Kamis, 29 April 2021

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 218. Loinclothed Dog

 Chapter 218. Loinclothed Dog


 
Karena ingin mengganti suasana, aku membuat makanan penutup berbahan dasar tepung gandum yang kubeli di kota. Aku ingin membuat makanan ini karena telah berhasil membuat variasi Bioplant yang dapat menghasilkan madu. Aku membutuhkan beberapa untuk mencobanya.

"Bubba! Apa yang sedang kau buat?"
"Tenanglah dan perhatikan. Ah, apinya... semakin kecil semakin bagus."

Aku memanaskan wajan dan membuat adonan dengan mencampurkan tepung gandum dan susu monster. Aku juga telah mengocok susunya dan membuat lemaknya mengambang untuk membuat cream. Aku menambahkan madu di creamnya untuk menambahkan rasa manis.

Sebagai topping Aku telah menyiapkan beberapa buah-buahan. Saat sedang memasak para budak, monster, dan Filorial berkumpul karena mencium aroma masakanku... Apa ini nanti akan cukup untuk mereka? Nanti Aku tinggal memerintahkan budak yang bertugas memasak untuk mengikuti resepku.

"Hei, Apa kalian tidak punya pekerjaan?"
"Ini normal bagi Bubba!"
"Apa hobimu memasak Naofumi?"

Ren bertanya, dia habis berlatih bersama Ksatria Wanita. Kalau tidak salah, bukannya setelah ini kau harus belajar bahasa? Aku ingin tahu apakah dia sudah berubah atau belum, jadi Aku menyuruhnya belajar bahasa dunia ini. Sampai sekarang dia masih menuruti perintahku. Pada awalnya kupikir dia adalah tipe orang yang tidak suka untuk disuruh belajar, tapi ternyata dia melakukannya dengan serius.

Aku memberikannya setumpuk dokumen dan memerintahkannya untuk menterjemahkan itu. Jika dia tidak melakukannya dan hanya berfokus untuk menjadi kuat, maka dia sama sekali tidak memiliki penyesalan.

"Ini bukan hobiku. Aku bahkan tidak sadar dapat memasak sebelumnya."
"Jadi kau hanya terbiasa melakukannya? Wow, aromanya wangi sekali."
"Bukannya kau harus belajar?"
"Jika Naofumi menginginkannya..."
"...Aku hanya bercanda. Jika kau ingin mencobanya, tunggulah sebentar."
"Ah, Aku tidak sabar untuk mencobanya, karena makan siang yang biasa kau buat lezat sekali."

Apa kau sedang mencoba untuk mengambil hatiku? Meskipun kau adalah tipe orang yang hanya memikirkan dirinya sendiri... Aku masih belum terbiasa dengan hal seperti ini.

"Oke."

Aku membuat adonan setipis mungkin dan memasaknya di wajan yang bundar, Aku langsung membaliknya. Aku mengangkat adonan yang telah dimasak itu ke piring, meletakkan buah-buahan dan menutupi itu semua dengan cream. Dan yang terakhir Aku melipatnya melingkar, hingga berbentuk seperti cone ice cream.

"Selesai."
"Ah, jadi kau membuat crepe."
"Iyaa, Aku tahu cara membuatnya karena pernah kerja sambilan di sana."
"Kerja sambilan... Aku jadi nostalgia mendengarnya."
"Kau tidak pernah kerja sambilan?"
"Tidak. Meskipun Aku akan senang jika bisa melakukannya."

Ren adalah anak SMA, dan ada banyak pelajar yang tidak diperbolehkan untuk bekerja sambilan karena sekolah atau orang tuanya yang tidak mengizinkan. Bahkan adik laki-lakiku bersekolah dimana dia dilarang untuk bekerja sambilan. Aku? Saat SMA aku memiliki pekerjaan sambilan karena aku membutuhkan uang. Kau bisa menebak untuk apa uang tersebut.
<EDN: Mewibukan diri sendiri :v>

Kemudian aku memberikan percobaan nomor 1 kepada Ren. Bagaimana rasanya? Mungkin Ren akan memuji masakanku.

"Muu... Enak sekali. Rasanya sedikit berbeda dari ingatanku, tapi ini enak sekali."
'Jadi. Seenak itukah?"

Kiel menanyakan dengan mata berbinar.

"Lihatlah. Ini adalah makanan yang berasal dari duniaku. Namanya crepe."

Aku membuatkan satu lagi dan memberikannya ke Kiel.

"Crepe... Aku belum pernah mendengar makanan ini sebelumnya. Ini makanan yang berasal dari dunianya Bubba."

Kiel menghirup aromanya dan langsung menggigitnya. Saat ini dia sedang berada di wujud manusia. Tapi belakangan ini dia lebih menyukai berada di wujud anjingnya. Menurutnya, merubah bentuk membutuhkan sihir tapi panca indranya dapat menjadi lebih tajam, dan tubuhnya menjadi lebih ringan. *Chomp* Kiel memakan crepe satu gigitan penuh.

"Enak sekali, Aku belum pernah merasakan makanan selezat ini sebelumnya."

Kiel menggoyangkan telinga dan ekornya berkali-kali sambil mengunyah.

"Enak!"
"Baguslah."

Setelah mendengar perkataan Kiel, para budak, monster, dan Filorial mulai menunjukkan gelagat ingin memakan juga. Aku mulai memasak untuk yang lainnya.

"Enak sekali! Crepe ini enakkkk~!"

Kiel mulai pergi berlari dari antrian setelah mengatakannya.

"Hati-hati jatuh-"

Kiel terjatuh! Kurasa itu terjadi bersamaan setelah Aku mengatakannya.

"Hei... Kurasa Aku pernah melihat kejadian ini sebelumnya?"
"Kebetulan sekali, Aku juga merasakan hal yang sama."

Terlebih lagi, crepenya jatuh ditanah dan berantakan kemana-mana.

"Kalau tidak salah dia membawa eskrim."
"Kalau bagiku dia sedang membawa es serut. Beberapa waktu lalu, Aku telah melihat kejadian ini."

Sepertinya beberapa kejadian di jepang juga terjadi di dunia Ren. Kiel... Kau adalah orang yang tidak bisa menghindari nasib.

"Wahhhh... Crepe yang dibuat oleh Bubba~ Aaaahhhhh!"

Kiel menangis melihat crepe yang berserakan kemana-mana. Jika kau tidak merasa kecewa karena telah menumpahkannya maka Aku akan langsung... Apa bahan-bahan untuk membuatnya masih cukup? Setelah membuat crepe untuk seluruh penduduk desa, Aku ragu kalau bahan-bahannya cukup atau tidak.

"... ..."

Kiel menatap crepe yang terjatuh dengan kecewa. Demi-Human yang lain mengulurkan tangannya untuk membantu dia berdiri, tapi dia tidak menyadarinya sama sekali. Sampai...

Chomp!

Dia memakannya?

Aku tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan, Kiel berubah ke wujud anjingnya dan mulai memakan crepe yang berserakan ditanah.

"Kiel-kun! Apa yang sedang kau lakukan!"
"Kau akan sakit perut jika memakannya!"
"Lepaskan Aku! Ini adalah makanan yang dibuat oleh Bubba dengan sepenuh hati. Aku tidak akan menyia-nyiakannya."
"Itu tidak baik! Bukankah Sadina-san pernah bilang jangan makan makanan yang sudah jatuh di tanah."
"Meskipun begitu, Aku akan tetap memakannya! Menyingkir dariku! Aku tidak bisa mengambil crepenya! Uwaa ~aaaaahhhhhh!"

Saat ini Kiel sedang dipegangi oleh budak yang lain, dia sedang menangis dan salah satu tangannya mencoba untuk meraih crepe yang terjatuh. Ah... Apa Aku memasukkan suatu bahan yang adiktif? Aku harus melaporkan kegagalan madu ini kepada Rat.

"Tenanglah! Hei, Aku akan memberikanmu milikku!"
"Benarkah!?"
"Iya."

Situasi ini tidak akan selesai jika Ren tidak memberikan Kiel crepe miliknya. Ren pasti sulit memahami alasan Kiel menjadi begitu emosional, tapi setidaknya sekarang dia sudah dapat beradaptasi di desa. Yaa, kau pasti akan dapat beradaptasi disini setelah tinggal selama beberapa waktu. Tidak lama setelah itu, Ren kembali.

"Situasi disini menjadi sangat emosinal..."
"Tidak. Kurasa madu ini menganduk narkotika sehingga membuat Kiel menjadi ketagihan seperti itu."
"Kurasa ini hal yang berbeda. Jadi tolong jangan berhentilah memasak. semuanya sedang menunggu makananmu dengan penuh harapan, jadi tolong lanjutkanlah memasak."

Ren mungkin dapat memahami perasaan para budak. Aku menduga mungkin terdapat zat narkotika di dalam madunya, tapi jika masih belum dapat dikonfirmasi kebenarannya. Tidak akan menjadi masalah. Saat kami sedang berbicara Motoyasu datang sambil dikelilingi oleh Filorial.

"Ayah Mertua. Kau sedang melakukan sesuatu yang membuatku iri!"

Motoyasu mengatakannya setelah melihat Filorial memakan crepe dengan ekspresi senang. Apa kau datang hanya untuk mencari masalah? Aku selalu menganggap Motoyasu adalah orang yang menyebalkan sejak dia ditemani oleh Witch. Dan sekarang kau selalu memanggilku 'Ayah Mertua' apa yang membuatmu iri padaku? Katakanlah hal yang berguna... Aku menginginkan pencerahan.

Meskipun Motoyasu adalah orang yang merepotkan, Aku tahu cara untuk mengatasinya.

"Ayah Mertua!?"

Ren bertanya sambil menunjuk ke arah Motoyasu.

"Kita belum sempat untuk berbicara, tapi apa yang sebenarnya terjadi disini?"
"Ah~... Aku lupa untuk menjelaskannya. Ren, Motoyasu telah di khianati oleh Witch dan sekarang otaknya telah rusak"
"Benarkah begitu?"
"Ayah Mertua, tidak sopan mengatakan 'otakku telah rusak'. Aku sekarang telah dibangunkan oleh cinta sejatiku. Ren-kun kau tidak boleh melakukan kesalahan yang sama sepertiku."
"Ren.... kun!?"

Ren yang terkejut meminta bantuanku untuk menjelaskannya. Wajar saja dia menjadi terkejut seperti ini. Sepertinya bukan Aku saja yang dipanggil menggunakan nama yang aneh. Karena dia bahkan memanggil Ren dengan panggilan Ren-kun.

"Ada apa dengan 'cinta sejati' ini!?"
"Ah~... Aku akan menjelaskannya dengan singkat kepadamu. Seperti Witch yang berbisik kepadamu saat kau sedang depresi... Burung bodoh kami berbisik kepadanya untuk menyemangatinya. Karena Aku adalah majikan burung tersebut dia menganggap ku yang sudah membesarkannya sebagai 'Ayah Mertua'."
"Haa... Aku tidak yakin apakah sudah memahami hal ini, tapi sepertinya Motoyasu terlihat senang."

Ren menganalisa Motoyasu yang sedang tertawa sambil menyentuh para Filorial.

"Dan? Motoyasu Apa yang kau lakukan disini? Jika kau tidak memiliki kepentingan, pergilah bermain dengan Filorial."

Dia sudah dilarang untuk membeli Filorial lagi. Setelah itu Aku belum memberikan intruksi apapun kepadanya. Jika kau memiliki banyak Ratu Filorial, mereka mungkin berguna saat serangan gelombang datang.

"Baiklah. Aku ingin bertanya apa boleh membeli Filorial lagi?"
"Kau ingin lagi! Tidak!"

Saat Aku sedang marah, Filorial muda tiba-tiba muncul dan menghina Motoyasu. Filorial ini... Ini adalah Filorial yang Filo pinjam dari Motoyasu dan diberikan kepadaku. Dia akan menghilang lagi sebelum Aku menyadarinya dan akan muncul lagi saat Aku sedang marah atau dalam masalah. Meskipun levelnya meningkat, tapi penampilannya tidak berubah sama sekali. Dia seperti Shadow yang selalu mengawasiku diam-diam. Aku menyukainya karena nafsu makannya yang sedikit.

Untuk apa dia ada disini?

Maksudku, apa dia Filorial yang digunakan agar Aku tidak terlalu dekat dengan dragon? Filorial ini selalu muncul setiap kali Aku mengajak Gaelion kecil untuk tidur bersamaku, dan mereka akan langsung bertengkar. Mereka biasanya bermain bersama. Pada permukaan mereka terlihat saling bermain bersama dan berteman, tapi sebenarnya mereka seperti sedang melakukan perang dingin, saling menganggu satu sama lain.

"Aku mengerti... Aku akan menahan keinginanku ini."

Motoyasu berbalik dan pergi. Atau mungkin Aku lebih senang jika kau berhenti memanggilku Ayah Mertua. Meskipun, dia tidak akan berhenti memanggilku dengan panggilan itu. 

"Lalu? Bukankah ini sudah waktunya kau belajar, Ren?"
"Oh, iya. Aku hampir lupa."
"Ayah Mertua!"
"... Ada apa lagi!?"
"Aku juga ingin belajar."
"Kalau begitu pergilah bersama Ren dan para budak. Saat malam nanti Aku akan datang dan memeriksa hasil belajar kalian."

Dia juga suka mengamati saat Ren sedang melakukan sesuatu. Aku tidak akan bisa melupakan kejadian di Pulau Cal Mira. Aku masih mengingat bahwa dia setuju dengan Itsuki saat dia bilang bisa mempelajari skill berbeda dunia. Yang mana berfungsi untuk auto-translate tulisan dan suara yang berada di dunia ini menjadi bahasa yang biasa kita gunakan.

"Kalau begitu ayo kita pergi! Ngomong-ngomong, Ayah Mertua. Apa kau bisa melakukan sesuatu terhadap aroma babi ini? Hidungku seakan mati rasa menghirup semua aroma ini."
"Aku tidak akan menyangkal bahwa terdapat banyak wanita disini, tapi tidak mungkin bagiku menghilangkan hal itu. Aroma badanmu sendiri... Aku menyarankanmu untuk mandi dan menghilangkan aroma burung itu."
"Ayah Mertua, bukankah ini aroma yang sangat harum dan biasa digunakan oleh para bangsawan?"
"Menyebalkan sekali. Cepatlah pergi dari sini."

Dia bisa langsung menyadari bahwa Kiel adalah wanita. Padahal Kiel terlihat seperti wanita tomboy. Berbicara tentang wajah, kurasa Ren dapat memiliki dua kelamin. Dia memiliki wajah yang cantik untuk seorang pria dan tampan bagi wanita.

"Baiklah kalau begitu, Aku akan menutup hidungku dan menahannya."
"...Ya ya."

Setelah selesai membagikan crepe, aku melanjutkan hariku dengan belajar.




TLChopin
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar