Chapter 212. Pemburu Cinta
"Kunu! Tidak! Malaikatku! Berhentilah!"
Y-Yes... Sepertinya mereka bertiga yang menyerang Motoyasu mampu untuk menahannya. Bagus jika mereka dapat menahan Motoyasu, sampai kapan mereka bisa melakukannya? Sekarang mereka (Motoyasu & anak buahnya) sudah tidak menjadi masalah lagi, tapi masalah utama disini masih belum selesai. Masih ada Filo disini. Jika aku tidak segera mengatasinya maka aku akan dalam masalah.
Motoyasu bertarung dengan terus bergerak, jadi sulit untuk menjebaknya. Mungkin menangkapnya adalah ide yang bagus, tapi dia sekarang berada di luar jarak jangkauanku, aku tidak yakin bisa mengenainya. Mungkin aku bisa menambahkan mana untuk memperluas jarak serang skill, tapi aku tidak tahu apakah bisa melakukannya atau tidak. Aku belum pernah berlatih melakukan hal seperti itu.
"Goushijin-sama... adalah makanan Firo."
Kau masih berkata seperti itu!
"Filo-chan!" Melty berdiri didepanku dan langsung berteriak.
"Hei! Disini berbahaya, menjauhlah!"
"Tidak! Aku adalah temannya Filo-chan! Aku tidak bisa meninggalkannya disaat situasinya sedang seperti ini!"
Aku masih tidak yakin kalau dia adalah adik dari Witch. Mempertaruhkan nyawamu demi pertemanan huh... Jika nyawa Melty berada dalam bahaya, mungkin aku juga harus berusaha untuk melindunginya. Jika Filo memilih untuk membunuh siapapun yang menghalangi jalannya termasuk Melty, maka aku harus melindungi Melty dan Rishia sekuat tenagaku.
"Mel... chan?" Oh? Filo melihat kearah Melty. Bagus, teruskan.
"Aku disini! Filo-chan! Naofumi tidak mau bersamamu jika kau terus seperti ini, jadi... jangan sampai kau dimanipulasi oleh kekuatan jahat. Kembalilah seperti sedia kala!"
"Guu...u..."
Setelah mendengar perkataan Melty, tubuh Filo mulai bergetar dan perlahan berjalan mendekatinya.
"Filo-chan"
Melty mengulurkan tangannya untuk mengusap dada Filo. Aku tetap diam di belakang sambil bersiap untuk merapalkan mantra dan menyiapkan SP, aku harus siap jika skenario terburuknya terjadi.
"Sekarang, Filo-chan. Kembalilah... seperti sedia kala."
"..."
Apa perkataannya bekerja? Filo perlahan menurunkan kepalanya kepada Melty. Melty tersenyum kemudian dia mengusap kepala Filo.
"— Mel-chan, adalah makanan Firo juga.”
"Ehh—"
Filo perlahan memegang pundak Melty.
"Ah, hei!?"
Kemudian dia memegang pakaian bagian bawah Melty—
Mungkin ini akan sedikit jahat, tapi Aku akan menyia-nyiakan kesempatan sekali seumur hidup ini.
Maafkan aku Melty. Aku berhutang budi padamu nanti.
"Sekarang! Shield Prison!"
"Ap-Apa yang kau lakukan!?"
Keduanya terjebak di dalam kurungan yang dibuat oleh perisaiku. Tidak masalah, Filo secara sadar menganggap bahwa Melty sama berharganya denganku. Saat dia mengatakan ingin memakan Melty, itu tidak terlihat dia ingin menelan Melty bulat-bulat... Seharusnya.
"Naofumi, tungg-!"
Kurungannya telah selesai saat Melty sedang diserang oleh Filo.
Argh... Aku langsung mengeluarkan mana yang kutahan dari tadi. Dengan ini seharusnya Filo tidak akan bisa keluar untuk beberapa waktu...
"Fuee... Tuan Putriiii!"
"Kita telah menerima pengorbanan dari Melty. Tidak masalah. Tenang saja."
Skenario terburuk yang mungkin terjadi... Mari kita tidak memikirkannya. Mari kita berharap bahwa Melty akan menjadi target hawa nafsu (Lust) Filo. Akan lebih berbahaya jika dia sedang dibawah kendali Gluttony (kerakusan).
"Atla, bagaimana keadaannya?"
"Bagus. Sepertinya aliran sihir yang Tuan Naofumi keluarkan telah menutup aura jahat yang keluar dari orang itu."
"Benarkah!?"
Ini bagus sekali, dengan kata lain Filo akan kembali normal begitu keluar dari kurungan. Melty juga melakukan tugasnya dengan baik.
"Kurungan buatan Tuan Naofumi hebat sekali. Meskipun masih terdapat beberapa titik lemahnya. Tapi, bisa menahan energi jahat."
"Ohh..."
Sepertinya jika menambahkan mana ke Shield Prison akan menutup celahnya. Aku mendapat kabar bagus. Sebelumnya Ksatria Wanita menghancurkan ini dengan mudah, tapi lain kali dia tidak akan bisa melakukannya. Latihan seperti kemarin itu penting.
Selanjutnya tinggal mengurus Motoyasu dan anak buahnya. Aku tidak memperhatikan mereka sejak tadi karena sedang fokus kepada Filo. Tapi, kelihatannya mereka masih bertarung. Aku ingin membantunya tapi... Apa yang harus aku lakukan?
"Tidakkkkkkkk! Aku akan melindungi Filo-tan dan Ayah!" Dia bilang seperti itu. "Malaikatku! Berhentilah!" Dia terus mengatakannya. Menjijikkan sekali.
"Mokkun adalah milikku-"
"Tidak, Mo-kun adalah milikku-"
"Kalian semua salah, Motoyasu-san adalah milikku-"
""" Kami tidak akan merelakanmu menjadi milik pelacur itu! """
Ahh... lanjutkan saja lah! Mereka bertiga terlihat mirip seperti Filo, tapi tidak memiliki Ahoge.
Yang berwarna merah sering sekali menggunakan cakarnya, tapi beberapa kali mengeluarkan nafas api. Filolial bisa mengeluarkan api? Mungkin ada beberapa tipe yang berbeda.
Yang berwarna biru sebagian besar serangannya menggunakan sihir, tapi beberapa kali dia mencabut bulunya dan melemparkannya seperti kunai.
Sedangkan yang berwarna hijau dia selalu berada di wujud manusianya. Dia terlihat seperti manusia yang ditumbuhi bulu dan menggunakan sihir sambil menyerang menggunakan kapak. Bisa dibilang dia memiliki metode bertarung seperti Demi-Human. Dia terlihat cukup bersemangat.
Bagaimana caraku menjelaskannya, gaya bertarung mereka sangat berbeda dari Filo. Apa karena kepribadian masing-masing Filolial itu berbeda-beda? Aku tidak mau tahu.
Kemudian kami menunggu Shield Prison menghilang, tapi durasinya menjadi lebih lama. Mungkin karena aku menambahkan mana. Sekarang sudah lebih dari tiga menit, padahal biasanya hanya bertahan 15 detik.
"Lama sekali."
"Iya, lama sekali."
"Fuee..."
Aku tidak ingin membayangkan apa yang sedang terjadi di dalam. Aku lebih penasaran apa yang sedang menunggu kita begitu kurungannya menghilang. Ini seperti membeli kucing didalam karung. Apa yang akan terjadi kepada mereka berdua begitu kurungannya menghilang...
Ada begitu banyak kemungkinannya. Bisa saja Filo langsung sadar begitu aku mengurungnya. Tapi, mungkin juga Filo memakan Melty.... Banyak sekali kemungkinan yang terjadi.
Mungkin saja Melty berhasil membuat Filo kembali dengan perkataannya.
Kemudian setelah 5 menit, kurungannya perlahan menghilang.
"Fuu..."
Filo sedang duduk disana dengan wajah yang terlihat puas. Dia terlihat segar dan bulu-bulunya terlihat berantakan.
Dimana Melty? Aku berdoa agar dia tidak ditelan oleh Filo. Jika dipikirkan kembali dia adalah putri dari kerajaan ini, tidak ada pilihan lain selain kabur dari kerajaan ini jika dia dimakan oleh Filo. Seharusnya aku tidak melakukan hal itu terhadap Melty.
"Oh?"
Melty masih hidup. Dia sedang tertidur layaknya orang yang telah menyerah di dekat Filo. Pakaiannya lepas semua dan berserakan kemana-mana, jadi aku memalingkan wajahku untuk tidak melukai kehormatan seorang putri.
"Melty-sama." Rishia yang khawatir langsung berlari ke arah Melty.
Rishia mengangkat kepalanya untuk memeriksa apakah dia masih hidup, dan air mata keluar dari matanya yang berbentuk setengah tersenyum itu. Umm, Kurasa aku pernah melihat adegan seperti ini sebelumnya. Kalau tidak salah terdapat adegan seperti ini di yuri manga tentang dua gadis.
"Melty... Um... Aku minta maaf. Aku akan bertanggung jawab setelah ini... Um... Maaf..."
Dengan refleks aku langsung mengatakan kalimat tersebut. Aku menunggu hasil akhirnya... Meskipun aku sudah membayangkan beberapa kemungkinan yang akan terjadi.
Bagaimana caraku mengatakannya, meski hanya sebentar seharusnya Aku mencari cara yang lebih bijak... Ini karena diriku yang sangat lemah. Aku sangat menyesal.
Kucing yang berada di dalam kotak telah dilecehkan. Apa yang terjadi didalam? Hanya dia yang tahu. Yaa, bisa saja aku tahu jika dia mengatakannya kepadaku. Tapi tidak mungkin Melty mau menceritakannya kepadaku.
Kemudian Rishia mengumpulkan pakaian Melty dan membantunya berpakaian.
"Apa kau baik-baik saja!"
"Uuu... Aku menghadapi hal yang buruk."
"Mari kita melakukannya lagi~"
"Tidak!"
Filo yang sudah normal menyandarkan kepalanya ke Melty.
"Bagaimana keadaanmu?"
"Umm- Firo merasa lebih segar."
"Tentu saja, kau menyiksanya di dalam sana."
"Naofumi! Aku pasti akan membunuhmu setelah ini! Jadi bersiaplah!"
"Aku minta maaf. Aku akan menanggung hukuman apapun. Tapi, aku percaya kepada hubungan pertemanan kalian berdua."
Aku tidak akan mengatakan apapun karena hubungan kalian sekarang sudah sampai sana. Dan sepertinya Filo juga menyukai Melty, jadi kemungkinan tidak akan ada yang dapat memisahkan mereka berdua.
"Kau tidak akan bisa membodohiku, meskipun mencoba untuk menipuku dengan perkataan manismu! Aku tidak akan pernah dan mau memaafkanmu!"
"Yaa... Anggap saja semua masalah yang terjadi di hidupmu adalah salahku dan kakakmu."
"HAA-!"
"Mel-chan. Kenapa kau marah?"
"U, umm... jadi. Filo-chan. Umm"
"Apa kau marah karena kita berciuman? Tapi sebelumnya kau katakan tidak masalah jika kita melakukannya."
Apa katamu? Mereka... mereka diam-diam membuat hubungan yang tidak normal dibelakangku. Meskipun aku tidak dapat ikut campur, tapi mari kita awasi dari jauh mulai sekarang. Bisa dibilang mengawasi dibalik bayangan.
"Um, sebenarnya. Ini bukan karena hal itu."
"Pertama kali Firo melakukannya adalah dengan Goushijin-sama. Jadi tidak masalah."
Apa katamu!? Kapan kau melakukannya? Tidak, tidak mungkin. Seharusnya aku sadar jika kau melakukannya meskipun aku sedang tertidur. Dia selalu mengatakan hal-hal tidak jelas sesukanya sendiri.
"...Filo-chan. Ciuman pertamaku sudah kau ambil sejak dulu..."
"Tapi, Mel-chan bilang penasaran bagaimana rasanya berciuman."
"Kedua dan ketiga kalinya juga bersama Filo-chan....uuu... Aku tidak bisa menceritakan ini kepada Ibunda."
Melty mengatakannya dengan wajah kemerahan. Kukira pada awalnya itu mencurigakan, tapi ternyata kau sudah melakukannya berkali-kali dengan Filo, huh.
Berita bagus untukmu Filo, sekarang hubunganmu dengan Melty sudah lebih dekat dibanding teman dekat. Jadi jangan pernah mengincarku lagi jika nafsu seksualmu sedang tinggi. Lampiaskanlah dengan Melty.
Pertama kali Filo berciuman adalah denganku? Umm-... yang aku ingat adalah dijilat dengan sekuat tenaga. Tapi apa itu yang dia maksud? Ugh... jika itu dihitung, maka aku juga telah melakukannya huh..."
"Melty."
"Apa!"
"Mari kita tidak hitung berciuman dengan Filo. Itu peraturan yang dibuat untuk kau dan aku."
"Jangan bercanda!"
"Aku tidak sedang bercanda."
Aku tidak mau. Akan lebih baik jika Melty juga tidak menganggap berciuman dengan Filo sebagai ciuman.
"Itu tidak penting!"
"Kalau begitu apa yang penting?"
"Uuu... Baiklah!"
"Bagus. Kalau begitu mari kita pergi ke masalah selanjutnya."
Hmm, jika dilihat dengan baik. Barrier di sekitar sudah menghilang, kami bisa langsung melarikan diri sekarang. Motoyasu... masih bertarung. Sebuah keajaiban tidak ada yang mendekat dan mengalihkan perhatiannya ke arah sini. Apa yang sebaiknya dilakukan? Sepertinya mereka akan terus bertarung selamanya jika dibiarkan. Tidak baik jika kemampuanku tetap payah seperti ini.
"Filo."
"Iya~?"
Aku memerintahkan Filo karena Motoyasu hanya akan mendengarkan dirinya.
"Pergilah kepada Motoyasu, dan katakan yang aku katakan."
"Eh-...Tidak-!"
Filo masih tidak mau melakukannya meski sudah kembali normal.
"Jika kau tidak melakukannya kau akan dimanipulasi oleh Motoyasu lagi. Aku tidak akan mau membantumu lagi... siapa yang tahu apa yang dilakukan oleh Motoyasu saat kau sedang tidak sadar-"
"Tidak, tidak-! Goushijin-sama! Apa yang harus Firo lakukan!?"
"Katakan sesuai perkataanku."
"Kenapa kau memaksanya untuk mengatakan hal tersebut."
Melty bertanya setelah membersihkan badannya dengan sihir, dan mengganti pakaiannya.
"Ah, sebenarnya-"
"Berhentilah kalian!"
Motoyasu terus berusaha untuk membuat para pengikutnya berhenti. Kau adalah penyebab semua ini. Terlihat jelas bahwa pengikutmu sangat mencintaimu, jadi mereka sangat cemburu pada Filo. Kau mungkin tidak akan mendengarkan perkataanku, jadi aku sudah memerintahkan Filo yang mengatakannya kepadamu.
"Ummm-! Dengarkan Firo, Orang Tombak-!"
Motoyasu langsung berhenti setelah mendengar suara Filo. Dia memasang wajah yang senang dan tersenyum, aku ingin sekali memukulnya.
"Iya~! Ada apa Filo-tan!"
"Um... Firo tidak suka orang yang mesum. Firo tidak akan melakukan hal seperti itu hingga dunia damai kembali-, terlebih lagi. Um, apa yaa tadi? Umm, tulus dan baik kepada semua orang, jangan licik, dan harus mengikuti peraturan yang dibuat saat sedang bertaruh. Dan, jangan hanya menebar janji, tapi juga harus bisa menjaganya—“
Aku menyuruh Filo mengeluh kepada Motoyasu. Akan lebih baik jika dia berubah setelah ini....
Sebenarnya, semua selera yang Filo katakan itu tidak benar.
Jika dia mengatakan ini sebelum menyerang Melty, maka kemungkinan Motoyasu mengerti sangat sedikit.
Hal seperti ini bisa diselesaikan sekarang.
Dengan kata lain, perkataan Filo sudah seperti saint dihadapan Motoyasu.
Tapi, Filo kau hampir melupakan hal yang penting.
"Ah! Terakhir, dengarkan dengan baik saat orang lain sedang berbicara-. Terlebih lagi dengarkan dan patuhi perintah Goushijin-sama apapun yang terjadi. Dan juga, jangan terus mengikuti Firo lagi hingga dunia sudah damai!"
Aku tidak memerintahkannya mengatakan bagian terakhir itu... Dia menambahkan kebijaksanaan yang aneh.
"Ap- Apa benar begitu!? Filo-tan!"
Bagus bagus, negosiasi dengan Motoyasu berjalan dengan lancar. Filo, selanjutnya tinggal kau tinggal menyuruh dia merubah tombaknya.
"Lalu-..."
Mata Filo berputar dan melirik ke arahku. Dia lupa apa yang harus aku katakan. Otak burung ini lemah sekali.
"Oh, Iya. Aku akan sangat membencimu jika kau tidak merubah tombakmu! Tombak itu sangat tidak bagus-"
"Oh tidak! Ba-Baiklah! Aku mengerti! Aku, Motoyasu. Tidak akan menggunakan tombak ini lagi!"
Dengan cepat Motoyasu langsung merubah tombaknya. Pria yang jujur... sangat sigap. Atau mungkin, dia orang yang simple. Pengikut Motoyasu terjatuh ditanah seperti kehabisan tenaga saat dia merubah tombaknya. Sekarang suasananya menjadi lebih tenang.
"Baiklah..."
Aku memberi Filo pesan selanjutnya.
"Umm-... Firo menyukai Hero yang bertarung untuk kedamaian dunia. Jadi, bertanggung jawablah atas semua kesalahanmu dan menyerahkan diri kepada ratu~"
"Mengerti!"
Seharusnya dia sekarang sudah kembali normal. Tapi, dia masih kelihatan aneh
"Motoyasu-"
"Ada apa, Ayah!"
"...Bagimu dia terlihat seperti apa?" Aku menunjuk ke arah Melty, lagi.
"Babi biru"
Dia masih belum kembali normal-!
Tapi, tombaknya sudah berubah menjadi normal. Apa ini adalah kutukan karena menggunakan senjata Curse Series? Seperti saat aku tidak bisa merasakan rasa makanan, dan dia penglihatan dan pendengarannya terganggu? Meskipun akan lebih baik jika dia berubah menjadi normal. Yaa, tidak masalah.
"Ayah, Aku, Motoyasu bersumpah mulai sekarang akan berkontribusi untuk kedamaian dunia, dan juga akan menjadi pemburu cinta untuk mendapatkan cintanya Filo-tan"
Dia mulai mengatakan hal tidak jelas lagi...
"...Untuk sekarang, pergilah ke kastil. Dan jangan pernah kembali."
"Mengerti! Ayo kita pergi malaikatku! Portal Spear!"
Kelompok Motoyasu menghilang dengan sekejap. Sekarang suasananya menjadi sangat tenang.
"Ayo kita kembali. Aku sangat lelah."
"Oh iya... Naofumi, aku tidak akan memaafkanmu!"
"Aku tahu..."
Tentu saja dia merasa kesal kepadaku. Kupikir permintaan maafku tidak akan pernah cukup, tapi melakukan hal tadi hanyalah satu-satunya pilihan terbaik. Aku akan langsung membantumu nanti jika kau sedang berada di dalam masalah. Jadi maafkan Aku.
Dengan begini, satu masalah telah selesai. Kan?
"Kemampuan Tuan Naofumi hebat sekali."
....Atla mengatakan hal aneh. Sekarang, mari kita pulang. Entah kapan nafsu Filo akan mulai meningkat lagi.
"Uuu... Kereta Firo~..."
"Kau yang melakukan itu."
"Keretaku~..."
"Haaa. Tenanglah, aku akan membelikanmu yang baru nanti."
"Yeayy~!"
"Fuee... Aku tidak ingin naik kereta untuk beberapa waktu..."
"Kebetulan sekali. Aku juga memikirkan hal yang sama."
Dengan begitu kami kembali ke desa di hari yang sama. Kurasa hari ini adalah hari paling melelahkan sejak aku dipanggil ke dunia ini.
Entah kenapa sinar matahari terlihat sangat memikat.
0 komentar:
Posting Komentar