Chapter 72. Sebelum Badai 2
Beberapa saat sebelum Maou dan Luna kembali, Tahara sedang menatap peta di ruang kantor Hot Spring Inn.
Ketika dia memikirkan sesuatu dia akan mencatatnya, dan terkadang dia akan menyusun beberapa bagian kecil di kertas kosong, dan pada akhirnya dia akan mengisi semuanya. Skalanya sudah melampaui Desa Rabi, dan itu merupakan bagian dari rencana mereka yang telah menelan desa-desa sekitarnya.
Jika ‘Chief-dono’ melihat dokumen-dokumen ini, matanya akan melebar.
Tentu saja, bagi Tahara, menjalankan sebuah rencana sebesar ini dengan mempertimbangkan kehendak Chief-dono, itu masih sangat kurang.
“Jalan seribu mil juga dimulai dengan langkah pertama.” (Tahara)
Di dalam kepala sang jenius ini, base idamannya adalah Nightless Castle, tetapi membuat ibu kota dengan skala besar yang akan mendukung kastil tersebut sangatlah dibutuhkan.
Jika mereka menguasai dunia dengan kekerasan dan ketakutan, mereka akan memiliki akhir yang sama dengan Grand Empire, dan suatu saat akan menciptakan celah di suatu tempat, dan terkadang menciptakan arus balik yang kuat.
Ketika Tahara hendak menulis sesuatu lagi di kertas, pintunya terbuka tanpa ada yang mengetuk.
“...Ara, hanya Tahara disini?” (Yuu)
“Jika itu Chief-dono, dia masih belum kembali.” (Tahara)
Melihat Tahara menulis sesuatu bahkan tanpa mengangkat kepalanya, Yuu membuat ekspresi seakan-akan dia sedang melihat seekor makhluk aneh.
“Kau telah berubah. Walaupun di masa lalu kau tidak menunjukkan sedikitpun motivasi.” (Yuu)
“Hm...? Yah, kau benar.” (Tahara)
“Kau terlihat seperti sedang bersenang-senang. Walaupun kau sedang bekerja.” (Yuu)
Mendengar kata ‘kerja’, Tahara mengangkat kepala untuk pertama kalinya.
Ekspresinya sangat terkejut, dan benar-benar membuat ekspresi tertegun. Beberapa saat kemudian, dia meletakkan pensil merah yang berada di telinganya ke antara hidung dan bibir atasnya, dan membuat ekspresi seakan-akan memikirkan sesuatu.
“Kerja, huh... Tidak, maaf. Sepertinya aku tidak menganggap bahwa ini adalah ‘pekerjaan’. Ini cukup mengejutkan.” (Tahara)
“Huh? Apa kau sudah gila?” (Yuu)
Yuu blak-blakan membalas.
Namun, Tahara menyalakan sebatang rokok seolah-olah dia tidak terganggu olehnya, dan mengepulkan asap seakan-akan itu lezat.
“Yah, bagaimana mengatakannya... Semuanya terlihat seperti bersenang-senang, kan? Sebelum datang kemari, ‘bekerja’ berarti seseorang akan mati. Benar-benar kegelapan total, dan satu-satunya yang tersisa adalah kekosongan hampa.” (Tahara)
“Kekosongan, huh...” (Yuu)
“Tetapi apa yang kita lakukan disini merupakan hal yang berbeda. Setidaknya kita meninggalkan dan menciptakan sesuatu. Kita tidak akan bisa memperoleh hal ini di dunia sebelumnya.” (Tahara)
“Tidak ada jaminan bahwa akan selalu seperti ini di masa depan, kau tahu? Pasti akan ada orang yang menentang kita, dan Chief tidak akan menunjukkan belas kasihan pada mereka. Mereka akan musnah tanpa belas kasihan.” (Yuu)
“Kau benar. Tidak akan ada dunia yang damai dimana orang saling berpegang tangan dengan ramah. Apa yang kucoba sampaikan adalah bahwa kita mungkin membuat ribuan orang menangis, namun kita akan membuat beratus-ribu orang tersenyum. Dan ini hal yang ‘lebih baik’ dari sebelumnya.” (Tahara)
Tahara mengatakannya sambil menjatuhkan abu ke asbak, tetapi Yuu membuat ekspresi seakan-akan dia tidak mengerti. Tahara merasa pekerjaan yang dia lakukan sekarang lebih bernilai dibandingkan dengan pekerjaan yang berlumuran darah sebelumnya, namun Yuu tidak memerdulikan nyawa orang lain sama sekali.
Itulah mengapa jawaban yang dia dapatkan adalah jawaban yang hambar.
“Ara, pada akhirnya, itu hanyalah ‘masalah angka’? (Yuu)
“Kah! Apakah kepalamu tidak memiliki hal seperti perasaan orang lain ataupun empati?” (Tahara)
“Hal-hal seperti itu tidak diperlukan untuk eksperimentasi sebuah tubuh. Tentu saja, jika Chief menginginkannya, aku akan dengan senang hati mencobanya.” (Yuu)
“Eksperimen empati? Hal seperti itu tidak dapat diukur dengan tabung ukur ataupun kertas lakmus.” (Tahara)
Mereka berdua mutlak menempatkan Chief di atas puncak, namun bagian dalam mereka benar-benar saling bersimpangan. Tahara, jika diperlukan, akan membunuh beratus-ribu orang, tetapi Yuu akan membunuh beratus-ribu bahkan tanpa diperlukan.
Itulah perbedaan mereka berdua.
“Dan juga, apakah kau telah menyelesaikan apa yang kuminta?” (Tahara)
“Yah, aku memastikan efek-efeknya.” (Yuu)
Botol kecil yang Yuu keluarkan dari sakunya memiliki cairan transparan di dalamnya. Itu merupakan ‘air make-up’ menggunakan mata air asam karbonat. Di negara panas ini, kerusakan dari kulit pria dan wanita sangatlah kuat.
Dengan ini, orang yang tidak dapat masuk ke Hot Spring masih bisa menjaga kulit mereka.
“Jika produk khusus kita yang hanya wortel, itu akan cukup menyulitkan. Jadi aku berpikir tentang segala macam hal seperti air make-up, telur spa, dan banyak lainnya. Namun pada akhirnya, kita akan membutuhkan Nightless Castle.” (Tahara)
“Benar. Ketika kastil kita kembali, kita dapat menghancurkan segalanya.” (Yuu)
“Jangan bodoh. Mengapa kita harus menghancurkan segalanya dengan Nightless Castle? Aku berbicara tentang fasilitas pabrik. Pabrik produksi makanan, jalur produksi; dengan memanfaatkannya, kita dapat menjadi pusat dari negara ini.” (Tahara)
“Makanan merupakan hal yang penting, namun apa kegunaan dari pabrik?” (Yuu)
“Untuk apa, kau bilang... Untuk membuat ‘peralatan listrik’.” (Tahara)
“Peralatan listrik?!” (Yuu)
Yuu kehilangan kata-kata terhadapnya. Kata-kata tersebut tidak cocok di tempat seperti dunia fantasi ini. Tetapi di situasi dimana listrik tidak dipasok, mereka masih bisa menjalankan Hot Spring Inn tanpa ada masalah, lampu di langit-langit masih berfungsi dan pintu masuk otomatis juga masih bergerak.
Memikirkan semua hal tersebut, peralatan listrik tidak terlalu seperti sebuah ide liar.
“Jika tidak dapat bekerja tanpa listrik, kita dapat menggunakan <<Pembentukan Wilayah>>.” (Tahara)
“Pembentukan Wilayah...” (Yuu)
Memang benar bahwa ‘Chief’ memiliki Hak yang disebut Pembentukan Wilayah. Jujur saja, dia merasa memiliki tempat yang sama akan membosankan, sehingga ini dilakukan untuk mengubah lokasinya.
Memiliki banyak stage yang berbeda jelas diperlukan, tidak peduli dalam game apapun. Sehingga itu tidaklah aneh, namun jika kau dapat melakukannya di kehidupan nyata, itu menunjukkan kekuatan yang melewati akal sehat. Itu akan selevel dengan ‘Penciptaan langit dan bumi’, dan bukanlah sesuatu yang dapat dilakukan oleh manusia biasa.
“Disana terdapat ‘pembangkit listrik’, kan? Pertambangan, gudang makanan, pabrik-pabrik, perawatan medis, dan lain-lainnya. Ada juga kolam-kolam, gunung-gunung, dan bahkan pernah ada ada lautan pohon yang menggelikan.” (Tahara)
“Kau...” (Yuu)
Kata-kata yang Tahara semburkan terus-menerus dari mulutnya membuat Yuu berpikir. Sengaja atau tidak, pria ini berpikir untuk membawa listrik yang tak habis-habisnya ke dunia fantasi ini, dan menciptakan hal yang benar-benar baru.
“Hey, apakah itu ide Chief...” (Yuu)
“Tidak mungkin Chief belum memikirkan hal-hal yang bahkan aku bisa pikirkan.” (Tahara)
Tahara menghela nafas sambil memadamkan rokok.
