik dengan [Gerakan Spesial: Golden Sword] dan [Gerakan Rahasia: Sun Slash Sword]. Aku ingin melihat mereka setidaknya sekali.

Kesampingkan itu--.

Master pedang ini telah melirik ke sini dengan ekspresi kemenangan di wajahnya sejak beberapa waktu yang lalu, itu menyebalkan.

Selain tarian master pedang, pertunjukan musiknya eksotis dan layak untuk didengarkan.
Lagu ini pasti ditujukan membangkitkan semangat juang pada awalnya.

Melihatku tidak bereaksi, master pedang berhenti selama selingan musik dan berjalan ke arahku sambil tersenyum ganas.
Mengesampingkan pedang yang ditarik ke samping, tolong berhenti menatapku dengan keringat di seluruh tubuh berototmu sambil bernapas dengan kasar.

"Aku dengar bahwa Demon Slayer-dono juga seorang master pedang. Haruskah kita mempersembahkan tarian untuk para Dewa bersama?"

Apakah dia berbicara tentang tarian pedang?
Aku dengan senang hati akan menemaninya menari jika pihak lain adalah pendekar pedang wanita yang cantik, tetapi aku benar-benar tidak bersemangat jika lawanku adalah daruma berotot.

"Atau mungkin kau takut untuk mengekspos dirimu di depan pedangku bahkan dalam tarian pertunjukan?"

Master pendekar pedang memprovokasiku sambil memandang rendah diriku.
Apakah dia ingin memamerkan bahwa dia lebih baik dalam hal berpedang daripada diriku?

Liza, yang duduk di sampingku, telah mengeluarkan niat membunuh sejak beberapa waktu yang lalu.
Sepertinya dia tidak menyukai sikap master pendekar pedang ini.

"Master, izinkan aku."
"Aku adalah perisai Master, jadi aku mengumumkannya."

Liza dan Nana menyatakan keinginan mereka untuk menari.

"Apakah yang dikenal sebagai Demon Lord Slayer akan bersembunyi di dalam rok wanita?"

Master pedang memprovokasi lebih lanjut, Liza dan Nana akan berdiri.
Aku menghentikan mereka dengan tanganku.

Mereka akan dengan terang-terangan melakukan ini untuk mengalahkannya jika aku membiarkan keduanya mengurusnya.

"Aku tidak bisa menolak undangan antusiasmu sekarang, kan."

Karena aku tidak bersenjata, aku meminjam pedang dari pengawal Raja Sania dan berjalan menuju ruang tengah.
Sorakan nyaring meletus dari Clan Sword untuk master pedang, benar-benar memperbesar perasaan berada di sisi yang menang.

"--Musik!"

Sejak musik dimulai, aku menari dengan indah sambil mengingat tarian pendekar pedang tadi.

Pendekar pedang itu hampir mengenaiku beberapa kali.
Orang-orang [Clan Sword] bersorak setiap kali itu terjadi, tetapi para pelayan dan penari berteriak.
Liza dan Nana melepaskan tatapan haus darah mereka ke arah master pedang, jadi aku mengatakan kepada mereka bahwa aku baik-baik saja melalui [Telepon].

Menilai dari kenyataan bahwa tidak ada yang mencoba untuk menghentikannya meskipun berbahaya seperti ini, tarian pedang seharusnya menjadi budaya di negara ini.
Lalu aku harus mencocokkannya.

Kanan, kiri, atas, bawah.

Tarian pedang secara bertahap dipercepat.

Aku pikir itu akan membosankan, tetapi secara tak terduga menyenangkan.
Kecepatannya mirip seperti sedang bermain kartu.

Penonton sangat senang menyaksikan tarian pedang berkecepatan tinggi.
Iringan musik juga cocok dengan kecepatan tarian pedang, secara bertahap meningkatkan tempo, membantu memanaskan suasana.

Sebaliknya, pendekar pedang menyeka keringatnya dengan ekspresi panik di wajahnya.

Aku tidak punya kewajiban untuk menahan diri di sini, jadi aku akan meningkatkan kecepatanku lagi tepat ketika tempo meningkat.

--Ah.

Master pendekar menghilang di depanku.
Tidak, dia terpeleset keringatnya sendiri.

Sorak-sorai dan tawa meletus dari orang-orang selain Clan Sword, teriakan nyaring kelompok Clan Sword memudar.

"Gununu ..."
"Apakah kau terpeleset keringatmu sendiri?"

Master pedang itu menatap lantai dengan wajah merah, jadi aku mengulurkan tanganku dengan senyuman.

"--Tidak butuh."

Master pedang itu akan mengibaskan tanganku, jadi aku dengan ringan menghindarinya.
Master pendekar pedang yang wajahnya semakin merah meninggalkan tempat itu sambil menegakkan bahunya.

Kariernya akan berakhir jika ini berada di Shiga Kingdom, tetapi tampaknya tidak ada masalah di negara ini karena tidak ada yang mengkritiknya. Bahkan Raja Sania.
Tidak, Raja Sania membuka dan menutup mulutnya dengan wajah pucat, jadi mungkin itu tidak sopan menurut standar negara ini juga.

"Tepuk tangan untuk tarian pedang Earl Pendragon-sama yang luar biasa!"

Ketika seorang ajudan Raja Sania meneriakkan itu, para pejabat dan penyanyi yang tersisa memberikan tepuk tangan mereka.
Segera setelah itu, sebuah nada yang cerah dimainkan dan para penari yang diusir sebelumnya melanjutkan tarian indah mereka.

Sania kingdom ini memiliki banyak masalah tetapi tampaknya ada beberapa orang bijaksana yang tersisa di sini.

"Earl-sama, itu adalah tarian pedang yang hebat."
"Aku ingin mendengar tentang bagaima kau mengalahkan demon lord."

Atas instruksi ajudan itu, wanita dan gadis cantik dalam pakaian penari mendekatiku dan menuangkan minuman sambil terpaku di dekatku.
Itu cara yang murah untuk menghibur seseorang, tetapi gadis-gadis ini tidak punya dosa, jadi aku membiarkan diriku dihibur.
Setelah menikmati momen kelembutan dan banyak minum, Raja Sania yang berwajah pucat meninggalkan tempat duduknya, jadi aku juga meninggalkan jamuan makan.


"Ini taman yang indah."
"Ya, ini dipindahkan dari ibukota Furu Empire di akhir riwayatnya."

Berjalan melewati koridor dengan pilar-pilarnya yang memiliki corak relief unik, taman yang bagaikan surga pulau selatan berisi bunga bermekaran menampakkan wujudnya.
Aku ingin menikmati taman yang indah sedikit lebih lama, tetapi tampaknya Kau dapat menemukan orang-orang kasar di mana-mana.
Aku melihat dua bayangan yang bersembunyi di balik semak.

"Master--"

Aku menyetujui bisikan Liza.
Dengan santai Nana pindah ke tempat dia bisa melindungiku.

Sepertinya keduanya menyadari bayangannya juga.

Aku tidak akan ragu untuk mengusir mereka jika mereka adalah pembunuh, tetapi karena hasrat haus darah mereka terlalu jelas, mereka mungkin orang-orang dari Clan Sword sebelumnya yang ingin membalas dendam.

"Siapa disana!"

Pelayan-san memanggil pria dan wanita yang bahkan tidak berusaha untuk menyembunyikan sosok mereka.
Pelayan-san menahan nafas ketika dia melihat keduanya di bawah sinar bulan.

"Zanza-sama? Myufa-sama? Apa ada urusan dari『 Clan Sword 』dengan kita?"

Sepertinya pelayan akrab dengan mereka.

"Ini tidak ada hubungannya dengan pelayan biasa."

Pendekar pedang tampan Zanza mengabaikan pelayan itu setelah mengatakan kalimat sarkasme dan berjalan ke arahku dengan pendekar pedang wanita Myufa.
Bocah Zanza membawa sebuah pedang melengkung bermata satu yang terbuat dari bagian monster di punggungnya.
Sedangkan Myufa membawa dua pedang bermata satu yang terbuat dari bahan yang sama.

"Tunjukkan pada kami ilmu pedang demon lord slayer yang berhasil mengalahkan paman kami."

Apakah dia berbicara tentang tarian pedang?

"Kami ingin bertarung dengan pendekar pedang terkuat."
"Tentu saja, dalam pertandingan yang serius."

Myufa melengkapi perkataan Zanza.
Mereka cukup keras kepala meskipun wajah mereka terlihat pintar.

"Master, izinkan aku untuk mengurus ini."
"Akulah yang akan menjadi lawan mereka, bukan Master, jadi aku memberi tahu."

Liza dan Nana berada di antara aku dan keduanya.

"Aku akan menerima tantanganmu jika kalian berdua bisa menang melawan keduanya."
"Apakah kau memberitahuku, ahli master pedang berikutnya, untuk melawan perempuan?"
"Diskusi ini selesai jika kau tidak mau."

Aku mengatakan kepada keduanya yang tidak puas bahwa tidak ada ruang untuk negosiasi.

Aku ingin tidur lebih awal hari ini. Aku terlalu bersemangat dalam pembicaraan dengan para penari karena pasangan benteng yang tidak dapat ditembus tidak hadir sehingga aku merasa sedikit lelah.

"Aku mengerti, ayo akhiri ini dengan cepat dan membawamu ke atas panggung."

Bocah Zanza menunjuk ke halaman dengan arogan.
Apakah dia akan bertarung di taman yang indah ini?

"Zanza-sama! Taman ini adalah -"
"Diam."

Zanza menyela pelayan yang akan memarahinya dengan kata-kata yang penuh dengan hasrat haus darah.

"Tidak perlu pergi ke halaman. Bertarunglah di koridor ini."
"Hmph, baiklah kalau begitu. Itu akan berakhir dengan tebasan dari pedang emasku."

Bocah Zanza setuju dengan saranku dan berdiri di depan Nana di koridor.
Nana menyiapkan perisai bundar dan pedang satu tangan yang diambilnya dari magic bag.

"Ini dia, Gerakan Spesial - << Golden Sword >>"

Pedang bermata satu anak Zanza ini dibalut cahaya keemasan.
Bocah Zanza yang mengeluarkan cahaya keemasan maju dengan kecepatan yang setara dengan Flickering Movement.

Kulihat Nana dengan ringan menarik perisainya.

Tepat setelah itu, suara dan jeritan meraung memenuhi lorong.
Nana berdiri dengan tamengnya yang tersodorkan di tempat bocah Zanza seharusnya berada, sedangkan bocah Zanza sendiri pingsan di tiang yang hancur di ujung lorong dalam posisi terbalik.

Bocah Zanza yang menerima Shield Bash Nana berada dalam kondisi kritis.
Anggota tubuhnya patah ke arah yang aneh dan dia terbatuk darah dengan warna yang berbahaya.

"Nii-sama!"

Saksi adegan bencana itu, Myufa, berteriak dengan sedih.

Sangat buruk meninggalkannya sendirian, jadi aku mengambil potion tingkat menengah dari dadaku dan menaburkannya pada Zanza.
Aku menyembuhkannya setelah memperbaiki anggota tubuhnya yang patah dengan [Magic Hand] jadi seharusnya tidak ada masalah.

"Sepele, jadi aku informasikan."

Myufa melotot.

"Apakah kau ingin berkelahi? Jadi aku bertanya."

Myufa mengangguk dengan wajah pucat mendengar pertanyaan Nana.

"Musuh Nii-sama."

Myufa memulai pertarungan setelah berteriak seolah-olah dia adalah korban di sini.

Nana mengeluarkan Shield Bash-nya ke Myufa yang mengambil posisi bertahan.
Seolah mengatakan bahwa dia tidak akan mengulangi kesalahan Zanza boy, dia menghindari serangan itu dengan melompat dan melakukan putaran yang indah di atas Nana.
Dia mengincar kepala Nana ketika dia akan melompati dirinya, tetapi Nana yang menggunakan Magic Edge dengan mudah menghancurkan magic swordnya.

"Pedangku!"

Myufa yang kaget terkena Shield Bash kedua sebelum dia bisa mendarat.
Menerima serangan dari Nana yang tidak mendiskriminasi jenis kelamin, Myufa berakhir dalam kondisi yang sama dengan bocah Zanza.

"Melompat tanpa pertahanan adalah langkah buruk, jadi aku beri tahu."

Nana mengumumkan kemenangannya sambil mengambil pose khasnya.
Benar, setidaknya lakukan lompatan ganda agar dapat melihat target lebih baik.

Aku menyembuhkan Myufa seperti yang aku lakukan bocah Zanza, dan meninggalkan mereka sendirian ketika mereka masih tidak sadar ketika kami pergi ke kamar kami.
Aku melihat pelayan mereka di Radar, mereka mungkin akan menjemputnya juga.

Penari telanjang-san berbaring menunggu, seperti itu adalah perangkap madu, di ruangan yang dialokasikan untukku.

"Bersalah jadi aku umumkan."

Nana yang masuk kamar setelahku mengusir penari-san pergi setelah mengatakan itu sambil tampak ceria.
Dia mungkin ingin mengatakan [Bersalah] seperti yang dilakukan Arisa dan Mia.


"Master Nagasaki! Maafkan kami atas kekasaran kami tadi malam. Tolong jadikan aku muridmu!"
"Aku juga ingin menjadi muridmu! Aku sangat menyadari ketidakdewasaanku dari teknik Master."

Pagi berikutnya, bocah Zanza dan Myufa mengganggu kami dan meminta menjadi murid Nana.

"Menjadi murid adalah hal yang mustahil bagi siapa pun kecuali organisme muda, jadi aku memberi tahu."
"O-organisme muda?"
"Tolong jangan katakan itu!"

Saudara ini cukup gigih.

Mereka diam saat sarapan, tetapi mereka terus mengganggunya bahkan setelah dia menolaknya berkali-kali.
Sampai-sampai Nana yang biasanya tanpa ekspresi memancarkan rasa jengkelnya.

Saudaranya naik unta dan mengejar kami yang naik kereta unta, tetapi mereka memiliki ekspresi yang kompleks di wajah mereka ketika kami berhenti di depan Kuil Heraruon.
Adik perempuannya, Myufa berkata, "Aku benci kuil" dan berbalik arah, dan bocah Zanza mengejar adiknya sesudahnya, meninggalkan kuil.

Tolong jangan lakukan tindakan implikatif semacam itu.
Yah, aku kira itu lebih baik daripada mereka selalu berada di sekitar kami.

"Master, lambang kuil adalah simbol matahari, jadi aku memberi tahu."
"Tetap saja, kuil ini sangat besar."
"Ya, benar."

Ini adalah kuil yang sangat besar karena terletak di negara berukuran sedang.
Menurut info AR, simbol matahari tidak hanya terbuat dari kaca dan permata berwarna, ia juga memiliki Light Stone dan Light Crystal yang tertanam di dalamnya, memancarkan cahaya mistis.
Bangunan ini akan terlihat lebih mengesankan jika kita berkunjung pada malam hari.

Setelah menaiki tangga panjang di pintu masuk, seorang priest Kuil Heraruon mengenakan jubah mewah sedang menunggu kami.

"Kami telah menunggumu--"

Pastor itu mengatakannya dengan sopan.
Terasa agak bermusuhan karena beberapa alasan.

"- Seseorang yang menantang Ujian para Dewa."

Priest itu menatapku dengan tatapan tajam.
Aku tidak ingat pernah melakukan apa pun yang membuat para priest di sini memelototiku.

Sebelum aku bisa mengatakan apa-apa, priest itu berbalik seolah berkata, "Ikuti aku", dan pergi ke kuil tanpa melihat ke belakang.
Karena aku tidak bisa kembali dari sini, aku mengikuti priest bersama Liza dan Nana.

Nah, aku penasaran ujian macam apa yang akan kudapatkan disini?



TL: Isekai-Chan
EDITOR: Conscriptra2

0 komentar:

Posting Komentar