Minggu, 15 Desember 2019

Tate no Yuusha no Nariagari Light Novel Bahasa Indonesia Volume 10 : Chapter 7 - Memanfaatkan Bioplant

Volume 10
Chapter 7 - Memanfaatkan Bioplant


“Kami kembali!”

Mereka semua tersenyum walaupun berlumuran lumpur ketika mereka kembali. Mereka jelas lebih hidup dari kemarin. Di sisi lain, Rishia tampak sangat lelah. Raphtalia dan Filo tidak benar-benar menunjukkan tanda-tanda kelelahan. Ya, mereka berdua cukup kuat bahkan dengan efek kutukan.

“Selamat datang! Apa kalian semua kerja keras dan berburu yang banyak?”
“Ya!”
“Itu tak perlu ditanya lagi!”

Kemampuan beradaptasi anak-anak benar-benar hal yang luar biasa. Ini baru hari kedua dan mereka sudah menyesuaikan diri.

“Baiklah. Makan malam sudah siap, seperti yang dijanjikan.”
“Yaaaay!”

Mereka meyendok makanan yang telah aku siapkan ke mulut mereka. 

“Nah, Raphtalia.”
“Iya?”
“Setelah makan malam, aku akan melakukan sesuatu... ini mungkin membuatmu marah.” 
“Umm, kamu mau melakukan apa?”
“Jungle. Kau ingat yang membantu kita keluar dari labirin itu bersama Kizuna?” 

Raphtalia sepertinya mengerti apa yang kumaksud. Wajahnya menjadi pucat.

“Apakah kamu akan menanam itu?”
“Ya. Tempat ini hanyalah gurun tandus. Sempurna, kan?”
“Tapi tetap saja...”
“Itu mungkin bisa menyebabkan tanah jalanan rusak, tapi aku sudah meminta Pedagang Budak untuk memilih monster yang bisa digunakan untuk menjaga keadaan tanah.”
“Umm... Aku mengerti. Ada kalanya untuk mengambil risiko disaat mendesak.”
“Aku senang kau mengerti.”
“Mempertimbangkan efisiensi, itu adalah satu-satunya pilihan.”

Raphtalia mementingkan soal efisiensi. Tapi dia juga agak khawatir tentang itu. Sekarang aku baru ingat soal keluhan dari L'Arc dan rekannya, mereka mempertanyakan apa saja yang aku ajarkan sampai membuatnya seperti itu. Dia telah belajar dari kebiasaanku menawar harga. Diberitahu tentang hal seperti itu memang membuatku merasa sedikit bersalah.

“Aku juga ingin mengambil kesempatan ini untuk melakukan sedikit percobaan. Aku punya ide, mungkin saja aku bisa menumbuhkan tanaman obat juga.”
“Tunggu. Jangan bilang kau berencana untuk memodifikasinya lebih jauh?!”
“Ya. Aku ingin menumbuhkan tanaman yang dapat menghasilkan uang bagi kita, jika memungkinkan.”

Tepat sekali. Aku membutuhkan uang jika rencanaku akan berhasil. Membangun kembali sebuah desa dengan sepuluh budak itu tak mungkin. Itu tak akan banyak berubah, bahkan jika Pedagang Budak berhasil mengirimkan lebih banyak budak yang kuminta.

“Jangan khawatir. Aku tak akan membuat modifikasi aneh yang mungkin membuatnya sulit dikelola. Memproduksi persediaan makanan adalah prioritas sampai para budak cukup dewasa untuk menangani masalah mereka sendiri.”
“Huh... Sungguh, tolong lakukan dengan hati-hati.” 
“Aku tahu!”

Aku tidak akan melakukan apa pun yang dapat mengakibatkan kesalahan mendasar, tapi di luar itu, aku harus melakukan apa yang aku bisa. Aku merencanakan agar para budak membantu menghasilkan uang juga, bukan hanya bertarung. Dan ketika aku merenungkannya, semua makanan yang aku masak lenyap.

“Terima kasih untuk makanannya!” 
“Sama-sama.”

Aku bisa mendengar huruk pikuk kesenangan saat mereka semua berbicara satu sama lain dengan penuh semangat. Hanya beberapa hari sejak kami tiba, tapi mereka semua tampaknya sudah menyesuaikan diri dengan sebagian besar kehidupan baru mereka. Keel dan tiga budak lainnya dari desa sudah akrab dengan daerah itu, tumbuh di sini. Aku yakin ini seharusnya lebih baik untuk kesehatan mental mereka daripada menjalani kehidupan dari seorang budak biasa, setidaknya.

“Baiklah, semuanya. Aku punya hal yang penting yang perlu aku sampaikan, jadi dengarkan baik-baik.”
“Huuuh?”

Para budak mendengarkan sambil memiringkan kepala mereka kesamping, seperti yang dilakukan Filo. 

“Sudah, kalian semua ikut denganku.”

Aku berjalan ke kebun dan kemudian memeriksa untuk memastikan mereka semua mengikuti.

“Aku punya satu bijih di sini. Ini adalah benih dari tanaman yang menyebabkan sedikit masalah di sebuah desa di sebelah barat daya dari sini.”

Para prajurit kastil tampaknya kenal dengan cerita itu. Mereka mulai saling berbisik.

“Aku membuat modifikasi lain pada tanaman itu, dan benih ini adalah hasilnya. Kalian semua lapar tadi malam dan akhirnya makan di tengah malam, kan?”
“Umm, ya...” Keel mengangguk.
“kalian seharusnya mengerti kalau aku tak bisa memasak setiap hari seperti ini selamanya.” 
“Tapi... masakan Tuan Pahlawan Perisai sangat lezat!”
“Ya! Aku ingin makan masakanmu setiap hari!”
“Aku tak bisa menyelesaikan pekerjaanku jika aku selalu memasak untuk kalian semua. Tentu saja, jika kalian sudah bekerja cukup keras, aku akan memasak makanan yang kalian semua inginkan.”

Saat fase pembangunan dan rekonstruksi seperti ini, mengamankan pasokan makanan harus menjadi prioritas utama. Itu berarti hanya ada satu hal yang harus dilakukan.

“Nah, aku akan memperlihatkan apa yang harus kalian lakukan bila aku tidak bisa memasak makanan untuk kalian diwaktu malam.”

Aku menjatuhkan benih ke tanah dan menuangkan air di atasnya. Mulai tumbuh dan melesat tumbuh keatas tepat di depan mata semua orang.  Bioplant tumbuh hingga ketinggian sekitar tiga meter dan mulai menghasilkan buah besar yang menyerupai tomat.

“Aku sudah membatasi reproduksi tanaman sampai tingkat tertentu, tapi tanaman ini bisa memenuhi kebun ini sebelum malam berakhir. Tugas kalian adalah merawat tumbuhan ini.”
“Apa yang harus kami lakukan?”
“Jika tumbuh di luar area yang ditentukan, kalian harus memotongnya. Namun, aku juga berencana untuk memperluas areanya, sehingga kalian tak perlu memotongnya sekarang ini. Kalian bebas untuk memetik buahnya.”
“Buah itu... apakah bisa dimakan?”
“Ya. Sejauh yang aku tahu, mereka masih memproduksinya di desa barat daya.”

Aku telah melihat mereka dijual sebagai spesialisasi lokal di kota benteng. Aku cukup yakin mereka memasaknya juga.

“Jangan ragu untuk memakannya jika kalian lapar. Tapi jika kalian melihat masalah apa pun, cari orang dewasa dan beri tahu mereka. Itu saja.”

Aku mengambil salah satu buah besar mirip seperti tomat dan melemparkannya ke Filo. Dari wajahnya aku bisa tahu bahwa dia masih lapar, dan dia langsung melahapnya. Beberapa budak mengikuti dan mulai makan bersamanya.

“Ini luar biasa!” 
“Ya!”
“Dari awal aku sampai sini, aku berpikir tidak mungkin kita bisa membangun kembali desa kita, tapi setelah aku melihat keputusan orang itu, aku rasa kita bisa melakukannya!”

Apa hanya aku atau mereka menatapku seperti aku adalah makhluk aneh? Jika semuanya berjalan baik dengan mengelola buah ini, maka masalah pasokan makanan kami akan diatasi. Sebaliknya, jika kami tak menyelesaikan masalah itu, mustahil untuk membangun unit tempur apa pun yang berguna dalam waktu tiga setengah bulan yang kami miliki. Sudah waktunya bagiku untuk menggunakan semua pengetahuan, koneksi, dan alat yang telah aku kumpulkan di dunia ini untuk melihat seberapa banyak yang dapat kucapai.

Setelah itu, waktunya melihat apa yang terjadi di titik penentuan!
Pagi berikutnya datang. Aku mengabaikan bioplant, yang menutupi sebagian besar taman, dan memberikan perintahku.

“Oww...”

Para budak mengeluh kesakitan di seluruh tubuh mereka... rasa sakit akibat pertumbuhan, aku yakin. Hmm... Aku memeriksa level semua orang. Seperti yang aku prediksi kemarin, mereka semua kurang lebih mencapai level 20. Aku tidak sabar melihat perkembangan mereka lagi.




TL: Ryuusaku
EDITOR: Poo

0 komentar:

Posting Komentar