Kamis, 02 September 2021

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 249. Menang Telak

 Chapter 249. Menang Telak


 
“Apa kau sadar? Bahwa Melty-chan masih menganggapmu sebagai kakaknya. Dia mempercayaimu karena dia masih kecil. Apa kau benar-benar mengkhianati perasaannya?” Jelas Raphtalia.

Pergerakan Witch semakin melemah, Raphtalia menyerangnya dengan sepenuh tenaga.
Tunggu, aku sangat yakin Melty tidak mempercayai Witch....
Mungkin dia curhat banyak dengan Filo dan Raphtalia ketika aku tidak memperhatikan mereka.

“To—“
“Aku tidak akan berhenti. Sama halnya dengan Naofumi-sama. Naofumi-sama benar-benar mempercayai rekannya, dia bahkan berjanji untuk melindungimu sekuat tenaga, dia sangat menghargaimu.... tapi kau malah mempermainkan perasaannya.”

Bahkan dalam keadaan seperti itu, Raphtalia masih bergerak dengan tenang dan penuh perhitungan, aku terkejut dia bisa melakukan itu.
Aku rasa itu dikarenakan lawannya adalah Witch.
Aku hanya bisa berpendapat, [Kau hebat sekali.]

“Apa kau sadar berapa banyak orang yang kau buat tersiksa, berduka dan putus asa atas tindakanmu? Jika dibandingkan dengan penderitaan Naofumi-sama, aku baru saja melakukan sepuluh persen dari tindakan yang kau lakukan pada mereka semua.”

Hingga akhirnya, sekujur tubuh Witch dipenuhi luka. Lalu Raphtalia melangkah mundur mengambil jarak darinya.

“Kau pasti memiliki trik licik lagi, kan? Aku persilahkan orang-orangmu untuk memberikan mantra penyembuhan. Aku akan terus melakukan ini berulang kali.”

Raphtalia memprovokasi dia, Raphtalia sangat yakin bisa memenangkan ini.
Setelah mendengar itu, wajah Witch menjadi merah dan berteriak dengan lantang, “Kurang ajar! Dirimu tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa!? Ratu selanjutnya dari kerajaan ini!”
“Aku tidak peduli. Sebab yang akan menjadi ratu selanjutnya adalah Melty-chan. Bukanlah dirimu. Saat ini kau hanyalah petualang..... tidak, kau hanya seorang pengkhianat.” Raphtalia mengatakan semua itu dengan kepala dingin, kemudian memelototi Witch dengan pandangan kejam, “Ayo silahkan, entah itu mantra penyembuh atau pendukung, kau bisa gunakan semuanya. Karena aku pasti akan menghancurkan semua itu.”

Merasa tatapannya akan mematikan Raphtalia, Witch fokus pada Raphtalia sambil mendecakkan lidahnya.

“Oh, jangan-jangan kau sudah merencanakan kelicikanmu disana?”
“Kurang ajaaaaaaaar!”

Setelah mantra penyembuhan diberikan, luka Witch sembuh. Lalu dia menyerang Raphtalia dengan penuh emosi.
Tapi Raphtalia mengetahui semua pergerakannya dan berhasil menghindari semua serangannya. Bahkan untuk seorang yang tercuci otak, itu masih lebih bodoh dari mereka.
Namun, Witch bukanlah wanita yang mudah menyerah.
Dia berupaya terlihat sangat marah dengan merapalkan mantra.

“Dreifach Hellfire!”

Dia melakukan itu secepat mungkin, ketika itu Raphtalia sedang konsentrasi menghindari tusukan belatinya yang dia lakukan secara bersamaan.

“Teknik Pedang Hengen Musou! Circle!”

Tapi, serangan mantra Witch berhasil dihancurkan dengan mudah dan tenang.
Witch seketika mundur dari sana, lalu melangkah maju lagi sambil melempar belatinya.
Dia memang hebat dalam menipu dan menjatuhkan lawan.
Tapi Raphtalia membungkuk ke belakang untuk menghindar dari lemparan belati itu, dengan begitu rencana utama Witch gagal.
Tapi, pertarungan itu belum selesai, Raphtalia memang hebat dalam memahami keadaan.
Saat dia menghindar dari lemparan belati Witch, Raphtalia mengulurkan tangannya untuk menangkap belati itu saat masih melayang, lalu dia berdiri dan mengatakan, “..... Senjata apa ini? Aku tahu kau tidak biasa bertarung dengan belati sependek ini, kau kira aku tidak tahu bahwa kau mencoba melukaiku dengan ini?”
“Sial!” Tanpa menjawab pertanyaan Raphtalia, Witch mengangkat tangannya dan berkata dengan lantang, “Semua! Bunuhlah pengikut Raja Iblis Perisai sekarang!”
“..... Aku sudah menduga ini yang akan terjadi.”

Tapi, Witch tidak menyadari ini.
Raphtalia sedang merapalkan mantra sejak tadi. Ekornya terlihat sedikit tegang.

“Sebagai sumber kekuatan aku memerintahmu. Aku membacamu untuk menguraikan hukum alam. Buatlah mereka jadi diriku untuk mengecoh mereka!”
“All Trick Mirage!”
“Ho ho ho! Jika aku segan-segan, pasti aku tidak akan menang melawan pengikut Raja Iblis Perisai!”

Dengan tawa riang penuh kemenangan, Witch mundur untuk membiarkan bawahannya menyerang Raphtalia.
Tapi, rencana tersebut akhirnya gagal.
Semua mantra pendukung dan serangan yang dilakukan tidak sesuai rencananya.
Serangan mantra sihir diluncurkan tanpa henti padanya, sedangkan Raphtalia menerima mantra pendukung, yang mana itu tidak berguna banyak untuk seorang yang baik-baik saja.

“— Hei, kalian! Kenapa kalian menyerangku!? Jangan mendekat, menjauhlah! Kenapa jadi seperti ini!? Dasar bodooooh!”

Sepertinya Witch tidak mengira pasukan tanpa otaknya tiba-tiba menyerangnya, dia benar-benar terkejut.
<TLN: Tanpa otak disini bukan tidak bisa mikir, tapi penyesuaian kalimat saja, kata sebenarnya pasukan yang dicuci otak.>

“Kenapa? Simpelnya begini. Semua orang disini melihat kau dan aku dalam keadaan tertukar.”
“Berengseeeeeeeeek! Gyaaaaaaaaaaah!”

Teriakan Witch mulai tertutupi kerumunan banyak orang.
Rencana besarnya digagalkan oleh Raphtalia saja.

Keadaannya benar-benar menyedihkan.
Itu akhir yang cocok untuk penyihir jelek.
Tanpa kusadari aku tertawa.

Hal yang aku sesali adalah bukan tanganku sendiri yang melakukan itu.
Ya, jika aku yang melakukannya luka yang dihasilkan tidak seberapa.

“Aku tidak tahu apa yang dia rencanakan, tapi rencananya berhenti disini.”

Orang-orang yang dicuci otak meneriaki kemenangannya.
Siapakah yang menang masih belum ditentukan oleh mereka.
Raphtalia sedikit terkejut, kemudian dia melangkah dan berkata atas nama Witch.

“Aku sendiri yang akan mengirimkan Ratu pada ajalnya. Kalian semua, ikatlah pengikut Raja Iblis Perisai itu, pastikan dia tidak lari, kemudian siksalah dia. Setelah itu, kalian cukup berjaga diluar kastil saja. Ini adalah—“

Demi mengikuti pemikiran orang-orang sana, Raphtalia mengatakan.

“Bentuk Revolusi Keadilan kita!”

Perayaannya cukup sampai situ, tanpa banyak basa-basi, zombie keadilan mengikuti perintah Raphtalia untuk diam diluar, sedangkan Raphtalia menyelinap masuk.
Setelah didalam, dia melepaskan mantra ilusinya dan segera menemui ratu. Rupanya, dia mengikat budakku dan menyegel mereka dengan tembok es.
Dia tidak tahu cara melumpuhkan orang-orang yang telah dicuci otak, jadi dia memutuskan menyegel mereka dulu.

Ya, pemimpin orang-orang yang telah dicuci otak di kota penuh dengan kekacauan, melarikan diri dari sana tidaklah mudah. Ada beberapa dari mereka yang tidak memahami keadaan hingga memutuskan untuk mengamankan diri di dalam tembok es.


“Setelah itu, dengan bantuan Raphtalia-san, kami berhasil melarikan diri dari kastil dan mengevakuasi orang-orang yang masih selamat.”
“Begitu ya....”

Hari terakhir Witch hidup. Aku ingin melihat kejadian ini.
Jika saja aku tidak menggunakan portal untuk mengejar Si Zirah, mungkinkah aku melihat semua itu?
Aku merasa salah mengambil keputusan.
Tapi, kita berhasil menangkap Itsuki, aku rasa itu pilihan terbaik.

“Setelah itu, kami tidak tahu apa yang terjadi disana.” Tambah Raphtalia.
“Apa kalian bisa membedakan mana yang dicuci otak dan tidak?” Tanyaku.
“Aku bisa melakukannya jika melihat mata mereka.” Jawab Raphtalia.
“Berkat itu, kami semua selamat.” Sebut ratu.

Bagus. Jadi penglihatannya sudah lebih baik dari sebelum pelatihan.
Oh, Rishia juga mungkin bisa membedakan mereka.
Dia tidak menyadari kemampuannya sendiri, atau mungkin dia takut jika aku menanyai aliran Kii terus-menerus.
Tapi, sepertinya Rishia bisa melihat itu dengan jelas.

“Oh iya. Apa kau bertemu pak tua toko senjata?”
“Iya, aku bertemu dengannya. Aku meninggalkan pimpinan evakuasi padanya. Mungkin sebentar lagi rombongannya akan sampai di Desa Riyuuto.”

Baguslah, pak tua baik-baik saja.

“Ngomong-ngomong, tak lama setelah menjauh dari kota kastil, aku melihat banyak asap bermunculan.....”
“Ah, tidak perlu khawatir. Itu akan segera selesai.”

Itu berarti, jika Witch sudah jadi zombie keadilan, maka Motoyasu mungkin menabrak dia.
Itu pasti sangat mengasyikan untuk dilihat.
Rishia pasti terkejut ketika menemukan dia.

“Naofumi-sama. Kau tertawa lagi.”
“Ah, sudah lama aku tidak mendengar itu.”
“Sudah lama kita tidak bertemu, kau tidak berubah sama sekali.”
“Manusia itu, tidak mudah berubah..... eh, tidak juga.”

Jika aku melihat Raphtalia dan Fohl, itu tidaklah benar.
Diawal pertemuan, dia hanyalah gadis kecil dan sekarang dia sudah dewasa.
Fohl juga awalnya kayak bocah tengik, tapi sekarang dia sangat kekar.
Kita masih bisa berubah.
Tapi bukan hanya dari penampilan saja.

“Firo mengantuk~”
“Betul sekali. Aku juga sudah lelah. Raphtalia, apa pelatihan kalian masih berlanjut?”

Setelah mengira semuanya akan teratasi, kelelahan tubuh mulai menyerang.
Setelah dipikirkan kembali, masalah di kota sebelah masih belum selesai.
Apa aku perlu mengganggu tugas Rishia sekarang?

“Sebentar lagi pelatihannya akan selesai. Sekitar satu minggu lagi semuanya akan selesai.” Jelas Nenek Tua.
“Oh, bagus. Aku akan menjemput Rishia lalu pergi menuju kota sebelah dan desa untuk melumpuhkan cuci otak disana. Setelah ini kalian mau apa?”
“Apa keadaan kastil sudah terkendali?”
“Hmm, benar juga..... orang yang dicuci otak sudah teratasi, aku rasa kalian sudah bisa kesana. Sisanya bisa kalian urus sendiri?”
“Serahkan saja.”
“Baiklah, jika begitu. Bisakah aku meminjam Raphtalia-san untuk beberapa hari kedepan?”

Ratu menyela pembicaraan.
Aku melirik Nenek Tua, dan dia mengangguk.

“Baiklah. Setelah kami menyelesaikan masalah disana, kami akan membawa Rishia kembali kemari. Aku mengandalkan kalian.”
“Serahkan saja itu pada kami.”
“Oke, Filo ayo kita jemput Rishia dan kembali ke kota sebelah.”
“Ayo~”
“Onii-sama, lepaskan aku.”
“Ah, Atla! Atlaaa!”

Atla mendorong Fohl lalu menaiki punggung Filo.
Aku juga melakukan hal yang sama, lalu memerintah Filo untuk maju.
Jadi begitu. Pelatihan Raphtalia akan segera berakhir.
Lalu, sesampainya kami di kota kastil.

“Fueeeeeeeeee! Kenapa Witch-san ada di antara merekaaaaaaa!”

Aku mendengar suara menyedihkan dari arah kota kastil.
Demikianlah kejadian cuci otak dalam kota.
Meskipun aku tidak mendapat banyak hal.

Kukukuku.... akhirnya aku berhasil menangkap Witch.
Aku merasa senang melihat ini ketimbang melihat kedua orang tuaku merayakan ulang tahunku setelah menyelamatkan adikku.
Metafora yang terjadi cukup aneh....

Baiklah, apa yang akan ratu putuskan?
Apa dia akan mengeksekusinya untuk meredam masalah? Aku sangat berharap untuk melihat kepalanya melayang dari lehernya, haha.




TLBajatsu
EDITOR: Isekai-Chan 

0 komentar:

Posting Komentar