Chapter 16-12. Percakapan Dengan God Tenion
Satou di sini. Aku tidak pernah terbiasa dengan wawancara meskipun aku sering melewatinya selama SMA, perguruan tinggi dan saat mencari pekerjaan. Mau tidak mau, pasti kau akan merasa gugup di depan para petinggi maupun orang penting.
◇
"Earl-sama, tolong berganti ke pakaian upacara ini."
"Ya, aku mengerti."
Aku mengganti baju menjadi jubah putih khusus untuk upacara.
Ini sangat tipis dan mereka tidak menyediakan pakaian dalam.
Awalnya, aku melakukan upacara di ruangan yang berbeda dari Sera dan kemudian aku mengenakan logam seperti mahkota pada akhirnya.
Mungkin karena pakaian yang kupakai hampir tembus pandang, selama upacara, mata para priest wanita menatapku dengan tajam, itu agak memalukan.
"Raja, dipersilahkan untuk datang ke sini -"
Head miko yang sekarang memanggilku.
Rupanya, aku dipanggil [Raja Kuno] selama upacara ini.
> Title [Raja Kuno] Acquired
Miko Lily, berdiri di sebelah head miko yang sekarang.
"■■■■ << Holy Crest Trans >>
"■■■■ << Holy Crest Trans >>
Dengan holy magic head miko sekarang dan miko Lily, lambang yang tertulis pada jubah suci ditranskripsikan ke tubuhku.
Selanjutnya, itu adalah upacara untuk berkomunikasi dengan Dewa Tenion.
"Raja memasuki ruangan -"
Aku melangkahkan kakiku ke ruang ritual dengan pakaian yang menyerupai raja kuno.
Banyak miko yang telah menjalani ritual pemurnian, berbaris di dalam ruangan.
Sepertinya head miko hadir memimpin upacara.
"Ya raja, berdiri di depan miko."
Sera menungguku dengan pakaian miko yang tampak mistis di tengah tempat upacara.
Aku tersenyum padanya ketika mata kami bertemu karena dia tampak tegang.
Aku merasa bahwa dia sedikit merilekskan dirinya.
Ketika aku berdiri didepan Sera, beberapa miko mendekati kita.
"O raja, buang pakaian duniawimu."
--Eh?
Aku tidak mendengar apa pun tentang ini, Kau tahu?
Dua miko melepas pakaianku.
Sera dan miko di sekitarnya memerah ketika mereka melihat tubuh telanjangku.
Aku bukan ekshibisionis jadi aku malu akan hal ini.
> Title [Kebangkitan Fetis Baru] Acquired.
--Tidak, tidak ada fetis baru oke.
Upacara tetap berlangsung sementara aku mengeluh dengan sistem title dalam pikiranku.
"O miko pembimbing, buang pakaian duniawimu."
Dua miko melepas pakaian Sera.
Dia hanya menggunakan satu helai pakaian pada dirinya seperti diriku sehingga semuanya berakhir dalam sekejap.
--Oooh.
Dia tumbuh cukup baik dibandingkan dengan terakhir kali aku melihatnya selama insiden Golden Wild Boar King sekitar dua tahun lalu.
Ini pemandangan yang bagus, tapi ini buruk.
Aku mengerahkan semangat untuk memusatkan skill Poker Face dan berhasil mencegah diriku untuk tidak menyeringai.
Tentu saja, salah satu bagian dari tubuhku menjadi hidup.
> [Body Control] Skill Acquired.
> Title [Unscrupulous] Acquired
> Title [Gentleman of Steel] Acquired
<TLN : Body Control = Pengendalian tubuh, Unscrupulous = Jahat, Gentleman of Steel = Lelaki Sejati>
Aku ingin tahu alasan mengapa aku mendapatkannya disaat seperti ini, tetapi untuk sekarang, aku dengan murah hati mengalokasikan kelebihan poin skill yang aku miliki pada skill [Body Control] yang baru saja aku dapatkan.
--Yup, skill yang cukup nyaman.
Sekarang aku bisa melanjutkan upacara dalam keadaan santai.
"O miko pembimbing, tunjukkan raja jalannya."
Dengan perkataan head miko, Sera membuka kedua tangannya lebar-lebar dan memelukku.
Sensasi 'fuyoyon' ini sangat luar biasa.
- Ups, ini adalah ritual suci, bukan.
Aku meletakkan segalanya untuk menangkal keinginan duniawiku dan fokus pada upacara.
> Title [Unavaricious One] Acquired
> Title [Enlightened] Acquired
> [Lust Control] Skill Acquired
<TLN : Unavaricious One = Yang tidak menyadarinya, Enlightened = Mendapat Wahyu, Lust Contol = Pengendalian hawa nafsu>
Waktunya tepat, aku juga mengaktifkan skill Lust Control.
> Title [Hermit] Acquired.
<TLN : Pertapa >
Aku tidak tertarik menjadi seorang pertapa jadi aku mungkin harus mematikan skill Lust Control begitu upacara ini selesai.
『--O Dewa.』
Tiba-tiba, aku bisa mendengar kata-kata Sera.
Bukan suara.
Pikirannya sepertinya ditransmisikan kepadaku melalui kulit kami yang bersentuhan.
> Title [Telepath] Acquired.
> Title [Seseorang yang Berkomunikasi melalui Pikiran] Acquired.
> [Telepathy] Skill Acquired.
Aku sudah menggunakan Telepati ketika Arisa menjadi familiarku, atau itu adalah hal yang berbeda.
Ups, upacara mungkin gagal jika aku memiliki hal yang tidak perlu.
Aku mematikan semua bacaan [AR] pada Menuku untuk fokus pada upacara.
Lady Ringrande berada di Duchy Capital, sementara Hikaru dan Liza berada di Royal Capital, mereka seharusnya dapat melakukan sesuatu bahkan dalam keadaan darurat.
Selain itu, Arisa juga bersama mereka, komunikasi antar familiar seharusnya dapat terhubung, apa pun situasinya.
Sera yang berada dipelukanku kumelihat ke langit.
『O Dewa Besar yang mengawasi kita.』
Sebuah cahaya yang tenang jatuh dari langit seolah menjawab panggilan Sera.
Sepertinya mengandung semacam kekuatan, rasanya sedikit geli ketika menyentuh tubuhku.
Sera yang tampak seperti dia sedang berbahagia ternyata sekarang tanpa ekspresi.
Dia mungkin memasuki kondisi tidak sadarkan diri.
<< <KASIH SAYANG> >> >> <<< ANAK PRIA >>> << <MENYAMPAIKAN> >> <<< RAJA KUNO >>> << <PERKATAAN> >> << <PERMOHONAN> >>.
Berbagai kata-kata dan gambar mengalir melalui Sera kepadaku.
Rasanya sama seperti ketika aku mendengar ramalan yang jatuh dari langit saat itu.
Kupikir aku sudah mendapatkan skill Oracle tetapi sayangnya log tidak menunjukkannya.
<< < MENYAMPAIKAN > >> <<< RAJA KUNO >>> << < PERMOHONAN > >>.
Perkataan yang serupa terdengar kembali lagi.
Apakah aku tetap bisa menafsirkan ini sebagai "nyatakan keinginan Kau"?
Sebelum itu, aku setidaknya harus menyapanya -.
『Senang bertemu denganmu, Tenion-sama. Aku Satou Pendragon. 』
Upacara ini dilakukan dengan diriku sebagai [Raja Kuno], jadi aku tidak menggunakan 'earl' dan 'pengikut Marquis Muno' seperti yang biasa aku lakukan.
<< <BERSUKA CITA> >> << <DEWA> >> << <TENION> >>.
Gelombang yang entah bagaimana terasa gembira datang.
Namun, menguraikan kode saat melakukan percakapan seperti ini melelahkan.
--Coba kupikirkan lagi.
Aku ingat bahwa ada skill [Decipher] dalam daftar skill ku jadi aku mencoba mengaktifkannya.
<< < MENYAMPAIKAN > >> <<< SATOU PENDRAGON >>> << < PERMOHONAN > >>.
Itu tidak benar-benar berubah.
Satu-satunya perbedaannya, aku entah bagaimana bisa mengerti artinya.
『Keinginanku adalah untuk berbicara dengan para Dewa. 』
<< <TERTAWA> >> << <PERBINCANGAN> >> >> << <SUDAH TERJADI> >>.
Kurasa dia tertawa karena kita sudah saling berbicara?
Kesan yang aku rasakan agak berbeda dari bagaimana mereka selama hukuman ilahi.
Sepertinya Dewa Tenion adalah dewa yang lebih ramah daripada yang aku kira.
『Aku ingin bertanya alasan mengapa Dewa melarang ilmu pengetahuan dan teknologi dan sejauh mana itu.』
<< <TIDAK DAPAT DIPAHAMI> >> << <KABAR ANGIN> >> << <ALASAN> >>.
Sepertinya itu tidak bisa disampaikan dengan baik, atau sulit untuk memahami apa yang disampaikan, kupikir?
Memang, pasti sulit ketika mengadakan percakapan adalah hal yang sulit.
Sera dan miko lain yang harus menguraikan apa yang mereka dengar di ramalan dan menyampaikannya kepada para negarawan pasti mengalami kesulitan.
--Tunggu sebentar.
Sera dan yang lainnya tidak pernah mengatakan itu padaku.
Mereka bercerita tentang pengalaman mereka dengan ramalan beberapa kali sebelumnya, dan mereka tampak seperti sedang melakukan percakapan normal.
Aku menggunakan magic mind dan langsung mengakses pikiran Sera.
Jika aku melakukannya secara normal, pikiran Sera akan hancur dan dia menjadi lumpuh, tetapi alih-alih menyerang dia, aku membangun jembatan mental dua arah untuk mencoba menjadikan skill Ramalan-nya menjadi semacam filter.
Pandanganku berwarna putih saat aku terhubung dengan Sera.
◇
Aku mengambang di ruang putih yang penuh dengan cahaya.
Itu mungkin gambaran dunia mental.
Ada cahaya putih dengan garis hijau yang bersinar terang di depanku.
『Jika memungkinkan, aku ingin, mengundang Kau, ke Alam Dewa ....』
Aku bisa mendengar suara datang dari cahaya.
Rupanya cahaya putih dengan garis hijau adalah Dewa Tenion.
Dalam beberapa saat, sulit untuk mendengar suara seperti radio terus menerus, tetapi lebih mudah dimengerti dibandingkan dengan gambaran acak yang aku dapatkan ketika tidak ada filter ramalan.
Aku akan merevisi dan memperbaikinya sedikit di otakku.
『Jika itu memungkinkan, aku ingin berkunjung ke sana sendiri.』
『Ara? Aku dapat memahami kata-kata kau tiba-tiba. 』
Sebuah gambar wanita yang tertawa senang ditransmisikan dari cahaya.
Apakah aku masih perlu pergi ke Dunia Dewa jika kita dapat berkomunikasi dengan baik seperti ini?
『Apakah Kau keberatan jika kita kembali ke topik?』
『Tidak, aku tidak keberatan. Tapi mari kita lakukan dengan cepat. Sebelum jiwa miko-ku hancur, 』
Aku baru memperhatikan setelah Dewa Tenion menunjukkannya, benar, bebannya pasti berat pada Sera.
Mari kita sampaikan poin penting secepat mungkin.
『Aku ingin tahu alasan dan sejauh mana larangan sains dan teknologi oleh para dewa.』
『Itu informasi rahasia.』
Kalimatnya terdengar seperti penjelajah waktu tertentu dari masa depan, tetapi tidak mungkin Dewa Tenion tahu tentang light novel. Itu pasti kebetulan.
『Aku tidak bisa menceritakannya kepada orang-orang yang terikat oleh umur yang terbatas.』
『Tidak peduli apa pun yang terjadi?』
『Benar. Jika Kau benar-benar ingin tahu apapun yang terjadi, silakan datang ke Taman Dewa di Alam Dewa. Dan tanyakan pada para Dewa di sana. 』
Jadi itu semua tergantung padaku apakah aku bisa mendapatkan jawaban atau tidak ya?
『Aku mengerti. Aku meminta izin untuk mengunjungi Taman Dewa. 』
Aku tahu koordinat kasar dari Alam Dewa dari penanda yang aku pakaikan pada Dewa Zaikuon.
Unit Arrangement tidak bisa melakukannya, tapi aku pikir itu mungkin dengan World Teleportation menggunakan sejumlah besar mana yang diperoleh oleh Void Sky Ether Furnace.
『Lalu aku akan memberikan uji coba kepada Satou Pendragon. Dapatkan Tanda Dewa dari kuil-kuil di dunia ini. 』
--Aku mendapat Quest setelah datang jauh-jauh ke sini?
Dewa Tenion tertawa dari cahaya putih.
『Ini adalah pertama kalinya seseorang menjadi setenang itu di hadapan Dewa.』
Kalau dipikir-pikir, karena aku secara mental terhubung dengan Sera, pikiranku juga terhubung ya.
『Seperti yang diharapkan dari seseorang yang diakui oleh orang itu.』
『Orang itu?』
<TLN : Masih belum jelas yang disebut ‘orang itu’ adalah manusia atau bukan>
Aku bertanya apa yang dia maksud dengan itu tetapi Dewa Tenion hanya menjawab dengan gambar tertawa.
Aku ingin menanyakannya lebih jauh, tetapi aku khawatir tentang tubuh dan jiwa Sera.
Dia mungkin berbicara tentang [Gadis Kecil dalam Lukisan] misterius itu, aku harus berhenti bertanya lebih banyak tentang itu.
『Bagaimana aku mendapatkan tanda?』
『Pergi ke masing-masing Kuil utama』
Kuil utama ya.
Aku bisa bertanya pada head miko dan yang lainnya tentang itu.
『Apa yang harus aku lakukan di kuil?』
『Kau akan diberi ujian oleh Dewa yang diabadikan di setiap kuil.』
Dengan kata lain, aku hanya perlu menyelesaikan setiap ujian mereka ya.
『Uji coba macam apa itu?』
『Itu tergantung pada Dewa yang memberinya.』
Sayang sekali, sepertinya aku tidak bisa mendapatkan petunjuk apa pun.
『Namun, itu mungkin ada hubungannya dengan mengumpulkan kesalehan.』
『Kesalehan?』
Aku mendengarnya sebagai [Kesalehan] melalui filter Sera, tetapi gambar itu seperti suara abstrak dengan [Doa] termasuk di dalamnya.
Rasanya seperti termasuk doa dari orang-orang yang juga tidak religius.
『Ya, itu benar. Kami tidak memiliki cukup keilahian untuk melindungi dunia karena Hukuman Ilahi baru-baru ini. Kesalehan dari orang-orang yang mencapai Dewa berubah menjadi keilahian yang akan menjadi cangkang yang melindungi dunia. 』
『Cangkang apakah itu?』
Aku ingin tahu apakah ini peran Dewa yang tidak disampaikan kepada orang-orang?
Aku akan bertanya lebih banyak tentang ini ketika aku mengunjungi Dunia Dewa.
『Harap berhati-hati tentang urutan dalam perjalananmu, beberapa Dewa sangat mementingkan tentang peringkat.』
--Kurasa itu bisa membuat mood mereka memburuk?
Dewa Tenion memberikan penegasan terhadap pertanyaan yang ada dalam pikiranku sebelum aku bisa mengatakannya.
『Bisakah Kau memberi tahuku peringkatnya?』
Kemudian, gambar Dewa melewatiku secara bergantian.
Heraruon, Garleon, Urion, Zaikuon, Karion, Parion, begitulah tampaknya.
『Karion dan Urion tidak terlalu mementingkan tentang peringkat, tetapi Urion mungkin akan marah jika dia didahului Zaikuon. Dan Karion mungkin tidak suka kalau dia yang terakhir. 』
<TLN: Jenis kelamin mereka tidak ditentukan.>
『Bagaimana dengan Tenion-sama?』
『Aku akan memberikan tandaku kepadamu di sini.』
Sebuah cahaya kecil terpisah dari cahaya Dewa Tenion dan tersedot ke telapak tanganku.
Bentuk tubuh tidak terwujudkan disini, jadi entah bagaimana rasanya aku mendapatkannya di sekitar telapak tangan.
> Title [Mark of Tenion] Acquired
> Title [Salah satu yang diakui oleh Tenion] Acquired
> Title [Tenion Saint] Acquired
『Lakukan yang terbaik...』
Cahaya putih God Tenion hilang dengan penuh tawa.
◇
"Kau menyukai kalimat itu ya ...."
Gumaman itu keluar dari mulutku sendiri.
Sepertinya kesempatanku bertemu dengan Dewa Tenion sudah berakhir.
Sera yang lemas tidak sadarkan diri berada di pelukanku.
Aku mengisi Sera yang kelelahan dengan mana dan stamina.
Aku memeriksa untuk melihat apakah ada yang salah dengan jiwa Sera menggunakan Soul Sight, Spirit Sight, dan Miasma Sight.
Ini sangat melelahkan tetapi tidak ada retakan atau celah yang jelas.
Dia seharusnya kembali sehat jika dia beristirahat dengan cukup.
"... Satou-san."
"Aku tidak bisa cukup berterima kasih. Aku bisa berbicara dengan Dewa Tenion berkat Sera-san."
"Aku sangat senang...."
Aku menyerahkan Sera yang jatuh pingsan lagi dalam perawatan miko lainnya.
Setelah mempercayakan sisanya head kepala miko yang sekarang, aku menuju ke kamar pribadi head miko di tempat suci bersama dengan miko Lily.
Sepertinya Lily masih menggunakan ruangan itu sekarang.
Meskipun mungkin tidak ada orang yang akan menguping kita, aku akan menggunakan space magic-made isolation barrier untuk mencegah kebocoran informasi di sini.
Mungkin tidak sekuat Unique Skill Goblin Princess Yuika, tetapi penghalang ini cukup kuat sehingga kita tidak akan sadar bahkan jika bom nuklir meledak di dekatnya.
"Apakah kau dapat berbicara dengan Dewa Tenion?"
"Ya, aku menerima wahyu untuk pergi berziarah ke Kuil utama yang mengabadikan para Dewa."
Aku berbicara tentang hal-hal Ujian para Dewa kepada Lily.
"Ini seperti raja pahlawan kuno yang muncul dalam mitos bukan?"
Itu mengingatkanku, ada cerita tentang seorang hero yang menantang ujian ini untuk menjadi familiar Dewa Parion.
Pembicaraan berjalan sedikit melenceng, dan kemudian Lily bercerita tentang negara-negara di mana Kuil utama berada.
"Semuanya ada di bagian barat benua ya."
"Ya, dikatakan bahwa mereka dievakuasi ke barat untuk keselamatan mereka ketika Furu Empire runtuh."
Begitu ya, ada Kuil utama di Furu Empire, negara terbesar di dunia saat itu.
Setelah mendapatkan informasi yang aku butuhkan, aku mengobrol dengan Lily tentang kesan yang aku dapatkan dari percakapanku dengan Dewa Tenion sebagai topik.
"--Ara? Sudah jam segini. Aku cukup menyesal, miko Hina senpai akan marah padaku jika aku tidak segera kembali."
Sebagai miko magang, Lily mengucapkan nama seorang instruktur miko dan dengan bercanda dia mengatakan, "Dia benar-benar ketat lho?"
Aku membatalkan space magic-made isolation barrier.
Kemudian aku mendengar getaran seperti gempa dan suara menderu yang terdengar seperti bangunan yang runtuh.
Tampaknya Duchy Capital sedang diserang oleh seseorang dengan waktu tepat.
Aku mengaktifkan kembali skill [Menu].
Nah, sudah cukup lama aku tidak melihatnya, mari kita mulai pekerjaan sebagai hero.
0 komentar:
Posting Komentar