Senin, 05 April 2021

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 211. Perselisihan Teman

 Chapter 211. Perselisihan Teman


 
"Seperti yang aku harapkan Filo-tan. Jantungku berdebar sangat kencang, sampai-sampai dadaku ingin terbelah...”

Padahal Motoyasu habis ditendang oleh Filo. Tapi dia malah merasa senang. Sampai kapan hal menyebalkan ini terus berlangsung? Dari suara tendangannya, kelihatannya Filo tidak menahan dirinya sama sekali.

Itu adalah tendangan yang sangat menyakitkan, dan dia juga menerima bonus damage tambahan dari Lust Spear. Zweit Aura milikku juga masih aktif... Tapi, dia malah merasa senang. Jika itu adalah Motoyasu yang dahulu, sudah pasti tubuhnya terbelah menjadi dua. Bahkan Curse Series seharusnya tidak bisa meningkatkan pertahanan sesignifikan itu.

Aku tidak tahu kenapa, tapi aku heran melihat keadaannya yang masih biasa-biasa saja.

"Motoyasu-"
"Iya. Ada apa Ayah?"
"...Lupakan saja... Apa kau sudah mencoba metode peningkatan kekuatan yang aku sarankan?"
"Iya, perkataan dari Ayahnya Filo-tan adalah kewajiban untukku."

...Aku tidak butuh perkataan menjijikkan seperti itu darimu! Si bodoh ini akhirnya menggunakan metode peningkatan kekuatan yang aku beritahu kepada Shadow. Dan hasilnya adalah... Kemungkinan dia sekarang sudah menjadi lebih kuat dariku.

Wrath Shield tidak terlalu banyak berkembang, saat ini masih berada pada level III. Motoyasu berada pada level IV. Sudah pasti senjatanya lebih kuat.

Apa aku akan kalah jika menjadikannya musuhku? Apa yang harus aku lakukan di situasi seperti ini? Filo menunjukkan pertarungan dengan hebat. Dan Motoyasu dapat melawannya dengan bantuan buff Curse Series.

...Bukankah situasi sekarang cukup buruk? Motoyasu mungkin tidak akan menyerang Filo dengan serius. Tapi Filo menyerangnya dengan sekuat tenaga. Saat ini Motoyasu masih belum menerima banyak damage, tapi jika pertarungan terus berlanjut seperti ini aku bisa memprediksi hal buruk akan terjadi.

Setelah itu pasti Filo akan menghampiriku. Jika Motoyasu bertarung dengan serius hingga mati, kami mungkin masih memiliki kesempatan. Tapi, kami sudah diberitahu jika membunuh Hero adalah hal yang buruk. Aku ingin menghindari hal tersebut jika memungkinkan.

"Hah... Hah... Nnn..."

Filo memasang kuda-kuda menyerang. Kuda-kuda ini adalah...

Aliran sihir mulai mengelilingi tubuhnya. Sekarang aku dapat melihat aliran sihirnya. Kurasa itu adalah kuda-kuda untuk mengumpulkan sihir. Tapi di situasi seperti ini cukup memungkinkan untuk melakukan amplification daripada mengisi ulang sihir?

"Filo-tan! Terimalah perasaanku ini!"

Motoyasu melihat itu sebagai kesempatan untuk menyerang, tapi... Filo telah selesai untuk mengumpulkan mana dan langsung menyerang balik.

“High Quick!”

Kilatan cahaya!
Bayangan putih menembus tubuh Motoyasu. Dan bayangan tersebut menyerang Motoyasu berkali-kali dihadapanku.

"Gufuu..."

Mo-Motoyasu! Apa dia telah dikalahkan!?

"Luar biasa sekali, Filo-tan!"

Ah. Dia berdiri lagi. Itu bagus. Perisai yang melindungiku masih hidup.

"Umm... Apa sebaiknya kita melakukan sesuatu?"
"Kau ingin ikut bertempur? Itu sangat berbahaya, bahkan bagiku untukku. Kau tahu."
"Iyaa..."

Tapi apa kita harus tetap diam seperti ini? Aku sebaiknya mulai mencari cara untuk melarikan diri...

"Rishia, cobalah untuk melarikan diri!" Aku memerintahkan Rishia untuk melarikan diri sendirian.
"Fuee!?"
"Naofumi?"
"Pergilah! Cepat!"
"Tuan Naofumi sudah memerintahkanmu, jadi tolong pergilah Rishia-san!"
"B-Baik!"

Setelah Atla mengatakannya, Rishia langsung berlari.
Tapi... Beberapa saat kemudian dia langsung kembali lagi.

"Fueeeee! Kenapa aku kembali lagi kesini!?"

Seperti perkiraanku. Ada semacam pelindung yang menjebak kita agar tetap berada di dalam sini. Dan sepertinya kita tidak akan bisa melarikan diri untuk beberapa saat. Motoyasu dan Filo masih bertarung. Aku sedang memikirkan cara untuk pergi dari sini, tapi Aku tidak mendapatkan ide sama sekali. Aku hanya dapat berharap agar mereka berdua pingsan karena kelelahan.

Tapi, situasinya sudah mulai memburuk.

"Matilah--------------------!"

Ketiga anak buah Motoyasu mulai menyerang Filo.

"A-Apa yang kalian semua lakukan-!?"

Motoyasu langsung menghalangi jalan mereka untuk melindungi Filo. Tapi ketiga Filolial tersebut tetap melanjutkan serangan mereka, yang pertama menendang, satunya menggunakan sihir, dan yang terakhir menggunakan kapak.

Yang menendang adalah si Merah, yang menggunakan sihir si Biru dan yang menyerang menggunakan kapak adalah si Hijau. Mereka semua terlihat aneh.

"Matilah...! Kau sudah mengambil cintanya Mokkun, tapi masih saja menggoda pria lain. Aku sangat membencimu!"
"Mo-kun adalah milik, kami..."
"Iya... Aku tidak menyukaimu sama sekali!"
"He-Hentikan! Kalian semua berhentilah!"
"""Aku ingin menjadi orang pertama yang memakan Mo-kun (Mokkun)! Tapi malah si jalang itu yang mendapatkannya!"""

Untuk melindungi Filo, Motoyasu mulai bertarung dengan mereka bertiga. Gerakan mereka cukup cepat, meskipun masih lebih lambat jika dibandingkan dengan Filo.

"Atla."
"Iya, terdapat aura aneh yang mengelilingi mereka bertiga. Itu tampak lebih kuat dibandingkan milik Filo-chan."
"Jadi begitu."

Yang kutahu mereka belum melakukan Kenaikan Kelas sama sekali. Tapi, jika mereka bisa menahan Motoyasu selama ini. Pasti karena bantuan dari Motoyasu sendiri. Maksudku adalah mereka mendapatkan buff dari Curse Series, Nafsu dan Kecemburuan.

Contohnya Filo, Nafsu membuat hasrat seksualnya semakin tinggi dan Kecemburuan membuat mereka menyerang Filo. Karena mereka bertiga menyerang sekaligus, Motoyasu tidak memiliki pilihan lain selain tetap bertahan. Tapi, mereka adalah anak kesayangannya Motoyasu, kurasa dia tidak akan melukai mereka.

Keadaan sekarang adalah Motoyasu yang sedang melindungi Filo. Filo mendekatiku dengan aura menyeramkan. Ketiga anak buah Motoyasu sedang mencoba untuk membunuh Filo.


Sebelumnya Motoyasu adalah musuh dan Filo adalah teman. Kemudian karena ketiga Filolial itu adalah bawahan Motoyasu, maka mereka adalah musuh.
Tapi sekarang, Motoyasu adalah teman (?), Filo adalah musuh, dan mereka bertiga... Siapa?

Kepalaku menjadi semakin sakit memikirkan siapa teman dan siapa musuh disini.

Kemudian...

"Goushijin-sama... Akhirnya semua penghalang menghilang..."

Sambil membelakangi Motoyasu, Filo mulai berjalan menghampiriku selangkah demi selangkah. Aku masih memiliki beberapa waktu untuk berpikir, jadi aku harus mencari yang paling tepat. Diantara mereka semua, seharusnya ada yang dapat membantuku keluar dari situasi ini.

Ide 1 : Mengaktifkan Wrath Shield dan menyerang semuanya hingga menjadi abu
Kelemahan :  Wrath Shield masih belum diperkuat, jadi kemampuan membakarnya kemungkinan masih kurang.
Sulit untuk mengalahkan Filo menggunakan Wrath Shield karena gerakannya yang cepat. Bahkan jika menggunakan Iron Maiden dan Blutpfer. Meskipun mungkin ada kesempatan menyerangnya, tapi kemungkinan itu kecil sekali. Dan jika aku berhasil menyerangnya maka Filo akan mati.

Ide 2 : Menggunakan ide 1 untuk menyerang Motoyasu.
Kelemahan : Aku masih belum memiliki cukup informasi terkait kondisi Motoyasu saat ini. Terlebih lagi aku masih belum mengetahui efek dari skillnya apakah akan hilang atau tidak.

Ide 3 : Berbicara kepada Motoyasu.
Kelemahan : Sulit sekali untuk berbicara dengannya. Apalagi kondisinya saat ini seperti orang gila. Jika aku menginginkan dia setuju dengan rencanaku, aku harus memerintahkan Filo yang berbicara kepadanya. Tapi keadaan Filo sedang seperti ini.

Ide 4 : Berbicara kepada Filo
Kelemahan : Dia sedang berada di situasi dimana kata-kataku tidak lagi berguna. Ide ini tidak dapat dilakukan sama sekali.

Ide 5 : Memberikan buff kepada anak buah Motoyasu dan membiarkan mereka mengurus semuanya.
Kelemahan : Kemungkinan besar Filo akan mati. Aku ingin menghindari hal tersebut.

Ini tidak baik. Bahkan berjudi memiliki peluang menang lebih besar dibanding pilihan-pilihan tersebut.

Bagaimana dengan jika aku menggunakan kekuatan dari Wrath Shield untuk memperkuat Shield Prison dan Air Strike Shield. Statistik pertahananku sangat tinggi, tapi aku tidak tahu apakah Filo bisa menghancurkannya atau tidak. Dan eksperimenku menambahkan sihir kedalam skill masih belum berhasil.

Kalau begitu... Tidak ada pilihan lain lagi...

"Goushijin-sama~..."

Aku harus ternodai, ini adalah skenario terburuk...

"Se-setidaknya berubahlah ke wujud manusiamu!"

Apa yang barusan aku katakan!? Tapi, lebih baik melakukannya dengan anak kecil dibandingkan burung raksasa.
<PRN: Hmm, man of culture~>

"Tidak."

Kuu... Kata-kata itu membuatku jadi mengingat masa lalu. Saat pertama kali kami mengira dia bisa berbicara, Filo terus mengulang kata itu berulang-ulang kali. Aku lebih baik mati daripada dinodai oleh burung raksasa. Motoyasu mungkin akan senang melakukannya, tapi tidak denganku! Aku harus menahannya tidak peduli apapun yang terjadi.

“Shield-”

Aku merasakan aliran energi di sekujur tubuh. Karena terdesak dan keinginan untuk berhasil yang sangat kuat, membuat pikiranku bekerja dengan lebih cepat. Aku mulai mengerti kekuatanku sendiri.
Ini... Bukanlah sihir. Ini adalah.. Kii yang biasa dirasakan Atla? Tidak kekuatan ini hanya muncul saat Aku ingin mengaktifkan Shield Prison. Mungkin inilah yang disebut sebagai SP.

“Pri-”

Aku merasakan kekuatan mengalir ke arah lokasi yang menjadi targetku. Aku mulai mengerti sekarang... Aku merasa bahwa aku bisa melakukannya. Tapi, aku tidak punya banyak waktu. Aku langsung menghentikan skill Shield Prison, agar skill tersebut tidak jadi digunakan.

“…”

Kekuatan yang mengalir tadi kembali lagi kedalam tubuhku. Tapi ada yang lebih membuatku terkejut. Filo langsung melompat untuk menghindari lokasi yang menjadi target skill Shield Prison. Apa instingnya mengatakan untuk menghindari area tersebut? Padahal skill Shield Prison belum digunakan, dan hanya energinya saja yang bergerak.

Jadi jika tadi aku berhasil menambahkan sihir kepada Shield Prison, Filo tetap dapat menghindarinya. Aku melakukan ini tanpa latihan sebelumnya. Dan memerlukan konsentrasi yang tinggi untuk menambahkan sihir kedalam skill. Sekarang aku dapat mengetahui bahwa skill tersebut tidak akan mengenai Filo...

Aku tidak punya pilihan lain. Aku bisa saja menggunakan kekuatan ini untuk memperkuat Meteor Shield, tapi skill tersebut masih cooldown. Aku tidak bisa menyerah... Jika aku menyerah maka aku akan kehilangan keperjakaan...!

Apa sebaiknya aku merubah targetnya menjadi Motoyasu?




TLChopin
EDITOR: Bajatsu
Proofreader: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar