Kamis, 24 Desember 2020

Kuma Kuma Kuma Bear Light Novel Bahasa Indonesia Volume 1 : Chapter 18. Beruang Menjual Barang

Volume 1
Chapter 18. Beruang Menjual Barang


Aku pergi meninggalkan guild dan menuju ke loket penukaran yang berada di bangunan sebelah. Dua dari tiga loket tengah sibuk melayani pelanggan, jadi aku menuju ke loket yang kosong.

"Yo, gadis beruang. Ingin menjual serigala lagi?" Tanya Gentz-san. Dia menyapaku dengan senyuman.

"Aku memiliki monster lain juga." Aku mengeluarkannya dari dalam penyimpanan beruang milikku sepuluh mayat serigala. Para petualang yang berada dalam ruangan tersebut tampak terkejut.

Gentz-san memanggil dua pegawai dari belakang dan menginstruksikan kepada mereka untuk mengangkut mayat-mayat tersebut. Setelah semua mayat serigala disingkirkan dari meja konter, aku kemudian mengeluarkan sepuluh mayat kelinci bertanduk. Keributan dalam ruangan tersebut semakin menjadi-jadi. Kebetulan, kelinci bertanduk adalah kelinci dengan panjang tubuh mencapai satu meter. Meski tampak menggemaskan, mereka dapat melompat dengan sangat jauh, dan jika pertahanan kalian tidak cukup baik, mereka akan menghantam kalian dengan tanduk yang mereka miliki.

"Apa? Kau bahkan punya kelinci bertanduk juga? Dan semuanya tampak segar." Gentz-san kembali memanggil pegawai dari belakang, menyuruh mereka untuk mengangkut mayat-mayat kelinci bertanduk tersebut. "Seperti biasa, kau tidak menyiangi dan memilah mayat monster yang kau bawa."

"Aku tidak pandai melakukannya, dan itu sangat merepotkan."

"Yah, itu memberi kami penghasilan lebih, jadi kami akan dengan senang hati mengerjakannya, tapi kau akan menghasilkan uang lebih sedikit jika tidak mencoba untuk mempelajarinya."

"Aku akan mempelajarinya," ujarku, meskipun aku tidak ada niatan untuk melakukannya. Mungkin akan lebih tepat jika kukatakan bahwa aku tidak sanggup. Aku akan mulai membiasakan diri dengan mayat monster, tapi memilah mayat mereka masih terlalu berat bagiku.

"Jadi, hanya sepuluh serigala dan sepuluh kelinci bertanduk untuk hari ini?"

"Masih ada lagi. Guild master menyuruhku untuk membawanya kemari."

"Guild master menyuruhmu membawa sesuatu kemari?"

Aku mengeluarkan mayat seekor orc.

"Hey, kau bahkan mendapatkan seekor orc? Tunggu sebentar. Kau tidak akan bilang kalau punya sepuluh yang seperti ini, bukan?"

Orc paling kecil memiliki tinggi sekitar dua meter dan yang paling besarnya bisa mencapai tiga meter. Sangat tidak mungkin untuk mengangkut mayat tersebut seorang diri, dan rasanya tidak akan muat jika aku meletakkan semua mayat orc yang kumiliki di meja konter.

Para petualang yang terkumpul dalam ruangan tersebut mulai berbisik satu sama lain. "Tidak mungkin kalau itu seekor orc." "Tapi itu benar-benar seekor orc." "Apakah dia mengalahkan makhluk tersebut seorang diri?"

Aku mengabaikan kebisingan mereka dan menjawab pertanyaan Gentz-san. "Ya."

"Yang benar saja? Item bag macam apa itu? Akan jadi masalah jika kau mengeluarkan ke sepuluh mayat orc tersebut di sini. Mari pindah ke gudang penyimpanan beku yang ada di belakang."

Aku mengikuti Gentz-san dari belakang dan menuju ke gudang penyimpanan. Aku bisa mendengar mereka sedang membicarakanku saat kami meninggalkan meja konter. "Tidak mungkin dia punya mayat sepuluh orc." "Bagaimana cara dia mengalahkan ke sepuluhnya?" "Itu karena dia adalah si beruang." "Itu hal yang mungkin bagi si beruang bersimbah darah." "Jangan berbicara yang tidak-tidak tentang si beruang bersimbah darah." "Apa maksudnya beruang bersimbah darah?" "Kau tidak tahu..."

Apa yang mereka maksud dengan "si beruang bersimbah darah"? Pikirku. Aku ingin berhenti dan mendengarkan, tapi aku tidak boleh memgambil resiko dan kehilangan pandanganku dari Gentz-san.

Aku menutup pintu di belakangku. Terdapat begitu banyak daging, bulu, tanduk, kulit dan bagian lain dari monster-monster yang tengah dipilah dan disiangi di dalam. Serigala dan kelinci bertanduk yang kuserahkan sebelumnya juga sudah diangkut kemari. Mendapat pekerjaan lebih artinya upah meningkat pula bagi para pegawai.

"Aku tahu kalau di dalam sini dingin tapi tahan saja. Dagingnya akan membusuk jika dibiarkan berada pada suhu hangat." Gentz-san berjalan menuju ke meja paling besar yang berada di belakang. Meski mejanya sudah cukup besar, tampaknya itu hanya mampu memuat mayat satu ekor orc di atasnya. "Bisakah kau letakkan satu di atas meja, kemudian sisanya letakkan di lantai dekat sini?"

Aku mengeluarkan seluruh mayat orc dari penyimpanan beruangku seperti yang ia minta.

"Terima kasih, pasti sulit membawa seluruh mayat-mayat ini. Apakah kau yakin? Kau akan mendapat penghasilan lebih sedikit jika kami yang memilah dan menyiangi mayat-mayat ini untukmu?"

"Aku tidak dapat memilah mayat-mayat tersebut, dan aku tidak terlalu membutuhkan uangnya, jadi tidak masalah."

"Kurasa kau masih menghasilkan banyak karena yang kau jual juga banyak. Apa peringkatmu sekarang, gadis beruang?"

"Aku baru saja dipromosikan ke peringkat D."

"Peringkat D, huh. Jika kau dapat mengalahkan orc, aku tidak heran peringkatmu akan naik. Bisakah aku meminta tolong padamu?"

"Apa itu?"

"Kau tidak dapat memilah dan menyiangi mayat monster, bukan?"

"..."

"Jadi, bisakah kau berikan pekerjaan tersebut kepada seorang pegawai muda kami yang biasa ke sini untuk membantu dalam pemilahan mayat monster?"

"Bukankah guild akan kehilangan keuntungan jika seperti itu?"

"Kami akan baik-baik saja tanpamu. Menurutmu ada berapa banyak petualang yang tinggal di kota ini?"

Dia benar. Sebelum aku datang pun menejemen keuangan guild baik-baik saja. Kehilangan seorang pelanggan adalah angka yang yang kecil bagi mereka. "Tapi, kenapa harus dia?"

"Yah, dia masih di bawah umur, ditambah lagi dia bukanlah pegawai tetap di sini. Kau pasti kenal siapa dia."

"Jangan bilang kalau yang kau maksud itu adalah Fina?" Hanya satu gadis di bawah umur yang kukenal.

"Kau juga pastinya tahu tentang masalah apa yang dia dan keluarganya hadapi, bukan?"

Aku mengangguk. Fina tidak memiliki seorang ayah, ibunya tengah sakit, dan dia juga memiliki seorang adik perempuan yang tiga tahun lebih muda darinya.

"Aku yang telah mempekerjakannya selama ini, tapi aku sendiri juga masih punya pekerjaan di guild yang harus kukerjakan."

"Dengan kata lain, kau ingin aku mempekerjakan Fina secara langsung untuk memilah dan menyiangi mayat monster hasil buruanku?"

"Itu benar. Dia sangat mahir dalam pekerjaan tersebut, bahkan untuk ukuran anak seumurannya. Dia juga lihai dalam pengulitan, jadi kurasa kecil kemungkinan material yang dihasilkan akan rusak."

"Aku tidak keberatan, tapi aku tidak tahu berapa lama aku akan menetap di kota ini."

"Tidak masalah. Cukup pekerjakan ia selama kau masih berada di sini."

"Berapa banyak aku harus membayarnya? Jujur saja, aku tidak terlalu tahu harga pasar untuk menyewa seorang dengan pekerjaan semacam itu."

"Guild mengambil dua puluh persen. Tapi kau dapat memberinya sepuluh persen dari total penghasilan yang kau peroleh dari menjual material monster."

"Apakah sepuluh persen cukup?"

"Itu sebenarnya sudah cukup tinggi. Kau bahkan bisa memberinya kurang dari itu jika rasanya itu terlalu banyak."

"Aku mengerti."

"Kalau begitu, aku akan panggil Fina kemari, jadi tunggu di sini."

Gentz-san dengan bahagia beranjak menuju ruang belakang. Kupikir dia akan pergi untuk beberapa saat, tapi dengan cepat, ia telah kembali bersama Fina.

"Yuna-san!" Dia berlari kemari dan langsung memelukku. Ya, dia memang menggemaskan. Aku memberinya elusan di kepala.

"Fina, bagaimana kabarmu?"

"Baik. Apakah benar kalau kau akan mempekerjakanku?"

"Ya, bisakah kau membantuku memilah dan menyiangi monster buruanku sebelum aku menyerahkannya kemari?"

"Terima kasih banyak." Wajah Fina mengeluarkan senyum lebar.

"Jadi, Fina," ujar Gentz-san, "untuk sementara waktu, kau tidak perlu kemari dahulu."

"Tapi..."

"Alasan mengapa kita punya banyak pekerjaan menumpuk akhir-akhir adalah karena kakak perempuanmu yang satu ini membawa banyak monster kemari tanpa memilah dan menyiangi mereka terlebih dahulu. Jika dia mempekerjakanmu, kita tidak akan kerepotan seperti sekarang. Aku masih akan meminta bantuanmu untuk hari ini, jadi tidak perlu khawatir. Yuna membawa kemari beberapa serigala, kelinci bertanduk, dan orc — masing-masing sepuluh ekor."

"Itu banyak sekali!"

"Jadi, apa yang harus kulakukan mulai besok?"

"Bolehkah aku mengunjungi penginapanmu besok pagi, Yuna-san?"

"Tentu."

"Kalau begitu, aku akan datang sekitar jam tujuh."

Untuk sebuah janji, itu terlalu pagi, tapi orang-orang di dunia ini memulai pekerjaan mereka sedini mungkin saat matahari terbit dan menyelesaikan pekerjaannya setelah matahari terbenam. Tidak ada seorang pun yang bekerja sampai larut malam.

Aku meninggalkan gudang penyimpanan beku untuk mencari kehangatan udara diluar. Aku kemudian mengambil bayaranku dari Gentz-san dan kembali pulang ke penginapan.




TL: Boeya
EDITOR: Zatfley

0 komentar:

Posting Komentar