Kamis, 15 April 2021

Uchi no Musume no Tame naraba, Ore wa Moshikashitara Maou mo Taoseru kamo Shirenai Light Novel Bahasa Indonesia Volume 6 Chapter Interlude: Raja Emas Menghadapi Pahlawan Menyedihkan Dengan Pertaruhan Putri Platinum

Volume 6
Chapter Interlude: Raja Emas Menghadapi Pahlawan Menyedihkan Dengan Pertaruhan Putri Platinum


Chyrsos, Sang penguasa muda Vassilios yang dikenal sebagai Raja Emas dan juga Demon Lord pertama, memandangi salah seorang pelayannya yang memberi laporan dengan tatapan curiga. Saat ini, mereka berada di dalam ruangan yang biasa digunakan untuk urusan pemerintahan. Di atas meja luas miliknya, ada segunung dokumen yang tertulis dalam bahasa yang rumit, bahkan orang-orang dari ras lain tak bisa membacanya.

Karena dia baru saja naik tahta, pekerjaan yang harus dia lakukan pun bertambah secara signifikan.

Waktu sudah berlalu lama sejak kepergian sang raja pendahulunya, dan sebelum Chrysos dinobatkan menjadi raja, kuil Banafsaj lah yang menjalankan pemerintahan negeri Vassilios sebagaimana raja pendahulu melakukannya. Semenjak saat itu, negeri Vassilios seperti tak tersentuh aliran waktu dan terus menjalankan kebijakan rezim terdahulu.

Dengan memerintah atas Namanya sendiri, Chrysos menekankan perubahan dan reformasi bagi negeri Vassilios. Meskipun begitu, hal ini bukanlah keinginan dari Chrysos sendiri. Sebab semua ini dia lakukan untuk mewujudkan permintaan terakhir dari ibunya, sang pendeta agung yang memerintah saat itu, yang menginginkan perubahan bagi negeri tersebut. Hingga akhirnya, Chrysos pun berhasil membawakan perubahan itu, dan mendapatkan kepuasan ditengah-tengah kesibukannya.

Reformasi tersebut juga menyangkut tentang menjalin hubungan dengan ras manusia. Chrysos mengabdikan dirinya untuk mewujudkannya, sambil berharap hari itu akan datang lebih cepat. Hal ini menjadikan dirinya seorang yang gila kerja. Dia pun mulai menyerupai seseorang, meskipun alasan dibalik perjuangannya berbeda.

Dibandingkan pelayannya, orang yang dilaporkan pelayannya itulah yang menjadi sumber ketidaknyamanan Chrysos. Pria disamping Chrysos, yang selalu memberikan bantuan dalam urusan pemerintahan, hanya bisa tersenyum kaku ketika melihat Sang Raja Emas dalam kondisi seperti itu. Dia sudah cukup lama terlibat dalam pemerintahan, sejak saat ibunya, Mov, masih memegang jabatan pemerintahan, dan Chrysos juga sudah mengenal pria itu sejak ia masih kecil.

“Sungguh jarang melihat wajah anda seperti itu, Master.” 

Ras Iblis tidak memiliki nama keluarga, sehingga mereka harus menggunakan gelar kehormatan ketika mereka ingin menunjukkan rasa hormatnya. Mengingat posisi Chrysos, sudah hampir tidak ada lagi yang memanggilnya menggunakan namanya. Namun, kesempatan untuk mendengar namanya disebutkan telah meningkat secara dramatis akhir-akhir ini.

Kembalinya saudara kembarnya, Latina, yang sangat mirip dengannya bahkan bisa dibilang bahwa dia adalah belahan dari Chrysos, adalah kejadian yang sangat penting baginya. Dan dalam waktu yang sama, kembalinya Latina juga berarti mengundang seseorang yang berharga bagi gadis itu ke dalam wilayahnya. 

“Sudah sewajarnya bagiku membuat wajah seperti ini.”

“Sang Putri Platina dan pahlawannya terlihat saling menyayangi, bukankah begitu?”

Wajah Chrysos semakin dipenuhi ketidaksenangan dengan kata-kata bawahannya itu. Pria itu merasa bahwa agak menarik untuk melihat dia menampakkan emosinya begitu jelas, melihat bagaimana dia telah mengesampingkan perasaannya sendiri untuk tetap maju sejak penobatannya.

