Volume 1
Chapter 16. Beruang Mengambil Libur di Hari Hujan. Bagian Dua
Aku menyerah untuk melatih otot lenganku dan memutuskan untuk turun ke bawah, mencari sesuatu yang dapat dikerjakan. Ruang makan penginapan penuh seperti saat jam makan siang, namun bukan karena pelanggan yang sedang makan*. Elena duduk di meja konter, tampak lelah.
<EDN: nongkrong doang makan kaga, gitu mungkin maksudnya>
"Oh, Yuna-san," ujarnya, "maaf untuk yang sebelumnya."
"Tidak apa-apa."
"Jadi, apa yang kau perlukan?"
"Aku hanya mencoba untuk menghabiskan waktu." Aku mengambil tempat duduk di depan meja konter.
"Kami tidak menyediakan hiburan apapun di sini."
"Yah, dapatkah kau memberiku sesuatu untuk diminum?"
"Ya, tentu." Dia pergi ke belakang dan kembali dengan membawa dua gelas berisi minuman, salah satunya ia berikan padaku. "Silahkan, cobalah ini. Jus buah mira."
Aku berterima kasih padanya kemudian menerima gelas tersebut. Rasanya sedikit manis dan asam, sangat disayangkan jusnya agak hangat. Dan lagi, jika itu hangat... Aku hanya perlu mendinginkannya. Aku meletakkan tanganku di atas gelas berisikan jus tadi, menyalurkan sedikit mana, dan membayangkan es dalam bentuk kubus simetris. Sebuah suara benda yang jatuh ke dalam air terdengar, batu es jatuh dan mengambang di dalam gelas tersebut.
"Tunggu, apa itu?"
"Aku hanya menambahkan beberapa es batu pada jusnya," ujarku. "Menurutku akan lebih enak jika disajikan dingin."
Aku menyeruputnya sedikit. Berkatku, jus tersebut menjadi beberapa tingkat lebih nikmat.
"Da-dapatkah kau lakukan hal yang sama pada jusku juga?"
Elena menyerahkan gelasnya padaku saat aku sedang menikmati jusku. Tidak ada alasan untukku menolaknya, jadi aku memasukkan beberapa es batu ke dalamnya.
"Terima kasih banyak." Elena mendentingkan gelas yang sudah diimbuhi es batu kemudian meminumnya sesaat telah dingin. "I—ini begitu nikmat. Aku tidak percaya akan terasa begitu nikmat saat disajikan dingin! Ini sangat cocok saat cuaca panas. Tapi kami sudah kehabisan tempat untuk menyimpan jus dalam lemari pendingin."
Di dunia ini, lemari pendingin sudah ditemukan. Kalian dapat membuat lemari pendingin yang simpel dengan menggunakan kristal sihir apapun, selama kalian memberikan sihir es ke dalam nya, lain cerita jika yang kalian inginkan adalah lemari pembeku, kalian perlu kristal sihir bertipe es untuk membuatnya. Di wilayah utara, sebagaimana yang dijelaskan dalam buku kumpulan info tentang monster, kalian dapat menjumpai monster-monster beratribut es di sana, tapi tingkat kesulitan dan jauhnya jarak menjadikan lemari pembeku adalah barang yang mewah.
"Jika saja lemari pendingin kami sedikit lebih besar..." Elena dengan murung menyeruput jus dingin miliknya.
"Apakah kau tidak bisa menggunakan sihir, Elena?"
"Tentu saja tidak. Jika bisa, aku tidak akan berakhir sebagai pengurus penginapan seperti sekarang. Aku iri denganmu, Yuna."
Deskripsi pada set perlengkapan beruang mengatakan bahwa perlu menyalurkan mana pada kostum untuk dapat menggunakan sihir, jadi aku tahu kalau aku setidaknya memiliki mana, sebagaimana orang-orang di dunia ini memilikinya. Akan tetapi, saat tidak mengenakan set perlengkapan beruang, aku tidak dapat menggunakan sihir. Aku tidak terlalu paham relasi antara mana dan sihir di dunia ini, tapi kemungkinan Elena bernasib sama dengan aku yang tanpa kostum beruang*.
<TLN: Elena dan Yuna tanpa kostum beruang sama-sama tidak bisa menggunakan sihir, meskipun mereka berdua memiliki mana>
Mungkin di masa depan, aku akan mencapai suatu titik dimana aku dapat menggunakan sihir tanpa bantuan kostum beruang?
Pada akhirnya kami berbincang-bincang hingga masuk jam makan malam. Aku senang dapat mengisi waktu luangku, di sisi lain, Elena mendapat ceramah dari ibunya karena tidak melakukan pekerjaannya dengan benar.
Note:
Welp, chapter kali ini bener-bener singkat .-.
Welp, chapter kali ini bener-bener singkat .-.
0 komentar:
Posting Komentar