Senin, 23 Desember 2019

Tate no Yuusha no Nariagari Light Novel Bahasa Indonesia Volume 10 : Chapter 9 - Plang Perisai

Volume 10
Chapter 9 - Plang Perisai


Satu minggu telah berlalu sejak aku mulai memerintah wilayah... atau lebih tepatnya, mengurusi sekelompok anak nakal. Perbaikan pada rumah-rumah sebagian besar telah selesai, dan sudah waktunya untuk pindah ke tahap berikutnya.

Seperti yang dijanjikan Filo, Filolial baru tetap menjadi makhluk kecil yang imut dan suka sekali menarik Kereta. Sudah kuduga, akan menyenangkan memiliki Filolial yang tidak berbicara omong kosong dengan riang gembira. Suatu pagi, ketika para budak masih tidur, aku mencoba bermain lempar tangkap dengan Filolial baru, seperti yang aku lakukan dengan Filo di masa lalu. Tapi Filo merebut tongkat dan merusak permainan di antara kami.

“Tuan! Filo yang terbaik!”

Aku mencoba membangun hubungan dengan anggota baru. Minggir!

“Rafu!”
“Tangkaplah! Raph-chan!”

Aku pura-pura melempar dan Raph-chan memberikan sihir ilusi pada Filo. 

“Ahh! Tunggu!”

Filo berlari cepat mengikuti ranting ilusi yang mungkin akan terbang selamanya.

Caterpilland juga bertambah besar, dan akan siap untuk menarik kereta segera. Mereka adalah herbivora, jadi kami memberi makan mereka tangkai bioplant. Ini waktunya untuk menyingkirkan bioplant berlebih dengan memberikannya pada monster. Mereka terbukti bermanfaat dalam berbagai cara. Aku bisa menembak dua burung dengan satu batu nih. Ditambah lagi, monster ini adalah pilihan dari anak buah Pedagang Budak yang tahu jenis monster, karena mereka benar-benar jinak dan mudah ditangani. Satu-satunya masalah adalah kecepatan mereka. Mereka tidak terlalu cepat. Jadi berkeliling ke kota-kota terdekat dan desa akan menjadi batasan mereka.

Dune juga sudah relatif besar, dan mereka sudah mulai mengolah tanah di sini. Mereka benar-benar jinak. Aku pernah mendengar kalau Dune liar biasanya bersembunyi di tanah dan menghindari pertempuran. Rupanya Dune yang dijinakkan bisa diperintahkan untuk bertarung, tapi Dune tidak terlalu kuat.

Baiklah, aku pikir sudah waktunya untuk mulai berdagang. 

“Ini, bagaimana menurutmu?”

Aku sudah menyiapkan dua pakaian berbeda untuk Keel. Salah satunya adalah serangkaian baju armor yang cocok dengan kesukaannya. Yang lainnya adalah gaun berenda yang dimaksudkan untuk membuat pelanggan lengah. Itu adalah gaun bekas yang murah, tapi tetap saja... Keel sudah mencoba gaun itu dan sedikit memerah sambil menunggu penilaianku.

“Bagus! Nanti canggung dan malu sedikit pas menawarkan barang dagangan pada pelanggan.”
“Kaka! Kenapa aku harus melakukan ini?!”
“Sudah jelas untuk uang. Tanpa uang, kita tidak bisa mendapatkan kembali teman lamamu yang lain.”
“Benar juga... Tapi ini... memalukan, Kaka...”

Untuk permulaan, aku akan meminta Filo menarik kereta dan aku akan tinggal di dalam dan mengamati. Rencanaku adalah agar Keel dan Raphtalia menjual obat yang kubuat.

“Oke, Rishia, kau yang bertanggung jawab untuk leveling.” 
“O... oke!”

Mengajari para budak untuk berdagang adalah prioritas nomor satu. Jika kami tidak melakukan ini, menghasilkan uang secara praktis tidaklah mungkin. Aku yakin orang-orang akan mulai membicarakan kami jika plang Pahlawan Perisai menggantung di kereta dan mengelilingi negara ini selama tiga hari atau lebih. Aku sudah membuat obat setiap hari sehingga kami bisa melakukan ini, dan aku cukup yakin kami bisa menyembuhkan penyakit apa pun, tak peduli seberapapun parahnya, selama aku ada di sana.

“Kita berangkat!”
“AH! Kaka! Mabuk kendaraanku--”

Aku mengabaikan Keel dan terus melanjutkan laju kereta. Kami menghabiskan hari itu berkeliling ke beberapa kota terdekat, menghabiskan sekitar satu jam di masing-masing kota. Dengan Filo yang berkecepatan tinggi, itu hal yang memungkinkan. Itu Sudah lama sejak terakhir kali aku keluar menjajakan barang. Banyak warga kota yang sama muncul seperti sebelumnya, bertindak seolah-olah mereka merindukanku.

“Ternyata Tuan Saint adalah Tuan Pahlawan Perisai!”
“Oh, uh... Iya. Waktu itu aku khawatir barang daganganku tidak laku jika kalian tahu siapa aku sebenarnya.”
“Perihal tindakan kami pada Tuan Pahlawan Perisai waktu itu, kami sangat menyesalinya.”
“Jangan dipikirkan.”

Itu semua hanya permintaan maaf kosong. Jika aku sekarang menyebabkan masalah sebagai gantinya, tidak ada diragukan lagi mereka semua akan berteriak, “Jadi kau memang Iblis Perisai!” Aku tak menggunakan istilah “pelanggan adalah dewa” yang disukai orang-orang. Ungkapan ini awalnya berasal dari penyanyi dan tidak seharusnya semua orang menganggap itu benar.

“Aku diberi sebuah wilayah, untuk membiayai pembangunan desa di wilayah itu dan pendanaan melawan gelombang, aku akan menjajakan obat-obatan dan hal bermanfaat lainnya. Aku sangat berterima kasih bila ada di antara kalian yang membeli barang kami. Bila ada yang ingin barang buatan kami, cukup cari saja kereta yang memiliki plang perisai seperti ini.”

Tepat sekali. Ada tanda berbentuk seperti perisai yang tergantung di luar kereta kami sekarang.

“Jadi, Tuan Pahlawan melakukan semua ini demi negara dan keberlangsungan kami!”

Membuat kesan seperti ini akan mengundang lebih banyak pelanggan. Mungkin ide yang bagus untuk membuat bawahan Filo menarik kereta dalam bentuk Ratu Filolial juga. Namun, aku tak ingin berurusan dengan keributan yang akan datang dengannya. Mungkin tidak masalah jika ada orang lain yang mau merawatnya, tapi aku yakin itu tidak akan berhasil.

“Apa! Ya sudah, mari kita beli untuk membantu Tuan Pahlawan Perisai!” 
“““Ya!”””

Info mulut ke mulut tentu berguna pada saat-saat seperti ini. Bahkan rumor yang bagus menyebar sebelum kau menyadarinya. Aku tidak tahu bagaimana mereka mengetahuinya, tapi pelanggan datang untuk menemui kami begitu kami tiba di kota berikutnya.

“Hei Kaka, apa aku sudah benar caraku tadi?”

Setelah kami selesai menjual barang-barang, Keel, yang tampak sangat malu, meminta pendapatku.

“Ya. Senyummu tak selaku Raphtalia, tapi ada pelanggan menyeringai karena mereka menganggap kecerobohanmu itu imut.”
“Apa itu benar pujian?”

Itu akan sama tidak peduli di dunia manapun kau berada. Melihat kepolosan semacam itu hanya membuat orang merasa senang. Peran dukungan Raphtalia juga bekerja dengan baik. Pengaturan ini seharusnya memungkinkan kami untuk mendapatkan keuntungan. Bahkan ramuan obat yang murah dan berkualitas buruk akan berakhir dengan kualitas rata-rata jika aku menggunakan perisai untuk membuat bahan. Kemudian, jika aku menggunakan bahan-bahan berkualitas rata-rata, produk akhirnya akan menjadi di atas rata-rata. Kami bisa mendapat untung yang tinggi.

Setelah berjualan selama tiga hari, kami mendapatkan penghasilan yang cukup mencengangkan. Kami juga membeli ramuan obat di sepanjang jalan dan aku menggunakan perisaiku untuk membuat obat dari mereka. Keel dan budak lainnya sudah mengamati apa yang sedang kulakukan dan tampaknya memahami dasar-dasarnya, jadi semuanya berjalan dengan baik. Aku akan mengerahkan lebih banyak kereta untuk berdagang segera.

{--}

Setelah semua yang terjadi, akhirnya hari itu tiba.

“Yah... Ternyata kami kedatangan Tuan pahlawan Perisai!”

Kereta Pedagang Budak datang ke desa. Dia sering berkunjung akhir-akhir ini. Kurasa aku tak bisa benar-benar mengeluh, karena aku minta dia mencari budak dari desa ini untukku. Tapi aku pernah melihatnya berbicara dengan para budak di sini. Apakah dia akan mencoba menjual budaknya sendiri? Maksudku, aku memberi mereka sedikit uang saku, tapi ayolah...

“Apa kau datang untuk menjual budak dari desa ini?” 
“Sayangnya, budak yang Tuan inginkan tidak kami miliki. Ya.”
“Lalu mengapa kau kemari? Pulang sana!”

Apa perlu aku siram dia dengan garam? Jika dia datang jauh-jauh hanya untuk meminta masakan dariku, maka jangan aneh jika aku menjatuhkan dia dari kereta.

“Respons yang Tuan berikan atas kedatanganku yang tidak jelas ini, membuat hatiku berdebar-debar!”
“Aku punya dugaan kau akan menjadiku sebagai koki pribadimu.” 
“Itu hanya lelucon. Ya.”
“Kau mau baku hantam?”
“Tidak seperti itu. Aku kemari untuk memberikanmu undangan, Tuan Pahlawan Perisai.”
“Undangan?”

Pedagang Budak mengangkat tangannya cukup tinggi. Orang ini selalu berlebihan. Apa pun itu, pasti akan membuang-buang waktu saja.

“Benar sekali. Sebab pencarian kami selalu menemui jalur buntu, aku putuskan untuk berkonsultasi dengan kerabatku, informasi yang aku dapatkan dari dia ternyata budak yang berasal dari desa ini banyak dijual di Zeltoble. Ya.”
“Ah, begitu.”

Dengan kata lain, Pedagang Budak sudah menemukan di mana budak itu berada, jadi dia datang ke sini secara pribadi untuk melaporkan temuannya. Pria yang menyebalkan.

“Berapa lama untuk sampai ke sana?”
“Mengenai itu... Melalui jalur air selalu menjadi pilihan tercepat, tapi beda cerita bila kita membicarakan Filolial kebanggaan Tuan, sekurangnya waktu perjalanan menuju ke sana sekitar satu setengah minggu.”

Satu setengah minggu menggunakan kecepatan kaki Filo... Jaraknya jauh sekali. Bagaimanapun, negara itu cukup berdekatan dengan negara tempat Spirit Tortoise tidur. Aku jadi teringatkan sesuatu, para pahlawan suci sudah pernah mengunjungi Zeltoble. Pendapat mereka cukup bagus terutama pada kekuatan senjata yang pandai besi sana ciptakan. Yang mana mereka sudah melakukan perjalanan ke sana. Tidak heran level mereka tak setinggi yang kuharapkan saat itu. Namun, senjata mereka kelas atas.

“Berapa lama jika kita menaiki kapal?”
“Dua minggu.” 
“Hmm...”

Aku melirik orang-orang yang ada di desa. Semua orang sibuk mengerjakan tugasnya untuk membantu rekonstruksi. Raphtalia sedang mengajari beberapa budak berdagang, dan Filo sedang tidur siang. Para budak yang ingin bertarung sedang berlatih dengan Wanita Tua di kota sebelah selama waktu luang mereka, seperti Keel.

Jika aku melakukan perjalanan, aku bisa menggunakan portalku untuk kembali ke desa di malam hari. Dengan laporan harian, banyak hal masih bisa dikelola.

“Kurasa kita sebaiknya pergi saja, kalau begitu.” 
“Aku sudah menduganya Tuan mungkin mengatakan itu!”
“Raphtalia, Filo, dan semuanya! Berkumpullah sebentar.” Aku memanggil semua orang, dan mereka datang berkerumun. “Sebentar lagi, aku akan berangkat ke Zeltoble, waktu keberangkatannya waktu siang, hari ini. Orang yang akan ikut, pertama Filo...”

Jujur, jika aku hanya pergi dengan Filo pada awalnya, aku bisa membawa orang lain yang aku butuhkan sesudahnya. 

“Raphtalia, aku mengandalkanmu untuk menjaga waktu siang.”
“Hah? Aku tidak ikut bersamamu?”
“Heh heh heh... Oneechan menunggu di rumah!” 
“Rafu!”

Sebelum aku menyadarinya, aku akhirnya membawa Filo dan Raph-chan. Yah, kurasa aku tak akan memiliki alat transportasi tanpa Filo.

“Aku hanya pergi selama seminggu, kau juga hanya menjaga desa setiap siang saja, jangan khawatir.”
“Tapi kan...”
“Akhir-akhir ini kita selalu melakukan hal yang berbeda. Aku bisa pergi dengan damai karena aku bisa mengandalkanmu.”

Atau mungkin karena Raphtalia sangat khawatir padaku?

“Baik. Jika sesuatu terjadi, harap segera kembali.”
“Jika sekhawatir itu, nanti kau bisa lihat keadaanku sekali-sekali.”
“Benar juga ya. Kita sekarang punya skill teleportasi yang sangat efisien. Harus kita manfaatkan dengan baik.”

Aku akan kembali setiap malam, sehingga Raphtalia bisa pergi bersama kami atau tinggal di sini, tergantung pada harinya.

“Baiklah, aku pergi dulu.” 
“Semoga perjalananmu lancar, Tuan Naofumi!”

Aku menerima undangan dari Pedagang Budak dan kami berangkat ke Zeltoble bersama.




TL: Ryuusaku
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar