Rabu, 02 Desember 2020

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 184. Pemurnian

 Chapter 184. Pemurnian




“Sekarang, ayo kita pulang!”
“Seperti yang kuduga, bersama Naofumi-chan itu pasti menyenangkan.”
“Sadina, berhentilah tertawa. Cepat tuangkan air suci untuk menyembuhkan lukaku!”

Karena jika terlambat diobati, ini akan semakin sakit!
Seharusnya kau memikirkan itu.

“Apa boleh buat.”

Lalu, Sadina menggunakan air suci dan memberikan mantranya padaku. Sebenarnya, dia menggunakan mantra sihir yang spesial, ini cukup berguna karena bisa menyembuhkan luka dari kutukan. Mantra yang sangat bagus.

“Ah, Naofumi-chan. Berikan aku magic potion..... jika tidak Oneesan akan kehabisan kekuatan sihir.”
“Untuk apa. Kita sudah tidak akan bertarung lagi.”
“Ah.... ini benar-benar akan merepotkanku. Jadi. Aku mohon.”

Kata Sadina yang aku hiraukan sambil berjalan.

“Filo, ayo kita pulang.”
“Oke.”
“KyuA!”

Gaelion mengelilingi kakiku lagi.

“Jangan menghalangiku. Menyingkir!”
“KyuAAAAAAA!”

Tiba-tiba, Gaelion bersinar lalu tubuhnya berubah kembali menjadi ukuran saat dia memakan inti Dragon Zombie.... namun ukurannya sedikit berbeda. Sekarang dia berukuran sekitar 4 meter.
Kemudian, Gaelion terbang dengan diriku, Taniko dan Sadina berada pada punggungnya, bersama dengan Rat yang menggenggam erat ekor Gaelion dengan kedua lengannya.

“Ah, AAAAAAH--!”

Kata Filo dengan penuh rasa kesal.

“Naofumi-sama--!”

Raphtalia juga terlihat sangat terkejut. Bahkan aku tidak sempat berkata sedikitpun!
Jadi Gaelion memiliki kemampuan untuk berubah.

“KyuA—“

Dengan maksud mengejek Filo, Gaelion memamerkan orang yang berada dipunggungnya.

“Mu--!?”
“KyuA—“

Gaelion mulai mengepakkan sayapnya dan terbang menjauhi pegunungan.

“Raphtalia-Oneechan! Ayo kita susul mereka! Karena hanya punggung Firo saja yang boleh Goushijin-sama tunggangi!”

Filo mulai berlari karena tidak menerima kekalahannya.
Ya, karena tidak membawa kereta, mungkin dia bisa menyusul kami.
Meskipun sudah aku sudah menyuruhnya untuk menurunkanku, Gaelion tidak mendengarkan perintahku.
Jika aku mengaktifkan segel monster pastinya kita akan terjatuh.

“Astaga.... dasar monster pemaksa.”
“Rat, apa kau tahu bahwa Dragon memiliki kemampuan seperti ini?”
“Dari materi penelitian yang pernah aku temukan, aku tidak tahu apakah mungkin untuk monster berubah seperti Filolial. Monster yang dibesarkan oleh Count, selalu berubah menjadi sesuatu yang menarik.”
“Apa itu penyebabnya?”

Dari ketinggian ini aku melihat ke bawah. Aku menyadari wilayah yang tercemar ini mulai kehilangan warna polusinya.

“Apa Count menyadari ini juga? Sepertinya dengan Gaelion terbang diatasnya, itu menyebabkan wilayah yang dicemarinya membaik karena polusi tersebut diserap oleh Gaelion, dan sekarang beginilah keadaannya.”

Jadi begitu, wilayah ini akhirnya mendapatkan kembali kedamaiannya.
Aku penasaran apakah aku bisa menggunakan Portal Shield.
Sepertinya aku akan mencobanya sekarang.

“Portal Shield!”

Bagus. Sepertinya aku sudah bisa menggunakannya. Untuk berjaga-jaga, aku akan berteleport dan mengecek situasi disini.
.
Apakah Raphtalia dan yang lainnya sudah berada diluar jangkauan? Aku harus memikirkan kemungkinan untuk terbang kesini kembali.

“Ah--..... Naofumi-chan. Aku mohon berikan aku magic potion.”
“Sudah ku—“

Ketika berbalik, aku, Taniko dan Rat terkejut.

“Aku mohon?”

Sadina..... memohon sudah bukan dalam wujud lumba-lumbanya, melainkan dalam wujud manusia biasa.
Eh?

“Siapa kau?”
“Itulah kenapa, aku meminta magic potion. Karena aku tidak bisa mempertahankan wujudku. Alkohol juga tidak apa-apa.”

Dengan rambut hitam yang panjang, dan kulit serta bentuk wajah yang dapat menyaingi kecantikan Raphtalia.
Umurnya sekitar 20 tahun ke atas. Seorang gadis cantik seperti keturunan orang Jepang, berada dihadapan kami.
Ditambah lagi dia hanya mengenakan pakaian dalam saja yang membuatku terkejut.

“Baiklah.”

Aku melemparkan magic potion padanya.

“Jika dipikirkan dengan baik, aku seharusnya menyadari ini ketika Gaelion ikut menarikmu ke punggungnya.”

Mana mungkin Gaelion dapat terbang dengan paus pembunuh berukuran 4 meter ini.

“Jangan minum disini. Nanti kita bisa terjatuh.”
“Naofumi-chan, kau tidak terkejut?”
“Memangnya aku tidak terlihat terkejut?”
“Kau terlihat biasa saja, aku bisa menangis karena itu.”
“Aku tidak peduli.”
“Apakah ras orca memiliki kemampuan seperti ini?”
“Dari mana kau tahu aku itu ras orca?”

Sadina menjawab pertanyaan Rat dengan pertanyaan.

“Apa aku salah?”

Ngomong-ngomong, mereka berdua ini umurnya hampir sama, namun karakter mereka sangatlah berbeda.
Ya, Sadina terlihat lebih tua menurutku.
Namun, itu tidak masalah.

“Aku berasal dari ras Sakamata. Ras orca dengan rasku itu memang terlihat sama, namun berbeda.”
“Apa perbedaannya?”
“Apa kau tidak bisa melihatnya?”

Ya, jika dia bisa berubah ke bentuk humanoid, itu berarti rasnya cukup langka.

“Aku tidak bisa melihatnya. Jika hanya untuk berubah saja pasti kau menggunakan mantra sihir untuk melakukannya, namun aku ingin memastikannya kembali karena kau ada dihadapanku.”
“Begitu ya, sayang sekali kau tidak bisa menemukan perbedaannya. Oneesan hanya bisa bilang, untuk tidak terlalu sering berdiet dalam perjalanan.”
“Aku tidak mengerti.”

Ngomong-ngomong, aku pernah membaca bahwa paus pembunuh di duniaku itu terbagi menjadi 3 jenis. Aku mengingat sesuatu tentang gen mereka yang memiliki sedikit kecocokan seperti gen dari anjing dan serigala.

“KyuA!”
“Gaelion. Berkembanglah dengan baik..... lalu jadilah Dragon yang hebat seperti Ayah.”
“KyuA!”
“Sang Ayah itu sedang mengenakan topeng kucing, kau tahu.”
“Bicara apa kau. Ayahku.... sudah meninggal.”

Kata Taniko yang menyela dan tidak mempercayai perkataanku.
Ngomong-ngomong, sebelum kita sampai desa melalui udara, kami meminta diturunkan disekitar Desa Timur. Setelah itu aku berteleport kesana bersama partyku.
Penduduk Desa Timur bergembira, setelah melihat gunung kembali seperti semula. Aku merasa aneh.
Karena mereka mengatakan, seperti yang kami harapkan, Hero Perisai-sama! Namun kalian tidak bisa menipuku dengan perkataan itu.

Dari semua kejadian ini, Taniko dan Gaelion menyimpulkan bahwa mereka pantas mendapatkan semua ini.
Evaluasi tentang orang Desa Timur dalam pemikiranku berkurang drastis.
Mati saja kalian.

“Hanya punggung Firo saja yang boleh dinaiki oleh Goushijin-sama!”
“KyuAAAA.”

Muncul aliran listrik dari keduanya pada saat dia sampai di desa, pertandingan Filo dan Gaelion masih berlanjut.
Ngomong-ngomong, Gaelion berubah menjadi kecil.

“Sudah, sudah. Itu bukan hal yang harus dipermasalahkan.”
“Tentu saja harus!”

Filo juga sangat keras kepala tentang masalah itu.

“Hmm..... ya, baiklah. Mulai saat ini, aku hanya akan bermain dengan Filo saja, jadi kau tidak perlu memikirkannya.”
“Yeey! Tapi, Goushijin-sama—“
“Jika kau masih memaksa, maka aku tidak akan bermain denganmu.”
“Jangan—!”
“KyuA....”
“Karena kau adalah sumber masalahnya, jadi kau tidak boleh bermain denganku dulu. Jika ada waktu luang, kau boleh ikut bermain jika bersama Filo, jadi bersabarlah.”

Gaelion langsung berlinang air mata sambil menuju Taniko.

“KyuAAAA.”
“Jika pada burung itu kau selalu melindunginya, tapi kenapa kau selalu jahat pada Gaelion.”
“Kau tidak mengerti semua ini? Ini adalah hukuman untuknya.”
“Ugh.....”

Gaelion melihat kemari dengan berlinang air mata.
Jangan sampai terpancing, dia itu hanya berpura-pura menangis pada orang tuanya, agar bisa mendapatkan hal yang dinginkannya saja.

“Tidak boleh.”
“KyuAAAAA.....”

Dia benar-benar menangis.

“Yeey! Rasakan itu.”
“Filo.”

Setelah aku peringati, Filo malah mulai bersiul-siul kecil setelah melihatku.
Astaga, baik kau ataupun dia sama-sama anak kecil. Aku penasaran jika mereka menyadari kesalahan yang telah mereka perbuat.


“Kalau begitu, aku pergi lagi.”
“Iya, terima kasih.”
“Sama-sama. Aku juga ingin meminta maaf karena terlambat datang.”
“Mau bagaimana lagi. Siapa juga yang bisa menduga ini akan terjadi.”

Kataku, pada Raphtalia untuk mengungkapkan rasa terima kasihku, sebelum mengatar dia yang mau pergi lagi.

“Kira-kira, berapa lama lagi pelatihannya akan berlangsung?”
“Jika berlatih dasarnya saja.... sebentar lagi akan selesai. Lalu, Rishia-san menunjukkan pertumbuhannya yang memuaskan.”
“Oh....”

Rishia adalah orang yang menarik menurut Nenek Tua itu.
Dalam imajinasiku, terlihat Rishia yang dipenuhi ototnya.

“Aku rasa dia akan berbeda dari imajinasi Naofumi-sama.”
“Kau memang mengerti diriku.”
“Itu karena kita sudah bersama dalam waktu yang lama.”

Ini yang dimaksud dapat mengerti satu sama lain layaknya bernapas, huh.

“Benar juga. Baiklah, kejadian seperti ini bukan berarti akan terjadi sekali saja. Jadi lain kali beritahu tempat pelatihannya.”
“Aku mengerti.”
“Lalu.... levelmu, tidak begitu bertambah ya.”

Dia tidak berlatih untuk mengalahkan monster.
Mereka berlatih di gunung, berlatih ditempat seperti itu hanya seperti berlatih bertahan hidup saja, bukan?
Benar juga, aku juga perlu dilatih oleh Nenek Tua itu.

“Oh iya, jika ada waktu, pelatihan Naofumi-sama akan dilakukan setelah pelatihan kami selesai.”
“Aku merasa seperti penghalang bagi kalian.”
“Naofumi-sama itu orang yang harus langsung berlatih dalam pertarungan, dan Guru bilang bahwa kualitas bertarung Naofumi-sama itu sudah bagus.”
“Maksudmu?”
“Menyerang itu berbeda dengan bertahan, karena bertahan tidak bisa dilakukan setengah-setengah. Bukan serangan balik pula, jadi kita harus mengingat teknik dasarnya untuk menghindari dampak dari serangan musuh, dan harus langsung mempraktikkannya langsung.... itulah yang Guru katakan, namun aku tidak mengerti penjelasannya itu.”
“Aku juga tidak mengerti.”
<TLN: Aku juga sulit mengerti penjelasan dari Raphtalia>

Ya, aku pernah mendengar tentang teknik serangan yang dapat mengeluarkan kekuatan penghancur....
Benar juga, Atla tidak bisa melihat dengan kedua matanya, tapi dia itu bisa melihat aliran Kii.
Jika aku memintanya, pasti dia akan menjadi rekan berlatih yang bagus.
Aku akan meminta tolong padanya nanti.
Setelah selesai berbicara denganku, Raphtalia meninggalkan desa dengan enggan.
Aku akan menantikan perkembangan Raphtalia setelah semua pelatihannya selesai.




TL: Bajatsu
EDITOR: Isekai-Chan 

0 komentar:

Posting Komentar