Tentu saja, tidak mungkin ‘Chief-dono’ memikirkan hal tersebut, dan ketika dia mempelajari rencana-rencana dari Tahara, kemungkinan dia akan jatuh pingsan ke lantai.
Keduanya akhirnya diam, dan ketukan kering di pintu bergema. Seseorang yang muncul adalah Aku-chan yang membawa beberapa minuman.
“Aku membawakan kopi untuk kalian.” (Aku-chan)
“Ara, Aku-chan, maaf untuk membuatmu membawanya kemari.” (Yuu)
“Maaf ya, Jou-chan.” (Tahara)
Perilaku dari Yuu dan Tahara ke Aku-chan sangat sopan.
Bukan, lebih baik disebut sebagai waspada.
Chief-dono menempatkan banyak perhatian kepadanya, sehingga dia pasti seseorang yang penting. Oleh karena itu, keduanya menempatkan dia dalam kategori ‘Tamu Chief’.
“Dan juga, Jou-chan, apakah Chief-dono mengatakan sesuatu padamu?” (Tahara)
“U-Uhm...terdapat banyak hal yang tidak kumengerti...” (Aku-chan)
“Hooh, seperti apa contohnya?” (Tahara)
“Hmm...dia mengatakan sesuatu tentang membuat sebuah puru...” (Aku-chan)
<TLN: puru (pool) yang Aku-chan maksud adalah kolam.>
“Heeh.” (Tahara)
Tahara menyeringai dan Yuu yang sedang mencicipi kopi sembari matanya yang semakin tajam. Bahkan ketika Aku-chan menunduk dan pergi, sebuah keheningan aneh berlanjut di dalam ruangan.
Yang memecah keheningan tersebut adalah Yuu.
“Sepertinya dia memang telah memikirkannya sejak lama.” (Yuu)
“Tentu saja. Inilah arti dari ‘bahkan tidak bisa menginjak bayangannya’.” (Tahara)
Tahara mengangkat kedua tangan dan membuat pose menyerah.
Setelahnya, perbincangan mereka berdua belanjut, namun karena [Whisper] yang mendatangi mereka, perbincangan mereka tiba-tiba berakhir. Ekspresi Tahara berubah menjadi lucu dan Yuu yang melihatnya membuat dia meragukannya.
“Maaf, aku akan pergi ke Hot Spring sebentar.” (Tahara)
“Tunggu.” (Yuu)
Tahara berdiri sambil menggaruk kepalanya, namun Yuu memegang tangannya. Kain sarung tangan kevlar yang kokoh mengeluarkan suara aneh dari cengkeramannya.
“Apa maksudmu? Jangan katakan padaku bahwa kau akan pergi mandi bersama dengan Chief, kan?” (Yuu)
“Aw! Itu benar-benar sakit! Lepaskan aku, bodoh!” (Tahara)
“Jawab. — Apakah kau ingin mengucapkan selamat tinggal pada tangan ini selamanya?” (Yuu)
“Pilihan apa yang kumiliki! Aku diundang!” (Tahara)
“Kenapa kau...!! Mustahil!” (Yuu)
Akhirnya kuku milik Yuu merobek sarung tangan Tahara, dan membuat luka yang terlihat seperti cakaran kucing.
Itu adalah cengkeraman yang luar biasa.
“B-Baiklah, aku mengerti! Aku akan katakan padanya untuk pergi bersamamu selanjutnya! Aku serius!” (Tahara)
“Benarkah...?” (Yuu)
“Aku bersungguh-sungguh!” (Tahara)
“Jika kau bohong, aku akan menuangkan asam sulfat kental ke dalam mulutmu. Aku akan menusuk matamu dengan jarum secara bersamaan. Aku juga akan memotong jari tanganmu satu persatu dengan gunting.” (Yuu)
“Semua kata-kata yang kau katakan sangat menyeramkan!!! Kembalilah ke dunia genre horrormu!” (Tahara)
Tahara melepaskan tangan Yuu dengan paksa, dan meninggalkan ruang kantor seakan-akan melarikan diri.
Jika ‘Chief-dono’ mendengar percakapan ini, kakinya akan lemas dan rambut hitamya akan memutih dalam sekejap.
“Hot Spring dengan Chief..Fufu!” (Yuu)
Yuu membuat ekspresi cantik yang aneh selagi dia cekikikan.
Siapa yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. — Benar-benar ‘hanya tuhan yang tahu’.
TL: Ao Reji
EDITOR: Isekai-Chan
0 komentar:
Posting Komentar