Kamis, 18 Januari 2024

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 365: Defence Link

 Chapter 365: Defence Link



 
“Ratu Melty, segeralah tinggalkan tempat ini!”
“Aku adalah Ratu! Aku tidak bisa lari dari medan perang.”

Pasukan musuh telah mendesak sampai ke barisan pasukan tempat Melty berada, dialah yang memberi perintah dari belakang. Termasuk Itsuki, dan para Hero lainnya, dan juga Filo sedang ditekan dengan keras oleh pasukan musuh yang maju. Dalam situasi seperti itu, Melty sendiri yang bergegas ke ruang terbuka, dan mulai memberikan tembakan dukungan.

“Guhah!”

Salah satu prajurit yang melindunginya terkena serangan musuh. Mereka berada pada posisi yang sangat tidak menguntungkan, jumlah musuhnya terlalu banyak. Kalau dipikir-pikir secara normal, mereka pasti dalam kondisi akan segera kalah. Serangan para reinkarnator menjanganda cukup jauh hingga melukai Melty, sang komandan pasukan.

“Ah...”

Sebuah senjata mengikat Melty, dan menyeretnya ke sisi musuh. Dia mengeluarkan suara kecil sakit. Tapi Reinkarnator yang memegangnya ragu-ragu untuk membunuh gadis kecil seperti dia. Para reinkarnator mulai membicarakannya.

“Apa benar dia ini pemegang komando musuh? Dia masih anak-anak, bukan?”
“Hei biarkan dia hidup, akan aku jadikan dia bagian Haremku.”
“Mel-chan!”
“Ratu Melty!”

Filo memulai serangannya untuk menyelamatkan temannya dari orang-orang yang mengatakan hal-hal yang tidak dia mengerti. Senjata Vassalnya, Vassal Cakar, mengeluarkan cahaya lembut. Ya, meskipun Filo seperti itu, dia adalah Hero Cakar, dan sahabat Melty. Tidak mungkin dia kalah melawan musuh normal mana pun.

“Jangan ganggu kami, burung!”
“Menyingkirlah! Mel-chan!”

Tapi Reinkarnator menghentikan gerak majunya. Sementara Filo menjadi lebih kuat sebagai Hero Cakar, musuhnya juga memiliki pengguna vassal, dan telah menerima kekuatan aneh dari Dewi.

“Spiral Claw X!”

Sejak Dewi Turun, para Reinkarnator telah diberi sihir pendukung yang kuat. Oleh sebab itu, mereka bisa menjadi lebih kuat dari para Hero, karena tidak mungkin Filo dan yang lainnya akan terpojok dengan mudah.

“Wah.”

Serangan kuat yang dilancarkan Filo berhasil dihindari oleh pria itu.

“Tadi itu berbahaya sekali, burung.”
“Ku... minggir!”

Ksatria Wanita menyerang dengan jurus Musou Kassei hingga batasnya, dan mulai menebas musuh yang ada. Tapi dengan efek dukungannya yang sangat tinggi, sulit untuk bersaing dengan jiwa yang bereinkarnasi.

“Sepertinya dia cukup penting, si gadis.”
“Bukankah kita memang diperintah untuk menangkapnya saja?”
“Dia seorang yang cantik, jadi aku akan membuatnya jatuh cinta pada pesonaku.”
“A-siapa yang akan jatuh cinta pada orang sepertimu!?”
“Ini terakhir kalinya kau bisa mengatakan itu. Kau akan segera menyadari daya tarik aku yang sebenarnya.”
“Melty! Lepaskan tanganmu dari putriku!”

Sampah berteriak. Namun jika dia menembakkan skill, Melty akan terkena juga.

“Ayah!”
“Raja yang Bodoh.... Rencanaku sudah melampaui taktik yang kau buat, bukan begitu?”
“Apa yang kau katakan!? Pihak kalian hanya unggul jumlah saja! Dan setiap kali sesuatu yang buruk terjadi, kau mengandalkan wanita itu!”

Tidak senang dengan tanggapan Melty, Reinkarnator itu mulai memelototinya. Di saat yang sama, Melty melantunkan sihir.

“Dreifach Aqua Slash!”

Sebilah air mengirisnya tepat sasaran. Itu menimbulkan luka ringan di wajahnya, sebelum berhenti.

“Kau memilih menyerangku? Sudahlah, sepertinya kau tidak layak menerima pesonaku. Mati! Demi perdamaian dunia!”

Sabit Reinkarnator berayun ke arah Melty... Melty menutup matanya dengan erat. Dan...

“Kemunculanku di tempat dan momen ini, pasti ada yang aneh denganku.”

Dengan timing yang tepat, aku melindungi Melty dengan cara yang heroik. Aku menghentikan tebasan sabit dengan satu tangan, dan menyembunyikan Melty di bawah mantelku dengan tangan lainnya. Sama seperti hari itu... Itu adalah pemandangan yang sama seperti saat aku melindunginya dari Ksatria Gereja Tiga Hero yang mencoba membunuhnya.

“Jadi kamu mengincar momen ini?”

Saat dia menebak situasinya, Ren mengangkat pedangnya, dan mengarahkannya ke Reinkarnator lainnya. Yah, tidak aneh kalau dia berpikir seperti itu dengan melihat kejadian tadi.

“Tidak, aku memang benar sampai di waktu yang mepet.”
“N-Naofumi!?”
“Ya.”

Ini adalah reuni yang emosional. Di Manga dan Game, di sinilah dia akan menangis karena kegembiraan dan menempel padaku, tapi...

“Sebagai sumber kekuatan, aku memerintahmu...”
“Kenapa kau mau menembakkan sihir ke arahku tanpa memberiku kesempatan untuk berbicara!?”
“Akhirnya kau dihidupkan kembali untuk menyiksa kami semua, Naofumi! Dewi Sialan!”

Ah... ya, sepertinya sudah banyak yang terjadi. Sedemikian rupa sehingga Panduan Empat Senjata Suci tidak mampu memuat semuanya. Tapi kenapa mereka menembakkan sihir begitu mereka melihat wajahku?

“Mel-chan! Goushijin-sama Palsu, lepaskan Mel-chan!”

Bahkan Filo mencurigaiku. Dia juga menembakkan sebuah skill.

“Screw Claw X!”

Aku mengulurkan tanganku ke depan, dan menghentikan tendangan Filo. Kenapa aku harus menghadapi kedua gadis ini secara bersamaan? Termasuk Ksatria Wanita, dia juga menatapku dengan mata jahat. Keteganganku yang meningkat telah hancur seketika. Yah, aku juga merasa aku terlalu terburu-buru karena mendapatkan kekuatan baru, jadi mungkin ini yang terbaik.

“Yah, aku tahu kalian tidak akan mempercayaiku, tapi para Roh senjata membiarkan Empat Hero Suci melarikan diri ke dunia asal mereka. Seperti aku ini, aku sekarang telah kembali.”
“Bohong! Naofumi yang kukenal tidak akan bisa menghentikan tendangan Filo-chan!”
“Aku tidak terlalu lemah!”

Jika itu adalah serangan andalan Filo, aku rasa sewaktu dulu bisa menghentikan serangannya, mungkin bisa? Barusan, aku telah menghentikan serangannya.

“Sudah sampai situ dulu, sekarang ini aku sudah bisa bertarung lebih mudah dari sebelumnya.”

Aku mengabaikan sihir Melty, dan beralih ke Reincarnator. Mereka ini... Sepertinya aku tidak perlu mengeluarkan serangan besarku dulu. Dari apa yang kulihat, sepertinya Sampah telah menguasai sihir Kelas Revelation. Aku tahu itu dari sihir dukungan yang diberikannya pada Filo.

Itsuki... sepertinya bertarung di garis depan. Fohl cukup dekat dengannya. Dia sedang melawan musuh juga saat ini.

“Fumu.”

Aku mengaktifkan Perisai, dan mencari skill yang bisa aku gunakan. Selama dunia ini mengizinkannya, semua skill yang dapat digunakan oleh Perisai di dunia ini telah terbuka! ... Tidak, aku tidak bisa mengatakan itu. Berapa panjang daftar ini? Yah, kalau itu hanya sebatas skill yang bisa dipelajari Hero biasa, aku bisa menggunakannya. Itulah sedikit kekuatan yang aku miliki.

“Defense Link EX!”

Aku menaikkan Perisai, dan menyebutkan nama skill. Ini pertama kalinya aku memakai skill ini. Baru kali ini aku bisa langsung memakai skill tanpa harus membuka perisai tertentu, karena hanya dengan membuka perisai tertentu skill bisa digunakan.

Skill Defense Link sesuai dengan maknanya. Efeknya adalah... semua serangan yang diterima oleh rekanku akan disalurkan semuanya kepada diriku. Aku bisa menanggung semua serangan yang dilancarkan oleh musuh.

EX adalah... batas untuk Hero. Ada tingkat lain lagi di atasnya, tapi demi Dewi tidak menyadari kami, aku tidak menaikkan lagi tingkat skillnya. Selaput seperti penghalang dipasang di sekitar area yang luas, saat aku mengaktifkan skill untuk melindungi rekan-rekanku.

Dengan pertahanan setengah hati, skillnya cukup membahayakan diri. Tapi, aku yang sekarang bisa menerima serangan mereka dengan mudah.

Lindungi semua orang. Itu peran aku. Serangan tidak akan pernah lagi mencapai rekan-rekan yang aku lindungi di belakang.

Radiusnya sekitar 20 meter. Jika aku meningkatkan outputnya lagi, aku rasa wanita jalang itu akan menyadari kedatangan kami. Aku tidak punya alasan untuk menahan diri, tapi aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika dewi itu tahu aku kembali, jadi aku akan melindungi rekanku dengan secukup tenaga.

Sekarang bukan saatnya aku serius. Jika mereka lari karena sadar tidak bisa mengalahkanku, itu akan menjadi masalah besar. Aku akan menunggu Raphtalia dan yang lainnya tiba di sini sebelum aku benar-benar mulai mengerahkan semua tenaga.

“Ren.”
“Apa?”
“Jangan menghindar, tebas saja mereka.”
“A—Apa!? Kau ingin aku segera mati!?”
“Aku sudah memakai kekuatan asli, pasti aman. Cepat lakukan!”

Banyak sekali suara logam yang menghantam tubuhku. Ini adalah efeknya, aku menerima serangan dari musuh yang menyerang rekanku, jadi ini sudah diduga akan terjadi.

“A-ah.”

Para prajurit yang menyerang Ren heran, kebingungan karena serangan yang mereka lancarkan tidak berdampak apa-apa. Setelah tahu itu, Ren mulai perlahan-lahan melengahkan ancang-ancang untuk bertahan dan dengan pedang yang dipakainya, dia mulai menyerang balik semua reinkarnator di sana.

“Kau tidak mengelak? Kau bodoh ya?”
“Terima ini! Variable Messiah!”
“Apa!?”

Aku berani bertaruh Reincarnator berniat membelah Ren menjadi dua dalam satu serangan itu. Dia tersenyum, tapi saat dia melihat Ren berdiri utuh, ekspresinya berubah. Dan pedang Ren mulai berkilauan cemerlang. Pedangnya menjadi besar, dan dia mulai mengayunkannya ke bawah ke arah musuh.

Oh, itu skill yang cukup mencolok. Ren pasti tidak tahu soal skill yang dipakainya tadi.

Oh benar. Ren bilang dia pernah pergi ke dunia lain. Itu mungkin Skill Pedang yang dia peroleh saat itu. Apa dia menyimpan benda lain yang hanya bisa ditemukan di dunia lain? Tidak, aku tidak terlalu butuh semacam itu sekarang, tapi aku yakin yang lain akan perlu itu.

“Uuu... aku merasa seperti aku tidak seharusnya hidup, Naofumi.”
“Tapi kau masih hidup sekarang, kan?”

Jika kau menggerakkan tubuhmu bersamaan dengan pedangmu itu, dan menghindar jauh, kau bisa menghilangkan semua gerakan yang tidak perlu, tapi gaya seperti itu tidak cocok untukku. Jika musuh tidak dapat memberikan luka apapun padanya, dia bisa mengabaikan serangan mereka tanpa menghindar. Artinya, secara alami, mereka kini dapat menyerang lebih cepat dibandingkan sebelumnya. Yah, sebenarnya itu bukan strategi yang patut dipuji.

“Meski begitu, aku tidak mau dalam pengaruh skill itu terus. Aku khawatir jika terbiasa dan lupa bisa terluka kena serangan musuh.”
“Jika kau selengah tadi di hadapan musuh, sudah pasti kau mati!”

Reinkarnator mencoba bersikap keren saat dia menyerang Ren dari belakang.

“Lengah? Aku ingin menyebut itu kepercayaan padamu.”
“Guwah!”

Sambil memegang pedangnya di belakangnya, Ren dengan ringan menangkis serangan reinkarnator sebelum kena tebas darinya.

“Wah... kau semakin hebat ya.”

Gerakannya lebih tajam. Sebaliknya, kemampuan dasarnya meningkat beberapa level. Ini seperti pertarungan antara seorang amatir dan seorang pemula, dia menunjukkan perbedaan kekuatan yang sangat besar. Sesuatu seperti itu. Tampaknya klaimnya untuk menjadi lebih kuat tidaklah bohong.

“Hei... Melty, Filo. Aku senang jika kalian berhenti curiga padaku.”

Sekarang, Melty dan Filo telah melepaskan aliran serangan sihir dan keterampilan terkoordinasi padaku.

‘Kamu pasti kesakitan, dikuasai musuh. Jangan khawatir, aku akan mengistirahatkanmu dari hidup ini.’
‘Goushijin-sama, Firo bisa bangkit kembali setelah dirimu mati. Firo akan berusaha lebih keras, jadi kamu bisa istirahat sekarang.’

Sepertinya mereka mengucapkan kata-kata perpisahan seperti itu. Aku pikir aku telah membuat pintu masuk yang cukup dramatis, tapi aku diperlakukan seperti Zombie.

“Akan ku ucap berulang kali, bahwa aku belum mati!”
“Aku akan mengungkapkan wujud aslimu!”
“Ya, Goushijin-sama adalah...”
“Hentikan!”
“... Ini adalah tragedi yang disebabkan oleh kepercayaan yang mereka berikan padamu, dan taktik licik Dewi.”

Ren mulai bergumam dengan ekspresi kagum. Tolong hentikan. Tubuhku tidak sakit, tapi hatiku tidak tahan lagi. Dan seolah-olah dia baru menyadarinya, Ren mulai melambaikan tangannya pada Ksatria Wanita, dan memanggil namanya.

“Eclaire!”
“Siapa kamu!?”

Ah, Ren terlihat sangat terluka. Dia bertemu kembali dengan orang yang dia sukai setelah dua tahun, tapi inilah hasilnya.

“Ini aku! Ren. Tolong percaya padaku!”
“Ren yang kukenal adalah seorang pemuda yang kekanak-kanakan. Dia jelas bukan orang sepertimu! Jika kamu berencana menipuku, cobalah berusaha lebih keras!”

Haruskah aku menggunakan kekuatan untuk mengembalikannya? Tapi kalau aku melakukan itu di depan mata mereka, mereka pasti akan mengenaliku sebagai musuh.

“Sampah! Harusnya kau mengerti!”
“Tidak!?”

Karena aku telah berdiri diam tanpa menunjukkan perlawanan selama beberapa saat, sepertinya Sampah menemukan sesuatu.

“Melty, Iwatani-dono itu tidak menunjukkan tanda-tanda menjadi musuh. Aku rasa kita bisa mempercayainya sedikit.”
“Ayah... tapi...”
“Aku mengerti perasaanmu, tapi dia telah melakukan hal banyak untuk kita, kita tidak punya pilihan selain mengandalkan dia dalam pertempuran ini.”

Akhirnya mencapai tahap di mana aku dapat berbicara.

“Nah, Sampah. Aku punya sedikit informasi tentang situasinya sampai aku bisa sampai di sini. Melawan Ratu jelas tidak menyenangkan, tapi apa menahan diri dalam menyerang balik strateginya akan membuat istrimu bahagia?”
“Tidak...”

Kata-kataku membuat ekspresi Sampah menjadi pahit. Dia telah melalui beberapa rasa sakit, tapi aku tidak akan membiarkan ini mencapai akhir yang buruk. Aku pasti akan menyelamatkan Melty dan Filo... Semuanya.

“Kau tidak perlu menjawab itu sekarang. Namun dalam perang ini, seberapa banyak penduduk Melromarc yang akan jadi korban? Sekecil apapun jumlahnya, apa Ratu akan senang dengan itu?”
“... Kata-katamu benar, Iwatani-dono. Semua! Ikuti petunjuk Iwatani-dono! Melty, ikuti perintahku, dan ambil alih komando.”
“Y-ya Ayah! ...Bukannya aku percayamu sekarang, Naofumi.”

Dia melepaskan beberapa kalimat ala Tsundere, gadis itu. Begitu pula dengan Filo yang nampaknya berduka atas kematianku, jadi dia masih ragu terhadapku.

“Aku tahu.”

Astaga, saat kembali, aku malah diperlakukan seperti zombie. Dewi itu sungguh suka berkelahi.




TLBajatsu

0 komentar:

Posting Komentar