Rabu, 19 Juni 2019

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 22. Yang Ingin Aku Dengar

Chapter 22. Yang Ingin Aku Dengar


“Apa yang kau maksud dengan ‘menang’!? duel satu lawan satu kita diganggu!?”

“Apa yang kau katakan? kau kalah karena kau tidak bisa bertahan dari seranganku.”

…kurang ajar, kau benar-benar mengatakan itu?
Omong kosong apa yang mengatakan hero tidak boleh memiliki budak!
Sampah, berpura-pura menjadi pahlawan namun sebenarnya pertarungan ini hanya untuk kesenanganmu sendiri.

“Temanmu mengganggu di tengah pertarungan! Itulah mengapa aku terjatuh!”
“Ha! Apa itu alasan palsumu?”
“Bukan itu, brengsek!”

Motoyasu yang kurang ajar memandang rendah kearahku, mengabaikan keluhanku sambil menikmati kemenangan.
Walaupun memang tadi ada pengganggu… kurang ajar!

“Apakah begitu?”

Para penonton memandangi Motoyasu.
Apa mereka tidak melihat apa yang terjadi? Semuanya terdiam.

“Tidak ada gunanya mempercayai perkataan hero kriminal. Hero tombak! ini adalah kemenanganmu!”

Brengsek itu!
Seperti biasa, sang Raja mengumumkan hasilnya dengan lantang.
Meskipun, beberapa dari kerumunan tidak yakin. Mereka melihat kesekeliling seolah mereka ingin berkata.
Namun, tidak akan ada yang berani menantang hasil yang diberikan raja.
Karena raja telah membungkam semua perbedaan pendapat.
Kerajaan ini telah terdiktator.

“Seperti yang diharapkan dari Motoyasu-sama!”

Wanita jalang yang merupakan dalang dari semua ini, tanpa rasa malu berlari kearah Motoyasu.
Terlebih lagi, penyihir kastil hanya menyembuhkan Motoyasu, Merawat lukanya seperti mereka tidak ingin membantuku.

“Fumu, seperti yang diharapkan dari hero yang dipilih oleh anakku, Malty.”
Raja itu berbicara saat dia menepuk pundak Mein.

“A-Apa!?”

Mein adalah anak raja?

“Ah… Aku juga terkejut bahwa ternyata Mein adalah putri kerajaan. Dia menggunakan nama palsu untuk membaur bersama kita.”
“Ya… aku ingin membantu untuk kedaiaman dunia~”

...Begitu. Jadi seperti itu.
Memang aneh aku dengan mudahnya di cap sebagai kriminal hanya dari pengakuan korban.
Jadi seperti itu… sang Raja mengabaikan putri bodohnya yang egois dan menjatuhkan tuduhan palsu kepadaku dengan bukti palsu. Demi hero yang dipilih putrinya, dia mengorbankanku dan mengambil kembali uangku hanya karena aku adalah yang terlemah diantara para hero.
Dan karena Motoyasu menyelamatkan sang putri dariku, mereka menjadi sangat dekat, lebih dekat dari para gadis lainnya.

Ini juga menjelaskan mengapa aku mendapatkan dana tambahan saat awal.
Dengan kata lain, dia dapat mendapatkan perlengkapan yang bagus untuk dirinya dan untuk membantu hero yang dipilihnya, Motoyasu.
Jika hanya Motoyasu yang memulai dengan perlengkapan yang bagus, seharusnya raja mengetahui ada yang tidak beres.
Dengan perencanaan yang matang, sudah pasti tidak ada jalan lain untuk mengetahui kebenaran selain dari penjahatnya. Hasil akhirnya adalah, Hero tombak yang menyelamatkan putri dari Hero perisai yang jahat.

Walaupun lambat, semuanya menjadi jelas.
Tidak ada bukti selain pukulan yang aku terima, yang bahkan tidak memberikanku damage walaupun aku terjatuh. Tidak ada bukti yang jelas bahwa putri telah berbuat curang.
Jika ada perdebatan mengenai pertandingan ini, mungkin akan dibungkam dibalik layar.
Jadi dia dapat menganggu duel dan membantu hero kesayangannya, Motoyasu.

Itu berarti, ini semua telah direncanakan dari awal agar aku dan Motoyasu berduel.
...Oh, ini sederhana. Yang harus dilakukannya hanyalah berbisik kepada raja.

“Gadis itu telah dipaksa menjadi budak oleh hero perisai. Tolong selamatkan dia.”

Sebuah kesempatan untuk menguji potensi suaminya dan juga membuat dirinya terlihat baik. Dia pasti tidak akan melewatkan kesempatan ini.
Jika mereka benar-benar menikah, Ini pasti akan menjadi kisah pahlawan dimana mereka menyelamatkan seorang budak dari seorang penjahat.
Dan dimasa depan, namanya akan dikenang sebagai istri dari hero yang telah mengalahkan hero jahat.
Sial! Raja sampah ini dan wanita jalang ini!

Tunggu dulu… sang putri, adalah wanita jalang…?

Cerita ini, dimana aku pernah mendengarnya?
Dimana? dimana aku mendengar sesuatu seperti ini?
… Aku ingat sekarang. Aku membacanya di novel ‘Senjata empat orang suci’.
Didalam buku itu sang putri adalah wanita jalang yang berhubungan dengan semua hero yang ada.
Jika buku yang aku baca di perpusatakaan berhubungan dengan dunia ini, maka akan masuk akal jika putri ini adalah wanita jalang.
Hal yang sama juga dapat berlaku kepada para hero sialan lainnya.

Rasa marah mendidih dari bagian terdalam dari tubuhku.


[Seri Kutukan]
[Kondisi untuk membuka perisai telah terpenuhi]


Pandanganku terganggu perisaiku juga termakan oleh emosi gelap yang muncul dari hatiku.

“Baiklah Motoyasu-dono, gadis yang telah hero perisai perbudak sudah menunggu.”

Kerumunan mulai menyebar bersamaan dengan para penyihir mulai melepaskan Raphtalia dari segel budaknya.
Para penyihir membawa semangkuk cairan dan mengolesinya pada segel budak Raphtalia.
Segelnya hilang tepat didepan mataku.
Raphtalia sekarang sudah terbebas dari segelku.
Perutku bergejolak hatiku termakan oleh perasaan jahat.
Jika dunia ini mengejek dan mencemoohku, dan semua nya hanya menertawakan perjuanganku.
Yang bisa aku lihat… hanyalah senyum gelap yang samar-samar terasa disekitarku.

“Raphtalia-chan”

Motoyasu berlari kearahnya.
Raphtalia, dengan air liur yang keluar dari mulutnya dan air mata yang keluar membasahi mukanya, dia ---- menampar Motoyasu.

“Kau… kurang ajar!”
“...Eh?”

Motoyasu terdiam bingung setelah ditampar.

“Aku tidak pernah meminta untuk diselamatkan olehmu!”
“N-Namun Raphtalia-chan telah disalahgunakan oleh Naofumi kan?”
“Naofumi-sama tidak pernah memaksaku untuk melakukan suatu hal! dia hanya menggunakan segel itu jika aku takut untuk bertarung!”

Tertidur karena pingsan, aku tidak bisa mendengar apa yang mereka katakan.
Tidak, sebenarnya aku mendengarnya.
Namun aku tidak ingin mendengarkan siapapun.
Aku hanya ingin cepat-cepat keluar dari sini.
Aku ingin kembali ke duniaku.

“Dia seharusnya tidak seperti itu!”
“Naofumi-sama tidak bisa mengalahkan monster sendirian. Itulah alasan mengapa dia harus bergantung pada seseorang.”
“Kau tidak perlu melakukan itu! Dia hanya akan menggunakanmu hingga kau rusak!”
“Naofumi-sama tidak pernah membiarkan suatu monster melukaiku! dan saat aku lelah dia membiarkanku berisitirahat!”
“Ti-tidak… dia bukanlah tipe orang seperti itu…”
“... Apa kau mau mengulurkan tanganmu untuk budak kotor yang memiliki penyakit?”
“Eh?”
“Naofumi-sama telah memberiku banyak hal. Dia mengizinkanku memakan makanan apapun yang aku mau. dia memberiku obat saat aku sakit. Apa kau bisa melakukan itu?”
“B-bisa!”
“Maka harusnya kau memiliki budak disisimu sekarang!”
“!?”

Entah mengapa… Raphtalia berlari kearahku.

“Me-menjauh!”

Ini… adalah neraka.
Dunia yang jahat.
Wanita - tidak - semua orang di dunia ini mencemoohku seolah sedang menyiksaku.
Jika dia menyentuhku, maka aku hanya akan mengingat kenangan buruk itu lagi.
Raphtalia menyaksikan kondisiku dan kembali memandangi Motoyasu.

“Aku telah mendengar rumor… bahwa Naofumi-sama memaksakan dirinya ke pengikutnya, dan dia adalah hero yang jahat.”
“A-ah. Dia adalah pemerkosa! untuk budak perempuan, seharusnya kau mengerti itu kan?”
“Mengerti apa!? Naofumi-sama bahkan tidak pernah menyentuhku!”

Raphtalia menggenggam tanganku.

“Le-lepaskan!”
“Naofumi-sama… bagaimana caraku mendapatkan kepercayaanmu?”
“Lepaskan tanganku!”

Semua orang didunia ini menuduhku melakukan kejahatan yang tidak aku lakukan.

“Aku tidak melakukannya.”

Pompf…


Diriku yang sedang bersedih terselimuti oleh sesuatu.
“Tidak peduli apapun, aku akan selalu mempercayaimu Naofumi-sama.”
“Diam! kalian semua hanya akan memberikan tuduhan lagi kepadaku!”
“... aku tidak percaya rumor itu. Kau adalah orang yang tidak akan melakukan hal seperti itu.”

Aku mendengar suatu kata yang sangat ingin aku dengar sejak aku datang ke dunia ini.
Perlahan, bayangan yang mengganggu pandanganku mulai memudar.
Aku menerima kehangatan dari orang lain.

“Walaupun seluruh dunia menyalahkan Naofumi-sama, aku berbeda… Apapun yang dibutuhkan, aku akan menangkal semuanya.”

Ketika aku mengangkat kepalaku, apa yang berada di depan mataku bukanlah gadis kecil namun adalah gadis remaja sekitar 17 tahun.
Namun penampilannya terlihat mirip seperti Raphtalia, dia adalah gadis yang sangat cantik.
Yang dulunya memiliki kulit yang kering, dan penuh luka, sekarang menjadi sehat, dengan rambut indah yang memiliki warna sedikit berdebu.
Tubuh yang dulunya hanya tulang dan kulit, sekarang memiliki lekuk tubuh yang ideal.
Yang lebih penting, matanya tidak lagi terpenuhi dengan keputusasaan, namun terpenuhi dengan cahaya semangat yang kuat.
Aku tidak mengenal gadis seperti itu.

“Naofumi-sama, mari pergi dan berikan aku segel yang baru.”
“Si-siapa kau?”
“Eh? Apa yang kau katakan? Ini aku Raphtalia.”
“Tidak-tidak-tidak bukankah Raphtalia adalah gadis kecil.”

Dia mengaku bahwa dia adalah Raphtalia. Terlihat bingung, dia memiringkan kepalanya sambil meyakinkanku.

“Hmm, Naofumi-sama selalu memperlakukanku seperti anak kecil.”

Suara itu… memanglah suara Raphtalia, aku ingat.
Namun tubuhnya benar-benar berbeda.
Tidak-tidak-tidak, ini aneh meskipun dia adalah Raphtalia.

“Naofumi-sama, aku akan mengatakan ini karena situasinya.”
“Apa?”
“Ketika Demi-human menaikan level mereka, tubuh mereka juga akan tumbuh dengan cepat untuk menyamakan pertumbuhan levelnya.”
“Eh?”
“Demi-human tidaklah sama seperti Manusia. mereka lebih mirip seperti monster.”

Malu, gadis yang mengaku sebagai Raphtalia melanjutkannya.

“Meskipun pikiranku masih sama seperti anak kecil, tubuhku sudah setara dengan orang dewasa.”

Ketika mengatakan ini, Raphtalia sekali lagi memeluk kepalaku di dadanya.

“Tolong percaya padaku. Aku percaya bahwa Naofumi-sama tidak pernah berbuat kejahatan. kau adalah hero perisai yang baik, yang telah menyelamatkan nyawaku, memberikanku obat, mengajariku caranya bertahan hidup dan bertarung. Aku adalah pedangmu, dan aku akan mengikutimu apapun yang mengahalangi.”

Itu semua adalah… kata-kata yang inign aku dengar.
Kata-kata itu diucapkan ketika Raphtalia berjanji untuk bertarung bersamaku.

“Jika kau tidak percaya padaku, jadikan aku budakmu kembali atau lakukan apapun yang kau mau. Aku akan terus bersamamu.”
“Ku...u...uuu”

Dari kata terbaik yang aku terima setelah aku berada di dunia ini, tanpa disadari aku mulai menangis. Meskipun aku beripikir bahwa seharusnya aku tidak menangis apapun yang terjadi, Aku tidak bisa menghentikan air mata yang mengalir.

“Uuuu…..uuuuuuuuuuu”

“Duel barusan… Motoyasu di-diskualifikasi.”
“Haa!?”

Ren dan Itsuki muncul dari keramaian dan berbicara.

“Kami melihat dengan jelas dari atas, bahwa salah satu pengikutmu menggunakan sihir angin kearah Naofumi.”
“Tidak, tapi… itu tidak mungkin.”
“Raja terdiam. kau paham apa maksud dari itu kan?”
“... apa yang terjadi?”

Motoyasu memutar kepalanya melihat kearah penonton.

“Namun dia menyerangku dengan monster.”
“Mereka tidak memberikan damage. Kau dapat memeriksanya sendiri.”

Bertindak seolah benar sendiri, Ren memojokan Motoyasu.

“Namun… dia! dia mengincar mukaku dan selangkanganku!”
“Menggunakan taktik kotor setelah dipaksa mengikuti pertarungan yang tidak mungkin dia menangkan. Kita harus memakluminya.”

Setelah mendengar perkataan Itsuki, Motoyasu menyerah adu pendapat dengan muka yang tidak senang.

“Pertarungan ini mungkin menjadi kesalahanmu, jadi biarkan saja.”
“Hmph… sungguh hasil yang mengecewakan. aku masih curiga bahwa Raphtalia-chan telah dicuci otak.”
“Bagaimana kau masih bisa berkata seperti itu setelah melihat mereka seperti ini?”
“Itu benar.”

Dengan suasana yang menjadi aneh, para hero mulai pergi dan kerumunan orang mulai kembali ke kastil.

“...Hmph! membosankan.”
“Ya… ini adalah hasil yang mengecewakan.”

Mereka yang tidak puas dengan hasil pertandingan pergi dengan jengkel. Hanya aku dan Raphtalia yang tersisa.

“Pasti sangat sulit bagimu. Aku tidak menyadarinya hingga sekarang. Mulai sekarang, aku akan ikut menanggung beban itu.”

Kesadaranku menghilang ketika aku mendengar kata-kata itu.

Setelah itu, aku tidur dipelukan Raphtalia sekitar satu jam. Aku terkejut, aku tidak menyadari pertumbuhan Raphtalia yang begitu banyak.
Kenapa aku tidak menyadarinya?

… Aku terlalu stress, mungkin.

Aku tidak memiliki kesempatan untuk memeriksa pertumbuhan Raphtalia. yang selalu aku periksa hanyalah statusnya yang meningkat di layar.
Jamuan sudah berakhir. Jadi aku tertidur di ruangan berdebu yang sudah tidak digunakan, yang awalnya disiapkan untuk pelayan.

Seseorang mempercayaiku. hanya dengan itu, aku merasa beban dalam hatiku terangkat.

Akibat masalah ini sudah selesai, esok harinya saat sarapan.
Untuk pertamakalinya sejak aku di khianati Mein, Indra perasaku kembali berfungsi.




TL: LoliLover
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar