Rabu, 16 Desember 2020

Kuma Kuma Kuma Bear Light Novel Bahasa Indonesia Volume 1 : Chapter 17. Beruang Mendapat Masalah dan Naik ke Peringkat D

Volume 1
Chapter 17. Beruang Mendapat Masalah dan Naik ke Peringkat D


Setelah mengalahkan Goblin King, aku mengambil banyak quest dari guild dan memperoleh banyak pengalaman...

...mulai dari penggunaan sihir, membuat gambaran imajinasi sebelum melepas mantra, dan pemahaman tentang seberapa kuat sihir beruang yang dapat kukeluarkan.

...pengalaman dalam menggunakan pedang raja goblin dan bagaimana cara mengalirkan mana ke dalamnya.

...pengalaman menggunakan pisau lempar.

...dan juga, pemahaman tentang seberapa kuat set perlengkapan beruang milikku dalam hal bertahan dan menyerang.

Aku telah menguji banyak hal dalam beberapa hari terakhir. Dan baru-baru ini, aku juga telah memastikan seberapa banyak penyimpanan beruangku dapat menampung dan seberapa besar kapasitasnya. Aku menyimpan mayat-mayat serigala yang menjadi kelinci percobaanku hari ini dan pulang untuk melaporkannya ke guild.

"Yuna-san," ucap Helen, "apakah hari ini anda hanya membawa mayat-mayat serigala lagi?"

"Ya," jawabku, "itu benar."

"Benarkah?"

"Kenapa kau menanyakanku hal itu?"

"Akhir-akhir ini para petualang yang mengambil quest pembasmian selalu pulang dengan tangan kosong."

"..."

"Tampaknya sudah tidak ada monster di luar sana yang bisa diburu."

"..."

"Saat para petualang keluar untuk membasmi goblin, mereka tidak menemukannya dimanapun."

"..."

"Saat ada desa yang mengajukan quest pembasmian orc, tanpa disadari, orc yang meresahkan mereka tiba-tiba hilang."

"..."

"Saat mereka pergi untuk membasmi para kobold, tak ada kobold dimanapun."

"..."

"Beberapa ada yang pergi untuk berburu kelinci bertanduk dan tak menemukan apa-apa."

"..."

"Dan ini tidak hanya terjadi sekali atau dua kali. Apakah anda tahu sesuatu mengenai hal ini?"

Dia menatapku dengan curiga. Tentu saja jawabannya adalah IYA. semua monster yang dia sebutkan sebelumnya, akulah yang membasminya. Aku juga menyimpan mayat-mayat tersebut di dalam pemyimpanan beruang milikku.

"Begitu," ujarku. "Sungguh malang nasib petualang yang memgambil quest tersebut."

Helen menghela napas panjang, menanggapiku yang berupaya untuk berpura-pura bodoh. "Kelihatannya mereka telah menyaksikan berkali-kali sosok seorang gadis dalam balutan kostum beruang hitam lucu sebelum pergi untuk misi pembasmian. Mungkinkah dia adalah salah satu dari teman anda?"

Dalam diam, tatapannya mengarah ke mataku. Aku berusaha untuk tidak memalingkan wajah, meskipun aku ingin.

"Mungkin saja pakaianku sedang tenar sekarang?"

"Itu tidak mungkin! Satu-satunya orang yang akan mengenakan kostum tersebut hanyalah anda! Dan hanya anda seorang!"

"Jika kau sudah mengetahuinya, harusnya kau langsung terus terang saja dari awal."

"Guild master menyuruh saya untuk memanggil anda saat anda mengunjungi guild."

"Kenapa? Bukan berarti aku mencuri quest mereka atau apa. Kebetulan saat aku lewat, aku menjumpai sejumlah monster dan menghabisinya."

"Ya, tak ada masalah tentang hal itu. Dan anda juga tidak mengklaim hadiah dari quest-quest tersebut."

"Kalau begitu..."

"Tapi, semenjak anda terdaftar sebagai anggota guild, kami menghimbau anda untuk selalu melaporkan monster-monster yang anda basmi sebagai bagian dari tugas. Maka, para petualang yang telah mengambil quest-quest tersebut tidak berakihr dengan catatan kegagalan."

"Aku mengerti. Mulai sekarang aku akan selalu melapor."

"Bagaimanapun juga, saya masih harus mempertemukan anda dengan guild master hari ini."

"Kau serius?"

"Ya, saya serius. Saya akan membawa anda ke ruangannya, jadi mohon ikut dengan saya sekarang."

Helen menyeretku ke ruangan guild master.

"Guild master," ucap Helen, mengetuk pintu. "Saya membawa Yuna-san kemari."

"Masuklah."

Helen membiarkanku masuk. Guild master berada di sana, mengerjakan sesuatu di mejanya.

"Jadi, kau datang. Kau dapat kembali bekerja, Helen. Dan untukmu, Yuna, silahkan duduk di sebelah sana."

Dia menunjuk ke sebuah meja yang terletak di tengah ruangan. Ada sekitar enam tempat duduk yang tersusun rapi di depan meja tersebut. Aku memilih satu secara acak kemudian duduk disana.

"Jadi, apa yang kau rencanakan?"

"Apa yang kurencanakan?"

"Seperti yang kuduga, kau membasmi monster-monster yang merupakan bagian dari quest orang lain dan tidak melaporkannya. Kau bahkan tidak memgklaim hadiah dari quest tersebut. Kau juga tidak menjual material dari monster-monster yang kau bunuh. Apa tujuanmu?"

Menghabiskan waktu, berlatih sihir, berlatih pedang, berburu monster, memetakan tempat — dan banyak hal lainnya.

"Aku baru saja tiba di kota ini, jadi aku mencoba menghafal setiap area yang ada. Aku hanya membunuh monster yang kebetulan lewat."

"Kalau begitu, kenapa kau tidak melaporkannya kepada guild?"

"Aku baru saja bergabung, jadi aku tidak tahu."

Aku tidak tahu jika sudah jadi tugas petualang untuk selalu melaporkan setiap monster yang mereka basmi, termasuk monster di luar quest. Itu salah Helen karena tidak memberitahuku.

"Dan mengapa kau tidak menjual material dari monster-monster yang kau bunuh?"

"Aku tidak sedang butuh uang."

"Tapi bukankah akan buruk jika mayat-mayat monster dalam item bag milikmu mulai membusuk?"

Benar, pikirku, waktu berjalan normal dalam item bag biasa.

"Umm, bisakah kau menjaga rahasia?"

"Apa itu? Aku bukanlah tipe yang mudah membeberkan rahasia milik orang lain."

"Aliran waktu dalam item bag milikku terhenti, jadi aku tidak perlu khawatir karena apa saja yang ada di dalamnya tidak akan membusuk."

"Benarkah itu?"

Aku mengeluarkan beberapa mayat serigala yang sudah lama, meletakkannya di atas meja milik guild master sebagai bukti. "Aku menghabisi serigala-serigala ini tiga hari yang lalu."

Guild master memeriksa mayat-mayat tersebut. "Semuanya masih hangat."

Aku memasukkan kembali mayat-mayat tadi ke dalam penyimpanan beruangku agar tidak meninggalkan bercak darah pada meja guild master. "Mereka tidak akan membusuk, jadi itu baik-baik saja."

"Cukup, aku mengerti. Mulai sekarang, jangan lupa untuk selalu melapor setiap kali kau membunuh monster. Jika tidak, maka kau akan menyebabkan masalah bagi petualang yang lain."

"Baiklah, aku paham. Bisakah aku pulang sekarang?"

"Satu lagi. Apakah kau juga membasmi beberapa Orc?"

"Ya." Tidak ada gunanya berbohong, jadi aku menjawabnya dengan jujur.

"Begitu. Maka kami akan menaikkan peringkatmu ke D, mulai hari ini."

"Apakah tidak masalah bagiku untuk naik peringkat secepat itu? Aku bahkan belum menyelesaikan quest apapun dengan tingkat kesulitan D. Bukankah aku perlu setidaknya menyelesaikan sepuluh quest tingkat D untuk dapat dipromosikan menjadi petualang berperingkat D?"

"Jika kau dapat mengalahkan seekor Goblin King dan beberapa Orc seorang diri, maka itu cukup. Ditambah, pasti ada sepuluh mayat Orc dalam item bag milikmu, bukan begitu?"

Tebakannya nyaris benar.

"Dan juga, aku minta maaf, tapi kuharap kau mau menjual mayat-mayat Orc tersebut kepada guild. Jika guild tidak menyuplai material monster secara teratur ke toko-toko yang ada, itu akan menurunkan reputasi kami."

"Tidak masalah."

Seorang pegawai wanita dari guild memanduku kembali ke meja resepsionis, tempat Helen berada. Dia memberitahu Helen apa yang disampaikan guild master dan kembali kepada pekerjaannya.

"Yuna-san selamat, peringkat anda telah naik."

"Terima kasih."

Helen meletakkan kartu guildku pada panel kristal dan mulai melakukan sesuatu padanya, mengingatkanku bahwa aku masih tidak tahu bagaimana cara kerja panel kristal tersebut berbagi data kepada seluruh panel kristal yang ada di penjuru negeri.

"Guild punya permintaan," ujarnya, "jika anda tidak keberatan."

"Apa itu?"

"Dapatkah anda tidak membasmi serigala di daerah sekitar sini untuk sementara waktu? Karena itu akan menyebabkan masalah bagi petualang pemula untuk mencari penghidupan. Anda tentu saja bebas untuk berburu monster lain."

"Yah, aku seharusnya masih seorang pemula." Aku belum lama terdaftar sebagai petualang.

"Saya tidak akan menyebut anda pemula. Seorang petualang pemula tidak mungkin dapat mengalahkan kawanan goblin, seekor Goblin King, dan juga Orc."

Dia benar. "Aku mengerti. Aku hanya perlu mengabaikan mereka untuk sementara waktu, kan?"

"Terima kasih banyak. Kami ingin agar nantinya dengan menghadapi dan mengalahkan serigala dan goblin, para petualang berperingkat rendah dapat menaikkan peringkat mereka dan memperoleh pengalaman."

"Tunggu sebentar, jadi aku harus menghindari dari memburu goblin juga?"

"Goblin berkembang biak dengan cepat, jadi anda tidak perlu menahan diri untuk membasmi mereka. Jika bertemu mereka, silahkan basmi sebanyak yang anda bisa. Sangat jarang petualang yang mau memburu goblin, karena goblin tidak menghasilkan material yang laku dijual."

Aku mengambil kembali kartu guild milikku. Sekarang aku adalah petualang berperingkat D. "Jadi, dapatkah aku pulang sekarang?"

"Ya, silahkan. Tapi mohon untuk menjual dulu material yang anda peroleh sebelum pergi."

Aku meninggalkan guild dan pergi ke bangunan sebelah.




TL: Boeya
EDITOR: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar