Chapter 59. Party Adventurer
Ketika kami akan memasuki Dungeon, kami melihat sekelompok orang di depan kami.
(Bandit lagi?)
Hanzo bersiap-siap mengeluarkan pedangnya, tapi segera kuhentikan.
“Mereka tidak seperti sekelompok penjahat. Tapi mereka juga tidak terlihat seperti orang baik.”
Ternyata mereka adalah sekelompok adventurer. Mereka berjumlah 5 orang. Mereka juga mengenakan senjata, armor dan lain-lain.
Sedangkan kami, kami terlihat seperti kelompok yang sangat aneh karena terdiri dari berbagai macam ras, akan tetapi kami diabaikan oleh mereka. Sepertinya nyaris semua ras datang ke Dungeon ini.
Aku juga berencana mengabaikan mereka, tapi percakapan mereka terdengar olehku.
“Kalau begitu, mari kita pergi ke bawah sana untuk mencari harta karun itu.” Ujar pria yang terlihat seperti pemimpin kelompok tersebut. Anggota lain nya mengangguk setuju kecuali satu orang yang bertanya dengan gemetar.
“U-Uhmm… Apakah kita benar-benar akan ke bawah sana untuk mencari ‘Driffted Relic’ ?.”
“Apalagi sekarang? Kita sudah membicarakan hal ini berulang kali bukan.”
“Benar, tapi aku dengar banyak kelompok lain seperti kita yang mencari Relic itu juga, dan mereka semua mati.”
“Yuri, apakah rumor seperti itu sudah cukup untuk menakutimu ? Dasar penakut.” Ejek si Pemimpin kelompok dan di ikut yang lain.
“Yuri, kau itu selalu penakut.”
“Jika kau ketakutan, seharusnya pulang saja dan menyusu pada ibumu .”
“Kalau begitu kau saja yang bertugas membawa barang, dasar penakut.”
Kemudian mereka semua memaksa Yuri untuk membawa barang-barang mereka.
Eve melihat ini dan berkata,
“Sepertinya membully yang lemah selalu menjadi kegiatan di dunia manapun.” Katanya sambil mendesah.
Jeanne sepertinya ingin mengatakan sesuatu, tetapi aku mencegahnya.
“Kita tidak butuh masalah lebih banyak lagi. Dan juga, kalian berdua tidak ada bedanya dengan mereka. Kalian meremehkan bocah itu.”
“Meremehkan?”
“Ya, Sudah jelas kalau ‘Driffted Relic’ itu akan menjadi milik kita. Akan tetapi bocah itu, Yuri, adalah yang paling berani di antara kelompok itu.”
“Apakah anda yakin? Bocah sekurus itu?”
“Yah, jika kalian tidak percaya kita hanya harus melihat dengan mata kita sendiri. Aku yakin itu akan menjadi hal yang menarik untuk dilihat nanti.” Ujar ku. Setelah itu kami pun memasuki Dungeon.
Berdasarkan Informasi dari Hanzo, ‘Driffed Relic’ itu seharusnya berada di lapisan ke-5 di Dungeon ini.
Pada saat kami memasuki lapisan pertama, ada danau berwarna biru berkilauan yang dalam nya sekitar lutut.
“Danau ini sangat indah.” Kata Jeanne sambil berbisik. Tapi kami pertama-tama kami harus melewati lapisan pertama.
Lapisan pertama dungeon ini lumayan kecil, tapi itu berarti semakin susah untuk menghindari monster-monster yang berada di lapisan itu
Giant Bat, Horn Rabbit, Blue Slime, dan monster-monster normal lainnya.
<TLN: sengaja nama 3 monster pertama gk ane TL soalnya menurut ane lebih cocok pake nama bahasa inggris nya>
Tentu saja tidak ada satupun dari monster itu yang menjadi ancaman serius bagi kami. Tapi sepertinya Jeanne terlihat bingung.
“Astaroth-sama, monster-monster ini, bukankah mereka seharusnya adalah rekanmu ?”
“Iblis dan monster itu tidak sepenuhnya sama.”
Sepertinya ini adalah saat yang cocok untuk menjelaskannya pada Jeanne.
“Iblis itu monster yang kuat dan harus memiliki kecerdasan. Mereka juga harus berbentuk Humanoid.”
“Begitu rupanya”
“Kebanyakan Monster bukan Humanoid. Bahkan yang berbentuk Humanoid seperti Orc dan Goblin, mereka masih dikategorikan sebagai monster karena tingkat kecerdasan mereka rendah.”
“Benar, Orc-orc itu sungguh bodoh.”
Jeanne juga berkata kalau baru-baru ini dia mengajari seekor Orc tentang penjumlahan, kemudian dia perlakukan sebagai anak ajaib.
Aku tidak mau menyinggung tentang sejauh mana pengetahuan Jeanne tentang matematika, karena itu terlihat sangat bangga akan hal itu.
“Yaah.., ada bermacam-macam monster di dunia ini. Beberapa dari mereka hidup di hutan atau tempat lain dan beberapa melayani Raja Iblis sepertiku.”
“Hmmm… Kalau begitu kebanyakan dari monster-monster itu adalah monster liar””
“Kurasa begitu. Walau begitu bukan tidak mungkin untuk membuat mereka tunduk padaku dengan sihir, akan tetapi hasilnya tidak sebanding dengan usaha yang harus di kerahkan”
“Kenapa ?”
“Karena itu menghabiskan banyak energi. Lebih mudah mengumpulkan material dan men-summon mereka.”
“Begitu rupanya…”
“Bayangkan saja seekor Serigala liar. Lebih mudah jika kau memeliharanya sejak kecil daripada menjinakkannya saat sudah besar bukan? Kira-kira seperti itulah.”
“Jadi, selama anda menciptakan mereka, mereka akan setia kepada mu sejak awal?”
“Tepat, walaupun mereka tidak benar-benar patuh dan bisa saja mereka mengkhianatimu. Tapi itu masih lebih mudah daripada menjinakkan Serigala liar.”
“Sekarang aku paham. Kau sangat bagus dalam menjelaskan sesuatu, Astaroth-sama. Mungkin kau seharusnya menjadi guru.”
“Terima kasih atas sarannya.”
Itu bukanlah saran yang buruk. Setelah aku berhasil menyatukan dunia ini mungkin aku bisa pergi untuk bersembunyi. Aku mungkin akan mengambil identitas yang berbeda dan membuka sekolah di pedesaan.
Disana, akan ada anak-anak yang cerdas seperti Eve, arogan seperti Hijikata dan bodoh seperti Jeanne yang akan belajar setiap hari.
Saat aku membayangkan hal ini, lapisan kedua sudah terlihat. Akhirnya kami berhasil untuk turun kebawah.
EDITOR: Isekai-Chan
0 komentar:
Posting Komentar