Kamis, 08 April 2021

Realist Maou ni yoru Seiiki naki Isekai Kaihaku Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 60. Kekuatan Tersembunyi Sang Laki-Laki

 Chapter 60. Kekuatan Tersembunyi Sang Laki-Laki




Kami bertemu lagi dengan Party itu ketika kami turun ke lapisan kedua. Mereka sedang melawan Kodok besar berwarna merah. Sang pemimpin Party mengayunkan pedangnya ketika si penyihir menembakkan bola-bola listrik dan Monk mereka merapalkan sihir support.

Sedangkan bocah laki-laki tadi hanya menonton mereka sambil mengawasi barang bawaan partynya.

“Yuri! Bawakan kapakku!” Teriak pemimpin party. Kemudian bocah itu dengan cepat membawakan kapak kepadanya.

“Yuri, ambilkan oli nya! Kita akan menyiramkannya ke monster itu dan membakarnya!”

Yuri kemudian mengambil oli dan melemparkannya kepada musuh. Dia melakukan semua itu dengan cepat dan efisien, 

Bahkan ketika rekannya melihat itu.

“Larimu cepat juga, Yuri.” Kata mereka sambil tertawa.

“Saya tidak suka cara mereka tertawa, tapi anak itu memang memberikan support yang sangat besar.” Ujar Eve.

“Dia pasti sudah terbiasa diperlakukan seperti itu. Mungkin anda ingin merekrutnya sebagai pesuruh.” Tambah Eve.

‘Tapi aku pikir dia lebih berharga dari itu’ Bisikku pada diriku sendiri. Kemudian kami mengabaikan mereka dan melanjutkan perjalanan kami.

Kami tidak punya alasan untuk membantu mereka, dan itu jelas tidak diperlukan. Sepertinya mereka juga bisa mencapai lapisan kelima tanpa masalah yang berarti.

Masalah sebenarnya adalah siapa yang akan sampai sana terlebih dahulu, dan mengalahkan monster yang menjaga ‘Driffted Relic’. Jadi kami tidak punya waktu untuk di sia-siakan.

Sekarang kami sudah sampai di lapisan ke-empat. Untuk seorang Raja Iblis, Hero, dan Ninja Kobold, Dungeon ini tidak terlalu menantang. Bahkan Eve setuju kalau kita bisa turun sampai lapisan kelima dengan mudah.

“Dungeon ini pasti sangat membosankan untuk Sorcerer seperti anda, Astaroth-sama.”

“Aku tidak mengatakan hal itu. Dan juga kita bertemu dengan bocah yang menarik perhatianku.”

“Anda sudah membicarakan tentang bocah itu berkali-kali. Apakah dia benar-benar sangat mengesankan bagi anda?”

“Tepat sekali. Terutama gerakannya yang efisien itu.” 

“Yah, saya juga merasa seperti itu. Tapi aku merasa itu masih biasa saja.”

“Aku juga tidak tahu. Mungkin nanti kita akan melihatnya sendiri.” Kataku. Kemudian aku pun memanggil bocah itu.

Dia berjalan lebih lambat sekarang. Tapi itu bukan karena dia kehilangan jejak Partynya. Itu karena dia tidak bisa berjalan terlalu cepat, karena dia dipaksa untuk membawa semua barang partynya. Dia juga diperintahkan untuk mengumpulkan kayu bakar. Dan juga dia sedang membaca buku.

Aku berpikir kalau dia seperti patung Sontoku Ninomiya. Tapi hanya Hijikata yang tahu seperti apa patung itu. Kemudian aku berkata,

“Nak. Sepertinya kau bekerja sangat keras.”

Yuri mendengar ini dan berbalik kepadaku. Kemudian dia membungkuk. Sungguh anak yang berkelakuan baik.

“Oh, anda berasal dari Party yang terus bertemu kami.”

“Tepat sekali, kami juga sering melihatmu. Aku sangat terkesan denganmu.”

“Huh? Memangnya apa yang membuat anda terkesan?” Katanya sambil terlihat bingung. 

Sepertinya, dia juga tidak menyadari bakatnya sendiri. Karena Eve dan Jeanne juga bingung, aku memutuskan untuk menjelaskannya. Aku juga mengundangnya untuk minum teh.  Kami bisa beristirahat sebentar sementara Eve menyiapkan beberapa teh. 

“Aku tidak ingin merepotkan anda. Selain itu, aku akan ketinggalan Partyku jika aku terlalu lama di belakang.” Ujar bocah itu dengan keras kepala.

“Jangan Khawatir. Rekan-rekanmu sedang beristirahat juga sekitar 500 meter di depan. Kau tidak akan kehilangan mereka sekarang walaupun kau beristirahat dengan kami.”

Sebagai bukti, aku menciptakan layar di udara dan menunjukkan padanya apa yang rekan satu Partynya lakukan. Tak lama kemudian, perut bocah itu berbunyi. Dia melihat rekan satu partynya makan dan tidak menyadari kalau dia juga lapar. Eve tertawa kecil mendengar itu dan mengeluarkan beberapa kue kering dari tasnya. Bau mentega dan gula keluar dari tas itu memenuhi udara sekitar, membuatnya semakin terlihat lezat. Bocah itu pun tidak sanggup untuk menahan diri, dan dengan wajah yang memerah, dia berkata,

“Aku dengan senang hati menerima belas kasihmu tuan.”

“Dengan senang hati.” Jawabku. Kemudian aku menyuruh Hanzo untuk membantu membawakan setengah dari barang bawaannya sehingga dia bisa menuruni tanah.

Hanzo mematuhi perintahku seakan-akan itu adalah hal yang normal, akan tetapi pada saat dia menerima satu tas saja, wajahnya langsung mengkerut dan diapun langsung membungkuk.

“Ughh… A-Apa-apaan berat ini!?”

Jeanne pun menjadi penasaran dan mencoba untuk mengangkatnya, tapi dia bahkan tidak bisa mengangkat tas itu sedikitpun dari tanah.

“A-Astaroth-sama. Barang macam apa ini?”

“Sepertinya tas itu berisi Ore dari Dungeon ini.”

“Ya, Gottlieb berkata kalau Dungeon ini mengandung banyak sekali Dark Ore.”

Kemudian Jeanne berkata,

“Jadi selama ini dia membawa beban seberat ini sambil berlarian kesana kemari dan membantu yang lainnya? Apakah dia monster?”

‘Aku itu manusia kau tahu’ elak Yuri. Tapi sekarang semua penasaran bagaimana bisa badan sekecil itu mempunyai kekuatan yang sangat besar.

Yuri tampak malu karena mendapatkan begitu banyak perhatian secara tiba-tiba. Aku pun merasa tidak enak kepadanya dan mengakhiri sesi interogasi sehingga kami bisa minum teh bersama.

Eve sudah menyiapkan meja dan cangkir yang telah dituangkan teh. Aroma teh itu pun langsung menyeruak ke udara. Hal itu bisa membantu kami mengisi tenaga kami saat menjelajahi Dungeon.

Yuri tampaknya menyukai kue yang Eve sajikan. ‘Aku tidak pernah memakan kue seenak ini’ katanya sambil tersenyum.

Aku ingin menanyakan beberapa pertanyaan kepadanya sambil minum teh, tetapi Jeanne tiba-tiba berkata

“Sangat menakjubkan, Astaroth-sama. Bagaimana kau bisa mengetahui kalau dia mempunyai bakat yang sangat menakjubkan?”

“Itu adalah kemampuan yang dibutuhkan oleh para Raja” gumamku. Tapi aku memang cukup percaya diri dengan kemampuan untuk mengamati sesuatu.

Semakin dalam kami pergi semakin besar tas yang bocah itu bawa. Dan beberapa kali aku melihat gumpalan potongan tubuh Ore jatuh dari tasnya. Akan tetapi dia bahkan tidak terlihat kesulitan untuk membawa tas itu.

Anggota partynya memiliki wajah yang sangat mudah untuk dilupakan, tapi wajah bocah itu cukup mudah untuk diingat. Dia pasti akan menjadi orang besar dikemudian hari. Itu adalah sesuatu yang bisa kurasakan.

Eve mendengar ini dan bercanda

“Kalau begitu mengapa anda tidak menjadikannya bawahan anda?”

Aku tidak tertarik pada hal itu. Dan juga, aku sudah punya cukup masalah dengan Saint dan Maid yang sedang bersamaku. Semuanya tertawa mendengar hal itu.


PREVIOUS CHAPTER       TOC        NEXT CHAPTER


TL: Tasha Godspell
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar