Rabu, 31 Maret 2021

Tate no Yuusha no Nariagari Web Novel Bahasa Indonesia : Chapter 210. Iri

  Chapter 210. Iri


 
Motoyasu mengambil bendera yang ada di ujung tombaknya. Kemudian dia memasukkan bendera itu kedalam mulutnya dan menariknya sekuat tenaga hingga rusak.  Lalu dia menatapku dengan tatapan cemburu.

"Bukankah ini semua adalah salahmu!? Kenapa kau malah melihatku seperti itu!?"
"Tidak boleh, Ayah! Incest adalah kejahatan yang paling hina! Ini bukannya karena aku merasa cemburu!"
"Jangan berpura-pura sialannn!"
<TLN : Incest adalah hubungan seksual dengan orang yang sedarah. Contoh : keluarga, ayah, ibu, anak, dll>

Filo terus mendekatiku selangkah demi selangkah.
Apa aku sebaiknya mulai melarikan diri?
Kurasa dia hanya mendekati perlahan karena aku ada didalam jarak serangnya.
Baiklah, aku akan mengaktifkan segel monster. Sayangnya layar yang aku lihat hancur total. Langkah selanjutnya adalah, mengeluarkan Filo dari party!

"Meteor Shield!"
"Menganggu saja—“

Meteor Shield yang kupasang langsung hancur dalam sekali serang! Hei, hei! Ini sangat buruk. Besar kemungkinan aku dikalahkan oleh Filo!

"Cemburu sekali, aku sangat cemburu! Aku sangat cemburu sekali, Ayah. Karena dirimulah yang paling dicintai oleh Filo-tan!"
"Diamlah-!"

Memangnya kau pikir ini semua salah siapa!? Tombaknya Motoyasu... sepertinya tombaknya lah yang terus memberikan kekuatan kepada Filo. Ini mungkin memberikan efek untuk memperkuat kekuatan orang-orang yang memiliki hasrat tinggi. Benar-benar kombinasi yang merepotkan.

Hawa nafsu Filo yang sedang tinggi karena musim kawinnya ditambah dengan tombak Curse Series Lust yang memperkuatnya.

"Motoyasu, cepatlah ganti tombakmu!"
"Apa yang kau katakan, Ayah. Mana mungkin aku mau mengubahnya sekarang, ini adalah wujud cintaku kepada Filo-tan."
"Filo tercintamu akan menjadi gila jika kau tidak segera mengubahnya!"

Mengapa aku yang malah menjadi korban disini. Bukankah, biasanya situasinya terbalik?

Aku harus mengalahkan Motoyasu untuk menghilangkan efek cuci otaknya pada Filo... Tidak bisa dilakukan karena Filo sedang menggila. Berarti aku harus mengalahkan Filo dulu untuk menghilangkan efek cuci otak Motoyasu.

Jika tadi aku kalah balapan, maka Filo akan menjadi milik Motoyasu. Tapi sekarang malah aku yang akan dihabisi oleh Filo. Skenario macam apa ini!

"Tidakkkkk! Filo-taaaannnnn!"

Motoyasu langsung berlari kedepanku bertindak sebagai pelindung. Kemudian dia menghadap ke arah Filo dan mulai berteriak.

"Jangan dilakukan Filo-tan. Incest itu tidak baik!"
"Aku bahkan bukan orang tua kandung!"

Aku sudah lelah dengan semua drama ini.

"Filo-tan! Itu tidak baik!"
"Awas-"
"Nuah! Meskipun begitu. Aku akan menunjukkan kepadamu bahwa aku dapat menahanmu melakukan hal yang hina seperti ini!"

Apa yang sebenarnya terjadi disini, kenapa dia malah melindungiku? Aku ingin sekali menanyakannya kepada Raphtalia. Tapi dia tidak ada disini. Mungkin Raphtalia dapat mengerti situasi yang sedang terjadi. Bahkan dia mungkin tahu cara menghadapi tembok masalah ini.

"Sudah kubilang, cepatlah ganti tombakmu!"
"Goushijin-sama... Haa... Firo... Haa.. Nnn..."
"Argh! Ayah! Aku sangat iriiiiiiiiiii. Kau sangat dicintai oleh Filo-chan. Hatiku sakittt! Itulah perasaanku saat ini."
"Tutup mulutmu!"

Memangnya kau kira ini semua salah siapa!? Ini semua salahmu! Salahmu!

"Aku cemburu, aku sangat cemburu!"

Jangan menginjak-injak tanah seperti itu. itu sangat menjijikkan! Dan jangan pasang senyum menjijikkan itu saat kau sedang di serang oleh Filo!
Kenapa aku bisa mengetahui semua raut wajahnya, itu karena dia sedang berhadapan denganku. Dasar bodoh ini orang.

"Iri sekaliiii....."

Apa!? Aura kegelapan mulai keluar dari tombak Motoyasu. Bendera yang terpasang di ujung tombaknya mulai terlepas... Dan ujung tombaknya mulai terlihat

...Tapi kenapa ujung tombak Motoyasu terlihat mosaik seperti sedang di sensor?

"Ap... apa..."

Aku melihat ke asal suara itu, aku melihat Melty dengan wajahnya yang memerah. Rishia juga sedang berdiri menutupi wajahnya yang kemerahan menggunakan kedua tangan.


"Apa-apaan bentuk ujung tombak itu!" Suaranya memecahkan keheningan.
"Umm... Melty, apa kau bisa melihatnya?"
"Kau tidak melihatnya, Naofumi!?"
"Aku tidak melihat ujung tombaknya dengan jelas... itu terlihat samar."
"Fueee... Aku bisa melihatnya..."

Apa? Aku tidak bisa melihatnya karena di sensor, tapi Melty dan yang lainnya dapat melihat dengan jelas.

"Apa kau tidak bisa melihatnya, Naofumi!?"
"Memangnya bentuk ujung tombaknya seperti apa?"

Aku sangat penasaran karena hanya akulah satu-satunya disini yang tidak bisa melihatnya. Lagi pula kenapa Aku tidak bisa melihatnya?

"Itu adalah pelecehan seksual! Jika yang mengatakannya bukan kau Naofumi, pasti kau sudah dihukum dengan sangat berat! Kau berkata seperti itu karena ingin meledekku kan!"
"Pelecehan seksual... huh?"

Hmm... Memangnya bentuk seperti apa ujung tombak itu? Jika mengambil referensi dari televisi, maka hal-hal yang biasanya di sensor adalah... Tidak mungkin. Kalau begitu kenapa tidak pernah ada sensor saat banyak potongan tubuh monster yang tampak horor dimana-mana.

Kalau begitu kemungkinan besarnya adalah *****.  Game macam apa yang memiliki tombak seperti itu. Tombak yang bisa memberikan damage dua kali lipat kepada wanita.

Aku melihat baik-baik tombaknya Motoyasu sekali lagi. Terdapat ornamen kalajengking dan ular terpasang di pegangan tangannya. Dan ujung tombaknya terlihat di sensor.

"A-Ayah..."

Dia masih terus memanggilku Ayah. Meskipun sedang ditelan oleh Curse Series dia terlihat masih menghormatiku. Mungkin Aku akan menerima kekalahanku.

"Aku akan mencuri anakmu dengan tombak ini. Lust Envy Spear IV."

...Haa. Aku sudah muak terlibat ke dalam semua drama ini.

"Filo-tan! Aku akan menghentikanmu, dan mengambil kesucianmu!"

Motoyasu mengarahkan tombaknya ke arah Filo... Hei! Kemana kau mengarahkan tombak itu. Jangan arahkan ke bagian bawah tubuhnya.

"Uuu... Firo tinggal diam jika kau terus menghalangi jalanku."

Filo mulai terlihat serius, dia mengambil kuda-kuda dan mengumpulkan kekuatan. Filo dan Motoyasu perlahan saling mendekat dan mencari celah untuk menyerang.

"...Um, apa yang sebaiknya kita lakukan?"

Atla dan Melty saling bertanya apakah sebaiknya ikut campur dan melindungiku. Aku juga tidak tahu.

Lalu kenapa Motoyasu malah melindungiku? Dia bersikap layaknya teman yang dapat diandalkan. Kepalaku terasa sakit memikirkan semua ini.

"Aku tidak tahu."

Aku hanya ingin segera pulang. Tapi, saat ini aku tidak akan bisa pergi. Motoyasu mulai bergerak mengelilingi Filo dengan tombaknya yang mengarah kebawah. Hei! Kemana kau mengarahkannya!

"Keluarlah! Ressentiment!"

Lagi, aura gelap keluar dari tombaknya. Skill Temptation masih mempengaruhiku. Tapi, kali ini skill yang dia gunakan....

Hmm, entah kenapa aku mulai mengingat kembali kejadian saat Motoyasu dan Witch melakukan konspirasi kepadaku. Tapi, perasaan benci yang selalu kurasakan, aku tidak akan terpengaruh hanya dengan mengingat kembali kejadian itu. Tapi, tiba-tiba wajah Raphtalia melintas di dalam pikiranku. Skill macam apa ini sebenarnya?

"Uuu... Kepalaku terasa aneh."
"Fuee... Itsuki-sama."
"Onii-sama... Aku sangat iri kepadamu..."

Melty, Rishia, dan Atla mulai mengeluh kesakitan. Apa ini skill dengan tipe menyerang mental lawannya? Temptation juga salah satu skill yang menyerang pikiran lawannya. Motoyasu cukup hebat dalam bidang ini. Meskipun aku tetap membencinya karena telah menyerangku dan menuduhku memiliki perisai mencuci otak...

"Hei! Bertahanlah!"
"""Hah!?"""
"Apa yang kau rasakan?"
"..."

Melty langsung membuang mukanya. Selanjutnya, Rishia masih bergumam 'Fuee' seperti biasa.

"Aku melihat Onii-sama dan Tuan Naofumi sedang bermesraan bersama."
"Hei! Kenapa aku harus bermesraan bersama Fohl!?"

Sepertinya kekuatan dari tombak Envy adalah meningkatkan rasa iri dari dirimu... Rasa iri? Tidak aneh apabila semua orang memiliki satu atau dua rasa iri di hatinya. Tepat seperti dugaanku, itu adalah serangan yang menyerang pikiran lawannya. Tapi kenapa dia menggunakan skill seperti ini!

"Kekuatanku mulai bertambah."

Ah, meningkatkan kekuatanmu berdasarkan rasa iri yang meningkat dari orang disekitar.

"Akan kuberikan! Cintaku! Padamu, sayang!"

Motoyasu mengangkat tinggi tombaknya... Tubuh bagian mana yang kau incar?

"Jangan menghalangi jalanku-!"

Filo dapat menghindari serangan tombak Motoyasu. Mungkin dia dapat berterima kasih dari efek Curse Series. Gerakannya menjadi sangat cepat. Bahkan dia lebih cepat dibandingkan dengan Ren. Tapi, masih kurang cepat jika dibandingkan dengan Filo.

"Filo-tan! Meteor Spear!"

Bashii! Motoyasu menembakkan skillnya kearah Filo.

"Nnnngghhh!"

Filo menghindari serangan Meteor Spear Motoyasu dengan jarak setipis kertas. Dan langsung menendang dada Motoyasu.

"Gu... Tendangan dari Filo-tan. Aku sangat senang sekali..."




TLChopin
EDITOR: Bajatsu
Proofreader: Isekai-Chan

0 komentar:

Posting Komentar