“Pria itu… dia hanya pernah terlihat saat keluar dari kamar Platina…” kata Chrysos dengan tatapan lurus dan nada rendah yang tepat.

“Itu…” kata pria itu, senyuman tegang pun kembali ke wajahnya.

Tentu saja Chrysos sudah menyiapkan sebuah ruangan untuk Dale. Namun, tidak ada tanda-tanda bahwa dia akan menggunakannya setelah memindahkan perlengkapan dan koper selama perjalanannya ke dalam ruangan itu. 

Tidak perlu disebutkan lagi bahwa Dale selalu makan dan tidur di dalam villa yang sudah difungsikan sebagai kamar pribadi Latina. Ketika dia mendengar laporan itu, wajah Chrysos dipenuhi ekspresi yang rumit, setengah seperti putus asa, dan setengah lainnya kecemburuan.

Ketika mereka masih muda, Chrysos dan Latina saling menganggap satu sama lain sebagai orang paling penting di dunia. Mereka jarang berinteraksi dengan orang lain selain orang tua mereka, dan ketika mereka bermain atau belajar, mereka selalu berada di sisi satu sama lainnya. Wajar saja jika mereka menjadi sosok istimewa bagi mereka masing-masing. Dan kemudian, sebelum mereka tumbuh cukup dewasa untuk bisa mandiri, mereka terpisah antara satu dengan yang lain. Perasaan kehilangan yang hebat itu menjadi bekas luka di hati mereka bahkan sampai saat ini. 

Mengingat bagaimana besarnya keinginan Chrysos bagi setengah dari dirinya untuk kembali, mungkin sudah seharusnya jika dia merasa sesuatu dari pahlawan menyedihkan itu, yang menjaga Latina hanya untuk dirinya sendiri, yang dia sebut sebagai “pria itu”.

“Sepertinya mereka benar-benar hanya tidur di ranjang yang sama, tapi tetap saja…”

Dengan gumaman Chrysos, suatu ekspresi rumit melintasi wajah dari bawahannya. Mengenal Chrysos muda juga berarti bahwa dia mengenal Latina sejak dia masih kecil. Dia juga pernah menjadi rekan dari orang tua si kembar, karena itu dia pun tidak bisa menahan perasaan rumit bahwa nyatanya seorang Latina, yang dulu begitu kecil, telah menemukan pria istimewa dalam hidupnya.

Para pelayan wanita yang disiapkan di villa adalah mereka yang sudah dipercaya Chrysos. Latina tidak bisa dibiarkan terlihat oleh publik di tempat umum, mengingat masa lalunya sebagai “kriminal” yang sudah diasingkan, dan fakta bahwa dia sedang dalam keadaan lemah dan bahkan tidak bisa bergerak dengan baik. Mereka adalah pelayan yang bisa dia percaya untuk mengurus Latina dalam kondisi seperti itu. Mereka diperlakukan sebagai bawahan yang bergerak atas perintah langsung Chrysos, dan diberikan ijin untuk melapor padanya secara pribadi. Akhir-akhir ini, dia memutuskan bahwa langkah yang ia ambil adalah yang terbaik, meskipun untuk alasan yang berbeda dari yang ia pikir sebelumnya. Melihat keadaan dari sudut pandang yang berbeda, dia bersyukur karena dia tidak mengekspos bagaimana kemesraan kehidupan sehari-hari saudara perempuannya bersama pahlawan menyedihkan itu.

Bagi para pelayan wanita dan pelayan lain yang bertugas membersihkan ruangan, serta mengganti dan mencuci sprei dan pakaian, sudah sangat jelas bahwa pasangan yang tinggal di villa itu hanya menghabiskan waktunya bersama. Bahkan Chrysos tidak punya pilihan lain selain menyerah pada pahlawan menyedihkan itu. Dia dengan jelas bertindak tanpa perhitungan hanya untuk saudara perempuannya, yang saat ini belum pulih total dan perlu beristirahat.

Informasi yang dia dapatkan dari Sylvia sebelumnya adalah tentang bagaimana mereka selalu bermesraan dan saling menggoda satu sama lain bukanlah sesuatu yang ingin diketahui oleh seorang gadis muda seperti Chrysos. Tentang bagaimana pria itu melebihi harapannya dan memaksa dia untuk mengevaluasi kembali pandangannya terhadap pria itu, meskipun hanya sedikit.

“Orang-orang di kuil tampaknya mulai menyadari kehadiran Putri Platina…”

“Yah… Kurasa sudah hampir waktunya untuk hal-hal berubah seperti itu.”

Latina tidak melakukan apa-apa selain menghabiskan waktu dengan tidur di villa, tetapi belakangan ini dia sudah cukup pulih, dan sekarang mulai berjalan-jalan disekitar kuil. Keberadaan dan garis keturunannya tidaklah diketahui oleh sebagian besar orang yang melayani di kuil. Bagaimanapun juga, hanya dengan melihat Latina, sudah jelas sekali bahkan hanya sekilas saja bahwa dia punya hubungan dengan raja saat ini, Chrysos. Rambut platina yang berasal dari Ayahnya sangatlah unik, di Vassilios sekalipun, dan keduanya juga sangat mirip sehingga hampir tidak mungkin untuk membedakannya. Selain itu, bentuk gelombang mana mereka yang hanya bisa dilihat Iblis secara alami, hampir identik.

Tak seorang pun akan membayangkan bahwa mereka tidak berhubungan satu sama lain.

Tak berhenti disitu, hanya untuk memastikan saja, Chrysos memberikan saudara perempuannya sebuah hiasan kepala yang indah dan mewah yang dibuat dengan baik, sebagai bukti dari kebaikannya. Dengan ini, status sosial Latina pun sudah diamankan. 

“Sudah menjadi rahasia umum bagi mereka yang ada di kuil… bahwa selain Putri Platina dan pahlawannya berbagi tempat tidur… mereka juga melakukan ‘hal-hal’ lainnya.”

Ekspresi Chrysos pun menjadi pahit sebagai respons dari kata-kata bawahannya.

Iblis adalah ras dengan masyarakat matrialkal, dan tidak memiliki kebiasaan dimana pria dan wanita menikah dan hidup bersama. Jadi, normalnya adalah bagi seorang laki-laki untuk mengunjungi perempuan di rumah mereka dan meminta untuk mempunyai anak bersama.

Berkat keadaan unik yang mereka alami, orang tua Chrysos dan Latina menjadi lebih dekat daripada pasangan “suami dan istri” iblis biasa. Latina hanya pernah melihat orang tuanya sebagai pasangan iblis, dan tumbuh besar di antara bangsa manusia, yang memiliki penilaian yang berbeda, tetapi dia tidak menyadari efek seperti apa yang berdampak pada kesannya tentang hal seperti itu.

Chrysos juga bimbang untuk memberikan nasihat kepada saudaranya yang lembut dan lalai. Namun, dia memutuskan bahwa dia hanya memberikan “saran” secara blak-blakan kepada pihak lain yang ikut terlibat, sebuah kesimpulan yang tidak menyenangkan yang tersembunyi didalam sikap tak acuhnya sama seperti yang dilakukan saudara perempuannya.

“Kendalikan dirimu sedikit, kau pahlawan menyedihkan.” kata Chrysos, sembari meremehkan Dale setelah mengundangnya ke ruangannya.

“Kau benar-benar memperlakukanku dengan buruk.”

“Kau telah mencoba membunuhku. Untuk apa aku harus memperlakukanmu dengan ramah?”

“Yah, sepertinya kau benar…” jawab Dale, sebuah senyuman kaku di wajahnya sembari tanpa ragu untuk duduk di kursi didekatnya. 

Meskipun mereka sering mengejek satu sama lain, hubungan mereka berdua sebenarnya tidak seburuk itu. Cara berpikir dan perasaan Chrysos sebenarnya lebih dekat dibandingkan dengan Dale terhadap Latina, seseorang yang penampilannya hampir identik dengan dirinya. Selain itu, orang yang paling mereka sayangi adalah orang yang sama. Dan mereka juga memiliki pemikiran yang sama bahwa mereka tidak bisa dan tidak akan membiarkan Latina yang baik hati melihat mereka merencanakan sesuatu yang buruk.

Chrysos sudah meminta Latina untuk menjadi pengekang mereka, tetapi gadis itu mungkin sebenarnya mempunyai peran lebih besar dalam menjaga perdamaian dunia daripada yang dia kira.

“Karena kau sudah tinggal bersama Platina sepanjang waktu, kabar tentang hubunganmu telah tersebar di seluruh kuil. Tentunya kau bisa membayangkan bagaimana hal ini bagi mereka yang tidak menyadari bahwa Platina saat ini sedang dirawat, kan?”

Menyadari amarah Chrysos, Dale mencoba berspekulasi tentang apa yang sedang terjadi. Meskipun begitu, bahasa iblis yang Dale pahami hanya cukup untuk menangani kalimat-kalimat pendek. Dia hampir tidak bisa memahami apapun dari percakapan pembicara yang fasih di sekitarnya. Dan terlebih lagi, mungkin karena tingkat profesionalisme yang tinggi, para pelayan wanita pun jarang berbicara ketika mereka berada di dekat dia dan Latina. Dia hampir tidak pernah mendengar apapun ketika itu mengenai “penilaian terhadap orang disekitar mereka”.

Namun, dia masih mampu untuk menebak, dengan mengumpulkan informasi yang dia dengar. Ketika dikombinasikan dengan pertanyaan yang disampaikan Chrysos, ia merasa bahwa ia sudah menemukan jawabannya, dan mengeluarkan suaranya untuk memastikannya.

“Kebiasaan Iblis adalah supaya pria mengunjungi wanita itu di rumahnya, ya…? Jadi orang-orang berpikir kalau aku disini tidak hanya untuk mengunjungi, tetapi untuk melakukan sesuatu yang lain?”

Dia yang berbicara dengan sangat kasar dihadapan seorang wanita muda mungkin karena pengaruh buruk terbiasa bertemu dengan orang dewasa seperti dirinya di bar sejak dia kecil. Belum lagi, karena Latina dibesarkan dan terbiasa dihadapkan dengan lelucon kotor dan diskusi dari pria paruh baya dibandingkan Chrysos, dia memiliki toleransi yang jauh lebih besar untuk pernyataan kasar seperti itu.

Dale bahkan tidak menyadari bahwa tatapan Chrysos semakin curiga terhadapnya, benar-benar memenuhi reputasinya sebagai seorang pahlawan yang menyedihkan.

“Aku tidak peduli serendah apa kesan orang terhadapmu, tetapi aku tidak dapat menerima kalau sampai kesucian Platina dipertanyakan.”

“Ah… Jadi itu sebabnya kau bilang padaku untuk ‘menahan diri’?”

“Sebagian besar orang saat ini memiliki kesan seperti itu. Dan aku tidak punya niat untuk menjelaskan situasinya secara rinci.”

Terlepas bagaimana kebenarannya, dari sudut pandang objektif, hal itu tidak baik. Itulah alasan dibalik ekspresi dan kata-kata Chrysos, tetapi kalau dipikir-pikir lagi, Dale berkata tanpa ragu, “Tapi tetap saja, itu tidak benar-benar akan merugikan Latina, kan?”

“Apa?”

“Maksudku… Apa Vassilios memiliki hal-hal seperti pernikahan politik yang bertujuan untuk membangun hubungan melalui kerabat mereka yang berkuasa?”

“Sangat jarang bagi siapapun untuk dilahirkan seperti Platina dan aku… tapi aku tidak bisa menyangkal hal itu.”

“Kalau begitu tindakanku yang secara terbuka berada di sisi Latina akan berguna untuk menangkal siapapun yang cukup bodoh untuk berpikir dan mencoba hal seperti itu, kan? Maksudku, tidak ada jaminan bahwa beberapa idiot akan muncul dan mencoba memaksa Latina ke dalamnya. Akan ada banyak dari mereka yang keluar dari tempatnya, berpikir bahwa rampasannya akan jatuh ke siapa pun yang berhasil membawanya dan melihatnya sebagai kesempatan untuk meningkatkan status mereka.”

“Hrmm…”

Chrysos hanya bisa terdiam, setelah mengalami kekalahan argumen. Memang benar, dia tidak bisa sepenuhnya menyangkal perkataannya. Sebagai seorang perempuan sendiri, Chrysos juga sudah mendengar cerita seperti itu di masa lalu dari ibunya, yang memiliki tanggung jawab besar di kuil.

Meskipun begitu, itu tidak berarti bahwa dia sudah benar-benar puas tentang hal ini. 

“Platina belum sepenuhnya pulih. Kau tidak boleh, membuat dia memaksakan dirinya sendiri.”

“Itu benar-benar sesuatu yang aneh, diberitahu hal seperti itu oleh seseorang dengan wajah yang sama persis seperti Latina…”

Chrysos menambahkan hal itu sebagai penekanan, tetapi respon yang Dale berikan hanya membuatnya jengkel. Memangnya dia pikir ini salah siapa sampai Chrysos harus memberikan sebuah saran yang konyol?

“Aku sudah mengatakannya padamu, tapi aku sudah menahan diriku dengan benar. Dan tentu saja aku tidak pernah membuat Latina memaksakan dirinya sendiri.”

Meski begitu, Chrysos tahu bahwa pria ini menempatkan Latina diatas segalanya, sama seperti dia.

Dengan demikian, Chrysos menguburkan kapaknya tanpa pernah benar-benar mengangkatnya dari awal.

Dan keesokan harinya…

Sambil menggenggam tongkatnya bagaikan sebuah kapak, Chrysos meninggalkan ruangannya.

Berdasarkan laporan para pelayan wanitanya, Latina benar-benar kelelahan dan bahkan tidak bisa beranjak dari tempat tidurnya. Dari cara pelayan itu membuang muka saat melapor kepadanya, Chrysos dapat menebak hal seperti apa yang terjadi hingga berujung pada kejadian itu.

Padahal dia baru saja memperingatkan Dale kemarin, dan semuanya berakhir seperti hari ini. Setelah menyadari bagaimana dia meremehkan serendah apa “pahlawan yang menyedihkan” itu, kesabaran Chrysos sudah habis.

Merasakan kedatangan Chrysos yang tergesa-gesa, Dale pun segera keluar dari villa. Mungkin menyadari kesalahannya sendiri, Dale pun hanya bisa memasang wajah canggung ketika memandang Chrysos. 

Dale memang punya alasan tertentu dan dia juga sudah benar-benar menahan dirinya. Memang itulah kebenarannya. Namun, sesuatu telah terjadi dan akhirnya membuat pengekang diri miliknya itu pergi melayang.

Dale dan Chrysos sudah sering bertemu dan berbincang tanpa kehadiran Latina disekitar mereka, dan mereka juga tidak pernah mau memberi tahu Latina tentang hal apa yang mereka bicarakan. Itu karena hal yang biasa mereka bicarakan adalah tentang hal yang buruk dan tercela, sesuatu yang tidak akan pernah bisa mereka ceritakan pada Latina. Tetapi, Latina tidak tahu itu dan tampaknya ia cemburu padanya. Setelah menarik sebuah kesimpulan yang konyol, bagaimanapun juga seperti itulah sosok seorang Latina, dia pun bertanya, “Apa Chrysos… punya perasaan padamu…?” 

Mendapati gadis yang dicintainya bertanya dengan wajah yang serius tentang hubungannya dengan kakak iparnya, Dale pun tidak bisa berbuat apa-apa selain terdiam tanpa sepatah kata. 

Latinya mempunyai rasa cemburu yang lebih kuat dibandingkan orang lain, dan dia juga ingin memiliki Dale hanya untuk dirinya sendiri. Karena itu, ketika dia melihat bahwa Dale dan saudari kembarnya telah membangun hubungan yang lebih dekat, ia tidak dapat menahan dirinya dari rasa khawatir dan gelisah atas apa yang sedang terjadi antara mereka berdua. Latina tidak mau memberikan Dale pada siapapun, bahkan kepada Chrysos sekalipun. Bagaimanapun juga, dia juga tidak mau hubungannya dengan Chrysos memburuk. Hal ini membuat Latina sangat ketakutan, karena keduanya, Dale dan Chrysos, merupakan sosok yang paling berharga baginya.

Sementara itu, walau Dale hanya bisa terdiam kebingungan, sedari awal pun dia sudah tahu bahwa Latina punya kebiasaan buruk dimana dia sering terjebak di dalam pikiran negatifnya sendiri. Meskipun dia tahu itu, tetap saja dia merasa sedikit jengkel karena dicurigai dalam perselingkuhan yang bahkan tak pernah ia lakukan. Dan tentu saja dia tidak merasakan satupun kesenangan dalam situasi itu. 

Meskipun begitu, melihat Latina menunjukkan kecemburuannya dengan jelas itu bukanlah sesuatu yang terlalu buruk juga. Latina menunjukkan perasaan seperti itu karena dia sangat menyayangi Dale. Dale pun berhasil meluruskan pikirannya karena dia selalu berpikir positif tentang hal yang melibatkan Latina. Dale segera memikirkan bagaimana caranya agar dia bisa menghilangkan kegelisahan Latina. 

Pada akhirnya, Dale memutuskan untuk mengambil tindakan tanpa memperdulikan soal menahan diri.

Setidaknya, Dale menegaskan bahwa itulah yang terjadi. Walaupun alasan sebenarnya adalah karena tingkah Latina yang begitu menggemaskan bahkan melebihi ekspektasinya. 

“Umm… Sepertinya semua berjalan dengan baik, bukankah begitu?” Kata Dale sambil memasang senyum canggungnya. Chrysos membalas Dale menggunakan tongkatnya. Chrysos mengayunkan tongkatnya pada Dale tanpa ada sedikitpun keraguan. Dalam sekejap, Dale pun menghindarinya. Suara ayunan tongkat itu mengalir tepat di sebelah telinganya. Tidak berakhir dalam satu atau dua pukulan, hal itu berakhir menjadi sebuah serangan habis-habisan dengan pukulan berturut-turut dari tongkat Chrysos.
 
“Gah…! Barusan itu hampir saja…! Kau benar-benar serius ingin memukulku ya?!”

Tanpa memperdulikan seruan amarah Dale, Chrysos memperbaiki genggaman tongkatnya dan kembali mengayunkannya secara penuh pada Dale. Tak terlihat ada rasa ragu dari setiap gerakan tubuhnya, jika saja Dale tidak mengelak, semua itu pasti langsung mengenai dirinya.


Dengan sebuah ejekan kecil “Hmph,” Chrysos membusungkan dadanya sedikit dan kembali menggunakan perangainya yang angkuh.
 
“Berapa kalipun aku memukulmu, kau tidak akan merasakan apapun dari lengan rampingku ini.”

“Hahaha! Itu memang benar, bahkan mungkin saja aku tidak akan terluka! Meski begitu, aku masih bisa merasakan sakit, dan tentu saja itu hanya akan terjadi bila kau berhasil mengenaiku!” Dale berteriak membalasnya, sembari menghadapi seorang gadis yang menggenggam tongkatnya sambil mencari celah. Namun, seakan semakin tidak tahan dengannya, Chrysos pun mengacungkan senjatanya.

“Dan satu hal lagi, sebuah tongkat kerajaan bukanlah sesuatu yang semestinya kau perlakukan seperti sebuah senjata biasa!”

“Hanya benda ini yang selalu kugenggam sepanjang waktu!”

Dale pun merunduk, dan tongkat logam itu melayang di atas kepalanya. Ornamen yang terpasang pada tongkat itu memancarkan desiran yang elegan, dan itu terdengar tidak cocok dengan adegan ini.

Ada sebuah jembatan di depan villa yang melintasi mata air di sekitarnya. Itu ada tempat yang indah, sampai akhirnya tempat itu telah menjadi panggung duel satu lawan satu antara seorang pahlawan dengan Demon Lord. Meskipun ada sebuah perbedaan antara arti kata-kata itu dengan apa yang terjadi sebenarnya, tetapi kata-kata tersebut sudah sangat tepat, hanya menambahkan sedikit rasa kebingungan dan kekecewaan. 

“Meskipun Platina sedang dalam proses pemulihan…! Apa yang sebenarnya kau lakukan?!”

“Huh…?! Yah, kau tahu…” balas Dale, dan pipinya sedikit kemerahan. Rupanya dia masih merasa sedikit peka tentang masalah itu.

“Bahkan seseorang sepertiku, yang tidak terbiasa dengan hal-hal tentang Benua Barat, bisa melihat bahwa kau tidak sama sekali merenungkan tindakanmu!” Chrysos meninggikan suaranya dan terus melanjutkan serangannya. Chrysos memang seorang ahli dalam hal sihir, tetapi dia adalah seorang yang sepenuhnya masih amatir dalam hal pertarungan fisik. Karena itu, sangat mudah bagi Dale untuk menghindari setiap serangannya. Walaupun begitu, tetap saja dia tidak bisa bersikap kasar pada Chrysos, dan hal itu menjadi semakin kuat setelah dia sadar bahwa dia telah melakukan suatu kesalahan.

“Aku sudah bilang padamu, Latina itu terlalu imut, jadi aku tidak bisa menahannya!”

 “Jangan malah menyalahkan Platina!”

Mendengar mereka saling berteriak, Latina berjalan terhuyung-huyung ke pintu masuk villa, wajahnya pun memerah saat dia melihat mereka. Tampaknya ia pun sudah melewati batasnya.

"Ini memalukan, jadi tolong hentikan...!" katanya dengan suara lemah, tetapi perasaannya tersampaikan dengan jelas.

"Kalian berdua, Dale, Chrysos... kalian benar-benar perlu—"

“Latina, kau sudah bangun ?!”

"Waaaah!"

Latina tidak bisa mengungkapkan seluruh isi hatinya. Dale yang dengan cepat mengelak, langsung memeluknya dan mengusap pipinya pada Latina.

"Kau pahlawan terkutuk yang menyedihkan…!"

Dengan menggunakan saudari perempuan tercintanya bagaikan perisai, dia telah mengakhiri serangan-serangan selanjutnya dari Chrysos. Chrysos menggertakkan giginya ketika melihat taktik pengecut si pahlawan.

Sementara si pahlawan pun sebenarnya tidak berniat untuk menggunakan dia sebagai perisai. Kemudian ketika Demon Lord itu berusaha untuk melepaskan genggamannya, si pahlawan itu berbisik pada Latina dengan suara manis, seolah melanjutkan kata-kata mesra dari malam sebelumnya, "Kau benar-benar imut, Latina..."

"Dale, masih ada Chrysos di sini..."

"Hmm... Aku tidak terlalu keberatan..."

“Kau harus!” Latina berteriak, dan wajahnya kembali memerah sambil berusaha mendorongnya dengan kakinya. Tindakan Dale benar-benar membuat orang ingin bertanya apakah dia benar-benar tahu arti dari istilah "pengendalian diri". Reaksi malu-malu yang ditunjukkan Latina merupakan hal yang natural.

Setelah melihat pemandangan nan manis yang memuakkan itu, pikiran Chrysos melayang dan kini hanya ada kekosongan dalam setiap tatapannya. Otaknya pun membeku begitu saja. 

Kemudian, dalam kondisi setengah sadar, Chrysos menggumamkan sesuatu yang membuatnya heran dan bertanya-tanya. Dan ketika akal sehatnya kembali, dengan segera dia mengatakan apa yang muncul di pikirannya selama itu, "... Apakah kau berniat untuk memeluk Platina sampai mati...?"

Tentu saja, Latina adalah orang pertama yang bereaksi terhadap kata-kata tersebut. Mendengar kata-kata itu membuat Latina tersentak, dan mulai berjuang lebih keras untuk melepaskan dirinya. Secara alami, hanya ada sedikit hal yang dapat menandingi dan mengancam keberadaan seorang Demon Lord. Meskipun tak begitu dikenal banyak kalangan, mereka sendiri sudah bagikan sosok dewa, dan mereka juga dilindungi oleh tatanan alami dunia. Hanya ada satu hal yang mampu menggeser keberadaan Demon Lord dan itu adalah kekuatan dari mereka yang dikenal sebagai Pahlawan. Menyadari maksud perkataan Chrysos, Latina menjadi semakin panik. Tanpa menyadari ekpresi keraguan di wajah Dale, dia berkata, “Aku… tidak mau…!”

"Kau tidak mau...?" Dale mengulangi pernyataan latina, lalu sebelum dia bisa memikirkan ucapannya kembali, Latina berteriak, "Aku tidak mau mati karena seks...!" 

“Itu benar-benar pernyataan yang buruk darimu.”

“Itu akan menjadi penyebab kematian yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk seorang Demon Lord, tapi aku sendiri tidak bisa mengatakan bahwa hal seperti itu mustahil terjadi,” kata Chrysos menatap Dale dengan jijik sambil menyetujui tanggapan Latina. Tetapi Dale lebih memilih untuk mengabaikan hal itu.

“Maksudku, Dale... bukankah kau adalah seorang pahlawan?!”

"Yah, kupikir juga begitu."

“Kau pasti akan menghancurkanku... Tubuhku tidak akan—”

“Jika kau terus bersikap tidak masuk akal seperti itu, maka terpaksa aku harus menghukummu.”

Seketika Latina tampak seperti anak kecil, dan air mata mulai mengalir di wajahnya. Dale mengerutkan alisnya sedikit dan menghela napas sembari mengangkat tubuh gadis itu. Latina terus berusaha untuk membebaskan diri, tapi semua usahanya tidak cukup untuk melawan cengkraman pahlawan itu, yang kekuatannya sangat jauh dari kata normal.

"Aku tidak akan membunuhmu seperti itu, dan jika aku mau pasti aku akan melakukannya dengan benar. Jadi ayo kita pergi kesana dan bicara bersama untuk meluruskan semua ini.”

"Chrysos... Chrysos, selamatkan aku...!"

Sebenarnya, Chrysos sangat ingin menanggapi panggilan saudarinya yang meminta bantuan, tapi dia
tidak memiliki keberanian untuk menerobos masuk ke kamar milik orang lain.

Selain itu, dia juga tidak dapat memikirkan cara apa pun untuk menghentikan si pahlawan menyedihkan itu. Pikirannya sudah berhenti bekerja dan dia juga merasa lelah, seolah-olah semua energi hidupnya telah terkuras dari tubuhnya.

"Ah, iya... kuharap kau beruntung dalam pertempuranmu, Platina."

“'Beruntung dalam pertempuran'? Tunggu, itu bukan-!"

Meninggalkan kata-kata itu padanya, Latina pun dibawa ke dalam vila.

Melihat saudarinya telah pergi, Chrysos pun menghela nafasnya. Ekspresi Chrysos terlihat seperti tak memiliki sisa tenaga lagi, bahkan bahunya dibiarkan terkulai lemas. Perasaan putus asa sempat membuat Chrysos ingin membuang tongkat miliknya, tapi entah bagaimana dia berhasil menahannya.

Ini adalah sebuah pertanyaan yang sangat sulit bagi Chrysos, apakah dia benar-benar menyukai Dale sebagai pribadinya atau tidak. Tapi, bukan berarti dia membencinya. Karena jika dia membencinya, dia tidak akan pernah berbincang secara pribadi dengannya. Dan dia juga tidak akan mengizinkannya untuk memanggil namanya. Faktanya, dia sangat menghargai Dale sehingga dia mau mempercayakan saudari perempuannya, separuh dari dirinya yang lebih berharga baginya dari siapapun.

Dia juga berterima kasih padanya karena telah membunuh Demon Lord Kedua, sosok musuh yang sangat dibenci bahkan di antara para Demon Lord of Calamity. Karena dia adalah alasan mereka kehilangan kedua orang tua mereka.

Tapi di sisi lain, Chrysos telah melihat bahwa Dale benar-benar seseorang yang menyedihkan. Bahkan, dia tidak pernah benar-benar menilainya dengan cara lain. Sejak dia berhasil bertemu kembali dengan Latina, Dale benar-benar menjelma menjadi sosok yang menyedihkan secara total bahkan saat dia berada di Vassilios. Tidak ada satupun jejak yang menunjukkan keindahan dari seorang protagonis menawan yang dibanggakan seperti dalam kisah heroik pahlawan.

Sebagai seorang gadis muda, tidak ada satu hal pun yang bisa Chrysos sukai darinya, tidak peduli apapun keadaan aneh yang mungkin saja terjadi.

Sambil memikirkan sesuatu yang sangat kasar tentang kekasih saudari perempuannya, “Yah, mereka bilang cinta itu buta.”, Chrysos dengan susah payah kembali ke kantornya sambil beberapa kali beristirahat dan menyegarkan diri. Tidak ada seorang pun di sekitarnya yang menyadari betapa aneh usahanya untuk kembali bekerja itu.

Akibatnya, Chrysos menganggap Dale sebagai bagian dari alasan mengapa pemulihan Latina memakan waktu yang panjang.


Note:
We are baaaack~ setelah berabad-abad gak update. Akhirnya update juga xD Dan ini adalah chapter perdana mimin Regent loh. Mulai sekarang uchi musume bakal update secara reguler kembali~ Jadi ditunggu aja yak.
Ada sedikit perkenalan dari mimin Regent, "tetap ngegacha waifu bandori meskipun ampas." Yah walau gak berhubungan tapi bisa dianggap sebagai perkenalan. So, see you all in the next update~




TL: Regent
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar